Duka Tak Bertepi - Part 1
"Aku selalu berharap dia bersanding denganku, namun ternyata takdir tidak berkata demikian"~Tiara Saraswati
Pesta telah usai, kini Tiara dan suaminya berada disalah satu kamar super VIP Raffles hotel kawasan Jakarta Selatan
Kamar yang sudah di desain dengan sangat indah untuk malam pertama mereka,kelopak bunga mawar tampak tertata rapi diatas pembaringan, dinding kamar berhiaskan simbol simbol cinta yang semuanya terbuat dari kelopak bunga mawar berpadu dengan aroma terapi lembut lavender yang berhembus dari sudut kamar semakin menambah romantisme dan gairah yang akan segera menyatu
Tiara duduk di depan meja rias, menatap dirinya pada cermin masih dalam balutan kebaya mewah dipadukan dengan jilbab yang menutup kepalanya, perlahan dia melepaskan jilbab itu rambut indah panjang tampak tersanggul rapi
Suara gemercik air pelan terdengar, tidak lama pintu toilet terbuka Tiara melirik sekilas diujung matanya tampak suaminya keluar dengan hanya mengenakan handuk putih tetesan air tampak masih berjatuhan dari rambutnya yang hitam legam,keheningan tercipta.
POV Hendra
Hendra Herlambang itulah nama pemberian orang tuaku, aku adalah putra tunggal dari Herlambang Diningrat pemilik salah satu perusahaan tambang batubara di Kalimantan, hidupku sangat berkecukupan sejak kecil aku dilimpahi kemewahan yang bertubi tubi dari orang tuaku, aku terbiasa hidup bebas tanpa tekanan aku bebas melakukan apapun sex bebas, mabuk mabukan, hanya narkoba yang orang tuaku haramkan untuk aku sentuh tapi pergaulan bebasku membuatku mencoba mencicipi barang itu
Orang tuaku menjodohkan aku dengan wanita yang tidak kukenal untuk meredam kehidupan bebas yang bertahun tahun membelengguku, pertemuan kami hanya tiga kali,saat makan malam ketika kami pertama kali dikenalkan,saat dia mendampingi ayahnya mengantarkan berkas kerjasama perusahaan dan saat fitting baju pengantin dan prewed sebulan sebelum resepsi pernikahan kami.
Aku menatapnya dari belakang, wanita yang kini sudah berstatus sebagai istriku memang memiliki kecantikan yang hakiki,bentuk tubuh proporsional kulit putih berseri,mata bening lembut,alis yang melengkung indah,hidung mancung berpadu dengan bibir tipis sensual,dada dan bokong yang bulat semuanya tercipta sempurna pada dirinya
aku memandangnya melepas tusuk konde dan membiarkan rambut panjangnya tergerai
Dadaku berdesir hebat tanpa aku sadari tonjolan dari balik handukku tiba tiba saja mengeras
.............
Tiara menoleh dan melihat suaminya berdiri mematung menatapnya "kenapa memandangku seperti itu mas ?"
Hendra gugup mendapat pertanyaan itu "aku terkesima dengan kecantikanmu"jawabnya jujur
dia melangkah mendekati istrinya tangannya terangkat membelai rambut panjang itu
Tiara terdiam, dadanya tiba tiba saja bergemuruh mendapat perlakuan dari suaminya..entah kenapa ada kebimbangan di hatinya, disatu sisi ada satu nama yang masih menguasai hatinya
Hendra memegang ke dua tangan Tiara menuntun untuk berdiri diangkatnya dagu itu dan menciumnya lembut,"bibir yang sangat indah" batinnya
Tiara terpukau mendapat ciuman tiba tiba tersebut,debaran jantungnya sangat kencang saat jemari hendra mulai membuka kancing kebayanya,semua pakaiannya mulai ditanggalkan oleh suaminya hingga tersisa penutup dada dan segitiga yang memiliki warna sama merah maroon
Hendra menatap tubuh didepannya menelan ludahnya nafsunya mulai bergejolak, di raihnya tengkuk wanita didepannya dan mengulum lembut bibirnya
Tiara masih terdiam ini adalah bibir kedua yang menikmati bibir indahnya, sebuah gigitan kecil terasa di bibir bawahnya "akhhhh" jeritnya lirih
Hendra yang mendapati celah yang terbuka segera menelusup kan lidahnya membelit lidah Tiara tangannya menekan tengkuk istrinya,decapan ciuman memenuhi ruangan yang mulai terasa panas oleh ciuman yang semakin dalam
Lidah Hendra mulai mengabsen deretan gigi Tiara, istrinya sudah mulai terangsang ciuman kaku diawal perlahan mulai mendapat perlawanan,
tangan Tiara mulai mengalun di leher suaminya memberikan remasan lembut pada rambutnya, tangan Hendra mengusap pelan punggung istrinya perlahan turun kebawah meremas remas lembut pantat indah itu
"Eummmm..ahh" desahan Tiara terdengar pelan,tangan hendra mulai merayap keatas membelai gundukan payudara yang masih tertutup,terasa sangat lembut
"ahhhh massss hendra sentuhhh dari dalam" kata Tiara dengan wajah merona
Hendra melepas pengait bra istrinya dengan cepat,payudara istrinya membulat sempurna puting berwarna pink nampak terlihat menggoda,nafsunya sudah membakar diangkatnya tubuh istrinya dan dibaringkan dengan perlahan
matanya yang berkabut gairah tampak menatap wajah istrinya yang merona kemerahan menandakan hasrat yang mulai menanjak..
Kembali dilumatnya bibir tipis itu,Tiara membalas lumatan suaminya dengan ganas lidah mereka saling membelit bertukar ludah yang berdecap keras, tangannya merayap turun ke payudara meremas lembut gundukan itu dan memilin pelan putingnya
tubuh Tiara menggelinjang dengan perlakuan itu vaginanya terasa mulai berkedut ini adalah pengalaman pertamanya,selama pacaran dia hanya melakukan deep kiss dengan kekasihnya tidak lebih
tangan Hendra meremas payudara itu kiri kanan sesekali putingnya dia jepit lembut
"Uhhh...Massss putingku jangan dimainkan seperti itu..aku gak tahannn mass.."racau tiara
"Iya sayang, payudaramu sangat menggairahkan"
"Aku akan memberikan yang lebih nikmat lagi sayanggg"
Ciuman Hendra perlahan turun merayap keleher di berikan tanda cupang disana tampak jelas terlihat,lidahnya menyapu permukaan kulit putih itu jilatannya melingkar dipayudara istrinya
kecupan demi kecupan disekitar areola hingga dilahapnya dengan buas puting payudara yang sudah mengeras,kedua tangan Hendra menggenggam kedua payudara itu diisapnya puting itu bergantian disertai gigitan gigitan kecil
Tubuh Tiara semakin gelisah merasakan terpaan birahi yang semakin besar desahannya mulai tidak tertahan
"Ahhhh mass, isappp lebihhh kerass mas..isappp putingkuu mass gigit yang kerasss" tangannya meremas rambut suaminya ditatapnya pria yang sedang rakus menyusu itu
Puas dengan payudara istrinya kecupan Hendra turun kebawah sapuan lidahnya melata menjelajahi perut rata itu semakin kebawah hingga berhenti tepat di penutup segitiga berwarna maron,tampak basahh oleh lelehan cairan vagina istrinya
Tiara mengangkat sedikit pantatnya saat Hendra menarik penutup itu
Vagina berwarna merah merekah terpampang jelas lipatan bibir vagina mungil dengan bulu tertata rapi, di rentangkannya paha istrinya dia menghirup aroma vagina yang bersih terawat
"sayang..vaginamu sangat harum, aku akan menjilatinya sayang"
"Iyyahh mass lakukan cepeet jangan diliatin ajaa,aku maluu"
"Iyaa sayang aku akan melakukannya sekarang"
Lidah Hendra terjulur menyapu sekilas permukaan vagina itu
"Ahhhhh mass gelii" kembali Tiara merasakan kedutan di vaginanya
Lidah Hendra mulai membelah vagina itu ujung lidahnya mulai mengorek setiap sudutnya
Tiara mendesah kencang "enakkk mass enakk bangett aaahhh"
Hendra semakin bersemangat lidahnya semakin liar mempermainkan klitoris istrinya
"uhhhh mass enakk mass teruuss mass isaaap kencang ahh ahhh" tubuh tiara semakin menegang tangannya menekan keras kepala suaminya untuk lebih buas mengeksploitasi vaginanya
"Sluurrppppp slurrppppp..."Hendra mengisap rakus cairan yang mulai membasahi vagina itu
"vaginamu sangat nikmat sayangg, sudahhh sangatt basahh..sluurrppp..slurrpppp... "
Tiara merasakan sesuatu yang akan meledak dari bawah sana ini pengalaman pertamanya seks oral
kepalanya bergerak kekiri dan kanan tangannya mencengkram erat seprei ranjang bola matanya bergerak liar menanti badai kenikmatan yang akan segera datang
"Iisaappp teruss mass,yang kerasss mass, akuuu ga tahaann lagii mass, aku ga tahannn"
"Arrrkkkkkkk.....aaaahhhhhhhh" racau tiara
Bersamaan dengan isapann rakus Hendra menyedottt semua cairan vaginanya,tubuh Tiara melengkung keatas
"aaaakhhhh...maassss....akuuu keluaaarrrr aahh ahhh ahhhhh" jerit tiara
Cairan vagina tampak membanjir,Hendra terkesima mendapati klimaks pertama istrinya begitu dahsyat cairan putih bening meleleh keluar lidahnya terasa hangatt mengorek dan menyeruput sisa sisa cairan kenikmatan yang baru dilepaskan istrinya
Nafas Tiara tersengal sengal setelah pelepasan pertama, suaminya perlahan merangkak naik setelah melepas handuk yang melilit pinggangnya,matanya menatap senjata suaminya yang sudah menegang keras,dia menggit bibir bawahnya
"Mas setubuhin kamu yah sayang"
Tiara mengangguk pelan "mass ini pengalaman pertamaku"
Hendra tersenyum mendengar ucapan itu dikecupnya dengan lembut bibir istrinya "masih perawan" batinnya
Dia mulai memposisikan dirinya diatas Tiara, direnggangkannya paha mulus itu, batang penis yang sudah menegang keras diposisikan pada lubang vagina istrinya, digeseknya pelan kepala penisnya pada bibir vagina sambil menekan perlahan
"akhhh mass, sakitttt" jerita kecil Tiara terdengar pilu
"ini hanya sebentar sayang ,setelah ini akan nikmatt"ujar Hendra
vagina itu terasa seret, Hendra mendengus menekan batang penisnya semakin dalam
"sakiitt mass, sakiitttt...cabutt penismu mas, sakitt skali mass" racau Tiara
kepalanya bergerak liar tangannya meremas kencang bantal yang ada di bawah kepalanya
Keringaaat membasahi dahi Hendra pinggulnya semakin menekan dalam
"krrkkkkkk" kepala penisnya terasa seperti merobek sesuatu, Hendra menahan napas penisnya sudah menancap sempurna, jepitan vagina yang erat berdenyut kencang meremas kuat batang penisnya
Hendra mendiamkan sejenak dilumatnya lembut bibir istrinya
air mata membasahi pipi tiara "perihh sangat perih saat di perawani" batin Tiara,matanya terpejam erat.
Hendra megecup kelopak mata tiara pinggulnya mulai bergerak pelan cengkraman vagina tiara sangat erat, penisnya mulai keluar masuk perlahan sangat lembut gerakannya merasakan sensasi vagina perawan yang baru di belah gesekan kulit kelamin menerbangkannya ke awan awan
"ahh vaginamu sangat nikmat sayangg,vaginamu sangatt enakk jepitannya,mass ga tahann..aaahhh"
Tiara mulai gelisah, rasa sakit perlahan mulai hilang berganti dengan rasa nikmat yang tak terlukiskan
"Oughhh mass nikmatt bangett mass, teruss mass lebihh kerass mass lebih cepaaatt"
rengek tiara
Nafsu Hendra sudah sampai di ubun ubun dengan gerakan cepat pinggulnya mulai memompa liang vagina itu, semakin lama semakin cepat
"akhhh enakk mass,enakk bangett, lebihh kerasss lagii mass aku sudah tidak tahan maassss " vaginanya mulai berkedut keras rasa ingin pipis terasa mulai mendesakkan
Hendra semakin mempercepat gerakannya vagina tiara sudah sangat becek suara tumbukan kelamin menggema keras diiringi jeritan kenikmatan bergema dalam kamar hotel
"ahhh masss cepat mass, aku ingiinn keluar mass dikitt lagii masss"jerit tiara
"Bersamaan sayaang aku jugahhh sudahh hampirr keluar..ahhh nikmat bangeet sayangg vaginamuuu nikmatt bangeett"racau hendra
"Penismu jugaa sangatt enak mass, akuu mauu keluar mass, aku mauu keluaarrr"
"Akhhhhhhhh...ahhhhhh" tubuhh Tiara terlonjak lonjakk gemetaran menjemput klimaks keduanya cairan vaginanya terasa merembes keluar
"Tiaaraa aku jugaa mauu keluaarr"pekik Hendra tubuhnya menegang hebat "hahhh hahhh hahhh...akkhhh akhhhhh aaaaaaaaahhhhh" bibirnya dengan buass melumat bibir istrinya, spermanya menyemprot berkali kali menerobos memenuhi liang vagina tiara
Tiara membalas dengan panas lumatan suaminya, tangannya mendekap erat leher suaminya saat dirasakan semburan semburan hangat menembus dinding rahimnya
Air matanya menetes merasakan kenikmatan tiada tara persetubuhan pertama baginya, mahkotanya telah dia serahkan pada suaminya,mahkota yang telah dia persiapkan sebelumnya untuk kekasihnya tapi kemudian takdir berbicara lain
Hendra menggulingkan tubuhnya kesamping,sekilas dilihatnya noda merah menempel di batang penisnya dan bercak merah diseprei putih menjelaskan jika dia yang pertama kali memerawani istrinya
Sambil memeluk erat tubuh Tiara, dikecupnya lembut kening wanita itu, mata tiara terpejam nampak gurat kelelahan dengan sisa air mata mengering membekas dipipinya rambutnya acak acakan,tidak lama kemudian dengkuran halus terdengar mengantarnya kealam mimpi
Tiinggg
Suara denting ponsel menandakan ada pesan masuk,Hendra meraih ponsel dari nakas di sampingnya
"honey, bagaimana malam pertamamu, kapan jatahku honey aku kangeen"
Hendra tersenyum smirk,
terpampang nama Mita, istri dari kepala divisi pemasaran perusahaannya
Dia mematikan ponselnya, menarik selimut menutupi tubuh polosnya bersama tiara dan menyusulnya masuk ke alam mimpi
Bersambung...