Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Ini kisahku... Kisah terlarangku

Disaat aku sedang asik asik nya menyantap mie instan, kulihat mas roni keluar dari kamar menuju dapur.

Sepertinya mas roni sibuk membuat sesuatu, lalu aku hampiri untuk menawarkan bantuan

Ketika aq mendekati mas roni, sepertinya dia kaget dengan kedatanganku. Lalu dia membalikkan badan dan memberikan aq segelas es berwarna kuning kental, sepertinya jus jeruk seperti minuman kesukaanku. Tapi darimana mas roni tau minuman kesukaan aku atau hanya kebetulan saja.

Mas roni : ni ndel es jus jeruk, km belum minun kan???"

Sambil menyodorkan segelas di tangan kirinya ke arahku sedangkan tangan kanan nya membawa segelas.
Tapi aku ragu buat menerimanya dan ketakutanku menjadi setelah apa yang dia perbuat padaku.

"Kenapa?? Kok di liatin aja bukan nya diterima terus diminum. Takut mas racuni yach???" sahut mas roni

Sepertinya mas roni tau isi hatiku dan ketakutanku lalu dia seperti meminum sedikit dari gelas yang akan di sodorkan ke aku.

"Bukanya gitu mas, setelah apa yg sampean perbuat wajar donk aku curiga???" jawabku sambil mengambil segelas dari tangan kanannya.

Mas roni : " ndak lah ndel, mas gak sepicik itu, mas pngen kamu mau melakukan dengan tidak terpaksa, yuk pindah ke ruang tamu, mas pngen cerita banyak"

"Mang mau cerita apa mas??? Oia mbak putri gak kamu ladeni dulu???" tanyaku

Mas roni : "habis makan, putri mas suruh minun obat terus mas suruh istrahat".

" yuk ke ruang tamu, aku siap dengerin curhatnya mas" sambil ku jalan duluan menuju ruang tamu.

Belum sempet cerita mas roni, tiba tiba hapeku berbunyi

" kring..... Kring.....kringg..."

Aku lihat layar hape ternyata hubi menelfon.

Aku : " haloo ayah??"

Hubbi : " haloo bunda..."

Aku : " iya yah... Da pa??? Kangen yach ma bunda.."

Hubbi : "iya bun, oia gio kmn?? Pngen ngomong nich kangen soalnya.."

Aku : " gio lagi dirumah mba rahma yach tadi bunda ajak eh.. Malah sibuk mainan ma kristin lagian mba rahma ngga bolehin bawa gio biar kristin ada temennya"

Hubbi : " nich bunda dimana??? "

Aku : " sorry yah, bunda lagi di rumah mba putri, tadi mau pamit lupa ngabari ayah"

Hubbi : " ngga papa bund, ayah malah seneng kalo bunda nginep di rumahnya mas roni, disamping bunda gak sendirian, mba putri jadi ada yang ngebantu"

Aku : "iya yah, kapan ayah pulang??? Bukannya ntr malam jadwal ayah pulang??"

Hubbi : "makanya ini ayah ngabari, kalo ayah gak bisa balik soalnya dari mandor garapan ternyata nambah lagi, gpp kan bund??"

Aku : " oh... Gt yach???

Hubbi : " mas roni ada gak bun???"

Aku : " ada yah kenapa???"

Hubbi : " sini kasih kan ke mas roni, ayah mau ngomong".

"Ni ayahe gio mau ngomong mas" Sambil kusodorkan hapeku ke arah mas roni.

Mas roni: " iya dek... Dapa?"

Hubbi : " ndak mas, cuma mau nitip gio ama mala buat seminggu aja, gpp kan mas??"

Mas roni : " gapapa dek, santai aja. Kamu yg tenang kerja di sana"

Hubbi : " iya mas ron, makasi yach.. Tolong mas ron sambungkan ke mala"

Tampak mas roni menyodorkan hape ke aku sambil tersenyum.

Aku : "iya yah..."

Hubbi : " bunda baik baik di sana yah, jaga gio. Ayah sayang bunda loph u"

Aku : " loph u too yah.

Tut...

Kulihat wajah yang begitu sumringah terlihat jelas di muka mas roni tetapi aku malas untuk menanyakan maksd senyumannya dia.

"Oia, katanya mau cerita mas..." tnyaku penasaran.

"Iya ndel, ini aq memikirkan penjelasan dokter tentang sakitnya putri " jawab mas roni, wajah mas roni yang tadinya senyum senyum gak jelas seketika berubah jadi murung setelah menjelaskan kondisi mbak putri.

"Kata dokter apa mas??." tanyaku makin penasaran

"Solusi paling baik buat kesehatan putri dengan cangkok ginjal, tapi sampe sekarang belum ada yang cocok" jawab mas roni, kulihat mas roni seperti meneteskan mata, kelihatan sekali kalau mas roni sangat sayang sama mba putri.

Tiba tiba kenapa aku mnjadi iba begini??? Melihat mas roni rapuh begini rasanya ingin sekali meminjamkan bahuku untuk mas roni.

Aq mendekati mas roni, aku pegang pundaknya dan aku kasih semangat untuk tetap optimis buat kesehatan mba putri.

"Mas roni yang tegar, dibalik keceriaan mba putri ada suami hebat di belakangnya, aku yakin mba putri bs sembuh dan sehat" ku pegang tangan mas roni yang sedari tadi menunduk untuk menutupi kesedihannya.

Tapi tiba tiba mas roni mengangkat wajah nya, tanganya yang kugenggam tadi tiba tiba di lepaskan lalu melingkarkan tangannya di pinggangku, dipeluknya aku dengan erat, tapi entah kenapa kali ini aku tidak ingin melepaskan pelukan mas roni, entah perasaan apa ini??? Apakah ini perasaan kasihan??? Apakah ini perasaan iba???
Apa aku juga memulai rasa ini??

Entah sejak kapan, bibir mas roni sudah menempel di bibirku, ku mulai mencoba berontak tapi tetep aja bibir mas roni semakin melumat bibirku dengan sedikit kasar, sampai ku bernafaspun agak susah.

Tak lama ciuman dari mas roni berhenti dengan sedikit berbisik ditelingaku mas roni berkata "pliss jangan berontak, dan untuk kali ini saja ndel, terimalah kasih sayangku. Aku sayang kamu ndel..."

Ciuman kami di lanjutkan, tapi untuk yang kali ini berbeda, aku melakukannya dengan menikmati, aku menerima ciuman mas roni, aku balas ciuman mas roni.
 
Disaat aku sedang asik asik nya menyantap mie instan, kulihat mas roni keluar dari kamar menuju dapur.

Sepertinya mas roni sibuk membuat sesuatu, lalu aku hampiri untuk menawarkan bantuan

Ketika aq mendekati mas roni, sepertinya dia kaget dengan kedatanganku. Lalu dia membalikkan badan dan memberikan aq segelas es berwarna kuning kental, sepertinya jus jeruk seperti minuman kesukaanku. Tapi darimana mas roni tau minuman kesukaan aku atau hanya kebetulan saja.

Mas roni : ni ndel es jus jeruk, km belum minun kan???"

Sambil menyodorkan segelas di tangan kirinya ke arahku sedangkan tangan kanan nya membawa segelas.
Tapi aku ragu buat menerimanya dan ketakutanku menjadi setelah apa yang dia perbuat padaku.

"Kenapa?? Kok di liatin aja bukan nya diterima terus diminum. Takut mas racuni yach???" sahut mas roni

Sepertinya mas roni tau isi hatiku dan ketakutanku lalu dia seperti meminum sedikit dari gelas yang akan di sodorkan ke aku.

"Bukanya gitu mas, setelah apa yg sampean perbuat wajar donk aku curiga???" jawabku sambil mengambil segelas dari tangan kanannya.

Mas roni : " ndak lah ndel, mas gak sepicik itu, mas pngen kamu mau melakukan dengan tidak terpaksa, yuk pindah ke ruang tamu, mas pngen cerita banyak"

"Mang mau cerita apa mas??? Oia mbak putri gak kamu ladeni dulu???" tanyaku

Mas roni : "habis makan, putri mas suruh minun obat terus mas suruh istrahat".

" yuk ke ruang tamu, aku siap dengerin curhatnya mas" sambil ku jalan duluan menuju ruang tamu.

Belum sempet cerita mas roni, tiba tiba hapeku berbunyi

" kring..... Kring.....kringg..."

Aku lihat layar hape ternyata hubi menelfon.

Aku : " haloo ayah??"

Hubbi : " haloo bunda..."

Aku : " iya yah... Da pa??? Kangen yach ma bunda.."

Hubbi : "iya bun, oia gio kmn?? Pngen ngomong nich kangen soalnya.."

Aku : " gio lagi dirumah mba rahma yach tadi bunda ajak eh.. Malah sibuk mainan ma kristin lagian mba rahma ngga bolehin bawa gio biar kristin ada temennya"

Hubbi : " nich bunda dimana??? "

Aku : " sorry yah, bunda lagi di rumah mba putri, tadi mau pamit lupa ngabari ayah"

Hubbi : " ngga papa bund, ayah malah seneng kalo bunda nginep di rumahnya mas roni, disamping bunda gak sendirian, mba putri jadi ada yang ngebantu"

Aku : "iya yah, kapan ayah pulang??? Bukannya ntr malam jadwal ayah pulang??"

Hubbi : "makanya ini ayah ngabari, kalo ayah gak bisa balik soalnya dari mandor garapan ternyata nambah lagi, gpp kan bund??"

Aku : " oh... Gt yach???

Hubbi : " mas roni ada gak bun???"

Aku : " ada yah kenapa???"

Hubbi : " sini kasih kan ke mas roni, ayah mau ngomong".

"Ni ayahe gio mau ngomong mas" Sambil kusodorkan hapeku ke arah mas roni.

Mas roni: " iya dek... Dapa?"

Hubbi : " ndak mas, cuma mau nitip gio ama mala buat seminggu aja, gpp kan mas??"

Mas roni : " gapapa dek, santai aja. Kamu yg tenang kerja di sana"

Hubbi : " iya mas ron, makasi yach.. Tolong mas ron sambungkan ke mala"

Tampak mas roni menyodorkan hape ke aku sambil tersenyum.

Aku : "iya yah..."

Hubbi : " bunda baik baik di sana yah, jaga gio. Ayah sayang bunda loph u"

Aku : " loph u too yah.

Tut...

Kulihat wajah yang begitu sumringah terlihat jelas di muka mas roni tetapi aku malas untuk menanyakan maksd senyumannya dia.

"Oia, katanya mau cerita mas..." tnyaku penasaran.

"Iya ndel, ini aq memikirkan penjelasan dokter tentang sakitnya putri " jawab mas roni, wajah mas roni yang tadinya senyum senyum gak jelas seketika berubah jadi murung setelah menjelaskan kondisi mbak putri.

"Kata dokter apa mas??." tanyaku makin penasaran

"Solusi paling baik buat kesehatan putri dengan cangkok ginjal, tapi sampe sekarang belum ada yang cocok" jawab mas roni, kulihat mas roni seperti meneteskan mata, kelihatan sekali kalau mas roni sangat sayang sama mba putri.

Tiba tiba kenapa aku mnjadi iba begini??? Melihat mas roni rapuh begini rasanya ingin sekali meminjamkan bahuku untuk mas roni.

Aq mendekati mas roni, aku pegang pundaknya dan aku kasih semangat untuk tetap optimis buat kesehatan mba putri.

"Mas roni yang tegar, dibalik keceriaan mba putri ada suami hebat di belakangnya, aku yakin mba putri bs sembuh dan sehat" ku pegang tangan mas roni yang sedari tadi menunduk untuk menutupi kesedihannya.

Tapi tiba tiba mas roni mengangkat wajah nya, tanganya yang kugenggam tadi tiba tiba di lepaskan lalu melingkarkan tangannya di pinggangku, dipeluknya aku dengan erat, tapi entah kenapa kali ini aku tidak ingin melepaskan pelukan mas roni, entah perasaan apa ini??? Apakah ini perasaan kasihan??? Apakah ini perasaan iba???
Apa aku juga memulai rasa ini??

Entah sejak kapan, bibir mas roni sudah menempel di bibirku, ku mulai mencoba berontak tapi tetep aja bibir mas roni semakin melumat bibirku dengan sedikit kasar, sampai ku bernafaspun agak susah.

Tak lama ciuman dari mas roni berhenti dengan sedikit berbisik ditelingaku mas roni berkata "pliss jangan berontak, dan untuk kali ini saja ndel, terimalah kasih sayangku. Aku sayang kamu ndel..."

Ciuman kami di lanjutkan, tapi untuk yang kali ini berbeda, aku melakukannya dengan menikmati, aku menerima ciuman mas roni, aku balas ciuman mas roni.
Mmaakkkk...kentang maakkk..kentangggg:mati:
 
I love this story, mungkin memang ada masa-masa lemahnya iman dan kesetiaan seorang wanita. Sealim apapun dia.... ehhh jangan ada yang ngambek ya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd