Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG IYA ITU KAMPUNGKU.By.kontolegois

Status
Please reply by conversation.
Lanjutan....

POV.Rey

Sebenarnya gw tadinya mau ikut andil dalam situasi di rumahnya pak kades,tapi karena hari sudah sore gw jangan melupakaan tujuan awal gw,yaitu pulang ke rumah meminta ijin orang tua gw untuk bisa menginap di rumah mbah markasan guru gw.
Tapi sepertinya kedua orang tua gw,tidak perlu gw kasih tahu tentang apa yang terjadi dengan teh helen,gw tidak mau mereka menjadi cemas dan menambah situasinya kurang kondusif,jadi gw cuma akan bilang bahwa gw mau berlatih silat bersama guru gw di rumahnya.

Persetan dengan yang akan terjadi di rumah pak kades selanjutnya,itu urusan mereka mau ngapain juga,tapi gw sudah bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Asallamuallaikum..." gw mengucapkan salam setelah sampai di rumah.

"Wa'allaikumsallam..." suara ibu dari dalam

"Ibu bastian mana?,tumben gak minta gendong" gw bicara ke ibu

"Tuh dikamar lagi bobo,tadi habis nyusu" ibu menjawab

"Yaudah aku masuk dulu ya bu..." gw bicara lagi

"Kamu dari mana nak?,ko pulangnya sampai sesore ini?" ibu bertanya lagi

"Dari rumah Anton tadi bu, oh ya bu, aku tar malam mau nginep dirumahnya bah markasan, mau latihan silat sudah lama juga aku gak latihan,boleh ya bu!!!" gw bicara lagi

"Tumben kamu mau latihan silat lagi, ada apa nak? " ibu gw sedikit heran

"Agar aku bisa melindungi semua keluarga aku bu, khususnya ibuku yang cantik ini,hehehee" gw bicara sambil memeluknya.

"Kamu bisa aja nak, ya sudah kamu mandi terus makan ya, ibu udah masak tadi" ibu melepaskan pelukan gw lalu pergi kekamar.

Selanjutnya gw berganti pakaian dikamar, lalu pergi ke kali untuk mandi,mumpung belum gelap, sekalian mandi wajib hehe......

sekarang gw sudah rapih sudah siap berangkat ke rumah guru gw,dengan mebawa tas yang berisi baju seragam sekolah,rencananya gw mau berangkat sekolah dari sana.

"bu aku pamit dulu ya, friska,bastian kaka tinggal dulu ya" gw berpamitan ke ibu beserta kedua adik gw.

"Kaka mau kemana aku ikut" friska meajuk ke gw.

"Jangan ikut ya cantik, ade temenin ibu dirumah, kan kasihan kalau sendiri"gw merayu adik gw yang lagi cemberut

"Gak pokonya aku ikut, kalau tidak di ajak aku bakalan marah " friska terus merengek ingin ikut

"Adek jangan ikut, kaka kamu mau kerumah bah markasan, disana tempatnya serem lho...!!!!" ibu gw ikut bicara

"Emang ka iya kak?..." dia bertanya ke gw

"Serem banget tau,disana ada setan yang jahat banget, sukanya sama anak perempuan cantik kaya kamu dek.." gw menjawab sambil mengelus rambut panjang nya.

"gak jadi deh, aku takut....hik..hik...hik" dia lari ke ibu gw

"Aku berangkat sekarang ya bu, asallamualikum" gw mencium tangan ibu dan mencium pipi kedua adik gw

"Iya hati-hati ya nak,wa'alaikumsallam"

Setelah itu gw pun berangkat dengan sepeda kesayang gw, menuju rumah bah markasan.........


Pov.Hellen

Sore ini badan ku terasa enakan, mungkin karena istirahat ku cukup lama dan pengaruh obat yang di berikan abah tadi,sehingga badan yang tadinya lemes dan kepala ku sedikit pusing,menjadi lebih segar, aku pun sekarang sudah mandi bersama ambu di pancuran belakang rumah abah tadi, aku sedikit gak nyaman dengan pakaian yang aku pakai sekarang, karena aku tidak biasa memakai baju bukan milik aku sendiri, berhubung ini dalam kondisi darurat,waktu ambu memberikan pakaian kepunyaan anak perempuannya yang sekarang sudah berumahtangga,dan tinggal bersama suaminya di kampung sebelah, dengan berat hati dan rasa sungkan terpaksa aku terima.

Ukurannya sih lumayan pas, tapi yang jadi masalah aku tidak punya dalaman untuk ganti, sebenarnya ambu juga menawarkan dalaman anaknya, cuma aku tolak, aku risih aja memakainya, jadinya sekarang dibalik baju gamis yang aku pakai, aku tidak memakai apa-apa.

"hari sudah mau magrib tetapi adikku belum datang juga, apa dia gak jadi kesini ya" aku sedikit cemas takutnya adikku rey tidak kesini...

"Ambu ko adikku belum kesini?, dia mau kemari kan?" aku bertanya ke ambu yang kebetulan berada tidak jauh dari aku.

"Mungkin dia lagi di perjalanan kemari neng" ambu menjawab disela mulutnya yang sedang mengunyah daun sirih.

"Abah kemana ambu ko gak kelihatan?" aku bertanya lagi

"Abah lagi masukin kambing disamping rumah" ambu menjawab

"ooohh...kirain kemana,hehehe "

Terdengar sayup-sayup suara adzan berkumandang di langgar yang tidak jauh dari sini, menandakan waktu sholat magrib telah masuk, aku dan ambu pun langsung bergegas ke pancuran untuk berwudzu.
Sekembalinya dari pancuran aku dan ambu kembali keruamah untuk menunaikan sholat magrib, hati ku pun bahagia tak kala aku berpapasan dengan adikku rey dan bah markasan, sepertinya adikku baru sampai dan mau mengambil air wudzu juga.

"Teh, gimana teteh sudah baikan ?" rey menyapa ku

"Iya dek,teteh udah baikan,ko kamu lama sih?" aku menjawabnya

"Oh, itu gara-gara friska ingin ikut teh,jadi aku merayunya dulu, hehehe" rey menjawab sambil ketawa

Aku pun masuk kerumah dan segera mempersiapkan sholat berjamaah.

Setelah selesai sholat berjamaah tadi, yang di imami abah markasan, aku pun berkumpul di ruang tengah dengan beralaskan tikar yang terbuat dari daun pandan, dengan di terangi cahaya yang berasal dari lampu cempor yang tergantung di bilik rumah ini.
kamipun mulai mengobrol bersama di temani rebusan ubi hangat dan kopi yang menjadi suguhannya, dari situlah aku mulai bercerita asalmula aku bisa sampai pingsan dan di temukan oleh abah markasan.

Adikku rey terlihat sangat marah, hingga wajahnya langsung memerah setelah mendengar semua penjelasan dari ku, aku pun bisa mengerti betapa marahnya adikku, karena aku tau dia sangat menyayangi aku.
tidak terasa waktu sudah menjelang isya, saking asiknya kami mengobrol ngalor ngidul, dan kami pun mengakhiri obrolan dan segera mengambil wudzu.

Pov.rey

waktu sudah menunjukan jam 23:00 malam, yang mana tadi selepas isya, gw berlatih silat dengan guru gw, dan sekarang gw sedang beristirahat di tepas/teras rumah, gw pun memandang cincin batu akik berwarna hijau pemberian dari bah markasan tadi saat selesai latihan silat,dia tidak mengatakan kegunaan cincin ini untuk apa, tapi dia hanya berpesan cincin ini buat jaga diri saja, dan tidah boleh di bawa ke kamar mandi/jamban.

Gw tidak banyak bertanya tentang cincin pemberian nya, tapi gw yakin cincin ini suatu saat akan berguna,di ssat gw dalam situasi sulit.
Sebenarnya gw sangat kangen sekali sama teh helen, apalagi kami jarang bertemu semenjak dia tinggal di rumah tantenya, apa perasaan gw aja apa gimana, yang gw lihat teteh gw sekarang tambah cantik dan semakin berisi, dan yang bikin mata gw tidak bisa berpaling dari bagian dadanya, sepertinya ada yang janggal di situ, walaupun baju yang di pakai nya tertutup, tapi mata gw yang sudah hatam tentang wanita,bisa membedakan wanita yang pake dalaman atau tidak.

Gw yakin teh helen tidak memakai dalaman,karena jelas terlihat ada tonjolan kecil yang menyembul di balik gamis yang dia pakai, gw bisa pastikan itu punting payudaranya yang tidak memakai BH, mata gw terus memandang kosong kedepan yang suasananya gelap karena begitu rimbunnya pepohonan di sana, gw tersadar dari lamunan karena pundak gw berasa ada yang menyentuh dari belakang.

Gw pun langsung berbalik badan, ingin tahu siapa yang menyentuh pundak gw itu. "Teeh.." hanya kata itu yang bisa keluar dari mulut gw, karena ternyata teh helenlah orang nya.

"Ko teteh belum bobo?, ini kan sudah malam teh" gw pun langsung menyapanya

"Teteh belum ngantuk dek, mungkin kebanyakan tidur tadi, adek juga ngapain duduk sendirian disini?,abah kemana?" dia balik bertanya

"Aku lagi istirahat habis latihan silat tadi, abah sepertinya sudah masuk kamar dari tadi" gw menjawab

"Pantesan badan kamu keringatan, hehehe" dia bicara sambil ketawa

Teh helen pun duduk di samping gw, dan langsung bersandar di bahu gw, wangi tubuhnya yang alami tercium menusuk hidung gw, wangi yang selama ini gw rindukan siang dan malam, kini wangi ini hadir kembali di hadapan gw beserta pemilik wangi tersebut. Gw pun langsung mencium keningnya penuh kasih sayang, gw lihat matanya melihat ke rah mata gw, seakan mengisyaratkan sesuatu yang sulit gw pahami.

"Dek teteh kangen..." bibir nya berucap

"Sama aku juga teh...kangen banget....." gw pun mengecup bibirnya yang merekah indah

Teh helen memejamkan matanya dan menyambut dengan sukarela cumbuan bibir gw, seakan menemukan oase di tengah gurun yang gersang, begitupun dengan cumbuan kedua bibir kami yang seakan menuntaskan rasa dahaga yang sudah sekian lama kami pendam.
hampir lima menitan bibir kami saling beradu,saling membelit lidah dan bertukar liur dengan mesranya, seperti halnya seorang pasangan kekasih yang lama tidak berjumpa.

"Teh pindah kekamar yu......." gw berbisik setelah cumbuan kami berakhir.

hanya anggukan kepala teh helen tanda setuju, dan kami langsung berjalan dari tempat ini dengan senyap menuju kamar yang sudah di sediakan untuk tidur teteh gw, yaitu kamar bekas anaknya bah markasan.

bersambung.....

bagaimana kisah selanjutnya? tunggu next episode.....

bye...TS
 
Lanjutan....

POV.Rey

Sebenarnya gw tadinya mau ikut andil dalam situasi di rumahnya pak kades,tapi karena hari sudah sore gw jangan melupakaan tujuan awal gw,yaitu pulang ke rumah meminta ijin orang tua gw untuk bisa menginap di rumah mbah markasan guru gw.
Tapi sepertinya kedua orang tua gw,tidak perlu gw kasih tahu tentang apa yang terjadi dengan teh helen,gw tidak mau mereka menjadi cemas dan menambah situasinya kurang kondusif,jadi gw cuma akan bilang bahwa gw mau berlatih silat bersama guru gw di rumahnya.

Persetan dengan yang akan terjadi di rumah pak kades selanjutnya,itu urusan mereka mau ngapain juga,tapi gw sudah bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Asallamuallaikum..." gw mengucapkan salam setelah sampai di rumah.

"Wa'allaikumsallam..." suara ibu dari dalam

"Ibu bastian mana?,tumben gak minta gendong" gw bicara ke ibu

"Tuh dikamar lagi bobo,tadi habis nyusu" ibu menjawab

"Yaudah aku masuk dulu ya bu..." gw bicara lagi

"Kamu dari mana nak?,ko pulangnya sampai sesore ini?" ibu bertanya lagi

"Dari rumah Anton tadi bu, oh ya bu, aku tar malam mau nginep dirumahnya bah markasan, mau latihan silat sudah lama juga aku gak latihan,boleh ya bu!!!" gw bicara lagi

"Tumben kamu mau latihan silat lagi, ada apa nak? " ibu gw sedikit heran

"Agar aku bisa melindungi semua keluarga aku bu, khususnya ibuku yang cantik ini,hehehee" gw bicara sambil memeluknya.

"Kamu bisa aja nak, ya sudah kamu mandi terus makan ya, ibu udah masak tadi" ibu melepaskan pelukan gw lalu pergi kekamar.

Selanjutnya gw berganti pakaian dikamar, lalu pergi ke kali untuk mandi,mumpung belum gelap, sekalian mandi wajib hehe......

sekarang gw sudah rapih sudah siap berangkat ke rumah guru gw,dengan mebawa tas yang berisi baju seragam sekolah,rencananya gw mau berangkat sekolah dari sana.

"bu aku pamit dulu ya, friska,bastian kaka tinggal dulu ya" gw berpamitan ke ibu beserta kedua adik gw.

"Kaka mau kemana aku ikut" friska meajuk ke gw.

"Jangan ikut ya cantik, ade temenin ibu dirumah, kan kasihan kalau sendiri"gw merayu adik gw yang lagi cemberut

"Gak pokonya aku ikut, kalau tidak di ajak aku bakalan marah " friska terus merengek ingin ikut

"Adek jangan ikut, kaka kamu mau kerumah bah markasan, disana tempatnya serem lho...!!!!" ibu gw ikut bicara

"Emang ka iya kak?..." dia bertanya ke gw

"Serem banget tau,disana ada setan yang jahat banget, sukanya sama anak perempuan cantik kaya kamu dek.." gw menjawab sambil mengelus rambut panjang nya.

"gak jadi deh, aku takut....hik..hik...hik" dia lari ke ibu gw

"Aku berangkat sekarang ya bu, asallamualikum" gw mencium tangan ibu dan mencium pipi kedua adik gw

"Iya hati-hati ya nak,wa'alaikumsallam"

Setelah itu gw pun berangkat dengan sepeda kesayang gw, menuju rumah bah markasan.........


Pov.Hellen

Sore ini badan ku terasa enakan, mungkin karena istirahat ku cukup lama dan pengaruh obat yang di berikan abah tadi,sehingga badan yang tadinya lemes dan kepala ku sedikit pusing,menjadi lebih segar, aku pun sekarang sudah mandi bersama ambu di pancuran belakang rumah abah tadi, aku sedikit gak nyaman dengan pakaian yang aku pakai sekarang, karena aku tidak biasa memakai baju bukan milik aku sendiri, berhubung ini dalam kondisi darurat,waktu ambu memberikan pakaian kepunyaan anak perempuannya yang sekarang sudah berumahtangga,dan tinggal bersama suaminya di kampung sebelah, dengan berat hati dan rasa sungkan terpaksa aku terima.

Ukurannya sih lumayan pas, tapi yang jadi masalah aku tidak punya dalaman untuk ganti, sebenarnya ambu juga menawarkan dalaman anaknya, cuma aku tolak, aku risih aja memakainya, jadinya sekarang dibalik baju gamis yang aku pakai, aku tidak memakai apa-apa.

"hari sudah mau magrib tetapi adikku belum datang juga, apa dia gak jadi kesini ya" aku sedikit cemas takutnya adikku rey tidak kesini...

"Ambu ko adikku belum kesini?, dia mau kemari kan?" aku bertanya ke ambu yang kebetulan berada tidak jauh dari aku.

"Mungkin dia lagi di perjalanan kemari neng" ambu menjawab disela mulutnya yang sedang mengunyah daun sirih.

"Abah kemana ambu ko gak kelihatan?" aku bertanya lagi

"Abah lagi masukin kambing disamping rumah" ambu menjawab

"ooohh...kirain kemana,hehehe "

Terdengar sayup-sayup suara adzan berkumandang di langgar yang tidak jauh dari sini, menandakan waktu sholat magrib telah masuk, aku dan ambu pun langsung bergegas ke pancuran untuk berwudzu.
Sekembalinya dari pancuran aku dan ambu kembali keruamah untuk menunaikan sholat magrib, hati ku pun bahagia tak kala aku berpapasan dengan adikku rey dan bah markasan, sepertinya adikku baru sampai dan mau mengambil air wudzu juga.

"Teh, gimana teteh sudah baikan ?" rey menyapa ku

"Iya dek,teteh udah baikan,ko kamu lama sih?" aku menjawabnya

"Oh, itu gara-gara friska ingin ikut teh,jadi aku merayunya dulu, hehehe" rey menjawab sambil ketawa

Aku pun masuk kerumah dan segera mempersiapkan sholat berjamaah.

Setelah selesai sholat berjamaah tadi, yang di imami abah markasan, aku pun berkumpul di ruang tengah dengan beralaskan tikar yang terbuat dari daun pandan, dengan di terangi cahaya yang berasal dari lampu cempor yang tergantung di bilik rumah ini.
kamipun mulai mengobrol bersama di temani rebusan ubi hangat dan kopi yang menjadi suguhannya, dari situlah aku mulai bercerita asalmula aku bisa sampai pingsan dan di temukan oleh abah markasan.

Adikku rey terlihat sangat marah, hingga wajahnya langsung memerah setelah mendengar semua penjelasan dari ku, aku pun bisa mengerti betapa marahnya adikku, karena aku tau dia sangat menyayangi aku.
tidak terasa waktu sudah menjelang isya, saking asiknya kami mengobrol ngalor ngidul, dan kami pun mengakhiri obrolan dan segera mengambil wudzu.

Pov.rey

waktu sudah menunjukan jam 23:00 malam, yang mana tadi selepas isya, gw berlatih silat dengan guru gw, dan sekarang gw sedang beristirahat di tepas/teras rumah, gw pun memandang cincin batu akik berwarna hijau pemberian dari bah markasan tadi saat selesai latihan silat,dia tidak mengatakan kegunaan cincin ini untuk apa, tapi dia hanya berpesan cincin ini buat jaga diri saja, dan tidah boleh di bawa ke kamar mandi/jamban.

Gw tidak banyak bertanya tentang cincin pemberian nya, tapi gw yakin cincin ini suatu saat akan berguna,di ssat gw dalam situasi sulit.
Sebenarnya gw sangat kangen sekali sama teh helen, apalagi kami jarang bertemu semenjak dia tinggal di rumah tantenya, apa perasaan gw aja apa gimana, yang gw lihat teteh gw sekarang tambah cantik dan semakin berisi, dan yang bikin mata gw tidak bisa berpaling dari bagian dadanya, sepertinya ada yang janggal di situ, walaupun baju yang di pakai nya tertutup, tapi mata gw yang sudah hatam tentang wanita,bisa membedakan wanita yang pake dalaman atau tidak.

Gw yakin teh helen tidak memakai dalaman,karena jelas terlihat ada tonjolan kecil yang menyembul di balik gamis yang dia pakai, gw bisa pastikan itu punting payudaranya yang tidak memakai BH, mata gw terus memandang kosong kedepan yang suasananya gelap karena begitu rimbunnya pepohonan di sana, gw tersadar dari lamunan karena pundak gw berasa ada yang menyentuh dari belakang.

Gw pun langsung berbalik badan, ingin tahu siapa yang menyentuh pundak gw itu. "Teeh.." hanya kata itu yang bisa keluar dari mulut gw, karena ternyata teh helenlah orang nya.

"Ko teteh belum bobo?, ini kan sudah malam teh" gw pun langsung menyapanya

"Teteh belum ngantuk dek, mungkin kebanyakan tidur tadi, adek juga ngapain duduk sendirian disini?,abah kemana?" dia balik bertanya

"Aku lagi istirahat habis latihan silat tadi, abah sepertinya sudah masuk kamar dari tadi" gw menjawab

"Pantesan badan kamu keringatan, hehehe" dia bicara sambil ketawa

Teh helen pun duduk di samping gw, dan langsung bersandar di bahu gw, wangi tubuhnya yang alami tercium menusuk hidung gw, wangi yang selama ini gw rindukan siang dan malam, kini wangi ini hadir kembali di hadapan gw beserta pemilik wangi tersebut. Gw pun langsung mencium keningnya penuh kasih sayang, gw lihat matanya melihat ke rah mata gw, seakan mengisyaratkan sesuatu yang sulit gw pahami.

"Dek teteh kangen..." bibir nya berucap

"Sama aku juga teh...kangen banget....." gw pun mengecup bibirnya yang merekah indah

Teh helen memejamkan matanya dan menyambut dengan sukarela cumbuan bibir gw, seakan menemukan oase di tengah gurun yang gersang, begitupun dengan cumbuan kedua bibir kami yang seakan menuntaskan rasa dahaga yang sudah sekian lama kami pendam.
hampir lima menitan bibir kami saling beradu,saling membelit lidah dan bertukar liur dengan mesranya, seperti halnya seorang pasangan kekasih yang lama tidak berjumpa.

"Teh pindah kekamar yu......." gw berbisik setelah cumbuan kami berakhir.

hanya anggukan kepala teh helen tanda setuju, dan kami langsung berjalan dari tempat ini dengan senyap menuju kamar yang sudah di sediakan untuk tidur teteh gw, yaitu kamar bekas anaknya bah markasan.

bersambung.....

bagaimana kisah selanjutnya? tunggu next episode.....

bye...TS
tks apdetnya hu:mantap: :mantap: :mantap: .
maaf hu:ampun:apdetnya kurang panjang dikit hu.
btw mantaplah suhu kita ini.
di tunggu kelanjutannya ya hu.
semoga sehat dan dilancarkan crotnya:beer:
 
Lanjutan....

POV.Rey

Sebenarnya gw tadinya mau ikut andil dalam situasi di rumahnya pak kades,tapi karena hari sudah sore gw jangan melupakaan tujuan awal gw,yaitu pulang ke rumah meminta ijin orang tua gw untuk bisa menginap di rumah mbah markasan guru gw.
Tapi sepertinya kedua orang tua gw,tidak perlu gw kasih tahu tentang apa yang terjadi dengan teh helen,gw tidak mau mereka menjadi cemas dan menambah situasinya kurang kondusif,jadi gw cuma akan bilang bahwa gw mau berlatih silat bersama guru gw di rumahnya.

Persetan dengan yang akan terjadi di rumah pak kades selanjutnya,itu urusan mereka mau ngapain juga,tapi gw sudah bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Asallamuallaikum..." gw mengucapkan salam setelah sampai di rumah.

"Wa'allaikumsallam..." suara ibu dari dalam

"Ibu bastian mana?,tumben gak minta gendong" gw bicara ke ibu

"Tuh dikamar lagi bobo,tadi habis nyusu" ibu menjawab

"Yaudah aku masuk dulu ya bu..." gw bicara lagi

"Kamu dari mana nak?,ko pulangnya sampai sesore ini?" ibu bertanya lagi

"Dari rumah Anton tadi bu, oh ya bu, aku tar malam mau nginep dirumahnya bah markasan, mau latihan silat sudah lama juga aku gak latihan,boleh ya bu!!!" gw bicara lagi

"Tumben kamu mau latihan silat lagi, ada apa nak? " ibu gw sedikit heran

"Agar aku bisa melindungi semua keluarga aku bu, khususnya ibuku yang cantik ini,hehehee" gw bicara sambil memeluknya.

"Kamu bisa aja nak, ya sudah kamu mandi terus makan ya, ibu udah masak tadi" ibu melepaskan pelukan gw lalu pergi kekamar.

Selanjutnya gw berganti pakaian dikamar, lalu pergi ke kali untuk mandi,mumpung belum gelap, sekalian mandi wajib hehe......

sekarang gw sudah rapih sudah siap berangkat ke rumah guru gw,dengan mebawa tas yang berisi baju seragam sekolah,rencananya gw mau berangkat sekolah dari sana.

"bu aku pamit dulu ya, friska,bastian kaka tinggal dulu ya" gw berpamitan ke ibu beserta kedua adik gw.

"Kaka mau kemana aku ikut" friska meajuk ke gw.

"Jangan ikut ya cantik, ade temenin ibu dirumah, kan kasihan kalau sendiri"gw merayu adik gw yang lagi cemberut

"Gak pokonya aku ikut, kalau tidak di ajak aku bakalan marah " friska terus merengek ingin ikut

"Adek jangan ikut, kaka kamu mau kerumah bah markasan, disana tempatnya serem lho...!!!!" ibu gw ikut bicara

"Emang ka iya kak?..." dia bertanya ke gw

"Serem banget tau,disana ada setan yang jahat banget, sukanya sama anak perempuan cantik kaya kamu dek.." gw menjawab sambil mengelus rambut panjang nya.

"gak jadi deh, aku takut....hik..hik...hik" dia lari ke ibu gw

"Aku berangkat sekarang ya bu, asallamualikum" gw mencium tangan ibu dan mencium pipi kedua adik gw

"Iya hati-hati ya nak,wa'alaikumsallam"

Setelah itu gw pun berangkat dengan sepeda kesayang gw, menuju rumah bah markasan.........


Pov.Hellen

Sore ini badan ku terasa enakan, mungkin karena istirahat ku cukup lama dan pengaruh obat yang di berikan abah tadi,sehingga badan yang tadinya lemes dan kepala ku sedikit pusing,menjadi lebih segar, aku pun sekarang sudah mandi bersama ambu di pancuran belakang rumah abah tadi, aku sedikit gak nyaman dengan pakaian yang aku pakai sekarang, karena aku tidak biasa memakai baju bukan milik aku sendiri, berhubung ini dalam kondisi darurat,waktu ambu memberikan pakaian kepunyaan anak perempuannya yang sekarang sudah berumahtangga,dan tinggal bersama suaminya di kampung sebelah, dengan berat hati dan rasa sungkan terpaksa aku terima.

Ukurannya sih lumayan pas, tapi yang jadi masalah aku tidak punya dalaman untuk ganti, sebenarnya ambu juga menawarkan dalaman anaknya, cuma aku tolak, aku risih aja memakainya, jadinya sekarang dibalik baju gamis yang aku pakai, aku tidak memakai apa-apa.

"hari sudah mau magrib tetapi adikku belum datang juga, apa dia gak jadi kesini ya" aku sedikit cemas takutnya adikku rey tidak kesini...

"Ambu ko adikku belum kesini?, dia mau kemari kan?" aku bertanya ke ambu yang kebetulan berada tidak jauh dari aku.

"Mungkin dia lagi di perjalanan kemari neng" ambu menjawab disela mulutnya yang sedang mengunyah daun sirih.

"Abah kemana ambu ko gak kelihatan?" aku bertanya lagi

"Abah lagi masukin kambing disamping rumah" ambu menjawab

"ooohh...kirain kemana,hehehe "

Terdengar sayup-sayup suara adzan berkumandang di langgar yang tidak jauh dari sini, menandakan waktu sholat magrib telah masuk, aku dan ambu pun langsung bergegas ke pancuran untuk berwudzu.
Sekembalinya dari pancuran aku dan ambu kembali keruamah untuk menunaikan sholat magrib, hati ku pun bahagia tak kala aku berpapasan dengan adikku rey dan bah markasan, sepertinya adikku baru sampai dan mau mengambil air wudzu juga.

"Teh, gimana teteh sudah baikan ?" rey menyapa ku

"Iya dek,teteh udah baikan,ko kamu lama sih?" aku menjawabnya

"Oh, itu gara-gara friska ingin ikut teh,jadi aku merayunya dulu, hehehe" rey menjawab sambil ketawa

Aku pun masuk kerumah dan segera mempersiapkan sholat berjamaah.

Setelah selesai sholat berjamaah tadi, yang di imami abah markasan, aku pun berkumpul di ruang tengah dengan beralaskan tikar yang terbuat dari daun pandan, dengan di terangi cahaya yang berasal dari lampu cempor yang tergantung di bilik rumah ini.
kamipun mulai mengobrol bersama di temani rebusan ubi hangat dan kopi yang menjadi suguhannya, dari situlah aku mulai bercerita asalmula aku bisa sampai pingsan dan di temukan oleh abah markasan.

Adikku rey terlihat sangat marah, hingga wajahnya langsung memerah setelah mendengar semua penjelasan dari ku, aku pun bisa mengerti betapa marahnya adikku, karena aku tau dia sangat menyayangi aku.
tidak terasa waktu sudah menjelang isya, saking asiknya kami mengobrol ngalor ngidul, dan kami pun mengakhiri obrolan dan segera mengambil wudzu.

Pov.rey

waktu sudah menunjukan jam 23:00 malam, yang mana tadi selepas isya, gw berlatih silat dengan guru gw, dan sekarang gw sedang beristirahat di tepas/teras rumah, gw pun memandang cincin batu akik berwarna hijau pemberian dari bah markasan tadi saat selesai latihan silat,dia tidak mengatakan kegunaan cincin ini untuk apa, tapi dia hanya berpesan cincin ini buat jaga diri saja, dan tidah boleh di bawa ke kamar mandi/jamban.

Gw tidak banyak bertanya tentang cincin pemberian nya, tapi gw yakin cincin ini suatu saat akan berguna,di ssat gw dalam situasi sulit.
Sebenarnya gw sangat kangen sekali sama teh helen, apalagi kami jarang bertemu semenjak dia tinggal di rumah tantenya, apa perasaan gw aja apa gimana, yang gw lihat teteh gw sekarang tambah cantik dan semakin berisi, dan yang bikin mata gw tidak bisa berpaling dari bagian dadanya, sepertinya ada yang janggal di situ, walaupun baju yang di pakai nya tertutup, tapi mata gw yang sudah hatam tentang wanita,bisa membedakan wanita yang pake dalaman atau tidak.

Gw yakin teh helen tidak memakai dalaman,karena jelas terlihat ada tonjolan kecil yang menyembul di balik gamis yang dia pakai, gw bisa pastikan itu punting payudaranya yang tidak memakai BH, mata gw terus memandang kosong kedepan yang suasananya gelap karena begitu rimbunnya pepohonan di sana, gw tersadar dari lamunan karena pundak gw berasa ada yang menyentuh dari belakang.

Gw pun langsung berbalik badan, ingin tahu siapa yang menyentuh pundak gw itu. "Teeh.." hanya kata itu yang bisa keluar dari mulut gw, karena ternyata teh helenlah orang nya.

"Ko teteh belum bobo?, ini kan sudah malam teh" gw pun langsung menyapanya

"Teteh belum ngantuk dek, mungkin kebanyakan tidur tadi, adek juga ngapain duduk sendirian disini?,abah kemana?" dia balik bertanya

"Aku lagi istirahat habis latihan silat tadi, abah sepertinya sudah masuk kamar dari tadi" gw menjawab

"Pantesan badan kamu keringatan, hehehe" dia bicara sambil ketawa

Teh helen pun duduk di samping gw, dan langsung bersandar di bahu gw, wangi tubuhnya yang alami tercium menusuk hidung gw, wangi yang selama ini gw rindukan siang dan malam, kini wangi ini hadir kembali di hadapan gw beserta pemilik wangi tersebut. Gw pun langsung mencium keningnya penuh kasih sayang, gw lihat matanya melihat ke rah mata gw, seakan mengisyaratkan sesuatu yang sulit gw pahami.

"Dek teteh kangen..." bibir nya berucap

"Sama aku juga teh...kangen banget....." gw pun mengecup bibirnya yang merekah indah

Teh helen memejamkan matanya dan menyambut dengan sukarela cumbuan bibir gw, seakan menemukan oase di tengah gurun yang gersang, begitupun dengan cumbuan kedua bibir kami yang seakan menuntaskan rasa dahaga yang sudah sekian lama kami pendam.
hampir lima menitan bibir kami saling beradu,saling membelit lidah dan bertukar liur dengan mesranya, seperti halnya seorang pasangan kekasih yang lama tidak berjumpa.

"Teh pindah kekamar yu......." gw berbisik setelah cumbuan kami berakhir.

hanya anggukan kepala teh helen tanda setuju, dan kami langsung berjalan dari tempat ini dengan senyap menuju kamar yang sudah di sediakan untuk tidur teteh gw, yaitu kamar bekas anaknya bah markasan.

bersambung.....

bagaimana kisah selanjutnya? tunggu next episode.....

bye...TS
Gue pikir updatenya lanjutan cerita page 95,rupanya bukan.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd