Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Jalan nan terjal

Status
Please reply by conversation.
Ngesop lah ya?








Gila!!!

Lagi-lagi aku berbuat keji kepada lelaki yang hendak melecehkan kehormatan kekasihku, aku yakin nasib pemuda itu tak jauh berbeda dengan Iwan.


Argh!!...

Haruskah seperti itu? Tak takutkah aku jika suatu saat aku di perlakukan seperti itu? Aku rasa mulai saat ini aku harus bisa meredam aura darah dingin dalam diriku sendiri.

Sekarang ini aku beruntung memiliki teman-teman yang haus pengakuan, sehingga dengan mudahnya aku mengajak mereka untuk melakukan penyerangan ke daerah asal mereka, lagi-lagi apa yang sejatinya ku dapat dari kejadian itu? Kemenangan kah? Aku rasa aku tak membutuhkan itu, sangat berbeda dengan mereka yang membantuku, hal itu merupakan suatu keuntungan besar, kelompok Panji CS berhasil menaklukkan mereka, tentunya nama mereka semakin berkibar.

Memang Saat itu suasana kampung pun menjadi gaduh, nama carik yang dulu terpandang kini mulai menjadi bahan gunjingan warga, bahkan tak sedikit yang menghujat kelakuan anaknya, sedangkan dari pihak Indriani sendiri sudah bereaksi keras, mereka menuntut putra carik untuk menceraikan Indriani.

Mengenai itu aku tak dapat berbuat apa-apa, yang aku tau mereka sengaja menggantung status Indriani agar aku tak bisa menikahinya.


Argh!!....

Sangat menyebalkan makhluk seperti itu, aku sudah muak dengan tingkah mereka yang selalu membuat masalah di kehidupanku, namun saat ini aku harus banyak menimbang dengan apa-apa yang akan aku lakukan, sikap aroganku bisa saja mencelakai mereka yang berada di sekelilingku, mereka yang ku sayangi dan entah apa lagi.

Semuanya menjadi bahan renunganku, di bukit gundul sisi selatan kampungku, di sanalah tempatku menyendiri menyelami jati diri yang jika ku turuti hanya akan berkutat di satu titik saja.
Apalagi setelah paklik menyampaikan hal yang sedari dulu ku takutkan, bahkan sampai saat ini pun aku tak pernah menunjukkan hubunganku dengan Asti di depan orang tuanya, yang mereka tau aku sudah terbiasa dekat dengan anaknya, itu saja.

Entah dengan Asti, yang ku tau semenjak kedatangan paklik sikapnya berubah, ia lebih pendiam namun juga lebih perhatian kepadaku, cinta memang tak harus memiliki, mungkin itu jalan yang harus kutempuh, atau memang aku yang merasa gampang mendapatkan wanita, sehingga aku seenaknya berpikir seperti ini.

Ah...
Sudahlah, toh saat ini aku bersama Dara, dan artinya hatiku pun terbagi tidak hanya untuk Asti dan Indriani saja, lebih baik aku nikmati hidup, dengan caraku dengan jalanku yang harus kusikapi dengan baik tidak dengan arogansi yang selama ini terjadi.

Kini aku sudah berada di kota S dan kembali tinggal di rumah pak Yanto, sungkan sebenarnya berada di sini, tapi aku tak bisa menolak kemauan Dara, entahlah bagaimana cara ia menjelaskan ke suaminya itu, yang jelas pak Yanto bersikap seolah tak terjadi sesuatu, padahal aku yakin dia tau hubunganku dengan istrinya.


Hari berganti tiga minggu pun berlalu, aku menyadari ada sesuatu di diri pak Yanto, sikapnya menjadi lebih baik dari yang dulu, tapi sayang, semakin hari ku lihat kesehatannya juga semakin menurun saja, sering kali raut mukanya terlihat pucat setiap melakukan aktivitas, ah semoga beliau baik-baik saja.
Sore yang cerah membawaku kembali dalam renungan hidup, di lokasi yang sama saat pertama kali ku datangi dan mengawali kedekatanku dengan Dara, sekarang di sinilah tempatku mengadu dengan alam, lumayan tenang untuk orang yang sedang ingin menyendiri sih.

Apalagi rasa sungkan ku kepada pak Yanto, membuatku tambah betah berada di luar rumah itu.


“ mas?”

Tentu suara itu tak asing lagi, wanita anggun yang perutnya makin membuncit itu tengah berjalan menghampiriku.


“ pulang yuk, pak bosmu nyariin itu loh “


Degh!!!

“ e eh, kok? “

“ entah, ada yang mau di omongin kayaknya “

“ capek jadi orang salah ya Ra? “

Ucapku pelan


“ aku yang salah, ayo pulang makanya “

Aku pun mengangguk, berdiri dan mengikuti langkahnya yang lambat, sepanjang perjalanan pulang pikiranku pun ikut mengembara, menerka segala kemungkinan tentang apa yang akan di bicarakan oleh pak Yanto nanti.


Heuuh...

“ Lagi Banyak pikiran ya? Akhir-akhir ini Mas Ian sering menyendiri di Sana, Ada apa Mas?”

Tanya Dara setelah aku menghembuskan nafas, tentu ia tau dan sangat paham kegundahanku.

“ Ndak apa-apa Ra? tenang saja “

Jawabku sembari meraih pergelangan tangannya, sedangkan Dara sendiri memilih diam dan mengikuti langkahku.



Selepas ba’da Isya Pak Yanto mengajakku keluar Rumah, tentu aku tau maksudnya, ia tak ingin istrinya tau apa yang akan di bicarakan nanti, sedangkan aku merasa sudah siap menghadapi apa pun yang akan ia sampaikan.

Was-was pasti. Karna memang posisiku salah, dan sangat manusiawi kalau pak Yanto murka padaku, tapi melihat perangainya saat ini sedikit membuatku tenang.


“ Cari makan dimana Bos? “


Ucapannya yang sedikit aneh membuatku heran sekaligus memasang kewaspadaanku, aku khawatir Ada sesuatu yang ia rencanakan.


“ Hoy!!!”

Ucapnya lagi.

“ te te terserah bapak aja “


Ucapku gagap. Asu memang, aku benar-benar mati kutu di buatnya.


“ santai ae An... Sama Dara saja kamu santai kok.”


Degh!!

“maaf”

Ucapku singkat, pikiranku benar-benar kacau, sudah pasti ia akan membahas hal ini.


“ pecel lele yo,”
Ucapnya sembari menepuk pundakku. Saat ini aku lunglai serasa tak bertenaga, sehingga tepukan di pundakku pun hampir membuatku jatuh terjerambab, sialnya pak Yanto Malah menertawakan hal itu.

Suasana kok ya mendukung banget, warung tenda tampak sepi pengunjung, setelah memesan makanan dan meminta di bungkus pak Yanto mengajak berbincang serius, dan tanpa kuduga ia membicarakan hal lain, tentang apa yang ia rasakan dan ia sembunyikan Dari istrinya, tentang kelemahannya tentang hubunganku dengan istrinya pun ia bicarakan.

Semua itu membuatku teramat sangat rendah, begitu hinanya aku di depan orang yang begitu baik padaku dan dengan seenaknya ku rusak kehormatan rumah tangganya.
Ketakutanku tentang orang berduit yang bisa saja menyewa orang untuk menghabisi seseorang yang membuatnya tak nyaman ternyata tak terjadi, aku lega. Dan di balik kelegaanku berdiri kokoh sebuah Kesalahan yang mungkin takkan termaafkan.

Jalan yang tepat untukku adalah pergi sejauh mungkin dari kehidupan mereka, setidaknya itu yang ada di benakku saat ini.
 
Aduh nanggung suhu @qthi ..
Keluarkan update 20k nya, hehe..

Klo pergi nasib 3 wanitanya gmn Hu?
Apa mau cari satu lagi?
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd