Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Istri yang Tak Setia (rewrite)

Devi jangan sampai dibikin binal hu...biarkan saja Devi sperti skrg
 
Selamat malam suhu-suhu semua, bagi yg kangen sama Devi, mohon maaf sekali lagi karena ada kesibukan d real life jd gw blm sempet untuk update, semoga kedepan diberi kelonggaran waktu sehingga bisa terus update cerita Devi..
untuk suhu-suhu yang sudah berkirim pesan gw sampaikan terimakasih sebanyak-banyaknya..

:ampun::ampun::ampun::ampun:
Ini untuk update ke 6 tentang petualangan cinta Devi, seorang ibu rumah tangga yang sangat mencintai sang suami, tapi karena satu dan lain hal akhirnya sosok wanita tegar dan tegas ini harus bimbang, diantara hasratnya dan kesetiaannya....


Tiga hari berlalu sejak kedatangan suaminya, hampir setiap malam mereka selalu memadu kasih, Devi dan Toni serasa kembali kemasa-masa saat mereka pacaran, hubungan mereka terasa kembali hangat, setiap malam Devi selalu berpakaian menerawang, berharap agar gairah suaminya tetap bertahan, selama berhubungan intim pun Devi selalu meminta sang suami untuk mengeluarkan dalam-dalam spermanya kerahimnya, hingga pada suatu pagi..


“Tumben si cantik ini belum bangun”, kata Toni sambil mengelus-elus bongkahan pantat devi yang hanya terbalut CD putih diatas ranjangnya, “ma udah pagi, kmu g kerja???, apa masih kurang yang semalam??”, goda Toni sambil menyelipkan tangannya kedalam lipatan CD Devi

“ummh mas.. iya aq bangun… ummmh, kok d raba lagi sih.. umh”, kata Devi sambil menggoyang-goyangkan pantatnya

“tumben pagi-pagi dah basah punyamu.., akhir-akhir ini aq lihat jadi gampang pengen kayanya???, tumben…”, goda Toni sambil mulai memainkan dua jarinya yang sudah terbenam masuk kedalam vagina Devi

“aaah… mas, g juga sih, g pengen gimana la sama mas d colek-colek gitu… aaahhh.., lagian kan pengennya cuman sama kmu aja”, kata Devi sambil mendesah manja

“satu ronde lagi yaa sebelum berangkat..”, kata Toni yang kemudian menutup pintu dan mulai menurunkan celana dan CDnya

“adek mana??, aiiish udah keras aja punyamu mas”, kata Devi sambil mulai mencium kon*ol siami tercintanya itu

“aah… dasar, kamu bener-bener gampang nafsu yaa sekarang, tenang adek lagi di bawah sama mbak *** (ARTnya), uuhh hisap terus sayang sampai dalam”, Kata Toni sambil menyodok2kan kon*olnya kedalam mulut Devi.

Puas bermain-main dengan hangatnya rongga mulut sang istri Toni pun segera mengarahkan Devi di posisi doggy, secara perlahan Toni menggesek-gesekkan kon*olnya yang sudah tegang itu di mulut vagina Devi..

“aaah.. mas, masukin.. aaah”, rengek Devi kepada suaminya

“masukin gih, arahin dong ke lubang memeknya”, goda Toni sambil terus menggesek-gesekkan kon*olnya ke vagina Devi, mendengar perintah suaminya segera digeggamnya dengan lembut kon*ol sang suami dan diarahkannya ke dalam mulut lobang vaginanya yang mulai banjir..

*bleeesss

“akh…. Ahhh…”, kata Devi ketika sebuah benda tumpul mulai menerobos masuk liang vaginaya

Toni pun segera menggenggam pantat Devi dan mulai menyodoknya secara perlahan, desahan-desahan manja Devi membuat Toni makin bersemangat, sejak kepulangannya entah mengapa dia merasa Devi jadi mudah terangsang dan makin liar bila diranjang, padahal sebelumnya mereka rutin berhubungan kadang seminggu 2-3x saja, tapi sejak kepulangannya Devi jadi makin binal, sejak kepulangan Toni bahkan mereka rutin berhubungan selama 2x dalam sehari, ketika pagi hendak berangkat kerja dan malam ketika akan tidur. Devi pun selalu minta agar spermanya selalu dikeluarkan di dalam, Toni pun tak pernah menaruh curiga atas kebinalan sang istri, baginya mungkin Devi benar-benar menginginkan kehadiran bayi mungil sehingga dia betul-betul ingin selalu berhubungan intim dengannya.

Tak terasa sudah 15 menit mereka memadu kasih dalam posisi doggy style, Devi pun meminta sang suami untuk tidur terlentang, sedangkan dia segera memposisikan untuk WOT, seakan tak mau kehilangan momen, Devi kembali segera mengarahkan kon*ol suaminya itu kedalam vaginanya, goyangannya benar-benar membuat Toni tak bisa berkata apa-apa, teteknya yang super jumbo bergelantungan bebas kesana kemari, Toni benar-benar merasa beruntung memiliki istri secantik Devi, dibalik keluguannya ketika menggunakan hij*b (no sara) terdapat sebuah keliaran yang hanya ditunjukkan ketika bercinta dengannya saja..


Sudah 10 menit Devi menggoyang sang suami dengan posisi WOT, keringat mulai membasahi tubuh Devi, sambil bergoyang diangkatnya kedua tangannya sehingga menunjukkan pemandangan yang menggugah selera, dadanya busung menopang payudara jumbonya, dan bulu-bulu halus diketiaknya menambah nuansa liar permainannya, desahannya benar-benar seperti wanita jalang..

“aq mau keluar ma.. aah.. akk”, kata Toni sambil meremas tetek Devi dengan sangat kasar, dan tak lama kemudian, sebuah lahar panas lelehan sprema menyeprot kedalam vagina Devi, Devi yang seakan belum puas masih berusaha menggoyang pantatnya hingga akhirnya kon*ol suaminya itu mulai menyecil dan terlepas dari jepitan vaginanya..

“aah.. ahhh… enak bgt mas”, kata Devi dengan terengah-engah, meskipun dia belum mendapatkan orgasmenya pagi ini, tapi untuk menyenangkan sang suami, dia tetap berkata bahwa permainannya benar-benar memuaskan..

“makin liar aja mainnya sayang… kmu sudah keluar ma tadi??”, tanya Toni sambil beranjak berdiri dari ranjang dan mengecup kening istri tercintanya itu.

“eh.. sudah kok mas, enak bgt… moga aja jadi dedeknya Aqila (anak pertama David an Toni yang yang saat ini hampir berumur 3 Tahun) ya mas… “, jawab Devi berusaha untuk menyenangkan suaminya, sebenarnya dalam hatinya Devi merasa sedih, mengapa dia tidak bisa mendapatkan orgasme seperti ketika berhubungan dengan Pak Dimas atasannya itu, apakah hasratnya mulai hilang kepada suaminya dan mulai tergantikan dengan kont*l atasannya yang jelas lebih besar dan panjang dari milik suaminya.. Devi hanya terdiam, bahkan ketika Suaminya pamit keluar kamar untuk mandipun dia tak memperhatikannya.. Apakah hasratnya mulai mengalahkan kesetiaannya pada suaminya??

Selesai mandi dan sarapan, Toni pun segera bersiap-siap untuk pergi ke kantor, beberapa menit kemudian Devi pun beranjak dari peraduannya dan berjalan menuju kamar mandi, di kamar mandi dia pun merbahkan tubuhnya diatas closet duduk, entah kerasukan apa tiba-tiba perlahan tangannya mulai menggesek-gesek vaginanya.

“aaah…. “, Devi mendesah manja, tangannya mulai mencolok-colok sendiri lubang vaginanya, salah satu tangannya pun bergerak menggenggam pentil jumbo yang bertahta di atasa payudaranya, dicubitnya perlahan dan diremas-remasnya payudaranya, entah apa yang ada dipikirannya, baru kali ini Devi melakukan masturbasi untuk memuaskan hasratnya padahal dia baru saja berhubungan intim dengan suaminya, sambil terus memainkan puting payudara dan mengobok-obok sendiri vaginanya.

Devi terus membayangkan persetubuhannya dengan sang suami, hingga akhirnya tiba-tiba dia teringat kejadian persetubuhannya di taman terbuka dengan Pak Dimas, tiba-tiba jantungnya berdetak kencang, “mengapa bayangan ini yang muncul… oooohhhh,,, issshhhhh”, gumam Devi dalam hati.

Tangannya pun makin intens mengobok-obok vaginanya membayangkan kejadian waktu itu, “aahhhh… ummm.. kenapa aq terbayang kon*ol pria biadab itu”, batinnya.. Seolah-olah rasa kenikatan yang ditinggalkan kon*ol jumbo Pak Dimas seakan masih terasa disetiap saat dia mengorek-korek lubang vaginanya, hingga akhirnya dia pun orgasme, sebuah cairan putih bening bercampur sperma sang suami meleleh keluar dari lubang peranakannya itu.. “kenapa aq terus terbayang ko*ol pria biadab itu…, tidak!!!, tubuhnya hanya milik suamiku”, kata Devi sambil menutup mukanya dengan kedua tangannya.

Sekitar pukul 08.30 pagi Devi pun sudah berada dikantor, hari-harinya sedikit tenang beberapa hari ini, karena pria yang sudah menhancurkan harga dirinya tidak berada dikantor beberapa hari terakhir ini..

“Bu Devi… “, sapa salah seorang temannya yang berjalan menuju ke mejanya

“Ya mbak tik, ada apa??”, kata Devi menanggapi panggilan rekannya itu

“Hari ini ada tamu katanya, kata pak bos kmu sama disuruh jemput di hotelnya”, kata Tika (teman kerja Devi)

“Loh kok aku, duuh.. aq lagi banyak tugas ya”, kata Devi

“Ya gmn, suruhnya kamu ya sm Pak Bos gt, kn nanti d anter supirnya pak bos, udah kaya ibu Kepala Cabang deh pokoknya”, kata Tika sambil tertawa

“Hush, dasar.. jngn ngaco ah.., oiya mbak tik, memang Pak Bos kmn??”, tanya Devi

“Kayanya sih ke Luar Negeri, ada pertemuan apa gitu, mungkin besok udah datang, makanya itu kn hari ini ada tamu, kmu suruh jemput dev, calon Ibu Kepala Cabang”, kata Tika sambil mencolek Devi

“Haiiiish, dari td ngmng itu terus, maksudnya apa coba”, kata Devi sambil cemberut

“Eh, masa kamu g kerasa sih, menurut pengamatanku.. kayanya Pak Dimas itu naksir kamu Dev”, kata Tika tiba-tiba

*Deg… jantung Devi terasa berhenti sejenak, “Haa… mm. . maksud mbak tika???”, kata Devi terbata-bata

“Masa kamu g perhatiin, orang itu tiap kamu lewat atau ada apa-apa pasti dikit-dikit kamu deh Dev, dia juga pernah keceplosan waktu itu ngmng sama asistennya, si Ratih itu, katanya kalau mau nikah lagi, pengen cari yang kaya kamu”, kata Tika menjelaskan

Devi tampak terdiam untuk beberapa saat, jantungnya berdetak tak karuan, “Bagaimana bila ada teman-teman yang tau sesuatu yang telah terjadi denganku dan pria biadab itu”, gumamnya dalam hati.

“Dev… kok diem ih”, kata Tika mengagetkan lamunannya Devi

“eh… ngga kok mbak, ih amit-amit aku mau sapa om-om”, kata Devi

“Hahahaha, ya iyalah.. mending sama Toni, lagian kalau udah tua gitu, mana kuat diranjang”, kata Tika sambil tertawa, Tika pun segera pamit ke Devi dan kembali keruangannya

“Mana kuat di ranjang??, sh****t!!, semoga kmu ga pernah ngerasain apa yang aku alami mbak tik”, gumam Devi dalam hati.

Sekitar pukul 12.00 siang Devi pun segera menuju ketempat parkiran mobil, kendaraan Kantor milik Kepala Cabang beserta supirnya pun sudah siap menunggunya, Devi pun segera naik kedalam mobil dan segeralah mereka meluncur kehotel yang telah diinfokan untuk menjemput Tamu seperti pesan Mbak Tika tadi pagi..

Sesampainya di hotel Devi pun segera menuju lobby dan menemui resepsionis..

“Selamat pagi ibu, ada yang bisa dibantu”, sapa petugas resepsionis Hotel ramah

“Mbak mau menjemput tamu dari Bank *** ada??”, Kata Devi

“Oh, sebentar ya bu………(tak lama kemudian), ibu silahkan kami antar ke kamarnya…”, kata resepsionis tersebut

“Loh, kok d antar ke kamarnya, bukannya saya tunggu d lobby aja ya mbak???”, tanya Devi bingung

“iya ibu mohon maaf, pesannya seperti itu ya”, kata petugas resepsionis

Devi pun segera berjalan mengikuti salah satu petugas hotel yang mengantarnya menuju kamar tempat tamunya menginap.. Di sebuah kamar dilantai 5, kamar 503 petugas kamar berhenti..

“ini ibu kamarnya”, kata petugas hotel tadi

“makasih ya”, balas Devi

Devi pun segera mengetuk pintu kamar hotel tersebut, beberapa saat kemudian seorang pria muda dengan wajah cukup tampan membukakan pintu kamar dan memperilahkannya masuk..

“Mbak Devi ya??, silahkan masuk”, kata pria tadi sambil mempersilahkan Devi masuk ke dalam kamar.

Pria tadi mempersilahkan Devi untuk duduk di sofa, selain pria muda tadi di dalam kamar terdapat seorang pria paruh baya yang tertidur tengukurap dengan hanya menggunakan handuk saja.. Devi pun berjalan mendekatinya, hatinya berdetak cukup kencang ketika pria paruh baya tadi mulai bangun dan berpaling kearahnya..

“Pak Dimas!!!!!!”, kata Devi terkejut, dia merasa di tipu mentah-mentah, rupanya ini semua hanya akal-akal’an atasannya itu saja untuk menjebaknya. Devi pun segera berjalan kearah pintu, tapi pria tampan tadi segera menghalangi jalannya.

“Minggir!!!!!, atau aku teriak!!!”, kata Devi mengancam

“Dev sudah, sini dulu cantik”, kata Pak Dimas sambil datang menghampiri Devi dan mulai menenangkannya, “sudah kamu jangan marah, duduk sini dlu.. aq minta maaf sudah mengerjaimu, tapi cuma ini caranya agar kamu mau menemuiku dan tak ada orang dikantor yang curiga kita”, terang Pak Dimas ke Devi, sambil memegang pundaknya, perlahan Pak Dimas mulai menariknya kembali keruang tamu dan mengajaknya duduk di sofa hotel, anehnya Devi menuruti arahan pria yang paling dibencinya itu dan mulai duduk disofa sesuai perintahnya..

“Ini aldo, di tukang pijat professional.. badanku agak kurang enak sejak perjalananku keluar negeri kemarin, makanya aku mengundangnya untuk memijatku, kalau kamu mau.. dia juga bisa memijatmu..”, kata Pak Dimas

“Pak saya harus pergi, tugas saya banyak di kantor.. nanti bagaimana bila ada yang mencari saya??, lagipula di bawah supir pribadi bapak sudah menanti saya”, kata Devi coba menjelaskan

“Sudah kamu jangan khawatir masalah kantor, kan agendamu hari ini menemani tamu special”, kata Pak Dimas sambil mengelus wajah Devi, “kalau masalah supir di bawah, biarin saja.. dia sudah biasa nunggu lama, kamu santai saja.. beberapa g liat kamu bikin aku kangen Dev”, kata Pak Dimas sambil perlahan membelai wajah Devi dengan lembut.

Aldo pun tampak tertarik untuk terus memandangi tubuh Devi dari ujung kaki sampai ke ujung kepala yang masih rapi tertutup hijabnya…

Seakan kehabisan kata-kata, Devi hanya bisa pasrah menanti nasibnya diantara dihadapan dua pria yang tampak seperti serigala lapar yang hendak menyantapnya di kamar ini….

Bersambung….

Keseruan apakah yang akan terjadi di kamar hotel nanti...

:beer::beer:
Nantikan di episode selanjutnya...
 
Terakhir diubah:

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd