aku mulai mengoleskan lagi minyak pemberian seorang pria yang tiba tiba saja aku lupa nama dan tempat dimana kita bertemu namun yang jelas minyak pemberian nya ini bisa membuat tatto dan tindikan gaib ku bisa tak terlihat orang, walau efeknya akan hilang setelah aku solat dan beribadah
hari ini adalah bulan puasa, tentulah aku harus memperbanyak ibadah agar mendapat pahala berlimpah, namun tentu aku harus menerima konsekuensi kehabisan minyak yang kuberi julukan minyak ketenangan ini
terlihat sudah tinggal beberapa tetes lagi hingga minyak ini habis aku pun kebingungan untuk mencari dimana untuk merefil minyak ini lagi
setelah aku selesai solat, dengan hati yang masih belum tenang tiba tiba hape ku berbunyi
terlihat nomer tak di kenal menelfon
aku = halo
+12345678 = halo sayang
tiba tiba aku kembali lupa dengan segalanya
aku sperti bermimpi berbicara dengan seorang pria yang mengetahui tentang pemasalahanku
dia yang memberikan minyak ketenangan ini kepada ku dan siap mengisi ulang minyak ku yang sudah tinggal sedikit
namun dengan syarat
aku harus mengajak suami bersetubuh di siang hari lalu merekam nya dan mengirim kan video nya ke orang itu
tentu saja suami ku pasti akan menolak mengingat ini adaah bulan puasa
dia juga memberikan opsi lain dimana tak harus suamiku melainkan siapapun yang mau bersetubuh dengan ku di siang hari
dan ini hanya berlaku untuk hari ini, jika aku tak melakukan nya maka aku tidak akan mendapatkan minyak inj hingga bulan depan
gilaaa apa
aku harus rela bersetubuh di siang hari di bulan puasa demi mendapatkan sebuah minyak, apalagi jika suamiku tak mau aku harus siap berselingkuh demi itu semua
mau ditaruh dimana harkat dan martabat ku sebagai seorang wanita muslimah
tentu aku tak akan melakukan nya, jangan demi minyak demi nyawa ku pun tak akan aku lakukan
namun bisikan pria tak dikenal itu terus merasuk kedalam hatiku
membuat rasa ketakutan ku tumbuh jika benar aku tak dapat minyak lagi,
aku tentu harus bersiap dengan 2 pilihan
satu aku mengoleskan tetesan minyak terakhir ini dan tak beribadah apapun hingga bulan puasa selesai
atau dua, aku tetap ibadah walaupun dengan hati yang tak tenang bilamana suamiku tiba tiba melihat tatto ku dan menyentuh tindakan di puting ku
aku pun tak kuat menahan nya
aku milai berfikir lebih baik melakukan satu dosa besar lalu menutup nya dengan banyak pahala daripada harus terus beribadah namun dengan hati yang tak tenang
aku memberanikan diri berjalan menghampiri suamiku yang masih duduk sambil menonton tivi
ku siapkan hape di sudut ruangan dengan mode video
"abi cape ya?"
tanyaku sambil berusaha mengoda suamiku
"nggak kok umi, kenapa emang?"
jawab suamiku dengan nada curiga
"mau bantu umi ga?"
ucap ku sambil mendekatkan bibirku ke bibirnya
"bantu apa umi. inget mi lagi puasa"
suamiku agak menjauh dan mulai sadar soal tujuan ku
"bantu in umii, umi udah ga tahan "
aku pun memberikan diri untuk meraba penis suamiku yang masih terbalut sarung
"astagfirullah umii! inget mi lagi puasa kan bisa nanti malem. isttigfar mi istigfar"
suami menepis tanganku yang mulai mendarat di penis nya dan beranjak diri menjauhiku
wajahku me merah menahan malu dan kesal, betapa bodoohnya aku harus mengoda suamiku yang imannya sudah setebal gunung
"maaf abi, umi kebawa, oh iya bi umi lupaada janji sama bu rahma "
aku pun beranjak pergi dari rumah dengan alasan lain karena merasa misiku sudah gagal untuk mendekati suamiku
pikiran ku makin runyam. karena tahu waktu ku tinggal sedikit
ditambah lagi aku sudah terlanjur berjanji untuk bersetubuh dangan suamiku malam ini, jika aku tak bisa mendapatkan minyak itu, tentu nanti malam adalah malam diamana suamiku bisa tahu soal tatto dan tindikan di puting dan vagina ku
karena aku sudah tidak bisa berfikir jernih aku pun memesan sebuah ojek online dengan tujuan yang tak pasti
"ibu mau ke monas siang sing gini mau ngapain bu"
tanya sopir ojek yang heran dengan arah tujuan ku
"ga tau mas aku mau ngilangin setress aja"
jawabku
"lah kok ngilangin stress ke monas, banyak ngaji lah bu, mumpung bulan puasa"
jawab tukang ojek online itu dengan polos nya
"ih si abang, namanya banyak pikiran kok suruh ngaji "
jawabku dengan ketus, aku merasa kalau driver ojek kali ini begitu cerewet dan kepo
"tapi btw, ibu kan berjilbab panjang, kok duduk ojeknya ngangkang si bu, bukanya kebanyakan pada miring, tu liat kan paha ibu jadi tersingkap "
ucap tukang ojek itu sambil melirik ke arah pahaku yang agak tersingkap diantara gamisku yang terangkat dan kaus kaki coklat ku yang panjang sebetis
"ih si abang genit banget sih bang ampe ngomongin soal cara duduk segala, lagi males bang duduk miring, tapi btw paha aku mulus ga bang? hihi"
aku mulai sedikit mengoda dirver ojek itu karena bisa jadi dia adalah salah satu pria yang potensial demi mendapatkan minyak itu kembali
"mmuu muuu mulus neng, eh bu, eh mba"
terilhat driver ojek itu mulai gugup dengan candaan yang aku lontarkan
aku yang pikirannya sudah kacau pun tak bisa menimbang lagi soal untung rugi bersetubuh dengan pria yang bukan muhrim
"bang emang kalo bersetubuh siang siang itu dosa ya bang "
ucapku sambil tiba tiba memeluk erat tukang ojek itu
aku terus bertanya hal menjurus kepada tukang ojek itu supaya dia terangsang
"yaaa kalo sama sama suka mah gak papa neng hehe. emang kenapa nanya begitu an?"
jawab tukang ojek itu dengan gugup
hari ini adalah bulan puasa, tentulah aku harus memperbanyak ibadah agar mendapat pahala berlimpah, namun tentu aku harus menerima konsekuensi kehabisan minyak yang kuberi julukan minyak ketenangan ini
terlihat sudah tinggal beberapa tetes lagi hingga minyak ini habis aku pun kebingungan untuk mencari dimana untuk merefil minyak ini lagi
setelah aku selesai solat, dengan hati yang masih belum tenang tiba tiba hape ku berbunyi
terlihat nomer tak di kenal menelfon
aku = halo
+12345678 = halo sayang
tiba tiba aku kembali lupa dengan segalanya
aku sperti bermimpi berbicara dengan seorang pria yang mengetahui tentang pemasalahanku
dia yang memberikan minyak ketenangan ini kepada ku dan siap mengisi ulang minyak ku yang sudah tinggal sedikit
namun dengan syarat
aku harus mengajak suami bersetubuh di siang hari lalu merekam nya dan mengirim kan video nya ke orang itu
tentu saja suami ku pasti akan menolak mengingat ini adaah bulan puasa
dia juga memberikan opsi lain dimana tak harus suamiku melainkan siapapun yang mau bersetubuh dengan ku di siang hari
dan ini hanya berlaku untuk hari ini, jika aku tak melakukan nya maka aku tidak akan mendapatkan minyak inj hingga bulan depan
gilaaa apa
aku harus rela bersetubuh di siang hari di bulan puasa demi mendapatkan sebuah minyak, apalagi jika suamiku tak mau aku harus siap berselingkuh demi itu semua
mau ditaruh dimana harkat dan martabat ku sebagai seorang wanita muslimah
tentu aku tak akan melakukan nya, jangan demi minyak demi nyawa ku pun tak akan aku lakukan
namun bisikan pria tak dikenal itu terus merasuk kedalam hatiku
membuat rasa ketakutan ku tumbuh jika benar aku tak dapat minyak lagi,
aku tentu harus bersiap dengan 2 pilihan
satu aku mengoleskan tetesan minyak terakhir ini dan tak beribadah apapun hingga bulan puasa selesai
atau dua, aku tetap ibadah walaupun dengan hati yang tak tenang bilamana suamiku tiba tiba melihat tatto ku dan menyentuh tindakan di puting ku
aku pun tak kuat menahan nya
aku milai berfikir lebih baik melakukan satu dosa besar lalu menutup nya dengan banyak pahala daripada harus terus beribadah namun dengan hati yang tak tenang
aku memberanikan diri berjalan menghampiri suamiku yang masih duduk sambil menonton tivi
ku siapkan hape di sudut ruangan dengan mode video
"abi cape ya?"
tanyaku sambil berusaha mengoda suamiku
"nggak kok umi, kenapa emang?"
jawab suamiku dengan nada curiga
"mau bantu umi ga?"
ucap ku sambil mendekatkan bibirku ke bibirnya
"bantu apa umi. inget mi lagi puasa"
suamiku agak menjauh dan mulai sadar soal tujuan ku
"bantu in umii, umi udah ga tahan "
aku pun memberikan diri untuk meraba penis suamiku yang masih terbalut sarung
"astagfirullah umii! inget mi lagi puasa kan bisa nanti malem. isttigfar mi istigfar"
suami menepis tanganku yang mulai mendarat di penis nya dan beranjak diri menjauhiku
wajahku me merah menahan malu dan kesal, betapa bodoohnya aku harus mengoda suamiku yang imannya sudah setebal gunung
"maaf abi, umi kebawa, oh iya bi umi lupaada janji sama bu rahma "
aku pun beranjak pergi dari rumah dengan alasan lain karena merasa misiku sudah gagal untuk mendekati suamiku
pikiran ku makin runyam. karena tahu waktu ku tinggal sedikit
ditambah lagi aku sudah terlanjur berjanji untuk bersetubuh dangan suamiku malam ini, jika aku tak bisa mendapatkan minyak itu, tentu nanti malam adalah malam diamana suamiku bisa tahu soal tatto dan tindikan di puting dan vagina ku
karena aku sudah tidak bisa berfikir jernih aku pun memesan sebuah ojek online dengan tujuan yang tak pasti
"ibu mau ke monas siang sing gini mau ngapain bu"
tanya sopir ojek yang heran dengan arah tujuan ku
"ga tau mas aku mau ngilangin setress aja"
jawabku
"lah kok ngilangin stress ke monas, banyak ngaji lah bu, mumpung bulan puasa"
jawab tukang ojek online itu dengan polos nya
"ih si abang, namanya banyak pikiran kok suruh ngaji "
jawabku dengan ketus, aku merasa kalau driver ojek kali ini begitu cerewet dan kepo
"tapi btw, ibu kan berjilbab panjang, kok duduk ojeknya ngangkang si bu, bukanya kebanyakan pada miring, tu liat kan paha ibu jadi tersingkap "
ucap tukang ojek itu sambil melirik ke arah pahaku yang agak tersingkap diantara gamisku yang terangkat dan kaus kaki coklat ku yang panjang sebetis
"ih si abang genit banget sih bang ampe ngomongin soal cara duduk segala, lagi males bang duduk miring, tapi btw paha aku mulus ga bang? hihi"
aku mulai sedikit mengoda dirver ojek itu karena bisa jadi dia adalah salah satu pria yang potensial demi mendapatkan minyak itu kembali
"mmuu muuu mulus neng, eh bu, eh mba"
terilhat driver ojek itu mulai gugup dengan candaan yang aku lontarkan
aku yang pikirannya sudah kacau pun tak bisa menimbang lagi soal untung rugi bersetubuh dengan pria yang bukan muhrim
"bang emang kalo bersetubuh siang siang itu dosa ya bang "
ucapku sambil tiba tiba memeluk erat tukang ojek itu
aku terus bertanya hal menjurus kepada tukang ojek itu supaya dia terangsang
"yaaa kalo sama sama suka mah gak papa neng hehe. emang kenapa nanya begitu an?"
jawab tukang ojek itu dengan gugup
Terakhir diubah: