Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Jakartaku

Bimabet
sebenernya monique dr planet mana sih bisa tau isi otaknya gege yg super absurd jangan" monique sebenernya sang author !
 
Jadi kl di tv series critanya season ini mau abis oom?
Trus next season gege uda married ama monique?
 
outdor salah ketik lagi tuh yg pas minta air pada temen nya monik hahaha masa dia nulis kawa hehe kan seharus nya kata
 
Yah... kok udah mau tamat aja om

Bikin gege bangkrut dulu lah...
 
Ini adalah part terakhir dari ane. Masih ada bonus, sih.
Tapi masih lama. Demi memberikan bonus yang terbaik.
Terima kasih kepada om-om, suhu-suhu yang mau mampir ke cerita ane. Atas setiap GRP dan semua supportnya, ane ucapkan terima kasih. :ampun: :ampun:

Bagi yang mau tahu behind the scene, bisa request ke ane.

Sampai jumpa di next story, om-om :sayonara:

Oh, iya, ane ingatkan, bagi yang tidak mau menyesal, jangan dibaca :pandajahat:
-----------------------------------------

Part 60

Time line, balik lagi setelah part 57.
Jadi setelah gw melamar Monique.
THE FINAL DAY!
------------------------------------------

'Teng, teng teng-teng
Teng, teng teng-teng'

Kukukuku.
Hehehehehe.
Hihihihihihihihi.
Hahahahahahaha.
Wuahahahahahaha.
Jajajajajajajajajajajaja.
Hohohohohohohohoho.
Gurararararararararararara.
Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk.

Semua jenis tertawa, terngiang diotak gw. Yap, sekarang adalah hari pernikahan gw dengan Monique. Dan sekarang, gw sudah berdiri di pelaminan dengan Monique.

Ini adalah hari, yang gw kira bakal lama datangnya. Sekian lama, Jomblo. Dan cerita cinta sebelumnya, dimana gw selalu menjadi korban. Terus, Ngelonin tante-tante. Yang muda, ada juga, sih. Apalagi, ya? Banyak, deh.

Pokoknya hari ini, spesial banget.
Gila-gila. Bokong gw ampe, kedat-kedut.

Sebenarnya, resepsi kita, simpel. Nggak ribet. Hanya beberapa tamu, yang dateng. Santai, Tapi tetap berasa, elegant.
(Sebenernya itu kedok, penghematan. Apalagi, gw minta dangdut, tapi kagak dikasih)

Tapi tetep aja, namanya ortu Monique, orang borju, yang dateng pastilah, juga kaum sejenis mereka.
Jadi semua harus disesuaikan, dengan gaya mereka.

Apalagi, bapak gw jadi menikah dengan mama Susi. Tambah parah, tamu-tamunya.
(Karena, secara hukum dan agama, tante SuS, jadi ibu gw. Maka, sekarang, gw memanggil dia mama Susi)

Yang paling parah, gw kayak naik Drajat.

Coba, gw beri contoh:

Pertama, mantan Istri bapak gw, yang dari kecil sampai sekarang, sayang banget sama gw, sekarang adalah, salah satu orang penting di dunia bisnis.

Kedua, bisnis bapak gw, mulai oke, dan dia lumayan dipandang.
Mudah-mudahan, gw dapat warisan.

Ketiga, bapak gw, nikah sama janda kaya raya, yang hartanya berlimpah.
Apalagi, baik juga sama gw.
Dan loyalnya....Beuh! tingkat dewa.
Mana perusahaannya, dimana-mana.

Dan yang keempat, Gw menikahi, seorang anak perempuan, keluarga borjuis, yang sahamnya, ada dari Sabang sampe Marauke, Dari kutub utara sampe kutub selatan.
Jujur, orang tua Monique, bilang, kalau mereka bakal tanggung 100% biaya pernikahan gw dan anaknya.
Gw, sih mau. Tapi, dari bokap gw, mama Wulan, sampe mama Susi, kagak ada yang setuju. Mereka gengsi mungkin.

Dan, ini, yang kelima atau yang terakhir. Mereka memberi gw hadiah pernikahan, yang nggak nanggung-nanggung.

Ortunya Monique atau mertua gw, memberikan, dua jenis mobil premium, dari group yang sama, namun beda merk. Yang satu ada evoquenya. Yang satu lagi,
sebuah sedan hitam yang nama belakangnya xf.

Sedangkan, mama Wulan, memberikan kita tabungan, yang berlimpah. Cukup buat ngawinin cucu gw nanti.

Sementara bapake inyong serta mama Susi, memberikan kita sebuah rumah modern tapi elegan, di dareah, yang banyak orang berduitnya.

Apalagi, Tante BeR, juga nggak mau ketinggalan. Dia memberikan kita, paket jalan-jalan, keliling Eropa plus Amerika. Dan belum selesai, paket bulan madu ke Raja Ampat. Dan nantinya, kita bakal dikasih uang jajan.

Yah, beginilah hidup. Yang kaya makin kaya. Yang susah tambah susah. Kenapa begitu, ya?
Untungnya, Gw salah satu orang susah yang, beruntung.

Tapi, gw merasa, komplit sekarang

Ada, ibu, bapak, adek, istri.
Hah, bahagianya. Yang paling lucu, mungkin ibu baru gw. Dari awalnya gw bercanda dengan mama Susi, tentang mamah baru, sekarang kejadian beneran.

Dan dari beberapa tamu yang datang, gw tahu bahwa diantara mereka, ada yang memberikan senyum tidak ikhlas.
Tapi, emang gw pikirin.

"Selama, ya, Ge. Semoga, bahagia. Langgeng terus" kata tante ClaR, dengan bahagianya.
"Iya, tan. Makasih" jawab gw.
"Selamat, Ge. Om turut seneng" kata suami tante ClaR, Satu dari ribuan lelaki, yang tingkatnya ada dibawah gw. Huawaahahahahahahahaha.
Coblos nomor 1!

Ada, beberapa mantan klien gw, yang dateng, ke pernikahan gw, ini.
Untung, nggak ada yang buat masalah.

Yang pasti, diantara para tamu, ada satu tamu yang punya arwah membunuh luar biasa besar.
Seakan seperti pemangsa, yang matanya tak lepas, dari buruannya.

Dialah yang paling tidak tulus, diantara yang paling tidak tulus.

"Selamat ya, Gavin. Semoga, langgen. Dan cepat dapet momongan" kata tante CaN, sambil memeras tangan gw.

Dan dari gerak bibirnya, arti sebenarnya adalah, seperti ini.
'Awas ya, Gavin. Kamu akan pisah. Dan nggak mungkin bahagia' begitulah, kira-kira.

"Makasih, tan. Tapi, saya cinta banget, sama Monique" kata gw.
"Oh, bagus, dong" kata dia.

Arti, sebenarnya: kamu bakal menyesal. Hiii.

Tante CaN, menyalami Monique.

'Zzrrrrrrrrrrr'
Petir, terlihat di mata mereka berdua.

Ada arwah kebencian, diantara, mereka berdua. Hawa membunuh yang sangat besar besar, terasa di penis gw. Gw rasa bulu kaki, gw mulai rontok.

"Ah, Can, sini bentar, deh" kata mama Wulan.

"Bentar, ya, Vin. Tante dipanggil mama kamu" kata dia.

Lalu, dia pergi menuju mama Wulan, tanpa memperdulikan Monique.

Sepertinya mama Wulan merasakan hawa membunuh adiknya.
Makanya dia memanggil, tante CaN.
Thank you, mam.

Gw meminta, supaya mama Wulan, mau jadi wakil ibu kandung, gw. Karena dari kecil, dia yang ngerawat, gw. Jadi wajarlah, gw minta begitu. Semuanya, sih, setuju.
Yang penting mama Susi tidak tersinggung. Dan untungnya, dia yang paling setuju.

"Vin, hati-hati, ya sama tante kamu" pesan adinda Monique.
"Iya, tenang, adindaku, cintaku"

Sendangka tante BeR dan om Ridwan, asik dengan babynya, sambil dititipin adek gw yang kecil. Gw masih bingun, sih. Sebenarnya, hubungan dia dan om Ridwan, sekarang apa.
Secara, om Ridwan kagak cerai juga dengan mama Wulan. Damai-damai, aja, malah. Kalau sesuatu terjadi dengan tante BeR, mama Wulan malah marah, ke si om. Jadi gw bingun hubungan mereka, sekarang.

Apa jangan-jangan, om Ridwan sudah menempuh hal, yang dinamakan poligami?
Ini sebuah misteri.

"Cie-Cie, si Gege nikah, sama ibu kost" kata Sakti, yang datang dengan istri dan anak yang bukan anaknya.
"Ahahahhaha, bisa aja lo, 'plok'" kata gw.
"Anjrit sakit, bro"

Kita, turun ke bawah diantara para undangan. Dan ngobrol dengan para temen, kost.
Gw dan Monique, nggak betah, berdiri di pelaminan, doang.

"Ya, ampun Ge, gw nggak nyangka elo, nikah" kata Tere.
"Eh, mbak Tere dari tadi disini. Kirain Pak Yono. Nggak tahunya Tere" kata gw iseng.
"Ih, emang gw kayak cowok, ya? Padahal gw udah dandan" kata Tere.
"Gavin! Nggak kok Ter, lo cantik" kata Monique.
"Iya, lo cantik, Ter. Tapi paling cantik tetep bini gw, ini" kata gw.

"Nggak nyangka, ya. Si Monique, bisa ditaklukkan oleh Gege" kata Nia.
"Iyalah, gw gitu" jawab gw.
"Sombong lo, bang" kata Cathy.

"Alah, kamu, Vin. Jangan sombong. Inget, kamu hampir kecolongan" kata Monique.
"Maafkan kakanda, adinda" kata gw.
"Ya elah, kayak sinema laga, lo, Ge" kata Dewi.
"Iya, dong" kata gw.

"Bro, sini bentar, kita perlu, ngomong" kata Alex.

'Drum roll'
"Hormat........ Gerak!" Kata Kolonel Alex.
"Jendral, selamat menempuh, hidup baru" kata Kolonel.

"Jendral, kami akan selalu dibelakangmu, apapun masalah Anda. Kita adalah satu kesatuan" kata sersan Radit.

"Jangan kuatir jendral, setiap ada peperangan pecah diantara jendral dan ibu Presiden, kami bersedia menampung jendral" tambah kopral Boni.

"Jendral, lanjutkan perjuanganmu. Doa kami bersamamu. Kami akan kenang jasamu" kata kapten Kevin.

"Anak muda, aku berpesan pada kalian, perjuangan kalian, masih panjang. Begitu juga saya. Karena itu, sampaikan pesanku, untuk Nagabonar, katakan padanya, aku berhasil, bah" kata sang jendral.

"Baik jendral" jawab sang anak buah.
"Jangan kalian menangis, samangat! Saya juga sedih, jadinya" teriak sang jendral.
"Ini adalah tangisan kebahagiaan, jendral" jawab kopral Boni.
"Kalau begitu, mari kita berama-sama bahagia" kata sang jendral.

"1,2,3 huwaaaaaaaaaaaaaa" tangis anggota, batalion 69 pecah, begitu derasnya.

------------------------------------------
("Oi, thor")
('Napa?')

("Kenapa sih, cerita lo banyak, laki-laki menangisnya? Emang adegan itu pening banget, Ya?")

('Hmm, gimana, ya? Gw juga bingun, bro. Cuma kalau yang sekarang, gw tidak bertanggung jawab. Gw sudah kehilangan kendali cerita ini, sejak part 54')

("Kalau dipikir-pikir, tante Debora lebih jantan dibanding para lelaki dicerita ini. Sisanya mellow semua")

('Bener juga, lo. Ah, aku jadi sedih')
("Lah, thor, jangan nangis juga, men. Gw sedih, juga, bro")

(/Tuhkan, terlalu banyak air mata laki-laki, tertumpah dicerita ini\)
------------------------------------------

Acara sudah, selesai. Gw dan Monique. Langsung pulang kerumah baru. Gw tidur, udah nggak sendiri lagi. Ada temennya.

Sekarang aja, Monique, ada samping gw. Dikasur berdua istri, memang beda dengan di kasur berdua pacar.

Tapi, kalau, dipikir-pikir, gw belum menang lawan Jakarta.
Selama gw tinggal di kota ini, pertarungan masih berlanjut.

Hah, lucu juga, sih. Dateng ke Jakarta, buat pelarian, malah, akhirnya semuanya diperbaiki, di kota ini.

Semuahal, terjadi di kota ini.
Dari yang bagus banget, sampe yang jelek banget.
Dan bukan cuma terjadi kepada gw.
Ke semua orang.

Kehidupan ibu kota. Bisa keras banget, bagi yang bekerja keras.
Tapi ada juga, yang Menjalaninya dengan mudah.

Uang bukanlah segalanya? Kayaknya nggak, mungkin.
Memang kita mati nggak bawa harta. Tapi orang, yang ngurusin kematian lo nanti, butuh uang buat segala macam, hal.

Jadi, mari kita cari uang yang banyak, di Jakarta tercinta, ini.

"Sayang, kamu belum tidur?" Kata Monique.
Hah, renyah banget suaranya.
Aduh, jadi Happy sendiri.
Awalnya pake sayang dulu, lagi. Hiiiih, pengen gw cubit, matanya.

"Belum. Lagi mikirin, hal-hal, yang terjadi dalam kehidupan, seorang Gavin Tedjakoesoema" kata gw.
"Ngapain, coba mikirin gituan" kata dia.
"Biasa. Mendramatisir, suasana. Biar ceritanya makin bagus" kata gw.
"Ih, apaan, sih. Aneh" kata dia.

"Eh, by the way, ini malam pertama, loh" kata gw.
"Terus, kenapa?" Tanya dia.
"Mau tidur, doang?" Kata gw, sambil memainkan alis.

"Iyalah. Emang mau ngapain, lagi?" jawab dia.
"Oh, come on, honey. You know, what I mean" kata gw.

"Nggak!" Jawab Monique.
"Ah, plissssssssss"
"Nope"
"Ayolah. Demi cintamu untuk diriku"
"Pokoknya, nggak!"
"Besok aku cuci piring, ngepel, sama nyuci baju"
"Deal"

Ah, ibu-ibunya, keluar. Tapi nggak apalah.

"Yuhuuuuuu"
"Tapi, pelan-pelan, ya. I'm still Virgin" kata dia.

'Bang-bang'
'Terima kasih, untuk semua yang telah, vote saya, sehingga sekarang, saya bisa berada disini, berdiri disini, memenangkan, penghargaan ini. Thank you, so much.
OMG, Bibir saya kering.
Hidup perfilman Indonesia.
Yang muda yang bercinta.'

Parah! Gw sudah dosa besar, tapi gw masih dikasih menikah, dengan anak gadis. Gokil, Sob.

Jakarta, you'r the best!

Mari kita Taklukan dunia !



Hmmmmm.
Tunggu, dulu......................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
..................................................'Ting'

Oke. Keputusan gw sudah bulat.
Tidak bisa diganggu gugat.
Keputusan gw, sudah di materai.
Jadi, jangan berani macam-macam.

Semuanya cukup sampai disini. Gw tidak akan menceritakan, seks gw dengan Monique.
Monique, punya gw pribadi. Jadi cari bahan coli yang lain.

Gw rasa sudah cukup, gw tidak perlu menceritakan kehidupan sex gw lagi. Kalian sudah tahu, terlalu banyak.

Terserah, biar dikata kentang, apa, kek. Pokoknya, Monique, koleksi pribadi, gw.

Go away, all of you! Fuck off!
Hush-hush.
Tidak ada yang perlu kalian lakukan lagi disini.

Bye-byehhhhhhhhhh.

------------------------------------------

Dengan demikian adik-adik, dongeng kakak tentang seorang lelaki yang mau menaklukan Jakarta, selesai. Mudah-mudahan, ini bisa jadi bahan pembelajaran adik-adik, dalam menjalani hidup.

Terima kasih
Kakak Hobo.













("Thor")
('Emm')
("Selesai?")
('Iye')
("Tapikan, masih ada kontrak?")
('Eamang iya?')
("Iyee, thor')

('Coba mana kontraknya?')
("Nih........... Tuhkan, masih 2 episode")
('Yah, otak gw udah kering lagi. Terus gimana? Si Gege udah, seneng sendiri')

("Hehe, gw punya, rencana")
 
wkwkkw ditunggu bonus nya om...

menurut hamba udah pas kok keputusan om gk deskripsiin ss nya sm moniq...
 
:thumbup .... hidup gege...
"yang langgeng ya pernikahannya sampai maut yang memisahkan gege n monique"
jos gandos wes ewes ewes ... :ha:
 
Bimabet
Sad ending dan happy ending ini bang gege ,

sad endingnya ceritanya sudah selesai rasanya Sedih sekali ..

Happy endingnya selamat buat gege , Akhirnya jadi sama monique ..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd