Cerita ini akan mengandung tema berbagai aktivitas seksual, pelecehan, perselingkuhan, bahkan, ekshibisionisme, dll sesuai dengan alur penulis. Tapi penulis sama sekali tidak menganjurkan pembaca untuk melakukan ataupun meniru tindakan seks amoral serta pelecehan sebagaimana tertulis dalam cerita ini.
Penulis tidak memaksa siapapun untuk membaca ataupun mengkoleksi karyanya. Kalau pembaca tidak suka dengan tema di atas dengan alasan apapun, tidak ada yang melarang pembaca untuk meninggalkan halaman ini. Kalau pembaca merasa cukup dewasa untuk membaca cerita dengan tema yang sudah disebut di atas, silakan untuk terus membaca.
Cerita ini beserta seluruh tokoh-tokoh yang ada di dalamnya adalah 100% FIKSI, bukan KENYATAAN.
Cerita ini adalah KARYA ASLI TS, Silahkan untuk share tetapi Mohon dituliskan Credit Asli TS
Cerita ini dibagi menjadi beberapa segment (Cerbung), dan akan diposting secara bertahap bila mendapat respon positif, sewaktu-waktu bisa berhenti bila tidak mendapat respon positifdari Pembaca.
Mohon kesabarannya untuk menunggu postingan tiap-tiap segment nya.
Selamat menikmati dan berfantasi
Part 1 Me & Devy
Nama ku Adhie dan My wife Devy. Umur kami selisih 5 tahun, 31 dan 26 tahun. Cukup ideal sih, ya Ga?
Kehidupan kami berkecukupan, sudah mempunyai rumah berukuran sedang sekitar 120 m2 sebagai hadiah pernikahan kami dari ortu di sebuah cluster perumahan di kota kami, bukan rumah type mewah tetapi cukup bagus dan mempunyai kendaraan roda 4 (bukan type mewah, hanya city car biasa) dan roda 2 sekelas Matic. Aku lebih sering menggunakan roda 2 saja, lebih cepat sampai kantor dan lebih gampang parkirnya.
Hanya Devy yang sering menggunakan mobil untuk bolak balik kantor. Devy bekerja di Sebuah Perusahaan Telekomunikasi terkemuka sebagai Sekretaris, dulunya sebagai Cs hingga akhirnya dipindah ke Sekretaris.
Dan aku sendiri bekerja di Perusahaan Kostruksi terkemuka sebagai Engineer, yahh lumayan lah sallary nya.
Aku bertemu Devy sekitar 4 tahun yang lalu dan tak lama terpaut setahun kami menikah.
Buah hati kami diasuh oleh seorang babysister dan ditemani Mbok Acih yang bertugas sebagai ART.
Aku mengijinkan Devy tetap bekerja, karena faktor kebiasaan, kasian kan tiba-tiba setelah married kehilangan kegiatan sehari-harinya. Hanya saja setelah married tiba-tiba dia dipindah dari Front Liner menjadi Sekretaris, hanya Management Perusahaannya yang tahu alasannya.
Penampilannya selalu modis, dengan Dark-Red hair sepunggung yang biasa dibuat ikal ujungnya, lipstik tipis dan Hi Heels 10 cm nya. Karena sudah dipindah menjadi sekretaris, Devy sudah tidak menggunakan seragam lagi, hanya Pakaian kerja standard dan koleksi Blazer nya yang makin menumpuk di lemari nya. Sexy Look pokoknya, apalagi Devy selalu memakai rok Span sedikit di atas lutut.
Dengan tinggi sekitar 166 BB49 dan size 34D, dia begitu menawan…
Seperti Wanita umumnya, hobinya…. Selfie, di mana aja, kapan aja. Narsis parah. Di Kantor, di rumah, di mobil, di Mall, di…. Toilet….
Penyimpanan polselnya penuh dengan foto2 selfie nya, dan juga akun medsos nya. Beberapa Akun medsos nya selalu aktif, dengan postingan terbaru setiap hari, dan akunnya bersifat terbuka, non private, jadi bisa diintip setiap orang.
Foto-fotonya… dari mulai pake baju rumahan, pake kaos longgar, kaos ketat, bahkan foto liburannya sedang menggunaka hot pant, bikini…. ada semua, lengkap…
Aku tidak melarangnya berpenampilan sedikit sexy, untuk kerja maupun ketika bepergian keluar, malah senang mempunyai istri cantik sexy yang asyik ketika dibawa kemana-mana.
Pov Devy
Aku sedang menghandle salah satu kegiatan Kantorku, yang sedang merayakan HUT nya, dengan segala kemeriahan dan kegaduhannya.
Ada parade Models, talk show, ekhibishi dll deh….
Siang ini aku asyik memperhatikan beberapa Usher dan Models yang sedang difoto oleh fotografer. Wardrobe mulai dari sexy casual hingga sexy glamour.
Mulai yang cuman pake kemben sexy yang hanya menutup payudara, yang memamerkan perut dengan bawahan skinny jeans, sampai gaun pesta glamour. Asyik sekali para Models dan Usher itu difoto. Pasti banyak ni yang ngerubungin model sewaktu acara bebas nanti.
“Hmmm… asyik juga ya difoto gt, mau juga donk…, tapi malu ah…”
Hehe… sejenak aku berangan angan.
Memang aku belum pernah difoto secara profesional sih, adanya jepret-jepret pakai kamera ponsel saja.
Ada sih foto-foto sexy ku, tapi hanya sebatas selfie di depan kaca rest room, di kamar atau toilet. Kadang aku pake baju rumahan, casual, pake daster, dan… pake lingerie…. Hihi…
Ih, banyak juga loh foto ku pake lingerie di ponselku.
Memang sih ga aku share di medsos, hanya yang cukup “sopan” saja yang aku share.
“Dev…..”
Suara itu mengagetkan kuu…
“Eh… iya Pak…” Aku cepat-cepat menoleh.
Waduh, Aku ketahuan bengong tadi yah sama si Boss ini.
Mr Daniel :“Liat apa Dev?”
Me : “Ehm… ini Pak… Liatin para Usher…”
Mr Daniel : “Liatin kok kaya orang bengong?”
Me : “Gak kok Pak… hihi… Ngeliatin Model dan Ushernya…. Cantik-cantik dan luwes-luwes, pasti fotonya bagus-bagus.”
Boss ku ini bernama Dhaniel… Umurnya di atas suamiku sedikit lah… Sebenernya terlalu kaku dipanggill Pak, tapi untuk menjaga etika di kantor ya aku panggil Pak saja.
Mr Daniel :“Kenapa emang? Kamu ngiri ato pengin? Pengin difoto kaya gitu?”
Me : “Ah, enggak kok pak, mana bisa saya berpose kaya gitu, yang ada kaku.”
Mr Daniel:“Ah masa si… kalo liat postingan foto-foto mu yang sudah membahana kemana mana, kayaknya bisa deh kaya gitu.”
Me : “Jangan ngeledek donk Pak… saya dah jadi emak-emak, dah buntut 1 Pak… mereka masih OK… belum turun mesin… hihi.’
Mr Daniel :“Ga percaya…. Ayo kita buktikan…”
Mr Daniel tiba-tiba memberikan isyarat untuk segera mengikuti nya.
Me :“Eh… Pak… Mau ngapain yah…”
Mr Daniel : “Ya membuktikan omonganmu donk… hehe…”
Mr Daniel bangkit dan langsung menuju para fotografer di depan… mereka berbincang-bincang sambil ketawa-ketawa, sepertinnya akrab sekali.
Mr Daniel :“De…Vy… sini deh…”
“Waduh… aku dipanggil…”
Aku melangkah mendekat…
Me : “Ya…Pak…”
Mr Daniel : “Gus…. Ni sekretaris gw… lu fotoin deh…”
Haaahhh…!!!!
Me : “Loh, kok saya pak…”
Mr. Daniel : “Iya… biar sekalian, ntar bisa jadi bahan media publish kita… Dah, kamu pake baju blazer ini aja, ntar latarnya ada model-model dan Usher ini.”
Om Bagus : “ Iya Neng, foto yuk… cakep kok, pasti keren hasilnya”
Me : “Ga bisa gaya Oom…”
Om Bagus :”Gampang…. Ga usah gaya… mesti cakep kok.”
Me : “Terserah deh Oom… tapi kalo aku ga bisa gaya, jgn dimarah marahin ya…”
Om Bagus : “Oke…”
Oom Bagus rupanya baru selesaian jepret-jepret dengan Model-model ini, dan segera mengajak ke ruanganku. Katanya foto an di ruangan aja. Mau dibikin lebih formil katanya.
Sebelum diforo, Rambutku sedikit dirapikan oleh team make up, dan juga riasan wajahku, sedikit saja… dan 5 menit kemudian… mulai….
Aku mulai bergaya, duh jadi model dadakan ni…
Aku bergaya dengan arahan Oom Bagus, dari memegang map, duduk di meja kerja, sampai pura-pura menerima telfon.
Ufft cape juga ya jadi model…
Tak terasa sudah 30, 40 menit dan akhirnya 1 jam berlalu…
Oom Bagus : “ OK Cukup….”
Me : “Udah Oom? Bagus ga oom, maaf ya kalo kaku.”
Oom Bagus : “Yuk kita liat…”
Pov Adhie
Aku terduduk melepas penat, ku pesan segelas kopi dan duduk santai di cafetaria kantor, satu-satu nya tempat aku bisa mengebul.
Aku meliirik ke arah jam tanganku
“Sudah jam 5 aja, Devy tentunya sudah bersiap hendak pulang.”
Aku berniat menghabiskan kopi sambil stalking medsos temen-temen, tak lupa milik istri tersayang.
“What a ….”
Begitu membuka timeline milik Devy aku melihat ada sekitar 7 Foto Devy bergaya dengan Blazernya… Sepertinya foto baru, aku inget dia make Blazer ini tadi pagi. Foto-foto cantiknya di belakang Meja kerjanya, terlihat sambil bekerja, di depan PC nya, ada juga sambil menerima telepon… dan yang paling wow, foto dengan pantatnya bersandar di tepi meja kerjanya, posisi miring, ditopang dengan satu kaki, sementara kaki yang lain menekuk sedikit, dan satu tangannya memegang pencil sambil menggigit ujungnya, terlihat cantik berkelas dan sexy.
Rok nya sedikit tertarik ke atas hingga menampakan paha rampingnya.
Wooww…
Dan parahnya foto ini mendapat respon yang banyak dari followers nya, dari tanda like dan koment nya…
Seketika… ada yang mengeras di balik celanaku… Ufft… Dev… I Like your style…
Pov Devy
Aku masih memegang ponselku ketika lenganku ditepuk Oleh Boss Daniel…
Mr Daniel; :“Cieehhh, langsung diupload, ribut deh penggemar-penggemar…”
Me : “Ih Bapak…. Bisa aja.”
Mr Daniel : “Tadi katanya ga pedee…”
Me : “Emang ga pede… tapi asyik juga, sampe ga kerasa jepret-jepret banyak foto.”
Mr Danie : “Gimana Gus…. OK ga?”
Mr Bagus : “Iya… luwes kok… besok-besok mesti lebih OK lagi, for 1st time not bad lah Neng Devy ini. Ni saya ga edit sama sekali foto-foto ini, Cuma dicrop dan resize aja, terus saya copy in ke Neng Devy, eh tahunya udah beredar kemana mana sekarang, hehe…. Besok-besok mau ya Neng difoto lagi….”
Waduu…. Tawaran yang sulit ditolak…
Me : “Aih, malu Oom..”
Mr Daniel : “Halah…. Itu posting foto ga malu… gampang deh besok-besok kalo mau foto-foto lagi, nanti tinggal kupanggil si Bagus ini.”
Me : “Terserah Bapak Deh…”
Mr Daniel : “Ya udah, kamu selesaikan aja kerjaanmu, besok-besok foto-fotoan lagi, tapi thema dan kostumnya beda ya…”
Me :”Iya Pak Boss…ngikut aja…”
End of Part 1
Penulis tidak memaksa siapapun untuk membaca ataupun mengkoleksi karyanya. Kalau pembaca tidak suka dengan tema di atas dengan alasan apapun, tidak ada yang melarang pembaca untuk meninggalkan halaman ini. Kalau pembaca merasa cukup dewasa untuk membaca cerita dengan tema yang sudah disebut di atas, silakan untuk terus membaca.
Cerita ini beserta seluruh tokoh-tokoh yang ada di dalamnya adalah 100% FIKSI, bukan KENYATAAN.
Cerita ini adalah KARYA ASLI TS, Silahkan untuk share tetapi Mohon dituliskan Credit Asli TS
Cerita ini dibagi menjadi beberapa segment (Cerbung), dan akan diposting secara bertahap bila mendapat respon positif, sewaktu-waktu bisa berhenti bila tidak mendapat respon positifdari Pembaca.
Mohon kesabarannya untuk menunggu postingan tiap-tiap segment nya.
Selamat menikmati dan berfantasi
Part 1 Me & Devy
Nama ku Adhie dan My wife Devy. Umur kami selisih 5 tahun, 31 dan 26 tahun. Cukup ideal sih, ya Ga?
Kehidupan kami berkecukupan, sudah mempunyai rumah berukuran sedang sekitar 120 m2 sebagai hadiah pernikahan kami dari ortu di sebuah cluster perumahan di kota kami, bukan rumah type mewah tetapi cukup bagus dan mempunyai kendaraan roda 4 (bukan type mewah, hanya city car biasa) dan roda 2 sekelas Matic. Aku lebih sering menggunakan roda 2 saja, lebih cepat sampai kantor dan lebih gampang parkirnya.
Hanya Devy yang sering menggunakan mobil untuk bolak balik kantor. Devy bekerja di Sebuah Perusahaan Telekomunikasi terkemuka sebagai Sekretaris, dulunya sebagai Cs hingga akhirnya dipindah ke Sekretaris.
Dan aku sendiri bekerja di Perusahaan Kostruksi terkemuka sebagai Engineer, yahh lumayan lah sallary nya.
Aku bertemu Devy sekitar 4 tahun yang lalu dan tak lama terpaut setahun kami menikah.
Buah hati kami diasuh oleh seorang babysister dan ditemani Mbok Acih yang bertugas sebagai ART.
Aku mengijinkan Devy tetap bekerja, karena faktor kebiasaan, kasian kan tiba-tiba setelah married kehilangan kegiatan sehari-harinya. Hanya saja setelah married tiba-tiba dia dipindah dari Front Liner menjadi Sekretaris, hanya Management Perusahaannya yang tahu alasannya.
Penampilannya selalu modis, dengan Dark-Red hair sepunggung yang biasa dibuat ikal ujungnya, lipstik tipis dan Hi Heels 10 cm nya. Karena sudah dipindah menjadi sekretaris, Devy sudah tidak menggunakan seragam lagi, hanya Pakaian kerja standard dan koleksi Blazer nya yang makin menumpuk di lemari nya. Sexy Look pokoknya, apalagi Devy selalu memakai rok Span sedikit di atas lutut.
Dengan tinggi sekitar 166 BB49 dan size 34D, dia begitu menawan…
Seperti Wanita umumnya, hobinya…. Selfie, di mana aja, kapan aja. Narsis parah. Di Kantor, di rumah, di mobil, di Mall, di…. Toilet….
Penyimpanan polselnya penuh dengan foto2 selfie nya, dan juga akun medsos nya. Beberapa Akun medsos nya selalu aktif, dengan postingan terbaru setiap hari, dan akunnya bersifat terbuka, non private, jadi bisa diintip setiap orang.
Foto-fotonya… dari mulai pake baju rumahan, pake kaos longgar, kaos ketat, bahkan foto liburannya sedang menggunaka hot pant, bikini…. ada semua, lengkap…
Aku tidak melarangnya berpenampilan sedikit sexy, untuk kerja maupun ketika bepergian keluar, malah senang mempunyai istri cantik sexy yang asyik ketika dibawa kemana-mana.
Pov Devy
Aku sedang menghandle salah satu kegiatan Kantorku, yang sedang merayakan HUT nya, dengan segala kemeriahan dan kegaduhannya.
Ada parade Models, talk show, ekhibishi dll deh….
Siang ini aku asyik memperhatikan beberapa Usher dan Models yang sedang difoto oleh fotografer. Wardrobe mulai dari sexy casual hingga sexy glamour.
Mulai yang cuman pake kemben sexy yang hanya menutup payudara, yang memamerkan perut dengan bawahan skinny jeans, sampai gaun pesta glamour. Asyik sekali para Models dan Usher itu difoto. Pasti banyak ni yang ngerubungin model sewaktu acara bebas nanti.
“Hmmm… asyik juga ya difoto gt, mau juga donk…, tapi malu ah…”
Hehe… sejenak aku berangan angan.
Memang aku belum pernah difoto secara profesional sih, adanya jepret-jepret pakai kamera ponsel saja.
Ada sih foto-foto sexy ku, tapi hanya sebatas selfie di depan kaca rest room, di kamar atau toilet. Kadang aku pake baju rumahan, casual, pake daster, dan… pake lingerie…. Hihi…
Ih, banyak juga loh foto ku pake lingerie di ponselku.
Memang sih ga aku share di medsos, hanya yang cukup “sopan” saja yang aku share.
“Dev…..”
Suara itu mengagetkan kuu…
“Eh… iya Pak…” Aku cepat-cepat menoleh.
Waduh, Aku ketahuan bengong tadi yah sama si Boss ini.
Mr Daniel :“Liat apa Dev?”
Me : “Ehm… ini Pak… Liatin para Usher…”
Mr Daniel : “Liatin kok kaya orang bengong?”
Me : “Gak kok Pak… hihi… Ngeliatin Model dan Ushernya…. Cantik-cantik dan luwes-luwes, pasti fotonya bagus-bagus.”
Boss ku ini bernama Dhaniel… Umurnya di atas suamiku sedikit lah… Sebenernya terlalu kaku dipanggill Pak, tapi untuk menjaga etika di kantor ya aku panggil Pak saja.
Mr Daniel :“Kenapa emang? Kamu ngiri ato pengin? Pengin difoto kaya gitu?”
Me : “Ah, enggak kok pak, mana bisa saya berpose kaya gitu, yang ada kaku.”
Mr Daniel:“Ah masa si… kalo liat postingan foto-foto mu yang sudah membahana kemana mana, kayaknya bisa deh kaya gitu.”
Me : “Jangan ngeledek donk Pak… saya dah jadi emak-emak, dah buntut 1 Pak… mereka masih OK… belum turun mesin… hihi.’
Mr Daniel :“Ga percaya…. Ayo kita buktikan…”
Mr Daniel tiba-tiba memberikan isyarat untuk segera mengikuti nya.
Me :“Eh… Pak… Mau ngapain yah…”
Mr Daniel : “Ya membuktikan omonganmu donk… hehe…”
Mr Daniel bangkit dan langsung menuju para fotografer di depan… mereka berbincang-bincang sambil ketawa-ketawa, sepertinnya akrab sekali.
Mr Daniel :“De…Vy… sini deh…”
“Waduh… aku dipanggil…”
Aku melangkah mendekat…
Me : “Ya…Pak…”
Mr Daniel : “Gus…. Ni sekretaris gw… lu fotoin deh…”
Haaahhh…!!!!
Me : “Loh, kok saya pak…”
Mr. Daniel : “Iya… biar sekalian, ntar bisa jadi bahan media publish kita… Dah, kamu pake baju blazer ini aja, ntar latarnya ada model-model dan Usher ini.”
Om Bagus : “ Iya Neng, foto yuk… cakep kok, pasti keren hasilnya”
Me : “Ga bisa gaya Oom…”
Om Bagus :”Gampang…. Ga usah gaya… mesti cakep kok.”
Me : “Terserah deh Oom… tapi kalo aku ga bisa gaya, jgn dimarah marahin ya…”
Om Bagus : “Oke…”
Oom Bagus rupanya baru selesaian jepret-jepret dengan Model-model ini, dan segera mengajak ke ruanganku. Katanya foto an di ruangan aja. Mau dibikin lebih formil katanya.
Sebelum diforo, Rambutku sedikit dirapikan oleh team make up, dan juga riasan wajahku, sedikit saja… dan 5 menit kemudian… mulai….
Aku mulai bergaya, duh jadi model dadakan ni…
Aku bergaya dengan arahan Oom Bagus, dari memegang map, duduk di meja kerja, sampai pura-pura menerima telfon.
Ufft cape juga ya jadi model…
Tak terasa sudah 30, 40 menit dan akhirnya 1 jam berlalu…
Oom Bagus : “ OK Cukup….”
Me : “Udah Oom? Bagus ga oom, maaf ya kalo kaku.”
Oom Bagus : “Yuk kita liat…”
Pov Adhie
Aku terduduk melepas penat, ku pesan segelas kopi dan duduk santai di cafetaria kantor, satu-satu nya tempat aku bisa mengebul.
Aku meliirik ke arah jam tanganku
“Sudah jam 5 aja, Devy tentunya sudah bersiap hendak pulang.”
Aku berniat menghabiskan kopi sambil stalking medsos temen-temen, tak lupa milik istri tersayang.
“What a ….”
Begitu membuka timeline milik Devy aku melihat ada sekitar 7 Foto Devy bergaya dengan Blazernya… Sepertinya foto baru, aku inget dia make Blazer ini tadi pagi. Foto-foto cantiknya di belakang Meja kerjanya, terlihat sambil bekerja, di depan PC nya, ada juga sambil menerima telepon… dan yang paling wow, foto dengan pantatnya bersandar di tepi meja kerjanya, posisi miring, ditopang dengan satu kaki, sementara kaki yang lain menekuk sedikit, dan satu tangannya memegang pencil sambil menggigit ujungnya, terlihat cantik berkelas dan sexy.
Rok nya sedikit tertarik ke atas hingga menampakan paha rampingnya.
Wooww…
Dan parahnya foto ini mendapat respon yang banyak dari followers nya, dari tanda like dan koment nya…
Seketika… ada yang mengeras di balik celanaku… Ufft… Dev… I Like your style…
Pov Devy
Aku masih memegang ponselku ketika lenganku ditepuk Oleh Boss Daniel…
Mr Daniel; :“Cieehhh, langsung diupload, ribut deh penggemar-penggemar…”
Me : “Ih Bapak…. Bisa aja.”
Mr Daniel : “Tadi katanya ga pedee…”
Me : “Emang ga pede… tapi asyik juga, sampe ga kerasa jepret-jepret banyak foto.”
Mr Danie : “Gimana Gus…. OK ga?”
Mr Bagus : “Iya… luwes kok… besok-besok mesti lebih OK lagi, for 1st time not bad lah Neng Devy ini. Ni saya ga edit sama sekali foto-foto ini, Cuma dicrop dan resize aja, terus saya copy in ke Neng Devy, eh tahunya udah beredar kemana mana sekarang, hehe…. Besok-besok mau ya Neng difoto lagi….”
Waduu…. Tawaran yang sulit ditolak…
Me : “Aih, malu Oom..”
Mr Daniel : “Halah…. Itu posting foto ga malu… gampang deh besok-besok kalo mau foto-foto lagi, nanti tinggal kupanggil si Bagus ini.”
Me : “Terserah Bapak Deh…”
Mr Daniel : “Ya udah, kamu selesaikan aja kerjaanmu, besok-besok foto-fotoan lagi, tapi thema dan kostumnya beda ya…”
Me :”Iya Pak Boss…ngikut aja…”
End of Part 1
Terakhir diubah:
