Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG High School Detective

File 59 Aileen in Trouble part 3

Sheena berjalan mengikuti Juve memasuki semua rumah besar di salah satu kawasan perumahan elite di kota Jakarta. Hanya berapa gelintir saja orang kaya di Jakarta yang mampu membeli 'kavling' di perumahan sangat mewah yang sangat menjaga kerahasiaan identitas dan privasi pemilik rumahnya itu.

"Tunggu di situ...!" Seperti guru taman kanak kanak berkata pada anak didiknya, Juve dengan kalem memberi instruksi pada Sheena. Bagai robot Sheena berjalan menuju tempat yang ditunjuk oleh Juve. Sheena berdiri dengan pandangan kosong di pokok ruangan. Juve menghempaskan tubuhnya, duduk di atas sofa empuk berlapiskan kain beludru yang terdapat di ruangan itu menunggu kehadiran Shinobi.

Tak berapa lama seseorang berpostur kecil dengan tingkah laku yang kalem berjalan memasuki ruangan itu.

"Selamat datang Juve..." Shinobi menyapa Juve, siapa saja yang melihat penampilan luar Shinobi pasti bakal terkecoh dan tak akan mengira bahwa orang yang baru masuk ke dalam ruangan itu adalah Shinobi, salah satu sosok yang paling ditakuti di organisasi jahat WWW.
"Maafkan saya sudah membuat Shinobi menunggu selama ini, setelah se-minggu lebih saya baru bisa menangkap dan membawa Sheena ke sini." di hadapan Shinobi, Juve berkata sungguh merendah.

"Good job Juve!, menangkap si poison ivy memang bukanlah tugas yang mudah, dan kali ini kamu lagi lagi berhasil membuktikan kepada organisasi bahwa kamu adalah attacker terbaik kami"
Shinobi tersenyum melempar pujian pada orang kepercayaannya itu.
"Terima kasih Shinobi"Juve menundukkan tubuhnya memberi hormat dan mempersilahkan Shinobi untuk menginterogasi Sheena.

Di dalam organisasi WWW, Sosok Shinobi memang begitu misterius. Selain para petinggi WWW hanya beberapa orang saja anggota WWW yang pernah bertemu langsung dengannya tanpa berakhir dengan kematian. Bahkan kecuali Juve yang menjadi attacker kepercayaan-nya, para attacker yang lain-pun tidak ada yang mengenali dan tahu akan identitas asli Shinobi.

"Hei... Sheena, sepertinya kamu mempunyai banyak rahasia yang ingin saya ketahui, sekarang tolong ceritakan semua kejadian di White Lotus Spa pada saya!! "Shinobi berjalan mendekati Sheena dan kemudian bertanya dengan tutur kata santun tapi tajam.

Dalam pengaruh sugesti Juve, Sheena membeberkan detail peristiwa tempo hari di White Lotus Spa, dimulai dari rencana kotor Kenzo untuk menyingkirkan tuan Otaku, penggerebekan oleh team Alpha, terbunuhnya Otaku oleh racun dari Sheena dan terakhir kejadian ketika Kenzo mengkhianati dan hendak membunuh Sheena. Semua diceritakan Sheena tanpa ada satupun yang terlupa.

"Hmmm, Kenzo, sang putra mahkota yang sudah tidak sabar duduk di kursi singgasana-nya" geram Shinobi begitu mengetahui bahwa ternyata Kenzo-lah dalang di balik runtuhnya tembok tebal White lotus Spa yang menjadi mabes WWW selama ini.

Biasanya setiap pengkhianatan dalam tubuh organisasi WWW akan dibayar dengan kematian. Namun khusus untuk kasus Kenzo ini Shinobi nampak sedikit gundah dalam memutuskan konsekuensi tindakan makar Kenzo ini. Selama sepuluh tahun terakhir ini Kenzo adalah 'playmaker' dari seluruh aktivitas kejahatan yang dilakukan WWW, bahkan Kenzo sudah di gadang gadang menjadi ketua organisasi WWW Indonesia berikutnya. Sepertinya langsung membunuh Kenzo saat ini juga bukan suatu keputusan yang cerdas buat organisasi WWW.

Shinobi akhirnya memutuskan untuk berkonsultasi lebih dulu dengan para pemimpin WWW di Jepang untuk menyelesaikan masalah ini.

"Juve, urusan saya dengan gadis ini sudah selesai..." Shinobi meninggalkan Sheena dan duduk di samping Juve.
"Sudah selesai..., ngghh... kalau begitu gadis ini sudah boleh saya eksekusi?" Juve bertanya memastikan instruksi selanjutnya dari Shinobi, sebelum Juve men-sugesti Sheena untuk bunuh diri sama seperti korban korban Juve sebelumnya.

"yah... singkirkan dia" Shinobi menjawab dengan wajah kalem dan dingin.
"siap, Shinobi..." Juve langsung berdiri dan langsung bersiap melaksanaka perintah Shinobi untuk mengeksekusi Sheena. Tapi baru beberapa langkah Juve berjalan ke arah Sheena, Shinobi sudah memanggilnya lagi.

"Tunggu dulu Juve..., sepertinya saya mempunyai rencana yang lebih baik untuk poison Ivi" Shinobi mengambil sebuah pistol di dalam laci meja yang ada di depan sofa tempat ia duduk.
"Shinobi... saya belum paham maksud anda..." Juve nampak kebingungan, menembak korbannya hingga mati dengan tangannya langsung, jelas tidak sesuai dengan 'modus operasi' yang menjadi ciri khas Juve selama ini dalam membunuh korban korbannya.

"He...he... jangan bingung seperti itu Juve, saya tidak akan menyuruhmu untuk menembak kepala gadis itu. Justru berikan pistol ini pada gadis itu!!" Shinobi menyerahkan pistol di tangannya kepada Juve.

"Oooh, Shinobi ingin Sheena menembak kepalanya sendiri?" tanya Juve pada Shinobi. Shinobi menggelengkan kepalanya kalem.
"gadis itu tidak akan mati sekarang Juve, justru kita harus memanfaatkan keahlian yang ia miliki."

"Maksud Shinobi..."
"Juve, berikan sugesti-mu dan buatlah gadis itu membunuh Jenderal Djonathan, pimpinan tertinggi kepolisian dengan pistol ini, tepat di mabes besar kepolisian dalam minggu ini!, pembunuhan ini akan menjadi peringatan buat polisi agar jangan macam macam dengan kita" Shinobi menjelaskan rencananya pada Juve.

"Siap... siap Shinobi, akan saya laksanakan...." Juve yang sudah mengerti dengan jelas rencana Shinobi langsung berpamitan dan membawa Sheena meninggalkan rumah mewah.

Sepeninggal Juve, Shinobi nampak duduk termenung di sofa rumah mewah itu. Sang pembunuh nomer satu organisasi jahat WWW itu nampaknya sedang berpikir keras menentukan sikapnya atas pengkhianatan Kenzo pada Otaku.
******

Pintu kamar hotel Glory tempat Ai disekap oleh Tanuwijaya terbuka dan dua orang berpenampilan rapi tapi berhati busuk melangkah masuk ke dalam griya tawang itu. Ai langsung mengenali salah satu orang itu sebagai Kenzo, manusia yang paling Ai benci di dunia.

Tanuwijaya menyambut kehadiran Kenzo dan Soebagyo dengan sumringah, uang 1 milyar dan tubuh dua orang gadis muda sebagai prasyarat dirinya untuk mendapatkan surat rekomendasi penunjukan calon gubenur dari partai Reform sudah berhasil ia siapkan.

'Tuan Soebagyo seperti yang sudah kita janjikan dahulu uang 1 milyar ini adalah uang muka untuk kerja sama kita, dan begitu Tanuwijaya terpilih menjadi gubenur maka akan ada puluhan milyar berikutnya yang akan mengalir ke rekening anda." Kenzo membuka tiga koper berisi lembaran uang yang tertata di atas sebuah meja dan menunjukkan-nya kepada Soebagyo.

"Kali ini Tuan Tanuwijaya benar benar dermawan pada saya" Soebagyo sepertinya tidak begitu tertarik dengan uang di dalam koper itu, Soebagyo dengan tidak sabar melirik ke arah Najwa yang terbaring terlentang setengah telanjang di atas bed hotel sambil tertawa bahagia. Sudah lama Soebagyo mengidam idamkan Najwa yang seusia cucu-nya untuk menjadi istri ke-empat-nya.

Kenzo yang langsung menyadari gelagat dan tatapan mata penuh nafsu Soebagyo pada Najwa tersenyum licik, jika sudah urusan selangkangan semua pria sama saja, tidak bisa menolak jika di iming iming-i gadis daun muda bertubuh molek.

Kenzo melirik ke arah Ai yang duduk berlutut dekat Najwa sepertinya hari ini adalah kesempatan terbaik buatnya untuk melampiaskan seluruh birahinya pada gadis berwajah lolli dan berdada montok itu.

"Ini surat rekomendasi partai Reform untuk penunjukan Tanuwijaya sebagai gubenur Jakarta yang kalian minta, sekarang biarkan saya menikmati upah saya..." Soebagyo mengeluarkan satu buah amplop dari balik jas yang ia kenakan dan memberikannya pada Kenzo.

Kenzo membuka dan cermat membaca surat dalam amplop itu. Setelah tuntas membaca isi surat itu Kenzo tersenyum puas sambil bertukar pandangan dengan Tanuwijaya.

"Pada pemilihan gubenur Jakarta tahun ini, partai Reform resmi mencalonkan Tanuwijaya sebagai calon gubenur dari partainya" Kenzo bertepuk tangan, rencana WWW untuk menguasai Jakarta sudah di depan mata.
"Terima kasih tuan Soebagyo atas kepercayaan partai Reform pada saya, sekarang silahkan berbulan madu dengan istri baru anda..."Tanuwijaya tak kalah senangnya dan langsung memberi jalan pada Soebagyo ke ranjang pengantinnya.

Soebagyo dengan tertatih tatih berjalan mendekati ranjang di mana tubuh Najwa terikat tak berdaya di atasnya.

"Hei... hei...mau apa kamu..., jangan dekati Najwa!!" Berhasil melepaskan ikatan tangannya tanpa sepengetahuan Tanuwijaya, Ai membentak Soebagyo dan dengan berani berdiri merentangkan kedua tangannya menghadang langkah Soebagyo. Ai jelas tidak rela kesucian Najwa direngut oleh seorang tua jelek yang tidak jelas asal usulnya itu.

"Minggir Ai, pria ini adalah suami Najwa" tegur Tanuwijaya pada Ai. Tanuwijaya dan Kenzo ikut berjalan mendekati posisi Ai dan Najwa. sekarang Ai benar benar terkepung oleh tiga pria jahat itu.

Ai bergidik ngeri mendengar kata kata Tanuwijaya, tidak rela membayangkan hal jahanam yang akan terjadi pada tubuh Najwa di tangan Soebagyo. Ai kukuh berdiri menghadang ketiga pria jahat itu.

"hoo... hoo... gadis ini tidak kalah cantiknya di bandingkan Najwa, dan wooow, dada-nya gede sekali, siapa dia?" bukannya takut pada Ai, Soebagyo malah memandang nakal ke arah belah dada Ai yang terbuka.

"Gadis ini adalah istri tuan Kenzo, dia memang sangat cantik..." Tanuwijaya mengulurkan tangannya hendak membelai rambut Ai. Ai cepat cepat menepis tangan Tanuwijaya. Namun gerakan itu ternyata hanya gerakan tipuan saja. Saat Ai sibuk menepis tangan Tanuwijaya, Kenzo dengan cepat menangkap dan menelikung tangan Ai dari belakang.

"Kyaaa...." Ai menjerit kesakitan saat Kenzo mencekal kasar dan menekuk tangannya ke belakang punggung Ai. Namun Ai tidak menyerah begitu saja, Sekuat tenaga Ai menghentakkan tangannya hingga lepas dari cekalan Kenzo, Ai cepat berbalik dan menggampar pipi Kenzo kencang.

Melihat Ai sibuk melawan Kenzo, Tanuwijaya coba memanfaatkan kesempatan dengan menerkam Ai dari belakang. Ai lebih cepat berkelit, dengan menggeser kuda kudanya Ai menghindari terjangan Tanuwijaya, hingga Tanuwijaya terpeleset dan menabrak Kenzo.

Latihan di kepolisian benar benar bermanfaat buat Ai dalam menghadapi serangan Tanuwijaya dan Kenzo.

Dua pria jahat itu kembali berdiri mengepung Ai, Soebagyo tidak ketinggalan ikut mengepung Ai. Ai mengatur kuda kuda kaki-nya bersiap menghadapi serangan berikutnya.

Kenzo yang otaknya paling licik di antara ke tiga pria itu tahu percuma saja melawan Ai dengan cara kasar. Kenzo berbalik dan berjalan ke arah Najwa yang tertidur di atas ranjang kamar hotel.

Breet...brett... Kenzo mencengkeram lingirie yang membalut tubuh Najwa dan kemudian dengan sekali sentak Kenzo mencabik dan membredel kain tipis itu hingga membuat aurat Najwa polos terbuka.

"Jangan melawan lagi Ai, kalau tidak mau melihat Najwa kami perkosa di depan Ai" Ancam Kenzo sambil meremasi gundukan payudara yang tidak terlalu besar di dada Najwa. Remasan kasar Kenzo membuat tubuh Najwa menggeliat kesakitan.
"Heii... jangan ganggu Najwa" bentak Ai, Ai berusaha berlari menuju ke ranjang tempat Najwa di ikat, tapi Soebagyo dan Tanuwijaya berdiri menghadangnya.

Untuk membuat Ai kian panik, Kenzo kemudian melolosi tali bra berwarna hitam dari pundak Najwa dan kemudian melepas cup Bra Najwa, hingga kedua buah dada Najwa kini telanjang.
"hoo.. hoo.. pentil yang sangat imut" Kenzo melirik ke arah Ai sambil mencubit-i puting susu Najwa yang berwarna merah muda kontras dengan warna kulit Najwa yang seputih salju.

"Dasar kurang ajar...jangan sentuh Najwa"
"Hmm...saya penasaran seberapa montok 'apem' yang ada di balik celana dalam Najwa, katanya putri Tanuwijaya ini masih perawan ya?" Kenzo tidak memperdulikan jeritan Ai, tangannya merambat turun ke pinggul Najwa.

"Iya dia masih perawan, dan sepertinya hari ini kita bertiga yang beruntung untuk memerawani-nya" Tanuwijaya dengan wajah mupeng ikut mengelus elus paha punel Najwa. Soebagyo calon suami Najwa juga tidak mau rugi dan langsung menggerayangi wilayah dada Najwa.

Melihat ketiga pria mesum itu ganti meng-gerayangi dan mencabuli Najwa, Ai jadi panik. Sudah tugasnya sebagai petugas hukum untuk melindungi orang tak bersalah, apalagi Najwa yang sudah Ai anggap saudari sendiri.

"Jangan... jangan sentuh Najwa, dia masih polos...., Ai... Ai... nikmati tubuh Ai saja untuk memuaskan birahi kalian.."Suara teriakan Ai terdengar sampai seluruh penjuru kamar hotel itu.
"Apa? ulangi kata katamu tadi?" Kenzo sambil nyengir mesum, membalikkan wajahnya menatap ke arah Ai.

"Saya akan melayani kalian bertiga... kalian bertiga sekaligus, Ai tidak akan melawan lagi tapi jangan ganggu Najwa!" Jawab Ai terbata- bata.
"Hmmm... jadi maksud Ai, kamu bertiga boleh menyetubuhi Ai berbarengan?" Tanya Kenzo.

Dengan tubuh gemetar Ai menganggukkan kepalanya, meng-iya-kan kata kata Kenzo. Ketiga pria jahat di dalam kamar hotel itu bertukar pandang sambil tersenyum mesum. Ketiga pria itu berdiri dari ranjang Najwa dan kembali mengepung Ai.

Tanuwijaya yang berdiri di belakang Ai menyusupkan tangannya melalui sela sela ketiak Ai dan kemudian menyibak seragam putih yang Ai kenakan ke atas hingga gundukan payudara yang membusung di dada Ai menyembul keluar.
"Aaaahh...., aaaahhh!! " Ai hanya bisa mendesah pasrah saja saat Tanuwijaya dan Soebagyo mulai berebut meremasi buah dada sentosa Ai.

Tanuwijaya dan Soebagyo dengan kalap melucuti satu persatu baju yang melekat di tubuh Ai. Seragam dan rok mini Ai berturut turut lepas dari tubuh sintal Ai, hingga kini Ai berdiri telanjang bulat di tengah tiga pria hidung belang yang mengkelilingi-nya. Ai menyilangkan ke dua tangannya ke depan tubuhnya berusaha melindungi payudara dan kemaluannya dari gerayangan tangan nakal pria pria itu.

"Hooo...hooo... saya suka... saya suka..." Soebagyo terkekeh senang mengunyel unyel susu kanan Ai sambil bentuknya penyot, betapa beruntungnya Soebagyo di usia-nya yang sudah uzur ini masih bisa mencicipi payudara monthong seorang gadis muda. Meski sudah memiliki Najwa, tapi naluri hidung belang Soebagyo rupanya tidak bisa bisa menolak pesona tubuh Ai yang montok menggiurkan itu.

Melihat Ai yang pasrah seperti itu langsung terbersit rencana jahat dalam benak Kenzo.

"Tapi tempik Ai cuman satu, sedangkan ada tiga konti di sini, bagaimana kita bisa menyetubuhi Ai bareng bareng hah?" tanya Kenzo nakal. Ai kembali terdiam tidak dapat menjawab pertanyaan Kenzo, karena Ai tahu Kenzo sedang merencanakan sesuatu yang jahat.

"Hee...hee... Kenzo, jujur saja bilang kalo kamu pingin ncicipin anal Ai juga. Tapi sepertinya asyik juga ngeliat tempik dan anal Ai dienthot-i bareng bareng" Tanuwijaya tertawa kencang membayangkan men-sandwich tubuh Ai
"hee... hee... hebat Tanuwijaya, kamu tahu saja isi hati saya..., sekarang daripada banyak omong ayo sini Ai cepat sepongin konti kami dulu" Kenzo menarik tubuh Ai dan memaksa Ai berlutut di lantai, ketiga pria tua itu berdiri mengelilingi Ai. Dengan tidak sabar ketiga orang itu membuka seluruh pakaian dan celana yang mereka kenakan hingga ketiganya telanjang bulat.

Wajah Ai bersemu merah malu saat di depan wajahnya kini berdiri mancung tiga buah konti yang tumbuh di selangkangan pria pria itu. Tidak ada yang istimewa dari ukuran dan bentuk dari ketiga konti itu, hanya konti Soebagyo saja yang nampak sedikit ber-keriput karena usia yang sudah tua.

"Hayo Ai, cepat sedot konti kami..., sedot yang enak, kalo tidak Najwa yang gantiin posisi kamu" Kenzo yang berdiri di tengah berhadapan dengan Ai menyodorkan batang kontinya meminta jatah pertama untuk diblowjob Ai.

"Hmmmpnn... hhmmmph..." Ai menutup bibirnya rapat rapat saat konti Kenzo menyundul nyundul mulutnya. Melihat perlawanan Ai, Kenzo dengan kasar membetot hidung Ai, hingga Ai yang tak bisa bernafas terpaksa membuka mulutnya untuk menghirup udara.

"Gluupp...uuunghh..***gg... ggagg" Ai tersedak saat Kenzo memaksa menjejalkan pentol kontinya dalam mulut imut Ai yang terbuka saat Ai mengambil nafas dari mulutnya tadi. Tak memperdulikan Ai yang megap megap kehabisan nafas, Kenzo menghentakkan pinggulnya terus menerus ke depan memaksa Ai menelan seluruh batang kontinya hingga pentol Konti Kenzo mentok menabrak dinding tenggorokan Ai.

Hampir semenit lebih Kenzo membekap mulut Ai dengan kontinya, kehabisan nafas membuat bulir bulir air mata menetes di ujung mata Ai.

"Uhuk...uhukk..." Ai terbatuk batuk saat Kenzo akhirnya menarik keluar kontinya dari dalam mulutnya, air liur berlumuran menetes dari pinggir bibir Ai.
"Oooh... angeet bener..." Kenzo menengadahkan wajahnya ke atas dengan raut sangat puas karena telah menyakiti Ai.

Tanpa memberi waktu sedikitpun buat Ai untuk beristirahat, kini ganti Soebagyo dan Tanuwijaya yang maju berbarengan minta jatah disepong oleh Ai.

"Ayo pegang... pegang titit Oom" Tanuwijaya memaksa untuk menggenggam konti kedua pria itu. Menuruti perintah Tanuwijaya, tangan halus Ai terpaksa menggenggam batang konti Tanuwijaya di tangan kanan dan batang konti Soebagyo di tangan kiri Ai.

"Ayo sekarang kocok...kocok yang kencang..." Soebagyo memegang dan menuntun tangan Ai untuk mulai mengkocok dua buah konti yang ada di dalam genggaman tangan Ai itu.

clap...clap...clap... kulit tangan halus Ai yang beradu hebat dengan kulit konti Soebagyo dan Tanuwijaya menimbulkan suara kecipak kencang. Ai nampak kewalahan mengurut urut enak dua batang konti dalam genggamannya itu.



"Ayo sedot konti Oom..." Tanuwijaya mencodongkan pinggulnya ke depan, memberi isyarat pada Ai untuk memasukkan batang kontinya ke dalam mulut Ai.
Ai yang enggan memblowjob konti para pria jahat itu menggelengkan kepalanya menolak permintaan Tanuwijaya.

"Isep atau Najwa saya..." Ancam Tanuwijaya sambil mulai menyebut nyebut nama Najwa.Mendengar nama Najwa di sebut sebut Ai langsung ketakutan sahabatnya itu bakal dilecehkan macam macam oleh tiga pria hidung belang itu.

Sambil memejamkan matanya, dengan terpaksa Ai perlahan mulai berusaha menelan masuk cendawan di ujung konti Tanuwijaya ke dalam mulutnya. Aroma precum di ujung konti Tanuwijaya yang tercium tajam membuat Ai mual saat pentol konti Tanuwijaya menyentuh bibirnya dan mulai memasuki liang mulut Ai.

Ingin rasanya Ai memuntahkan konti Tanuwijaya, tapi sudah kepalang tanggung pikir Ai, keselamatan Najwa kali ini bener bener tergantung padanya. Ai tahu dirinya harus mengulur ulur waktu sampai bantuan datang, meski Ai tidak tahu pasti akan kapan datangnya bantuan itu.

"gluup...."melawan rasa jijik akan konti Tanuwijaya, Ai memaksakan diri untuk menelan separuh batang konti Tanuwijaya dalam mulutnya. Baru separuh saja tititnya yang masuk dalam mulut Ai, Tanuwijaya sudah merem melek keuenakan.

"Sedot... sedot Ai..., sedot yang kencang" gumam Tanuwijaya sambil mendorong kontinya hingga menabrak langit langit mulut Ai. Sungguh Ai merasa sangat sebel pada ayah Najwa itu, karena paling bawel dan paling banyak meminta Ai untuk melakukan yang aneh aneh. Kalau bukan karena posisi Najwa yang sedang tersandera, ingin rasa-nya Ai menggigit konti Tanuwijaya hingga putus.

"Ya gitu Ai... enak.. enak..., hisap kuat kuat sekarang..." Tanuwijaya mendesah desah kegelian saat Ai mulai menyedot nyedot kecil kontinya.

Slruup.....slruuuuup sambil menggenggam erat batang konti Tanuwijaya, Ai mengisep kuat kuat pentol konti Tanuwijaya dalam mulutnya hingga pipi Ai kempot. Sedotan itu membuat konti tanuwijaya terasa linu linu asyik.

"Uuuuuunggghhh...." Tanuwijaya melenguh panjang, sepertinya Tanuwijaya sudah ketagihan dengan blowjob mulut Ai yang tadi sudah sekali membuatnya ejakulasi. Tak ingin cepat cepat ngecrot lagi, Tanuwijaya buru buru menarik keluar tititnya dari mulut Ai.

Penderitaan Ai belum berakhir, baru sebentar mulut mungil Ai terbebas dari konti Tanuwijaya, Soebagyo sudah menyambutnya dan ganti menjejalkan kontinya memenuhi rongga mulut Ai.

"Ganti isep konti saya neng..." Soebagyo yang dari tadi kontinya sudah nyut-nyut-an dikocok kocok tangan kiri Ai rupanya tidak tahan dan kepengen juga merasakan sedotan mulut Ai juga. Dijambaknya rambut Ai hingga Ai menghadap ke arah selangkangannya.

Tak mengindahkan lengking keberatan Ai, kedua tangan Soebagyo memegangi kepala Ai dan kemudian dengan kasar mendorong kontinya hingga melesak masuk dalam mulut Ai. Belum sempat Ai menarik nafas lega, Soebagyo sudah memacu pinggulnya maju mundur menyodomi mulut Ai.

Pok..pok...pok... bagi mesin vibrator, Soebagyo menggoyangkan kepala Ai maju mundur dengan cepat mengkocok kocok pentol kontinya yang terbenam dalam mulut Ai.

"Aaaaaaahhh......" kehabisan stamina Soebagyo terpaksa menarik keluar kontinya dari mulut Ai. Tubuh mungil Ai yang kehabisan tenaga melorot turun dan jatuh ke lantai. Nafas Ai terengah engah, konti tiga pria tua yang memberondong mulutnya secara beruntun tadi sungguh melelahkan buat Ai.

"Teman teman tolong Seret Ai ke sini, saya sudah tidak sabar pingin ngerasain memek Ai..."

Deg... jantung Ai serasa copot sangat mendengar suara Kenzo, Ai melirik ke arah Kenzo yang ternyata sudah berbaring di lantai dengan posisi konti tegak mengacung menunjuk langit langit.

"Aaah... jangan... jangan... Ai ga mau..." Ai meronta ronta saat Tanuwijaya dan Soebagyo menggotong tubuh mungil Ai dan kemudian mendudukan Ai di atas tubuh Kenzo yang berbaring di lantai.

"Iiih... jijik..." tubuh Ai menggeletar saat bokong Ai yang menduduki Kenzo, tertusuk benda tumpul yang keras di selangkangan Kenzo. Tidak...!!, Ai panik saat menyadari benda tumpul yang menusuk nusuk pantatnya itu adalah konti Kenzo... dan yang lebih gawat lagi ujung konti Kenzo itu kini tepat mengacung menuju ke liang tempik Ai.

"Aahhh...*** mau..." Mengetahui niat Kenzo yang hendak membobol kemaluannya, Ai berusaha sekuat tenaga bangkit berdiri dari tubuh Kenzo, namun tangan Kenzo lebih cepat mencengkeram dan menarik pinggul Ai hingga Ai kembali terduduk di atas selangkangan Kenzo.

Greep... tangan tangan kuat Tanuwijaya dan Soebagyo mencekal lengan Ai, mencegah Ai untuk bangkit lagi dari posisi duduknya. Tanuwijaya dan Soebagyo kompak meregangkan kedua paha Ai hingga posisi kaki Ai kini mengangkang lebar di atas tubuh Kenzo. Keduanya kemudian mengangkat dan mengepas-kan posisi tubuh Ai hingga kini posisi mulut kemaluan Ai tepat menempel pada pentol konti Kenzo.

"Jangan.. jangan..." bulu kuduk Ai berdiri saat Ai merasakan pentol konti Kenzo sudah mengetuk etuk bibir vagina-nya. Ai dapat merasakan perlahan pentol konti Kenzo membelah lesung tempiknya dan perlahan batang-an pejal itu tenggelam masuk dalam liang kewanitaannya. Ai mati matian menjauhkan tempiknya dari ancaman konti Kenzo dengan mengangkat pinggulnya tinggi tinggi.

Ai tahu kalo sampai tubuhnya melorot turun dan terduduk di atas selangkangan Kenzo otomatis konti Kenzo akan melesak masuk dalam liang vaginanya, tolong...!! Ai tidak sudi disetubuhi oleh manusia yang paling dibenci-nya itu.

"Jebol...ayo jebol tempik Ai...!!"Kenzo dengan suara serak menahan konak meminta bantuan teman temannya untuk menjebol gawang kesucian Ai.



Tanuwijaya dan Soebagyo dengan kompak menekan bahu dan punggung Ai hingga tubuh mungil Ai terdorong dan terduduk di selangkangan Kenzo dan akibatnya...

"Aiiiyaaaaaa......" Ai melengking panjang saat bibir Vagina-nya tidak dapat lagi membendung benda asing yang hendak menjebolnya itu. Di bantu oleh Tanuwijaya dan Soebagyo dengan sekali hentakan Jleebb... seluruh batang konti Kenzo amblas masuk mencabik area intim-nya.

Ai merasakan perih tak terkira mendera vaginanya, namun rasa sakit itu tak seberapa sakitnya di banding rasa sakit di hati Ai karena ada laki laki lain selain Alex yang menyetubuhinya. Bulir bulir air mata semakin deras membanjir di mata Ai.

"Ooouuuhhh.... tempik Ai peret banget..." meski sudah tidak lagi perawan, namun karena Ai jarang bersetubuh dengan Alex maka ke-singset rapet-an liang vagina Ai masih terasa sangat orisinal dan menggigit banget membuat Kenzo si jahanam yang beruntung itu mendeking deking keuenakan

Kenzo kemudian mendusal dusal-kan pinggul naik turun-nya menggedor gedor selangkangan Ai, clap...clap...clap..., batang konti Kenzo bergerak kontinu naik turun terus menumbuk liang tempik Ai.

Tidak mau kontinya menganggur, Tanuwijaya dan Soebagyo kompak memaksa Ai untuk kembali menggenggam dan mengocok ocok batang kontinya masing masing. Seperti kesetanan tiga pria jahanam itu berlomba mereguk nikmat dari tubuh Ai.

Di saat kritis itulah di antara tumpukan pakaian Kenzo yang berceceran di lantai Ai sekilas melihat laras pistol Kenzo. Ai sadar merebut pistol itu adalah satu satunya jalan untuk melepaskan dirinya dari jerat tiga pria tua cabul ini. Tapi dengan posisinya sekarang yang sedang di gangbang seperti ini sepertinya sulit buat Ai untuk melepaskan diri dari mereka bertiga.

Untuk merebut pistol itu Ai harus mencari momen di mana ketiga orang pria itu lengah, dan saat saat lengah itu pasti akan terjadi di saat ke tiga pria itu lemes karena mengalami ejakulasi.

"Ok..Ai, Ai harus membuat tiga orang ini ejakulasi berbarengan!" Ai berbisik dalam hatinya, bakal sulit untuk membuat tiga orang yang melecehkannya itu ejakulasi berbarengan, tapi sepertinya tidak ada cara lain buat Ai.

"Uuggghh...." Tanuwijaya melenguh nyaring saat merasakan kocokan tangan Ai yang menggenggam kontinya makin kencang saja. Tanpa diancam lagi Ai kini mengocok konti Tanuwijaya dengan irama yang teratur dan kian lama kian cepat.

"hee...hee... rupanya neng Ai horny juga ya..." Soebagyo yang merasakan kontinya makin terasa geli geli enak karena kocokan Ai mengira Ai mulai terlena oleh rangsangan tiga pria itu.

Di antara ke tiga pria itu Kenzo-lah yang paling beruntung, Konti Kenzo langsung terasa cekat cekot enak saat kini ganti Ai yang menggoyangkan pinggulnya dan mengkocok kocok konti Kenzo yang menyelip dalam tempiknya. Ai tahu di antara ketiga pria itu, Kenzo-lah yang stamina-nya paling fit dan paling kuat, Sehingga Ai berusaha keras menggoyang pinggulnya mengaduk aduk konti Kenzo di dalamnya untuk mempercepat ejakulasi Kenzo.

"Oohh Yeah Ai... lebih keras lagi" Kenzo melipat kedua tangannya ke belakang kepalanya bersantai santai sambil menikmati geyolan bokong Ai yang makin liar saja mengulek ulek kontinya itu.

Ketiga pria tua itu meracau bergantian, desahan nikmat terdengar bersahut sahutan keluar mulut ketiganya.

Kenzo membalik posisi duduk Ai hingga kini wajah Ai berhadapan dengan wajahnya, Pemandangan payudara Ai yang bergetar hebat dan terbanting banting saat kelamin mereka beradu menambah sensasi nikmat yang Kenzo Alami.

Meski baru lewat semenit namun rasanya bagai bertahun tahun buat Ai membiarkan tubuhnya di perkosa oleh tiga orang tua itu.

"Yaaah...." Ai menjerit tak dapat menyembunyikan kegirangannya saat merasakan konti Kenzo dalam rahimnya berkedut kedut. Biasanya kedutan kedutan itu pertanda akan adanya ejakulasi yang hendak menjelang. Ai semakin bersemangat dan menambah akselerasi kocokan tangannya yang sedang menghandjob konti Soebagyo dan Tanuwijaya.



"Aaahhh....." Dalam adu pacu menuju puncak kenikmatan ini, Konti Tanuwijaya-lah yang pertama meletup menyemburkan spermanya. Ejakulasi pertama-nya tadi di mulut Ai membuat ketegangan konti Tanuwijaya tidak bertahan lama. Dengan melenguh panjang Tanuwijaya menggapai klimaksnya dan menyemprotkan peju-nya menciprati wajah, dada dan perut Ai.

Ekstase kenikmatan itu disusul oleh tunduknya kegagahan konti Soebagyo di tangan Ai, konti pria tua itu berkedut kuat dan...

Crooot...crooot... bulir bulir Cendol menghambur deras dari konti Soebagyo, cairan beraroma khas itu kembali menghujani sekujur tubuh Ai.

Hampir berbarengan tubuh Tanuwijaya dan Soebagyo lunglai dan jatuh terduduk di lantai, dua sudah tumbang dan tersisa satu konti yang harus Ai taklukkan. Ai menyiapkan genjotan terakhir yang bakal memungkasi keperkasaan konti Kenzo.

Ai mengangkat pinggulnya tinggi tinggi dan kemudian dengan cepat mengayunkan pantatnya hingga blesssh....!!, seluruh batang konti Kenzo terjerumus masuk dalam liang tempik Ai dalam sekali hentak hingga pentol konti Kenzo mentok menabrak dinding rahim Ai. Genjotan terakhir dari Ai itu kontan membuat konti Kenzo langsung finish.

Menghindari hujan peju Kenzo dalam rahim-nya, Ai cepat cepat berdiri dari tubuh Kenzo melepaskan 'buntut' Kenzo dari dalam liang tempiknya. Tubuh Ai berguling cepat ke arah tumpukan pakaian Kenzo dan segera mengambil pistol Kenzo tanpa sepengetahuan tiga pria cabul itu.

"Aaauuuoooo....." Melolong seperti raja hutan Kenzo menggapai klimaknya. Konti Kenzo tersentak sentak dan menyemburkan pejunya ke udara. Lima kali lebih konti Kenzo berkedut kedut menghamburkan stok pejunya hingga dengkul Kenzo terasa kopong.

"hahh...hahh.. mantap Ai..." Kenzo terengah engah, menghapus butir butir keringat yang membanjir di keningnya.

"Jangan bergerak...!!" suara bentakan Ai terdengar kencang mengagetkan Kenzo dan teman temannya. Ai berdiri tegak di tengah kamar hotel sambil menodongkan pistol milik Kenzo ke arah tiga pria itu.

"Dasar gadis kurang ajar" Kenzo cepat cepat bangkit berdiri dari posisi leyeh leyeh-nya namun ancaman Ai membuat Kenzo, Tanuwijaya dan Soebagyo berdiri mematung, menunggu kelengahan Ai.

"Kalian bertiga cepat geser ke pojok ruangan dan duduk di lantai dengan tangan di lipat di belakang kepala" hardik Ai.

Ancaman pistol di tangan Ai membuat ketiga pria itu menurut dan meringkuk di pojok ruangan. Kenzo tampak berkonsentrasi dan menunggu saat yang tepat untuk balik menyerang Ai.

Sambil tetap menodongkan pistolnya dan menjaga jarak dari tiga pria itu Ai bergerak pelan pelan mendekati ranjang Najwa untuk membangunkan Najwa dari pingsannya.

Karena Ai terlalu berkonsentrasi mengawasi gerakan Kenzo dan kawan kawannya, saat berjalan ke ranjang Najwa tanpa disengaja kaki Ai menabrak dan tersandung koper koper berisi uang jutaan yang tergeletak di lantai.

Akibatnya tubuh Ai limbung dan kemudian terpeleset jatuh berdebum di lantai. Gawatnya, pistol yang ada di tangan Ai terlempar jauh hingga jatuh di dekat pintu griya tawang tempat Ai di sekap itu.

Kenzo dan Ai beradu cepat bangkit dari posisi-nya, hampir berbarengan kedua bersiap berlari ke arah pintu kamar hotel itu untuk berebut pistol yang tergeletak di lantai.

Namun Sebelum Kenzo dan Ai sempat berdiri, tiba tiba pintu kamar griya tawang itu terbuka. Dari balik pintu menyembul sesosok pria berambut gondrong dengan wajah penuh jenggot di wajahnya. Pria itu dengan sigap mengambil mengambil pistol di lantai dan menodongkannya ke arah Ai dan Kenzo yang hendak berlari ke arah pistol itu.

"Celaka..!!" Tubuh Ai langsung membeku begitu mengetahui sosok yang baru masuk itu adalah Zlatan, salah satu antek antek WWW. Menghadapi Kenzo, Tanuwijaya dan Soebagyo saja Ai sudah sangat kewalahan apalagi kini di tambah kehadiran Zlatan.

"Ha...Ha...Ha... roda kembali berputar Ai" gelak tawa Kenzo pecah begitu mengetahui lagi lagi posisinya berada di atas angin.

Zlatan memegang selangkangannya yang masih terasa sakit akibat tendangan Ai di kemaluannya tadi. Sepertinya inilah saat buat Zlatan untuk balas dendam pada Ai.

Ai kini benar benar hanya bisa berharap pada pertolongan Alex. Tapi di manakah gerangan Alex sekarang?
*****
Begitu Ai digiring masuk ke dalam hotel Glory oleh Tanuwijaya, Alex langsung bergerak masuk menyusup ke dalam hotel itu untuk menyelamatkan Ai.

Alex sengaja tidak langsung menggerebek kamar griya tawang tempat Ai dan Najwa disekap karena harus menunggu kehadiran Kenzo dan Soebagyo.

Alex nampak lega saat melihat Kenzo dan Soebagyo berjalan beriringan memasuki hotel Glory, desas desus transaksi gratifikasi yang melibatkan calon gubenur Tanuwijaya dengan partai Reform dan organisasi WWW benar terjadi. Keberhasilan operasi tangkap tangan kali ini sungguh amat penting bagi kepolisian dan butterfly effect-nya mungkin bisa berujung pada bubarnya organisasi jahat WWW.

Ada sekitar puluhan ninja, anggota organisasi WWW yang berjaga di sekitar hotel Glory, namun tak sedikitpun Alex merasa gentar. Kali ini Alex harus beraksi sendirian tanpa back-up dari team Alpha yang terkecoh dan malah menggerebek pasangan mesum di hotel Five Star.

Alex melangkah pelan menuju loby hotel Glory. Dua orang penjaga WWW yang berbadan paling besar langsung menghampiri Alex.

"Di larang masuk atau kita....aaachhh..." satu pukulan upper cut dari Alex membuat pria besar itu roboh, teman si pria berbadan besar di sampingnya menyusul roboh di hajar oleh Alex.

Melihat ke dua rekannya roboh, Puluhan ninja dari organisasi WWW itu segera menghunus samurai senjatanya dan mengepung Alex. Alex dengan wajah tenang terlihat melipat lengan kemeja yang ia kenakan, terbiasa dengan latihan berat selama pelatihan militer saat memutuskan bergabung dengan team Alpha membuat Alex begitu terlatih bertempur menghadapi lawan dalam jumlah masal seperti ini.

Tanpa memberi aba aba lagi, Tubuh Alex dengan cepat langsung berkelebat menghajar ninja yang posisinya paling dekat dengannya dan merebut samurai di tangan ninja itu. Ninja yang lain langsung menyerang Alex dengan serentak.

Tubuh Alex berkelit di antara kerumunan ninja ninja itu, pedang samurai di tangannya berkelebat cepat melumpuhkan ninja itu satu persatu. Hebatnya pukulan Alex itu mematikan namun tidak membunuh para ninja itu.

Beberapa kali tubuh Alex sobek dan luka terkena sabetan pedang para ninja itu, namun darah yang menetes dari tubuhnya tak membuat Alex mundur sedikitpun, Keselamatan Ai yang terancam membuat motivasi Alex berlipat dan membuat tenaga Alex bak tiada habisnya.

Satu persatu ninja ninja itu bertumbangan, puluhan ninja tergeletak di lantai dengan tubuh terluka. beberapa ninja terakhir memilih lari menyelamatkan diri.

Dua ninja terhandal bersenjatakan martil dan trisula yang menjadi penghalang terakhir, juga tak memberikan perlawanan berarti saat berhadapan dengan Alex.

Setelah mengatasi para ninja pengawal WWW, Alex segera berlari menuju griya tawang di lantai tiga, tempat transaksi WWW dan Reform di lakukan.

Akhirnya Alex sampai ke lantai tiga di mana hanya terdapat sebuah kamar griya tawang di lantai itu. Sebentar lagi Alex bisa menyelamatkan Ai.

Namun langkah Alex terhenti saat melihat Vicy, attacker yang pernah mengalahkannya di cafe d'pumpkin berdiri menghadang di lorong lantai tiga hotel Glory. Inilah tantangan terakhir yang harus ditaklukkan Alex untuk menyelamatkan Ai.

Alex menarik nafas panjang melihat kehadiran Vicy, sepertinya kali ini Alex harus kembali bertarung dengan attacker tangguh bertangan secepat kilat itu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd