djinggoxxx
Adik Semprot
- Daftar
- 7 Jan 2020
- Post
- 115
- Like diterima
- 1.662
selamat pagi, akhirnya ini cerita bisa gw selesaikan, cerita kali ini temanya fantasy dengan genre elemen beauty & beast. sumber inspirasi cerita ini adalah Game Hentai...wkwkwk, yes game hentai. aslinya ini cuma sebuah sub plot, tapi gw kembangkan menjadi lebih berkembang. semoga bisa dinikmati
PART 1
Suara rapalan mantra mulai menggema di sekitar tubuh penyihir itu, lingkaran sihir terbentuk di tanah mengitari sekitar penyihir wanita tersebut sambil ia menaikkan tongkatnya, wajahnya yang cantik jelita terlihat serius merapal mantra, rambut nya yang hitampanjang sebahu terlihat bergerak ke atas karena energi yang dihasilkan. “zxzxzxzzxz !” kata penyihir tersebut sambil mengarahkan tongkat sihirnya ke arah mahluk goblin yang terlihat berlari ketakutan, seketika di atas goblin tersebut muncul lingkaran sihir yang mengeluarkan petir, membuat goblin tersebut tewas seketika karena sambaran petir. “uhhh bau gosong…” kata penyihir muda itu sambil menutup hidungnya dengan tangannya, wajahnya terlihat senang karena ia berhasil membunuh monster tersebut “sepertinya cukup untuk hari ini, saatnya untuk melapor ke guild dan mendapat bayaranku” kata penyihir tersebut.Beberapa menit kemudian
Nia, 24 tahun, adalah penyihir yang baru tamat dari akademi sihir setamat dari akademi sihir Nia memutuskan ingin menjadi seorang petualang demi kekayaan dan ketenaran, karirnya sebagai petualang boleh dibilang masih baru dimana ia baru 1 bulan menjalani hal ini “semoga dengan ini, bisa membantu menaikkan level rangking petualangku” kata Nia sambil tersenyum berjalan memasuki kota XXX. Nia sebagai seorang petualang dikaruniai wajah yang cantik jelita, badan yang proposional. Busana penyihir yang identik dengan busana yang minim dan memperlihatkan lekuk tubuh serta paha Nia semakin menambah pesona Nia, meskipun Nia sendiri merasa risih dengan hal ini, namun hal ini diperlukan karena mana dalam tubuhnya tidak akan keluar maximal jika ia memakai baju yang menutupi seluruh tubuhnya.“tidak bisakah mereka stop menatap aku dengan tatapan mesum” kata Nia dalam hati sambil berusaha mengacuhkan para petualang laki-laki yang menatap dirinya dengan tatapan mesum. Nia pun kemudian memasuki kantor Guild di kota tersebut. “sekian bayaran mu untuk hari ini” kata petugas guild dari balik mejanya “tetap seperti ini, dan kamu akan bisa dipromosikan untuk level petualang selanjutnya” kata petugas guild tersebut, Nia pun tersenyum mendengar hal ini karena semakin tinggi levelnya, Nia akan bisa mengambil pekerjaan dengan bayaran yang lebih tinggi. Nia kemudian melihat ke sekelilingnya dan memperhatikan suasana guild yang ramai oleh para petualang “memang pas pilihan ku untuk pergi ke kota ini, disini tempat yang pas untuk mendulang point” kata Nia sambil berjalan ke arah Papan quest untuk mengambil tugas berikutnya.
Kota XXX yang terletak di kerajaan Z, sebulan yang lalu berhasil menggagalkan invasi kerajaan goblin dari barat. Berkat perjuangan para prajurit, pahlawan, serta para petualang mereka berhasil mengalahkan pasukan goblin dalam jumlah besar yang ingin menguasai kerajaan Z. namun kemenangan ini tidak membuat kerajaan Z aman, karena sisa-sisa pasukan goblin yang selamat dari pertempuran tersebut masih membuat keonaran di wilayah kerajaan Z, meskipun tidak dalam jumlah banyak. Namun aksi gerilya mereka cukup menganggu kedamaian di kerajaan tersebut. karena kerajaan tidak mungkin memakai pasukan kerajaan untuk hal-hal seperti ini, raja kerajaan Z memutuskan ini menjadi tugas para petualang, dan menjanjikan point dan bayaran besar untuk setiap quest yang berhubungan dengan goblin. Hal ini membuat kerajaan Z ramai dikunjungi para petualang baik yang pemula ataupun yang sudah berpengalaman, Hal ini pun juga dimanfaatkan Nia sebagai petualang pemula. “ughhh…hei….minggir, minggir, permisi” kata Nia sambil berdesak-desakan menuju papan Quest, disana tiap petualang saling berebut lebih dahulu untuk mengambil quest yang berhubungan dengan goblin “ah hei…hati-hati” kata Nia yang terjatuh karena disenggol oleh para petualang lain. Ia pun kemudian melihat secarik kertas berada di dekat tangannya yang berisi permintaan quest “hah…ini quest” mata Nia tampak berbinar-binar membaca isi quest tersebut, ia pun kemudian segera pergi ke meja admin guild untuk mengajukan quest ini . “oh ini permintaan dari petani di pinggir kota yang mengeluh hasil panennya hilang, dan ia sempat melihat sosok seperti goblin yang mencurinya” kata petugas guild tersebut sambil melihat isi kertas “iya, aku mau ambil quest ini” kata Nia dengan semangat “baik semoga beruntung” kata petugas guild tersebut sambil tersenyum, Nia pun dengan cepat berjalan keluar dari kantor guild dan menuju pertanian tersebut.
Cuaca terik tampak di langit wilayah kerajaan Z namun hal tersebut tidak mengurungkan semangat Nia untuk menyelesaikan questnya “hmmmm jadi ibu melihat mahluk tersebut kemarin malam mengambil hasil panen yang ada di gudang, bisakah ibu tunjukkan dimana gudang tersebut?” tanya Nia sambil bertanya ke petani kebun tersebut. Nia kemudian berjalan kearah gudang tersebut yang tanah sekitar nya tampak berlumpur, ia pun bisa melihat bekas jejak aneh yang tampak keluar masuk gudang. “hmmmm jejak seperti kaki anak kecil ini….tidak diragukan lagi ini goblin” kata Nia sambil berpikir keras, namun wajahnya kemudian tersenyum senang karena membayangkan poin yang akan ia dapat kalau menyelesaikan quest ini. Ia pun kemudian merapal mantra dan membuat jejak tersebut menjadi berwarna menyala “baik saatnya berburu” kata Nia dengan mantap..sambil mulai berjalan menyusuri jejak tersebut.
30 Menit kemudian
Tidak jauh dari pertanian tersebut, Nia melihat jejak goblin tersebut berlanjut ke dalam area hutan yang dipenuhi pepohonan besar dan lebat sehingga membuat sinar matahari tidak bisa terlihat jelas membuat suasana dalam hutan tersebut menjadi agak gelap. “Mahluk itu benar-benar masuk kedalam sini…hmmmmm” pikir Nia sambil mengusap2 kepalanya. “di dalam hutan labirin ini…apa dia gila ?, tapi ya…hutan ini adalah tempat sembunyi yang baik” ucap Nia sambil menatap ke dalam hutan “hmmm apa aku harus meminta bantuan untuk quest ini” pikir Nia ragu, tampak ia terdiam sejenak dan kemudian “hmmm…mereka akan mentertawakan aku kalau Cuma memburu 1 ekor goblin saja minta bantuan” kata Nia dengan wajah cemberut “baik aku akan masuk ke dalam… mengalahkan goblin itu lalu Kembali” ucapnya sambil mengenggam erat tongkatnya. Dan Nia pun melanjutkan langkahnya masuk ke dalam hutan. Nia pun memulai perjalanannya ke dalam hutan labirin, perasaannya terasa cemas sambil sesekali melihat ke kanan ke kiri, suasana hutan yang gelap, penuh dengan akar merambat dan pohon-pohon besar membuatnya tidak nyaman, belum lagi ia merasa seperti sedang ada yang mengawasi nya dari balik pepohonan yang lebat “ihhh…kapan jejak ini berakhir” ucap Nia. Ia pun lanjut berjalan mengikuti jejak kaki tersebut yang tampak mengarah ke area hutan yang lebih dalam. Langkahnya pun terhenti di sebuah lahan kosong berukuran sedang “hmmm….jejaknya hanya sampai disini ?” tanya Nia dengan keheranan. Ia pun kemudian melihat ke sekeliling nya “kemana mahluk itu pergi” tanya Nia dengan heran, “apakah jangan-jangan ini jebakan?” pikir Nia sambil Bersiap-siap merapal mantra, namun seketika “syutttt”..suara suatu benda menancap ke tanah, Sontak Nia pun melihat kearah tanah dan wajah jelitanya pun berubah menjadi kaget Ketika melihat sebuah kertas berisi simbol-simbol di-ikatkan pada pisau kecil menancap di tanah “hah Ji-jimat pelumpuh… da-dari mana” ucap nia dengan kaget, Tiba-tiba kertas tersebut pun mengeluarkan sinar terang “kyaaa” Nia pun berteriak pandangannya dibutakan oleh sinar terang.
Goblin, adalah mahluk yang mempunyai fisik seperti manusia dengan kepala botak, telinga lancip, kulit berwarna hijau gelap,wajah bak orang tua, dengan tinggi hanya setengah tinggi manusia pada umumnya, dengan badan kurus. Goblin umumnya mempunyai kekuatan fisik yang lemah, tidak begitu pintar, Namun akan jadi berbahaya jika mereka dalam jumlah banyak. Bangsa goblin hobi melakukan perusakan dan penjarahan, mereka juga memperbudak wanita untuk sebagai sarana untuk berkembang biak.Kerajaan Z sendiri sudah berkali-kali berhasil menangkal invasi serbuan bangsa goblin. Meskipun sudah berhasil menghancurkan setiap invasi besar, namun kerajaan sendiri tidak bisa mengatasi aksi gerilya para goblin ini dalam jumlah kecil. “hei bangun….bangun Nona cantik, bangun” terdengar suara serak di telinga Nia, ia pun perlahan membuka mata-nya. Pandangannya terlihat samar-samar, kepalanya terasa pusing “emmm…..a..apa yang terjadi” ia pun mulai membuka matanya dengan lebar, ia merasakan dirinya kini sedang berada di sebuah rumah bertembok dan beratapkan kayu sambil berbaring di lantai dengan posisi menyamping. kayu dengan alas yang terbuat dari kulit berbulu yang lembut. “hah…nghhhhh” Nia berusaha untuk menggerakkan badannya, namun terasa berat untuk digerakkan “badanku masih tidak bisa digerakkan…efek jimat pelumpuh masih terasa, kemana tongkat sihirku” ucap Nia dalam hati. “akhirnya kau sadar juga, aku minta maaf harus melakukan ini” terdengar suara yang menghampiri dirinya, wajah Nia pun terlihat kaget dan emosi melihat sosok yang berdiri di depannya. Dihadapannya kini berdiri sesosok goblin dengan badan kurus, kepala botak, dengan telinga lancipnya, serta berkulit hijau gelap, hanya mengenakan kain kecil untuk menutupi kelaminnya , sambil membawa tongkat sihir “goblin !, goblin keparat..kembalikan tongkatku” kata Nia dengan emosi, ia berusaha bangun , namun tubuhnya masih tidak bisa digerakkan dengan baik. Ia hanya bisa bersuara “lepaskan aku / atau aku akan membunuhmu” ancam Nia dengan emosi. “ckckck….apakah semua manusia se barbar ini ? dan mereka mengatakan bangsa kita yang barbar” ucap goblin tersebut. “hnnngggg…lepaskan aku” kata Nia dengan wajah emosi. Goblin tersebut kemudian duduk bersila di hadapan Nia “bagaimana kalau kita memperkenalkan diri terlebih dahulu” ucap goblin tersebut ke Nia “namaku Gobbo, seperti yang km lihat..aku adalah goblin, ya yang selamat dari perang sebulan lalu” ucap Gobbo sambil tersenyum kearah Nia. “cihh…aku tidak butuh info dari mu” kata Nia sambil berusaha memalingkan wajahnya “ckckckck…..sombong sekali kau, kmu ingin sembuh /tidak” kata Gobbo sambil tersenyum “hmmm…namaku Nia, penyihir dan seorang petualang” kata Nia sambil bersikap acuh tak acuh “ah…orang2 yg dibayar mahal untuk membunuh kaumku..sungguh barbar” kata gobbo sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Nia melihat gobbo dengan seksama ia mulai merasa heran dengan goblin ini..ia pun sekilas melihat ke sekeliling dimana ruangan ini tertata rapi dan bersih. Beda dengan deskripsi tentang goblin yang hidup di gua yang lembab dan jorok. “sekarang cepat pulihkan aku Kembali” kata Nia dengan tidak sabar. “fu..fu…fu, sejujurnya aku tidak punya obat penangkal untuk jimat pelumpuh ini” kata Gobbo. Nia pun juga tersadar bahwa dia tidak membawa apa-apa untuk persiapan quest ini. “tapi kita bangsa goblin punya cara sendiri hehehe….bersiaplah Nia cantik” kata Gobbo sambil membalik posisi Nia menjadi terlentang “he…hei apa yang kamu lakukan..stop” kata Nia dengan wajahnya bersemu merah.
Gobbo kemudian menarik kain transparan yg melingkari pinggang Nia, ia tampak kagum melihat bentuk body Nia yg seksi menggoda, dengan lekuk pinggang yang menggoda, paha yang putih mulus, serta wajah cantik jelita Nia yang tampak bersemu merah meskipun telihat emosi. “hmmmm…setelah aku perhatikan dirimu cantik dan seksi juga” kata Gobbo terpesona melihat kemolekan tubuh Nia yang dibalut dengan pakaian ala penyihir yang cenderung minim dan memamerkan bentuk tubuh “jangan km berani-berani…” kata Nia sambil berusaha meronta, namun tubuhnya masih terasa lemas untuk digerakkan. Gobbo kemudian berjalan kearah telapak kaki Nia, dan mulai mengangkatnya “hehehe…ini akan menyenangkan” kata Gobbo sambil mengangkat kaki kanan Nia “nghhhh…” Nia hanya terdiam sambil wajahnya bersemu merah. “slurp…slurrppp” Gobbo dengan lembut mulai menjilati telapak kaki-Nia, lidahnya yang kasar mulai menelusuri setiap permukaan telapak kaki Nia yang indah tersebut. suara jilatan mulai memenuhi ruangan tersebut dengan telapak kaki Nia yg mulai terlihat basah oleh air liur “a…apa yang km la..lakukan, sto…stoppp” Kata Nia dengan wajah bersemu merah. Sambil Gobbo menjilati telapak kakinya.. Nia mulai merasakan perubahan pada tubuhnya, ia bisa merasakan aliran energi mulai mengalir pada tubuhnya “hngggg…..” ucap Nia yang perlahan mulai bisa Kembali merasakan sensasi sentuhan pada kulitnya “slrrppp…slrpppppp” Nia bisa merasakan lidah Gobbo yang kasar menyentuh kulitnya yg putih mulus, ia mulai merasakan perasaan aneh pada dirinya “hnngggg….emmmmm” Nia tampak menggigit bawah bibirnya, matanya terlihat sayu, dengan badannya yang mulai terasa hangat “perasaan apa ini…aku merasa tenang dan nikmat” kata Nia dalam hati merasakan apa yang terjadi. Di telapak kaki-nya gobbo mulai menggigit kecil telapak kakinya, sambil juga memasukkan ibu jari kaki Nia ke dalam mulutnya “nghhhhhhhh…mmmmhhh” Nia berusaha mengatupkan bibirnya, badan-nya mulai berkeringat, seiring ia merasakan rasa panas pada tubuhnya, perlahan Nia mulai bisa menggerakkan badan atasnya ia kemudian berusaha menegadahkan lehernya sambil tangannya berusaha untuk mengangkat badannya “sabar…Nia, jangan buru-buru..dan ohya suaramu sungguh seksi menggoda” puji gobbo sambil melirik kearah Nia yang tampak memalingkan wajahnya “nghhh…aku dpuji oleh mahluk yg menjijikkan” pikir Nia dalam hati namun disisi lain Nia merasa tersipu malu dengan pujian Gobbo. Gobbo Kembali melanjutkan aktivitasnya lidahnya Kembali menari-menari secara bergiliran di kedua telapak kaki Nia, ia pun juga Kembali mengulum jari-jari kaki Nia secara bergantian “slurpppp…slupppppppp” Nia mulai merasakan bagaimana lidah gobbo menari2 di dalam muluntnya yag sambil mengulum jari kakinya “nghhhhhh…….mpppphhhh..ahh” desahan kecil mulai keluar dari mulut Nia yang membuat wajahnya semakin memerah bak udah rebus, Nia pun perlahan mulai merasakan Kembali aliran energi pada tubuhnya. “nghhhhh…ohh..engghh ah” Desahan-desahan kecil mulai lolos dari bibir Nia, ia terlihat mulai terhanyut dalam nafsunya “tidak…kenapa aku ini, namun ini sungguh enak” kata Nia dalam hati. Perlahan Nia mulai bisa menggerakkan jari-jari tangan dan kaki-kakinya, tenaganya juga mulai berangsur-angsur pulih, namun disisi lain ia juga merasakan rasa nyaman dan hangat diseluruh tubuhnya, ia juga merasakan daerah kemaluannya terasa aneh dan gatal “ak…aku pernah baca, bahwa ludah goblin mengandung zat Aphrodisiac…apakah ini dia” kata Nia yang mulai merasa sesuatu gejolak seakan mengambil alih tubuhnya. Gobbo yang mulai menelusuri lutut dan paha Nia yg mulus pun memperhatikan Nia yang mulai bisa menggerakkan tubuhnya “hehehe….km sungguh menggoda Nia” puji Gobbo sambil ia mulai mengelus-ngelus paha Nia, sesaat kemudian ia pun mulai menjilat paha, dengan gemas gobbo pun menggigit kecil paha nia yang seksi itu “nghhhhh…aduhh” kata Nia berteriak kecil yang mulai merasakan gigi Gobbo pada pahanya “ssssstt……ahh……ohhhh..stopppp” Desah nia yang mulai merasakan sensasi nikmat yang makin dirasakan tubuhnya, Gobbo pun tampak puas. “nah sekarang untuk sentuhan akhirnya” ujar gobbo sambil berjalan kearah wajah nia.
Gobbo kemudian membangunkan badan Nia dalam posisi setengah duduk, Gobbo sendiri pun duduk bersila sambil kedua tangannya memeluk perut Nia. “he…hei….apa yang kamu lakukan , hentikan” kata Nia yang berusaha berontak Namun tubuhnya masih dirasakan belum pulih benar dari efek jimat pelumpuh tersebut “tenang…aku hanya ingin mengobatimu” kata Gobbo berbisik ke telinga Nia, Nia mulai bisa merasakan Nafas gobbo di telinganya, punggungnya mulai bisa merasakan kulit badan Gobbo yang bertextur kasar dan detak jantung gobbo yang berdetak kencang, ia juga merasakan sesuatu seperti benda tumpul menyentuh punggungnya “aroma badanmu sungguh wangi menggoda” kata Gobbo yang mulai mengendus-ngedus leher Nia “he…hei jng lakukan itu” kata Nia dengan agak emosi, Gobbo pun mulai mencium-cium leher Nia , menjilat sekitar daerah lehernya “hngggggggg…..emmmm…hah” wajah Nia tampak bersemu merah, ia kini mulai bisa mencium bau liur goblin yang dirasakannya mempunyai aroma unik “hah….ahh…sstttt” Gobbo mulai mencupang leher nia “nghhhhh…ah” Nia mendesah merasakan serasa tubuhnya dialiri oleh aliran listrik yang membuat tubuhnya bergetar “ahhh……stopppp….emmppphh” Nia dengan suara desahannya yang manja mulai mencoba berontak , namun hal tersebut membuat gobbo semakin bernafsu “slppppp…slrrrpppp” lidahnya tidak henti-henti menjilat telinga dan pipi Nia, aroma air liur Gobbo membuat kepala Nia terasa ringan, badannya terasa rileks “ah….kenapa aku ini” kata Nia dalam hati, di bawah kedua tangan Gobbo mulai masuk kedalam busana Nia dan kedua tangannnya mulai mengelus-ngelus daerah perutnya “sttttt…..ahhhh, nghhhhhh” Nia mulai merasakan nikmat sensasi sentuhan tangan kasar gobbo yang mengusap-ngusap perutnya belum lagi ditambah Gobbo yang makin agresif mencupang lehernya “sstttt ohhhh…ah…..ahhhh nghh” desah Nia yang mulai tidak ada rasa malu lagi untuk mendesah, Gobbo hanya tersenyum melihat Nia sambil mencium bergantian leher dan pipinya. Tangan kanan gobbo kemudian mulai bergerak kea rah vagina Nia yang masih tertutup busana. “he….hei apa yang km lakukan” kata Nia, namun belum selesai nia bertanya, ia merasakan jari-jari tangan gobbo mulai mengusap2 vaginanya “rileks…ini finalnya” kata Gobbo berusaha menenangkan Nia. Jari-jari gobbo kemudian mulai mengusap-ngusap daerah bibir vagina Nia, hal ini seketika membuat nafas Nia semakin cepat, tatapannya tampak sayu, badannya berusaha meronta namun tdk bisa “sttttt…..ahhh…..ohhhhh hah…..ahhhh” desah Nia dengan nafas tersengal-sengal , Gobbo pun semakin bernafsu melihat Nia yang semakin bernafsu, ia pun mempercepat Gerakan jarinya “Nia…km belum pernah berhubungan sex” bisik gobbo di telinga Nia , “nghhhh….ahhh…..ohhh bukan urusaan mu” jawab Nia dengan nada ketus sambil mendesah, hal ini membuat Gobbo semakin bernafsu, jari-jarinya dengan cepat mulai mengusap-ngusap vagina Nia, “ahhhhh….sstttttt…hah….ahhhhh” suara desahan Nia semakin kencang seiring dengan Gerakan jari-jari Gobbo yang semakin bergerak cepat “clkkkk…ckllllll” terdengar suara becek akibat vagina Nia yang mulai basah “ahhhhh……ssttttt……ahhhhhhhhhh” Nia mendesah dengan suara lantang, suaranya memenuhi ruangan tersebut, badannya bergetar hebat, Gobbo bisa merasakan jari-jarinya basah oleh cairan vagina yang keluar dengan derass “hngggggggg” desah Nia sambil mengigit bawag bibirnya, Gobbo pun mendekap erat sambil berbisik kepadanya “sepertinya aku jatuh cinta padamu cantik” rayu gobbo, yang di ikuti dengan tubuh Nia yang tiba-tiba bersinar di ikuti hempasan yang membuat gobble terlempar hingga ke tembok.
Nia dengan seketika berdiri dengan cepat ia meraih tongkatnya , dan mulai merapal mantra ke arah gobbo yang terhempas ke pojok ruangan “sekarang km akan kulenyapkan goblin jelek” kata Nia dengan emosi, Nia mulai merapal mantranya , lingkaran sihir mulai terbentuk di sekitar tubuhnya. Nia kemudian melihat kearah gobbo yang tampak duduk bersila sambil tersenyum melihat Nia. “suatu kehormatan bisa dibunuh oleh penyihir cantik seperti kamu” Kata gobbo kearah Nia, seketika Pipi Nia memerah ia sejenak memalingkan wajahnya, sambil menghentikan mantranya “ughhhhhh…………baik! Sebagai balas budi aku tidak akan melenyapkanmu” kata Nia sambil memalingkan wajahnya . “aku cinta km Nia, kenapa tidak tinggal disini bersamaku” kata Gobbo sambil tersenyum , “huh siapa sudi bersama mahluk jelek sepertimu” kata Nia dengan ketus, Gobbo hanya tersenyum. Nia pun membalikkan badannya dan mulai berjalan kearah pintu “baik…tapi setidaknya menginaplah disini mala mini” kata gobbo sambil melihat ke arah jendela dimana pemandangan mulai gelap. “huh siapa mau..tinnggal seatap dengan goblin mesum sepertimu” jawab nia ketus namun dalam hati..ia sendiri sebenarnya takut menyusuri hutan labirin di malam hari “nghhh selamat tinggal, semoga kita tidak bertemu lagi” Kata Nia sambil berjalan keluar kearah hutan “kau akan jatuh cinta padaku Nia , aku jamin itu !” kata Gobbo sambil melambaikan tangan ke arah Nia yang mulai memasuki hutan “yaaa…..dia akan kesini lagi, aku yakin itu, baikknya aku mengikuti dia dari jauh” kata Gobbo sambil masuk Kembali dalam rumah.
Di hutan labirin yang gelap terlihat sesosok wanita sedang berjalan sambil mengenggam tongkatnya , wajahnya tampak terlihat ketakutan “ughhh…..mungkin seharusnya aku menuruti saran goblin jelek itu untuk menginap” kata Nia yang tampak mulai kebingungan, karena kondisi sekitar yang gelap dengan penerangan minim, membuat Nia bingung mencari jalan keluar “hmmmm dimana aku sekarang…rasanya aku hanya berjalan berputar-putar” keluh Nia dengan wajah galau. “apa aku Kembali saja…tapi lewat mana hmmmm” kata Nia kebingungan. Ditengah kebingungannya Nia melihat suatu yang aneh pada hutan ini “hmmmm rasa nya tadi pagi, bunga-bunga ini tidak ada” kata Nia sambil melihat kearah pepohonan yang diselimuti akar dalam jumlah banyak dan terlihat dari akar tersebut muncul bunga berukuran besar dengan bentuk yang aneh. “ughhhh….aku harus segera menemukan jalan keluar dari sini”saat mulai melangkah Kembali tiba-tiba Bunga aneh disekitar Nia terlihat menyemprotkan suatu gas yang aromanya mulai memenuhi suasana sekitar “ughhhhh……..bau apa ini” kata Nia sambil menutup hidungnya, namun tiba-tiba ia mulai merasa ada yang aneh “kenapa diriku…oh tidak” Nia merasa pandangannya seperti berputar, kedua kakinya terasa lemah sehingga ia jatuh terduduk di tanah “deegg……deggggg” jantungnya berdegup kencang, Nia merasakan dirinya mulai bernafsu Kembali “uwa….kenapa ini nghhhhh” kata Nia, namun belum sempat ia mengases situasi, tiba-tiba sesuatu membelit kedua kakinya.“Kyaaaaaaaaa…” teriak Nia sambil melihat akar merambat di hutan tersebut mulai membelit kedua kakinya , “nghhhhhh….lepaskan, lepaskan aku” Ronta Nia sambil mengayunkan tongkat sihirnya , Gerakan akar yang membelit kakinya menimbulkan sensasi aneh pada diri Nia “stttttt….kenapa dirku..aku merasaa…nghhh ahhh” desah Nia sambil berteriak, akar yang lain pun mulai membelit kedua tangan Nia, praktis kini tubuhnya tidak bisa bergerak karena tangan kaki-nya terbelit akar yang licin tersebut “nghhh….tolong….mpphh tolonggg” teriak Nia, akar yang lain mulai membelit perutnya “nghhhhhh ahhhh tolongggg” teriak Nia Kembali, Nia bisa merasakan ada akar yang mulai menggesek-gesek vaginanya, disisi lain ia juga merasakana ada akar yang menyusup masuk kedalam busananya dan mulai membelit kedua payudaranya “ughhh sakit….ahhhh” desah Nia, tampak akar yang mengesek-gesek vaginanya mulai bergerak cepat “hnggggg….stttttt…ohhhhhh” desah Nia sambil kedua akar yang membelit kedua kakinya meretangkan kakinya sehingga Nia kini dalam posisi mengangkang “ah…ja..jangannn” kata Nia sambil mulai menangis “stttt…aduhhh” Nia bisa merasakan sesuatu benda tajam seperti jarum menusuk kedua payudaranya , dan di bibir vaginanya “sttttt…..ahhhh” Nia seketika mulai merasa gejolak nafsunya Kembali meningkat, tenaganya melemah, ia seakan tidak kuat lagi untuk meronta, Nia bisa melihat bunga tersebut tiba-tiba ukurannya berubah menjadi besar , dan akar-akar yang membelit badannya mulai menariknya untuk masuk kedalam monster bung itu “oh tidak…siapapun tolong aku, tolongggggg” kata Nia yang mulai terlihat panik. “aku mau menolongmu, namun jadilah istriku” terdengar suara yang tidak asing di telinga Nia, wajah Nia pun terlihat senang “Gobbo..gobbo ? tolong aku, kita bisa bicarakan ..tolong aku” kata Nia memelas. “syutttt…..” “syutttttt…..” 2-3 panah api melesat kearah bunga tersebut dan dengan spontan membakar bunga-bunga tersebut, Gobbo kemudian keluar dari kegelapan dan mulai memotong akar-akar yang membelit tubuh Nia. “ayo bangun diam di belakangku” kata Gobbo dengan gagah berani menaikkan perisainya dan menahan serangan akar-akar yang menghujam perisainya bagaikan pecutan. Melihat hal tersebut Nia pun segera mundur ke belakang dan mengambil tongkatnya , ia pun mulai mengumpulkan tenaga dan mencoba untuk berdiri, “hah…hah…tahan dia sebentar, aku akan memusnahkan mahluk ini dengan sihirku” kata Nia yang mulai merapal mantra. “baik cintaku” kata Gobbo dengan semangat menahan dan memotong akar yang mencoba menyerang Nia . beberapa detik kemudian Nia selesai mengucapkan mantranya tampak bola-bola energi terbentuk di sekitar Nia dan dengan cepat menyerang bunga-bunga tersebut membuatnya instan menjadi abu “wow…hebatt…horeee” teriak gobbo kegirangan . Nia pun tampak tersenyum melihat monster tersebut sudah mati, namun kini pandangannya serasa berputar, samar-samar, serta kedua kakinya terasa lemas ia pun terjatuh ke tanah sambil samar-samar mendengar suara gobbo yang memanggil Namanya sambil berlari ke arahnya
“Nghhhh…..” samar-samar Nia mulai sadar Kembali, dengan perlahan ia membuka matanya, ia bisa merasakan dirinya berbaring Kembali d kasur empuk yang sama dengan sebelumnya. “nghhhh…dimana aku” kata Nia sambil melihat sekeliling , tentu saja yang dilihat Nia adalah situasi ruangan yang Sudah tidak asing lagi “Go..gobbo ?” tanya Nia sambil melihat ke sekeliling. “selamat malam cintaku” kata Gobbo keluar dari dapur smbil membawa sesuatu dalam mangkok “kau lagi….berapa lama aku tidak sadar” kata Nia sambil mengambil dedaunan yang menempel pada rambutnya “tidak lama…sayangku, kau pingsan setelah mengalahkan monster itu, tampaknya kita team yg kompak” kata gobbo sambil tersenyum , “huh..kompak apanya aku bisa mengalahkan monster itu sendirian” kata Nia dengan ketus “ughhh…aku benci mengatakan ini tapi terimakasih telah menyelamatkan aku” kata Nia sambil memalingkan wajah dengan pipi memerah, ia pun berusaha bangun dari kasur “aku tidak akan menyarankan kau cepat bangun” kata Gobbo. Nia kemudian menatap gobbo dengan heran namun seketika Nia merasa ada yang aneh dalam tubuhnya, seketika tubuhnya terasa panas, dan ia merasakan rasa gatal pada kedua payudaranya “hnggggg” Nia sontak merasa kaget ia berusaha menggaruk bagian tubuhnya yang gatal namun malah semakin terasa gatal “nghhh kenapa aku ini…” tanya Nia dengan heran “tubuhmu terkena racun monster tanaman itu, aku bisa menyembuhkan mu hehe” kata Gobbo dengan mantap, ia lalu duduk disebelah Nia “pertama-tama minum ini” kata Gobbo sambil menyodorkan mangkok berisi suatu ramuan, Nia pun tanpa berpikir Kembali meminum ramuan tersebut..seketika rasa gatalnya pun mulai hilang “wah memang manjur” kata Nia, seketika gobbo kemudian mengambil mangkok tersebut dan membuangnya ke lantai keduan tangannya memegang kedua tangan Nia dengan lembut sambil wajahnya yang keriput bak kakek-kakek tersebut mulai mendekat ke wajah Nia “aaa…apaaaa…yang kau lakukan men..menjauh” kata Nia sambil menahan wajah Gobbo yang mendekat dengan tangan “percaya padaku cintaku, aku akan mengeluarkan racun tersebut dari tubuhmu, ramuan itu hanya mengurangi rasa gatalmu saja, tapi tidak menghilangkan” kata gobbo sambil berusaha menyingkirkan tangan Nia yang menempel di wajahnya. Kata-kata Gobbo pun terbukti sesaat kemudian Nia mulai merasakan gatal Kembali meskipun tidak separah tadi “ughhhhh….baiklah” kata Nia sambil menurun kan tangannya .
Wajah Gobbo semakin mendekat perlahan kearah wajah Nia, Nia kemudian memejamkan matanya , dan mempercayakan pada gobbo. Kedua bibir mereka pun mulai bersentuhan, Nia dalam hati sungguh tidak menyangka bahwa ia akan melakukan ini dengan mahluk goblin buruk rupa ini. bibir gobbo menempel erat pada bibir Nia, sambil kedua tangan-nya memeluk erat badannya, Nia bisa merasakan badan Gobbo tampak menekan dengan kuat kedua payudara Nia yang berukuran 38B tersebut. lidah Gobbo perlahan mulai mendesak masuk ke bibir Nia, Nia yang awalnya menolak, perlahan mulai membuka mulutnya membiarkan lidah gobbo masuk ke dalam “nggghhhh…mmppphh….mhhhhh” dua bibir mahluk beda ras ini saling beradu satu-sama lain, kedua tangan Nia memeluk erat badan Gobbo yang kurus sambil bibirnya saling menempel erat satu sama lain, Nia merasa rasa gatalnya berubah menjadi rasa hangat yang menjalar di tubuhnya, cuaca di luar yang sebenarnya sejuk tidak berlaku buat kedua mahluk ini, Gobbo dengan puas mencium bibir Nia, lidahnya menari-nari dan saling membelit dengan Lidah Nia, ia pun semakin bernafsu ingin memiliki Nia. “mppphhhh….hah…hah” Gobbo menghentikan ciumannya , ia menatap wajah Nia yang terlihat menatapnya dengan tatapan sayu dengan keringat yang mulai membasahi tubuhnya “hah…hah…ja..jadi bagaimana ini bisa membantu hah..mengeluarkan racun” tanya Nia dengan nafas tersengal-sengal. “via cairan tubuhmu yang keluar, dan air ludahku membantu menetralisir racun tersebut” Kata Gobbo yang mulai Kembali menyasar leher Nia yg jenjang “stttt…..nghhh ohh….” Desah Nia sambil merasakan Gobbo yang mencupang lehernya secara bergantian di kanan dan kiri , kedua tangan Gobbo kemudian bergerak ke leher Nia dan melepaskan ikatan busana yang ia pakai, dan menarik turun busana yang ia kenakan. “ah…he..hei apa yang kau lakukan” sontak Nia mendorong Gobbo menjauh sambil menutup kedua payudaranya, Gobbo terlihat terpesona dengan melihat Nia yang tampil topless dengan payudaranya yang berukuran 38B ditutupi oleh kedua tangannya “Ingat saat km ditangkap oleh monster tersebut, mahluk tersebut menusuk payudara mu dengan durinya ?” kata Gobbo. “Racunnya berkumpul disana” kata Gobbo sambil menunjuk kearah payudara Nia.
Gobbo dan Nia saling berpadangan satu sama lain, Nia terlihat tersipu malu sambil menutup kedua payudaranya dengan tangannya “ja..jadi bagaimana km akan mengeluarkanya ?” tanya Nia dengan malu-malu. “ya gampang saja, aku tinggal menyedotnya keluar” kata Gobbo sambil tersenyum. “sudah percayakan saja kepadaku” ujarnya sambil kedua tangan nya memegang tangan nia yang menutupi payudaranya. Pikiran Nia berkecamuk , disisi lain ia tidak ingin melakukan ini, namun disisi lain ia merasa tidak ad acara lain, dan perasaan aneh yang Nia rasakan semakin menjadi-jadi “huh..baiklah” kata Nia yang kemudian menurunkan tangannya, tampak mata Gobbo terbuka lebar menatap badan Nia yang topless dengan payudaranya yang berukuran 38B , dengan kedua puting payudaranya yang berwana coklat gelap kehitaman “ jangan Cuma ditatap saja, malu tauk” kata Nia dengan wajah semakin memerah. Ia kemudian melihat ada yang aneh pada puting susunya “seingatku tidak segelap ini” kata Nia sambil melihat kearah payudaranya “karena racun monster tersebut” kata Gobbo yang kedua tangannya mulai meremas-remas payudara Nia “nghhhhh….mpphhh” suara nia menahan desahan-nya, remasan kedua telapak tangan pada payudaranya terasa berbeda. Disisi lain Gobbo terpesona melihat payudara Nia yang berukuran besar, kenyal, dan lembut ini. kedua telapak tangannya mulai meremas-remas secara perlahan membuat badan Nia mulai meronta-kecil. Sambil meremas payudara Nia, Gobbo perlahan merebahkan badan Nia pada kasur, Gobbo pun mulai menindih badan Nia dari samping, sambil tangan-nya tetap merema-remas dengan lembut kedua payudaranya “stttt….ahhh….nghhhh…..ahhhh” desah nia sambil badannya bergerak ke kanan kiri, rasa gatal yang ia rasakan berubah menjadi rasa nikmat yang membuat pikirannya serasa melayang, Nia pribadi belum pernah merasakan hal ini, ia menatap kearah Gobbo yang asik meremas-remas , payudaranya. Sambil meremas-remas..perlahan Gobbo mulai mendekatkan wajahnya pada putingnya “stttt….awwwhhhhh” Nia mendesah dengan keras saat merasakan mulut gobbo mulai menempel pada putting susunya, dengan lidahnya yang mulai bermain-main di puting susunya “ohh….ahhhh…geli nghhh..ahhhh” desahan-desahan mulai keluar kencang dari mulut Nia, sambil bdannya bergerak ke kanan-kiri, kedua tangannya memeluk erat badan Gobbo yang kurus, “sruuppp….sruupppp” suara Gobbo mencoba memberi hisapan pada payudara Nia sambil tetap meremas-remas payudaranya, sementara tangan satu mulai menggesek-gesek puting susunya “nghhhhh….ssttttt” Nia merasakan sesuatu yang aneh dari rangsangan pada payudaranya , Nafsunya semakin bergejolak membuat klimaxnyaa semakin dekat “nghhhhhhhh…..ahhhhhhhhhh” Nia mendesah dengan keras, sambil badannya memeluk erat Gobbo. sesaat setelah orgasme Nia merasakan ada yg aneh pada payudaranya..ia melihat cairan putih bening mengalir keluar dari puting susunya dalam jumlah banyak “ah…a..pa, kenapa bisa ?” tanya Nia dengan keheranan bahwa payudaranya bisa mengeluakan ASI . Gobbo menatap sejenak kearah Nia “ini efek dari racun monster tumbuhan tersebut hehe..jangan khawatir” Gobbo kemudian dengan lahap Kembali melahap payudaranya “sruppppp….sruppppp” nia bisa merasakan sensasi hisapan Gobbo yang membuat nya menjadi bernafsu Kembali “ssstt….nghhhh…ahh” dan gobbo dengan bernafsu meremas payudara Nia untuk mengeluarkan ASI. “nghhhhh…..ohhh…geli ahhh” tampak Nia mulai menggelinjang Kembali, Gobbo dengan lahap meminum ASI yang dikeluarkan payudara Nia, mulutnya pun bergantian menghisap puting susu Nia , cairan putih terlihat membasahi mulut dan kasur tempat mereka berbaring, Nia pun merasa perasaan-nya menjadi lebih lega, dan rasa gatal pada payudaranya pun hilang “hmmm sedap….aku ingin menikmatinya setiap hari” kata Gobbo sambil menyusu pada payudara Nia “hngghh…apa maksudmu, kau kira aku menghasilkan ini setiap hari” kata Nia dengan wajah merah merona, Gobbo hanya tersenyum mendengar ucapan Nia. Ia pun Kembali melanjutkan meminum ASI nia. Beberapa saat kemudian, Gobbo yang Sudah puas menyusu pada payudara Nia pun kini beranjak berdiri dan bergerak kearah pinggang Nia, kedua tangannya berusaha menarik turun busana Nia yang sudah melorot.. “ah…he…hei….apa yang akan kau lakukan” tanya Nia sambil memegang busananya yang sudah melorot sampai ke pinggang tersebut “sama seperti yang aku lakukan , aku akan menyedot racun itu keluar dari kemaluanmu” ucapnya dengan muka Bahagia. Nia tampak semakin malu , karena ia akan telanjang di hadapan bukan manusia, namun mahluk goblin ini. “ jangan khawatir, aku tidak akan membuahi mu, sampai kau setuju jd istriku Nia cantik” Goda Gobbo. “huh” kata Nia dengan singkat sambil melepaskan tangannya “aku bukan goblin yang tidak tahu etika, cantik” ucap Gobbo sambil melorotkan busana yang Nia kenakan, Gobbo merasa takjub pesona melihat tubuh telanjang Nia yang begitu seksi menggoda.
Hati Nia berdegup kencang, ini pertama kalinya ia telanjang dihadapan lawan jenis dan itupun bukan manusia, namun mahluk yang seharusnya ia kalahkan, perasaan Nia campur aduk melihat situasi ini “Nia..km sungguh seksi menggoda, ak suka melihat tubuhmu” Puji Gobbo yang kagum melihat tubuh telanjang Nia, Nia pun hanya bisa memalingkan wajah sambil tersipu malu. Gobbo pun kemudian mengangkat ke dua kaki Nia dan melebarkanya ke samping sehingga Vagina Nia yang merah merona dan tampak basah tersebut terlihat jelas di mata Gobbo. “hei…jangan dilihat seperti itu” keluh Nia yang tampak malu karena baru kali ini ada mahluk yang melihat vaginanya “hehe sudah tidak sabar ya” kata Gobbo yang mulai mendekatkan wajahnya pada vagina Nia “hmmm wangi” puji gobbo yang sudah tidak sabar lagi, gobbo pun mulai mengeluarkan lidahnya yang panjang dan mulai menempelkannya pada bibir Vagina Nia “hnnnnggggggggg” Mata Nia terbuka lebar badannya serasa gemetar merasakan sensasi lidah Gobbo yang basah tersebut pada Vaginanya “emmmpp…aaahh…….ssstt” tubuh Nia bergerak ke kanan dan kiri, kedua tangannya tidak henti-hentinya meremas kasur tempat ia berbaring. Di bawah, Gobbo dengan seksama mulai menjilat vagina Nia dengan seksama , kedua jari-jari tangannya pun membantu melebarkan bibir vagina Nia sehingga terlihat jelas Vagina Nia yang merah merekah, “slurrpppp….slurrpppp” suara gobbo yang menjilat pelan dari bawah ke atas, setiap bagian dari vagina Nia. “nghhhh……ahhhh…….sstttt….ahh…ohhh” badan Nia yang basah oleh kringat melengkung keatas sambil tangannya meremas-remas kasur tempat ia berbaring, Nia merasakan gejolak nafsu yang luar biasa membuat badannya serasa dialiri energi yg kuat “ahh….gelii….goobbo..ahhh” desah Nia yang mulai meracau tidak jelas , lidah gobbo dengan seksama menyapu setiap bagian depan vagina Nia, lalu mengkonsentrasikan jilatannya pada klitorissnya “ssttt….ohhhhhh….ahhh” terlihat Nia mendesah dengan nikmat sambil menutup matanya. Gobbo pun semakin agresif menjilat vagina Nia..sampai bibirnya pun menempel pada Vagina, seakan gobbo mencium vagina Nia “stttt….nnghhhhhh…ahhh….ahh” Nia mulai merasakan Kembali klimaxnya, ia pun semakin melengkungkan badannya “aahh….sudah….nghhh ahhhhhhh” Nia mendesah dengan keras “hnnnggggggg” sekilas ia bisa melihat wajah Gobbo yang basah terkena semprotan cairan vaginanya, namun hal itu justru membuat gobbo semakin semangat menjilat dan meminum cairan vagina Nia “hnnggggg…….ahh sudahh…oohhh” desah Nia Kembali. Ia pun kini merasa badannya lebih ringan, tidak ada lagi rasa gatalnya, dirinya pun tiba-tiba mulai mengantuk.