Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG IBU LUTFI KU SAYANG (REAL STORY) NO REPOST!!

Siapakah yang berhasil menghamili IBU LUTFI?

  • Jayadi

    Votes: 322 80,9%
  • Pak Hadi

    Votes: 69 17,3%
  • Suami Bu lutfi

    Votes: 25 6,3%

  • Total voters
    398
Status
Please reply by conversation.
PART 7





Keesokan harinya…



Tepatnya hari ini adalah hari sabtu. hari dimana warga yang bermukim dikontrakanku menghabiskan waktu untuk berlibur . Aku terbangun karena suara orang tua ku yang membangunkanku. aku pun bangun lalu aku mencuci muka. sehabis itu aku berjalan ke arah teras depan rumah ku. ketika aku membuka pintu, ku lihat banyak sekali orang seperti ingin berlibur.

Ternyata juragan kontrakanku ingin pergi berlibur, termasuk Pak Hadi beserta keluarga nya

“Wihh pak Hadi mau kemana pak?” tanyaku

“Ehh elu jay, mau jalan jalan dong. masa dirumah terus heheh” ucap pak hadi

“Hahaha iyaapak harus refresing kasian tuh badan”

“Yaudah gua duluan ya jay.”

“Iyah pak”

Setelah Juragan kontrakanku pergi bersama Pak hadi, suasana kontrakanku pun menjadi sepi dan sunyi.

Ku lihat Kontrakan Ibu Lutfi yang masih tertutup rapat.

Aku berinisiatif untuk menelfon Bu lutfi.

“Tuuuttt….tuuuttt…”

Tak diangkat oleh Ibu Lutfi.

Ketika tak diangkat oleh Bu lutfi, aku pun kembali menjaga warung. Tiba tiba saja datang seorang pembeli yaitu Bu yuni.

“Eh ada Bu yuni, mau beli apa buk?”

“Ini jay mau beli aqua galon, bisa sekalian diantarkan gak kerumah ibu jay?”

“Ohh bisa dong bu heheh”

Ibu yuni ini memakai daster ber warna putih serta dibalut kerudung, aku bisa melihat dari luar dasternya kalau Ibu yuni ini memakai BH yang kutaksir ukurannya sekitaran 36D memang lumayan besar .

Tetapi kalau ku lihat lihat, Bu yuni ini kalem dan taat sekali sama agama.

Akupun mengantarkan galon kerumah Bu yuni.

Ketika sampai didepan kontrakan Bu yuni. aku pun mengetuk pintu tersebut.

“Tok..Tokk..Assalamualaikum Bu”

“Walaikumsalamm. sebentar mas jay” ucap Ibu Yuni dari dalam

Aku menunggu sekitar 10 menitan di depan kontrakan Bu yuni..Aku pun kembali memanggil nya

“Bu, masih lama?”

“Hmmm.. kalau ndak buka sajaa jay. ibu lagi dikamar mandi soalnya”

Ku bukalah pintu tersebut.

“Krieeekkk….”



“FYI, memang kontrakan yang berada dibelakang rumah ku ini hanya 1 petak saja, jadi kamar mandi itu gabung dengan dapur, hanya di skat oleh dinding yang terbuat dari triplek”




Saat aku masuk dan menaruh galon didepan Tv. dan Ku coba iseng untuk melihat Bu yuni yang ternyata sedang mandi.

Betapa kagetnya aku melihat pemandangan yang sangat menakjubkan. Badan nya yang sangat bersih dan lumayan putih, serta pandanganku tak lari dari bagian payudaranya. sungguh exotis.

Ketika lagi asyik asyiknya mengintip, tiba tiba ia pun membuka pintu tersebut.

Kagetlah aku ketika Bu yuni membuka Pintu kamarmandi nya.

“Loh jayyyy, kamu lagi ngapain?”

“Eehhh…Aaannuuu..buuu inii lagi baru ngangkatin galon hehehe” kataku terbatabata

“Yakin ngangkatin galon?, bukannya tadi kamu ngintipin Ibu ya?”

“Ehh ndakk bu ndakkk” jawab ku panik

“Hayooo ngaku saja jay, gak usah berbohong kamu”

“Nndakkkk bukk. “ ktaku sambil menunduk

“Kalau iya juga gak apa apa jay”

Mendengar omongan Bu yuni yang seperti itu, aku pun bingung .

Kamu mau lihat ini kan?” katanya sambil membuka handuk nya

Bu yuni pun membuka lilitan handuknya. dan terpampang jelas payudaranya yang sekel nan besar

“Tutup pintunya dulu jay”

“Iiyaaa buu.”

Ketika sudah menutup pintu, langsung saja badanku dihempaskan di ranjang nya.

Ia pun naik diatas tubuhku. sekaligus membuka celana ku.

“eee.bbuuuuu…jangan dibukaa”

“Udah nikmati saja mas jay.”

Entah aku harus berbuat apa, aku hanya diam saja menikmati setiap cumbuan yang diberikan oleh Bu yuni

kamu baru pertama kali ya mas?”

“eee..iiyyaaa buuu hehehehh” ucapku berbohong

“Pantas saja. yasudah ibu saja yang gerak ya”

“Iyah bu.”

Bu yuni pun memasukan Penisku yang sudah tegang,

“JLEEEBBB…BLESSHHH”

Bu yuni menggoyangkan penisku.

“PLOK….PLOKKK…PLOKKKK..”

“PLOK….PLOKKK…PLOKKKK..”

Selang 10 menit ia menggoyangkan Penisku didalam Vaginanya. Bu yuni sempat mempercepat goyanganya.

PLOK….PLOKKK…PLOKKKK..”

“Ahhh..shhh..masss..ibuu keluaaaaarrrr…..” desah Bu yuni

“Crrottt…Crottt..Crrrott..”

Lelehan cairan nya membasahi penisku. aku pun semakin bernafsu

“Buuuuu…jayy mau keluaaaarrr…”

“Sshh..ahhh..aahhhh….”

“Didalam saja mass..ahhhh..auhh..hmmmppss..”

Dengan 1 kali hentakan, Sperma ku pun keluar

CROTTT..CROTTT..CROTTTTTT….”

Semburan sperma ku masuk dan sebagian tumpah hingga keluar dari vaginanya.

“Enakk banget mas kontol mu”

“Heheheh iyah bu”

“Yasudah, aku kembali ke warung dulu ya bu, makasih”

Aku pamit ke Bu yuni dan langsung saja memakai pakaian ku kembali

“Sama sama mas, kapan kapan lagi ya heheh”

“Siap bu”

Lalu aku berjalan kearah luar rumah Bu yuni.

Setelah sampai dirumah. aku pun kembali menjaga warung.

Masih terlihat sunyi dan sepi disekitaran kontrakanku. Kulihat Ibu lutfi sedang menjemur pakaian.

Buuu…”

“Ehh jay. ada apa?”

“Ibu gak periksa lagi ke dokter?”

“Periksa apa jay?”

“Kandungan ibu lah”

“Hmm nda ah jay. belum ada uang ibu”

“Yaudah. ini aku kasih uang buat bayar kontrakan ya bu” kataku sambil menyodorkan sejumlah uang

“Loh jayy. banyak banget.” kata Bu lutfi yang kaget

“Ndak banyak bu. cukup itu untuk keperluan ibu”

“Makasih banyak ya jay, kamu itu baik banget sama ibu”

“Samasama buuuk”

Tak lama, Lutfi pun keluar rumah dan menyapaku

Haii mas jay”

“Ehh haiii dekk, kamu gak kesekolah?”

“Aku libur mas hihi”

“Owalah libur toh, enak dong”

“Iyadong mas, mas main sini kerumah upi”

“Iyah nanti mas main kok upi”

“Itu loh masnya kan lagi jagain warung nak, kasihan capek dia nantinya” ucap Bu lutfi

“Ndak kok bu, Aku ga capek”

“Mass, upi mau punya ade dong” katanya sambil senyum

“Hah? punya adekk??”

“Iyaah mas. heheheh”

Mata ku pun saling lihat lihatan dengan Ibu Lutfi.

“Hussh, yasudah kamu mandi dulu pi, mas jay nya mau jagain warung dulu”

“Yaudah, aku mandi dulu ya mas”

“Iyah pii”

Lutfi pergi ke dalam rumah. Aku yang masih menemani Ibu lutfi , aku pun langsung menanyakan soal Lutfi yang mengetahui kalau ia tau, ibu nya sedang hamil.

Bu, kok upi tau?”

“Iyah mas, kan ibu kalo dirumah hanya pake daster”

“Terus, dia juga sering tiduran di paha ibu, pas dia mau geser ke perut ibu, trus dia nanya”

“Bu, kok perut ibu kaya membesar sih? ibu lagi hamil ya?, kaya gitu dia nanya nya mas”

“Hmm terus bu”

“Yaa ibu kasitau saja, kalau ibu hamil”

“Nah loh, terus dia gak nanya Ibu Hamil sama siapa?”

“Yoo ndak lah mas, wong masih kecil gak sampai situ pemikirannya”

“Iya juga sih Bu heheheh”

“Suami ibu masih sering nanyain Lutfi bu?”

“Hmm dia udah gak peduli sama anaknya jay”

“Loh kok kaya gitu bu?”

“Iyahh jay. biarkan saja, ibu juga udah ndak mikirin suami ibu “

“Terus dia tau kalo ibu hamil?”

“Iyatau mas, tapi tenang aja mas. sebelumnya kan dia sempat pulang,”

“Hah? sempat pulang? kapan bu? kok jay gak tau ya?”

“Iyahh tapi dia berangkat lagi mas. dia cuma minta jatah 1 kali abis itu berangkat lagi”

“Owalahh. jay ndak tau”

“Kan yang sering buang didalam itu cuma kamu”

“Hmm pak hadi memangnya ndak?”

“Kalo pak hadi kan, ibu langsung bersihkan. jadii kemungkinan spermanya ga ada yang masuk”

“Hmm gitu.”

“Yaudah jay, ibu masuk dulu yah”

“Iyah bu”

Ibu lutfi pun masuk kedalam. aku kembali menjaga warungku.



Entah kenapa aku masih membayangkan persetubuhan ku tadi dengan Ibu Yuni. memang terlihat begitu alim dan kalem, tetapi kalau diranjang memang sangat liar sekali. dan yang lebih gila nya lagi ia memperbolehkan aku mengeluarkan sperma didalam vaginanya. menurutku itu hal yang paling gila sih . padahal dia itu sudah mempunyai seorang suami.





POV IBU YUNI

Perkenalkan, nama aku Yuniarsih umurku 34thn. dan aku mempunyai suami yang bekerja sebagai tukang bangunan. ya walaupun bekerja seperti itu, tapi aku sangat mencintai nya. Aku memutuskan untuk pindah rumah karena tempat rumah ku yang awal itu memang sangat tidak nyaman, karena banyak sekali tetangga yang sering membicarakanku. aku juga tak tau kenapa tetanggaku sering sekali membicarakanku. padahal aku pun jarang sekali menerima tamu atau orang lain masuk kedalam rumah. atau mungkin karena caraku berpakaian? entah lah. aku pun tak mau mengurus hal yang seperti itu. Tiba lah aku untuk pindah rumah. ketika sedang mencari cari kontrakan yang murah, teman suamiku menyarankanku untuk pindah di kota xxx kata dia, disitu murah dan orangnya pun ramah ramah. lalu aku dan suami coba untuk survey seperti apa tempatnya.

Ketika aku sampai ditempat tersebut, aku melihat suasana yang sunyi sepi dan tentram, tak ada satupun yang membuat ku risih. saat itu aku mulai nyaman dengan tempat ini. Apalagi aku melihat di salah satu kontrakan lebih tepatnya didepan kontraknku, ada sebuah warung sembako yang ditempati oleh pemuda tampan nan gagah. Entah baru pertama kali aku menemukan pria yang menurutku tampan, setelah suami ku, ketika aku ingin berbelanja hati ku pun seperti dag dig dug melihat pemuda itu, mau dibilang lebay atau apalah aku tak peduli, memang kenyataannya seperti itu.


Mas beli telor dong”

“Oh iyah Bu sebentar”

Setelah saat itu aku pun masih memikirkan pemuda itu. tibalah saat nya ketika aku membeli galon air. dan saat itu memang kusuruh jay untuk mengantarkan ke rumah ku.

Aku yang sedang mandi , mendengar suara jay dari luar

“Masuk aja jay, gak dikunci, Ibu lagi mandi”

“Iyah bu

Aku kembali melanjutkan mandi . ketika sedang mandi, aku melihat jay seperti mengintipi ku. aku pura pura tak melihat .

Semenjak saat itu , aku merasa nyaman berada di dekat pemuda itu.



POV IBU YUNI END




Keesokan harinya, aku terbangun seperti biasa , hanya saja targetku bertambah satu, yaitu Ibu Yuni. Aku pun segera pergi ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi, langsung aku kembali menjaga warungku. disaat aku sedang menjaga warungku, Tiba tiba Lutfi datang ke warungku.



Mas jay, beli jajanan dongg”

“Eh upi, mau beli apa pi?

“Beli ciki taro 2”

“Udah ini doang?”

“Iya mas. mas jay main lagi dong kerumah upi”

“Hah? hehe iyah nanti ya pi mas main lagi kerumah kamu”

“Emang ibu kemana?”

“Ibu lagi kerumah sodara mas, upi sendirian dirumah”

“Loh kerumah sodara? kapan?“

“Kemarin malem mas, dijemput sama bude upi”

“Ohh gitu ya”

“Iyah mas”

Lutfi pun pergi menuju rumahnya. Ku lanjutkan kegiatanku bermain game sambil menjaga warung.

Sore pun tiba, sekitar jam 16.50 Lutfi datang kembali kewarungku.

“Mas, Bantuin upi ngerjain tugas dong”

Hmmm.. sebentar ya dek, soalnya mas nunggu orang tua mas pulang dulu, baru bisa mas tinggal warungnya”

“Yahh lama gak mas?”

“Gak tau juga, emangnya kenapa? ibu belum pulang juga?”

“Iya ibu belum pulang mas, masih dirumah bude”

“Nanti mas langsung kerumah kamu ya”

“Oceeh mas”



“FYI, Lutfi ini memang anaknya dekat sekali denganku, walaupun umurnya masih dibawah 15thn, tapi payudaranya itu yang bikin konti gue ngaceng terus hahaha.



Tak lama, kedua orang tuaku pun pulang . Langsung saja aku izin kepada mereka untuk kerumah Ibu lutfi.

Pergi lah aku menuju rumah Bu lutfi. Memang suasana nya masih sepi, apalagi Juragan kontrakan ku dan Pak hadi masih pergi berlibur. Sesampainya aku didepan pintu rumah Ibu lutfi. ku ketuk pintu tersebut.



Tok…Tokk…Tokkk.”

“Assalamualaikum Piii.”

“Walaikumsalam mas. masuk siniiih”



Pintu tersebut dibuka oleh Lutfi, dan aku masuk kedalam rumahnya. Lutfi saat ini berpakaian kaos dan celana pendek. Kemudian aku duduk sambil memainkan hape ku. Lalu , aku iseng menanyakan soal keberadaan ayah nya.



Pi, ayah kamu kemana emang?”

“Gak tau mas, terakhir sih sempet pulang kerumah, terus pergi kerja lagi”

“Ohh gitu.”

“Memangnya ibu gak nelpon kamu?”

“Belum mas.”

“Ajarin upi belajar ya mas”

“iyah deek”



Lutfi berjalan kedalam kamarnya untuk mengambil buku tulis dan pulpen. lalu ia kembali ke ruang tv .



ini mas, upi gak ngerti kaya gini”

“Ohh ini, bentar ya”



Tanpa sadar, Lutfi pun duduk tepat disampingku menyenderkan kepalanya di bahuku sambil memainkan hapenya.Aku pun tak fokus untuk mengerjakan Tugas lutfi.



Mas, mas udah punya pacar?”

“Hahah kok nanyanya kaya gitu dek? kenapa emangnya? mau jadi pacar mas?” kataku sambil meledeknya

“Yeee engga mas, lagian upi kan masih kecil, belum boleh pacaran dulu sama ibu”

“hahah iyalah kamu masih kecil, jangan pacar pacaran dulu ya”

“Tapi pacaran itu kaya gimana sih mas?” Tanya Lutfi kepo

“Hmm.. gimana yah, susah mas jelasinnya dek”

“Ihh kok susah sih mas?”

“Iya karena jatuh cinta itu gampang, tapi ngejalaninnya sulit”

“Hah? maksudnya?”

“Haduhh. kan kamu aja belum paham dek, gimana abang mau jelasin”

“Hehehe”



Kemudian, Lutfi semakin merapatkan tubuhnya ke badanku, Ketika tanganku ingin bergerak, tibatiba saja payudara Lutfi pun tersenggol oleh lenganku.



Empuk bangettt njirr” ucapku dalam hati.

“Sikat gak ya?”



Penisku mulai mengacung perlahan dibarengi dengan nafsuku. Entah setan apa yang merasuki ku, fikiranku jadi tak karuan, Ku lihat Lutfi yang masih bersandar di lenganku, aku pun mencoba memberanikan diri untuk memeluknya



“Hmm..mas ngapain peluk aku?”

“Hehe biar anget aja dek”



Tibatiba saja terdengar suara petir.



“Duaaarrrr………..”



Secara reflek, aku langsung memeluk erat tubuh lutfi, dan lutfi pun kaget sekaligus ketakutan mendengar suara petir yang sangat kencang.

Hujan turun begitu derasnya, pintu rumah Lutfi yang masih terbuka, sengaja ku tutup, supaya air hujan tak masuk kedalam



“Dek, Pintunya mas tutup yah?”

“Iyah mas, upi kaget banget denger suara petir tadi”

“Sama dek, mas juga.” ucapku yang masih memeluk Lutfi



Setelah pintu ku tutup, kemudian aku melanjutkan aktifitasku membantu mengerjakan tugas sekolah Lutfi. Sekitar jam 18.40 hapeku pun berbunyi. Kulihat telfon masuk dari Ibu Lutfi.



Hallo assalamualaikum jay”

“Waalaikumsalam Bu. kenapa?”

“Kamu dimana jay?”

“Aku dirumah Ibu nih, lagi nemenin Lutfi belajar, Ibu Gak pulang?”

“Owalahh , baru mau ibu pesan suruh nemenin lutfi. heheh”

“Iyah jay, kayanya ibu belum bisa pulang nih. sampai besok. soalnya masih ada yang harus dikerjakan disini jay. Ibu titip Lutfi ya jay”

“Hmm emangnya Ibu lagi dimana?”

“Ibu lagi dirumah sodara jay, bantu bantu buat acara nikahan anaknya kaka ibu”

“Owalah begitu. yasudah jay jagain kok si lutfi. Ibu jangan kecapean yah, kasian dede bayinya”

“Iyaahhh jay. terimakasih ya”

“Sama sama bu.”

“Buu, kapan pulangggg?” Tanya Lutfi

“Belum tau nak, kamu udah makan belum?”

“Belum bu, nanti ajah aku makannya.”

“Kalau belum, nanti suruh mas jay aja yaa buatin atau beli di luar.”

“Iyah bu.”

“Kamu jangan nakal! awas ya kamu nakal”

“Ihh upi kan ga nakal bu, lagian kan ada mas jay heheh”

“Iyasudahh kalau begitu.”

“Assalamualaikum”

“Walaikumsalam.”



Ibu lutfi mematikan Telfon nya. Ketika aku sedang mengerjakan soal tugas si lutfi. tiba tiba saja Lutfi menanyakan hal yang diluar dugaan ku.



Mas, upi boleh nanya gak?”

“Boleh, mau nanya apa dek?”

“Hmm.. mas inget gak yang waktu itu mas sama ibu duduk disini” ucapnya

“Ohh itu, iyah mas ingat, ada apa emangnya dek?”

“Mas lagi ngapain sama ibu? kok ibu duduk dipangkuan mas sih?”

“Ohh itu, mas lagi mijitin ibu kamu dek, katanya pada pegel semua. makanya mas pijitin” ucap ku berbohong

“Mijitin? tapi kok lutfi lihat ibu kaya teriak kepedesan gitu ya mas?”

“Deeghhh…Njir gue jawab apaan nih” ucapku dalam hati

“eee…ituuu…soalnya pijitan mas tuh agak kenceng, makanya ibu kamu sempet mengerang kesakitan sedikit dek”

“Hmmm… upi juga sempat lihat kalau ibu badannya kaya naik turun gitu mas.”

“Iyaa itu ibu kamu keenakan dek, karna pijatan mas”

“Ohhhhh…gituya”

“Iyah dek, hmm adek mau mas pijitin?”

“Mau sih mas, tapi upi kan gak pegel pegel.”

“Yaa gak apa apa dek, enak kok”

“Yaudah deh coba mas heheh” ucapnya



Lalu ku suruh bangkit dari duduk nya, lalu ku suruh ia duduk di pangkuan ku. Aku tak memperdulikan lagi apapun. Sepertinya, Lutfi adalah target ku selanjutnya.



Sini dek, duduk dipangkuan mas, tapi menghadap ke mas ya pi.”

“Eeenggh..iya mas”



Kemudian ia berdiri dan duduk dipangkuanku sambil menghadap ke arah ku. Penisku yang masih mengacung tegak benar benar terlihat jelas tonjolan dibalik celanaku. Ketika Lutfi sudah duduk dipangkuan ku, Lutfi pun sedikit mengerang



“Auuuwwwhhh…….”

“Kenapaa dekk??”

“Eenghhh.***k apa apa mas”

“Kalau menghadap ke mas, mas gimana cara mijitnya?”

“Bisa kok, kamu rileks ya”

“Iyah mas.



Tanganku ku arahkan ke bagian pundaknya lalu ku coba untuk memijatnya secara perlahan. Kemudian ku angkat bokongku lalu kuturunkan kembali, Posisi penisku tepat berada vaginanya. aku merasakan sensasi yang sangat luar biasa. Ku gesek perlahan kembali



Enak kan?”

“Eengghhsss…sshhh…auhhhhhh..enak mas tapi geli ihh”

“Geli apanya dek?”

“Kaya ada yang ganjel mas”

“Loh ganjel apanya?”

“Ini loh” ucap lutfi sambil menunjukan kearah selangkanganya

“Ohh itu, itu juga bagian dari pijitan mas dek, Makanya kan ibu kamu itu bisa teriak keenakan karena itu dek, atas bawah mas pijitin.”

“Auhhh….ssshhhhh…ahh” erangan lutfi



Nafsuku sudah semakin memuncak. aku tak perdulikan apapun lagi. Ku beranikan untuk terus menggesek gesek vaginanya dengan penisku yang masih terbungkus oleh celanaku. ku goyangkan ke atas dan kebawah.



“Enggh..eenghh…sshhhh..auhhh..gelii mass”

“Tapi enak kan dekk?”

“He’ehh mass..sshhhhh…ahh”



Kemudian tanganku beranjak turun ke bawah, ke bagian payudaranya. ku coba pijit secara perlahan.



Ihhh..shh..mass gelii ihhh”

“Udah kamu diem aja pi , nikmatin aja pijitan mas”

“Enghh..sshh…ahh..mass ..jjaangan..disituuu..itu kan nenennya upii…” desahnya

“Emang kamu punya nenen?”

“Punyalah mas..aku kan perempuaann..shhhh..aauhhhh”



Payudaranya yang masih ranum, ku remas perlahan lahan. memang kerasa sekali , Mungkin karena ia hanya menggunakan Miniset, bukan menggunakan BH. karena ukurannya masih seperti anak SMP.



“Enghh..udahannn..sshh..mmaass..ahhh…gelii bangeeethhhh” ucap Lutfi

“Belum selesai dek. ini masih awal loh”

“Tapii…sshh..upiii..geeeliiii tauuu.”



Setelah memainkan payudaranya dan menggesek gesek penisku di vaginanya. Ku coba memegang selangkangannya.



“Hah? udah basah? serius?” ucap ku dalam hati .



Aku pun tak percaya, Lutfi yang masih terbilang anak anak, tetapi sudah bisa menerima rangsangan dariku. walaupun tak basah seperti Ibu lutfi. ku hentikan sejenak goyanganku.



“Enghh…kok berhenti mas?? kenapah?”

“Ee..anuu.. gak apa apa dek. kamu ngompol ya?”

“Hah? mana?” ucapnya sambil melihat ke arah selangkangannya

“Ehh..kok basah sih mass?”

“Coba sini mas pegang”



Ku peganglah tepat di bagian Vaginanya. Ketika ku pegang, suara desahan lutfi semakin terdengar jelas.

ku gesek gesekan jariku ke celana lutfi.



Aauhhh……Sshhhh..Shmmmmmppp..aahhh..mmmaassss…” desah lutfi

“Enak?”

“Iyaah…aahhh…mas apainnnn lubang pipis upiii”

“Mau lebih enak lagi gak?”

“Gimana mas caranya?”



Hal gila ku pun semakin menjadi jadi, ku angkat tubuh lutfi, lalu ku turunkan celana dan celana dalamnya. Setelah terlepas, ternyata Vagina lutfi sangat tembem sekali, dan rapet . aku menarik kedua kaki lutfi , ku posisikan vagina lutfi pas didepan wajahku. ku jilat lah vaginanya yang masih rapat.



“Sllrrpp…Sllrrpphh..sshhh..sslrrpp”

“Sllrrpp…Sllrrpphh..sshhh..sslrrpp”

“Aahhhh….mmasss…aahhhh..sshhh..uhhhh..uhhh..sshhh” desah lutfi

“Masss kokk dijilat sihh..shshhhhh..ahhhh geli masss..aauhhh.”



Jilatanku sekarang berada di klitorisnya, ku buka sedikit vaginanya, dan terpampang jelas klitorisnya yang masih mungil, ku jilat kembali



Sllrrpp…Sllrrpphh..sshhh..sslrrpp”

“Aahhh..ahhh..sshhhhh…mass…mass..



Setelah 10menitan aku menjilat vaginanya. ku lepas dan kembali ku turunkan tubuh lutfi sehingga berada di pangkuan ku lagi.



Masss apainn tadi lubang pipis upi?”

“Hehehe.mas jilaaat, enak kan?”

“Ihhhh mas, emangnya gak jijik?”

“engga dek, malahan enakk”

“Geli tauuuuu mas….”

“Geli enak kan ?”

“Pokoknya gelii gitu mas”

“Dek, jangan bilang bilang ke ibu ya kalau mas jilat itu kamu”

“Iyaah mas. upi gak bilang kok”

“Janji?”

“Janji mass..”

“Mau lagi kamu?”

“Hmmm..mauu sih, tapi geli banget masss, udah gitu kaya kepengen pipis upi pas mas jilatin”

“Keluarin aja dek, gak apa apa”

“Ihhhsss. gak ah, masa mas upi pipisin sih, gak mau ah”



Lutfi masih berada di pangkuanku dan masih tak memakai celana. terlihat bulu bulu yang halus , memang bulu nya belum banyak, tapi sudah kelihatan sedikit demi sedikit. Kemudian, aku menyuruh nya untuk memakai celananya kembali



“Pake lagi aja celana kamu dek”

“Iyah mas”



Lutfi pun kembali memakai celananya. dan duduk disampingku. Tetapi penisku masih terasa keras .

Aku coba menahan nafsuku. Lutfi terlihat sedikit bingung karena kejadian tadi.



“Emang mas jay gak jijik ya?”

“Engga pi, abisnya punya kamu lucuuk heheh” ucapku

“Lucuk gimana?”

“Ya lucu aja bentuknya.”

“Emang mas jay belum pernah lihat ya kelamin perempuan?”

“Belum, baru sama kamu doang . makanya kan mas jay bilang lucu”

“Ohh gitu ya.”



Tak terasa sehabis aku melakukan hal yang benar benar diluar pemikiranku. aku kembali mengerjakan PR Lutfi. Waktu menunjukan pukul 20.40, PR lutfi pun sudah selesai semua.



Dek, PR kamu sudah selesai semua ya.”



Ternyata Lutfi tertidur disampingku, sambil memeluk lenganku. Ku coba membangunkan nya



Dekk..Dekkk..Bangunnnn”

“Mungkin ia lelah kali ya gara gara tadi heheh” ucapku dalam hati.



Aku tak membangunkan Lutfi, karena aku melihat sepertinya ia kelelahan. Kemudian aku memainkan game dihapeku.

Ketika sedang asik asiknya bermain game, Tiba tiba Lutfi pun bangun .



Enggh..hoaaammmmmm.”

“Ehh kamu sudah bangun dek?”

“Ehh iyahh mas, upi ketiduran, jam berapa mas?”

“Jam setengah 10 dek.”

“Haduhhh… udah malem ya”

“Iyalah masa pagi , hahah”

“Upi capek banget mas, gak tau kenapa, makanya upi ketiduran”

“Yaudah kalo kamu capek, mending lanjutin tidur lagi sana, nanti mas pulang”



Tiba tiba saja Lutfi pun mengatakan sesuatu yang membuat gairah ku bangkit kembali.



“Hmmm…Temenin upi bobo mas, upi takut sendirian”

“Deeghhh…”

“Nahloh, kan” ucapku dalam hati

“Eee..Masa mas temenin kamu, kan kamu udah gede pi,”

“Aaaa..maunya ditemenin sama mas” rengeknya sambil tanganya memeluk lenganku

“Hmm.. mas kan harus kuliah besok sayang”

“Aaaaa…Gamau taauuu! upi mau nya ditemenin sama mas jay!” pintanya

“Hadeehhh….”



Aku pun kebingungan, ketika Lutfi memintaku untuk menemaninya tidur. Apakah aku harus tidur dengan nya?”


APA YANG HARUS AKU LAKUKAN NIH??


TUNGGU DI PART SELANJUTNYA

SALAM JAYA JAYA JAYA !!!
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd