Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Gara Gara Kopi Jadi Deket Sama Tante (No Repost)

mantap bgt nih ceritanya,,,
ditunggu part 5 nya mas hehe
 
maap gan baru di update, ane udah lama gak ada akses internet nih.. sekalinya ada jaringan susah, ini baru lancar..
simak ya gan.. :D

oh iya, makasih juga buat yg udah baca cerita ane ini..
ane baru dapet kiriman grp pertama ane dari trit ini..
makasih ya suhu.. :shakehand :ampun:

Babak #5 : Realisasi Fantasi

Sudah hampir satu semester gue tinggal di rumah mamih. Selama tinggal disini, gue tetep kerja jadi barista seperti dulu. Kalo mamih sendiri sih nyuruh gue berhenti kerja, tapi gue juga tau malu sedikit, gue tetep pengen kerja biar lebih dipandang mandiri dan ga bergantung sama pemberian mamih.

Sebulan pertama disini gue ML hampir tiap hari dan sehari paling banyak tiga kali. Enak sih, tapi gue juga capek sebenernya kalo sesering itu. Tapi yaa mau gimana..gue anggap itu bayaran untuk tempat tinggal juga segala macemnya.
Bulan kedua sampai sekarang intensitasnya mulai turun, paling seminggu bisa lah 2-3 hari ML dan sehari paling banyak 3 kali. Entah karena bosen atau emang greget di awal doang karena mamih udah lama ga ML sama laki-laki.

Selama gue disini Mamih jadi berani mewujudkan fantasi liarnya, seperti ML di mobil, orgy sex, group sex, ML di toilet umum, bahkan pernah mamih tiba-tiba ke kampus dan kita ML bertiga bareng dosen cewe yang kenal mamih. Masih banyak fantasi yang lain, ada juga yang aneh sampai gue males kalo orang lain tau.

Dan, sudah 5 bulan setelah gue tinggal di rumah mamih. Waktu itu gue juga lagi liburan panjang akhir semester. Dia punya ide fantasi buat ngelakuin orgy sex, tapi dia cewe sendiri, alias gang bang. Gue males sebenernya bagi-bagi mamih yang udah kaya pacar gue sendiri ke banyak cowo lain. Tapi dia penasaran banget kayaknya, gue juga mau liat sih dia di gang bang kayak apa jadinya.

Waktu itu hari kamis, hari pelaksanaan fantasi mamih buat di gang bang. Rencananya mau di mulai sore jam 6 lewat lah.

Semua udah di siapin sama mamih. Dia udah beli obat tidur untuk Echa, mbak Wulan, dan mas Bambang. Dia juga manggil 5 cowo bayaran yang rata-rata berbadan atletis bikin gue minder.
Jam 5an Mamih langsung gerak cepet cekokin obat tidur ke tiga orang dirumah ini yang gak boleh tau dan gak boleh ikutan pesta seks ini.

Gak lama satu persatu cowo yang di panggil mamih datang. Pertama bang Andre yang dateng, lumayan ganteng rambut klimis kulit sawo matang maskulin. Di susul bang Rido dan om Kevin badannya sama-sama gede, bedanya om Kevin udah agak kendor, maklum lah. Gak lama Aldo, umur gajauh sama gue, yaa okelah penampilannya. Terakhir Ray, pake kemeja rapih seperti pekerja kantoran.
"Udah kumpul semua yah? Asiiik. Eh, iya..kenalin nih anak ku, Ronald, masih kuliah, ganteng kan? Yaudah kalo gitu kita mulai aja yuk..hihi", Sambut mamih.

Pestanya mulai lebih awal, sebelum magrib kita udah lepas-lepas pakaian. Dan karna ruangan yang di pake untuk orgy ini di ruang tamu, jadinya sofa, meja, dan lantai di tutupin pake plastik bening kiloan yang di beli waktu orgy pertama di sini. Ruang tamu saat itu jadi seperti rumah yang mau di tinggalin lama supaya ga berdebu perabotannya.
Masing-masing kami melepas pakaian hingga tak tersisa sehelai pun penutup tubuh ini. Hanya mamih yang terlihat santai menuang bir ke gelas dengan balutan lingerie di tubuhnya. Hampir semua dari mereka terlihat percaya diri dengan ukuran konti mereka yang di atas rata-rata, besar dan panjang, sementara gue cuma panjang aja ga gede-gede amat diameternya.

"Ronald.. Kamu mau gak cek kamarnya Echa dulu? Mamih gamau dia bangun terus ngeliat kita.."
"Hmm, oke deh mom, tapi jangan mulai dulu yaa! Tunggu.." gue bergegas ambil langkah seribu tanpa baju dan celana ke kamar Echa biar ga kecolongan start gang bang mamih.
"Ehh.. Ron.. Buka pintunya pelan-pelan yaa jangan sampe dia bangun.." sambung mamih setengah teriak saat gue udah seperempat jalan.
"Siaap, mom!" Jawab ku tanpa menoleh.

Sialnya, pas gue balik dari kamar Echa dan mau lapor ke mamih, gue malah liat mamih udah polos tanpa lingerie berlutut di hadapan konti cowo-cowo itu yang muterin dia. Gue nyelip aja langsung di depan dia.
"Ron.. kamu main serobot aja, tunggu giliran dong sayang.."
"Bodo.. siapa suruh ninggalin aku. Echa masih pules kok." jawab gue rada ketus.
"Oh, syukurlah.. Kamu kan juga pernah ninggalin mamih waktu threesome sama tante Karin, inget?"
"Bales dendam ni ceritanya? Yaudah mom, langsung aja deh isepin nih.." Suruh gue sambil ngarahin konti yang belum tegang sedikitpun ke mulutnya.

Mamih sangat sibuk karena ada 6 cowo yang berkeliling di sekitarnya. Mulutnya mengoral konti gue yang mulai mengeras di dalam hisapannya. Tangannya mengocok konti bang Rido dan Aldo yang ada di sebelah gue. Sementara bang Andre, om Kevin dan Ray mengocok sendiri kontinya. Om kevin memainkan rambut mamih dengan penisnya.

Saat konti gue udah tegang maksimal, gue cabut dulu konti gue. Dan gue pikir mumpung bibirnya belum di jamah banyak orang, gue jilatin aja bibirnya, juga gue kulum lidahnya. Gue pegang palanya dan gue gerakin konti gue maju mundur di mulutnya.
"emmpphh ahh. Gantian ya Ronald sayang. Sekarang giliran Aldo yang di blowjob..hihi."
"Panjang juga yah, tapi kurus, jadi gemes deh tante..hihihi" sambung mamih saat konti si Aldo di depan mukanya.
Disini Aldo yang di oral, semetara yang kebagian handjob gue dan bang Andre yang ada di sebelah kiri si Aldo.
"Ahhh..hebat banget lidah tante" Puji si Aldo saat di oral mamih.
Selagi Aldo di oral yang lain mengocok kontinya masing-masing. Sesekali ada yang meremas payudara mamih, menampar bokongnya, dan lain sebagainya.

Mamih terus berputar searah jarum jam mengoral dan kedua tangannya sibuk mengocok konti yg berbeda.
Hingga sekitar dua kali putaran, Mamih sudah merasa bosan dengan posisi seperti itu.
"Hmm, kalian spitting yaa.. Terserah di mana aja, utamain di mulut tante biar aku bisa mainin liur kalian, hihi."

"Kamu duluan ya, Ronald.." mamih mau gue yang mulai ludahin mulutnya.
Mamih mendongak keatas membuka mulutnya lebar-lebar sambil memainkan klitoris dan payudara dengan tangannya sendiri.
"cuhh..hooakk..cuuuhh.." gue meludahi mulutnya sebanyak yang gue bisa.
Mamih memainkan liur gue di rongga mulutnya, kemudian menelannya. "Ayo lagi dong kalian semua.." pinta mamih.
Akhirnya gue ludahin mulutnya sekali lagi. Om Kevin dengan santainya meludahi wajah mamih dan meratakannya, baru kemudian meludahi mulutnya. Aldo meludahi mulut mamih sebanyak-banyaknya lalu sekali meludahi payudara mamih.

Gue nafsu ngeliat mamih basah penuh liur di tubuh dan mukanya. Tapi gue juga sedikit kesel ngeliat dia di perlakukan seperti itu, yaa mungkin ikatan ibu anak makin kuat antara gue dan mamih. Atau mungkin gue juga cemburu karna dia udah kaya pacar gue sendiri. Entahlah.. Perasaan yang sama setiap kondisinya lagi kaya gini.

Mulutnya penuh dengan Liur kami, sampai-sampai menetes keluar dan jatuh ke pahanya. Dia memainkan cairan yang terbilang menjijikan itu di mulutnya. Meneteskan tepat di payudaranya dan lalu meratakannya dengan tangan. Mamih memberikan pemandangan yang luar biasa membuat libido kami makin naik. Pemandangan indah itu di akhiri dengan di telannya liur kami olehnya.

Mamih di angkat dan di letakan di sofa dengan posisi telungkup dan kepala di ujung sofa. Kali ini kami bergantian mencumbu mulut mamih dengan konti kami. Menggerakkan pinggul maju mundur agar konti ini mengorek mulut dan tenggorokannya. Kurang lebih 15menit mulut mamih di cumbu seperti itu, di cumbu layaknya seorang pelacur murahan.

"Ayo dong buat aku mandi pake sperma kalian..hihi. Abis itu kalian istirahat sebentar sebelum kita lanjut lagi..hihihi." pinta Mamih.
"Yaudah mih, berlutut deh di situ.. aku juga bentar lagi mau keluar kayaknya." kata ku memberi saran.

"Ahhh, aku mau keluar nih say.." kata Ray yang masih mengocok kontinya.
"Ternyata kamu duluan ya say..hihi. Sini-sini aku bantu keluarin.."
Mamih mengulum konti si Ray sesekali. Kemudian mengocoknya hingga seluruh spermanya mengalir dari leher dan payudaranya.
Disusul oleh bang Andre dan om Kevin. Konti mereka berdua di kocok menghadap wajah mamih, hingga seluruh spermanya keluar di wajah mamih dengan waktu yang hampir bersamaan.
Bang Rido yang paling lama keluar, setelah gue dan Aldo keluar di wajah mamih, dia masih belum pengen keluar.
"Aku belum mau keluar nih tan.. Gimana dong?" tanya bang Rido sambil mengocok kontinya di hadapan mamih.
"Hihi..kamu kuat banget sih.. Gede dan panjang lagi, bikin nafsu banget. Sini deh aku mainin lagi kontol kamu? hihi." Mamih menarik konti bang Rido dan segera memanjakannya dengan tangan dan mulut.
Yaa.. Dia mengoral konti bang Rido dengan wajah dan dada penuh sperma dari 5 pria yg berbeda. Terkadang sperma itu menetes jatuh ke batang konti bang Rido, dan dia dengan cepat menjilatinya. Sekitar 3 menit di oral, barulah bang Rido menyemburkan sperma yang sangat banyak di wajah mamih.
"Ahh.. Gilaa, banyak banget kamu keluar.. Kentel banget lagi.." Puji Mamih saat bang Rido keluar.

Semua sperma yang ada di wajah mamih di arahkan menuju mulutnya sendiri dengan jemarinya yang juga penuh sperma. Dia melahap habis semua sperma di wajahnya, memainkannya di dalam mulut sebelum masuk ke dalam lambungnya.

Sesi pertama selesai, waktu menunjukan pukul 7 kurang. Mamih memesan pizza. Kita istirahat sebentar menghisap rokok dan bir di ruang yang sama, yakni ruang tamu. Dan dengan keadaan yang sama, tanpa pakaian sehelai pun.

Tidak lama pizza pun datang, cukup cepat karna memang restorannya tak jauh dari rumah Mamih.
Entah apa yang membuat mamih berpikiran untuk mengajak kurir antar itu bergabung dalam pesta kami. Awalnya kurir itu menolak karna harus segera ke restoran lagi katanya. Tetapi akhirnya setuju setelah di iming-imingi hanya sekali crot dan di beri imbalan oleh Mamih. Kurir tersebut bernama Somad, dengan kulit gelap tetapi bersih, tidak terlihat kumel dan dekil.

Sebagian dari kami masih duduk-duduk bersantai menikmati bir dan pizza sambil menonton film barat semi bokep yang di bawa bang Andre. Sementara mamih menduduki wajah om Kevin yang mengoral vaginanya, dan di hadapannya sebuah konti milik Somad yang sudah keras karena permainan oral mamih.

Mamih mengalami orgasme di wajah om Kevin, sepertinya orgasmenya yang pertama. Dan setelah itu Somad pun mengerang tanda mau klimaks. Mamih segera mengambil sepotong pizza dan menaruhnya di depan konti Somad.
"Ahhhh, ah.. arrgghhh" Croot..croot... Sperma Somad menyembur ke atas pizza.
"Mmmmpphh.." mamih mengulum lagi konti itu seolah tak ingin melewatkan setetespun sperma si Somad.
Kemudian mamih memanjakan mata kami, dengan memakan pizza yang telah di lumuri mayonnaise kental alami milik Somad. Mengunyahnya dengan sensasional dan elegan, pemandangannya begitu menggoda.
Somad segera rapih-rapih dan kembali ke tempat kerja dengan membawa sedikit tips atas spermanya.
Selesai itu kami semua beristirahat dengan menikmati pizza, bir, rokok dan menonton.

Tepat jam 8 ketika film barat semi bokep itu selesai. Kami melanjutkan lagi untuk sesi kedua.
Di sesi kedua ini kami semua diharuskan memakai kondom oleh Mamih. Kami berdiri melingkar di hadapan mamih yang sibuk membuat konti kami tegang untuk segera di pasangkan kondom olehnya.

Setelah semua konti sudah tegang dan terpasang kondom, kami mulai menggenjoti semua lubang di tubuh mamih. Dengan posisi WOT vagina mamih terisi oleh konti Gue yang telentang setengah mengangkang. Dan anus mamih terisi oleh konti om Kevin yang telentang setengah mengangkang dengan arah berlawanan dengan gue.
Mamih menggerkan pinggul naik turun di atas dua konti yang mengisi dua lubangnya itu. Selain itu dia sibuk mengoral dan mengocok secara bergantian terhadap 4 konti lainnya.

"Ahhh... Aku keluar nihh...uhhhh..ahhhh.." Mamih orgasme selagi memantul di atas konti gue dan om Kevin.
"Udah yaa, kalian berdua gantian sama mereka nih. Kasian udah pada mupeng, hihi." Kata mamih kepada gue dan om Kevin, sambil menyabut konti-konti dari kedua lubangnya.

Mamih duduk di sofa bersandar dengan sikunya dengan kaki di kangkangkan, posisi yang sangat menggoda.
"Eh, jilat sama isep klitoris ku dulu dong, siapa aja terserah.." pinta mamih.
"Oke.. gue aja sini yang jilatin memek tante.." sahut Ray.
Dengan segera Ray membenamkan kepalanya dihadapan meki tante Ria. Lima pria lainnya termasuk gue menggerayangi bagian tubuh mamih yang lain. Meremas, menjilati, dan menghisap payudara dan putingnya, bibir, wajah, serta bagian tubuh lainnya, bahkan ada yg menjilati ketiak mamih. Semua itu di lakukan tanpa berhenti mengocok sendiri konti kami.

"Ahhh..aku keluar lagi nih..arrghhh..yesss", erang mamih saat mencapai orgasme ke sekian kalinya.
Ray menjilati semua cairan di selangkangan mamih yang keluar akibat orgasme tadi.
"Ohhh.. Dah sekarang masukin deh kontol kamu, ganti-gantian ya, sabar..hihi", pinta mamih.

Semua bergantian menggenjoti tubuh mamih melalui tiga lubang di tubuh mamih, yakni mulut, vagina dan anus nya. Semua pria bergantian hingga semua kebagian setiap lubang.

Jam menunjukan pukul 9 kurang, mamih sudah mengalami beberapa orgasme lagi.
"Assalamualaikum.." Tokk..tokk..tokk.. "..Bu Ria.."
Tiba-tiba suara ketua RT setempat terdengar dari balik pintu, Jamal namanya. Kami semua terhenti karena panik, terlebih mamih tentunya.
Mamih menyuruh kami naik ke atas, ia sibuk mengelap sperma kami yang bercampur keringat dan lalu mengenakan baju untuk menemui Pak Jamal.

Tokk..tokk..toookk..
"iyaa bentar.." mamih menarik daun pintu dan tidak membukanya lebar-lebar.

"Eh, Pak Jamal.. kenapa pak? Tumben malem-malem kesini, ada perlu apa pak?"
"Iya tadi saya lewat dan liat banyak kendaraan di sini, jadi saya pikir ada apa-apa gitu lho.."
"Oh gak Pak, gak ada apa-apa kok, baik-baik aja semuanya.."
"Syukurlah kalau begitu.. Kalau boleh tau itu kendaraan siapa saja ya bu? Apa semuanya bertamu kesini?"
"Oh itu temen-temennya si Ronald Pak, gak tau katanya mau ngerjain apa tadi.."
"Boleh di panggil kesini sebentar bu tamunya, atau saya masuk aja kali ya ke tempat mereka? Cuma mau tau dan nanya saja si bu, gak ada maksud lain.."
Permintaan Pak Jamal makin buat mamih panik. Dia diem sejenak dan terlintas di pikirannya untuk memasukannya ke dalam anggota pesta agar dia diam.
"Bentar pak, tunggu sini ya saya panggil dulu.."
Mamih bergegas ke atas memberi tahu rencananya, yang paling terkejut ya gue, Ronald, anaknya. Dia minta juga ke kita, untuk mengancam si Jamal untuk tutup mulut dan melupakan kejadian ini serta tidak berlaku seenaknya terhadap mamih setelah pesta selesai.
Mamih turun lagi ke bawah, menyuruh Pak Jamal masuk. Sesampainya di dalam Pak Jamal terbelalak melihat perabotan ruang tamu yg tertutup pelastik dengan bercak putih kental.

"E..e..ehhh.. Apa-apaan nih bu?" Tanya pak Jamal saat mamih meremas kontinya dari belakang.
"Tau gak..Pak Jamal tuh udah ngerusak pesta saya.. Saya mau bapak ikut pesta ini, sekaligus untuk menutup mulut pak jamal" kata mamih sambil melucuti pakaian pak Jamal.

Setelah mendapat panggilan mamih, kami pun turun kebawah. Mamih sedang mengulum konti pak Jamal, kami pun ikut mengitari mamih. Mengocok sendiri konti masing-masing menunggu giliran dari mulut mamih.

Mamih menggenjot tubuh pak Jamal dengan posisi woman on top, sementara kami bersiap menyemprotkan sperma ke mulut, wajah, serta tubuh mamih.
Sepeluh menit berlalu, pak Jamal sudah mau mencapai puncaknya.

Mamih segera berlutut dan kami bertujuh mengitarinya.
"Ahhhh.." pak Jamal keluar lebih awal di wajah mamih.
"Yess..mmhhhmmm..ahhh..gimme more cum baby. I want more!" erang mamih.
Kemudian bang Rido dan om Kevin memuncratkan spermanya ke wajah dan payudara mamih secara hampir bersamaan.
Lalu bang Andre yang di susul Ray dan Aldo. Beberapa kali spermanya masuk ke dalam mulut mamih yang menganga saat mendesah, di keluarkan lagi olehnya hingga mengalir ke leher dan menetes ke dada. Begitu sensual, pemandangan menggoda ini begitu indah.
Terakhir gue keluarin di wajahnya, untuk dua tembakan terakir gue keluarin di puting kiri dan kanan.

Sepertinya mamih masih haus, sperma di wajahnya di arahkan ke mulutnya dan di telan hingga habis. Sisa-sisanya di ratakan di wajah leher dan payudaranya. Begitu nikmat memandangi mamih berlumuran sperma seperti itu.

Kami minum bir dan merokok masih tanpa busana, berbincang-bincang sebelum akhirnya semua pergi meninggalkan rumah ini.
Selesai sudah pesta malam ini..

+================================================+
To Be Continued...
Next -> Babak #6 : Kedatangan Om Peter, Suami Tante.
+================================================+
 
Si om peter pulang bawa 3org cewe bule..orgy lagi deh...hehehe :Peace:
Cm ngayal om TS
 
gelar tiker lagi part #2 :ngiler: bacanya
 
Ayo suhu lanjutkan
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd