Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Hapus

Status
Please reply by conversation.
Duka Tak Bertepi - Part 1

"Aku selalu berharap dia bersanding denganku, namun ternyata takdir tidak berkata demikian"~Tiara Saraswati


Pesta telah usai, kini Tiara dan suaminya berada disalah satu kamar super VIP Raffles hotel kawasan Jakarta Selatan
Kamar yang sudah di desain dengan sangat indah untuk malam pertama mereka,kelopak bunga mawar tampak tertata rapi diatas pembaringan, dinding kamar berhiaskan simbol simbol cinta yang semuanya terbuat dari kelopak bunga mawar berpadu dengan aroma terapi lembut lavender yang berhembus dari sudut kamar semakin menambah romantisme dan gairah yang akan segera menyatu

Tiara duduk di depan meja rias, menatap dirinya pada cermin masih dalam balutan kebaya mewah dipadukan dengan jilbab yang menutup kepalanya, perlahan dia melepaskan jilbab itu rambut indah panjang tampak tersanggul rapi

Suara gemercik air pelan terdengar, tidak lama pintu toilet terbuka Tiara melirik sekilas diujung matanya tampak suaminya keluar dengan hanya mengenakan handuk putih tetesan air tampak masih berjatuhan dari rambutnya yang hitam legam,keheningan tercipta.

POV Hendra
Hendra Herlambang itulah nama pemberian orang tuaku, aku adalah putra tunggal dari Herlambang Diningrat pemilik salah satu perusahaan tambang batubara di Kalimantan, hidupku sangat berkecukupan sejak kecil aku dilimpahi kemewahan yang bertubi tubi dari orang tuaku, aku terbiasa hidup bebas tanpa tekanan aku bebas melakukan apapun sex bebas, mabuk mabukan, hanya narkoba yang orang tuaku haramkan untuk aku sentuh tapi pergaulan bebasku membuatku mencoba mencicipi barang itu
Orang tuaku menjodohkan aku dengan wanita yang tidak kukenal untuk meredam kehidupan bebas yang bertahun tahun membelengguku, pertemuan kami hanya tiga kali,saat makan malam ketika kami pertama kali dikenalkan,saat dia mendampingi ayahnya mengantarkan berkas kerjasama perusahaan dan saat fitting baju pengantin dan prewed sebulan sebelum resepsi pernikahan kami.
Aku menatapnya dari belakang, wanita yang kini sudah berstatus sebagai istriku memang memiliki kecantikan yang hakiki,bentuk tubuh proporsional kulit putih berseri,mata bening lembut,alis yang melengkung indah,hidung mancung berpadu dengan bibir tipis sensual,dada dan bokong yang bulat semuanya tercipta sempurna pada dirinya
aku memandangnya melepas tusuk konde dan membiarkan rambut panjangnya tergerai
Dadaku berdesir hebat tanpa aku sadari tonjolan dari balik handukku tiba tiba saja mengeras

.............

Tiara menoleh dan melihat suaminya berdiri mematung menatapnya "kenapa memandangku seperti itu mas ?"

Hendra gugup mendapat pertanyaan itu "aku terkesima dengan kecantikanmu"jawabnya jujur

dia melangkah mendekati istrinya tangannya terangkat membelai rambut panjang itu
Tiara terdiam, dadanya tiba tiba saja bergemuruh mendapat perlakuan dari suaminya..entah kenapa ada kebimbangan di hatinya, disatu sisi ada satu nama yang masih menguasai hatinya

Hendra memegang ke dua tangan Tiara menuntun untuk berdiri diangkatnya dagu itu dan menciumnya lembut,"bibir yang sangat indah" batinnya

Tiara terpukau mendapat ciuman tiba tiba tersebut,debaran jantungnya sangat kencang saat jemari hendra mulai membuka kancing kebayanya,semua pakaiannya mulai ditanggalkan oleh suaminya hingga tersisa penutup dada dan segitiga yang memiliki warna sama merah maroon

Hendra menatap tubuh didepannya menelan ludahnya nafsunya mulai bergejolak, di raihnya tengkuk wanita didepannya dan mengulum lembut bibirnya

Tiara masih terdiam ini adalah bibir kedua yang menikmati bibir indahnya, sebuah gigitan kecil terasa di bibir bawahnya "akhhhh" jeritnya lirih

Hendra yang mendapati celah yang terbuka segera menelusup kan lidahnya membelit lidah Tiara tangannya menekan tengkuk istrinya,decapan ciuman memenuhi ruangan yang mulai terasa panas oleh ciuman yang semakin dalam

Lidah Hendra mulai mengabsen deretan gigi Tiara, istrinya sudah mulai terangsang ciuman kaku diawal perlahan mulai mendapat perlawanan,

tangan Tiara mulai mengalun di leher suaminya memberikan remasan lembut pada rambutnya, tangan Hendra mengusap pelan punggung istrinya perlahan turun kebawah meremas remas lembut pantat indah itu

"Eummmm..ahh" desahan Tiara terdengar pelan,tangan hendra mulai merayap keatas membelai gundukan payudara yang masih tertutup,terasa sangat lembut

"ahhhh massss hendra sentuhhh dari dalam" kata Tiara dengan wajah merona

Hendra melepas pengait bra istrinya dengan cepat,payudara istrinya membulat sempurna puting berwarna pink nampak terlihat menggoda,nafsunya sudah membakar diangkatnya tubuh istrinya dan dibaringkan dengan perlahan

matanya yang berkabut gairah tampak menatap wajah istrinya yang merona kemerahan menandakan hasrat yang mulai menanjak..



Kembali dilumatnya bibir tipis itu,Tiara membalas lumatan suaminya dengan ganas lidah mereka saling membelit bertukar ludah yang berdecap keras, tangannya merayap turun ke payudara meremas lembut gundukan itu dan memilin pelan putingnya

tubuh Tiara menggelinjang dengan perlakuan itu vaginanya terasa mulai berkedut ini adalah pengalaman pertamanya,selama pacaran dia hanya melakukan deep kiss dengan kekasihnya tidak lebih

tangan Hendra meremas payudara itu kiri kanan sesekali putingnya dia jepit lembut

"Uhhh...Massss putingku jangan dimainkan seperti itu..aku gak tahannn mass.."racau tiara

"Iya sayang, payudaramu sangat menggairahkan"
"Aku akan memberikan yang lebih nikmat lagi sayanggg"

Ciuman Hendra perlahan turun merayap keleher di berikan tanda cupang disana tampak jelas terlihat,lidahnya menyapu permukaan kulit putih itu jilatannya melingkar dipayudara istrinya

kecupan demi kecupan disekitar areola hingga dilahapnya dengan buas puting payudara yang sudah mengeras,kedua tangan Hendra menggenggam kedua payudara itu diisapnya puting itu bergantian disertai gigitan gigitan kecil

Tubuh Tiara semakin gelisah merasakan terpaan birahi yang semakin besar desahannya mulai tidak tertahan

"Ahhhh mass, isappp lebihhh kerass mas..isappp putingkuu mass gigit yang kerasss" tangannya meremas rambut suaminya ditatapnya pria yang sedang rakus menyusu itu

Puas dengan payudara istrinya kecupan Hendra turun kebawah sapuan lidahnya melata menjelajahi perut rata itu semakin kebawah hingga berhenti tepat di penutup segitiga berwarna maron,tampak basahh oleh lelehan cairan vagina istrinya

Tiara mengangkat sedikit pantatnya saat Hendra menarik penutup itu

Vagina berwarna merah merekah terpampang jelas lipatan bibir vagina mungil dengan bulu tertata rapi, di rentangkannya paha istrinya dia menghirup aroma vagina yang bersih terawat

"sayang..vaginamu sangat harum, aku akan menjilatinya sayang"
"Iyyahh mass lakukan cepeet jangan diliatin ajaa,aku maluu"
"Iyaa sayang aku akan melakukannya sekarang"

Lidah Hendra terjulur menyapu sekilas permukaan vagina itu
"Ahhhhh mass gelii" kembali Tiara merasakan kedutan di vaginanya
Lidah Hendra mulai membelah vagina itu ujung lidahnya mulai mengorek setiap sudutnya

Tiara mendesah kencang "enakkk mass enakk bangett aaahhh"

Hendra semakin bersemangat lidahnya semakin liar mempermainkan klitoris istrinya

"uhhhh mass enakk mass teruuss mass isaaap kencang ahh ahhh" tubuh tiara semakin menegang tangannya menekan keras kepala suaminya untuk lebih buas mengeksploitasi vaginanya

"Sluurrppppp slurrppppp..."Hendra mengisap rakus cairan yang mulai membasahi vagina itu
"vaginamu sangat nikmat sayangg, sudahhh sangatt basahh..sluurrppp..slurrpppp... "

Tiara merasakan sesuatu yang akan meledak dari bawah sana ini pengalaman pertamanya seks oral
kepalanya bergerak kekiri dan kanan tangannya mencengkram erat seprei ranjang bola matanya bergerak liar menanti badai kenikmatan yang akan segera datang

"Iisaappp teruss mass,yang kerasss mass, akuuu ga tahaann lagii mass, aku ga tahannn"
"Arrrkkkkkkk.....aaaahhhhhhhh" racau tiara

Bersamaan dengan isapann rakus Hendra menyedottt semua cairan vaginanya,tubuh Tiara melengkung keatas

"aaaakhhhh...maassss....akuuu keluaaarrrr aahh ahhh ahhhhh" jerit tiara

Cairan vagina tampak membanjir,Hendra terkesima mendapati klimaks pertama istrinya begitu dahsyat cairan putih bening meleleh keluar lidahnya terasa hangatt mengorek dan menyeruput sisa sisa cairan kenikmatan yang baru dilepaskan istrinya

Nafas Tiara tersengal sengal setelah pelepasan pertama, suaminya perlahan merangkak naik setelah melepas handuk yang melilit pinggangnya,matanya menatap senjata suaminya yang sudah menegang keras,dia menggit bibir bawahnya

"Mas setubuhin kamu yah sayang"
Tiara mengangguk pelan "mass ini pengalaman pertamaku"
Hendra tersenyum mendengar ucapan itu dikecupnya dengan lembut bibir istrinya "masih perawan" batinnya

Dia mulai memposisikan dirinya diatas Tiara, direnggangkannya paha mulus itu, batang penis yang sudah menegang keras diposisikan pada lubang vagina istrinya, digeseknya pelan kepala penisnya pada bibir vagina sambil menekan perlahan


"akhhh mass, sakitttt" jerita kecil Tiara terdengar pilu

"ini hanya sebentar sayang ,setelah ini akan nikmatt"ujar Hendra

vagina itu terasa seret, Hendra mendengus menekan batang penisnya semakin dalam

"sakiitt mass, sakiitttt...cabutt penismu mas, sakitt skali mass" racau Tiara
kepalanya bergerak liar tangannya meremas kencang bantal yang ada di bawah kepalanya

Keringaaat membasahi dahi Hendra pinggulnya semakin menekan dalam

"krrkkkkkk" kepala penisnya terasa seperti merobek sesuatu, Hendra menahan napas penisnya sudah menancap sempurna, jepitan vagina yang erat berdenyut kencang meremas kuat batang penisnya

Hendra mendiamkan sejenak dilumatnya lembut bibir istrinya

air mata membasahi pipi tiara "perihh sangat perih saat di perawani" batin Tiara,matanya terpejam erat.

Hendra megecup kelopak mata tiara pinggulnya mulai bergerak pelan cengkraman vagina tiara sangat erat, penisnya mulai keluar masuk perlahan sangat lembut gerakannya merasakan sensasi vagina perawan yang baru di belah gesekan kulit kelamin menerbangkannya ke awan awan

"ahh vaginamu sangat nikmat sayangg,vaginamu sangatt enakk jepitannya,mass ga tahann..aaahhh"

Tiara mulai gelisah, rasa sakit perlahan mulai hilang berganti dengan rasa nikmat yang tak terlukiskan

"Oughhh mass nikmatt bangett mass, teruss mass lebihh kerass mass lebih cepaaatt"
rengek tiara

Nafsu Hendra sudah sampai di ubun ubun dengan gerakan cepat pinggulnya mulai memompa liang vagina itu, semakin lama semakin cepat

"akhhh enakk mass,enakk bangett, lebihh kerasss lagii mass aku sudah tidak tahan maassss " vaginanya mulai berkedut keras rasa ingin pipis terasa mulai mendesakkan

Hendra semakin mempercepat gerakannya vagina tiara sudah sangat becek suara tumbukan kelamin menggema keras diiringi jeritan kenikmatan bergema dalam kamar hotel

"ahhh masss cepat mass, aku ingiinn keluar mass dikitt lagii masss"jerit tiara

"Bersamaan sayaang aku jugahhh sudahh hampirr keluar..ahhh nikmat bangeet sayangg vaginamuuu nikmatt bangeett"racau hendra

"Penismu jugaa sangatt enak mass, akuu mauu keluar mass, aku mauu keluaarrr"
"Akhhhhhhhh...ahhhhhh" tubuhh Tiara terlonjak lonjakk gemetaran menjemput klimaks keduanya cairan vaginanya terasa merembes keluar

"Tiaaraa aku jugaa mauu keluaarr"pekik Hendra tubuhnya menegang hebat "hahhh hahhh hahhh...akkhhh akhhhhh aaaaaaaaahhhhh" bibirnya dengan buass melumat bibir istrinya, spermanya menyemprot berkali kali menerobos memenuhi liang vagina tiara

Tiara membalas dengan panas lumatan suaminya, tangannya mendekap erat leher suaminya saat dirasakan semburan semburan hangat menembus dinding rahimnya



Air matanya menetes merasakan kenikmatan tiada tara persetubuhan pertama baginya, mahkotanya telah dia serahkan pada suaminya,mahkota yang telah dia persiapkan sebelumnya untuk kekasihnya tapi kemudian takdir berbicara lain

Hendra menggulingkan tubuhnya kesamping,sekilas dilihatnya noda merah menempel di batang penisnya dan bercak merah diseprei putih menjelaskan jika dia yang pertama kali memerawani istrinya

Sambil memeluk erat tubuh Tiara, dikecupnya lembut kening wanita itu, mata tiara terpejam nampak gurat kelelahan dengan sisa air mata mengering membekas dipipinya rambutnya acak acakan,tidak lama kemudian dengkuran halus terdengar mengantarnya kealam mimpi

Tiinggg

Suara denting ponsel menandakan ada pesan masuk,Hendra meraih ponsel dari nakas di sampingnya

"honey, bagaimana malam pertamamu, kapan jatahku honey♥️♥️ aku kangeen"

Hendra tersenyum smirk,
terpampang nama Mita, istri dari kepala divisi pemasaran perusahaannya

Dia mematikan ponselnya, menarik selimut menutupi tubuh polosnya bersama tiara dan menyusulnya masuk ke alam mimpi

Bersambung...
muantaaaaaap
 
Duka Tak Bertepi - Part 3


Hendra memasuki rumah dengan langkah langkah panjang,

Mbok asih..mbok asiihh." Teriaknya kencang

"Iya den" jawab Mbok asih sambil tergopoh gopoh menghampiri majikannya

"Tiara mana ? " Tanya Hendra

"Non Tiara ke kantor tadi pagi den di antar mang Sarbini, katanya hari ini ada meeting dengan ayahnya" jawab Mbok asih sopan

"Hmmmm" gumam Hendra, tanpa bertanya panjang dia bergegas menuju kamar utama,

Tangannya memutar handle pintu di dorongnya dengan pelan, aroma mawar menyeruak menyapu Indra penciumannya

Tatapannya menyapu kamar yang sangat luas itu, figura foto pernikahannya tampak apik melekat pada dinding diatas pembaringan,
Direbahkannya tubuhnya diatas ranjang sambil menatap langit langit kamar


Flashback

"Ayah apa maksud ayah mengatur atur perjodohanku !!" Suara Hendra menggema saat memasuki ruang keluarga

"Usiamu sudah menginjak 34 tahun Hendra dan kamu belum ada niat untuk membangun rumah tangga ?" Jawab pak Herlambang

"Iya Hendra, ayah dan ibu semakin menua kami juga memerlukan cucu sebagai penerus keluarga ini, kamu anak kami satu satunya jika kamu tidak segera memberi kami cucu siapa yang akan mewarisi semua harta kekayaan keluarga ini ??" Bu herlambang ikut menimpali

"Tapi ayah ibu ini bukan zaman Datuk maringgih dimana perjodohan harus diatur atur lagi" ucap hendra sarkas

"Ayah tidak peduli..!! Sudah cukup kamu jadi pria petualang..berapa banyak lagi wanita wanita diluar sana harus menjadi penghangat ranjangmu..??" Ucap pak Herlambang

"Ayah...! Kamu tahu sendiri aku tidak suka dengan ikatan apapun apalagi harus terikat pada satu ikatan perkawinan" ujar Hendra dengan intonasi suara meninggi

"Pokoknya ayah dan ibu sudah menetapkan pernikahan ini, kamu harus menikahinya tidak ada penolakan" Pekik Bu herlambang

"Ibu..! Dia akan menderita, jika tidak ada cinta diantara kami.." ucap hendra lirih

"Itu bukan urusan ibu, bertahun tahun ibu membiarkanmu dengan kehidupan bebasmu itu, ibu sudah tidak tahan dengan teman teman ibu yang setiap hari hanya membicarakan cucu mereka saja, telinga ibu sudah panas..pokoknya nikahi wanita pilihan ibu atau kamu mau penyakit jantung ibu kambuh hendra.. !! " teriak Bu herlambang

Pada akhirnya Hendra terpaksa menyerah dengan pilihan orang tuanya..

....................

Hari beranjak gelap

Tiara memasuki rumah dengan gurat kelelahan di wajahnya,

"Assalamu alaikum.." ucapnya

"Waalaikum salam non Tiara" jawab mbak Dina dan Mbok asih bersamaan,

setiap sore ke dua pembantunya itu selalu menonton tv di ruang tamu sambil menunggu majikannya pulang,kebiasaan baru yang mereka lakukan setelah seharian mengurus rumah besar itu

"Mas Hendra sudah pulang bik ? aku lihat mobilnya di garasi" tanya Tiara

"Iya non, tadi siang datang..begitu tiba masuk kamar dan belum keluar keluar sampai sekarang non,mungkin ketiduran" jawab Mbok asih

"Baiklah kalau begitu, biar aku saja yang melihatnya mungkin mas Hendra masih tidur"ucap Tiara

Langkah kakinga menyusuri anak anak tangga ke lantai dua kamar utama

Sampai di depan pintu, nafasnya ditarik dalam dan di hembuskan pelan..ini adalah ke dua kalinya dia akan berada di kamar yang sama dengan suaminya setelah pernikahan mereka

Tangannya memutar hendle pintu dan membukanya, tampak diatas ranjang suaminya tidur telentang dan pakaian yang sepertinya belum berganti sejak kedatangannya

Langkahnya mendekat pelan ke tepian pembaringan di tepuk tepuknya nya dengan lembut lengan suaminya..

"Mas..mass bangun, udah hampir Maghrib" ucap Tiara pelan

"Hmmm...." gumam hendra

"Bangun mass, ayoo mas" Tiara membelai pipi suaminya

Hendra menggeliat, matanya terbuka pelan, seraut wajah cantik putih bak pualam duduk di sampingnya dengan senyum indah mengembang dari bibirnya

"Apa sihhh.." ujar hendra

Hendra menepis kasar tangan Tiara yang masih mengelus lembut pipinya

Tiara terpaku dengan perlakuan suaminya dadanya berdenyut nyeri

Hendra bangun sambil mengusap kasar mukanya

"Siapkan air hangat aku mau mandi" ucapnya sinis

"Baik mas, habis mandi langsung turun kebawah mas ya, mas sepertinya belum makan sejak sampai di rumah, bik asih sudah membuatkan makanan kesukaan mas hendra" ujar Tiara

"Bawel amat sih kamu, aku suruh siapin air hangat jawabanmu melantur" suara Hendra mulai meninggi

"Baik mas" jawab Tiara lirih

Kakinya melangkah memasuki toilet disiapkannya semua perlengkapan mandi suaminya bathtub sudah terisi air hangat

"Semuanya sudah siap mas" ujar Tiara sambil tersenyum

Hendra bangkit berdiri, dilepaskannya kemeja dan celananya di depan tiara hingga tersisa celana boxer
Tiara memalingkan wajahnya, nampak bersemu merah

Walaupun mereka sudah sah sebagai suami istri tapi masih ada perasaan canggung di hatinya mendapati suasana seperti itu

Setelah suaminya memasuki toilet, Tiara memungut pakaian kotor suaminya dan akan di letakkan kedalam keranjang pakaian kotor disudut kamar

Tangannya memeriksa kantong kemeja dan celana, secarik kain lembut tersentuh ujung jarinya ditariknya pelan..sapu tangan pink dengan aroma khas parfum wanita

Napasnya terasa tercekat

....................

Makan malam berlangsung dalam suasana hening,hanya suara denting sendok makan yang beradu dengan piring

Tiara melirik suaminya yang tampak asik menikmati setiap suapan yang masuk ke mulutnya

Pikiran Tiara terus berkelana, sapu tangan berwarna pink terus memenuhi pikirannya..
Tangannya terasa berat mengangkat sendok makan, hendra melirik kelakuan istrinya sekilas yang tampak melamun

Dahinya berkerut

"Apa yang kamu pikirkan" tanya hendra

Tidak ada jawaban

"Tiaraaa !" " Ucap hendra dengan suara mulai meninggi

Secara refleks Tiara menjatuhkan sendok makan karna terkejut

"Ehhh iya mas, aku..akuu.*** pa pa mas" jawab Tiara gugup

"Ga apa apa gimana hah,sejak aku duduk disini kamu hanya melamun saja, bilang kalau tidak senang makan malam denganku !" Bentak Hendra

Tangannya menjatuhkan sendok dipiring dengan keras sambil meraih gelas berisi air minum menghabiskannya dalam beberapa tegukan, kemudian berdiri dan melangkah menuju lantai dua

Mbok asih dan mbak dina yang berdiri didekat meja makan mengelus dada mereka melihat kelakuan majikannya yang mulai terlihat kasar setelah pernikahan

Mata tiara berkaca kaca, di raihnya gelas dan meneguk airnya dengan pelan

"Sabar non" mbok asih mendekat mengelus lembut pundak Tiara

"Tidak apa apa mbok" ujar Tiara lirih

"Mbok asih dan mbak dina lanjut makan saja disini panggil mang Sarbini yang lagi jaga di pintu gerbang, aku akan menyusul mas Hendra" ucap Tiara

"Iya non, yang sabar yahh..orang sabar di sayang Tuhan, den Hendra mungkin lagi kesambet jin Kalimantan" timpal Mbak Dina

"Husss mulutmu dijaga tohh dinaaa..ini non Tiara lagi bersedih" ujar mbok asih sambil melotot ke arah mbak dina

Bibir tiara tersenyum kecil melihat kelakuan dua pembantunya itu, di gesernya kursi kebelakang kemudian berdiri dan menyusul suaminya yang sudah lebih duluan masuk kamar

....................

Tiara memasuki kamar, dilihatnya hendra suaminya duduk bersandar di sofa dekat jendela kaki kanannya diangkat dan bertumpu pada kaki kiri tangannya sibuk mengetik pada layar HP sesekali senyuman terukir di bibirnya

Tiara mendekat pelan dan duduk disampingnya, tangannya saling meremas

"Mass.." ucap Tiara pelan

Hendra tidak menggubris, tangannya sibuk mengetik berbalas pesan, entah siapa

"Mass hendraaa" ucap Tiara lembut dengan intonasi suara mulai naik

Seketika Hendra terdiam, tangannya berhenti bergerak..wajahnya menoleh ke arah Tiara

"Ada apaa ??" Ujarnya

"Boleh aku bertanya sesuatu mas ?" Ucap Tiara

"Tanya saja, ga usah bertele-tele" nada suara Hendra mulai meninggi merasa kesibukannya terganggu

"Aku menemukan sapu tangan di saku celanaku mas" ujar Tiara

Muka Hendra seketika membesi

"Apa urusanmu dengan masalah pribadiku" bentak Hendra

" Aku istrimu mas" jawab Tiara dengan mata mulai berkaca kaca

"Istri..??!!" Tanya Hendra sarkas

"Iya mas, aku berhak tahu..aku istrimu" jawab Tiara

"Hahahahahaaa...."suara tawa Hendra menggema dalam kamar yang kedap suara itu

HP nya di letakkan di sofa kemudian berdiri, ditariknya ke dua tangan Tiara dengan kasar

"Kamu istriku kannn , kalau begitu tugasmu melayaniku" ujar Hendra

Bibirnya dengan kasar langsung melumat bibir tiara, Tiara gelagapan sambil memukul mukul dada Hendra

Tangan Hendra dengan ganas menarik baju Tiara hingga kancing kancingnya terlepas, dengan sekali tarik penutup payudara terlepas diangkatnya tubuh ramping itu dan dilemparkan ke ranjang

Tiara meringkuk ketakutan mendapatkan perlakuan kasar suaminya yang sangat berbeda dengan malam pertama pernikahan mereka, kedua tangannya refleks menutupi dadanya yang terekspos

Hendra menyeringai, dengan tidak sabaran di lepasnya celana dan baju tidur yang dikenakannya hingga tersisa celana boxer yang mulai memperlihatkan tonjolan keras

Di tindihnya tubuh Tiara dengan memberikan ciuman ciuman kasar pada bibir kemudian merayap turun keleher, tangannya meremas kuat payudara Tiara

"Masss...hiks hiks hiksss...hentikan mass" jerit pilu Tiara menahan rasa sakit akibat jepitan jari yang keras pada puting susunya

Hendra tergesa gesa melepaskan celana Tiara dan menarik kasar penutup segitiga itu

Direntangkannya paha itu dengan lebar , penisnya di posisikan didepan lubang vagina dan tanpa belas kasihan penisnya menerobos tanpa mempedulikan keadaan Tiara

"Aaaaaaaaaaaa sakiittt...sakiiittt maassss...sudahhh sudahhh aaahhh saakiitttttt" jerit pilu Tiara,
Air matanya mulai menetes deras mendapatkan perlakuan kasar suaminya, vaginanya terasa sangat perih saat penis suaminya menerobos tanpa membiarkan vaginanya mengeluarkan pelumasnya

Hendra terus memacu dengan liar diatas tubuh Tiara tanpa peduli dengan jeritan jeritan kesakitan Tiara yang sama sekali tidak menikmati persetubuhan itu


.......
Bersambung
end part 3
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd