Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Jakartaku

Bimabet
Wahahahahah :haha: :haha: gege tersiksa

:jempol: :jempol: manteb dah cerita nyaaa
 
:haha: geee...gege... kan udah gue bilangin lo jangan lupa minum ramuannya si teteh ... telor bebek dicampur sprite :D ... oh iya ge lo sempat gak Nganal si tante Dominatrix atauuu lo Nganal si tante Debo...raaaahhh :ejek:

Sepertinya ramuan suhu patut di coba. Tapi karena telur bebek mahal, akan ane ganti dengan telur cecek.
 
Wkwkwk...bdsm :haha:
Moga gege jd insyaf...dan kembali ke jalan yg benar...aamiin

:semangat:
 
Mampus loe ge haha, makanya bagi2 gw donk rejekinya haha
.......:ngacir:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Waduh, suhu sepertinya punya dendam pribadi dengan Gege.
Awas suhu, Gege dukunnya kuat.
Ilmu sakti Mandraguna, apa ilmu sakti Mandra Rano Karno, gitu.
Ane ke mbah Google dulu, biar tahu ilmu yang topcer

hahaha, Gege dukunnya cowo apa cewe ?
kalo bdsm coba aja liat video dri kink
kalo dri cerita di situs jadul ada kalo ga salah judulnya budak nafsu tante
 
hahaha, Gege dukunnya cowo apa cewe ?
kalo bdsm coba aja liat video dri kink
kalo dri cerita di situs jadul ada kalo ga salah judulnya budak nafsu tante
Kebetulan, dukunnya Gege, menyesuaikan dengan keadaan.
Kalau harus jadi laki, dia jadi laki. Kalau harus jadi perempuan, dia jadi bencong.... Eh salah, jadi perempuan.
 
Part 38

"Ge..Ge, lo abis ngapain, sih?
Itu badan, ototnya ampe shock semua. Ada bengkaknya, kulitnya ampe merah, jalannya ngankang melulu!" Kata Monique yang lagi ngompres badan gw, yang lagi pada pegel-pegel plus perih, akibat 5 hari kemarin marathon sex. Apalagi ampe acrobatic dan ketemu tante Dominatrix.

"Abis kerja keras gw, Mon" gw cuma bisa jawab dengan lemahnya.
"Ya, udah sini gw pijitin. Elo, gw baru pulang kerja, udah ngerepotin"
"Terserah adinda, aja"

Gila, setelah gw saling berbalas Score dengan Jakarta, akhirnya gw kalah telak juga. Apalagi gol terakhir, tendangan jarak jauh.

Akibat, ini semua tante BeR, nggak berhenti minta maaf.
Gw dapet, uang berobat,
Uang ganti rugi, Uang bonus, uang pencemaran kehormatan, yang kira-kira, semuanya cukup untuk beli 1 buah mobil murah, yang kelasnya lumayan dan masih sisa.

Rencananya, gw mau transfer sebagian duit gw, untuk bayar cicilan mobil. Tapi besok-besok aja, deh. Gw udah tewas.
Gw juga nggak tahu gw dapet duit berapa. Udah masa bodo.
Yang penting duit.

'Krucuk-krucuk'
Perut gw bunyi.
"udah makan, belum?"
Tanya Monique.
"Belum" jawab gw, males.
Hari ini gw belum makan sama sekali dan baru minum satu gelas air putih.
Dari kemarin gw pulang, gw langsung tidur. Terus bangun. Terus tidur, lagi. Nggak ada waktu buat makan.
Gw udah tepar banget.

"Seharian?" Tanya dia, lagi.
"He,eh"

Dan........ "Adauuu!" Gw di jewer.

"Makan, ke! Ntar Kalo lo sakit, gimana??? Masa gw harus kepikiran lo terus??? Jangan bikin resah orang mulu, dong!" Bentak Monique.
Wahhh, gw berasa sedang diomelin istri.
Ayo ma, omelin papa terus, papa seneng, kok.

"Gw, nggak nafsu. Lagian gw Nggak ada tenaga lagi buat beli diluar" jawab gw.
"Ya, kan, makan roti bisa! Atau nyuruh Pak Yono. Masa, lo, harus masuk rumah sakit dulu, baru ngerti!"
Entah kenapa, gw merasa senang dimarahi Monique.
Gw berasa di surga.

"Iya, adinda"
"Sekarang, lo makan! Diem disini, jangan kemana-mana!" Perintah Monique.
"Iya, ibu"

Monique turun kebawah, untuk mangambil makanan, buat gw.


"Ayo, makan!" Perintah Monique.

Sekali-kali, gw manja, ah.
"Ah...ah, suapin" kata gw.
"Ya, udah. Aaaa"
Hehehe, menang banyak gw.
Biarlah sekal-kali, gw jadi raja.

"Abis ini, tidur. Besok dirumah, aja. Nggak usah main-main keluar" perintah Monique.
"Baik adinda" jawab gw.
"Ayo habisin makanannya"


"Makasih, ya, Mon. Jadi enak" kata gw, ketika makanan sudah habis.
"Iya. Nggak usah yang aneh-aneh, lagi, ya. Udah, tidur sana. Good night" kata Monique, sambil nutup pintu.
Uwaa, gw di good night, sama Monique. Gw belum tidur, tapi udah mimipi indah. By the way, gw baru makan langsung tidur.
Nggak, dimarahin Sama si Monique?
Ah, biarlah.

"Enak, ya, bro?" Tanya suara Sakti.
"Enaklah. Baik itu makanannya, perawatannya, wajahnya, perilakunya. Enak semua" jawab gw.
"Bukan itu. Ditusbol sama tante Dominatrix, enak, nggak?"
"Mati aja, lo, men!"

Besok harinya.

'Meong-meong!"
Siang-siang, Barton sudah berkokok, diatas genteng, membangunkan gw. Karena ini udah terlalu siang, makanya Barton yang berkokok. Bukan ayam.

Gw nggak berani membantah perintah Monique. Jadi, hari ini gw stay di kostsan, doang. Gw mau mencoba fasilitas baru kostsan tercinta ini.
Yaitu gym. Gym udah selesai dari beberapa hari yang lalu.
Lumayan, buat menetralkan otot-otot gw.

SAATNYA FITNESS!

"Shh.... Ouh yeah! Bangun kau otot-otot"

'Macho'

"C'mon, bicep show me your strength, yeah!"

'Macho'

"Oh...Otot trapesiuz"

'Macho'

"Oh...Otot triceps"

'Macho'

"Oh...Otot pectoralis!"

'Macho'

"Body, its so hot, my body,
Body, love to pop my body,
Body, love to please my body,
Body, don't you tease my body,
Body, you'll adore my body,
Body, come explore my body,
Body, made by God, my body,
Body, it's so good, my body"

'Macho'

"C'mon-c'mon, ouuuhhhhhhh good"

'Macho'

"YESS! i can feel ma body!"

'Macho'

"I'm a macho man. fuck yeah"

'Macho'

"A sexy muscle!"

'Sexy macho'

"Macho, macho man
I gotta be a macho man
Macho macho man
I gotta be a macho"

"Ge, sumpah, gw geli liat elo! Najis sumpah. Nyeremin. Lo, lebih serem dari setan. Lo kayak, binaragawan erotis, yang lagi cari pelanggan.
Oh My God, gw liat percabulan.
Lo kayak gay. Pake minyak goreng segala, lagi. Gw pikir bokap gw orang paling najis, nggak tahunya elo lebih parah. Gila, Ge, elo dikutuk.
Parah! Gw tadinya mau ngomong sama elo, tapi lo harus mandi kembang tujuh rupa dulu. Pokoknya jangan ngomong sama gw sebelum elo bertobat" kata Cathy, tiba-tiba dateng, yang Nyerocos tanpa henti, saat gw masih dalam pose side chest.



------------------------------------------
Gw udah selesai mandi, dan mau ngomong sama si Cathy.
Tahu, deh, apa yang mau diomongin.

"Kenapa, Cat?" Tanya gw.
"Lo, udah suci belum?"
"Ya elah, udah. Gw udah dimurnikan, kok" jawab gw.

"Gini, Ge, lo bisa nggak ketemuin gw sama nyokap gw?" Tanya dia.

Hmm... Bisa, sih, bisa. Tapi, aman apa nggak? Itu pertanyaannya.

"Ya, bisa sih, Cat. Tapi, gw takut nggak aman" kata gw.
"Bisa diatur nggak, Ge?" Tanya dia.

"Okelah, gw bantu. Gw cari tempat dulu. Karena, nggak mungkin disini dan di rumah nyokap lo.
Ada satu tempat, sih. Coba nanti gw cek. Ntar gw kabarin waktunya, kalau udah bisa" Kata gw.
"Makasih ya, Ge. Untung, ada elo. Lo, jadi abang gw aja, deh" kata dia.

Et, dah, abang ketemu gede.

"Tapi tumben, elo sore-sore udah pulang?" Tanya gw.
"Iya, gw ijin. Nggak tahu. Kepala gw pusing banget" jawab dia.
"Udah, makan belum?" Tanya gw.
"Belum. Dari tadi siang, gw udah nggak nafsu" jawab dia.
"Makan dulu, gih. Abis itu minum obat. Terus tidur"
Gw udah mulai bisa mengatasi orang sakit, akibat yang mulia Monique.

"Emang, ada makanan apa?" Tanya dia.
"Tuh, si Monique, tadi masak sebelum berangkat kerja" kata gw.
"Bener, Monique yang masak?"
"Iyee. Sumfeh"
"Ya, udah"

Terus dia, gw tinggal. Gw mau kekamar bentar.

Ngomong-ngomong, gw belum hubungi bokap gw, buat urusan pengacara. Mana gw nggak tahu nomor bokap gw lagi. Gimana, ya?

Hmm.......
Gw email? Nggak mungkin. Maklum, dia gaptek.
Surat-menyurat? Bisa tahun depan dibacanya.

"Eh, hape gw ketinggalan di bawah"

Lalu gw turun untuk mengambil hape gw yang ketinggalan.

"Lah, si Cathynya mana? Bukanya lagi makan?" Tuh anak, Gw suruh makan malah ngilang.

"Cat, Cathy!" Dimana lagi tuh, anak.
Nyusahin abang, aja.

Pas gw diruang TV, nggak tahunya si Cathy udah tiduran di sofa.

"Lah, Cat, kok, disini? Udah makannya?" Tanya gw.
"Belum. Gw pusing banget. Pas, gw mau ngambil makan, gw tambah lemes" jawab dia.

Lalu gw samperin dia. Gw letakkan tangan gw, di dahinya.
Anjrit, panas banget.
"Cat, badan lo panas. Ini mah, harus ke dokter" kata gw.

"Lo, kayaknya banyak pikiran. Sekarang lo jadi stres, terus pengaruhnya, malah kebadan lo. Udah dua kali, loh, elonya sakit" tambah gw.
"Nggak tahu, deh" jawab dia lemas.
"Lo makan sebisanya dulu. Abis itu kita ke dokter. Ntar, gw kabarin Monique. Gw ambilin ya, makanannya"
"Iya"

Lalu gw menuju dapur.
Gw sempatkan diri, untuk menghubungi Monique. Karena Kalo gw doang yang nganterin ke dokter, bisa-bisa, Cathy gw kasih obat asam urat. Kalo ada Monique, kan, dia tahu yang mana aja yang perlu diminum.

Gw: "halo, Mon. Ini, si Cathy badanya panas banget"
Monique: "udah di chek temperaturnya, belum?"
Gw: "belum, sih. Tapi, tangannya berasa panas banget. Bisa kali goreng telor disitu"
Monique: "dia, udah makan belum?"
Gw: "belum. Nih, lagi gw ambilin makan"
Monique: "belum makan sama sekali?"
Gw: "iya. Nggak nafsu katanya"
Monique: "ya udah. Elo, suruh dia makan. Gw balik sekarang juga"
Gw: "oke"
Lalu, Monique menutup, teleponnya.

Gw mangambil makanan untuk, Cathy.

"Ini, makan dulu, nggak usah abis. Yang penting perutnya ke isi" kata gw. Masa di isi dengan isi yang lain.

"Iya, makasih ya" lalu dia berubah ke posisi duduk.

"Gw ganti baju bentar, ya" kata gw.
"He-eh"

Ketika gw balik lagi, makanannya sudah mau habis.
Cepet juga makannya.

"Ge, udah, ah. Kenyang"
"Ya udah, sini piringnya"

Lalu gw bersihkan piring kotor bekas dia dan menuju kembali keruang TV.

"Bentar, ya. Nunggu Monique" kata gw. Dia cuma ngangguk, sambil senderan di sofa.

Dan Monique, akhirnya dateng. Cepet banget ini anak.

"Ya ampun Cathy, lo panas banget! Lebih panas dari yang waktu itu lagi. Ayo, kita ke dokter sekarang! Ge mobil lo udah dipanasin kan?" Kata Monique.
"Udah. Tinggal jalan"
"Ya udah, ayo"

Lalu kita berangkat menuju dokter.

Menurut dokter, si Cathy terlalu banyak pikiran. Dan kondisi fisiknya juga lagi drop banget. Makanya dia sampe kayak gini.
Benerkan kata gw.

Dan Kalo udah begini, obatnya, gunanya cuma bisa ngilangin panasnya doang.
Kalo dia masih stres dan banyak pikiran, ya, percuma.
Ujung-ujungnya dia, bakal gampang sakit.

"Ntar, pas nyampe kostsan, lo langsung minum obat terus tidur. Tidurnya dikamar gw, aja. Biar gw bisa mantau" kata Monique.
Ikut dong. Btw, si Monique udah kayak ibu yang lagi ngurusin anaknya yang sakit.
Mon...Mon, kapan, sih, lo berhenti membuat gw kagum. Nikah, yuk!

"Ntar, urusan kantor, lo, biar Gege yang urusin" tambah dia.

Iya betul, Wait!...... Kok, gw?
Apa urusannya dengan gw?

"Iyakan, Ge, elo yang nguruskan??"
Kata Monique, menekankan nada bicaranya. Waduh, bahaya ini.
"Ooo, jelas, dong. Nggak usah kuatir, ada abang Gege" kata gw.
"Makasih, ya" kata Cathy.

Cat...Cat, kasihan banget, sih, lo. Gini, nih, Kalo kita terlalu sering memendam masalah. Untung gw selalu membagi setiap masalah gw, ke oranglain.
(Itu mah, gw memberikan masalah ke oranglain)

Apa jangan-jangan, Cathy shock, melihat binaragawan tampan seperti gw.
Ah, cerita ini mengarah ke arah yang salah.
 
Yup, Cathy shock liat binaragawan jadi-jadian.....
 
Haha udah di tusbol tuh gege :pandaketawa: rasain lu
 
Gege ngangkang =))
Gile tuh tante sadis abis

Terima kasih suhu sudah memberikan cerita yang luar biasa..... :semangat:


=)) =)) =))
 
Lapor pertamax sukses saya amankan
 
Bimabet
Jd gege pantatnya da gk perawan 😆😆😆😆😆
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd