Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Hanya Cerita

Part 13.

Kawan..

Mengapa kau menatapku seperti itu?
Mengapa tersirat rasa tak suka kepadaku dalam wajahmu?
Adakah ceritaku yang mengingatkanmu akan sesuatu?

Seperih atau sepahit pahitnya kisah hidup yang sudah kau jalani kawan, percayalah bahwa aku tak terlibat sedikitpun di dalamnya...

Sulutlah rokok ini, tenangkan dirimu..

Bagus kawan.. bagus..

Sekarang akan kuulangi titik ceritaku sesaat setelah Melly memeluk dan menciumku..


____________________________________


"Mell..."

"Iyaah.. tenang sayaang.. gapapa kok.." Melly semakin gencar meremas dan membelai penisku.

Semakin kuat kucoba bertahan, semakin besar nafsu yang datang. Akhirnya dengan segala kesadaran akan kekalahan menahan nafsu dan dengan penuh sadar pula aku memilih melupakan status wanita di hadapanku saat ini, kucium bibir Melly dengan buas dan liar, Melly menyambut ciumanku dengan cara yang sama, buas dan sama sama liar. Kutarik kesamping seutas tali yang menggantung di bahu Melly, lingerie itu meluncur dengan bebas ke bawah. Kutatap kedua payudara bulat milik Melly yang sudah teramat sering ku hisap dan kujilati ini, malam ini bukit kembar itu kembali menjadi milikku. Kuraih pinggul Melly dengan kedua lenganku, kuangkat dan kugendong tubuh seksi ini, ku sejajarkan kedua payudaranya tepat di depan wajahku. Kusandarkan di tembok tubuh Melly dan mulai melumat, menjilat dan menghisap seluruh bagian payudaranya yang ehm ehm itu tanpa terlewat satu milimeterpun.

"Aaahh... ssshh... Maaall.. hhhm..." Melly mendesah menikmati lumatan dan gigitan kecil pada payudaranya. Dia menahan kepalaku agar tak berpindah ke area lain kecuali payudaranya.

Selang beberapa menit kemudian Melly memerosotkan tubuhnya turun dari gendonganku, kami kembali berdiri sejajar. Melly mencium bibirku sambil meraih ujung bawah kaos yang kukenakan dan membukanya melalui atas. Setelah bertelanjang dada, Melly sedikit membungkuk dan mulai menstimulasi puting dadaku dengan lidah dan bibirnya. Tubuhku bereaksi, tubuhku bergetar karena rasa geli dan nikmat yang dihasilkan oleh lidah Melly pada puting dadaku. Jilatan Melly terus menuju ke bawah dan berakhir di kepala penisku. Dia menjilat jilat kepala penisku sampai terlihat mengkilap, kemudian Melly membuka mulutnya dan memasukkan penisku ke dalam sana.

Sekitar sepuluh menit kemudian kuminta Melly untuk berhenti mengoral penisku.

"Ssshh... huuuh... udah Mel.. udah.."

"Hhmmm.. cuph cuph cuph.." Melly menyudahi oralnya dengan mencium cium kepala penisku. Aku merebahkan diri dikasur busa miliknya dan membuka celana jeansku. Setelah telanjang bulat, aku meminta Melly untuk mendekat. Melly nungging disisiku, kusambar bibir Melly selagi dia menggenggam penisku dan mengocoknya lembut. Aku menggeser posisi, kutempatkan wajahku dibawah selangkangannya. Melly paham maksudku dan langsung setengah berdiri bertumpu pada lutut. Dengan rakus kulumat dan kujilat bibir vagina serta clitorisnya, rasa sedikit asin yang berasal dari lendir vaginanya seperti menjadi penambah semangat bagiku. Terus kujilati clitorisnya sambil sesekali kumasukkan lidahku ke dalam lubang vagina Melly, desahan demi desahan yang keluar dari mulut, goyangan demi goyangan pinggul yang memperkosa wajah dan aroma aroma nafsu yang mengerubung membuat Melly setengah menjerit sambil menekan selangkangannya yang bergetar diatas wajahku beberapa menit kemudian, dia orgasme.

Aku kehabisan nafas, kuangkat pinggul Melly dan menggesernya kesamping dia langsung mengocok clitorisnya sendiri agar puncak kenikmatannya tak berhenti begitu saja. Tubuhnya sedikit tersentak dan pinggulnya mengejan ngejan dengan posisi nungging menantang. Pemandangan punggung belakang Melly nan mulus serta pinggang yang ramping dipadu dengan pinggul yang membulat sekal membuat aku tak tahan untuk segera memasukan penisku ke vaginanya. Kupegang pinggang ramping yang sedang nungging itu dan kuposisikan penisku di lubang vaginanya, dengan rasa gemas kusodok lubang nikmat itu sedikit keras, Melly yang masih dalam pengaruh orgasme tambah menjerit kecil karena kaget dengan sodokan penisku yang tiba tiba.

"Aakkhh... uuu~~ukkkhhhh...."

Sadis, pinggulnya naik turun, penisku sudah seperti gagang pompa dragon saja dibuatnya. Gerakan pinggulnya memompa penisku yang sudah masuk ke dalam vaginanya membuat aku hampir saja muncrat. Aku buru buru cabut kembali penisku.

Gila fikirku.. bisa begitu ya vagina Melly. Batang penisku seperti dijepit kemudian diurut dari atas kebawah seiring pompaan pinggulnya tadi.

"Aaa~ah Kemal.. kenapa dicabut?"

Melly melihat ke arahku yang sedang mengatur nafas dibelakangnya agar penisku ini jangan muncrat dulu.
Baru juga mulai, masa mau keluar fikirku.

"Gapapa.. gw masukin lagi ya Mel.." Kataku sambil bersiap siap.

"Hu'uum.."

Melly menurunkan kepalanya sampai ke kasur lalu menaikkan pinggulnya setinggi yang dia mampu dan melebarkan kakinya sejauh yang dia bisa.

Mataku nanar melihat vagina Melly dari belakang seperti ini. Kilatan cahaya lampu yang menerangi pantat dan bibir bawah vaginanya yang sudah berlendir itu menambah keseksian Tubuh Melly dimataku. Perhatianku kini tertuju pada lubang anusnya, lubang vagina dan lubang anus yang terpampang jelas didepan dimataku seolah minta untuk kucicipi dua duanya. Aku bernafsu sekali melihat lubang anus Melly itu.
Kulumuri jari telunjukku dengan lendir yang keluar dari vagina Melly dan ku olesi bagian luar lobang anus Melly dengan lendir itu.

"Mel.. lobang yang ini udah pernah dimasukin belom?" Kataku sambil terus melumasi putaran lubang anus miliknya.

Fikiranku sudah miring, bagaimana bisa begitu indahnya lubang tempat keluarnya kotoran ini terlihat dimataku.

"Belom.. jangan ya sayang, ga boleh.." Jawab Melly sambil menatap ke arahku.

"Di memek aja ya Mal, jangan disitu.." Katanya lagi.

Jawaban Melly yang kedua tadi terasa jauh sekali kedengarannya ditelingaku, aku hanya mendengar jawaban itu seperti sayup sayup saja.

Kulumuri lagi telunjukku dengan lendir vaginanya dan kembali mengolesi bibir lubang anusnya.

"Hmm.. Mmalll.. buruan ngewee.. jangan maenin itu mulu." Pinta Melly agar aku segera memasukkan penisku ke dalam vaginanya dan berhenti memainkan jari di luar lubang anusnya.

Aku menuruti keinginannya, namun mataku tetap tertuju pada lubang anus yang sempit dan berwarna gelap itu. Semakin lama kupandangi lubang itu semakin bernafsu saja rasa ingin mencicipi masuk kedalamnya. Desahan desahan dan teriakan kecil Melly karena genjotanku yang begitu keras di vaginanya sudah hampir tak terdengar lagi ditelingaku, aku terus menatap lubang anusnya, kumasukkan seruas ibu jariku kedalam sana, kudorong masuk dan kutarik keluar ibu jariku seiring dengan keluar masuknya penisku didalam vaginanya. Nafasku makin memburu, aku sudah tak tahu apakah Melly kembali mencapai orgasmenya lagi atau belum karena perhatian ku hanya ke satu lubang lainnya, aku sudah tak tahu lagi apakah Melly mendesah atau menjerit, aku sudah tak tahu lagi apakah Melly memanggil namaku atau tidak. Yang kutahu kawan, aku merasakan penisku hangat dan basah sekali oleh cairan yang seolah membanjiri penisku didalam vaginanya dan itu bukan spermaku.
Aku seperti mendapat perintah dalam otakku agar mengeluarkan penisku dari lubang vaginanya dan pindah ke lubang anusnya. Kuturuti perintah yang ada di dalam kepalaku, dengan cepat kutarik keluar penisku dan pindah ke lubang anusnya.

Kudorong penisku masuk kesana tapi mendapat penolakan dari lubang itu, karena lubang itu menjadi tertutup rapat. Kudorong paksa penisku dan kepala penisku berhasil masuk. Melly berontak dan berteriak, tapi justru bagiku berontakan itu terlihat bagai goyangan keindahan dan teriakannya seperti desahan manja seperti yang biasa dia keluarkan setiap bercinta denganku. Melly menjerit kesakitan dan memohon agar aku berhenti menyodok lubang anusnya, tapi yang terdengar bagiku seperti permohonan dari Melly untuk terus memasukkan penisku lebih dalam lagi. Kudorong lagi penisku sampai masuk setengah batang, Melly semakin menjerit dan menangis,

"Huaaaa.. Aaakhh.. Maall Jangaaann Maall, sakiit Maal, Saakiiittt...huhuhu..."

Kepalaku menengadah ke langit langit, mataku terpejam, bibirku tersenyum lebar ketika mendengar tangisan Melly yang kesakitan namun seperti desahan desahan yang begitu menikmati penisku di dalam lubang anusnya saat ini.

Kudorong lagi penisku dengan sedikit tenaga.

'Blesss..'

Kini seluruh batang penisku sudah masuk ke dalam anusnya.

"AKKHH.. huaaaahaa.. huaaa.. ampun Mall.. ampun.. Sakiit Maaalll.."

Oh.. merdu sekali suara desahan Melly ditelingaku.. begitulah isi fikiranku.

Penisku terasa dijepit dengan erat, jauh lebih erat daripada lubang vagina milik Ziah. Ini lebih seperti di genggam dengan tangan kencang.

"Ouuhh.. enak banget Mell.." Kataku mulai memaju mundurkan penisku.

"Huaaahahaaaa.. Saakiiit Maaall.. stop Maall, Sakiit.." Melly tetap menangis dan memintaku untuk berhenti, tentu saja aku menolaknya.

"Bentar lagi Mel.. sshhh.. enak banget Mel pantat lu.."

Kupercepat sodokanku di anusnya, aku sudah tak memperdulikan lagi tangisan dan raungan Melly yang memintaku untuk berhenti. Ketika kurasa sudah dekat laju spermaku, kucabut penisku dan ku putar dengan cepat tubuhnya agar dia rebah, kubuka lebar lebar tungkai pahanya dan kumasukkan penisku ke lubang vaginanya. Melly terus menangis dan sesekali mendesah, aku tersenyum melihat itu. Entah karena desahannya atau karena tangisannya.

Sekitar sepuluh atau lima belas kali genjotan penisku di vaginanya, akhirnya tak kuasa juga kutahan laju sperma dalam penisku dan kusemburkan semuanya didalam vagina Melly.
Melly terkejut dan seperti ingin menarik tubuhnya, namun kutahan sebisa mungkin dengan memegangi pinggangnya agar tak bergerak. Kutekan dalam dalam penisku dan kusemburkan lagi sisa sisa spermaku.

"Aaggghh.. Uuuugghh.." Desahanku akhirnya keluar juga.

"Mal Mal Mal.. jangan didalem pliiis... gw mau nikaah.. hiks.."
Tentu saja sudah percuma bagi Melly untuk berkata seperti itu.

Aku ambruk dan menindih tubuh Melly, nafas kami cepat, aku tersenyum tapi tidak dengan Melly, Melly masih terisak meskipun tangannya memeluk punggungku. Lima menit kemudian Melly memintaku untuk bangun dengan suara ketus.

"Awas lu, minggir jangan nindihin gw !!"

"Kenapa sih sayaang?" Aku menowel ujung hidung Melly sambil tersenyum tapi Melly menjawab dengan nada marah dan kembali terisak.

"Pantat gw SAKIT ANJING !!!" MINGGIR LU... hiks hiks!!"

Bukannya merasa bersalah karena sudah memperkosa anusnya, aku malah dengan santai bergeser dan rebahan di samping Melly.

"Salahlu Mel, salahlu tadi pake nungging pamer lobang pantat ke gw."

"TAII !!" Melly merespon kata kataku dengan kasar.

"Gw gak nyangka lu bakal nyodomi gw Mal.. anjing lu..!! Sakit begoo !!" Jelas sekali nada marah dari Melly.

Aku diam..

"Gw juga ga nyangka lu bakal buang peju lu di dalem, lu lagi kenapa sih Nyet hah?!! Gak biasa biasanya lu ngeluarin peju lu di dalem memek gw Anjing.."

Aku tetap diam..

"Apa gara gara gw mau nikah terus lu fikir lu bisa buang peju lu di dalem memek gw seenaknya?"

"Gw mau nikah sama temen lu anjiiing... gw gak pernah masalahin soal kita ngewe Mal, karena bukan sekali dua kali kita ngewe dibelakang Nya'ung. Tapi yang gw masalahin itu lu buang peju lu di dalem memek gw. Terus lu sodomi paksa gw.. sakit anjing, sakiit..!!"

Meskipun terpukul mendengar ucapannya, tapi rasa rasanya aku tetap merasa tak pantas untuk disalahkan sepenuhnya oleh Melly. Karena semua perselingkuhan ini diawali oleh Melly yang hanya memakai tanktop tanpa BH disaat aku mengantarnya pulang tengah malam sambil hujan hujanan waktu dulu. Tapi karena malas untuk berdebat kubiarkan saja Melly mengomel sesuka hatinya.

"Jawab Anjing..!!!" Melly memukul lenganku.

Kujawab pertanyaan pertanyaan Melly yang tak kudengarkan itu dengan memeluknya dan mencium bibirnya. Meskipun awalnya dia keras menolak tapi aku bukanlah type yang mudah menyerah, kutahan kedua lengannya dan mencoba untuk mencium bibirnya secara terus menerus. Akhirnya pertahanan Melly runtuh juga dan mau menerima bibirku diatas bibirnya.
Kami kembali bercinta malam itu meskipun kudengar sesekali Melly seperti meringis menahan sakit, aku tak terlalu menggubrisnya. Diakhir percintaan kubuang spermaku didalam vagina Melly untuk kedua kalinya sepanjang perselingkuhanku dengan calon istri sahabatku.



Dua minggu kemudian setelah malam itu, acara pernikahan antara Nya'ung dan Melly pun dilangsungkan. Cara kami berempat untuk saling membantu menyelesaikan masalah diantara kami kembali berhasil. Aku bisa bilang berhasil karena Nya'ung akhirnya setuju untuk memberitahu semua saudaranya bahwa dia akan segera menikah dan meminta mereka untuk datang ke acara akad dan pesta pernikahan. Entah bagaimana Qia memberi pengertian kepada Nya'ung malam itu, sejujurnya aku juga tak terlalu perduli sebenarnya. Yang jelas kedua sejoli ini akhirnya kembali damai dan bisa memulai hidup baru dalam ikatan pernikahan.

Meskipun begitu, aku merasa ada sedikit perbedaan sikap dari Melly kepadaku, dua hari setelah malam percintaan kami, Melly seperti menjaga jarak denganku dan selalu mencari cari alasan setiap kuajak bertemu, bahkan ajakan Qia pun akan dia tolak dengan halus jika ada aku disitu.
Qia sempat curiga awalnya dan sempat menanyaiku kenapa Melly terkesan menjauhi ku.

"Adat dari Kampungnya gitu kali Qii, perempuan yang mau nikah ga boleh sering sering jalan keluar deket laki laki. Udahlah biarin aja. Maklum sih aku juga." Jawabku beralasan kepada Qia meskipun aku tahu sebab apa Melly menghindar dariku.

Akupun bukan tanpa usaha untuk bertanya kepada Melly kenapa sikapnya berubah drastis semenjak percintaan kami yang terakhir. Seminggu sebelum hari pernikahan mereka, kucoba untuk menelponnya untuk meminta penjelasan kenapa dia menjauhiku. Berkali kali kutelpon Melly namun tak satupun yang diangkat olehnya.
Akhirnya kukirim SMS dan berharap dia mau membalas SMS ku.

'Lu mrh sm gw?'

Lima belas menit berlalu sampai akhirnya nada SMS masuk terdengar dari HP ku.

Ting..

Dengan cepat kuraih HP ku dan membuka kotak masuk pesan. Aku tersenyum ketika membaca nama MELLY disana. Dia membalas SMS ku. Bagus..

Kubuka SMS dari Melly..

'Ga'

Hanya dua huruf itu saja yang ada di pesannya. Kembali kubalas SMS dari Melly.


_______________


'Trs knp lu jauhin gw?'

Ting..

'Gpp'

_______________

'Plis mel jwb, apa gr² kita ngwe mnggu kmrn?'

Ting..

'Fkr aj sndri'

_______________

'Bkn slah gw jg dong, kan lu yg ngjk gw ngwe dluaan'

Ting..

'Iy, tp gw ga mnta disodomi'

Ting..

'Trs gw ga nyngka lu bkal buang pju lu d dlm mmek gw'

_____________

'Ywdh sih mau gmn lg mel, ud kjadian jg. Lu kan ga hrs jauhin gw juga'


Ting..

'Udhlah mal, lg mlz bhs mslh itu. Gw lg konsen mikirin nikahan gw ama NYA'UNG '

_______________

Aku diam beberapa saat setelah membaca balasan SMS nya yang terakhir, Melly mengetik nama Nya'ung dengan huruf besar semua.
Aku paham maksud Melly, dia ingin menegurku lewat sindiran bahwa dia itu adalah calon istri dari sahabatku sendiri, jadi tak seharusnya aku melakukan seks anal dan membuang spermaku didalam vaginanya meskipun sudah sering kami berselingkuh dibelakang pasangan kami masing masing. Aku paham kalau dia tak terima dengan seks anal yang kupaksakan, akupun paham kalau dia juga tak terima ketika kubuang semua spermaku ke dalam vaginanya, tapi kan itu karena posisi dia yang nungging didepanku malam itu, jadi aku bisa saja bilang kalau itu adalah 'undangan' dari Melly untuk ku anal

Bukankah begitu kawan?

Lalu kalau soal buang sperma didalam, aku akui memang aku sedikit kebablasan malam itu, tapi bukankah setelah itu aku kembali membuang spermaku didalam vaginanya di ronde kedua percintaanku dengannya?

Bahkan dia tak sedikitpun protes.

Beberapa kalimat yang sifatnya mendebat sudah setengah jalan ku ketik sebagai balasan atas SMS nya yang terakhir. Tapi setelah kufikir fikir tak ada untungnya berdebat melawan wanita yang sedang kesal denganku.

Akhirnya kubalas SMS nya dengan kalimat,

'Ywdh urus dlu aja nikahanlu ama SOHIB GW'

Lima menit, sepuluh menit, bahkan sampai lima belas menit kutunggu balasan SMS dari Melly yang tak kunjung tiba. Sedikit kesal, kuletakkan HP ku dan kubakar rokok Mild ku yang tinggal sebatang. Baru tiga hisapan HP ku berbunyi.


Ting...

Buru buru kuambil HP ku dan membuka kotak masuk pesan.

'Skdar ngsh tau aj, smpe skrg pantat gw msh pendarahan gr² lu sodomi paksa. PUAS LU?!'

Ting..


'Gw jg lg masa subur pas lu ngcrot d dlm mmek gw. PUAS LU HAH? PUAS LU ANJING?



_____________________________



Kawan,

Kembali kutanya satu pertanyaan yang sama kepadamu.
Mengapa raut wajahmu seolah tak suka kepadaku ketika mendengar cerita yang kuceritakan padamu?

Apakah ada sesuatu hal dalam cerita ini yang membangkitkan amarahmu kawan? Apakah ceritaku mengingatkanmu tentang masa lalumu?

Kembali kuberitahu kepadamu, sepahit atau seperih perihnya kisah hidup yang sudah kau jalani sebelumnya, tak sedikitpun aku terlibat di dalamnya.

Ingat ingatlah itu kawan..
Ingat ingatlah itu..

Aku tidak akan melanjutkan ceritaku sebelum emosimu mereda, tenangkan dirimu..

Hmm? Apa kau bilang?
Kau takut aku akan berhenti bercerita?

Tidak kawan, tidak..

Aku akan terus bercerita tentang kisahku kepada kalian..

Karena ceritaku belumlah usai...
 
Terima kasih pada para suhu suhu semua yang sampai saat ini masih bersedia membaca coretan abal abal dari ane. :ampun::ampun::ampun:

Terima kasih juga bagi para pemberi cendol, jempol atau ekspresi ekspresi lain dalam cerita maupun dalam kolom komentar :ampun::ampun::ampun:

Terima kasih juga untuk komentar komentar dari para suhu yang sudah meramaikan trit ini, dan terima kasih juga untuk para silent reader yang masih terus setia utk membaca cerita Kemal sampai titik ini. :ampun::ampun::ampun:

Ane senang kalo ternyata ada spekulasi spekulasi yang hadir disini, menandakan bahwa para suhu ternyata mengikuti alur ceritanya. Jadi teruslah berspekulasi, karena cerita ini belumlah usai.. :beer:
 
Terima kasih pada para suhu suhu semua yang sampai saat ini masih bersedia membaca coretan abal abal dari ane. :ampun::ampun::ampun:

Terima kasih juga bagi para pemberi cendol, jempol atau ekspresi ekspresi lain dalam cerita maupun dalam kolom komentar :ampun::ampun::ampun:

Terima kasih juga untuk komentar komentar dari para suhu yang sudah meramaikan trit ini, dan terima kasih juga untuk para silent reader yang masih terus setia utk membaca cerita Kemal sampai titik ini. :ampun::ampun::ampun:

Ane senang kalo ternyata ada spekulasi spekulasi yang hadir disini, menandakan bahwa para suhu ternyata mengikuti alur ceritanya. Jadi teruslah berspekulasi, karena cerita ini belumlah usai.. :beer:
kutunggu lanjutannya boss
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd