Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Infidelity in Office (CERITA FIKSI)

PART 3

Silahkan dinikmati karya ane yg tak seberapa ini.
Mohon maaf bila kurang bagus ceritanya

Sungguh tak terasa, sudah 6 bulan berlalu sejak kejadian Arvin memergokiku bersetubuh dengan Pak Nurman. Kala itu, diriku yang sudah larut dalam nafsu dan kenikmatan hanya bisa melihat Arvin pacarku mengeluarkan penisnya dan bermasturbasi melihat pergumulan panas antara aku dan Pak Nurman. Setelah puas menyetubuhiku, Pak Nurman pun menyuruhku untuk mengulum penis Arvin yang sudah lemas setelah crot karena melihat pergumulanku tadi. Aku pun mencabut penis Pak Nurman dari vaginaku yang sudah basah banget dan merangkak menuju Arvin yang berlutut di depanku. Kuraih penisnya dan kukocok pelan..
“Aaaahh..” erang Arvin pelan. Aku pun menjilati sisa-sisa sperma pada penis nya dan mengulum penis nya.. “uuhhnnn uhnn aaaahh” aku menjilati dan mengulum penis Arvin sembari Pak Nurman menonton dan merekam adegan tersebut dengan handphone nya. Arvin yang sudah tenggelam dalam nafsu, amarah dan cemburu langsung melepas celananya dan memposisikan diriku tidur di lantai, dia pun langsung menghujamkan penisnya dengan kencang ke vaginaku. “Aaahh Arvin sayang aahh aaakhh” erangku sambil menikmati hujaman penis Arvin. “Dasar perek, jadi selama gue setia sama loe, kerjaan loe malah ngewe sama bapak ini??” Arvin yang sudah marah dengan kencang dan kasar mengentoti diriku ini. Remasan kasar pada susuku, tamparan pada pipi pun diberikan oleh Arvin sedangkan diriku hanya bisa terdiam dan menikmati ini semua. Aku pun melihat kontol Pak Nurman sudah kembali tegang melihat persetubuhanku dengan Arvin. Setelah 5 menit menghujam penisnya pada posisi missionary, Arvin pun membalikkan badanku dan kembali memasukkan penisnya. Kali ini dengan posisi doggy style, aku pun hanya bisa mendesah dan mengerang keenakan menikmati pergumulan ini. Namun..ketika Arvin pacarku berulang-ulang mengocok kencang vaginaku dengan penisnya, aku malah hanya bisa memikirkan penis Pak Nurman yang tentu saja jauh lebih nikmat. Ketika Arvin masih menggoyangkan pinggulnya sambil menampar pantatku, tanganku pun berusaha meraih kontol Pak Nurman. Arvin yang melihatku berusaha meraih kontol Pak Nurman pun semakin larut dalam emosi dan berteriak “dasar perek, loe lebih milih kontol dia daripada gue!?!?” Arvin pun menurunkan badannya dan meremas2 susuku yang bergoyang kencang karena genjotannya.
Pak Nurman pun merasa dirinya menang dari Arvin karena melihatku lebih memilih dirinya. Pak Nurman pun lalu mendekatiku dan menyodorkan kontolnya ke mukaku. Lalu dia menampar pelan mukaku dengan kontolnya dan berkata “Pilih kontol bapak atau kontol pacarmu nih dek Vani?” Diriku yang sudah tidak bisa berpikir lurus pun langsung memilih kontol Pak Nurman. Arvin yang mendengarku memilih Pak Nurman pun tak bisa berkata apa – apa. Dia pun mencabut kontolnya dari vaginaku dan duduk lemas bersandar di dinding melihatku yang sudah dengan lahapnya mengulum dan menjilat kontol Pak Nurman. “Uuhhnnn aahhnn sluurrppppp enak pak aahhnn” Kataku sambil menikmati kontol Pak Nurman. Pak Nurman yang sudah keenakan disepongin oleh diriku pun langsung berbaring di ranjang dan menunjuk kontolnya.. aku pun mengerti maksud dari Pak Nurman dan langsung naik dan menunggangi kontol Pak Nurman. Pak Nurman meremas-remas dadaku, aku pun menikmati remasannya dan menggoyangkan pinggulku dengan kencang “aahh aahh enak Pak aahh ahkhh aahh”, desahku. “Ayoo Dek Vani, goyangin lagi..goyanganmu enak banget aahh yeaaa”. Setelah 10 menit bermain dengan posisi WOT, Pak Nurman pun membalikkan badanku dan langsung menjebloskan kontolnya pada vaginaku dengan posisi doggy. Pak Nurman pun sungguh bernafsu menggenjotku dengan kencang, kedua tangannya diposisikan pada pinggulku. Arvin pun sudah tak terlihat lagi di rumah kontrakanku, dia langsung pergi meninggalkanku dan Pak Nurman. Aku pun sudah tidak memperdulikan Arvin dan hanya bisa memikirkan kenikmatan yang diberikan oleh Pak Nurman. Aku bisa merasakan kontolnya sudah berdenyut kencang tanda dia akan orgasme. “Aahh dek vani, bapak mau keluar nih..” erangnya.. “Ahkhh yaa pak,,ayoo pak..keluarin di dalam ajaaaa aah akhh” jawabku..Pak Nurman pun mempercepat genjotannya dan langsung menumpahkan spermanya ke dalam vaginaku. Di saat yang bersamaan badanku pun mengejang dan orgasme bersamaan dengan Pak Nurman.. setelah orgasme, Pak Nurman pun langsung menindih badanku dari atas dengan kontolnya masih berada di dalam vaginaku. “Nikmat sekali memekmu Dek Vani” kata Pak Nurman. “Iya Pak, Bapak jago banget muasin saya haaahhh aahnn” Jawabku.
Besoknya, aku pun menerima chat WA dari Arvin yang meminta untuk memutuskan hubungan denganku. Aku pun mengiyakan permintaannya. Sejak saat itu, aku lebih sering menghabiskan waktu bersama Pak Nurman. Terkadang ketika weekend, kami masih melakukan sex party dengan Bu Margareth, Kevin dan yang lainnya.
Berselang beberapa bulan kemudian, Pak Nurman mengajakku untuk liburan berdua ke desa di daerah Bogor karena melihat perfoma kerjaku yang meningkat, tentu saja dibarengi dengan meningkatnya perfomaku memuaskan Pak Nurman. Aku pun mengiyakan karena sudah lama tidak merasakan liburan.

Pak Nurman pun menyarankan agar dia menginap di kontrakanku agar tidak membuang waktu untuk menjemputku di pagi hari. Tentu saja aku mengiyakan permintaan Pak Nurman karena sudah mengerti apa yang diinginkan olehnya.
Sehari sebelum hari liburan, aku pun menyiapkan pakaian untuk liburan selama 3 hari ke Bogor dan tak lupa juga menyiapkan beberapa lingerie untuk dinikmati oleh Pak Nurman. Pak Nurman belakangan suka sekali melihat diriku memakai lingerie. Tak lama kemudian aku pun mendengar pintu kontrakanku dibuka, aku pun keluar kamar dan melihat Pak Nurman berjalan ke arah kamarku. Dia pun langsung memelukku dan menciumku dengan mesra. Cukup lama dia menciumku, lidahnya dimasukkan ke dalam mulutku dan beradu liar dengan lidahku. Aku pun merasakan kontol Pak Nurman yang sudah mulai menegang di balik celananya, secara otomatis langsung memasukkan tanganku ke dalam celananya dan meraba2 kontolnya dari dalam celana. Dia pun memasukkan tangannya ke dalam bajuku dan meraba – raba punggungku. Pak Nurman pun menggeser posisinya sehingga sekarang badanku sudah bersandar pada dinding kamarku. Pak Nurman pun menurunkan celanaku bersama dengan G-String merah yg kukenakan saat itu. Melihat memekku yang sudah basah, Pak Nurman pun mengangkat satu kakiku dan menjilati memekku dengan rakus. Jilatannya pada memekku sungguh nikmat sekali, terutama jilatan dan sedotan pada klitorisku. Tak lama setelah dia mengoral vaginaku, aku pun mengalami orgasme pertama. Pak Nurman yang melihatku sudah mengalami orgasme pun langsung berhenti, tersenyum dan berkata “Wah dek Vani uda orgasme aja nih. Sekarang gantian oralin bapak ya” aku hanya mengangguk dan jongkok di depan Pak Nurman sambil menurunkan celananya. Melihat kontolnya yang sudah tegak berdiri, aku pun menelan ludah dan bersiap – siap untuk mengulum kontolnya. Aku pun memasukkan kepala kontol Pak Nurman ke mulutku dan menghisap secara pelan sambil kedua tanganku mengocok kontolnya. Kuulangi berulang selama beberapa menit sambil menggerakkan kepalaku maju mundur. Melihat Pak Nurman yang sudah mulai keenakan, aku pun mengeluarkan kontolnya dari mulutku dan mulai memainkan pelernya dengan mulutku. Kucium dan kujilati pelernya sambil mengocok kencang kontol Pak Nurman. “UUhh dek vani, makin jago aja nih maenin kontol bapak” kata Pak Nurman. “Iya donk pak, uda sering bapak latih sih” jawabku.
Aku pun kembali memasukkn kontol Pak Nurman ke mulutku. Pelan – pelan memaju mundurkan kepalaku, lama kelamaan aku pun mempercepat tempoku. “Glookkk guullhggg uuuhnn” suara kontol Pak Nurman yang sudah masuk sampai ke tenggorokanku. Aku pun terus menggerakan kepalaku sampai akhirnya Pak Nurman menahan kepalaku dan menggenjot mulutku dengan kasar. Aku pun hanya bisa diam dan memeluk badan Pak Nurman. Kontol Pak Nurman pun mulai berdenyut tanda dia akan segera orgasme, dan ketika itu pula genjotan Pak Nurman pada mulutku semakin kasar dan kencang. Sesaat sebelum orgasme, Pak Nurman pun mendorong kontolnya sekuat tenaga ke tenggorokanku dan langsung mengeluarkan spermanya. Aku pun hanya bisa menelan sperma Pak Nurman sambil menepuk badannya agar mengeluarkan kontolnya dari mulutku karena sudah kesulitan bernafas. Pak Nurman pun mencabut kontolnya dari mulutku dan melepas bajuku. “Ayo Dek Vani, kita lanjutkan di kasur” kata Pak Nurman. Dia pun melepaskan sisa pakaian di badannya dan langsung meniduriku. Posisi Pak Nurman berada di atasku, dia pun langsung melahap susu kiriku sambil meremas2 susu kananku. Remasan kasarnya malah membuatku semakin bernafsu. Setelah puas memainkan susuku, Pak Nurman pun bangkit dan berusaha memasukkan kontol ke dalam memekku. Aku pun melebarkan memekku dengan jariku dan meminta Pak Nurman untuk segera menggenjotku.
Pak Nurman pun langsung dengan semangat menggenjotku sekuat tenaga. Sembari menggenjotku, tangannya meremas2 susuku dan memainkan putingku. “Aahh ahkh agghhh enaaakhh ahkhh aaaahh” desahku. Mendengar diriku yang sudah mendesah nikmat, Pak Nurman pun mempercepat tempo nya. Setelah menggenjotku dengan posisi missionary, Pak Nurman pun mencabut kontolnya dan memintaku untuk menunggangi kontolnya dari atas. Aku pun berganti posisi dengan Pak Nurman. Kumasukkan kontolnya ke memekku secara perlahan dan mulai menggoyangkan pinggulku. Aku pun menggoyang dengan pelan. Pak Nurman pun merem melek sambil meremas-remas susuku. Tak lama, Pak Nurman pun menarik badanku ke bawah dan mengajakku berciuman. Lidah kami saling beradu, pinggulku pun tetep bergoyang memuaskan kontol Pak Nurman. Karena nafsuku sudah semakin tinggi, aku pun menaikkan kembali badanku dan kali ini menggoyangkan pinggulku naik turun dengan kencang. Kulihat Pak Nurman serius sekali melihat susuku yang bergoyang dengan kencang. Dia pun memegang pinggulku dan ikut menggenjotku dari bawah.”Ayoo dek vani, ayooo.. nikmat sekali..ayoooo” kata Pak Nurman. Aku pun tidak menghiraukan perkataannya dan terus menggoyangkan pinggulku dengan kencang.

“Aaahh aahh yeaa aaah aku mau keluar pakhh aahh aaa” kataku sambil mendesah. “Yaa dek vani, kita keluar bersama aah ayoo” Jawab Pak Nurman. Pak Nurman pun kembali menembakkan sperma, kali ini di dalam vaginaku. Aku pun langsung merebahkan tubuhku di atas Pak Nurman dan tertidur.
 
Part 4


Alarmku berbunyi, aku pun terbangun dan melihat hapeku yang menunjukkan jam 04:30 pagi. Aku pun lalu membangunkan Pak Nurman untuk bersiap – siap berangkat ke Bogor. Aku pun bergegas menuju kamar mandi untuk mandi sementara Pak Nurman masi tertidur telentang di ranjang dimana kita bercinta semalaman. Selesai mandi, aku pun kembali membangunkan Pak Nurman. Dia lalu menarikku, menciumku dan melepas handuk yang menutupi tubuhku. Sembari berciuman, tangannya pun bergerilya meremas payudaraku. Aku pun melihat kontol Pak Nurman kembali tegang dan langsung mengarahkan tanganku mengocok pelan kontolnya. Lalu aku pun menyepongnya. Kuhisap kepala kontolnya sambil mengocok kontolnya. Aku pun memainkan lidahku sambil menghisap kontolnya dengan kedua tanganku mengocok kontolnya. Perlahan aku pun memasukkan kontol ke dalam mulutku. Setelah seluruh kontolnya masuk ke mulutku, aku pun menggerakkan kepalaku naik turun dan memainkan pelernya. Pak Nurman hanya bisa mengerang merem melek karena keenakan disepong olehku. Tak lama kemudian, Pak Nurman pun menahan kepalaku dan mulai menggenjot kontolnya. Cukup keras genjotannya hingga mukaku merah karena kesulitan bernapas. Dan akhirnya Pak Nurman pun menumpahkan spermanya ke dalam mulutku.”Dek Vani, ditelan donk mani nya bapak” katanya. Aku pun menuruti dan menelan spermanya. Lalu membuka mulutku dan menjulurkan lidahku sebagai bukti bahwa aku sudah menelan spermanya. Pak Nurman pun tersenyum dan bangkit untuk mandi. Aku pun kembali bersiap – siap untuk perjalanan kami ke Bogor.
30 menit kemudian, kami pun berangkat dari rumah kontrakanku. Di mobil, Pak Nurman mengatakan bahwa Bu Margareth dan yang lainnya tidak akan ikut pada perjalanan kali ini karena mereka memilih untuk pergi ke tempat lain. Aku pun tidak mempermasalahkan hal ini dan tetap setuju untuk pergi ke Bogor berdua dengan Pak Nurman. Selama perjalanan, Pak Nurman tiada hentinya memintaku untuk menyepongnya. Ketika kita berhenti di resting area pun dia memintaku menyepongnya di parkiran. Untungnya aksi kita ini tidak kepergok oleh security.
Akhirnya kita pun tiba di wilayah perdesaan yang dijanjikan oleh Pak Nurman. Sesampainya disana, kita pun disambut oleh Pak Rasid, penjaga villa tempat kita akan menginap.
Pak Rasid ini perawakannya sudah tua, umurnya seumuran Pak Nurman namun dengan badan yang lebih kurus. Pak Rasid pun membimbing kami menuju villa. Sesampainya di villa, aku pun rebahan di kamar selagi Pak Nurman ngobrol dengan Pak Rasid mengenai aktivitas yang bisa dilakukan di perdesaan.
Melihat mereka yang masih asik mengobrol, aku pun tertidur karena kecapean setelah perjalanan panjang.
Lalu tiba-tiba aku pun terbangun karena merasakan geli di area vaginaku.. Ternyata Pak Nurman sudah meloloskan celanaku dan membuka kancing bajuku ketika aku tertidur. Pak Nurman pun menjilati vaginaku dan klitorisku membuat sungguh terangsang. “Aaahh enaaakk aahh” desahku. Pak Nurman yang melihatku terbangun pun bangkit, menduduki susuku dan menyodorkan penisnya ke mukaku. “Nih dek Vani..kontol kesukaanmu..ayo diisep” katanya. Aku pun langsung melahap kontol Pak Nurman dan menjilati kontolnya dengan penuh nafsu. Pak Nurman pun merem melek keenakan karena seponganku.
Pak Nurman lalu memegang kepalaku dan menyodok penisnya ke mulutku dengan kencang. “Uuhh Dek Vani, enak banget mulutnya” Kata Pak Nurman. Aku pun menjilati kontol Pak Nurman sambil menghisap kontolnya. Aku merasakan kontol Pak Nurman mulai berdenyut tanda dia akan segera orgasme. Pak Nurman pun mencabut kontolnya dari mulutku dan berkata “Sekarang kita mainin dulu mulut yang di bawah ini” Katanya sambil memainkan vaginaku dengan jarinya. Dia pun memposisikan penisnya pada vaginaku dan langsung memasukkan dengan kencang. “Aaahkhh” erangku pelan. Pak Nurman pun

langsung menaikkan kakiku ke bahunya dan menggenjotku dengan kencang. Kedua tangannya meremas – remas susuku. “Aahh dek Vani, sungguh indah badanmu. Bapak ga bosen – bosen ngentotin Dek Vani” Kata Pak Nurman. Aku pun sudah terangsang dan larut dalam kenikmatan hanya bisa diam dan mendesah nikmat. Setelah beberapa menit menggenjotku, Pak Nurman pun memintaku untuk membalikkan badan dan lanjut mengenjotku dalam posisi doggy. Aku pun membalikkan badanku dan menungging dan menggoyang pantatku dengan nakal di depan kontol Pak Nurman. Aku pun menoleh ke belakang dan berkata dengan nakal “Ayoo pak..genjotin memek Vani lagi”. Mendengar itu, Pak Nurman pun langsung memegang pinggangku dengan kedua tangannya dan menghujam kontolnya dengan ganas ke memekku. “Uuuhh Dek Vani..binal banget kamu sekarang” kata Pak Nurman. Aku pun hanya mendesah mengerang nikmat “Ahh aahkh oohhkhhh lagiii lagiiii lagiiiii”. Pak Nurman tak henti – hentinya menghujam vaginaku dengan kencang. Susuku pun bergoyang kencang karena genjotan Pak Nurman. Aku pun sudah hampir mencapai orgasme dan mengajak Pak Nurman untuk orgasme bersama “Aahh Pak,,aku mau keluaaaarrr”. “Ayooo Dek Vani, kita keluar barengan” jawab Pak Nurman. Pak Nurman pun mempercepat genjotannya pada vaginaku. Dan oooooohhhh kita pun orgasme bersamaan. Pak Nurman pun langsung menindih badanku dengan penisnya masih menancap pada vaginaku. “Ooohh dek Vani..puas banget ngentotin kamu” kata Pak Nurman padaku. “Iya pak, aku juga puas dientotin bapak..haahh haaaa” kataku sambil mengambil nafas karena kecapean.
Kita pun lalu tertidur..
Namun..tak disangka..ketika Pak Nurman dan aku tertidur setelah menikmati pergumulan itu..ada sosok lain di balik jendela yang sedang melihat dan merekam pergumulan kita...

Bersambung...


Next update ane tambahin lg mulustrasi nya ya
 
Lankutkan gan, sama tambahin lagi mulustrasi nya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd