Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ibu dan adik

pecinta_ibu

Suka Semprot
Daftar
20 Feb 2016
Post
4
Like diterima
4
Bimabet
Kuliah adalah tempat seseorang untukmenuntaskan cita-citanya. Dan jugamungkin tempat di mana kita akanmengenal sebuah dunia baru. Dunia inibegitu luas, sampai-sampai kita tak sadarbahwa dunia itu sedikit demi sedikitmempengaruhi kita. Kita tak heranbanyak orang-orang yang pergi kuliahpulang ke kampung halamannya sudahberubah drastis. Dari mereka yangsifatnya lugu menjadi sok gaul, darimereka yang sifatnya jelek bisa jadipulang menjadi orang yang alim banget.Inilah yang terjadi padaku, sebuahpengalaman yang entah aku harusmenyebutnya apa. Namaku Gun, sebutsaja begitu. Seorang mahasiswa fakultasTehnik di kampus X, salah satu PTSterkenal di kota Y.Ada perasaan kangen sebenarnya amakampung halaman. Dan perasaan itu punmasih ada sampai sekarang, maklumkarena kesibukanku, aku pulang hanyasetahun sekali. Selain mengikutiorganisasi kampus dan banyakekstrakulikuler, aku juga dihadapkan padajadwal perkuliahan yang padat. Namunpada semester kelima ini, aku maumengambil cuti untuk beberapa waktu.Kabar tak enak datang dari kampunghalaman. Baru saja keluargaku dikampung halaman mendapatkanmusibah, sebuah kecelakaan. Ayahmeninggal dan ibuku mengalami koma.Sedangkan adikku baik-baik saja. Mulaidari sinilah kehidupanku berubah.Ayah yang satu-satunya orang yangmembiayai kuliahku pergi. Sehingga darisini, aku harus membanting tulangsendirian, untuk ibuku, adikku dan dirikusendiri. Akhirnya kuliah ini aku tundadulu. Aku mengajukan cuti satu semester.Waktu cuti itu aku manfaatkan untukmembanting tulang. Aku tak bisamengandalkan dari warisan ayahku.Sebab kalau aku mengandalkannya, akutak bisa membiayai semua keperluankami. Dan syukurlah aku diterima bekerjadi sebuah perusahaan swasta, walaupunberbekal kemampuanku di bidanganalisis data, aku mendapatkan gaji yangcukup.Ibuku adalah seorang wanita yang sangatcantik sebenarnya. Usianya baru 38tahun. Ia menikah muda dengan ayahku.Dan sampai sekarang ia tetap bisamenjaga kemolekan tubuhnya. Pernah sihwaktu masih remaja aku beronanimembayangkan ibuku sendiri. Tapi halitupun tak berlangsung lama, hanyabeberapa saat saja. Dan adikku masihsekolah SMP, namanya Arin. Seoranggadis periang, cantik dan imut. Banyakcowok2 yang tergila-gila pada adikku itu.Dan paling tidak ada salah satu temancowoknya yang pedekate ama dia, tapiyaaa...masih takut-takut.Dua minggu setelah kecelakaan itu, ibukusadar dari komanya. Mulanya ia tak ingatapa-apa, namun setelah tiga hari beradadi rumah, ia pun ingat. Tapi karenakondisinya yang masih lemah, ia pun takbisa berbuat banyak. Aku dan Aringantian menjaganya. Sebagai anak laki-laki satu-satunya beliau benar-benarmenyayangiku. Katanya iamengingatkanku pada ayah. Aku tahu iasangat shock dengan kejadian yang barusaja menimpanya. Aku dan Arin terusberusaha menghiburnya, sampai iabenar-benar sehat.Hari itu seperti hari-hari sebelumnya, tapisedikit istimewa, karena teman-temankuliahku mau mengunjungiku. Ketikapulang kerja, kami sempatkan sejenakuntuk berkumpul. Mereka semua ikutberbela sungkawa terhadap keadaankusekarang. Tapi selain itu mereka mencobamenghiburku, ada-ada saja ulah mereka,yaitu memberiku kaset bokep, danmajalah2 hardcore. Kata mereka, "Inibuat menghibur loe sobat, biar nggakberduka terus". Sialan. Tapi nggak apa-apalah, soalnya juga sudah lama akunggak nonton yang begituan. Namunternyata inilah sumber dari kejadianselanjutnya.Aku pulang dan aku lihat adikku sedangbelajar di kamarnya. Ibuku sudah bisasedikit berjalan, walau masihberpegangan pada apapun yang ada didekatnya."Kau sudah pulang Gun?", tanyanya."Iya bu", kataku."Kalau mau makan, di meja makan tadiadikmu beli sesuatu", kata ibuku."iya", kataku singkat.Singkatnya aku mandi dan mengurungdiri di kamar. Aku pun mulai menontonbokep dan majalah-majalah hardcore.Mulanya sih agak aneh aja aku melakukanhal ini, tapi rupanya sedikit bisamenghiburku. Jam menunjukkan pukulsebelas malam, aku tak sadar kalau sudahlama aku berada di dalam kamarmengocok sendiri punyaku danmenontoni tubuh para wanita itu. Akukeluar kamar dengan maksud hati untukmakan apa pun yang ada di meja makan.Ketika keluar dari kamar, aku melewatikamar ibuku. Astaga, apa yang aku lihatitu? Ibuku yang memakai daster itutampak tersingkap dasternya, sehinggaaku bisa melihat CD-nya. Memangbadannya masih mulus. Aku mulaiberpikiran jorok, ini pasti akibat barusanaku nonton bokep. Wajahnya masihcantik, dan aku bisa melihat wajahnyayang polos ketika tidur. Aku berdiri dipintu kamarnya, memang pintunyasengaja di buka agar sewaktu-waktu kalauia memanggilku aku bisa dengar. Entahsetan mana yang menguasaiku, akupunmengocok punyaku sambilmembayangkan beliau membelaipunyaku. Aku kocok pelan-pelan."Ohh....Mega..", aku panggil nama ibukuberbisik. Aku terus mengocok, makin lamamakin cepat, dan manikumuncrat...CROOT....CROTT..., banyakbanget sampai mengotori lantai, buru-buru aku bersihkan dengan kain pel yangada di sebelah pintu. Entah kenapa akumulai berpikiran seperti itu. Namunrencana jelekku nggak sampai di situ saja.Esoknya, aku libur, sebab hari ini adalahhari sabtu. Kantorku sabtu dan minggulibur. Arin sudah pergi ke sekolah. Akubangun agak kesiangan. Mungkinkelelahan karena peristiwa kemarin. Akupun entah dari mana punya pikiran yanganeh-aneh lagi. Aku berniat memandikanibuku, aku ingin melihat tubuhnya yangutuh. Aku pun ke kamar ibuku, ia sudahbangun dan sedang bersiap mandi."Ibu, ibu mau mandi?", tanyaku."Iya Gun", katanya."Boleh Gun, mandiin ibu?", tanyaku."Nggak usah Gun, ibu sudah bisa sendirikoq", jawabnya."Nggak apa-apa bu, kondisi ibu masihbelum pulih benar", kataku merayu.Tak punya pikiran lainnya, ibuku punmenjawab, "Baiklah".Akupun mengantarnya ke kamar mandi.Inilah saatnya pikirku. Aku melihatnyamelepas daster, BH dan CD-nya satu persatu. Tampaklah dua buah toket yangmasih mancung dan miss-v yang akuingin lihat dari dulu. Aku hanyaterbengong, dan tak terasa tongkolkusudah tengah. Darah mengalir cepat keubun-ubunku."Kenapa Gun?", tanya ibu."Ah..nggak apa-apa ", jawabku."Bajunya dilepas dong Gun, nanti basah",kata ibuku. "Kamu belum mandi jugakan?""I...iya",kataku.Aku pun melepas pakaianku. Ibuku agakterkejut melihat punyaku yang tegang.Lalu dia duduk di pinggir bak mandi.Seakan mengerti, akupun mengambilgayung dan menyiramkan ke tubuhnya. Iamembasuh mukanya, ia ganti mengambilgayung dan menyiramkannya ke tubuhku.Kami benar-benar saling menggayung.Tibalah saat menyabun. Aku mengambilsabun cair. Kusabuni punggungnya.Busanya melimpah, lalu dari belakangaku menyusuri pundak, hingga ke depan,aku agak takut menyentuh dadanya. Takutkalau dia marah. Tapi ternyata tidaki.Akupun sedikit membelai toketnya, danagak meremas. Kami diam, dan hanyabahasa tubuh saja yang saling berucap. Kubasuh dari dadanya, hingga ke perut.Ketika mau menuju miss-v, ibukumenahan."Jangan pakai sabun ini, tidak baik untukkewanitaan", katanya. "Bersihkan dulutubuh ibu".Aku pun menurut, aku guyang ia pakaiair. Sabun yang ada di tubuhnya hilang,lalu ia mengambil pembersih khususkewanitaan. Lalu menyerahkannyakepadaku. Aku mengerti lalu mulaimenyabun tempat itu pakai sabuntersebut. Mulanya aku hanya sekedarmenggosok, tapi lama-lama aku sedikitmenyentuh kelentitnya, ibukumemejamkan mata sejenak. Sepertinya iakeenakan, aku teruskan, namun aku takberani lama-lama. Ia agak tersentakketika aku menyudahinya. Ia menghirupnafas agak dalam, sepertinya ia sedikithorni.Aku mengguyang air di daerahkewanitaannya. Bersihlah sudahsekarang. Lalu giliranku. Aku disabunoleh ibuku. Mula-mula punggung, dadakuyang bidang, lalu perut, dan sampai ditongkolku yang tegang. Ia menguruttongkolku sesaat, lalu menggosok buahpelirku, sepertinya ia tahu bagian-bagianitu. Enak sekali sentuhan ibuku."E...bu...boleh Gun minta sesuatu?",tanyaku."Apa itu?""Gun kan sudah dewasa, dan mengertisoal beginian. Kalau boleh aku ingin ibumengocok punya Gun sebentar bu", akumengatakan hal yang aneh-aneh. Yangmemang tak perkikirkan sebelumnya.Ibuku terdiam."Maaf bu, aku tak bermaksud demikian,hanya saja, aku sebagai laki-laki normalsiapa saja, pasti akan merasakan halseperti ini", kataku."Iya, ibu faham, anak ibu sudah dewasa",katanya.Tangannya yang lembut itu pun akhirnyamengocok punyaku, membelainya.Oh...apa ini? Aku serasa melayang.
 
lnjutkan dlu gan. biar makin seru. saran gan. pelan2 aja. krna ada yg gk terspasi tulisan nya.
 
Repos udah ada kayak nya gan di sini adik dan ibu nya hamil
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
maaf ya suhu suhu semua . ane nubie . pengen share aja . buat coba coba siapa tau ada yg belum baca
 
ane terusin ya suhu ... dah bnyk yg nanggung tuh
Tangannya yang lembut itu pun akhirnya
mengocok punyaku, membelainya. Oh...apa ini?
Aku serasa melayang. Ia benar-benar mengocok
tongkolku yang sudah tegang. Peristiwa itu sangat
erotis sekali. CLUK....CLUK...CLUK...bunyi
tongkolku yang dikocok berpadu dengan air sabun.
Busanya sangat banyak, aku ingin sekali meremas
toket ibuku.
"Bu, boleh Gun meremas dada ibu?", tanyaku. "Gun
sangat terangsang sekali".
"Maafkan ibu nak, seharusnya tidak begini. Gun
tak boleh macam-macam sama ibu, ibu sakit
Gun", kata ibu.
"Kalau ibu tidak mengijinkan juga tidak apa-apa,
tapi Gun tidak tahan lagi", kataku.
Aku pun mencengkram pundak ibuku, pertanda
mau orgasme. Ibuku tahu hal itu, dan ia mengocok
tongkolku dengan cepat,
CROOT.....CROOT.....CROT....sperma muncrat ke
wajahnya, dadanya, dan perutnya. Banyak sekali.
Sebagian membeler di jemarinya.
"Sudah Gun?", tanya ibu.
"I...iya...", kataku lemas.
Ibuku lalu membersihkan spermaku yang ada di
tubuhnya dengan membasuhnya dengan air.
"Jangan bilang ini sama Arin ya", katanya. "Atau
orang lain."
Kami segera keluar dari kamar mandi. Entah apa
yang aku lakukan barusan. Tapi aku sangat
menikmatinya. Ibuku dan aku hanya memakai
handuk saja. Aku membawanya sampai ke kamar.
Di kamar aku masih horny, dengan posisi ibuku
yang sekarang hanya pakai handuk saja,
membuatku makin terangsang.
Aku tak kuasa menahan godaan ini. Setelah ibuku
aku dudukkan. Aku duduk di sebelahnya.
"Bu, maaf kalau tadi Gun lancang di kamar mandi",
kataku.
"Tak apa-apa Gun, laki-laki normal pun pasti
demikian, bahkan bisa lebih", kata ibuku.
"Bu, apakah boleh Gun lihat lagi dada ibu?",
tanyaku.
"Buat apa Gun?", tanyanya. "Ibu masih sakit Gun".
"Sebentar saja bu, boleh ya?", tanyaku.
"Baiklah", katanya.
Ia membuka handuknya, tampaklah dua buah bukit
kembar yang aku inginkan. Aku memegang
putingnya, entah kenapa tiba-tiba aku menyusu di
sana.
"Oh...Gun...jangan Gun....ahkk", ibuku tampak tak
melawan walaupun aku menghisap susunya.
Mengunyah putingnya, menggigit dan meremas
keduanya. Tak terasa, ia sudah berbaring tanpa
sehelai benang pun. Aku pun menciumi perutnya,
hingga ke miss-v-nya. Miss-v-nya yang keset
membuatku makin bergairah. Ibuku terus meronta
jangan dan jangan. Aku tak peduli, nafsu sudah di
ubun-ubun. Ibuku tampak terangsang dengan
perlakukanku itu. Ia pun secara tak sengaja
membuka pahanya, tongkolku sudah siap, dan aku
sudah ada di atas ibuku. Kedua bibir kemaluan
bertemu. Ibuku tampak meneteskan air mata.
"Maaf, bu, tapi Gun tak kuasa menahan ini",
kataku lagi.
Penisku kugesek-gesekkan di bibir miss-v-nya.
Agak geli dan enak. Ini adalah aku melepaskan
keperjakaanku kepada ibuku sendiri. Aku senggol-
senggol klitorisnya, ibuku memejamkan mata, ia
menggelinjang, setiap kali kepala penisku
menyentuhnya. Lalu akupun memasukkannya.
Miss-v-nya sudah basah sekali. Tak perlu tenaga
banyak untuk bisa masuk. SLEEB! Sensasinya luar
biasa. Aku tak peduli ia ibuku atau bukan
sekarang. Aku sudah menggenjotnya naik turun.
Pinggulku aku gerakkan maju mundur dengan
ritme sedang. Kurasakan sensai miss-v ibuku
yang masih seret menjepit tongkolku yang panjang
dan besar itu. Aku usahakan ibuku juga merasakan
sensasi ini. Aku angkat bokongnya, aku remas.
Kakinya mulai kejang dan menjepit pinggangku.
"Ohh....Ahh...terus Gun...cepat selesaikan, cepat
Gun....", kata ibuku. Ia mencengkram sprei tempat
tidur. Ia menggigit bibirnya. Wajahnya yang cantik
dan bibirnya yang seksi membuatku terangsang.
Dadanya naik turun, oh...seksi sekali.
"Mega, tubuhmu nikmat Mega...ahh....aku ingin
ngent*t terus denganmu, aku ingin keluar
Mega...OOHH...Ahhhh", aku percepat goyanganku.
Ibuku pun sepertinya mau keluar, ia bangkit
dengan bertumpu kepada kedua tangannya,
pertanda orgasme. Aku juga keluar. Spermaku
muncrat di dalam rahimnya, aku tekan kuat-kuat.
Akhirnya fantasiku untuk ngent*t dengan ibuku
sendiri kesampaian. Aku benamkan dalam-dalam
penisku, sampai spermaku benar-benar tak keluar
lagi. Ibuku lemas. Ia masih beralaskan handuk
bekas mandi. Aku perlahan mencabut penisku.
PLOP..! suaranya ketika aku cabut.
"Maafkan aku bu, tapi enak sekali", kataku.
Aku berbaring di samping ibuku. Ibuku
memukulkan tangannya ke dadaku. "Kamu
bajingan!" Ibuku lalu menangis. Ia
membelakangiku, sambil memeluk dirinya sendiri.
Butuh waktu lama untuk dirinya bisa diam. Sampai
kurang lebih 30 menit kemudian, nafsuku bangkit
lagi, karena masih melihatnya telanjang. Aku
mempersiapkan penisku yang tegang lagi. Kali ini
bukan fantasi, inilah yang aku rasakan. Aku
mendekatkan penisku ke pantatnya, aku sentuh
pinggulnya, lalu aku masukkan penisku ke
vaginanya. Nggak perlu susah-susah dan
Bless...."Aah...Gun, kamu mau apa lagi? Tidak
cukupkah kamu menyiksa ibu?"
"Gun, tak tahan nih bu, Gun jugakan masih
perjaka", kataku. Posisiku kini dari samping. Dan
aku keluar masukkan penisku. Pantatnya dan
perutku beradu. Sensasinya luar biasa. Pantatnya
benar-benar seksi, semok dan menggiurkan. Aku
tak butuh waktu lama untuk bisa ejakulasi lagi di
dalam rahimnya. Dan ketika puncak itu aku
memeluk ibuku.
Sensasinya aneh memang, tapi nikmat sekali.
Setelah itu aku benar-benar memohon maaf.
"Maafkan Gun bu, maafkan Gun", kataku.
Lalu ibuku menyuruhku untuk keluar kamar. Aku
pun keluar. Aku kembali ke kamarku dan
memikirkan apa yang terjadi barusan. Aku sudah
menjadi anak durhaka.
 
Ada lanjutannya kah?

Lancrootkan terus, repost gpp tapi seru
 
oke ane lanjut ya suhu suhu .

Iabenar-benar mengocok tongkolku yangsudah tegang. Peristiwa itu sangat erotissekali. CLUK....CLUK...CLUK...bunyitongkolku yang dikocok berpadu denganair sabun. Busanya sangat banyak, akuingin sekali meremas toket ibuku."Bu, boleh Gun meremas dada ibu?",tanyaku. "Gun sangat terangsang sekali"."Maafkan ibu nak, seharusnya tidakbegini. Gun tak boleh macam-macamsama ibu, ibu sakit Gun", kata ibu."Kalau ibu tidak mengijinkan juga tidakapa-apa, tapi Gun tidak tahan lagi",kataku.Aku pun mencengkram pundak ibuku,pertanda mau orgasme. Ibuku tahu hal itu,dan ia mengocok tongkolku dengan cepat,CROOT.....CROOT.....CROT....spermamuncrat ke wajahnya, dadanya, danperutnya. Banyak sekali. Sebagianmembeler di jemarinya."Sudah Gun?", tanya ibu."I...iya...", kataku lemas.Ibuku lalu membersihkan spermaku yangada di tubuhnya dengan membasuhnyadengan air."Jangan bilang ini sama Arin ya",katanya. "Atau orang lain."Kami segera keluar dari kamar mandi.Entah apa yang aku lakukan barusan.Tapi aku sangat menikmatinya. Ibuku danaku hanya memakai handuk saja. Akumembawanya sampai ke kamar. Di kamaraku masih horny, dengan posisi ibukuyang sekarang hanya pakai handuk saja,membuatku makin terangsang.Aku tak kuasa menahan godaan ini.Setelah ibuku aku dudukkan. Aku dudukdi sebelahnya."Bu, maaf kalau tadi Gun lancang dikamar mandi", kataku."Tak apa-apa Gun, laki-laki normal punpasti demikian, bahkan bisa lebih", kataibuku."Bu, apakah boleh Gun lihat lagi dadaibu?", tanyaku."Buat apa Gun?", tanyanya. "Ibu masihsakit Gun"."Sebentar saja bu, boleh ya?", tanyaku."Baiklah", katanya.Ia membuka handuknya, tampaklah duabuah bukit kembar yang aku inginkan.Aku memegang putingnya, entah kenapatiba-tiba aku menyusu di sana."Oh...Gun...jangan Gun....ahkk", ibukutampak tak melawan walaupun akumenghisap susunya. Mengunyahputingnya, menggigit dan meremaskeduanya. Tak terasa, ia sudah berbaringtanpa sehelai benang pun. Aku punmenciumi perutnya, hingga ke miss-v-nya. Miss-v-nya yang keset membuatkumakin bergairah. Ibuku terus merontajangan dan jangan. Aku tak peduli, nafsusudah di ubun-ubun. Ibuku tampakterangsang dengan perlakukanku itu. Iapun secara tak sengaja membukapahanya, tongkolku sudah siap, dan akusudah ada di atas ibuku. Kedua bibirkemaluan bertemu. Ibuku tampakmeneteskan air mata."Maaf, bu, tapi Gun tak kuasa menahanini", kataku lagi.Penisku kugesek-gesekkan di bibir miss-v-nya. Agak geli dan enak. Ini adalah akumelepaskan keperjakaanku kepada ibukusendiri. Aku senggol-senggol klitorisnya,ibuku memejamkan mata, iamenggelinjang, setiap kali kepala peniskumenyentuhnya. Lalu akupunmemasukkannya. Miss-v-nya sudah basahsekali. Tak perlu tenaga banyak untukbisa masuk. SLEEB! Sensasinya luarbiasa. Aku tak peduli ia ibuku atau bukansekarang. Aku sudah menggenjotnya naikturun. Pinggulku aku gerakkan majumundur dengan ritme sedang. Kurasakansensai miss-v ibuku yang masih seretmenjepit tongkolku yang panjang danbesar itu. Aku usahakan ibuku jugamerasakan sensasi ini. Aku angkatbokongnya, aku remas. Kakinya mulaikejang dan menjepit pinggangku."Ohh....Ahh...terus Gun...cepat selesaikan,cepat Gun....", kata ibuku. Iamencengkram sprei tempat tidur. Iamenggigit bibirnya. Wajahnya yang cantikdan bibirnya yang seksi membuatkuterangsang. Dadanya naik turun,oh...seksi sekali."Mega, tubuhmu nikmat Mega...ahh....akuingin ngent*t terus denganmu, aku inginkeluar Mega...OOHH...Ahhhh", akupercepat goyanganku. Ibuku punsepertinya mau keluar, ia bangkit denganbertumpu kepada kedua tangannya,pertanda orgasme. Aku juga keluar.Spermaku muncrat di dalam rahimnya,aku tekan kuat-kuat. Akhirnya fantasikuuntuk ngent*t dengan ibuku sendirikesampaian. Aku benamkan dalam-dalampenisku, sampai spermaku benar-benartak keluar lagi. Ibuku lemas. Ia masihberalaskan handuk bekas mandi. Akuperlahan mencabut penisku. PLOP..!suaranya ketika aku cabut."Maafkan aku bu, tapi enak sekali",kataku.Aku berbaring di samping ibuku. Ibukumemukulkan tangannya ke dadaku."Kamu bajingan!" Ibuku lalu menangis.Ia membelakangiku, sambil memelukdirinya sendiri.Butuh waktu lama untuk dirinya bisadiam. Sampai kurang lebih 30 menitkemudian, nafsuku bangkit lagi, karenamasih melihatnya telanjang. Akumempersiapkan penisku yang tegang lagi.Kali ini bukan fantasi, inilah yang akurasakan. Aku mendekatkan penisku kepantatnya, aku sentuh pinggulnya, laluaku masukkan penisku ke vaginanya.Nggak perlu susah-susah danBless...."Aah...Gun, kamu mau apa lagi?Tidak cukupkah kamu menyiksa ibu?""Gun, tak tahan nih bu, Gun jugakanmasih perjaka", kataku. Posisiku kini darisamping. Dan aku keluar masukkanpenisku. Pantatnya dan perutku beradu.Sensasinya luar biasa. Pantatnya benar-benar seksi, semok dan menggiurkan. Akutak butuh waktu lama untuk bisa ejakulasilagi di dalam rahimnya. Dan ketikapuncak itu aku memeluk ibuku.Sensasinya aneh memang, tapi nikmatsekali. Setelah itu aku benar-benarmemohon maaf."Maafkan Gun bu, maafkan Gun", kataku.Lalu ibuku menyuruhku untuk keluarkamar. Aku pun keluar. Aku kembali kekamarku dan memikirkan apa yangterjadi barusan. Aku sudah menjadi anakdurhaka.*******Arin pulang. Ibuku bertingkah sepertibiasa. Seolah-olah tidak terjadi apa-apa.Tapi tatapan kami mempunyai arti.Antara malu, takut dan senang akubingung.Esoknya, hari minggu. Ibuku tampak agaksenang. Kesehatannya sedikit pulih. Iabisa berjalan normal. Ia seolahmelupakan kejadian kemarin. Apakahmungkin gara-gara apa yang aku lakukankemarin? Bisa jadi. Tak perlu waktu lamamemang untuk bisa mencerahkanwajahnya lagi. Ia sudah senang denganperkembangan kesehatannya.Malamnya, ibuku ingin tidur di kamarku.Entah kenapa ia ingin begitu. Dan akupun mengiyakannya. Pukul 12 malam.Ketika Arin sudah tidur. Dan aku beradadi samping ibuku. Kami seranjang. Akutahu bisa saja saat itu aku sudah bercintadengannya, tapi ada sesuatu yangmembuat kami tidak melakukannya."Sepertinya kesehatan ibu mulai pulihakibat itu Gun", katanya."Tapi inikan baru satu hari bu, dan Gunsangat menyesal melakukannya kemarin",kataku.Ibu bangkit, lalu ia menurunkan celanapendekku. Tanpa babibu, ia sudahmengulum penisku. Aku kagetmendapatkan sensasi itu. Tidak ada wajahjaim, tidak ada rasa penyesalan sepertikemarin. Ia sudah mengulum penisku,seorang Blow Jober pro. Ia mengocok,mengulum, menjilat. Dengan ganas ialumat tongkolku dengan mulutnya yangseksi itu. Ia juga gesek-gesekkan ujungpenisku ke putingnya, lalu ia jepit dengandadanya. Akupun tak menyia-nyiakan ini,aku segera melepas bajuku, lalu bajunya.Kami sudah telanjang, dan ia masihmengoralku. Aku berbaring denganmenikmati sensasi yang sedikit aneh, tapinikmat. Oh tidak, rasanya aku maukeluar....sedotannya benar-benarmantap. Aku tak kuasa lagidan...aahh..benar...CROT...CROT...CROT...spermakutak sebanyak kemarin pagi. Tapi cukupuntuk memenuhi isi mulutnya. Iamenyedot spermaku sampai habis."Nih lihat", kata ibuku sambil membukasedikit mulutnya. Aku bisa lihat lidahnyayang terbungkus cairan putih spermaku."Ibu hebat", kataku."Ibu masih belum puas", katanya. Ia lalumenelan spermaku bulat-bulat."Ah.."Aku bangkit dan langsung nenen. Akumenenen kepadanya seperti bayi, kali inikami All Out. Tidak seperti kemarin. Kamisaling mendesat, saling menggigit. Ibukuada di atas, dan aku berbaring. Peniskusudah tegang lagi dan mengacung ke atas.Ia berjongkok dan menuntun peniskumasuk miss-v-nya dengan tangannya. Iapun naik turun sambil tangannyabertumpu pada pahaku. Makin lama iamakin cepat gerakannya. Aku juga takkuasa, bahkan aku bisa-bisa jebol duluan.Ia tahu kalau aku mau jebol, Ia hentikangerakannya, ia ganti dengan meremas-remas telurku. Oh...ini baru, tehnik baru.Ketika ia meremas telurku, tampaknafsuku yang sudah dipuncak tiba-tibahilang. Lalu setelah beberapa saatkemudian, ia bergoyang lagi naik turun.Ia terus mengulangi hal itu kalau aku mauke puncak, rasanya spermaku berkumpuldi ujung penisku. Seolah-olah pijatan itumembuatku seperti menahan bom. Danbenar, ketika ibuku mau orgasme, ia lebihcepat bergerak. Ia naik turunkan lebihcepat dari sebelumnya, ia tak lagibertumpu di pahaku, tapi di dadaku. Dania mengigau, "Oh...Gun...Oh...anak mamayang nakal....tongkolmu gedhe Gun.Nikmat banget. Ibumu ini jadi budakmuGun...Ahh...Sampai...sampai...ibu mau
 
sampai, kamu juga ya sayang, basahirahim ibumu, hamili ibumu ini".Aku pun keluar dan langsung bangkitmemeluk ibuku. Kami orgasme bersama-sama. Vaginanya sangat basah, begitu jugapunyaku. Sperma itu masuk ke rahimnyalagi. Banyak sekali, dan benar, spermakutadi yang tertahan terkumpul di ujung danmelepas dengan semprotan yang luarbiasa. Kami berpandangan sesaat, akumencium bibirnya. Kami berciuman, akumasih memangkunya, dan tak perlu waktulama. Kami ambruk dan salingberpelukan. Kami tertidur.******Hubunganku dan ibuku sendiri sekarangsudah seperti suami istri. Aku tak tahubagaimana kami menyebutnya. Setiapmalam aku selalu melakukannya, bahkantidak tiap malam. Hampir setiap hari, dankesehatan ibuku makin membaik darihari ke hari. Dokter pun terheran-herandengan hal ini. Dan setiap hari kamimelakukan gaya yang berbeda-beda. Danlambat laun hal ini pun tercium olehArin.Suatu saat ketika ibu tidur lebih awal,sehabis main denganku. Aku nonton tv. Diruang tengah tampak Arin juga ada disana. Aku duduk berdekatan."Aku tahu kakak gituan sama ibu", kataArin.Aku kaget tentu saja."Gituan gimana?", tanyaku jaim."Alaah, nggak usah sok alim deh kak.Kakak ngent*t ama ibu kan?", tanyanya."Kalau iya kenapa?", tanyaku menantang."Asal ibu bahagia saja, Arin senang.Walau pun agak aneh rasanya kakak yangmelakukan itu ama ibu", katanya."Kamu kepengen ya?","Nggak ah""Alah, kalau kau mau bilang aja, nggakusah malu-malu, atau kamu sudah pernahgituan ya?""Belum pernah, dan jangan ngejek ya!?""Kakak nggak percaya, kamu pasti udahnggak perawan", kataku."Kakak jahat!", katanya sambil memukulbahuku."Aduh, koq mukul", kataku."Habisnya kakak jahat!", katanya."Kau harus tahu, aku melakukan ini jugauntuk kesembuhan ibu, semakin kakakmelakukannya ibu semakinmembaikkan?"Arin diam sejenak, "Iya juga sih, ibumakin membaik"."Mau tau rahasia?", tanyaku."Apa ?", tanyanya."Sebenarnya sudah sejak dari dulu kakakingin begini sama ibu", kataku."Busett...kakak ternyata...", Arinmenggeleng-geleng."Yee...ini juga karena memang ibu wanitayang cantik", kataku. "Apalagi kakak jugasudah dewasa kan?"Entah bagaimana aku juga ingin begitudengan adikku. Melihat dia hanya pakaicelana pendek, bahkan aku bisa melihatputingnya yang menonjol. Kebiasaan diakalau di rumah tak pakai BH. Alasannyagerah. Jadi hal ini pun membuatku makinterangsang.Guna memancingnya aku keluarkanpenisku. Dan mengurutnya."Kakak ngapain? Jorok ih", katanya."Yeee...suka-suka dong", kataku. Akumengocok perlahan sambil menatapadikku itu. "Kamu boleh koq sentuh""Nggak ah..", katanya."SENTUH!", aku sedikit membentak.Adikku entah bagaimana ia tiba-tibaspontan menyentuh penisku."Nah, gitu...", kataku. Sensasinya mulaiaku rasakan. "Sekarang kocok dong!""Udah ya kak, jangan deh", katanya."Kocok!", kataku.Ia menurut. Mungkin perbedaan sikapkuyang tadi membuat ia sedikit kaget. Akutahu jantungnya berdegup kencang. Iamengocoknya terus, tak beraturan. Tapiitu saja sudah membuatku nikmat. Akulalu merangkulnya dan menciumnya,sembari ia masih mengocok. Ia kaget danmencoba melepaskan diri, tapi aku lebihkuasa. Adikku yang SMP itu kini first kisdenganku.Lidahku menari-nari di dalam mulutnya,ia tampak kewalahan, bahkan aku sigapkaosnya dan kuremas dadanya yangmontok itu. Lalu aku menyusu kepadaadikku itu, aku lucuti pakaiannya, iameronta, "Kak...jangan..."Terlambat sudah, aku sudah mendudukiperutnya, ia tak bisa ke mana-mana. Akulucuti pakaianku, kini kami telanjang. Akujulurkan penisku ke mulutnya."Ayo isep!", kataku."Nggak ah kak, koq jadi gini sih", katanya."Isep!", kataku.Ia hanya nurut. Ia buka mulutnya dan akujambak rambutnya. Kugerakkankepalanya maju mundur. Nikmat sekali.Tak perlu lama-lama, aku sudahipermainan itu karena aku mengincarvaginanya. Segera, aku berbalik di posisi69. Aku menjilati miss-vnya. Vaginaperawan memang beda. Aku rasanyacairan itu membasahi mulutku. Lidahkuterus menari-nari di dalamnya.Sementara adikku mengulum peniskudengansuara..."Hmmmhh...hmmmh...hmmmh..."Cairan kewanitaan itu makin banyak. Danvagina itu basah sekali. Aku sudah benar-benar puas. Lalu aku berbalik. Dan akusiap untuk menusukkan penisku yangbesar dan panjang ini ke vagina Arin yangsempit. Mulanya kepalanya yang masuk,sulit sekali. Lalu aku dorong perlahan,aku tarik lagi, aku dorong lagi, vaginanyaberkedut-kedut meremas-remas punyaku.Punyaku serasa ingin dia hisap."Kaakk....sakit kaak...jangan perkosaArin", katanya meminta."Nanti juga enak koq Rin", kataku.Dan aku pun mulai mendorongnya sekuattenaga. Arin memiawik tertahan.Nafasnya memburu. Vaginanyaberdenyut-denyut, ia menerimaransangan penisku, aku mulai bergoyangteratur. Sembari aku menindihnya akumenciumi bibirnya. Kakak adik inisekarang sudah bersatu. Tak kusangkapenisku bisa masuk penuh memenuhirongga vagina adikku sendiri. Kini aku takkuasa ingin keluar. Padahal juga barusepuluh menit bergoyang. Dan aku puntak bisa menyia-nyiakan ini, aku memangingin keluar."Rin, kakak mau menghamilikamu....ahh...keluarriiinn...Akkkhh...aaahhkkk", benar sekali.Spermaku muncrat dengan energi penuh.Adikku merangkulku. Karpet itu jadi saksibahwa keperawanan adikku aku renggut.Agak lama kami berpelukan danberguling di karpet. Sampai kemudianaku cabut punyaku. Dan melihat karpetitu bernoda.Sperma tampak sedikit keluar darivaginanya, karena terlalu banyak yangkeluar tadi. Malam itu aku membopongadikku ke kamarnya. Ia menangis. Tentusaja ia kaget dengan yang kulakukanbarusan, bahkan ia kuperkosa."Maafkan kakak ya", kataku. "Kalau kaumau marah, kakak ada di sini""Percuma Arin marah, kakak sudahmemerawaniku", katanya. "Kakak harusjanji, selain ibu dan Arin, kakak nggakboleh dengan wanita lain!""Baiklah kakak berjanji", kataku."Mulai sekarang, Arin ingin jadi istrikakak", katanya.Setelah itu, aku berterus terang kepadaibuku tentang kejadian tadi malam. Ibukutak marah. Ia mengerti keadaanku yangkecanduan sex. Boleh dibilang, hubunganincest ini tak ada orang yang tahu.Bahkan ketika ibuku melahirkan anakhasil hubungan kami, demikian juga Arin.Entahla ini namanya apa. Tapi kamiberjanji akan menjaga anak-anak kamisampai ia dewasa nanti. Dan yang pasti.Hari-hariku melakukan sex denganmereka berdua tak akan pernah usai. Dananehnya setiap saat aku ingin sekalimelakukannya dengan mereka. Ibukuyang suka dan mahir blow job, ditambahArin yang vaginanya sempit membuatkuingin setiap hari menggaulinya. Kau tahukalau kalian menganggap kisah inibualan, kalian salah. aku benar-benarmelakukannya dengan ibu dan adikku.Diceritakan lagi oleh penulis dari seorangteman yang dirahasiakan identitasnya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd