Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Indahnya kehidupan desa

Lanjutan 2 .....

Hari itu setelah aku kembali ke rumah , aku langsung memberi makan kambing kambing ku dengan dedaunan yang aku bawa tadi.

Tapi fikiran ku tidak bisa fokus dan justru kemana mana.

Aku berfikir apakah aku harus benar benar ke kebun belakang rumah Bu Dewi , untuk melihat bu Dewi dipakai oleh pak Adam atau tidak.

Karena memang itu urusan mereka , tapi rasa penasaran ku yang ingin melihat hal tersebut juga sangat besar.

Walaupun aku masih ragu ragu aku memutuskan untuk tetap berangkat ke kebun Bu Dewi nanti sore.

Tapi entah mengapa hari itu rasanya waktu berjalan sangat lambat , berkali kali aku melihat jam tapi rasanya jam itu seperti tidak bergerak.

Entah aku yang terlalu terbawa fikiran atau aku yang tidak sabaran , bahkan hari pun baru menjelang siang tapi aku sudah seperti orang yang uring uringan.

Sebenarnya aku ingin tidur saja supaya waktu cepat berlalu , tapi aku justru takut kalau malah ketiduran terlalu lama.

Akhirnya dari pada aku tidak yakin ,aku pun langsung memutuskan untuk pergi ke kebun belakang rumah Bu Dewi walaupun waktu masih agak siang.

Aku pun memilih jalan memutar supaya bisa masuk ke kebun di belakang rumah Bu Dewi tanpa harus lewat sekitar rumah Bu Dewi , walau aku harus melewati pagar dari bambu yang di pasang.

Setelah sampai aku pun berfikir kira kira dimana bu Dewi dan pak Adam akan main nanti.

Setelah melihat lihat sekitar , aku pun mengira ngira kalau pak Adam dan Bu Dewi akan main di dekat pohon pisang atau pohon besar yang tertutup.

Jadi aku memutuskan untuk mencari tempat persembunyian tidak jauh dari situ sambil aku memastikan kalau aku tidak akan terlihat dan ketahuan nanti.

Cukup lama aku menunggu , karena memang hari masih terbilang siang ketika aku datang tadi dan karena memang keinginan ku untuk datang awal , aku pun hanya bisa menunggu sampai pak Adam dan Bu Dewi datang.

Setelah cukup lama akhirnya aku mendengar ada suara orang mengobrol sambil berjalan mendekat.

"Pelan pelan jalannya pak". Kata Bu Dewi

"Saya sudah gak sabar Bu , tadi nanggung banget soalnya". Kata pak Adam berjalan agak buru buru sambil menggandeng tangan Bu Dewi

Terlihat Bu Dewi masih memakai jilbab lengkap dengan pakaian rapi.

Sepertinya Bu Dewi baru pulang dan belum sampai ganti baju sudah langsung di giring oleh pak Adam ke kebun ini.

"Yang sabar atuh pak , saya kan gak kemana mana lagi". Kata Bu Dewi lagi

Dan benar saja , mereka berdua pun pergi menuju ke sekitaran pohon besar yang memang terhalang dari pandangan sekitar , tapi tentunya aku masih bisa melihat dari tempat aku bersembunyi.

"Disini saja Bu , aman harusnya". Kata pak Adam

Tanpa basa basi dan tanpa mendengar jawaban dari Bu Dewi , pak Adam langsung memeluk Bu Dewi sembari mulai mencium dan melumat bibir Bu Dewi.

Bu Dewi pun langsung mengimbangi lumatan bibir pak Adam , terlihat mereka saling berciuman dan berpelukan untuk waktu yang cukup lama.

Masih dengan berciuman , perlahan lahan satu tangan pak Adam mulai turun meremasi pantat besar nya Bu Dewi dan satu tangan lagi mulai meremasi payudara nya Bu Dewi.

Setelah agak lama , mereka pun berhenti berciuman terlihat nafas berat serta wajah agak memerah dari Bu Dewi menatap sayu ke arah pak Adam.

"Angkat baju mu Bu". Kata pak Adam

Tanpa perlu berkata dua kali , Bu Dewi langsung mengangkat baju nya dan langsung terpampang dua gunung besar milik Bu Dewi yang ternyata Bu Dewi tidak memakai bh dari tadi.

"Besar tete mu Bu". Kata pak Adam sambil mulai meremasi lagi payudara Bu Dewi

Bu Dewi pun tidak menjawab , hanya suara desahan lirih yang terdengar karena pak Adam juga mulai memainkan dan memilih puting payudara Bu Dewi.

Dijilati nya perlahan payudara besar itu yang membuat desahan Bu Dewi makin intens , dan ketika pak Adam mulai menghisap pentil payudara Bu Dewi , Bu Dewi agak membusungkan dadanya seperti mempersilahkan pak Adam untung menikmati gunung kembarnya dengan leluasa.

Sambil menghisap payudara Bu Dewi , terlihat pak Adam perlahan lahan menurunkan celana Bu Dewi beserta celana dalamnya hingga sebatas paha.

Terlihat lah kemaluan dengan rambut yang tertata rapi milik Bu Dewi yang ternyata sudah basah sejak tadi.

Mulailah pak Adam memainkan lubang kenikmatan milik Bu Dewi , dielusnya perlahan naik turun mengikuti bentuk kemaluan itu sampai akhirnya jari pak Adam mulai masuk ke dalam lubang kemaluan Bu Dewi.

"Aduhhh enak pak ... Terus pak terusss". Kata Bu Dewi menikmati permainan jari pak Adam

"Sudah basah sekali memek mu Bu". Kata pak Adam

Memang kemaluan Bu Dewi sudah sangat basah dan mengeluarkan cairan yang cukup banyak , justru itu yang membuat jari pak Adam bisa sangat lancar bermain keluar masuk dengan mudahnya.

Setelah puas bermain dengan kemaluan Bu Dewi , pak Adam langsung menurunkan celananya dan terlihatlah kontol pak Adam yang sudah tegang bernafsu ingin bertemu dengan sarangnya.

Tanpa di suruh , Bu Dewi langsung berjongkok bersimpuh di atas Tanah , dikocoknya pelan kontol pak Adam dan tanpa menunggu lama langsung di masukan ke dalam mulutnya hingga masuk semua.

"Enak Bu ... Emut yang cepat Bu". Kata pak Adam sembari mengelus kepala Bu Dewi yang maju mundur di depan kontolnya.

"Enak sekali emutan mu Bu , sudah Bu bisa bisa saya keluar duluan". Kata pak Adam sambil menarik keluar kontolnya dari mulut Bu Dewi

Pak Adam langsung mengangkat tubuh Bu Dewi dan langsung menyuruh Bu Dewi berbalik.

Bu Dewi pun langsung menunggingkan pantat nya ke arah pak Adam sambil berpegangan pada pohon di depannya.

Kembali terpampang jelas lubang kenikmatan Bu Dewi di depan pak Adam , pak Adam pun langsung memasukan jarinya ke dalam lubang memek Bu Dewi sambil mulai menjilatinya juga.

"Pakkkk aduhhh.... sudahh pak .... Itil ku pakk ahhh itil ku jangan di jilat pak uhhh". Kata Bu Dewi yang hanya bisa pasrah menerima perlakuan pak adam

Semakin cepat pak Adam memainkan jari nya di lubang kemaluan Bu Dewi , semakin kencang juga suara desahan Bu Dewi.

"Pakkkk sudah pakk ... Saya gak tahan pak ... Pakk sudahhh ahhh ahhh saya keluar pakkk akkk keluarrr aduhhh ahhhh". Kata Bu Dewi sambil merintih panjang

Bu Dewi menerima orgasme yang cukup panjang sampai badannya agak melengkung , hingga kakinya lemas terkulai ke tanah.

Badannya masih bergetar sedikit mengikuti orgasme yang di rasakan nya tadi.
Pak Adam pun terlihat puas melihat bu Dewi yang terkulai lemas karena ulahnya.

Tanpa berlama lama pak Adam langsung melebarkan kaki Bu Dewi yang sudah terlentang lemas di tanah , dan dengan perlahan memasukan kontolnya ke dalam memek Bu Dewi.

"Pakkk saya masih ngilu pak , pelan pe ...". Belum selesai Bu Dewi bicara , kontol pak Adam sudah terbenam sepenuhnya di dalam memek Bu Dewi

Karena sudah sangat bernafsu , Pak Adam pun kembali mencium bibir Bu Dewi sambil terus memompa tubuh Bu Dewi dengan tempo yang cepat.

Hanya terdengar erangan pelan dari Bu Dewi karena mulutnya tersumpal oleh bibir pak Adam , pak Adam pun semakin semangat menelusuri seluruh ruang dari memek nya Bu Dewi.

"Bu nungging lagi Bu." Kata pak Adam sambil mencabut kontolnya dari memek Bu Dewi

Bu Dewi pun langsung menungging kembali dan *bless , kontol pak Adam bisa masuk dengan lancar ke dalam memek Bu Dewi yang sudah sangat basah.

"Memek mu enak banget Bu , uhhhh". Kata pak Adam sambil meremas pantat Bu Dewi

"Aahhh ahhh terus pak ... Entotin saya pak ahh ahhh". Kata Bu Dewi

"Uhhhh memek mu emang harusnya di pake tiap hari Bu ". Kata pak Adam

"Aahhh iyaa pak ahhh kan memek saya hampir tiap hari bapak pake uhhhh". Kata Bu Dewi

Tanpa aku sadari , aku pun mulai mengocok kontol ku sendiri sambil menikmati permainan Bu Dewi dan pak Adam yang semakin panas.

Terlihat sesekali pak Adam menampak pantat besar Bu Dewi , dan setiap pantatnya di tampar Bu Dewi pasti mendesah dengan keras.

"Uhhh pakkk ahhhh pakkk ... Saya mau keluar lagi pakk .... Saya gak tahannn". Kata Bu Dewi sedikit tergagap

"Ayoo Bu barengan ahhh saya juga mau keluar". Kata pak Adam sambil meningkatkan tempo goyangannya

"Didalam pak ahhhhh keluarkan di dalam saja pakkk ahhhh ahhh". Kata Bu Dewi

"Aahhh iyaa Bu .... Ahh ahhh". Kata pak Adam tergesa gesa

" Aahhh pakkk pakkk aduhhh pakkkk memek ku pak ahhh memek mu aduhhhh pak ahhh keluarrr pakkkk". Kata Bu Dewi cukup keras

"Ahhh Bu saya juggaa Bu ahhhh". Kata pak Adam sambil mendorong kontolnya dengan keras ke dalam memek Bu Dewi

Semburan kenikmatan mereka berdua bertemu didalam lubang kemaluan Bu Dewi , menambah kenikmatan yang mereka rasakan.

Setelah berdiam dengan posisi yang sama untuk waktu yang agak lama sambil menikmati sisa sisa kenikmatan, pak Adam pun menarik keluar kontolnya dari kemaluan Bu Dewi , terlihat kontolnya yang mengkilap karena cairan cinta milik mereka berdua.

Cairan hangat pak Adam yang keluar sangat banyak menghangatkan rahim Bu Dewi , bahkan saking banyaknya ada cairan yang meluber keluar dari kemaluannya Bu Dewi.

.. https://d000d.com/d/ru8b8pu8tf63 ..

Setelah mereka berdua mangatur nafas , pak Adam yang pertama langsung merapikan pakaiannya yang acak acakan.

Sedangkan Bu Dewi masih terduduk lemas di samping pohon dengan cairan yang masih menetes perlahan dari lubang kenikmatan kemaluannya.

Pak Adam pun berdiri sembari mengeluarkan uang 100k sebanyak 3 lembar dari dompetnya.

"Makasih ya Bu , saya puas tadi lain kali kita main lagi". Kata pak Adam sembari memberikan uang tersebut

"Iya sama sama pak , saya juga puas kok pak". Kata Bu Dewi

"Bu saya duluan gpp , takut ada yang nyariin". Kata pak Adam bergegas

"Iya pak gpp , saya disini dulu masih capek lagian gak bakal ada orang juga kesini". Kata Bu Dewi ke pak Adam

"Ya sudah kalau gitu , saya duluan ya Bu". Kata pak Adam sambil melangkahkan kaki nya pergi meninggalkan Bu Dewi

Ketika pak Adam sudah tidak terlihat lagi , aku pun juga mulai membersihkan dan merapikan celana ku.

Baru selesai aku merapikan celana , aku mendengar ada suara langkah kaki mendekat.

Langsung aku buru buru melihat siapa yang datang , dan tidak terduga yang datang ternyata adalah Agus anak satu satunya Bu Dewi.

Kulihat Agus berjalan mendekati ibunya yang masih terduduk lemas setelah permainan dengan pak Adam tadi , apa Agus juga melihat apa yang ibunya lakukan tadi tapi kenapa Agus tidak melabrak ketika pak Adam masih disini fikirku.

Agus pun berjalan sampai ke depan ibunya dan bukannya marah atau kaget melihat kondisi ibunya , justru aku yang kaget karena kulihat Agus malah menurunkan celananya dan mengeluarkan kontolnya yang sudah tegang ke arah ibunya.

Belum hilang kaget ku , aku sudah dibuat lebih terkejut lagi.

Bagaimana tidak , yang aku lihat sekarang justru Bu Dewi langsung memasukkan kontolnya Agus kedalam mulutnya dan mulau memaju mundurkan kepalanya sambil terus mengulum kontolnya Agus.

Aku yang melihat itu semua hanya bisa bengong termenung , melihat Agus dengan santai nya menikmati mulut ibunya sendiri.

Bersambung ....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd