Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Untuk sex scene para suhu sekalian lebih suka dari Point Of View siapa ?

  • POV Pria

    Votes: 52 30,8%
  • POV Wanita

    Votes: 69 40,8%
  • Terserah lu Den

    Votes: 48 28,4%

  • Total voters
    169
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Setibanya dirumah kemudian aku mandi, membuat secangkir kopi, duduk di teras rumah, menghisap rokok kretek, sambil memandang sebuah kolam kecil yang berisikan beberapa ekor ikan koi, pikiranku menerawang, mengingat-ingat semua rentetan kejadian yang aku alami seharian ini, mulai dari pergi ke dokter hingga moment tak terlupakan bareng Riska.

Oya, aku lupa belum memberikan foto surat keterangan sakit, aku lantas mengambil surat tersebut yang aku simpan diatas dashboard mobilku, aku fotokan menggunakan handphone, kemudian kukirimlan via BBM pada bos Tom dan Heni temanku yang menjabat sebagai operasional head untuk tembusan kepada HRD.
Dengan ini menyatakan Saudara Dennis memerlukan istirahat selama tiga hari, begitu kira-kira isi dari surat keterangan sakit tersebut.
Aku berfikir untuk memanfaatkannya, jarang jarang aku ga masuk kerja, lagian sisa cuti bulanan aku belum pernah digunakan sejak awal tahun.

Saat ini perasaanku sedang tak menentu, seharian dengan Riska memang membuat aku menjadi bahagia dan berbunga-bunga, tapi tetap saja pertemuanku dengan Neng kemarin malam masih saja menyisakan luka.

Aku mengutak-atik handphone baruku, kemudian menyalin phonebook kontak telponku, dari lima ratusan kontak, hanya kurang dari seratus kontak yang telah menggunakan whatsapp, mataku tertuju pada satu nama dikontak telepon ku, Riska, aku pandangi fotot profilnya, dia nampak sedang online, aku coba untuk mengiriminya pesan sekedar say Hai, tapi tombol enter tak juga aku tekan, lalu aku lihat profil whatsapp Riska sedang mengetik, aku tunggu, tapi tak juga ada pesan masuk kedalam whatsapp ku, mungkin apabila kami saling bertemu, seolah saling memandang, ingin menyapa tapi ragu.
Beberapa menit kemudian handphone baruku berbunyi, ada satu pesan masuk dari Riska.

" Udah sampe rumah? "

Lalu kujawab
" Udah Ris, kamu dah mandi? "

"Belum, untuk cuci muka dan gosok gigi pun rasanya males, sayang rasanya menghapus sisa sisa kecupan bibir kamu dibibir dan keningku mas"

" Jorookkkk" Jawabku

" Biarinnnn" Ucapnya dengan menggunakan emoticon menjulurkan lidah

" Kangen kamu mass"

" Samaaaaa" Jawabku

" Pengen lebih lama lagi berdua sama kamu mas... Skip dulu ya, suamiku pulang.. Miss U"
Ucap Riska menutup obrolan karena suaminya telah datang

Percakapan dengan Riska via whatsapp membuatku mengenang kembali moment siang tadi, indah dan terasa sangat membahagiakan, namun tetap saja tidak dapat menghapuskan Neng dalam ingatanku.

Aku kemudian membaringkan tubuhku, berusaha tidur, sambil berencana esok pagi akan datang ke rumah Neng, mengunjungi mamah yang sudah sangat lama tidak bertemu, pertemuan terakhir dengan mamah adalah dihari pesta pernikahanku.

Pagi hari, setelah selesai merawat burung burung pelihraanku, selepas mandi aku menuju supermarket, membeli buah buahan dan beberapa macam roti.
Kemudian pergi menuju rumah Neng.

Setibanya dirumah Neng, nampak mamah sedang menyiapkan dagangannya, kuhampiri beliau, seperti biasa meyalami mamah lantas mencium tangannya.

" Lama ga ketemu kasepp... Kabarnya dah punya anak yaa" Tanya mamah sambil memeluk dan menciumiku.

" Perempuan mah satu, usia setahun" Jawabku sambil memperlihatkan foto anakku dihndphone pada mamah.

" Cantikk Den, mirip ibunya" Jawab mamah sambil mengajakku masuk kedalam rumah

Kami ngobrol santai kurang lebih lima belas menit,membahas perkembangan dan kelucuan anakku, tapi Neng samasekali tidak keluar menemuiku.

" Neng kemana mah? , saking lamanya Dennis ga kesini sampai lupa tradisi bikinin Dennis kopi pahit tanpa gula" Ucapku

Kemudian mamah langsung ke belakang menuju kamar Neng.

" Ada suaminya gitu mah? " Tanyaku pada mamah

" Suaminya lagi ga ada kaseppp, bentar katanya dandan dulu, baru selesai mandi Neng nya" Jawab mamah.

Kemudian mamah pamit untuk berangkat jualan.
Tak lama berselang, Neng datang membawakan segelas kopi pahit dan roti yang tadi aku bawakan, kemudian neng mencium tanganku, ada sesuatu yang janggal aku lihat dari tingkahnya, neng selalu menunduk tanpa sekalipun menatap kearah wajahku.

" Kenapa nunduk aja geulisss, lehernya sakit, apa lagi nyariin uang yang jatuh dilantai? " Tanyaku pada Neng dengan nada bercanda.

" Ga apa apa A" Jawab Neng dengan nada lirih sambil menggelengkan kepalanya.

Aku paksa dia untuk bercerita, tapi dia tetap saja membisu tanpa kata.
Lima menit berlalu dalam keheningan, kuteguk kopi yang Neng hidangkan lalu kunyalakan rokok kretek ku.

Tangis Neng pecah, dia menceritakan segala hal yang tidak aku ketahui sebelumnya, aku sedih aku marah......
BADJINGAAAAAAANNNNNNN..... !!!!!!!!
bikin penasaran aja
 
Duh carita jiga kie.. Ulah lila teing di antepken lur.. Gewat proses dei ka tahap selanjutnya.. Jeng gewat salaki c neng teluh ingkig sakalian.. Heeehhee.. Mantap surantap Hu.. Mksh
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd