Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG GAP aja Bingung judul yang lain

kikiuser1

Suka Semprot
Daftar
13 Apr 2015
Post
17
Like diterima
200
Bimabet
GAP



Introduction

GAP
adalah judul cerita ini,ya hahaha karna penulis ga tau mau pake kata pembuka apa jadi ya itu saja hehe. Menurut Tesaurus Bahasa Indonesia, sinonim kata gap adalah kesenjangan, disekuilibrium, ketidakseimbangan, ketaksimetrisan, kontradiksi. Jadi GAP bias diartikan suatu JARAK yan memebedakan seseorang atau sesuatu. Ya GAP adalah hal yang selalu ada dan terjadi dalam kehidupan kita apakah itu perbedaan suku, agama, pola dan gaya hidup dan lainnya. MOHON MAAF yang PERTAMA cerita ini tidak bermaksud SARA atau menyinggung ya…. Semuanya hanya untuk menambah fantasi dan sensasi pembaca hehe



Cukuplah ya penjelasannya hahaha ntar malah jadi pelajaran Bahasa Indonesia jadinya. Cerita ini menceritakan kehidupan seorang gadis cantik jelita bernama VIOLITA WIDJAJA. Seorang gadis yang memiliki darah tionghoa dari ayahnya Martin Widjaja yang adalah seorang bos tambang batubara dan Ibunya Caroline Salim yang memiliki bisnis di bidang fashion yang cukup terkenal dengan beberapa buti yag dikelolanya. Vio nama panggilan karakter utama kita juga memiliki bukan seorang anak tunggal, dia memiliki seorang adik bernama Steven Widjaja yang masih kelas 3 SMP. Oh iya Vio sendiri berumur 17 tahun dan sekarang kelas 2 SMA disebuah SMA Swasta International dengan kurikulum Cambrigenya. Ya taulah kenapa dia bersekolah disitu dan yang besekolah di tuh sekolah kayak apaan semua.



Sebagai seorang gadis cantik yang lagi puber-puber dan rasa ingin tahunya yang tinggi, Vio juga memiliki seorang pacar yang sudah dipacarinya sejak mereka masih kelas 3 SMP. Yah da lumayan lah yah. Pacarnya bernama Andrew Sutanto, anak seorang kontraktor yang biasa nanganin pembuatan Gedung-gedung pencakar langit Bram Sutanto dan istrinya Imelda Lim yang memiliki usaha yang sama dengan ibunya Vio, yang walaupun usahanya sama mereka ga saingan tapi malah temenan aneh kan tapi karena memang target pasar mereka berbeda kalo ibunya Vio di bagian baju-bajuan sedangkan ibunya Andrew itu lebih ke tas sama sepatu makanya akur-akur aje mereka. Hubungan mereka juga sudah diketahui dan juga direstui oleh kedua orang tua mereka, makanya mereka berdua sih bebas-bebas aja.



Cukuplah untuk perkenalan untuk tokoh utamanya ya, akan ada tokoh-tokoh lainnya dan akan dikenalkan bersamaan dengan cerita aja hehe. MOHON MAAF yang KEDUA kalau ada kesamaan NAMA, jalan cerita atau lainnya karena cerita ini hanya FIKSI dan FIKTIF belaka karangan penulis. Cerita ini episodenya ga akan banyak-banyak kayak series Net*liX aja yang 1 seasonnya Cuma paling banyak 12 episode aja. Mungkin aka nada Season 2 atau lanjutannya ditunggu aja hehe.
 
Terakhir diubah:
CHAPTER 1

All about VIO


Dalam sebuah rumah megah diperumahan megah bak sultan yang harganya ga bisa dikatakan murah yang pastinya ga disubsidi sama pemerintah dan klo mau KPR harga perbulannya lebih mahal dari nominal UMR tertinggi di Indonesia hahaha. Dalam sebuah kamar yang bernuansa Mamba ya walaupun ini adalah kamar cewek tapi Vio memang memiliki selera warna yang gelap dan malah ga suka sama warna girly kayak pink, terbaring seorang gadis cantik yang masih terlelap dan terlarut dalam mimpi indahnya walaupun jam sudah menunjukan pukul 7 pagi, dimana dia hanya punya waktu 1 jam lagi untuk bersiap-siap untuk kesekolah yang mulai jam 8 pagi.



“Viooo… bangun nak ini udah jam berapa, kamu mau sekolah tau ngak sih, yang ada kamu telat loh…”

Suara sang Ibu yang membangunkan anaknya untuk kembali ke realita kehidupan masa mudanya yang sebenarnya masalah hidupnya hanyalah PR yang harus ia selesaikan.

“Iya mah bentar lagi ya…”

“Ha… bentar lagi gimana kamu saja mandinya setengah jam, belum sarapannya, belum jalan kesekolahnya yang ada telat kamu…”


Jarak dari rumah ke sekolah Vio memakan waktu 30 menit jadi ko seperti kata ibunya ko Vio mandinya setenga jam, ya pastinya telatlah dia nyampe sekolah


“VIOLITA ANGGRAINI WIDJAJA BANGUN… “


Sebuah pangilan nama lengkap Vio disambung dengan kata perintah yang berasal dari sebuah suara yang lantang dan menggema diseluruh kamar Vio bahkan satu rumah tersebut berasal dari sang Ayah yang kebetulan lewat mau menuju ke lantai 1 untuk sarapan sebelum berangkat ke kantornya. Suara tersebut lantas membuat nyawa dan kesadaran Vio langsung terkumpul sepenuhnya, dan tanpa dikomando langsung menuju kedalam kamar mandi yang berada dalam kamarnya.



Didalam kamar mandi Vio mulai membuka kancing-kancing piyamanya satu persatu dan terpampanglah dua buah payudara yang lagi ranum-ranumnya yang sayang sekali terpampangnya didepan cermin bukan didepan Author hmmm. Ya langsung terpampang kaena Vio selalu ga pake BH kalua tidur. Dengan ukuran 32C untuk cup yang biasa dia pake dan puting yang sedang dan areola yang berwarna pink menambah pesona dan kesempurnaan dari payudaranya yang kalua kata Andre sangat sempurna dan pas digengamannya. Ya Andre menjadi orang beruntung yang pertama kali dan satu-satunya sampai saat ini yang dapat melihat dan menyentuh aset berharga Vio tersebut, lebih tepatnya cowok pertama dan satu-satunya karna klo cewek da banyak. Eh bukan berarti Vio main ama cewek juga ya tapi pas ganti baju atau nyoba baju di mall dia dan teman-temannya sering saling telanjang dan bahkan saling bercanda dengan saling remas dan pengang2 aset masing-masing.



Kemudian dilanjutkan dengan sebuah celana pendek piyamanya yang memiliki moti yang sama motif sama yaitu abu-abu kotak-kotak meluncur menyisakan sebuah celana dalam berwarna putih dengan renda-renda disampingnya. Untuk CD selalu di pae Vio walaupun sedang tidur karena dia parno kalau ada sesuatu seperti serangga yang tiba-tiba masuk ke vaginanya pas dia tidur hahaha ada-ada aja emang. Dan akhirnya penutup terakhir tubuhnya juga akhirnya lepas yang artinya salah satu aset Vio yang lainnya juga kembali terpampang yang sialnya kembali bukan didepan Author. Sebuah vagina yang juga sempurna masih sangat rapat yang bahkan keliatannya seperti sebuah garis lurus kalo diliat saat Vio berdiri, kalau dia ngangkang baru terlihatlah labianya yang tebal berwarna pink. Nah klo aset yang ini bahkan Andrew belum berhasil menjamahnya, baru tangan Vio sendiri yang mengeksplorasi daerah rawan yang masih perawan tersebut.



Pacaran Vio dan Andrew baru nyampe bagian atas aja yang berhasil dieksplorasi oleh Andrew, yang bawah belum dikasi lampu ijo oleh sang pemilik, setiap kali tangan jail Andrew menuju kebawa pasti akan selalu diatasi dengan baik oleh Vio. Bahkan jika Andrew tetap memakasa atau mengarahkan tanggannya ke bawah maka aktivitas panas yang mereka lakukan pasti akan segera berakhir lebih tepatnya diakhiri oleh Vio saat itu juga, makannya Andrew lebih baik pasrah aja dari pada kentang.



Setelah menyelesaikan aktivitas mandi dan memakai seragamnya Vio pun bergegas bergabung Bersama keluaranya dimeja makan untuk sarapan



“Kamu itu ya kalau dibangunin susah banget…” Kata sang ibu sambil mengoleskan selai pada roti Vio



Ya Vio sebenarnya bukan anak yang suka terlambat dia selalu kesekolah ontime tapi karena keasikan nonton sebuah drama BL ya drama boy lover atau drama yang cowok suka ama cowok yang sedang populer di kalangan teman-temannya membuat Vio lupa waktu kalau udah subuh dan akhirnya alarmnya pun tak kuasa membangunkannya



“Iya mah maaf…” Jawab Vio sambil mengambil dan langsung memasukan roti ke mulutnya dan langsung jalan keluar

“Bye mom, dad… Vio jalan ya…”


Ya waktu da menunjukan 7.35 jadi mau gam au Vio harus jalan. Untuk adiknya Steve sudah berangkat lebih dahulu diantar oleh supir karena ada kegiatan pagi disekolahnya. Vio sendiri kesekolah menggunakan mobil pemberian ayahnya saat dia ulang tahun ke 17 sebuah mini cooper berwarna hitam bercorak abu-abu yang memang sudah dia idam-idamkan.



Gila entah berapa kecepatan mobil Vio diajaln tadi namun dia bisa nyampe sekolah tanpa telat, hanya perlu 20 menit dan sampailah Vio disekolahnya.



“Morning…” sapa Vio pada Michelle dan Vanya dua sahabat satu geng Vio



Michelle dan Vanya sama kayak Vio yang berkulit putih dan oriental, ketiganya memiliki tinggi yang sama yaitu 170 jadi kalau jalan bareng kesannya mirip. Nah klo ukuran aset atas alias tetek punya Vanya yang paling besar kemudian Vio dan Michelle yang paling kecil. Namun ketiganya memiliki tubuh bak model yang mereka maanfaatkan dengan baik, ya ketiganya bisa dibilang sering dipercayakan menjadi model beberapa produk fashion apalagi Vio yang memiliki banyak koneksi dari ibunya. Untuk urusan wajah Vio berada diurutan pertama ditunjang juga oleh bentuk tubuh bak gitar spanyol dengan pantat yang montoknya, selanjutnya Michelle lalu Vanya yang ditujang aset gedenya. Mereka juga bisa dibilang selebgram dengan jumlah followers yang sudah lebih dari 100k.



“Morning juga…” balasan Michelle dan Vanya bebarengan

“Gimana da selesei belum lu nontonnya…” tambah Michelle

“Udah dong…”

“Bagus kan…” sebuah pernyataan dari Michelle yang mengesahkan argument dari drama yang dia rekomendaikan untuk Vio

“Bagus kok apalagi pas adengan mereka ciuman, bisa ampe megang penisnya loh ihhhh…”

“Itunya keliatan banget loh udah bediri…” Tambah Vio

“Tapi masih make CD kan…” Kali ini Vanya yang bersuara

“Klo mau yang beneran kontolnya dipegang tuh nonton yang drama cina…” Tambah Vanya

“HAAA… emang ada yang kliatan?...” sambung Vio

“Adalah mau liat?...” Kata Vanya sambil mengambil HPnya



TETTTT……. Sayangnya bell sekolah yang menandakan pelajaran akan segera dimulai lebih dahulu berbunyi. Sepertinya semesta pun tak merestui mereka untuk ngeiat yang mesum-mesum pagi-pagi hahaha



“Yaudah ntar aja pas pulang, kita nongkrong di ACofee gimana?..”

“Oke…” yang langsung dijawab serentak Vio dan Michelle



Setelah sekolahpun ketiga sahabat ini langsung menuju ACofee sesuai rencana mereka tadi pagi menggunkan mobil Vio karena Michelle dan Vanya belum medapat ijin untuk membawa kendaraan oleh orang tuanya yang akhirnya mereka diantar jemput oleh supir pribadinya.

Sesampainya di ACofee dan menemukan tempat duduk yang tepat dipojokan dan selesai memesan akhirnya mereka memulai obrolan yang terputus tadi pagi yang membuat Vio dan Michelle sangat penasaran



“Mana nih Nya, tunjukin dong gua pengen liat…” kata Michelle

“Iya nih… nih…” kata Vanya sambil memberikan HPnya yang sudah diputar sebuah video dari salah satu episode dari drama BL yang dia bilang

“Klo lo pada mau nonton tinggal download aplikasinya aja…” Tambahnya menjelaskan



Kedua temannya pun sedang fokus pada video yang sedang dalam adengan panas dua cowok yang telanjang bulat dan sedang bercinta… ga usah di jelaskan lagi lah ya hahaha



“Gila itu penisnya keliatan…” kata Vio

“Iya ampe masuk lagi ihhhh…” Sambung Michelle

“Benerkan kata gua keliatan semua...” kata Vanya bangga

“Tapi kok beda ya sama bokep yang kita tonton dirumah loh Nya, yang ini lebih kecil haha…” kata Vio

“Ya iya lah ini kan asia klo kmaren kan bokepnya barat ya beda lah ukurannya...”

“Sama lah kayak punya cowok lu…”

“Gua ga tau punyanya kayak gimana…” jawab Vio

“Lah emang belum pernah lu sepong tu kontol pacar lu…” Yang dijawab gelengan oleh Vio

Vanya dan Michelle memang lebih pro soal sex daripada Vio bahkan Vanya sudah pernah ngesex sama pacarnya

“Ya lu bayangin aja palingan bentuk ama ukurannya ga beda jauh ama itu…”

“Lucu dong ya bentuknya kayak punya ponakan gua…” jawaban polos Vio yang langsung diketawain oleh kedua temannya

“Itu karena ga disunat Vio makanya masih lucu kayak punya anak kecil hahaha…”sebuah penjelasan dari Vanya

“Emang punya cowoklu disunat Nya?...” tanya Michelle penasaran

“Punya cowok gua sih ngak dan dianya ga mau katanya takut sakit…”

“Punya cowok gua juga ngak, tapi dia mau sunat katanya…. Ngak tau kapan tapi ya…”

“Emang beda ya?...” Tanya Vio

“Ya beda lah Vio sayang…”

“Emang lu tau dari mana beda? Emang lu da pernah nyobain…” Tanya Vio lagi

“Ya belum sih…. Tapi pokoknya bedalah...” jawab Vanya yang ga tau ma ngomong apa lagi

“Gua emang belum nyobain tapi liat langsung udah pernah…”

“HAA…” serentak jawaban Michelle dan Vio

“Punya siapa?...” tambah Vio

“Punya Budi…”

“HAA…” kembali serentak jawaban Michelle dan Vio

“Kok bisa lu liat punya anak supir lu?...”
 
Duh jawile ora pas, iki lagi indehoy karo FM....

Kesuwun jawilane bikin FM e takon²...

Nyimak @kikiuser1 sambil garuk² sempak
 
CHAPTER 2

Penasaran



POV Vio

Sebuah hal tak terduga, ya bagaikan disambar gledek gua ama Michelle kaget sekaget-kagetnya mendengar jawaban si Vanya. Bisa-bisanya dia ngeliat penis si Budi anak dari supirnya. Aku lebih suka bilangnya penis daripada kontol soalnya lebih sopan aja gitu kedenganrannya. Ya Vanya ama Michelle emang belom dikasih buat bawa mobil sendiri kayak gua makanya mereka dikasih supir.



Vanya punya supir Namanya pak Karto dia ama istrinya bi Ida sama anak mereka tinggal bareng dirumah Vanya karena da jadi kepercayaan keluarga mereka. Jadi pak Karto jadi supir merangkap tukang dan bi Ida jadi pembantu dirumahnya Vanya. Nah si Budi anaknya mereka juga jadi ikutan bantu-bantu dah. Si Budi itu umurnya tuaan setaun dari kita ya berarti da 18 tahun lah dan dia juga da kelas 3 SMK. Budi sama Vanya bisa dibilang besar bareng, pas kecil mereka itu katanya sering main bareng sampe pas sekolah karena sekolahnya beda jadi da mulai ga akrab lagi apalagi pas da mulai gede dan Vanya tau klo Budi cuma anak supirnya.



“Gimana ceritanya lu bisa ngeliat penis si Budi sih?...”

“Lu ngintipin dia ya?...”

“Ga ketauan kah?...”

“Emang bedanya apa?...”

Beruntutan pertanyaan dari gua dan Michelle menghujani Vanya atas pernyataan yang keceplosan dari mulutnya tadi



“Iya… iyaa.. sabar dong satu-satu…”

“Gua bisa ngeliatnya itu ga sengaja juga…”

“Jadi gua kan lagi berenang tuh, trus kebelet pipis, karna toilet yang didalem kan jauh ya…. Jadi gua memutuskan buat ke toilet luar aja yang dekat tempat tinggalnya si Budi…”

“Pas gua buka pintunya eh ada dia…”

“Lagi pipis juga? Apa lagi boker hahaha…” Potong Michelle

“Ihh kan gua lagi cerita, lu dengerin aja…”

“Iya deh maap…”

“Jadi pas gua buka pintunya dianya lagi coli…”

“HAA…” kembali untuk ke3 kalinya serentak jawaban Michelle dan Vio



“Iya jadi dia lagi duduk di kloset sambil ngocok kontolnya…”

“Akward banget waktu itu…”

“Trus gimana?...” tanya ku

“Gimana apanya? Bentuknya ?... hahahaha…”

“Iya lah trus kelanjutannya gimana?...”

“Ya gua diem jadinya ga tau mau ngapain…”

“Trus gobloknya gua kayak ga gerak gitu, trus tetep ngeliat ke kontolnya…”

“Kontolnya gede lebih gede dari punya Billy…”



Billy adalah pacarnya Vanya, orang beruntung yang berhasil mengekplorasi semua aset dari Vanya dan berhasil menjebol pertahanan terakhirnya pas malam Valentine tahun lalu… emang ya bener kata orang kalo valentine itu adalah malem melepas keperawanan. Kemaren juga pas valentine Andrew juga kayak pengen sesuatu yang lebih ampe dia itu booking kamar di salah satu hotel bintang 5, tapi guanya kabur pas abis makan, bilang klo mau jenguk sodara lagi sakit karna da tau maksudnya hahaha gini-gini gua ga polos-polos amat lah.



“Tapi warnanya item, lebih gelap dari kulitnya, trus berurat gitu deh, kepala kontolnya gede banget…”

“Trus gimana kelanjutannya anji*g, emang lu nangkring terus di pintu?...” Tanya kulagi kesal karna ga dilanjut

“Jangan emosi dong, abis itu gua kayak sadar gitu trus nutup pintunya…”

“Gitu doang?...” tanya Michelle

“Iya emang lu mau gua ngapain lagi…”

“Ya kirain ada terusannya hahaha…”

“Terusannya pas lusanya sih…”

“Gimana tuh…” tanyaku penasaran

“Gua mergokin dia coli lagi…”

“Kok bisa?...”



POV Vanya

Iya soalnya, gua tuh disuruh buat ngasi oleh-oleh ke bi Ida dari mami, nah guanya ngide buat ngasi langsung ke bi Idanya di tempatnya… salahnya Gua main masuk aja kan tuh….trus Mangil-mangil ga ada jawaban… akhirnya gua main buka-bukain ja dah pintunya. Nah pas didalem tuh gua buka pintu kamar ga Taunya itu kamar Budi… Dan duar doi lagi ngocok lagi…. Dianya nutup pake selimut tapi gua tau dia lagi ngapain…



“Lu ngapain masuk kamar gua…”

“Gua mau ngasi ini ke ibu loh… sambil nunjukin oleh-oleh dari mami…”

“Iya tapi ya ketok dulu kek…”

“Gua da mangil-mangil ya dari tadi… luanya aja yang ga denger…”

“Makanya siang-siang kerjanya jangan ngocok mulu…” jawaban gua bikin dia ga bisa ngomong lagi… tiba-tiba dia nyeletuk…

“Gara-gara lu nih dua kali gua gagal keluar, ahhh strees gua…”

Gua jadi kepikiran si Billy juga pernah bilang klo dia gagal keluar pasti jadi stress…Trus gua bilang aja… Maaf ya kan gua ga tau lu lagi gitu…Entah kerasukan apaan gua ngomong lagi…

“Mau gua bantuin ga?...”

“HAA…” kembali serentak jawaban Gua ama Michelle dan juga menjadi respon yang sama dari Budi saat itu katanya

“Mau bantuin gimana?...”

“Ya lu maunya gimana?...” jawaban spontan dan ****** gua

“Ngewe boleh ngak?...”

Haa jawaban gila dan tak terduga dari Budi yang bikin gua kaget

“Ga lah gila loh ya… kok bisa loh mau ngwee ama gua?...”

“Gua pernah ngeliat lu ngwee ama pacar loh di ruang tamu…”

Ahh emang ****** sih waktu itu… karna gagal ngwee dimobil dan da sange banget si Billy main langsung aja pas nyampe rumah karna dia tahu bokap nyokap gua lagi ga dirumah…

“Lu ngancem nih mau laporin gua?...”

“Ngak kok gua ga ada maksud gitu, ya klo gua ngomong juga emang ortu percaya ama gua?...”

Gua jadi mikir ni anak beneran bisa jaga rahasia ga ya? Walaupun dia ga ngancem buat laporin gua sih

“Gua bantuin lu tapi selain ngewe, klo ga mau yaudah…”

“Oke deh tapi gua mau lu juga telanjang ya ntar…”

“Oke…” jawab gua singkat

Seketika itu juga dia berdiri dan bener dia da ga pake celana da tu kontol gede banget da tegang aja… Budi berjalan kearah pintu karna gua yang memantung ga jelas dan langsung ngunci pintunya trus megang tangan gua…

“Boleh cium ga?...”

Tanpa menunggu jawaban gua dia langsung mencium bibir gua… terasa kalau dia masih amatiran soal ciuman… gua pun langsung mengambil kendali seolah ngajarin dia cara ciuman itu gimana



“Lu jarang ciuman ama pacar lu ya?...”

“gua belum pernah ciuman, pacar aja ga punya…”

Anj*rr ini ciuman pertamanya, pantesan kaku banget… sambil ciuman tangannya mulai nakal seperti pengen ngerasain lebih tapi masih takut-takut tapi pengen jadinya grasak grusuk… namun tiba-tiba dia dia ngangkat kaos gua dan terlihatlah toket gua yang masih kebungkus bra pink yang hanya bertahan sebentar karena langsung diangkat keatas cupnya ama dia, sehingga sekarang toket gua terpampang nyata didepan mukanya

“Gila gede banget punya lu Nya…”

Sehabis itu toket gua abis secara ganas sama dia yang langsung diremas dan di kenyot ama dia… jujur gua menikmati tapi karna dia masi amatir jadi kayak gimana gitu grasak grusuknya… gua pun ga tahan dan langsung mendorongnya agar tiduran di Kasur… karna dia mau gua telanjang juga gua buka lah hotpants gua langsung ama CDnya dan tada Budi menjadi cowok ke dua yang meliat gua telanjang…setelah itu gua yang udah penasaran ama kontol gedenya langsung gua pegang dan gua kocokin…

“Ahhh…. Enak banget Nya…”

Hanya itu suara yang keluar dari mulutnya… setelah lebih dari menit nih kontol ga kluar-kluar juga langsung aja gua masukin ke mulut gua… Budi yang lagi merem meresapi langsung melek karna ga nyangka gua bakal nyepongin dia… gila gede banget nih kontol beda banget ama punya Billy apalagi utar-uratnya itu loh kerasa banger di mulut ama lidah… guapun jadi ikutan sange dibuatnya padahal Budi ga nyentuh gua…

“Bud jilatin punya gua ya…”

Saking sangenya dan gua gam au dia seneng sendirian gua pun arahin memek gua ke mulutnya yang akhirnya kita jadi 69

“Gua belum pernah Nya, jadi maap klo ga enak ya…”

“Udah lu jilat aja… iya bener gitu…”

Budi lama kelamaan tahu dia harus ngapain ga grasak grusuk lagi… seain lidahnya yang main di memek gua tangannya juga ikutan kerja dengan ngeremes tetek gua dan mainin memek gua bahkan kadang-kadang dia masukin jarinya amape dua malah… tiba-tiba dia berdiri dan memposisi kan pantat gua duduk diatas kontolnya

“Gua dabilang kita ga ngewe kan Bud…”

“Iya gak kok, lu gesekin aja memek lu di kontol gua, ga masuk kan…”

Guapun ngerti maksudnya dan langsung membalikan badan agar menghadp dia, gua posisiin kontolnya pas digaris memek gua dan mulai gua goyangin depan belakang…

“Anj*rr enak banget Nya…”

“Remes tetek gua Bud…”

Emang ga bisaa dijelasin sensasinya itu enak banget apalagi ketika kepala kontolnya kena klitoris gua itu enak banget… Budi juga sering nampar dan ngeremes pantat gua yang bikin senssasinya nambah… gua jadi takut waktu itu kalo gua bablas ngewe ama dia… setelah kurang lebih dua menit, ya bentar aja kita diposisi itu si Budi bilang da mau keluar…. Gua juga yang da mau kluar mempercepat goyangan gua…



“Gua kluar Nya…”

Diiringi semburan spermanya yang gua tahan pake meki gua, rasa hangat dan basah kerasa banget dimemek gua… dan gua pun akhirnya kluar juga dan ambruk didadanya…

“Enak banget tadi Bud…”

“Iya enak banget Nya… makasih ya…”

“Kapan-kapan lagi boleh ga hehe…”

“Liat nanti ya…”

Abis itu ada kali 10 menit kita berthan dalam posisi itu sebelum kembali pake baju masing-masing…. Dan untuk kapan-kapan yang permintaan Budi ga berlangsung lama langsung terjawab… iya langsung besoknya kita gituan lagi hahaha… tapi tetp sama gua ga ijinin dia buat ngewe gua… dan dia juga bisa dipercaya dengan ga pernah berusaha buat masukin kontolnya ke meki gua…



“Wah gila juga lu ya Nya…” tanggapan Michelle

“Gua ga abis pikir dah…”

“Tapi enak Cell… lu coba aja pasti lebih enak dari pada punya cowok lu hahaha…”

“Gila lu enak aja, ga ya…”

“Gimana Vii?...”

“Apa?...” jawab Vio yang kaget tiba-tiba ditanyain

“Mau nyoba ga?...”

“Ya ngak lah, ya kali gua gituan ama Budi…”

“Ya bukan ama Budi lah sama Andrew lah, kan lu masi Virgin ya lu gesek-gesek aja ga usa dimasukin…”

“Biar Andrew senang, daripada dia nyari cewek laen buat begituan…”

“Cowok tuh harus di service Vii biar setia..”

Dalam pikirannya Viopun menjadi penasaran, penasaran akan yang disarankan Vanya dan penasaran buat membandingkan kontol milik Andrew sama kontol yang milik Budi…
 
Bimabet
CHAPTER 3

Realisasi rasa penasaran Vio




POV Vio

Mendengar cerita dari Vanya membuatku sangat terangsang, bahkan pas masih di cafe celana dalamku dalembab ga enak karena basah. Yang membuat aku pengen sesegera mungkin pulang buat masturbasi, oleh karena itu aku pun menolak tawaran Michelle dan Vanya buat shoping ke mall. Jadi mereka cuma ku anter ke mall dan akupun bergegas pulang.



Pas nyampe rumah, aku pun langsung menuju kamar ku yang berada dilatai 2 dan mengunci pintunya takut ada yang tiba-tiba masuk. Aku memang tidak pernah mengunci pintu jika sedang tidur, agar kalau ada apa-apa akses ke kamarku gampang, makanya tadi pagi mami bisa dengan mudah masuk untuk membangunkanku. Rasa horni ini udah sangat menyiksa diriku. Satu persatu kancing seragam ku pun akhirnya terbuka dan menyisakan BH berwarna putih yang akhirnya segela menyusul terlepas. Selanjutnya rok dan celana dalam yang berwarna pink kucopot juga. Sekarang aku telah sepenuhnya telanjang, jika ingin masturbasi emang aku selalu total telanjang.

Sambil tiduran mulai kuremas payudaraku yang sangat sensitive ini, saku sangat suka ketika Andrew nyusu dipayudaraku dan tangannya meremas payudaraku yang satunya, andai aja Andrew ada disini mungkin akan lebih nikmat. Tangan kananku pun mengarah ke vagina ku dan mulai mengesek-gesek klitoris yang juga adalah titik sensitiveku dan kebanyakan perempuan sih hehe. Entah sudah gila atau apa dalam pikiran ku membayangkan aku sedang melakukan apa yang dilakuakan Vanya dan Budi, namun aku melakukannya bukan melakukan dengan Andrew tapi malah dengan Budi juga. Kurang lebih sekitar 15 menitan kedua tanganku bergantian menservis kedua payudara dan vaginaku akhirnya akupun klimaks yang sangat melegakan.



Selama bersama Andrew kami hanya sebatas ciuman dan dia meremas dan nyusu dipayudara ku dan selalu tanpa akhir. Jadi aku selalu masturbasi abis itu dan diapun juga palingan coli dirumah masing-masing. Yup kita selalu ngelakuin hal kayak itu di mobil dia atau mobil aku, ALWAYS karena rumah kita berdua jarang sepi, dan klo sepi ya sepi banget alias kita juga ga ada dirumah. Makanya kita ga pernah bisa lakuin yang begitu-begitu dirumah.



Aku terus kepikiran akan saran Vanya, apakah aku harus ngasi servis lebih ke Andrew kayak yang dia lakuin ke Budi atau gimana ya… Ahhhh pusing…



“Kamu kenapa Beb…”

“Gapapa kok… hehe…”

Ya aku sekarang lagi di mobilnya Andrew, kita sedang dalam perjalanan pulang sehabis makan malem tadi. Sepanjang hari ini aku terus kepikiran hal itu yang membuat aku pusing, aku juga penasaran punya Andrew kayak apa ya bentuknya, disunat ga ya, gede ga ya… pusing pokoknya. Aku harus segera menyelesaikan masalah atas rasa penasaranku ini secepatnya.



Sesampainya didepan rumahku, Andrew mulai melancarkan aksi yang menjadi rutinitasnya saat mengantar pulang diriku. Dia mulai nyium dan ngeremes payudara ku… Ahh nikmat sekali…



“Enak banget Beb…”

“Kamu suka ga…”

“Suka banget pas kamu ngeremes payudara ku…”

“Tetek Beb… hehe…”

“Ahh…kita masuk kedalem aja ya Beb…”

“Emang lagi kosong Beb?...”

“Untuk sekarang iya sampai jam 11 an kayaknya, bokap sama nyokap lagi ke kondangan si Steve juga dibawa…”

“Wah ada 2 jam lah yah lumayan…” ya sekarang masih jam setengah 9

“Iya AHH… ayo makanya…” desahku saat Andrew tiba-tiba meremas kembali payudaraku

Andrew pun segera memasukan mobilnya ke halaman rumahku. Setelah membuka gerbang pembantukupun segera kembali kebelakang lagi. Aku memiliki 2 orang pembantu yang tinggal dirumah dan dua-duanya perempuan, untuk supir ga tinggal dirumah dan jam 7 malem dia da pulang kecuali ada job tambahan.

Setelah masuk kerumah kami berduapun langsung ke kamarku. Setelah mengunci pintu aku langsung dicium dengan ganas oleh Andrew. Akupun dipepetin kedinding sama dia, sementara tangannya terus meremas pantat montokku.

“AHHH…” hanya desahan demi desahan yang keluar dari mulutku…

“Pantat kamu montok banget beb…”

“Apalagi yang ini pas banget…” sambil merepas payudara ku

“Aku buka ya…” sambil membuka gaun yang kugunakan. Malam ini aku menggunakan gaun seksi bewarna hitam dan ditambah jaket denim yang telah dibukanya terlebih dahulu. Sekarang tubuhku hanya ditutupi oleh sebuah celana dalam hitam berjenis G-string, karena memakai gaun yang udah ada cupnya jadi aku ga pake BH deh. Baru kali ini aku tampil sepolos ini didepan Andrew, sebelumnya bahkan warna celana dalamkupun dia ngak tahu.

Cumbuannya mulai tutun ke leher menuju ke payudaraku, sambil tangannya terus meremas payudaraku yang satunya dan pantatku bergantian. Aku sendiri yang ga tau harus ngapain lebih pasif dan menikmati setiap cumbuan, hisapan dan remasannya. Andrew pun mengankat ku dan dibaringkan ditempat tidur berukuran Queen size dengan Sprei abu-abu milikku.



“Kamu seksi banget sih Beb…”

Katanya sambil menelanjangi dirinya, dengan membuka baju, celana, dan akhirnya boxer miliknya. Akhirnya rasa penasaran ku terjawab, penis Andrew akhirnya terpampang didepanku. Bentuknya sama seperti yang ada di video BL yang kita liat di HP Vanya yang berarti dia juga ga disunat, warnanya sama seperti warna kulitnya ga gelap ukurannya pada saat itu aku belum tahu itu besar atau kecil karena belum ada pembanding yang kuliat secara langsung, tapi kalau dibandingkan sama video BL ukurannya lebih kecil punya Andrew, jadi klo dibandingi ama bokep barat yang kutonton lebih jauh lagi hahaha.



Setelah penisnya keliatan Andrew seperti mengocoknya beberapa kali barulah dia menindih tubuhku dan melanjutkan ciuman dan remasannya. Andrew tiba-tiba berhenti dan mengarahkan penisnya kearah muka ku, aku tahu dia mau disepong tapi akunya ga mau. Entah dia sadar atau gimana diapun agak mundur dan menaruh penisnya diantara payudaraku dan menaruh tanganku agar menahan payudaraku…

“Dijepit yang kenceng Beb, Ahh…”

Desahnya sambil mulai memaju mundurkan penisnya diantara kedua payudaraku… cukup lama penisnya berada disana kemudian dia berhenti dan menciumku sekali kemudian mundur untuk melepaskan G-string ku. Akhirnya dia menjadi cowok pertama yang melihat vaginaku secara langsung. Segera diciumnya vaginaku sambil dijilatnya bahkan sampai lidahnya pun dimain-mainkan disana. Ahh sungguh nikat sekali rasanya…

Aku pun tak mau terlihat pasif, dan kepikiran dengan ceritanya Vanya. Akupun lantas menariknya agar tiduran, dan akupun mulai menduduki penisnya dengan vaginaku. Gila… bener kata Vanya rasanya enak banget apalagi saat kepala penisnya kena sama klitoris ku… Akupun mulai menggoyangkan pinggulku, lama kelamaan makin cepat karena aku da mau klimaks bentar lagi…



“Aku mau kluar Beb…” kataku

“Cepetin Beb goyangannya…” responnya yang seketika itu bangun dan langsung memeluk dan menyusu di payudaraku

“AHH…” desahan demi desahan keluar dari mulukku dan diiringi sebuah cakaran kecil dipunggung pacarku saat akhirnya kau keluar…

“AHHH aku keluar Beb…” Lega dan lemes banget rasanya, ini adalah sebuah pengalaman pertama yang sangat mengENAKan… Andrew pun membaringkanku ditempat tidur…

“Sekarang giliranku ya Beb…” sambil mengarahkan penisnya ke vaginaku, akupun langsung reflex menutup vaginaku dengan tangan…

“Aku masih perawan Beb…”

“Aku ga mau kamu masukin…”

“Kok gitu sih Beb…”

“Aku sayang banget sama kamu…”

“No… aku belum siap Beb…”

“Trus kapan kamu siapnya?...”

“Kamu boleh ngapain aja tapi jangan yang itu ya Beb…”

“Yaudah aku gesek-gesek aja ya…”

“Oke tapi gesek-gesek aja ya…”

Saat bilang begitu terlihat Andrew kayak kesel gitu, mungkin karena apa yang dia inginkan ga kesampean. Dia pun mulai menggesekan penisnya di vagina ku yang kubantu dengan merapatkan kedua pahaku. Semakin lama gesekannya semakin kasar dan mulai kayak sengaja kepala penisnya diarahkan tepat ke lubang vagina ku. Jujur aku yang sebelumnya mulai kembali terangsang malah jadi ilfill karena perbuatannya. Sangat terlihat kalo dia berubah menjadi seseorang yang liar dan hanya ingin memuaskan nafsunya saja…

“Beb pelan-pelan…”

“Sakit tauu… itu kepala penis kamu kayak mau masuk vagina aku…”

“Diem aja Beb, bentar lagi kluar ni akunya…”

Jujur aku mulai sedih bahkan mau nangis saat itu, dan untungnya tak lama kemudian mungkin dua kali goyangan dia juga keluar, pas di depan muka aku dan pas keluar dia ngomong tiba -tiba dia ngomong “ makan ni peju gua…” dengan raut wajah yang merendahkan aku seakan dia lagi main sama lonte. Bahkan setelah keluar dia langsung ke kamar mandi buat bersih-bersih, ninggalin aku dikasur tanpa ngomong apa-apa.



“Gimana beb, enak ga tadi hehe…” katanya saat keluar dari kamar mandi

“Kamunya pasif banget sih jadi kurang aja gitu…”

“Banyakin nonton bokep aja Beb… ntar kukasih linknya biar jago hehe…”

“Aku kayak main ama patung klo kamu diem aja kayak gitu…”

“Maksud kamu apa ha?...” jawab ku

“Klo kamu mau main ama yang jago cari aja yang bisa kamu bayar sana…” kataku sambil mulai menganis karena memang udah dari tadi ditahan…

“Aku tahu mantan-mantan kamu lebih jago dari aku, tapi aku bukan kayak mereka tauu...” Tangisanku makin menjadi…

“Keluar kamu…” Perintah ku buat ngusir Andrew keluar kamarku

“Dari awal kamu dan kayak gini kamu selalu ngarahin hubungan kita kearah yang berbau sexual, kamu kesel kan aku ga ijinin kamu ambil perawan aku…”

“Bukan gitu Beb…”

“Aku Cuma mau aku juga menikmatinya, itu aja kok...” Pembelaaan darinya yang sepertinya ga tulus dan hanya mencari alas an yang juga membenarkan apa yang dialakukan…

“Keluar kamu papi sama mami ku bentar lagi pulang…”

“Kamu pulang aja…”

“Tapi Beb…” jawabnya yang sekarang coba mendekatiku yang terus nangis dan menutupi ketelanjangannku dengan selimut…

“Andrew KELUAR…” teriakku yang akhirnya membuat dia keluar dan pulang meninggalkan rumahku

Malam ini rasa penasarannku ditutup oleh pertengkaran ku dengan Andrew, aku gamau liat dia dulu untuk sementara ini…
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd