Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Ini kisahku... Kisah terlarangku

Ayuk ndel cepetin lunasin hutangmu.. Biar mas Roni gak nagih" mulu. Thanks sist updatenya.
 
Kasihan mala.. G sabar nungguin janji TS akan membuat sesuatu yg berbeda..
 
lanjutttt ndeelll..

lol
 
Bimabet
"Apa perlu mas jelasin apa yang akan mas perbuat selanjutnya???" ancam mas roni.

Aku sengaja berdiri dan menjauh dari mas roni, aku melihat ke arah jendela berkaca sambil melamun melihat pemandangan jalan raya, dalam lamunanku aku membayangkan betapa sayangnya mba putri sama mas roni, dalam lamunanku aku membayangkan hubiku yang pergi keluar kota hanya untuk mencari rejeki untuk aku dan gio tapi aq juga gak tau apa yg akan mas roni lakukan jika aq tidak menuruti kemauannya.

Aku balikkan badan, aku lihat mas roni sudah tidak ada di kursi penunggu, tapi aku juga tidak penasaran kemana dia pergi, ku lihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 12:30, entah kenapa tiba tiba ingin sekali ku telpon hubiku. Ku ambil hape di tas kecilku yang aku slempangkan di bahuku, aku mencoba telpon hubi tp ada suara "nomer yang anda tuju sedang tidak aktif atau diluar service area".

" mungkin ayah sibuk sampe hape dimatikan, ato batrei habis mngkin,,," pikirku positif.

Lalu aku letakkan lagi hape ku kedalam tas kecilku lagi dan aku kembali ke tempat dudukku yang semula.

Tiba tiba mas roni keluar dengan mba putri, begitu mesranya mba putri yang menggandeng lengan mas roni dan mas ronipun memegang mesra mba putri.

"Uda mbak???" tanyaku

" sudah kok la, tapi mbak capek sekali, mba mau pulang ke rumah aja yach, km mau gak anterin mba ke rumah??? " pinta mba putri.

Aku lihat mas roni terlihat terburu2 sepertinya mau menuju admin kasir mngurus keperluan mba putri, "bentar ya put, mas ke kasir dulu" pamit mas roni
" iya mas"sahut mba putri.

Lalu aku ajak mba putri duduk ke kursi penunggu.

"Mba apa kata dokter mba??? Ngga ada kah solusi lain?? Sampe kapan mba putri cuci darah mulu?" tanyaku penasaran.

"Iya la, ni tadi dokter uda memasukkan list aku buat daftar penerima cangkok ginjal, doain ada yang cocok ya sayang" sahut mba putri tersenyum.

"Ayok kita pulang" sahut mas roni tiba2 sudah ada depan sambil jalan menuju mba putri.

"Iya mas" sahut mba putri

"Yuk la, ke rumah bentar bantu mba beres beres rumah yuk, uda 2 hari gak di bersihkan!" pinta mba putri sambil pegang tanganku.

" mba maaf, bukan nya mala gak mau bantu mba, tapi kasihan gio sendirian" jawabku berbohong.

"Ya sudah deh mba beberes sama mas roni aja" kata mba putri.

Tiba tiba hapeku berbunyi, sepertinya ada pesan masuk di hapeku girangnya aku,pasti ini ayahnya gio kirim pesan, mngkin kasih kabar keaku kalau tadi ngga bisa di hubungi pikirku.

"Ndel, tolong jangan tolak putri, tolong bantu putri, temani putri atau sesuatu bakal terjadi. Iya sesuatu yang gak akan kamu bayangkan sebelumnya"

Oh my God, benar benar sudah tidak waras kamu mas gumamku dalam hati, aku balas pesan singkat nya,

"Ok mas, kalo itu maumu, kalo dengan tidur denganmu bisa buat kamu akhiri semua ini aku setuju, tapi aku minta hapus semua foto2 yang kamu simpan, pliss aku punya suami yang aku sayangi. Hari ini aku turutin kamu, hari ini aku menginap di rumahmu aku mohon setelah semua ini selesai pliss mas jangan ancam aku lagi."

Aku balas pesan itu dengan perasaan marah, perasaan tertekan,perasaan kacau semua campur jadi 1.

"Mba putri, mala bantuin mba deh, mala nginep ntar di rumah mba, jadi... Nanti mba istrahat aja dulu biar mala kerjain semua, sekalian gudang mba mau mala kosongin buat ntr mala tidur tapi sebelumnya jemput gio dulu ya mba" pintaku.

Mba putri mengangguk mengiyakan permintaanku sambil tersenyum.

Sementara mba putri dan aku naik taksi, aku tengok di belakang tampak mas roni naik motor sambil mengikuti taksi.

Aku lihat lagi ke belakang kali ini mas roni hilang dari pandangan.

"Kenapa daritadi mba lihat kamu kok sering tengok ke belakang la??" tanya mba putri.

"Oh ngga mba, ngga ada apa apa" jawabku berbohong lagi.

"Pasti lagi cari mas roni yach???" ledek mba putri

"Ngg ...ngga koq mba" jawabku sambil terbata bata.

"Palingan mas roni duluan pulang koq la, kan kita jemput gio dulu dan mungkin mas roni pikir bisa istrahat bentar, lagian mas roni jg baru pulang dari kerja kan???" jawab mba putri.

" jadi mba uda tau kalo mas roni bakal pulang hari ini??" tanyaku kaget.

"Kalo tau mas roni bakal pulang kenapa ke RS nya gak bareng sama mas roni mba???" tnyaku penuh dengan penasaran.

"Waktu pas di telpon, mas roni nyuruh mba buat dianterin kamu" jawab mba putri sambil menjelaskan.

Ohw aku tau sekarang dari awal mas roni sudah merencanakan ini semua, sudah diatur matang matang sama mas roni, kenapa sampe senekat ini mas roni??? Ah sudahlah, ngapain juga aku memikirkan orang yang gak penting buang buang energi saja gumamku.

Tak lama kemudian sampailah di rumah kakak perempuanku, tapi kulihat rumah seperti kelihatan kosong sunyi sekali, aku coba turun dari taksi, aku ketok pintu rumah kakakQ seperti tak ada sahutan sama sekali.

Aku coba ambil hape di tas kecilku lalu aku pencet nomernya mba rahma lalu coba telpon...

"Tuuuttt......tuuuutt, halo..?" terdengar suara kakakQ dari kjauhan.

"Mba rahma ndek mana?? Gio ikut mba kan???" tanyaku

" mba di royal plaza sama kristin dan gio" jawab kakakQ agak sedikit teriak.

"Apa perlu aku susul mba??? Soalnya gio mau aku ajak nginep di rumahnya mas roni" tanyaku.

"Gak usah la, gio biar sama mba, lagian kristin suka kalo ada temannya" jawab kakakQ lagi.

"Ya sudah mba, mala tinggal dulu yach, semisal gio rewel anter aja kerumah mas roni" pintaku

"Iya ya, udahan dl yach, soalnya mau awasin anak anak" jawab kakakQ seperti kerepotan.

Lalu telpon ditutup sama kakakQ, segera aku naik taksi kembali. Tampak mba putri melihatku penasaran.

"Gio ndek mana la??" tnya mba putri

"Ndek royal plaza mba put, lagi main main sama kristin" jawabku tak bersemangat.

"Oh..." jawab mba putri.

Akhirnya perjalanan kami lanjutkan ke arah pulang ke rumah mba putri, tapi aku gak habis pikir kenapa semua situasi ini seperti radak aneh, semua serba kebetulan ato...??? Jangan jangan mas roni di balik ini semua??? Gumamku.

Akhir nya sampai juga di rumah mba putri, aku lihat mas roni membersihkan halaman depan, dan tak kusangka ternyata mas roni type suami yang rajin dirumah.

Aku ambil uang, aku bayarkan ke supir taksi, aku bawa tas mba putri dan tampak mas roni secepat kilat memapah mba putri yang agak sedikit lemah.

Lalu aku duduk di ruang tamu, di belakangku di susul mas roni yang asik sibuk memapah mba putri menuju kamar.

Setelah agak puas duduk bentaran, aku agak merasa haus aku buka kulkas yang ada di meja makan letaknya tak jauh dari ruang tamu, tampak mas roni keluar dari kamar sambil membuka pembicaan
"Uda jam 16 ndel makan yuk, pasti daritadi siang kamu belum makan kaan??" tnya mas roni.

"Ndak mas, mau aku bkin bubur buat mba putri" sahutku sambil menuju dapur.

"Kamu gak usah ngapa ngapain, km cukup duduk manis diam dan turutin semua mauku" jawab mas roni seperti nada mengancam.

"Sengaja aku suruh mba rahma untuk ajak gio dan kristin jalan jalan dengan alasan agar kamu bisa fokus bantuin putri" jawab mas roni.

"Lagian, kamu gak perlu repot repot beberes rumah, sengaja tadi aku pulang duluan supaya kamu bisa hanya melayani mas saja, terus kamu ndel gak usah repot repot bikin bubur, udah mas pesanin bubur di mak yem tetangga sebelah" ujar mas roni sambil meninggalkanku sendiri.

Kulihat mas roni masuk kembali ke kamar, entah apa yang dilakukan selanjutnya lagi, entah apa yang di persiapkan lagi buat melancarkan niatan bejat mas roni.

Aku hanya pasrah dengan keadaan, yang aku pikirkan cuma agar foto2 itu tak tersebar kemana mana, kasihan ayah gio yang begitu tulusnya mencintai keluarga kecilku.

"Tok..tok..tok.. Mas roni"

Siapa ya?? Pikirku sambil menuju pintu sambil membukakan pintu.

"Nyuwun sewu niki pesenane mas roni buk.. ( permisi ini pesanannya mas roni bu..) jawab mak yem sambil menyodorkan rantang besi bersusun 4.

Aku : " nggeh buk, sekedap nggeh ( iya bu sebentar yach..).

Lalu aku bawa rantangnya, aku menuju kamar mas roni.

Aku : "mas... Ini pesananya sampean dari mak yem"

Cekleeeekkk... Suara pintu di buka

Mas roni : "iya bntar, mas ambil uang dulu"

Tak lama mas roni keluar sambil menemui mak yem lepas itu kembali masuk kamar sambil menoleh kearah aku

Mas roni : " aku layani putri dulu ya ndel"

Aku : " ngapain juga sampean pamit aku"

Lalu mas roni masuk kamar dengan wajah masam, aku juga mencari kesibukan, aku lihat jam udah jam 17 sore, pantesan perut rasanya keroncongan, aku buka kulkas ada indomie sama telor akhirnya aku bkin lumayan buat ganjal perut yang keroncongan
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd