Bagian Pertama:
Awal dari Pensucian
Natasha sangat ketakutan mendengar perkataan pria itu. Ia kalang kabut. Kenapa pria itu melakukan ini pada natasha. Natasha hanya bisa menangis. “Kamar ini sangat gelap”
ucap natasha disela sela tangisan.
“Aku ingin pulang.. Aku ingin bertemu pacarku..”
Sambungnya. Ia hanya bisa menangis.
“Kau tidak bisa.. Kau tidak akan..”
ucap pria itu dengan nada yang mengancam. Entah apa yang dia pikirkan sehingga dia harus menculik natasha.
“Aku mohon.. Lepaskan aku.."
ucap natasha memelas. Tapi pria itu tak punya rasa kasihan. Ia mengambil tali dan mengikat natasha. Tubuhnya di biarkan meringkuk, tangan dan kakinya diikat bersamaan. Kedua payudaranya di ikat, persis adegan bondage di blue film yang pernah natasha lihat. Ia hanya bisa pasrah dalam keadaan ini. Kemudian pria itu pergi meninggalkan natasha yang sedang kesakitan karena ikatannya.
Ivan POV
“Yaa.. Halo Sayang?” Ucap ivan menjawab telepon dari pacarnya. Ivan mempunyai beberapa pacar yang sering ia tiduri. Bahkan ia pun telah berencana untuk meniduri natasha, pacar barunya. Mereka berbincang bincang di telepon.
“Oh.. Kerumah ya?” ucap ivan.
“Iya sayang.” Ucap pacarnya.
“Yaudah tempat biasa ya.” Ucap ivan. Ia menutup telponnya dan bergegas untuk pergi menjemput pacarnya. Ia menggunakan sepeda motor andalannya untuk menjemput pacarnya. “Ah.. Aku hampir lupa, tentang hidden cam itu.” pikir ivan. Ivan memutuskan pergi ke minimarket tempat natasha bekerja. “lho. Natasha mana ya?” gumam ivan mencari cari pacarnya itu. Tapi dia kesini bukan untuk bertemu pacarnya, tapi mengambil beberapa hidden cam yang ia tempatkan disana. Kemudian setelah itu ia pergi.
“Iya.. Sayang. Aku lagi jalan kok.” Ucap ivan menepikan kendaraanya.
“Iya. Aku tunggu yak. Aku kangen kita ngesex lagi.” Ucap pacarnya itu.
“Haha tenang aja. Kamu pasti puas beberapa ronde kok haha” ucap ivan tertawa. Kemudian ia menutup teleponnya dan berjalan menuju rumah pacarnya di ujung gang. Ia memarkirkan motornya didepan gerbang karena memang gang itu sempit.
“Sayang.” Ucap ivan mengetuk pintu rumah pacarnya. Pacarnya dengan sigap membuka pintunya. Ia sangat senang dengan kedatangan ivan di rumahnya.
“Dirumah sepi gaada siapa siapa.” Ucap pacarnya. Ivan memastikan bahwa sekelilingnya aman, ia pun masuk ke dalam rumah pacarnya.
“Kamu tunggu dulu di ruang tengah ya.” Ucap pacarnya. Nama pacarnya Via, teman kampusnya ivan. Dengan senang hati ivan menunggu pacarnya itu.
Ivan duduk diruang tengah sambil memainkan ponselnya. Ia membuka video hasil hidden cam yang ia pasang di mini market tempat natasha bekerja. Ivan tak menyangka bahwa hasilnya lebih baik daripada yang ia bayangkan. Bukan sekedar buang air kecil saja yang dapat ia saksikan. Tapi ketika natasha mandi, berganti pakaian pun ia dapat melihatnya. Tubuhnya yang mungil itu tampak terlihat tanpa sehelai benangpun. Perawakan natasha ketika tanpa sehelai benang itu sangat menggiurkan. Kulit putihnya sangat kontras dengan seragam spg hitam putih yang ia pakai. Meskipun umurnya masih muda,ia memang menggairahkan.
Ketika ivan sedang asyik menonton tubuh bugil natasha. Pacarnya ivan mengagetkannya. Ivan terperanjat dan panik ketika pacarnya melihat ke ponselnya. Ia gelagapan karena tak tau harus bicara apa lagi.
“cie nonton bokep yah haha. Udah gatahan ya?” tanya pacarnya dengan genit.
“Hehe.. Kok kamu tau sih.” Ucap ivan memeluk pacarnya dari belakang. Ia menggelinjang ketika tangan ivan melingkar di perutnya, sesekali jarinya menyenggol payudaranya.
“Ihh kamu.. Dasar.” Pacarnya mengecup keningnya. Ivan dengan cepat menyerbu mulutnya. Ia sudah tak sabar lagi ingin mencicipi tubuh pacarnya. Ia mencium pacarnya dengan penuh nafsu. “ahh.. Bwerewntwi awhh..” desah via ketika merasakan tangan ivan meremas payudara dari balik tanktopnya. Ivan tak menghiraukannya, ia dengan nafsunya mulai menelanjangi tubuh pacarnya. “Awhh.. Jangan lakukan itwuu..aahh” desah pacarnya ketika merasakan tangan ivan telah masuk kedalam pakaiannya. Ciuman mereka mulai lepas, dan mulai menelanjangi tubuh pacarnya yang sudah dilanda nafsu. Dengan sekali hentakan, hotpantsnya sudah terlepas dari tubuhnya. Sekarang hanya tersisa g-string dan bhnya yang berwarna hitam. “hmm kamu bikin aku bergairah..” ucap ivan. Ia langsung menyambar bhnya dan menariknya keatas. Payudaranya yang besar membuatnya makin nafsu. “Susu kamu gede banget sayang..” Ucap ivan sambil mengecup puttingnya yang sudah menegang. Ivan merasakan sensasi yang belum ia rasakan. Pacarnya yang lain pun tak ada yang menandingi pacarnya yang satu ini.
Natasha POV
“Tolong lepaskan Aku..”
“Tolong.. Aku ingin pulang..”
“Aku ingin bertemu Pacarku..”
Natasha hanya bisa menangis meratapi keadaannya saat ini. Tubuhnya yang saat ini sedang diikat dengan tali membuatnya sangat lemah dan tak berdaya. Ia hanya berteriak meminta ampunan dari pria itu. Tapi pria itu tak mendengarkannya.
“Aku mohon.. Aku ingin menelpon pacarku..”
“mungkin dia khawatir dan mencariku..”
Pinta natasha. Entah keajaiban datang darimana, pria itu membuka ikatan talinya. Ia memberikan ponselnya dan pergi meninggalkan natasha sendirian.
“Halo Polisi”
“Tolong selamatkan aku..”
“Aku Diculik..”
“Aku tak tahu dimana.. aku tak tahu..”
“Tolong Aku...”
Plakkk...
Tamparan yang keras mendarat dipipi natasha. Natasha ketakutan melihat pria itu marah. Ia tersungkur diatas kasur. Sedangkan tubuhnya yang hanya terbalut kemeja putih besar itu terlihat menggigil.
“Kau.. Tega Sekali..”
“Bidadari... Membohongiku?”
“Kau telah menjadi iblis..”
“TAPI TAK TERLALU PARAH”
Srekk...
Srettttt.....
“Auwwwwwwww”
Natasha kesakitan. Kemeja putihnya telah disobek pada bagian payudaranya.
“Ja-jaa..ngaaan-auwwww”
Tamparan keras dipayudaranya, membuat tubuh mungil natasha ini memar. Rambut panjangnya dijambak, dibenturkannya ke lantai keramik. Tak cukup dengan itu, tali yang dipakai untuk mengikat natasha telah menjadi cambuk.
“Auwwww..”
“Ampunn....”
“Aku Minta Maaf..”
Tapi pria itu tak menghiraukannya. Natasha sangat menderita kala itu. Rasa sakit yang bertubi-tubi membuat natasha tak sadarkan diri.
Tubuh mungil natasha terbaring dikamar tidur yang gelap. Ia tampak kesakitan, seluruh tubuhnya memar gara gara pukulan dan cambukan. Ia hanya bisa menangis.
"Ivan.. Tolong Aku.."
"Aku Takut.."