Kak, aku mencoba melihat dari insightku ya, . Ada masalah dalam dirinya yang tak berani mengungkapkan apa yang dirasakan. Aku yakin istri mas banyak ketakutan, takut ditinggalkan lah minimal. Dia pasti berpikir berulang kali ketika jujur apakah suami bisa memahami dari sudut pandang dia? Apakah respon mas nya bakal support atau malah berbalik.Iya bener hu yg ane liat seperti itu dia butuh sosok laki laki pengganti ayahnya, makanya ane masih bertahan sampai skrg.
Padahal ane udah pernah ninggalin pas sblm nikah.
Ane udah berkali kali coba nanya maunya gimna hanya dia gk bisa jawab seakan dia takut kalau jawabannya itu gk sesuai dg yg seharusnya, kebanyakan diem aja kalau di ajak ngobrol.
Padahal kalau kami bertahan di kondisi seperti ini kasian dianya sama anak karena ekonomi
aku pernah mencoba melakukan jujur dengan perasaan intinya curhatlah, aku berekspektasi dia akan mendengar mendukung aku eh ternyata salah malah tak mendukungku. Dari sini langsung seperti oh aku salah serasa ga dibela, ga didukung menurutku padahal saat itu aku pengen banyak cerita jadi males ah ngapain cerita toh ga pernah mau memahami dari sisiku. padahal aku sudah merasa melakukan hal terbaik. Jelas kecewa dong,jadilah pemikiranku orang terdekat aja ga support bagaimana orang lain?
jadi kalau bisa ketika nanti istri sudah bisa mengungkapkan apa yang dirasa coba pahami dari sisinya, ketakutan apa, kalau ngerespon jangan langsung ngomong kamu salah, minimal omongin dulu kamu punya cara pandang seperti itu ya jelas akan berpikiran seperti itu, bilang maaf dulu kalau dari cara pandangku ya blaa blablaa. jangan lupa bilang kamu hebat udah berani cerita sama aku,bilang juga kamu sudah mengupayakan hal terbaik namun kadang hasil tak selalu baik dan sesuai dengan keinginan. Jadikan masnya ini bisa dipercaya menurut dia, bisa Nerima apa ada nya dia. Mungkin yang dirasakan tak ada yang totally tulus Nerima dia, makanya masih seperti itu. Semangat ya kak, semangat mendampingi istri.