saya pernah LDR cukup jauh, tapi bukan LDR seperti Tangerang-Karawang ya.
dan hanya bisa bertemu 6 bulan sekali, atau bahkan setahun sekali.
(untung LDR sudah berakhir sebelum masa pandemi)
setuju dg salah satu suhu di atas, rasa percaya nomor satu.
karena rasa percaya yg terkikis malah membuat masing-masing semakin insecure & tak bisa rileks ketika "intimate time"
kemudian tanya hari si pasangan tsb, apa yg ada di dalam pikirannya, hal menarik apa yg terjadi hari ini.
langkah ini dimaksudkan supaya pasangan percaya bahwa kita ada untuk ia melepas penat.
saran saja, kalau pasangan kita perempuan, durasi pembicaraan ini silakan diperpanjang.
kalau pasangan kita laki-laki, mungkin cukup pertanyaan umum saja "how's your day? what's on your mind?"
saya dulu seringkali membelikan lingerie / sexy outfits yg saya sukai untuk dipakai pasangan saat masuk intimate time.
mungkin kalau pasangannya pria, bisa dibelikan tenga / male vibrator
sebaiknya intimate time ini menggunakan headset yg kualitasnya bagus
(jangan di loudspeaker, karena akan ganggu orang lain) -> pengalaman pribadi
jika pasangan mudah terangsang secara visual, sexy time bisa dimulai dengan lihat bokep sama-sama untuk permulaan
kemudian pakai lingerie & berdandan (untuk perempuan), atau tunjukkan betapa terangsangnya kita karena pasangan begitu menggoda (untuk pria)
beri kecup jarak jauh, air kiss
tunjukkan alat vital, zoom in, sebaiknya dalam keadaan terangsang (becek / tegang)
pelan-pelan mainkan alat vital kemudian saling mendesah
tujuan utamanya adalah memberikan "performance" terbaik bagi pasangan supaya ia puas & bahagia seperti halnya ketika bersentuhann secara fisik
kalau pasangan adalah tipe yg mudah terangsang secara auditory, kita bisa berkata-kata mesra dan bercumbu via suara
ketahui dulu fantasi pasangan kita seperti apa, dan alur cerita apa yg membuatnya sangat terangsang
kalau kita punya kemampuan narasi yg baik, kita bisa membuat cerita itu sebagai fantasi seks bersama
minta pasangan pejam mata dan mainkan alat vital sembari menikmati cerita kita
pastikan kita tahu perkiraan durasi foreplay pasangan hingga akhirnya ia keluar
yang jelas, durasi perempuan hingga klimaks jauh lebih panjang
ketika pasangan sudah semakin menikmati, perbanyak desahan & nafas berat hingga akhirnya klimaks
tujuan utamanya adalah menarasikan fantasi pasangan dengan suara & kata-kata kita supaya seakan-akan kita ada di sampingnya
jangan khawatir kalau TS merasa performancenya "kurang"
proses perbaikan tsb terjadi secara bertahap, lama-lama pasti akan mahir
yang penting selalu jaga kepercayaan dan bisa menjadi tempat aman bagi pasangan