Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA HAHOLONGAN.

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Haissss...
Mantap kali abang.....
Jangan di gantung lagi ya abang.. Dah tak sabar ini..
Makasih abang..
 
part 14.. MAHLUK MENGERIKAN...!



Aku sudah memasuki kawasan pajak (pasar). Karena tak dapat tidur, mungkin sudah puas terlelap selama di perjalan. Terlelap, sambil merangkul tubuh bohay si bunga anggrek yang berbaring di pangkuan ku. Membayangkan itu, hatiku tersenyum geli.
aku memutuskan untuk pergi ke pajak. Untuk sekedar melihat lihat ke tempat kerja ku ( grosir pak buan ).
Tengah malam tadi, tepatnya pukul 2 dini hari tadi, kami sudah tiba di kota ini. Kota dengan semboyan, IKA BINA EN PABOLO.
Sesampai nya di depan ruko, aku melihat seorang pemuda, yang ku taksir usianya tak terlalu jauh di atas ku. Dia tengah menurunkan keranjang sayuran dari gerobak sorong. Setelah kuamati dan kudekati, ternyata dia bang fahmi. Anaknya pak buan. Aku mengenalnya, seminggu sebelum keberangkatan ku ke medan. Saat itu, dia rutin bermain kemari. Saat kutanya.,
" bosan dirumah..!" Katanya.
Aku melihat dia tersandar di dinding ruko sebelah yang belum buka. Dengan nafas ngos ngosan, dia menegak habis satu botol air mineral.
Sama seperti saat pertama kali aku kerja mengangkat barang barang ayah nya.
Aku melangkah menghampirinya.

" capek bang..!!? " tanya ku tersenyum geli, melihat ekpresi dan gestur tubuhnya yang kecape'an.

" akhh.. kimak lah kau gar.! Ga usah ngejek lah kau..! " ucapnya, saat melihat ku.

' hahahaha..! " aku tertawa membalas ucapannya.
Kemudian aku mengulurkan tangan, menyalam nya.

" kapan nyampek ( sampai ) kau..!? " tanyanya.

" jam dua tadi bang..!" Jawabku.

" lahhh.. berarti, barusan..!" Ucapnya " ngapai kau kemari..!? Ga usah langsung kerja lahh..!! Istrahat aja dulu. Hajab kali nanti badan mu..! " sambung nya.

" iya bang...! Mo men maen aja nya kemari. Rindu aku sama pajak ini..! " jawabku.

" hmm.. iya lahh..! Ehh.. dah ko jumpai si bos.!? ( pak buan.,aka ayah nya)

" belum bang..!"
" pas baru nyampek sini tadi, ku tengok abang tasandar disini.,hajab kali ku tengok..! kasian kali aku lihat nya..!" Ucapku seloro, sambil tertawa.

" akhh.. taik la kau bahh..! " balas nya.
" ya dah lahh., ku jumpai dulu si bos.! Aku pun mo lanjut lagi ni. Ada ampat (4) karanjang lagi tu..!" Ucap nya sambil berdiri.

" ok lah bang.. masuk lah aku dulu ya..!" Ucapku.
Kulihat dia sudah berjalan, sambil menarik kereta sorong.
" kalau ada yang menghalangi, tabrak aja...! " ucapku sedikit keras, kembali menjahili nya.
Dia mengacungkan jempol nya dan terus berjalan.

" assalamualaikum..!" Aku memberi salam, saat aku masuk ke dalam ruko.

" wa'alaikum ssalaam.!" Sahut beliau.
" ehh.. gar..! Kapan sampai..!? " tanya beliau saat melihatku.

" jam dua tadi pak.." jawab ku, menyalam dan menempelkan telapak tangannya ke kening ku.

Sambil menyusun dan merapikan barang, kami pun mengobrol. Beliau banyak bertanya ini itu, tentang segala hal, selama kami berada di medan.

" itu., yang gantiin kerja aku, bang fahmi..? " tanyaku ke beliau.

" iya.. ku paksa dia..!! "

" lahh.. kog di paksa..!? Kan kasian pak..! Hajab kali dia ku tengok tadi..!" Ucapku.

" cemana lah gar.., di suruh kuliah, tak mau..! Alasan nya capek..! Ada pulak lah sekolah capek..!?? Ga di fikirkan nya, awak yang mencari duit ini lebih capek..! Bisa bisa nya dia bilang capek..! Kan, udah ga ada isi kepalanya yang becakap itu..!! Dodak nya kurasa isi kepala nya itu..! ( dodak/dedak = ampas sisa gilingan padi ) "

" hahahaha.. " aku tertawa geli, mendengar celoteh pak buan. Kesal dengan tingkah anak mudanya itu.

" terakhir., haaa., tengok kan, baru dirasakannya, yang betul betul capek itu..! " ucapnya lagi

Cukup lama kami mengobrol, hingga kulihat keadaan pajak yang sudah ramai. Karena merasa tak enak akan mengganggu kerja mereka, aku pun pamit pulang.

" mmm.. besok, ga usah pala kerja kau dulu ya.., hari senin aja kau masuk kerja. Hari ini sampai besok, istrahat lah kau dulu..! " beliau memberitahu.

" iya pak.. makasih pak..! " ucapku.

" biar di kasih pelajaran dulu bodat satu itu..! " bisik nya, sambil meruncing kan muncung nya ke arah anak nya ( bang fahmi) yang tengah meladeni pembeli.

" hahaha... ! " aku kembali tertawa.

.....................

Sesampainya di rumah, aku langsung menuju ke pekarangan belakang.
Aku mengamati kebun sayur di belakang rumah. Setelah kuperhatikan, ternyata mamak ku sudah ' menyetel' semuanya. Semua sayur masih dalam penanaman baru. Belum ada yang layak panen.
Di hujung lahan, kulihat jenis tanaman baru. Setelah ku dekati, ternyata kacang panjang dan timun. Pohon nya sudah menjalar sampai keatas hujung tonggak penyangga. Dan buahnya juga sudah tumbuh.

Ku amati semua tumbuhan yang ada di pekarangan yang cukup luas ini. Selama aku tidak berada disini, mamak ku mengerjakan semua nya sendiri. , betapa letih dan susah nya beliau mengerjakannya sendiri. Membayangkannya, kelopak mataku menjadi panas dan buram. Perjuangan dan kerja keras nya untuk menghidupi ku. Tak terasa, air mataku mengalir. Aku merasa malu. Di umurku yang sekarang ini, aku belum bisa berbuat banyak untuk nya.
' maafkan anak mu ini maak..!'

.....................
.....................


Saat berada di belakang tadi, aku teringat dengan sesuatu. Janjiku dengan seseorang.
Tanpa menunggu lama, aku segera mandi. Dan langsung, cus berangkat.

Sekitar 500 meter aku berjalan keluar rumah, tiba tiba..
' skreett...! Sreeekkk...! '
Suara gesekan ban kereta ( motor ) dan aspal dicampur pasir, menggilas tepat di samping ku.
Secara spontan dan reflec campur terkejut, aku melompat ke samping. Menghindari segala kemungkinan yang akan terjadi.
Kulihat si pengendara kereta berhenti di depan ku. Dengan memakai helm yang semi tertutup, aku tak dapat melihat wajah nya. Namun, aku tau di sedang menatapku. Cem menantang pulak dia ku tengok. Seketika, dengan sendirinya , amarah ku langsung memuncak.
' kimak nya ni la bahh..!!' Batin ku memaki.
Tak menunggu lama, langsung ku datangi dia
' begibal lah ini...!! ' batin ku lagi. ( begibal = gaduh / gelut )
Tapi, begitu aku sudah berdiri di samping nya, aku sedikit terkejut. Ternyata, si pengendara adalah seorang perempuan. Nampak dari pakaian yang ia kenakan. Dia memakai skirt pendek di atas lutut. Menampakkan betis dan sedikit paha mulusnya yang di hiasi dengan bulu bulu halus.
Saat itu juga, dia melepaskan helm nya.
Begitu aku melihat wajah nya, seketika itu juga, amarah dan emosi ku yang tadi memuncak, langsung hilang. Dan terbang entah kemana.
' huft..!' Aku menghembuskan nafas.
Cukup lama kami terdiam. Ku perhatikan dia yang bercermin di kaca spion, membetulkan rambut pendeknya yang sudah rapi.

" maksud nya apa itu tadi, kek gitu..!?? Bikin orang terkejut gitu..!? " Tanyaku, karena sudah cukup lama kami saling diam.
Namun, dia tetap sok sibuk menyibak nyibakkan rambut nya. Tanpa menoleh sedikit pun.
' huftt..!' Kembali aku menghembuskan nafas. Heran melihat tingkah nya.

" mo kemana..!?? " tanyaku lagi.
Namun, dia tetap tak merespon pertanyaan ku.
" kog ga ke sekolah...!!? " kembali aku bertanya, dengan sedikit lembut.
Lagi lagi, dia tak menggubris kata kata yang keluar dari mulutku. Walau tak lagi membenahi rambut nya, namun pandangan lurus kedepan.
' ya tuhan....! Kenapa nya betina satu ini..!! Kalau ga mau ngomong, kenapa berhenti disini, mencegatku..!? ' batin ku bertanya tanya.
Ingin ku pergi saja meninggalkannya. Namun, hati dan perasaan ku tak membenarkan nya.

" Roooss..." panggilku. Yang kali ini dengan suara dan nada yang amat dan teramat sangat lembut.
Kali ini, dia sedikit bereaksi. Sedikit..!?? Ya..! Hanya sedikit reaksi yang ia berikan. Yaitu, hanya menggerakkan bola mata nya. Dia melirikku tajam.
Wiihh.. udah lah..! Habis sudah kesabaran ku.

" turun...! " perintah ku, dengan suara dan nada juga ekspresi yang agak...
Dia langsung menatapku. Mungkin terkejut melihat gelagatku.
" turun...!! " aku mengulangi, lebih mendalam kan suara ku.
Dia menongkatkan keretanya, dan langsung turun dari atas kereta.
Segera aku mengambil alih kereta nya. menaikkan cagakan kereta, dan menstater nya.

" naik..! " perintah ku lagi, saat keretanya sudah menyala.
Dia pun langsung naik, dengan posisi duduk menyamping. Aku pun langsung menjalankan kereta. Saat kereta berjalan secara perlahan, dia menutupi celah pahanya dengan kedua telapak tangannya.

" kalau mau ditutupi, kenapa pakai rok pendek..!? " ucap ku, memancing percakapan dengan berseloro ( bergurau ).
Tak di inyana, dia malah menggeser telapak tangannya yang tadi menutupi, sehingga, celah pahanya kembli terbuka. Dan parahnya, dia malah mengangkat sebelah kaki nya.
' srrrakk..!' Dengan spontan, aku menekan kedua rem kereta. Lalu menoleh ke arahnya.

" buka helm kamu..!" Perintah ku.
Tanpa ada komen, dia membuka helm yang menutupi kepalanya.
" tutupin pakai helm..! " perintah ku.
Lagi, dia menuruti perintah ku. Menutupi celah pahanya dengan helm yang dipegangnya dengan tangan kiri. Sementara, tangan kanan nya melingkar, memegang perut ku.

" awas..! Tangannya jangan kebawah.! Nanti salah pegang..! " ucapku, kembali berseloro menjahilinya.
' nyiuuut..! ' kurasakan cubitannya yang lumayan pedas di perut ku.

Setelah kereta berjalan, kini aku jadi bingung sendiri. Tak tak tau entah mau kemana.
Kami berdua sama sama diam. Tak mengeluarkan sepatah kata pun.
Lalu, aku melihat warung makan yang semi semi cafe gitu ( angkringan ). Aku memutuskan untuk singgah.
Saat kami sudah turun dari kereta, dia menatapku heran.

" singgah bentar. Aku lapar.." ucapku,menjawab keheranan nya.
Dia mengikuti ku memasuki warung. Aku memilih tempat paling sudut, yang di sekat oleh partisi tepas setinggi pinggang.
Saat dia duduk didepan ku, aku menggeser kursi di samping ku.

" duduk sini...!" Ucapku, yang menyuruh nya untuk duduk disamping ku.
Dia berdiri dari tempat duduk nya, dan kemudian duduk di samping ku.

Aku jadi heran. Setelah tadi sempat membuat ku jengkel dengan tingkah cuek nya, kini dia malah jadi penurut.
Seorang pelayan mendatangi kami, menanyakan pesanan. Aku pun menyebutkan makanan pesanan ku.

Ketika si pelayan menanyai nya...

"Aku minum aja, kak.. teh manis dingin ( es teh ). " ucapnya ke pelayan.
Setelah si pelayan pergi, kami kembali diam.
Tak tahan dengan situasi seperti ini, akhirnya aku mengalah.

" ibu., tadi dari mana dan mau kemana..? " tanyaku.
Dia menoleh sebentar, tapi tidak menjawab pertanyaan ku.
Aku mencoba tuk lebih bersabar.

" ibu ga sekolah...!? " tanyaku lagi.

" ngapai sekolah..! Aku kan udah tamat.! Kog disuruh sekolah lagi..! " jawabnya dengan jutek, tanpa menoleh.

" mmm.. maksud saya, ibu kog ga di sekolah..? " aku meralat pertanyaan ku.

" ngapai nanya nanya..!? Situ aja yang masih sekolah, ga ke sekolah..! " ucapnya, masih dengan nada dan cara yang sama. Tanpa menoleh sedikitpun padaku.

" Ros... yang ngomong itu aku.! Bukan gelas, atau pun sendok sendok itu. Jadi, kamu jawab nya lihat ke aku. Jangan ke gelas, ataupun sendok ini..!" Ucap ku sambil menunjuk dan menyentuh gelas dan sendok yang ada di atas meja.

" aku kan lagi kesal, lagi merajuk ama kamu..! masak ngomong nya sambil liatin kamu..! kan, ga enak...!! " ucapnya, sambil menoleh ku sebentar, dan kemudian menunduk.
Aku mengkerutkan kening. Heran dengan ucapannya. Kenapa pulak lah dia kesal ama ku.! Yang ada tu, harusnya aku yang kesal ama dia. Karena tadi dia hampir menabrak ku.

" kog bisa kesal sama aku..!? Kenapa..!? " tanya ku heran.

" kamu... "

" ngomong nya lihat ke aku..!!" Potongku, saat dia menjawab dengan menunduk.
Bu rosa mengangkat kepala nya, menoleh ke aku. dengan wajah tertekuk dan manyun.

" kamu nya, dah pulang kemari ga ada ngabari ke aku..! " ucapnya merajuk.
" kalo ada maunya aja, nelfon..!! Begitu dah dapat, lupa ama kita..! Ga ada kabar..! " sambung nya
Aku terdiam. Menatapnya lekat. Mencoba tuk menyaring dan mencerna juga memahami setiap kalimat yang di ucapkan nya tadi.
Hampir satu menit aku berfikir, berulang ulang memutar ucapannya di otak ku. Namun, aku belum bisa memahami nya.

" mm....maksudnya.. !?? " tanya ku.
Ekspresi wajahnya terlihat semakin kesal. Dengan merapatkan gigi gigi nya.
" aku ga ngerti..! " ucapku lagi.

" ya udah lah..! Ga usah di bahas..!! " balas nya, kembali jutek.

" ak.... " baru aku hendak mengucapkan sesuatu, si pelayan tadi datang membawa pesanan kami.

" aku makan dulu ya..." ucapku. Yang langsung melahap makanan ku.
Rosa hanya mengangguk.

" oh ya., acara 17an kemarin cemana..? Lancar..?? " tanyaku sambil mengunyah makanan.
Rosa menatapku sebentar. kemudian..

" kelama'an...! " jawab nya.

" haaa..!?? Kelama'an.!? Mereka terlambat..! ? Tanyaku lagi

" nanya nya yang kelama'an..! Dah selak basi..!! " ucapnya, dengan mimik yang...
Aku menelan makanan yang belum waktunya di telan. Karena agak payah menelan, aku bantu dengan meminum air putih.

Mendengar jawaban jawaban nya yang dari tadi cukup 'menyakitkan' , aku hanya bisa menghembuskan nafas.
Aku kembali melanjutkan makanku, dengan diam. Tanpa bertanya apa apa lagi padanya. Hati kecilku sudah mulai malas untuk membuat suasana lebih nyaman.

" pasti tuh tiap malam telfon telfon an sama si 'itu'..! Kita nya ga pernah di telfon.! " ucapnya tiba tiba. Aku tak tau dia entah ngomong sama siapa dan membicarakan siapa.
Aku diam. Tak menyahuti ucapannya.
" tu makan nya juga pasti sambil memikirkan si 'itu'...! Kita yang ada disini di cuekin..! " ucapnya lagi.

' ya allah ya rabb...! Tolong lah hamba mu ini..! Apa yang mesti hamba perbuat, untuk menghadapi mahluk yang satu ini...!!! ' batinku memelas.
Dengan agak terburu buru, aku menghabiskan dan menyudahi makan ku. Dan tanpa permisi, aku meminum teh manis dingin nya.

" bukan nya aku nyuekin kamu, tapi, dari tadi, setiap aku tanya, kamu jawab nya ketus gitu..." ucapku, sambil meletakkan kembali teh manis dingin itu ke hadapan nya.
Dia menatapku dengan mendelikkan mata. Dengan mulut sedikit menganga.

" terus.., itu., aku kan ga ta......"

" kamu kog minum punyaku..!?? " rosa memotong ucapan ku, sambil menatapku, lalu beralih ke teh manis dingin nya yang sudah berkurang setengah. Dan kembali menatapku lagi.

" ehh.., engg.. ya.. ga fafa kan, mintak dikit..! " ucapku.

" kenapa ga pesan aja lagi..!!? Kenapa harus minum punyaku..!??. Lagian, kamu ga ada minta ama ku kan.!!? Main ambil aja..!! " ucapnya dengan cepat.
Otak ku berputar dengan cepat. Memikirkan jawaban tepat yang akan ku berikan padanya.
cukup lama aku berfikir. Namun, aku masih tak dapat menemukan kata kata yang pas, untuk ku kemukakan.
Akhirnya, aku menyerah..

" maaf.. !" Ucapku pelan.

" hmmm... permintaan maaf diterima..! " balasnya.

Setelah itu, kami kembali sama sama terdiam.

'' krrecek... krreseek..krrecekk..! " suara adukan penyedot di gelas minumannya memecah kesunyian.
Sesekali, kulihat dia melirik padaku. Masih sambil mengaduk aduk minumannya yang hanya tinggal es batu nya saja.
Lalu, kulihat dia melirik jam di pergelangan tangannya. Kemudian, kembali melanjutkan aktifitasnya tadi. Mengaduk aduk gelas. Tak lama, dia kembali melihat jam tangannya sekilas, dan kembali mengaduk aduk. Entah kenapa, suara benturan es dan gelas kaca, sungguh sungguh sangat mengganggu di telinga ku.
Segera ku ambil gelas nya itu, dan kupindah kan ke tempat yang tak bisa di jangkau oleh nya.
Dia memandang ku masam. Dengan sedikit memajukan bibir nya.
Tak lama, dia kembali melihat ke jam tangannya.

" dari tadi ngeliatin jam..! Kenapa..??" Tanya ku.

" dah kelamaan aku..! Tadi izin keluar cuma sebentar. " jawab nya.

" ya ampun..! Koq ga bilang..! Ya udah., yok..! " ajak ku, seraya berdiri.
Rosa mengikuti langkah ku menuju meja kasir.

" berapa kak..!? " tanyaku ke penjaga kasir.

" lim.... "

" aku nya di tawari kek..! Mau di bungkus, bawa pulang apa engga..!? " suara bu rosa memotong ucapan kakak penjaga kasir.
Aku menoleh nya sebentar. Lalu menghembuskan nafas panjang.
" tadi ga mau..! Katanya ga lapar..! " ucapku.

" ya., itu kan tadi..! Sekarang aku lapar..! "
Kembali aku menghela nafas

" mmm... ya udah, pesan aja..! " aku menawarkan, sambil meraih daftar menu di atas meja kasir.
" mau makan apa..? " tanyaku.

" terserah...." ucapnya.
Jawaban yang betul betul memuakkan dan memancing emosi.

" kog terserah..!? Kamu mau nya apa..!?? " tanyaku lagi.
Dari ekor mata ku, dapat kulihat si penjaga kasir memperhatikan kami dengan seksama.

" apa yang kamu pesan, pasti aku makan kog..!" Ucapnya sambil menatap ku dengan tatapan yang......
' ffiuhh...!' Tingkah laku nya betul betul menguji kesabaran ku.
Aku mencoba dan terus berusaha, untuk lebih bersabar.

" iya...tapi, aku ga tau kamu tu suka nya apa..." ucapku pelan.

" makanya, kamu cari tau, aku tu suka nya apa..." balas nya tak kalah pelan dan sedikit lembut.
" apa yang kamu suka., aku juga pasti suka... " sambung nya dengan menunduk sambil memainkan jari jari nya. Dengan gaya yang sok imut.
Aku hanya bisa melongo. Lalu, aku menoleh ke penjaga kasir dengan tatapan memelas. Memohon, agar dia mau memberikan pertolongan padaku. Namun, si kakak penjaga kasir langsung mengalihkan pandangan nya. Berpura pura tak melihat kami. Sambil sedikit tlersenyum.

" ya udah kak., aku pesan yang ini aja kak.." ucapku ke penjaga kasir. Memesan makanan yang tadi ku makan.
" teh manis dingin nya juga..! Di bungkus ya kak..! " pintaku.

" ehh.. ga usah di bungkus kak..! Makan di sini aja..!" Tiba tiba, rosa ikut menimpali.
Aku menatapnya heran. Lalu, rosa meraih sebelah tangannku, dan menarik ku, kembali ke meja kami tadi.

" kog makan disini..!?? Tadi katanya dah kelama'an !?? " tanyaku

" udah kadung kelamaan, ya, sekalian aja di lama'in.." ucapnya enteng.

" nanti kamu kena marah ros... kalau kelama'an...! "

" nanti, aku bilang aja kamu yang buat lama..! Palingan, kamu nya yang kena marah..! " jawab nya , yang lagi lagi membuat aku merasa....

" lohh..! Kog aku...!?? " tanyaku heran.

" lahh.. terus siapa..!?? Kamu kan, yang tadi culik aku di tengah jalan..! Kamu juga kan yang tadi bawa aku kemari...! "

" iya... tapi.... tapi kan..., karena..... "
Aku tak dapat melanjutkan ucapan ku. Kepala ku berdenyut. Fikiranku tiba tiba kosong. Otak ku tiba tiba berhenti berfungsi tuk berfikir.
Aku menyangga kedua siku di atas meja. Sambil meremas remas rambut ku. Mencoba tuk mengembalikan fungsi otak ku.

" hmmm.. enak juga ya..! Pantesan tadi aku lihat kamu lahap makan nya..! " kudengar suaranya.
Saat ku toleh, dia tengah mengunyah makanan nya. Aku tak sadar. ternyata, pesanan tadi sudah di antar.

...................

" tadi tu, kamu mau kemana...!? " tanya nya, saat sudah selesai menghabiskan makannan nya.

" kerumah kawan...! " jawabku.
Rosa menatap ku lekat. Cukup lama dia menatapku. Dan aku tau arti dari tatapan nya itu.

" kerumah rani.." ucap ku akhirnya. Karena merasa jengah di pandangi tak berkedip seperti itu.
Rosa langsung memalingkan wajah nya.

" tu lah.., rumah nya yang gitu jauh aja di datangi.! Rumah aku yang dekat, ga mau di datangi..! " gumam nya pelan.
Aku diam . Malas tuk meladeni ucapanya yang sedari tadi selalu ngawur. lagian, aku mana tau rumahnya dimana.
" padahal, aku dah janji mau kasih 'susu'..! " ucap nya lagi.
" si rani tuh, mana punya 'susu'..! " sambung nya.
Aku meliriknya sebentar. Kulihat dia menundukkan wajah.

" dah siap makan nya kan..!? Dah kenyang kan..!? " tanyaku.
Rosa menjawab dengan menganggukkan kepala.
" ya dah.., yok..! Nanti kamu kelama'n ..!" Ucapku seraya berdiri dari duduk ku.

" aku atau kamu nya yang kelama'an..!! ? " gumam nya.
Aku tak membalas. Langsung berjalan menuju kasir dan membayar.
' ffiuhh..!.' aku bernafas lega. Semua proses berjalan lancar. Tak ada hambatan seperti tadi.

Sampai di depan warung...

" nihh... !" Aku menyerahkan kunci kereta nya.

" kamu nya, kesana naik apa..?? " tanya nya, tanpa memperdulikan tangan ku yang terulur.

" mmm.. jalan kaki..!" Jawab ku.

" mmm.. ga mau aku antar...!?? " tanyanya lagi.

" ga fafa gitu, kalau kamu anterin aku kesana...!? " tanyaku balek.

" ya.. afa afa sihh..! " balasnya

" terus, kalau kamu nya afa afa, kenapa mau ngantarkan aku kesana..!?? " tanya ku lagi.

" mmm...ya.., ga fafa..! " ucap nya santai..

Haisshh..!! mendengar jawaban nya itu, otakku yang tadi sudah agak dingin, kini kembali panas.
Tanpa bertanya lagi, aku melangkah ke parkiran. Ingin segera pergi dan berpisah darinya.
Sesampai nya di parkiran, aku tak melihat keberadaan nya. Setelah kucari, ternyata dia tak beranjak dari tempatnya berdiri tadi.
' ya ampuuunn..! Apa lagi mau si betina ini..! ' batinku kembali mengeluh.
Aku menaiki, dan menyalakan kereta. Masih bersabar menunggu kedatangan nya. Hampir 5 menit aku menunggu. Namun, beliau tetap tak berganjak dari tempat nya.
Jarak antara parkiran dan tempat bu rosa berdiri, sekitar 30meter. Namun, aku dapat dengan jelas melihat sorot mata nya yang tajam menatap ku.
Akhirnya, aku kembali mengalah. Kutongkatkan kereta, lalu dengan sedikit berlari aku menghampiri nya.
Setibanya di depan bu rosa, beliau menatap ku heran. Dengan mengkerutkan kening nya.

" ay...."

" itu., kereta nya hidup ( menyala )!!?. Belum selesai aku berucap, beliau langsung memotong perkataan ku.

" iya... hidup..! " jawab ku.

" kog ditinggal ..!! " ucap nya panik dan sedikit histeris.

" ehh... " karena tadi sempat mendapat guncangan, aku menjadi sedikit linglung.
Aku menoleh ke arah kereta sebentar, lalu kembali melihatnya.

" abyy....!! " panggilnya.

" ehh.. ya bu...!? " sahut ku.

" kog malah diam..!?? "
" cepat..! Nanti kereta nya di larikan orang..! ( di curi) " ucapnya .
Ucapannya membuat ku tersadar. Dan aku langsung berlari ke kereta. Mematikan dan mencabut kunci nya.
Kemudian, aku kembali menghampiri nya.

" ngapai kemari...!?? " kembali dia mengulang pertanyaan nya tadi. Pertanyaan yang membuat hati dan fikiran ku menjadi kacau.
Aku terdiam. Tak menjawab pertanyaan nya. Mataku fokus melihat tahi lalat di dagu nya itu.

' ini tahi lalat, kalau di tarik pakai pinset ( penjepit ), enak nihh..! ' batinku mulai ikut ikutan bicara ngawur.

" abyy... kog malah bengong...!!? " tanya nya heran.
' huufft..!' Aku menghembuskan nafas panjang. Dan memejam kan mataku sejenak. Mencoba tuk megembalikan kesadaran ku.

" Rooss.... " panggilku lembut.

" iyaaah... " sahutnya tak kalah lembut dan syahdu.

" kita kan sudah selesai makan., terus, tadi rencana nya mau pergi kan..? "
" aku ke rumah rani, kamu ke sekolah.." sambungku.
Beliau mengangguk, mengiyakan.

" waktu aku tadi ngambil kereta, kamu nya ga ikut. Malah berdiri diam disini.! Makanya, aku tu kemari jeput kamu. Supaya kita pergi..! " ucapku pelan, menjelaskan.

" iya abyy.... kamu kemari, tapi kereta nya kamu tinggal disana..!! Kenapa kamu ga bawa kereta nya kemari, jeput aku..! " ucap nya.

Aku diam, termangu.
Mendengar penjelasan nya yang masuk akal. aku betul betul merasa seperti orang tengek ( idiot ).
Dengan perasaan yang campur aduk, aku berjalan dengan gontai ke perkiran.

Setelah berdiri di samping kereta, aku menutup mata dan menadah kan wajah ku ke atas.
' ya tuhaaaaan....!! " batinku menjerit, dan menangis pilu.

...........................
...........................
...........................




Rini meichan / mami



Aku memasuki pekarangan rumah rani. Saat aku melangkahkan kaki kaki ku, sayup sayup aku mendengar suara seseorang bernyanyi.
Kaki ku mengikuti arah suara itu. Dan membawaku ke pekarangan samping rumah.
Saat melewati gazebo, suara itu semakin jelas. Kaki ku terus melangkah, lebih masuk ke belakang.
Aku terperangah takjub. Aku melihat hamparan tanaman bunga
' orchid...!' Batinku.
Dari tengah hingga pekarangan belakang, didominasi oleh berbagai rupa dan warna tanaman bunga aggrek. Aku seperti berada di tengah tengah taman bunga.
Aku melanjutkan langkah ku, dan aku mendapati mami nya rani bersenandung sambil menyemprot bunga. Dia tidak menyadari keberadaan ku. Karena posisi beliau yang membelakangi ku. Aku kembali terperangah takjub. Takjub melihat body beliau. Body padat yang putih mulus.
Mami mengenakan tank top putih, dan celana pendek ketat berwarna hitam, yang hanya menutupi setengah paha nya.
Pinggul dan buah pantat nya, sangat mengundang.
Disaat aku mengagumi keindahan tubuhnya, kembali aku mendengar beliau bernyanyi.

Manis kel kena., seh manisna...
( manis nya dirimu.. begitu manis..)
Turang mama karo., ati ku ngena...
( abang ku sayangi... yang aku cinta..)
Lalap kuterbayang., suari berngi...
(Siang malam, selalu ku terbayang.)
Nginget-nginget kena., ateku jadi...
( mengingat dirimu, yang aku sayang )

Oh turang mama karongku...

( oh abang sayangku...)
Oh turang jadi ateku...~
( oh abang tempat hatiku..)

entebu gula jawa
(manis gula jawa ..)
manis seh manisna
(manis begitu manis ..)
roti sarikaya

manisen kuakap kena

(lebih manis kulihat kau ..)

mehaga baju raja
(mewah baju raja ....)
emas ras permata
( emas dan permata ..)
tunggung seh tunggungna
(mewah.. sungguh mewah..)
tunggungen pake kena
( lebih mewah, kau yang memakai nya..)

O turang mama karongku...
(ohh.. abang sayang ku...)
O turang jadi ateku...
( ohh.. abang tempat hatiku.)
O turang keleng ateku...
(ohh.. abang yang ku mau
O turang jadi ateku...~
( ohh.. abang tempat hati ku...)

Kembali aku merasa takjub. Aku tak menyangka, mami bisa menyanyikan lagu karo dengan fasih nya.
Dan juga, lagu ini., sangat akrab di telingaku.
Hampir setiap hari aku mendengar mamak ku menyanyikan lagu ini. Pernah aku bertanya, kenapa beliau suka menyanyikan lagu ini. Jawab nya, karena mamak tu tengah merindukan ayah ku.
Mengingat itu, aku tersenyum pilu.

Lalu tiba tiba, mami berbalik. Dan...

" ya tuhan...! " pekiknya.
Melihatku berdiri di depan nya, mami tampak terkejut. Botol semprotan yang dipegang nya terlepas dan jatuh ketanah.
Aku tersenyum pada nya. Namun, mami masih berdiam diri dan menatap ku lekat.

" mii... " panggil ku.

"Ehh...!" Seketika beliau tersadar.
" aby..!" Gumam nya.

Baru aku hendak melangkah mendekat, beliau langsung menubruk dan memeluk ku. Pelukannya sangat erat. Dada montok nya menghimpit dadaku. Aku dapat merasakan denyutan jantung nya yang berdetak sangat cepat.

' cup...! ' mami mencium ku.
Wajah nya menempel di pipi ku. Tangan kirinya melingkar di punggung ku. tangan kanan nya meremas dan membelai rambut belakang ku. Lalu, beliau menggerak gerak kan kepala nya . Bibir dan hidung nya menyentuh dan menggesek daun telinga ku.
' serrr...! ' darah ku berdesir. Bulu tengkuk ku bergidik. Lalu , aku merasakan hangat di dada dan ulu hati ku. Kepala ku berdenyut, dan...

" cii..." panggil ku.

..............................

P.o.v. Rini meichan.

" ya tuhan....!!"
Jantung ku hampir copot. Saat aku membalikkan badan, aku mendapati aby tengah berdiri di depan ku. Namun, bukan dirinya yang membuatku terkejut. Tapi, orang yang ada belakang nya. Aku hampir tak percaya dengan apa yang kulihat.
Senyum lembut nya menyapa keterkejutan ku. Aku terpaku... jantung ku bergemuruh dengan hebat nya.
Apakah ini hayalan ku semata?? Hayalan dari akibat karena aku teramat merindui nya...!?

" mii... " suara aby membuat ku tersadar. Aku mengalihkan pandangan ku. Dan orang yang berdiri di belakang nya tadi menghilang. Seketika, tubuh ku lemas tak bertenaga.

" ehh... aby...! " sahut ku.
Aku segera meraih, dan memeluk tubuh nya. Menjadikan tubuh nya sebagai tumpuan.
' cupp..! ' aku mengecup tepi rahang nya.
Aku mempererat pelukan ku. Tak ingin ada jarak. Walau 1 milli sekalipun. Darah ku tiba tiba bergejolak. Aku menginginkan nya. Sangat menginginkannya. Aku mencoba tuk meraih daun telinga nya dengan bibir ku. Namun...

" cii...." panggil nya.

'Deghh..! ' Aku tersentak.
Panggilan itu..

" ci mei....! " panggil nya lagi.
Aku melonggarkan pelukan ku. Ku pandangi wajah nya. Aku tertegun.
Setelah tadi pandangan ku, kini pendengarannku.
apa aku tidak salah mendengar..!?

" kenapa...!? " tanya nya, yang mungkin heran dengan tatapan ku.

" kenapa aby memanggil mami dengan panggilan itu..!?? " tanya ku.

" karena kamu cici aku..! Ci mei ku sayang...! " jawab nya.

' blaarr....!! ' aku seperti mendengar petir di siang bolong.
Jawaban itu., jawaban yang sama. Sama seperti , saat dulu aku juga pernah menanyakan hal itu pada seseorang. Cuma dia.. hanya dia seorang yang memanggil ku dengan panggilan itu.

" ha.... ris....! " ucapku terbata.
dia tersenyum lembut, sambil satu jarinya yang di tekuk mengelus pipi ku.

aku... aku.. terdiam dalam kebingungan. sulit bagiku untuk mempercayainya. lelaki yang berdiri di depan ku ini adalah aby. tapi.., tapi kenapa dia bisa...
kelopak mataku terasa panas.

" haris....! " panggilku.

" cii... " balas nya lembut.

tak kuat menahan, aku kembali memeluknya. memeluknya dengan lebih erat. wajahku bersandar di pundaknya. air mataku terlepas. tak kuat menahan emosi dan rindu. rinduku kepada mereka berdua.
lalu, kurasakan belaian di belakang kepala ku.

cukup lama kami berpelukan. dan aku sudah merasa sedikit lebih tenang. aku sedikit melonggarkan pelukan. kutangkap wajah nya dengan kedua telapak tangan ku, dan ku perhatikan dengan seksama. lalu..

' cupp...! ' tanpa sempat berfikir, ku kecup dan ku lumat bibirnya.
'emhhch....!'
saat lidah ku hendak memasuki mulutnya, dia melepaskan tautan bibir kami.

" udah ya...! ucapnya lembut, dan kembali memelukku.
dia membenamkan wajahku di dada nya. di belainya rambutku dan di kecupnya ubun ubun ku.
kembali air mata ku mengalir

" aku rindu....! aku rindu kamu....! " ucapku menahan isak. lalu..

" mi...." . kudengar dia sudah kembali memanggilku dengan sebutan mami.
aku hanya bisa menghela nafas. sadar, bahwa 'dia' sudah pergi. namun, aku belum mau melepas pelukannya. aku masih menyandarkan wajahku di dadanya.
rasa nyaman ini membuatku terlena.

" mami..... " panggilnya lagi. mungkin dia merasa heran dengan tindakan ku.

" sebentar ya sayang... mami masih mau seperti ini..! mami masih ingin memeluk kamu...! " pintaku.

" hemm..." gumamnya. lalu kembali kurasakan usapan lembut di kepala dan punggungku.

............................
............................

p.o.v. aby.

cukup lama kami berdiri sambil berpelukan. dapat kurasakan bahu nya sedikit bergetar.
'mami nangis..!' batinku.
mungkin karena tiba tiba melihatku berdiri disini, beliau terkejut dan merasa takut. aku mengusap punggungnya, memberikan ketenangan.
tak lama, beliau mendongakkan wajah nya. kulihat sisa sisa airmata membasahi pipinya.
kutangkap wajahnya, dan kuhapus sisa airmata nya dwngan kedua jempol ku. dan entah dorongan dari mana...
' cupp... cupp..! ' ku kecup kedua matanya yang terasa dingin di bibir ku.

" maafin aby ya mi.., dah buat mami takut..! " ucapku.
beliau tersenyum menggeleng.

" engga sayang...! mami bukan takut..!"
" mami hanya kaget, lihat kamu tiba tiba berdiri disini.." ucapnya menghibur.
aku tau, dia tak ingin aku merasa tak enak.

' cupp..!'. aku mengecup keningnya.
kulihat senyum cantik mengembang di bibirnya. dan..

' cup..!'
aku terpana dan terkejut. beliau mengecup bibir ku.

" hihihihi...!" tawa renyahnya membuyarkan keterpanaan ku.
' ibu dan anak sama aja.,! ' batin ku.

" kita duduk disitu yuk..! '' ajaknya dan menarik lengan ku ke kursi panjang yang ada di dekat kami.

" aby kapan sampai...!?" tanyanya.

" tadi subuh mi... " jawab ku.

" cemana disana..??" tanya nya lagi.
aku pun menceritakan hal dan kejadian selama aku disana. kecuali hal ku dengan si bunga anggrek.
beliau mendengarkan ceritaku dengan seksama.
beliau juga menceritakan keadaan rani selama aku disana. beliau bercerita sambil tertawa geli.

cukup lama kami bercerita, hingga kami mendengar suara kereta memasuki pekarangan.

'' ehh.., si adek dah pulang tuh...! " ucapnya
" si adek tau, kamu sudah pulang..!?" tanya nya.
aku menggeleng.
" kita berondok (ngumpet) disini aja..!"
" hihihi.. dia pasti kaget liat kamu ..! " ucap nya.

tak lama...

" mi....! " terdengar samar suaranya memanggil.
" mami......" kali ini suara nya terdengar jelas.
kulihat bayangan nya keluar dari pintu belakang.

" ya deek....! " sahut mami. memberitahukan keberadaan nya.
kemudian, kurasakan keberadaannya tak jauh dari kami. rani belum melihat ku, karena mami menghalangi dengan tubuh nya.
ku dengar langkah kaki nya mendekat.

" mii... adek lap.....ar...!
" ehh... ada tamu ya...! " ucapnya yang menyadari keberadaan seseorang di samping mami nya. namun, rani tak tau siapa, karena dia tak dapat melihat wajah ku.

" ganti baju dulu gih...! biar mami siapain makanan nya... " ucap mami.

" ehh... i.. iya... " balas nya.

tak tahan, aku segera berdiri dari duduk ku. namun, saat aku berdiri, rani sudah membalikkan badan, membelakangi ku.

" adeek...." panggil ku.
rani seketika menghentikan langkah nya, dan terdiam sejenak. baru kemudian dia berbalik menghadapku. senyum sumringah menghiasi wajahnya.
" hai....! " sapaku sambil tersenyum.
senyum nya semakin mengembang.
baru aku hendak melangkah mendekatinya, dia langsung berlari, menubruk dan merengkuh tubuh ku.

" abaaaaang....."
" adek kangeeen.....! adek kanggeeen....!" bisiknya di telingaku.

" abang juga kangen, sayang....!" ucapku tulus. aku memang betul betul merindu nya.

" hngg.... " rani bergumam tak jelas.
hingga..

" ehhhem...." suara orang berdehem menyadarkan ku. sesaat, aku lupa keberadaan mami rani.
meresa tak enak, aku hendak melepaskan pelukan. namun..

" nanti dulu abaaang....! adek masih mau peluk abang...! " ucapnya sambil meng eratkan pelukan nya.

" abang segan ama mami dek...!" ucapku yang merasa betul betul merasa kurang nyaman. karena memeluk rani didepan mami nya.

" biarin...! " ucapnya santai.
aku menoleh ke arah mami. kulihat dia tersenyum mengangguk.

" mami masuk dulu ya.. mau mandi ..!" ucap beliau. memberi waktu untuk kami berdua. beliau melangkah meninggalkan kami.

cukup lama rani memeluk ku, hingga dia melonggarkan pelukan nya. tapi, kedua tangan nya masih melingkar di pinggang ku. sambil tersenyum, dia memandang ku. aku pun membalas senyuman nya. dan..
' cupp...!'. ku kecup pipi kanan nya.
' cupp...!' lanjut ke pipi kirinya.
senyum nya semakin mengembang. ku pegang wajahnya, sambil jempol ku membelai pipi nya. lalu..

' cupp...!' ku kecup pelan bibir nya. kupandangi lagi wajahnya. mulutnya terbuka, seperti ingin mengatakan sesuatu.
tanpa menunggu lama, kudekatkan lagi wajahnya, dan ku lumat bibir nya.

' emmchh... emmchh..! ' rani membalas lumatan ku.
kami saling melumat. lalu, kurasakan lidah nya memoles dan mencoba tuk menerobos masuk. namun, aku menghalangi dengan lidah ku.
lidah kami saling mendorong. hingga, aku pun menyedot dan menghisap lidah nya. karena kusedot, lidah nya pun semakin terjulur. ku jepit, dan ku gelitik di dalam mulut ku. aku melakukannya dengan pelan dan lembut.
' emmchh..slruupp...! emchh...slruup..! ' sura erangan bibir dan decakan lidahnya begitu merdu terdengar.
tangan nya semakin erat melingkar sambil meremas baju ku .

setelah ciuman kami terlepas, rani kembali memeluku. hembusan nafasnya terasa sangat kencang dan begitu bertubi tubi di leher ku.

" luv you abaaang.....!! luv you..! " bisiknya di telinga ku.
aku membalas pelukannya. dan membelai lembut kepalanya. mencurahkan rasa sayangku pada nya.

" adeeek....! makan dulu yok..! ". suara mami tiba tiba memanggil.
" ajakin si abang sekalian...! " sambungnya.

" iya mii....!" sahut rani.
kami melangkah, sambil rani merangkul sebelah lengan ku.

" adek ganti baju dulu ya..! " ucap rani, setiba nya kami di dapur.
aku mengangguk tersenyum.

" mami minta maaf ya, kalau rani sering merepotkan kamu..! " ucap mami, setelah rani meninggalkan kami.

" engga mi.. si adek ga ngerepotin kog..!" kilah ku.
memang, di awal kenal dengan rani, aku sedikit jengah dengan tingkah dan laku nya yang kurasa sedikit agresif dan memaksa. apalagi, kalau melihat sifat manja nya.
namun, semakin kemari, rasa sayangku padanya semakin terbentuk dan semakin besar.

" mami tau...! dia tu anak nya manja. mami.. papi, dan kedua kakak nya amat memanjakan nya. terlebih papi nya. semua keinginan nya, pasti di turutin..! "
" kalau dia sering buat kamu kesal, mami minta maaf..!! mami harap, kamu bersabar menghadapi nya..! " ucap mami panjang.
aku tersenyum mengangguk.
" terima kasih..! " ucap mami, sambil menggengam telapak tangan ku yang bertengger di atas meja.

tiba tiba, aku mendengar suara pintu tertutup. begitu pun mami. beliau langsung melepaskan genggaman nya di tangan ku.
tak lama, rani datang dan langsung duduk di samping ku.
mami pun langsung menyendoki nasi ke piring lalu memberikan nya kepada kami.

...................
...................


Rani



" cemana cerita 17an kemarin..!? " tanyaku.
saat ini, kami berdua duduk nyantai di gazebo. selesai makan, rani mengajak ku santai disini.

" lancar ...! seru... ! dan menggembirakan..! "
" dari 6 drum band yang ikut, kita terpilih sebagai yang terbaik..! " jawab nya dengan antusias.
jawaban yang tak ku dapatkan dari mahluk ' mengerikan' yang tadi sempat bersama ku.
" satu lagi... " ucap nya tak kalah antusias.
" eva terpilih sebagai mayoret ter favorit..! " ucApnya senang dan bersemangat.

" masa...!!? " tanyaku tak percaya.
rani mengangguk cepat.

" badan nya yang imut itu, sangat lincah dan energik..!" sambung nya.
" oh yaa.. foto foto kita banyak lohh..! ecy yang fotoin.. mulai dari sekolah.. di lapangan upacara.. juga sewaktu konvoi..! " ucap nya lagi.

" sekolah kita apa cerita..!?" tanya ku lagi.
lama tak sekolah, membuatku rindu dengan suasana nya.

" oh iya...! tahun ini, sekolah kita kayaknya lagi naik daun..! semua kontingen yang ikut acara 17 an kemarin, dapat predikat terbaik..! mulai dari drum band.. pentas seni.. pakain adat..! kereta hias..!" beritahu nya.
" di tambah lagi, sekolah kita satu satunya yang mengirimkan wakil nya ke medan. ( maksud nya, paskibra ). " ucapnya.
kulihat hidung mancung nya mulai kembang kempis, karenA sakin semangat nya bercerita.
terbersit rasa bangga ku untuk sekolah kami.

" hehehe... sekolah aku tu...! " ucap ku bangga.

" ngg... ngomong ngomong sekolah, tadi siang , ada yang.... " rani tak melanjutkan ucapannya.
kulihat mimik wajah nya juga berubah.

" kenapa di sekolah..!? " tanyaku penasaran.
" ada yang gangguin adek..!? " tanyaku lagi.
dia mengangguk.
" siapa..!? anak mana..!? kelas berapa..!? " tanyaku tak senang mendengar dia di ganggu.
rani tak menjawab. dia hanya menatap ku sendu. wajahnya terlihat buram.

" kak rosa...! " ucap nya.
' glek..!' tenggorokan ku tiba tiba terasa kering.

" kak rosa...!? kak rosa mana..!? " tanya ku, pura pura memastikan.
rani memandang ku dengan wajah cemberut.

" kak ros, pegawai staff Tata Usaha..! " jawab nya.
perasaan ku menjadi tak enak.
" dia kirim salam sama abang..! " ucapnya sambil menunduk.

" o0oo.... !" ucapku pura pura santai.

rani langsung menatap ku tajam. aku membalas dengan memberikan senyuman ku padanya.

" ga fafa kan, kalau cuma kirim salam doang...! " ucapku.

" adek cemburu....! adek takut, kalau abang nambah lagi....! " ucapnya.

' hahaha... ' hatiku tertawa geli mendengar ucapannya.

"apa nya yang nambah ..!? " tanyaku geli.

rani melirikku. dengan wajah merajuk dan cemberut.

" adeeek....! sumpah demi tuhan....! abang ga ada rasa ama bu rosa.!! sedikit pun tak pernah terlintas di fikiran abang...!" ucapku. menenangkan kegalauan hatinya.

dan memang, jujur aku akui. aku tak ada hati dengan bu rosa ( untuk saat ini..! : ts say.. )

" kalau dengan si 'dia'...!? " tanya nya tiba tiba.

hatiku kembali tertawa geli, melihat mimik dan ekspresi nya. juga, karena aku tahu siapa si 'dia' yang di maksudkannya . aku diam tak menjawab. dan tak mungkin juga lah aku harus menjawab nya. karena, aku tau bahwasanya dia mengetahui jawabannya.

ku pegang dagu lancip nya, sambil mengangkat wajahnya. dan..

' cupp...!' ku kecup bibir nya.

" abang sayang adek....! " ucap ku.

' cupp..!' ku kecup lagi..

" abang kangen adek..! saat kita berdua, abang ga mau mendengar atau cerita tentang orang lain..!! abang cuma mau cerita tentang kita..! " ucapku.
Kembali ku dekatkan wajahnya, dan memagut bibir bawah nya. Rani membalas memagut bibir atas ku.
Kami saling melumat, dengan pelan dan lembut.
Kalau dulu, saat pertama kali Rani mencium ku,. Aku merasa sedikit risih. Namun sekarang,. Aku malah menyukai nya. Wangi nafas dan manis liurnya di lidah ku, Membuat aku menagih.

' cupp..! ' kecupan lembut,. Mengakhiri lumatan bibir kami.

Mencari posisi nyaman,. Aku meluruskan kaki dan menyandarkan punggung ku ke dinding gazebo.
Kuraih tubuh Rani agar mendekat, lalu merangkulnya.
Rani memiringkan tubuh, menyandar padaku. Dan melabuhkan sebelah wajahnya di dada ku.
Di posisi ini,. Kami sama sama diam. Tak ada sepatah kata yang keluar dari bibir kami. Hanya sentuhan dan belaian. Yang mengisyaratkan rasa sayang.

Cukup lama kami terdiam. Hingga kurasakan hembusan nafas nya melambat. Tenang dan teratur.
Setelah kulihat,. Ternyata dia tertidur.
' cupp..!' kukecup pelan ubun ubun nya. Lalu, ku Elus dan belai lembut kepalanya. Coba tuk memberikan rasa rasa nyaman. Hingga..

" Duuuhh...!! Yang lagi kangen kangenan...! " Tiba tiba,. Sebuah suara mengejutkan ku.

' kimak.. anjing.. kontoll...!' batinku memaki.
Aku betul betul terkejut. Hingga tubuhku tersentak.

" Heenngg..." Rani mengerang pelan. Dan tubuh nya sedikit bergerak. Mungkin respon dari goncangan tubuh ku yang terkejut.

" Sshhh... Shhh...sshhh...!" Aku kembali mengelus kepalanya. Dan menenangkan nya.

" Ehh.. itu, si adek tidur..!!? " kembali suara itu terdengar.
Setelah menoleh ke sumber suara,. Aku melihat si mami tengah memperhatikan kami.
Aku tersenyum padanya. Merasa tak enak,. Karena Rani tertidur di pelukan ku.
" ya ampuun..! " ucapnya seraya mendekat.
Aku menggelengkan kepalaku, saat kulihat si mami hendak membangunkan rani. Melihat itu, mami mengurungkan niatnya. Setelah memberikan senyum cantik nya, mami berbalik pergi, meninggalkan kami.

Sambil terus memberikan sentuhan dan belaian halus, aku memperhatikan perempuan yang tertidur ini. Rasa heran dan penasaran masih menyelimuti benak ku. Heran dengan semua hal yang terjadi antara aku dan dia.
Penasaran, dengan apa yang bisa membuat dia sebegitu agresif nya mengingin kan dan mencintai ku. Padahal, perkenalan dan kebersamaan kami belum lah lama. Dan yang aneh nya, aku juga dengan mudah menerima dan membalas rasa yang di tunjukkan nya padaku. Padahal, dengan si bungga anggrek saja, aku masih membuat dinding pembatas. Dinding pembatas yang mengingatkan siapa diriku sesungguh nya. Tapi, tidak dengan perempuan yang satu ini. Tingkah laku dan sifat manja nya, mampu merobohkan dinding itu. Rasa sayang ku padanya terus tumbuh.

Cukup lama dia tertidur, hingga kurasakan tubuh ku kebas dan kaku. Aku tak berani, walau untuk menggerakkan hujung kaki ku. Takut menggangu lelap nya. Hingga akhirnya, kurasakan geliat manjanya. Dan tak lama, matanya secara pelahan mulai terbuka.

" haii..! " sapaku, saat bola mata nya menatap ku.

" hmmm... " gumam nya, sambil menggerak gerakkan kepalanya di dadaku.
" adek, lama ya tidur nya..!?" Tanya nya, dengan suara yang agak parau.

'' mmm... lumayan..!" Jawab ku.

" maaf..! Abang malah jagain adek tidur.. " ucapnya merasa tak enak.

" ga fafa...!" Ucapku, memaklumi.

" tidur disini enak., buat adek nyaman..! " ucapnya.

" kog enak..!? " tanyaku heran.
" ini kan alas nya papan, badan adek ga sakit..??" Ucapku.

" mmm... maksud adek, bukan tempat nya. Tapi ini..! Di sini..!" Ucapnya, sambil mengelus dada ku dan tersenyum.
Tubuh ku merinding, karena saat tangan nya mengusap usap dadaku, hujung jari nya mengenai puting ku terus menerus. Rasa geli menyentuh sampai kebawah. Hingga menimbulkan reaksi yang.....
Karena tak tahan, aku menangkap dan menghentikan aksi tangannya.

" geli..!" Ucapku dengan suara sedikit bergetar.
Rani tersenyum, dan melirikku nakal.
'' ya udah., abang pulang ya...! " pintaku. Karena kulihat, hari sudah semakin sore. Sudah cukup lama saat adzan ashar berkumandang.
Rani malah memeluk dan membenamkan wajahnya. Tanda, bahwasanya dia tak menginginkan ku pergi.

" dah sore deek..! Nanti malam, abang datang lagi..!" Ucapku, faham dengan kemauan nya.
Rani tersenyum menatapku. Dan mengangguk cepat.
Dengan geram, ku cubit pipi nya.
Lalu, rani melepas pelukannya. Dan meregangkan badan sambil mengangkat ke dua tangannya ke atas.

Kami turun dari gazebo, dan menghampiri mami yang masih berkutat dengan bunga bunga nya.

" mii.... ! Panggil ku.
Mami berbalik dan menoleh.
" mau pulang mi..! " ucapku permisi.

" si adek jahat ihh..! Masa abang nya di tinggal tidur..! " ucap beliau.
" hihihi...!" Rani hanya tertawa.

" hati hati ya, di jalan..!" Ucap mami.

" ya mi.." balas ku.
Kami berbalik, meninggalkan mami. Rani mengantarkan ku sampai ke depan.

" abang pulang naik apa..!? " tanya nya.

" jalan kaki...! " ucapku jujur.

" mmm... kalau abang mau,. Bawa kereta adek aja...!" Rani menawarkan.
Aku hendak menolak nya . Namun..
" ga fafa baaang..! Nanti malam kan abang datang lagi..! " ucapnya lagi.
Aku mengangguk mengiyakan.

" hati hati abaaang.... " ucapnya saat aku mulai menjalan kan kereta.

..........................

Sesampainya dirumah, aku langsung menunaikan shalat ashar. Setelah itu, aku menuju halaman belakang. Kembali meninjau saur sayuran dan menyirami nya.
Setelah selasai, hatiku menggerakkan untuk pergi kepajak. Sekedar untuk bantu bantu sedikit. Karena, ini waktunya untuk menutup toko.
Saat aku mulai bantu bantu , pak buan sempat melarangku. Bahkan, beliau menyuruhku pulang, istrahat. Namun, aku tak perduli. Hatiku merasa tak enak jika harus pulang tanpa menutup toko.
Selesai menutup toko, pak buan langsung pulang. Sementara aku dan anak nyA ( bang fahmi) masih tinggal. Sekedar bercerita cerita.
Sempat aku menyinggung perihal yang tadi pagi kami obrolkan dengan pak buan. Tentang bang fahmi yang tak mau kuliah. Padahal, kalau masalah dana, pak byan sangat mampu membiayainya.

" bukan aku tak mau gar..! Tapi, aku mo istrahat dulu. 12 tahun yang sekolah itu. Sumpek kepala ku...!!" Jawab nya.
" lagian, masuk di tengah jalan pun nanti kan bisa...! " sambung nya.

" emang bisa gitu..!? " tanyaku.

" bahh... bisa lhaa.. ! Hepeng do na mangatur nagaraon..! ( duit nya yang mengatur itu semua..!)." Ucapnya santai.
" lagian, aku tau diri .. otak ku pun ga nya paten paten kali ( maksudnya pintar ). Sia sia nanti duit si bos yang membiayai nya tu...!
" berapa tu biaya nya tu selama sekian tahun..!? Tamat kuliah pun nanti, belum tentu awak bisa langsung dapat kerja..! Jadi anjing jugak nya nanti. ( maksudnya pengangguran ). "
" makanya gar, dari pada habis duit, maksud ku, aku mo buka usaha..! " ucapnya panjang dan menuturkan keinginannya.

" mo buka usaha apa abang..!??" Tanyaku.

" haa.. itu lahh, belum tau lagi. ! " jawab nya.

" tu lah.. kalau belum tau, bagusan lah abang kuliah. Sekalian mencari pengalaman. !" Saran ku

" pengalaman apa ko cari di kuliahan itu..!! Kalau otak pas pasan macam aku ni, yang ondak gaya gaya an nya yang kuliah itu..! Hura hura..! Taik kucing nya itu semua.! " ucapnya.
" kasian aku lihat si bos., pergi ke pajak pagi pagi menyahatang ( dini hari ). Pulang sore, mencari duit membiayaiku. Sia sia nanti duit nya tu..! " ucapnya lagi.
Aku hanya manggut manggut. Tak mengerti isi jalan fikiran nya.
" kalau pengalaman, diluar ini lebih baik. Membaca situasi dan keadaan ! Sambil mencari cari usaha apa yang bisa di jalan kan.." sambung nya.

" ehh... ko pandai main gitar..!? " tanya nya, mengubah topik pembicaraan.

" mmm.. ga pala pandai kali lah bang. Cuma bisa main sekedar nya aja..! " jawab ku.

" mm.. nanti, kapan kapan, kerumah kau. Biar ku ajari. Maen sama kawan kawan ku yang lain..!" Ucapnya.

" maen gitar rame rame..!?" Tanyaku heran.

" maen band lah, kontol...!! " ucapnya geram.

" mak jang..! Ada band abang..!? Tanya ku takjub.
Selain takjub karena beliau bisa bermain band, juga karena setauku, peralatan nya pasti tidak murah. Karena, pada masa itu, sangat sangat jarang sekali ada yang memiliki peratan ngè band.

" ada..! Makanya, nanti kalau ada waktu, kerumah kau..!" Bang fahmi menawarkan.
Aku mengangguk cepat ďan bersemangat.

Puas bercerita ini itu, dan hari juga hendak mau maghrib, kami memutuskan pulang.

..........................
..........................

Baru saja aku hendak menongkatkan kereta, kulihat pintu rumah nya terbuka. Rani, beserta kedua orang tuanya melangkah keluar. Mami dan papi nya terlihat rapih. Apalagi si mami..

Segera kuhampiri, dan menyalam papi nya.

" kapan pulang ( maksudnya dari medan )..? " tanya beliau.

" tadi pagi tulang " jawab ku. ( tulang : panggilan untuk mertuà laki laki bagi orang batak. Bisa juga untuk, saudara laki laki dari ibu kita . Kalau untuk orang karo, panggilan nya MAMA )

" Tulang, sebenarnya pengen ngobrol ngobrol ama kamu. Tapi, belum ada waktu. Ni aja mau keluar ama si mami. Nanti kalau ada kesempatan, kita ngobrol ya..!!" Ucap beliau.
Memang, selama aku kemari, kami belum pernah duduk ngobrol bersama. Biasa lhah, horang kaya. Mana ada waktu.

" ehh.. iya tulang..! Kalau tulang ada waktu, kabari aja. Nanti saya datang..! " balasku
Beliau mengangguk mengiyakan.
" pergi dulu ya...!" Ucap beliau pamit.

" hati hati tulang..!" Balasku.

" titip si adek ya..!" Ucap si mami pula.

" iya mi..!" Jawab ku.

" adek jangan tinggalin abang nya boboq lagi lho..!" Beliau menggoda rani.

" hihihi... ! Iyaahh.... '' digoda seperti itu, rani hanya cengengesan.
Si mami mencium pipi putri nya. Dan..

' cupp..! " beliau juga mencium pipi ku.
Aku terdiam. Antara malu dan sungkan. Beliau kembali memberikan kejutan padaku. Kulihat rani, hanya merespon dengan senyuman.

" mami pergi ya..! " ucap beliau, dan langsung menyusul suami nya yang sudah berada di dalam mobil.

" ga mau jalan jalan..!?" Tanyaku ke rani.

" ga..." jawab nya sambil menggeleng.
" kita disini aja.. adek masih kangen..! " sambung nya, sambil merangkul sebelah lengan ku.
Lalu, kami melangkah menuju ke gazebo.

" adek ga kedinginan, pakai baju kayak gini..??" Tanyaku, yang melihat dia memakai baju terusan di atas lutut dan tak berlengan.
Dia menggelengkan kepala nya.

" adek gerah..! Makanya pakai baju ini.." jawab nya kemudian.
Memang, aku juga merasa kalau malam ini terasa gerah. Pertanyaan ku tadi hanya iseng, karena melihat pakaiannya yang cukup mengundang.
Bagimana tak mengundang, lengan., betis, dan juga paha nya yang putih bening befitu ter ekspos. Belum lagi leher jenjang nya dan juga bahu nya yang terbuka. Karena saat ini, rani menggulung dan mengikat rambut nya sampai ke atas.
Semenjak mendapat ' mata pelajaran tambahan' dari si putri malu ( dody ). Aku jadi mengetahui seluk dan beluk tubuh wanita.
Awal nya, ketika pulang dari sini juga. Saat rani mengalami 'pipis enak' , malam nya aku juga mengalami mimpi 'pipis enak' .
Saat aku menanyakan itu dengan dody, dia tertawa terpingkal pingkal.

" kau baru sekarang mimpi basah..!? Kemarin..!? " tanya nya tak percaya, dengan mimik dan eksprei yang...
Melihat ekapresi nya itu, ingin rasa nya aku memberinya sebuah bogem mentah.
Aku juga merasa heran, kenapa dia sampai menertawai hal itu.

" terlambat kau kompak...!" Ucapnya.

" terlambat kenapa..!? " tanyaku heran.
Lalu, dody pun menjelaskan. Bahwasanya, mimpi itu lumrah di alami oleh setiap lelaki yang beranjak dewasa. Namun, kebanyakan lelaki dan juga dirinya sendiri, mengalami mimpi itu di saat kelas 2 SMP. seiring dengan tumbuhnya benjolan di nenen kita. Dan , cairan yang keluar saat kita mimpi, itu yang dinamakan dengan air mani. Atau sperma. Hal itu juga pernah kudengar, saat pembelajaran biologi sewaktu SMP. dan juga cairan itu, dapat keluar saat kita melakukan senggama atau mengocok. Dody menjelaskan nya.

" kau dah pernah ngocok ( coli / onani )
!! " tanya nya.

" enggak..! Belum pernah...! " jawab ku.

" hmmm... bagus..! Bagus..! " ucapnya menepuk nepuk pundak ku sambil tersenyum jahil.

Mulai saat itu, ketika kami berada di medan, hampir tiap malam dody memberikanku sex education. Dan parah nya, dia malah memberiku gambar gambar dan juga bacaan bacan erotis, yang sengaja di bawa nya.
" special untuk kau ini kubawa....!" Ucapnya ketika itu.
Saat itu, aku tercengang. Tak percaya dengan apa yang kulihat. Dody menyuguhi ku dengan gambar gambar wanita telanjang.
Dan, di saat aku membaca baca buku pemberian nya, rasa aneh langsung menjalar di sekujur tubuh. Dody mewanti wanti, supaya aku tidak terpancing untuk mengocok/ onani.
Alasan nya...

" nanti kau ketagihan..! Dan saat kau ngentot pertama kali, akan berkurang nikmat nya..! " ucapnya. Yang ku patuhi sampai saat ini.

Itulah mengapa, ketika aku melihat pakaian rani yang mengundang ini, bacaan dan gambar gambar itu berseliweran di kepalaku.
' kimak la bahh..! Nyesal pulak aku baca buku itu..!' Batin ku.
Apalagi ketika rani merangkul sebelah lengan ku. Buah dada nya yang imut dan mungil itu terasa menempel di lengan atas ku.
Untuk menghilangkan fikiran fikiran itu, aku sengaja mengajaknya bercerita sambil bersenda gurau. Namun, apa hendak di kata. Paha mulusnya mengandung medan magnetic berkekuatan 100.000 petala langit. Yang membuat mataku terus menerus melirik ke situ.
Saat ini, kami duduk bersila berhadap hadapan. Mau tak mau, mataku dengan lelluasa melihat ke celah celah pahanya yang sedikit tersingkap.
Untuk menghilangkan pandangan itu, aku bergeser kesamping nya. Menyandarkan punggung ku, dan meluruskan sebelah kaki. Guna untuk melancarkan peredaran darah dan nafas yang sedikit tersumbat, akibat sedari tadi memperhatikan paha yang putih bening bin mulus.
Yahh.. namanya, manusia sedang duduk berduaan. Yang ketiga, pastilah setan.
Melihat posisi duduk ku yang nyaman, rani malah menempel, dan menyandarkan punggung nya didadaku. Diraihnya tangan kiriku, melingkar di perut nya yang rata.
Leher jenjang dan pundaknya yang terbuka, kini terpampang di depan ku.

' kimak lah kau setan..! Menang kau setan..! Menang....! ' batinku memaki, daN mencoba tuk mengkambing hitam kan yang namanya setan.
Tangan kanan ku mengelus elus lengan nya. Mulai dari siku sampai ke bahu, naik dan turun. Saat hujung hidung ku menyentuh tengkuk dan pundak nya, leher nya merespon dengan agak memiringkan kepala nya.
'' hhhhhmhh...! " kudengar tarikan nafas nya agak berat.
' cupp..!' Ku kecup lehernya yang menganga.
Lalu, kembali hujung hidungku menelusuri tengkuk, leher dan pundak nya.
' ssshhhh...!' Terdengar desisan halus dari mulut nya.
" abaaaaang...! " panggilnya. Kurasakan tangan nya meremas jariku yang juga tengah membelai perut nya.

" hemmm..'' hanya gumamanku yang menyahut panggilan nya. Karena, mulut dan hidung ku tengah mengecap dan menghidu aroma kulit nya.

" abang dengar ga, cerita adek..!? " tanya nya, dengan suara yang sedikit bergetar.

'' dengar ..sayang...! " jawab ku.
Lalu, aku kembali menjelajahi pundak dan lehernya.

" abang ngapai...!? '' tanya nya lagi.
Aku menghentikan aksi ku. Dan menyandarkan dagu ku di pundaknya. Kedua tangan ku kini melingkar di perutnya

" lagi mendengarkan adek ceritA...!" Bisik ku . Dengan posisi bibirku menempel di telinga nya.
Lalu, aku menjulurkan lidah. Mengkais dan menggigit pelan daun telinga nya.

" sssshhhh..... ! Abaaaaang....!" Rengek nya manja. Remasan tangan nya semakin mencengkram.
Kemudian, rani memutar leher. Mencoba tuk menoleh ku. Dan, segera ku tangkap dan kulumat bibirnya. Rani pun membalas lumatan ku.
Kalau biasanya, lidah rani yang pertama beraksi. Namun kali ini, aku yang mencuri start. Lidah ku langsung menjulur, menari dan menggelitik di dalam rongga mulut nya.
' slrrup..emmhh...! Sllurrp..! ' air liur nya terasa sangat menyegarkan.
' emmchh...emmmchhh...! '
Tanpa di komando, Telapak tangan ku yang sedari tadi hanya menempel di perut nya, mulai bergerak merambat, naik ke atas. Dan singgah di buah dada ny. Dengan serta merta, telapak tangan ku meremas pelan kedua buah dadanya yang imut itu.
' emmmhh... emmmhhhh...!' Suara erangan nya tertahan di mulut ku.
Rani sedikit meronta, dan berhasil melepas kuluman bibir ku. Dia menyandarkan belakang kepala nya di pundakku. Pandangan nya ķe atas, dengan nafas ngos ngos an. Tanoa menunggu lama, kembali bibir dan hidung ku bergerilya di pundak, tengkuk, dan leher nya. Wangi tubuhnya seakan tak bisa hilang.

' ssshhhh...!' Kembali terdengar suara desisan dari bibirnya.
Lalu tiba tiba, rani menegakkan tubuhnya. Dan langsung berdiri. Dia kemudian membalikan badan menghadapku, dan langsung menduduki paha ku dengan mengangkang.
Dengan pandangan mata sayu, rani menatapku.

" nakal...!" Ucapnya.
Seketika aku tersadar. Entah setan apa namanya yang merasuki ku tadi, hingga aku sampai nekat berbuat seperti itu padanya. Aku langsung memeluknya. Dan membelai kepalanya.

" maaf... maafin abang sayang...!" Rasa bersalah langsung menghampiri ku.
" maaf...! Abang dah 'nakalin' adek...! Sambungku.
Rani mengangguk kan kepala nya.

" adek heran aja., kog, tiba tiba abang bisa kek gitu..!" Ucapnya.

" iya.. maaf... maaf..!" Ucapku memelas. Hanya itu yang bisa ku ucap kan.

" enggak baaang... adek ga marah..!" Ucapnya Sambil memandangku. Seutas senyum tersemat di bibir nya.

" mmm... adek... adek suka kog, àbang gituin.. " ucapnya malu. Semburat merah menghujani kedua pipi nya.

'Wusshh..!' Si setan kembali nangkring di kepala ku.
Ku angkat wajahnya yang menunduk malu. Ku raba bibir bawah nya dengan jempol ku, ku dekatkan wajahku, dan langsung kulumat. Kembali bibir kami saling lumat dan bersilat lidah. Kedua tangan nya memegang kepalaku. Sementara , kedua tanganku kembali beraksi. Telapak tanganku berlabuh di betis nya. Dengan pelan dan lembut, terus merambat naik ke lutut nya. Disitu, tangan ku parkir sebentar. Hujung hujung jari ku menari dan membelai tempurung lutut nya.
" oohh.. sslurrp..emmchh..! " rani mengerang. Tangan nya meremas remas pelan rambut ku.
Puas menari di area lutut, tangan ku kembali berjalan. Bergerak, menyusup dari dalam baju terusan nya yang tersingkap. menelusuri samping pahanya hingga sampai dan berhenti di pinggulnya. Bagian bawah bajunya juga turut tersinģkap dan bertengger di atas telapak tangan ku. Kini, kaki jenjang nya sudah terpampang bebas.
Tangan ku meremas lembut pinggul nya. Tak lama, kembali turun meraba dan mengusap paha mulusnya. Kemudian, naik lagi sampai tangan ku menyentuh bokongnya. Kuremas remas buah pantatnya. Lalu, hujung jari telunjuk ku, menyusup kedalam celana dalam nya yang dibelakang. Lalu, secara perlahan, berjalan mengikuti alur tepi celana dalamnya hingga kedepan.

" ouuchhh....!" Dengan sekali sentak, rani melepas kuluman bibir kami.
" sssshhhh.... ooohhh...haasshh...! " dadanya naik turun. Tarikan nafasnya terlihat sangat berat. Mata sayu nya menatapku sendu.
" sshhh.... baaaaang....!" Ucapnya, saat kedua hujung jari telunjukku terus bermain di 'area depan' nya yang sudah terasa lembab.
Kuganti alat kerja ku. Kini, kedua jempol ku yang bermain di area tepi ' bibir bawah' nya.

" ooooouhhhhh.....!" Lenguhnya panjang. Sambil menjatuhkan keningnya di pundak ķu. Sebelah pipinya menggesek gesek di leherku, dan kedua tangan nya melingkar di pinggang sambil meremas baju ku.
" ssshhh.... abaaaaang...! Oouhh.... sayaaaaaang......!" Ucapanya, menikmati permaianan jempol ku.
Tak lama bermain disitu, aku menarik keluar tangan ku dan menghentikan aksi ku.
Rani langsung menegakkan badan nya. Dia memandangku heran. Tampak ada rasa kecewa di raut wajah nya.
Melihat ekspresi nya itu , aku tersenyum sambil membelai pipi nya.

" udah ya...." ucapku pelan.
Rani tak menjawab. Dia malah menundukkan wajahnya. Dan kembali dia memelukku.

" adek... masih mau..." bisiknya di telinga ku.
" adeek.... adek belum... adek masih... adek ngerasa enak...!" Sambung nya.

" mau lagi....!?" Tanya ku.
Rani tak menjawab. Tapi dia menganggukkan kepala nya.

Aku mencoba tuk mengingat ngingat cerita yang pernah kubaca. Setelah mendapatkan gambaran,.
' cupp...!' Ku kecup pipi nya. Lalu..
' mmuah...!' Beralih ke lehernya. Pindah lagi ke pundaknya. Kemudian, bergeser sedikit ke depan, diantara leher dan tulang pundak sebelah depan. Kuhisap pelan kulit lehernya.

" ssssshhhh....! " kembali terdengar desisan panjang nya.
Mulut dan lidah ku terus bermain disitu. Dan, tanganku juga tak mau tinggal diam. Kembali aku meraba raba dan mengelus pahanya. naik ke atas dan menyusup di balik baju terusannya. Terus naik ke pinggang nya.
' hhhhhhahh...!' Badan nya sedikit menggelinjang.
Tanganku tak mau berhenti. Terus merayap ke atas. Hingga hampir sampai ke ketiaknya, rani mengangkat kedua tangannya ke atas, seakan akan menyuruhku untuk melepaskan baju nya.
Aku menuruti keinginanya. Dalam sekejap, baju terusannya sudah lolos melalui atas kepalanya.
Setelah meletakkan pakaiannya di samping , Aku terdiam mematung. Kini , tubuh nya hanya tertutup CD dan BRA.
Aku memandang kagum tubuhnya. Langsing...! Putih...! Bening....dan wangi...!.
Saat mataku terpaku di dadanya yang masih tertutup beha, rani langsung memeluk ku.

" jangan di lihatin...!" Rengeknya manja.

" kenapa...!?" Tanyaku.

" adek, malu baang...!" Ucapnya pelan.

" kalau malu, kenapa adek mau baju nya di buka..!? " tanyaku jahil.

" henggg...!" Rani menggigit pundak ku.

" hehehehe...! " aku tertawa geli.
Ku pegang bahunya, dan menegakkan badannya. Mataku tertuju ke dadanya. Dengan sigap, rani menyilangkan kedua tangan di depan dada nya.

" jangan di lihatin baaaaang....!" Ucapnya lagi.

" kenapa...!?" Tanyaku kembali.

" adek malu...!" Jawab nya. Sama seperti tadi.

" malau kenapa sayang..!? " tanyaku lagi , sambil mengelus pundak dan bahu nya.

" adek malu.. karena... kerena tete' adek kecil...!" Ucapnya pelan, lalu menunduk. Tampak jelas rasa malu di wajahnya.
Aku memegang dagu rani, lalu menaikan wajahnya.
Ku berikan senyum menghibur padanya. Lalu, aku menggelengkan kepala.

' ini tu, ga kecil sayang...! Tapi imut..! " ucapku sambil melepas tangannya yang menyilang didepan dada ny.

" pas di genggaman tangan. !" Ucapku lagi, sambil menangkupkan telapak tangan ku di dada nya.
" sesuai dengan tubuh langsing adek... abang suka....!" Sambung ku.
Lalu, bola mata nya berputar menatap ku.

" abang cuma mau menghibur adek aja kan...!? Adek tau... tete' ade tak sebanding dengan punya si....."

" sssttt...! " aku menyilangkan satu jari di bibirnya. Memotong ucapannya.
" jangan membandingkan dengan orang lain..!! " ucapku.
Lalu, tanganku kebelakang badannya. Dan melepas kaitan behanya.
Rani menatapku lekat. Melihat behanya yang sudah mengendur, dada ku langsung bergemuruh. Bersiap menghadapi pemandangan yang sedari tadi membuat jiwa kelelakianku meronta ronta.
Saat behanya sudah terlepas, mataku terpaku takjub. Sepeeti dugaan ku tadi, tetek nya tidak rata. Tapi kalau kulihat , masih dalam pertumbuhan. Dan yang membuat ku takjub adalah, puting nya.!!
Tanpa sadar, aku meraba putingku sendiri. Ya..! Puting nya yang berwarna pink itu, tak lebih besar dari puting ku.
Aku menoleh kan pandangan ku ke wajah rani. Namun, rani mengalihkan wajah nya ke samping. Muka nya memerah, menahan malu.
Paham dengan perasaan nya, ku geser wajahnya menghadap ku. Rani menundukkan wajahnya.

" sayaaang.....!" Panggil ku.
Rani tak menaikkan wajahnya. Namun, bola mata nya bergeser menatap ku.
Melihat cara nya yang malu malu memandangku , hatiku bertambah gemas.
" betul kan...??" Tanya ku.

" aa... apa nya yang betul baaang...!? " tanya nya balik.

" tete' adek.. indah menawan..! Imut..! Mengkal...! " ucapku jujur.
Lalu rani mengangkat wajahnya. Menatap ku dalam.

" abang suka....!? " tanya nya.
Aku mengangguk cepat.

" luv it...! " ucapku tersenyum.
" can i touch it..!? " tanyaku.
Rani mengangguk tersenyum.
tangan ku mulai bergerak. Kulihat rani menggigit bibir bawah nya. Dan ketika telapak tangan ku sudah menyentuh gundukan buah dada nya, tani langsung menyambar dan mengulum bibir ku.
Aku meladeni peemainan bibirnya. Lalu, dengan pelan dan berhati hati, aku meremas lembut tete' nya.
" eemmhhh.... eemmmhhh...!" Erangnya.
Dari remasan, aku mengganti dengan memilin puting nya. Rani langsung bereaksi, dengan menggigit bibirku. Untungnya dia tak menggigit dengan sekuat tenaga.
Aku menambah sedikit tenaga di hujung jari ku.
" oouhhhh.... sshhhh.....!" Erangan dan desisan nya melepas kuluman bibir kami.
Tangan nya menangkap wajah ku. Pandangan mata nya begitu sayu menatap ku. Kunaikkan lagi sedikit volume pilinan ku. Dengan serta merta, rani langsung memelukku erat. Tangan ku yang menangkup di dada nya, terhimpit dengan dadaku. Sehingga tak dapat bergerak.
Dapat kurasakan dentuman jantungnya begitu keras.

" abaaaang.....!" Panggilnya pelan.
Aku menyahut, dengan cara mengecup pipi nya. Lalu, ciuman ku turun ke leher nya. Terus merambat turun ke atas dada nya.
" ssshhh.......! Baaaang...!" Panggilnya lagi.
Aku mendorong pelan tubuh nya, agar sedikit longgar. Rani faham, dan langsung melonggaŕkan pelukannya. Seiring dengan melonggarnya pelukan nya, tangan ku kembali dapat bergerak dengan leluasa. Meremas dan memilin buah dada nya. Ciuman dan kecupan ku langsung turun ke buah dada nya.
' happ...!' Kukulum dan ku emut puting susunya.
'Aaakkhhh... sshhh......! Hhoouuhhh...!' Tubuh nya bergetar. Tangan nya, membelai dan meremas rambut ku.
Tangan ku yang tadi di dadanya, kualihkan kebelakang lehernya. Ku belai dan ku elus lembut belakang lehernya, teruuuuus turun menuju ke pantat nya yang masih terbungkus CD. Ku remas, dan ku ulek ulek buah pantat nya, sambil bibir dan lidah ku masih bermain main dengan puting imut nya.
' hhooouuwwhh... hhaaaahh....! '
'Wwiiihhhhh... ssshhh... abaaaaaang..!' Racaunya.
Puas meremas dan mengulek ulek , telapak tangan ku menyusup kedalam celana dalam nya. Dan jari tengahku menelusuri, mengikut celah belahan pantat nya sampai ke...
" ssshhh... ! Abaaaaang..! Adek... adek mau..... adek..." ucapannya berhenti, seiring dengan pinggul nya yang bergerak maju mundur. Menggesek selangkangan ku.
Kepala si ucok gondrong ( maksudnya, kepala kontol ku) langsung berdenyut denyut. Karena, tiba tiba mendapatkan pijitan dan urutan lembut dari selangkangan rani.
Jari tengahku terus melakukan gerakan sleding nya, dari atas ke bawah. Hingga, gerakan maju mundur pinggul rani semakin cepat. Dan...

" abaaaaaaaang......!" Pekik nya tertahan. karena, rani langsung memelukku dengan sangat erat, sambil menggigit pundakku. Tubuhnya seperti menggigil. Dan gerakan pinggul nya mulai patah patah.
Dan juga, Tangan nya yang memeluk punggung ku seperti meraba raba. Terkadang ke atas, terkadang ke bawah. Bahkan sampai meremas rambutku.
5 detik...
10 detik..
20 detik.., rani masih memelukku dengan erat. Hingga , secara perlahan, pelukannya mulai mengendur.
Kubelai mesra kepala dan punggungnya. Memberikannya ketenangan.

" hashh... hashhh... mmhhhh.. hhuu..!" Hembusan nafasnya mulai menormalkan keadaan nya. Tubuhnya sudah mulai tenang.
Rani menjatuhkan keningnya di pundak ku.
Tak lama, rani mengangkat kepala dan memandang ku. Senyum kepuasan mengembang di bibir nya.
" hihihi...! Adek udah.. hhhfuuu.. adek.. " ekspresi nya terlihat semakin menggemaskan.
Aku mengangguk. Seakan faham dengan apa yang akan diungkapkan dan yang di rasakannya.

Aku membelai wajah dan pipi nya.
" udaah....!?" Tanyaku.
Rani mengangguk.
" enaaak...!? " tanyaku lagi.
Rani tersenyum. Lalu menunduk dan mengangguk.

' mmuach..mmuachh..! ' ku kecup kedua pipi nya.
' mmuach.. muachhh...! ' kedua matanya. Dan.
'Cupp...!" Aku menempelkan bibirku di keningnya.

" makasih baang..!" Ucapnya, sambil menatapku dengan mata berbinar.
Aku tersenyum mengangguk. Sambil mengambil bajunya, dan memakai kanya.
" adeek., mmm.. bersih bersih dulu ya...!" Ucap nya.

" 'lengket' ....!?" Tanyaku jahil.
Rani tersipu malu.lalu dia bangkit dan beralih dari pahaku.
Ketika dia hendak turun dari gazebo, dia berbalik menatapku. Dan kembali menghampiri ku.

" kenapa..!?" Tanyaku heran.

" ngggg... abang.. mmmm.. abang, belum ya...!? " tanya nya.

" belum apa..!? " tanyaku balik. Tak faham.

" mmm.. itu..! Abang belum, pipis enak...!? " ucapnya bertanya. Dengan mimik yang....
Aku menggelengkan kepala.
Melihat jawaban ku, dia sedikit gusar.

" nggg.. itu..! Mmm...kita.. adek.." ucapnya malu dan salah tingkah.

" Ga Fafa ...! " Ucapku. Mengerti dengan apa yang ada di fikirannya.

" Tapi kan., Abang belum..! " Ucapnya.

" Terus...!?" Tanyaku.
Rani terdiam. Dengan pandangan teduh,. Dia menatap ku lekat. Lalu, dengan posisi berlutut, rani menegakkan badannya. Tangannya menyingkap bagian bawah baju terusannya hingga ke pinggang.
'degghh...!'
Rani menurunkan celana dalamnya, dan meloloskan nya dari hujung jari kaki nya.
Aku menatapnya heran.
Tanpa menunggu lama,. Rani kembali duduk mengangkang di atas pahaku.
Di pegangnya kedua sisi bagian bawah baju ku. Lalu di tariknya keatas hingga aku mengangkat kedua tanganku ke atas. Sampai akhirnya, aku bertelanjang dada.

Sambil tersenyum, rani memegang kedua pipi ku. Lalu, dia melumat bibirku. Kedua tangannya meraba raba dan mengelus dada ku. Puaselumat bibirku, ciuman nya turun ke dagu, leher, dan dadaku. Dan..

" Ouhhh.. shhh...!" Erang ku, saat mulut Rani mengulum dada ku. Dan lidah nya menggelitik puting ku.
Mendapat serangan seperti itu, aku hanya bisa mengeluh dan mengerang.
Satu tangan ku mengelus kepalanya. Hingga...
'tapp...!' aku menangkap tangan nya yang tiba tiba saja sudah menggenggam si Ucok gondrong dari balik celana ku.
Kusingkirkan tangannya dari si Ucok.
" Udah ya sayang.. ga usah di lanjutin..!" Ucapku.

" Tapi kan., Abang..."

" Abang, sayang adek...! Abang ga mau kita sampai kebablasan." Ucapku.
Rani menunduk. Wajahnya terlihat murung.

" adek sayang abang....!Adek rela ngasi itu ke Abang...!" Ucapnya.

Kuraih tubuhnya,. Dan mendekapnya.
" Abang tau... Abang juga sayang adek..! Tapi, belum waktunya ya sayang..!" Ucapku, sambil membelai rambutnya.
Rani menganggukkan kepala nya.

" Makasih baang...!" Ucapnya pelan.

" Celana dalam adek, bagus ya...! " Ucapku sambil melihat CD nya yang tergeletak di sampingku.
Wajahnya langsung memerah. Disambarnya celana dalam nya itu, dan langsung berbalik pergi.

" Yang ini, ga di bawak...!?" Tanyaku, sambil mengangkat BH nya yang tertinggal.
Rani kembali menghampiri ku. Dengan mimik wajah yang sangat lucu.
Saat Rani hendak meraih BH nya,. Aku langsung menangkap tangannya. Dan mendudukkanya kembali di pahaku dengan posisi menyamping.
Dengan perasaan gemas, kuciumi lehernya bertubi tubi.

" Hihihi... Abaang..! Geli ihh.. hahaha...! " Tawanya cekikikan.

................

Setelah Rani pergi,. Aku membaringkan tubuhku. Merenungi, hal yang baru saja kulakukan. Kembali batinku bertanya tanya. Kenapa dia mau melakukan hal itu dengan ku. Apakah dia sudah sering melakukan hal yang seperti kami lakukan tadi?. Apakah dia melakukannya dengan cowo nya sebelum aku..!?. Dan juga,. Apakah dia sudah pernah melakukan hubungan sex..!?. Mengingat, begitu pasrah nya dia dengan perlakuan ku tadi.
Pertanyaan pertanyaan itu,. Terus berputar putar di kepalaku. Hingga,. Mataku terasa sangat berat sekali.

.....................
.....................

P.o.v Rani.

'hhhuft..!' rasa lemas itu belum juga hilang. Lemas,. Karena aku baru saja mengalami atau mendapatkan rasa nikmat yang teramat sangat dahsyat. Ku akui,. Bukan baru kali ini aku mendapatkan rasa nikmat itu. Sudah terlalu sering aku mendapatkannya, di saat kami melakukan 'itu' di alam mimpi ku.
Namun, baru kali ini aku mendapatkan rasa yang sedahsyat ini. Sampai sampai,. Aku merasa tak kuat untuk berjalan.
Namun,. Ada yang mengganjal dihatiku. Kenapa si Abang tiba tiba bisa seagresif ini.
Di depan cermin hias ini, aku merenungi hal itu.
Kalau dulu,. Dia bahkan seperti enggan untuk mencium ku. Akulah yang begitu agresif menggoda nya. Tapi tadi, dia begitu lihai mencumbu dan membelaiku. Dan juga, dia tidak segan segan menelanjangiku.

Apakah.... Apakah selama disana, si Abang juga melakukan hal itu dengan 'si dia'..?
Apakah.. mereka sering melakukan hal itu..!?

0hh.. tidak.! Tidak..!
Aku mencoba tuk menepis semua bayangan itu.
Namun, wajah cantik dan kesempurnaan tubuh nya, tak bisa menyangkal.
Aku cemburu...! Membayang kan bibir sensualnya yang mencium si Abang..
Lirikan matanya yang menggoda si Abang. Bokong padatnya yang empuk,. Saat duduk di pangkuan si Abang..! Dan.., dan tete' nya yang bulat padat berisi, mengganjal dan menekan dada si Abang saat mereka berpelukan.
Aku cemburu...!
Tapi., Aku juga merasa aneh. Aku.. entah kenapa, sedikit pun tidak ada rasa benci dan sakit hati ku pada nya (indu). Bahkan, ada secuil perasaan dalam diriku yang meminta, agar aku bisa kenal dengan dia. Supaya aku bisa lebih dekat dengan dia.
Entahlah..! Aku tak mengerti dengan perasaan ku itu.
Cukup lama aku merenung dan berfikir..
" Ehh..!" . Astaga..! Karena melamun,. Aku sampai lupa kalau si Abang sendirian menungguku di luar.
Segera aku keluar kamar, menuju dapur. Membuatkan minuman untuk si Abang.
............

Sesampai nya di depan gazebo,. Kulihat si Abang tengah berbaring.
" Maaf bang,. Adek kelamaan.." ucapku merasa bersalah. Karena cukup lama meninggalkan nya disini.
Namun si Abang diam , tak menggubris ucapan ku.
' si Abang marah kah..!?' batinku bertanya.
Lalu, aku mendekat menghampirinya. Kulihat matanya terpejam.

" Baang..." Aku memanggilnya pelan.
" Abaaaang...!" Panggilku lagi, sambil menggoyang pelan lengannya.
Namun,. Dia masih diam tak bergerak.
' ya ampun..! Si Abang ketiduran. Mungkin karena kelamaan ku tinggal.
Lalu, ku dengar deru mobil masuki halaman rumah.
Tak lama, kudengar suara langkah kaki mendekat.

" Adeeek...." Terdengar suara mami memanggil ku dari samping.
Dengan berlutut,. Aku menegakkan badan. Dan mengeluarkan kepalaku dari atas dinding gazebo.

" Ya Mii... " Sahut ku pelan. Takut membangunkan si Abang.

" Aby masih disini...??" Tanya nya.
Aku hanya mengangguk. Mengiyakan pertanyaan beliau.

" Nihh.. mami bawa jajan..! Kalian makan ya...!" Ucap beliau, seraya menyerahkan bungkusan plastik padaku.
" Lohh... ! Itu... "

" Iyaa... " Ucapku sedikit berbisik, memotong ucapan si mami. Karena, aku tau apa yang akan di ucapkan nya.

" Hmm... Ya udah,. Mami tinggal ya..." Ucap nya.
Kembali aku menganggukkan kepala. Dan, si mami berbalik. melangkah masuk ke rumah.

Aku duduk di samping si abang. Kuperhatikan wajah tampan nya yang tengah tertidur pulas. Wajah tampan yang mencuri dan meluluhkan hati ku. Wajah tampan , yang setahun belakangan ini, telah mengisi alam bawah sadar ku. Wajah tampan yang selalu membuat ku was was. Was was , karena banyaknya mata kaum hawa yang selalu melirik nya.
,...........

Kurasa,. Ada 1 jam lebih aku menunggui si abang yang tertidur. Namun, dia tak kunjung membuka mata. Aku juga sudah mulai merasa ngantuk. Tapi,. Aku tak sampai hati tuk membangunkan nya. Lalu...

" Deeek..." Ku dengar suara mami.
Ternyata,. Beliau sudah berdiri di depan . Sambil sedilit membungkuk,. Aku menghampiri beliau.
" Aby belum bangun..? " Tanya nya.
" Belum...!" Aku menjawab sambil menggeleng.

" Bangunin gih...! Dah tengah malam lho ini...!" Ucap beliau.
Aku menggeleng. Tanda tak ingin.

" Kesian Mii...... " Ucapku memelas.

" Lahh... Terus,. Mo tidur disini..?? Kamu mau menemani disini...!?"
Mendengar pertanyaan beliau, aku langsung tersenyum dan mengangguk.
Mami terdiam. Beliau menatap ku dalam.
Melihat respon beliau, aku menjadi gusar. Aku memasang wajah memelas.
Lalu, kulihat mami tersenyum.

" Ya udaah.. ambil bantal Ama selimut gih..!" Ucapnya,. Yang membuat hatiku senang bukan main.
Dengan semangat, aku melangkah kan kaki menuju ke dalam rumah.

" Duuuh... Semangat nya....!! Mami sampai di tinggal " ucap beliau jahil.

" Hihihi....!" Aku hanya tertawa.
.......

Mami membantu dengan membawakan selimut tebal ( bed cover). Tak lupa, aku juga membawa lotion anti nyamuk. Walau aku tau, disini tak ada nyamuk. Karena mami selalu membersihkan tempat ini.

" Mau mami temani kah...!?" MaMi menawarkan bantuan.
Aku menggelengkan kepala, menolak tawaran beliau.

" Dooo... Yang ga mau di ganggu. Tidur berdua dengan Abang sayang...!! " Mami kembali menggoda ku.

" Mami iihhh... " Ucapku, pura pura kesal.

" Hihihi...!" Sambil tertawa,. Mami pergi meninggalkan kami.

Dengan berhati hati,. Aku menyelipkan bantal ke bawah kepala si Abang. Lalu, aku juga meletakkan bantal untuk ku pakai di bawah lengan nya yang terbentang.
Sambil berbaring,. Aku menarik selimut. Menutupi tubuh kami.
Dengan posisi miring, aku menempel kan sebagian badan ku di dada nya, dan memeluknya. Dan, tanpa di sangka sangka, sebelah tangannya yang tadi merentang, merangkul punggung ku.

Aku sangat senang dan gembira. Dapat kembali tidur di pelukannya.
' cupp..!' aku mengecup pipinya.
" Met boboq Abang sayang...!" Bisikku di telinga nya.


Mago do sude Arsak ni Rohaki ., Molo DilambungHu Ho ( Hilang semua Masalah di PikiranKu ., Jika Kau di SampingKu ...
Sonang RohaKi rap dohot Ho ,. ( Senang HatiKu jika bersamaMu ...
Ito HAHOLONGAN... ( Abang TerKasih ....

Haholongi Au....,Sayangi ma Au .. Saleleng ni Leleng na
... ( Kasihi Aku,...Sayangi lah Aku .... Untuk Selama-lamanya ..
Bahen Au Ito Hot di RohaMi ..... ( Jadikan Aku yang Terbaik di HatiMu ..
UnaNg Adong na Asing ... ( Jangan ada yang lain ...

Sotung Muba Ho...,Sotung Lupa Ho ( Jangan Kau Berubah...,Jangan Kau Lupa ..
Tung so jadi sirang ahu dohot ho ( aku takkan terpisahkan darimu..
Sotung Muba Ho...,Sotung Lupa Ho ( Jangan Kau Berubah...,Jangan Kau Lupa ..
.....................
.....................

P.o.v. Aby.

'cuitt citt citt cuiitt...!'
sayup sayup, aku mendengar suara kicauan burung. Dan, cuaca juga kurasakan sedikit hangat.
Dengan mata masih terpejam, aku coba mengumpulkan kesadaran.

' astaga....!' aku tersadar, dan langsung membuka mata. Kulihat dunia sudah terang benderang.
Saat aku hendak bangkit, lengan dan tubuh ku terasa berat. Seperti ada yang menghimpit. Kulihat, seseorang juga tengah tertidur sambil memelukku. Tubuh kami tertutupi selimut tebal.

' ya ampun..!' . Berarti, dari semalaman dia menemaniku tidur disini..!.
Aku tau, tempat tidur nya di kamar pastilah sangat empuk dan nyaman. Namun, dia rela menemaniku disini, yang hanya beralaskan lantai papan dan berembun.
Mendapat perlakuannya yang seperti itu,. Hatiku semakin tersentuh.
' cupp..!' kukecup ubun ubun nya, sambil menghirup aroma wangi rAmbut nya. Tangan ku membelai wajah dan pipi nya.

" Ehhemm...!"
Tiba-tibA,. Aku mendengar suara orang berdehem.
Setelah, mengangkat kepalaku sedikit,. Aku melihat si mami berdiri di depan. Dengan senyum cantik nya,. Beliau memperhatikan aku yang tengah tidur sambil berpelukan dengan anak gadis nya.

" Enak tidur nya..!?" Tanya beliau.
Aku hanya tersenyum kaku,. Tak menjawab pertanyaan nya. Pertanyaan yang menjebak..!

" Bangunin si adek ya...! " Pinta beliau.

" Mmm.. biarin dulu lah mi.. biar dia bangun sendiri.." ucap ku.

" Si adek itu, kalaw ga di bangunin,. Ga Bakalan bangun..! " Ucap beliau memberi tahu.

" Bentar lagi ya mi.. masih nyenyak tidur nya..! " Pinta ku.
Si mami tersenyum mengangguk.

" Ya udaah.. mami siapin sarapan dulu ya.."
" Kalau si adek nya kelamaan,. Bangunin aja..." Beliau mengingatkan.
........

Betul saja..! Cukup lama aku menunggu. Namun, Rani tak kunjung terjaga.

" Adeeek..." Aku mencoba tuk membangunkannya.
" Sayaaaang....! " Kembali aku memanggil nya.

"Hmmm..." Sedikit menggeliat, Dia bersuara.

" Bangun yok....! "

" He' emm.." hanya gumaman yang keluar dari bibir nya.

" Adeeeeek...."

" Sebentar..." Ucapnya.

" Sekarang ya... Dah siang looh..!"

" Masih mau meluk Abang...! " Ucapnya dengan suara parau.
Aku membiarkan nya sebentar. Tanganku kembali membelai wajah dan pipi nya.
Tak lama, Rani mulai membuka mata.

" Pagi abaang...!" Ucap nya sambil memandang ku.

" Pagi sayang....!" Balasku. Lalu mencium kening nya.

...............

Selesai mandi, aku ke dapur. Menemani si mami yang tengah menyiapkan makanan.

" Si adek mana...?" Tanya beliau.

" Mmm... Masih di kamar." Jawab ku.

" Oh ya., Mami mau minta tolong sama kamu..! " Ucap beliau,. Yang sudah duduk di depan ku.

" Ya mi.. mmm... Mami minta tolong apa..?" Tanyaku.

" Siang ini, mami sama papi mau pergi ke Medan. Jadi, mami mau minta tolong,. Kamu jagain rumah. Kamu bisa..!? " Beliau menjelaskan.

" si adek ..?" Tanyaku pula. Belum menjawab permintaan nya.

'' adek ga ikut..!" Jawab nya.

" Ehh.. mmm.. jadi, kita tinggal berduA...!? " Tanyaku lagi.

" Yeeee... Mau nya..!!" Ucap beliau, dengan senyum nakal nya.

" Ehh.. nggg... Bukann...! Mmm.. maksud nya.." melihat senyum beliau,. Aku menjadi salah tingkah.

" Hihihi...." Tawa nya semakin menambah rasa malu ku.
" Untuk sementara, selama mami di Medan,. Si adek tinggal di rumah teman nyA. " Si mami menjelaskan.

" Berapa lama disana..?" Lagi aku bertanya.

". Iihhh.. banyak tanya ya kamu..! " Ucapny sambil mencubit pelan punggung tangan ku.
" Kamu bisa ga..?? Mau ga ..!?" Tanya nya dengan mendelik kan mata sipit nya.
Wajah nya yang sangat mirip dengan Rani,. Membuat mataku tak ingin berpaling dari menatap nya.

" Koq diam..!? Jawab dong...! Mau ga...!? " Kembali beliau bertanya.
Aku tetap memandangi wajahnya.
' Selain wajah yang sama, apakah 'rasa' mereka juga sama.!? Lidah nya...! Liur nya..!? Apakah rasanya juga sama..!? ' entah kenapa, benakku bertanya hal ngawur seperti itu.
Tiba tiba saja, entah keberanian dari mana. dengan lancang dan kurang ajarnya, aku menggenggam sambil mengelus punggung tangan nya.
" Iya Mii... Mau... Aku mau...! " Ucap ku.

" Iya.. tapi, kamu jangan gitu ngelihatin aku..!" Ucapnya menunduk.
Pipi nya memerah. Sambil menunduk, sesekali bola matanya memandang ku.
' ya ampuun..! Cara mereka melihat dan melirik juga sama.!

"Ehh...! Hehehehe.. " aku langsung tersadar. Dan menarik tangan ku .

Tak lama, Rani datang bergabung dengan kami.
" Papi mana...!?" Tanya nya ke si mami, sambil mengambil kursi dan duduk disamping ku.
Kepalanya menyender di bahuku. Tingkahnya itu sungguh membuat ku merasa tak enak dengan si mami. Tapi, si mami kulihat bersikap santai.

" Papi masih tidur..! Menuhin staminA, buat perjalanan nanti. " Ucap beliau.

....................................................

selesai makan, aku langsung pamit dan pulang ke rumah. menyirami sayuran., memberi sedikit pupuk, dan juga membersihkan rumput rumput liar di sekitar tanaman.
selesai beraktifitas, aku mandi lagi.
selesai mandi, aku duduk santai di bale bale. baru saja aku hendak menyalakan sebatang rokok, ku dengar suara kereta meraung raung di depan rumah. siapa lagi, kalu bukan si putri malu.

'' tol....! tooolll......!! " teriaknya .
kimaknya ni anak.! manggil aku dengan sebutan itu dirumah ku.

" di belakang peeekk.....! " aku balas berteriak.
tak lama, dia datang menghampiri ku.

" ngapai kau....!? " tanyaku.

" tadi si desy nelfon aku, mereka ngumpul di rumah si eva. dia nyuruh datang kesana. kau mau ikut ga...!? " tanya nya.
' haisshh... banyak nya schedule...!' batinku.

" mo ngapai...!? tanya ku
dody menaikkan kedua bahunya. tanda tak tahu.

" ya dah lahh... yokk....! " ucapku seraya bangkit.

..........................................
.........................................


sesampai nya di rumah si mahluk halus, kulihat indu keluar dari pintu. melihat kedatangan kami, dia melangkah menghampiri.



" haaiii.....!" sapaku.
wajah cantiknya selalu membuat ku berdebar.
indu tersenyum manis, membalas sapaan ku.

" makasih ya., dah mau datang..." ucapnya.
" yukk...!" ajaknya.
aku sedikit terkejut. saat kami melangkah, indu mengapit sebelah tangan ku.
saat aku menolehnya, dia hanya tersenyum.
kami berjalan menuju halaman belakang. disitu terdapat pondok tempat santai. kulihat desy duduk berdua dengan seseorang. aku tak dapat melihat wajah orang yang duduk di sebelah desy, karena terhalangi oleh kepala desy. namun, dari warna rambut nya, membuat perasaan ku menjadi sedikit tak enak. aku melangkah dengan perasaan was was.
begitu kami semakin dekat dengan mereka..

' degghh....!'
betul saja. persaan tak enak ku terbukti. ternyata, orang yang duduk di sebelah desy, adalah rani.
bulu tengkuk ku bergidik. keningku langsung mengeluarkan keringat dingin.
belum hilang rasa terkejut dan cemasku, kulihat tiga perempuan keluar dari pintu belakang melangkah ke arah kami. Risdiana... si mahluk halus., dan.... dan......

' mampusssss......!!!' batin ku memaki..



................................................... bersambung.
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Kalo Rani sudah bisa mengerti, pingin tahu reaksi anggrek ketika tahu Rani juga pacar Aby.. xixixi
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd