CHAPTER 3
Realisasi rasa penasaran Vio
POV Vio
Mendengar cerita dari Vanya membuatku sangat terangsang, bahkan pas masih di cafe celana dalamku dalembab ga enak karena basah. Yang membuat aku pengen sesegera mungkin pulang buat masturbasi, oleh karena itu aku pun menolak tawaran Michelle dan Vanya buat shoping ke mall. Jadi mereka cuma ku anter ke mall dan akupun bergegas pulang.
Pas nyampe rumah, aku pun langsung menuju kamar ku yang berada dilatai 2 dan mengunci pintunya takut ada yang tiba-tiba masuk. Aku memang tidak pernah mengunci pintu jika sedang tidur, agar kalau ada apa-apa akses ke kamarku gampang, makanya tadi pagi mami bisa dengan mudah masuk untuk membangunkanku. Rasa horni ini udah sangat menyiksa diriku. Satu persatu kancing seragam ku pun akhirnya terbuka dan menyisakan BH berwarna putih yang akhirnya segela menyusul terlepas. Selanjutnya rok dan celana dalam yang berwarna pink kucopot juga. Sekarang aku telah sepenuhnya telanjang, jika ingin masturbasi emang aku selalu total telanjang.
Sambil tiduran mulai kuremas payudaraku yang sangat sensitive ini, saku sangat suka ketika Andrew nyusu dipayudaraku dan tangannya meremas payudaraku yang satunya, andai aja Andrew ada disini mungkin akan lebih nikmat. Tangan kananku pun mengarah ke vagina ku dan mulai mengesek-gesek klitoris yang juga adalah titik sensitiveku dan kebanyakan perempuan sih hehe. Entah sudah gila atau apa dalam pikiran ku membayangkan aku sedang melakukan apa yang dilakuakan Vanya dan Budi, namun aku melakukannya bukan melakukan dengan Andrew tapi malah dengan Budi juga. Kurang lebih sekitar 15 menitan kedua tanganku bergantian menservis kedua payudara dan vaginaku akhirnya akupun klimaks yang sangat melegakan.
Selama bersama Andrew kami hanya sebatas ciuman dan dia meremas dan nyusu dipayudara ku dan selalu tanpa akhir. Jadi aku selalu masturbasi abis itu dan diapun juga palingan coli dirumah masing-masing. Yup kita selalu ngelakuin hal kayak itu di mobil dia atau mobil aku, ALWAYS karena rumah kita berdua jarang sepi, dan klo sepi ya sepi banget alias kita juga ga ada dirumah. Makanya kita ga pernah bisa lakuin yang begitu-begitu dirumah.
Aku terus kepikiran akan saran Vanya, apakah aku harus ngasi servis lebih ke Andrew kayak yang dia lakuin ke Budi atau gimana ya… Ahhhh pusing…
“Kamu kenapa Beb…”
“Gapapa kok… hehe…”
Ya aku sekarang lagi di mobilnya Andrew, kita sedang dalam perjalanan pulang sehabis makan malem tadi. Sepanjang hari ini aku terus kepikiran hal itu yang membuat aku pusing, aku juga penasaran punya Andrew kayak apa ya bentuknya, disunat ga ya, gede ga ya… pusing pokoknya. Aku harus segera menyelesaikan masalah atas rasa penasaranku ini secepatnya.
Sesampainya didepan rumahku, Andrew mulai melancarkan aksi yang menjadi rutinitasnya saat mengantar pulang diriku. Dia mulai nyium dan ngeremes payudara ku… Ahh nikmat sekali…
“Enak banget Beb…”
“Kamu suka ga…”
“Suka banget pas kamu ngeremes payudara ku…”
“Tetek Beb… hehe…”
“Ahh…kita masuk kedalem aja ya Beb…”
“Emang lagi kosong Beb?...”
“Untuk sekarang iya sampai jam 11 an kayaknya, bokap sama nyokap lagi ke kondangan si Steve juga dibawa…”
“Wah ada 2 jam lah yah lumayan…” ya sekarang masih jam setengah 9
“Iya AHH… ayo makanya…” desahku saat Andrew tiba-tiba meremas kembali payudaraku
Andrew pun segera memasukan mobilnya ke halaman rumahku. Setelah membuka gerbang pembantukupun segera kembali kebelakang lagi. Aku memiliki 2 orang pembantu yang tinggal dirumah dan dua-duanya perempuan, untuk supir ga tinggal dirumah dan jam 7 malem dia da pulang kecuali ada job tambahan.
Setelah masuk kerumah kami berduapun langsung ke kamarku. Setelah mengunci pintu aku langsung dicium dengan ganas oleh Andrew. Akupun dipepetin kedinding sama dia, sementara tangannya terus meremas pantat montokku.
“AHHH…” hanya desahan demi desahan yang keluar dari mulutku…
“Pantat kamu montok banget beb…”
“Apalagi yang ini pas banget…” sambil merepas payudara ku
“Aku buka ya…” sambil membuka gaun yang kugunakan. Malam ini aku menggunakan gaun seksi bewarna hitam dan ditambah jaket denim yang telah dibukanya terlebih dahulu. Sekarang tubuhku hanya ditutupi oleh sebuah celana dalam hitam berjenis G-string, karena memakai gaun yang udah ada cupnya jadi aku ga pake BH deh. Baru kali ini aku tampil sepolos ini didepan Andrew, sebelumnya bahkan warna celana dalamkupun dia ngak tahu.
Cumbuannya mulai tutun ke leher menuju ke payudaraku, sambil tangannya terus meremas payudaraku yang satunya dan pantatku bergantian. Aku sendiri yang ga tau harus ngapain lebih pasif dan menikmati setiap cumbuan, hisapan dan remasannya. Andrew pun mengankat ku dan dibaringkan ditempat tidur berukuran Queen size dengan Sprei abu-abu milikku.
“Kamu seksi banget sih Beb…”
Katanya sambil menelanjangi dirinya, dengan membuka baju, celana, dan akhirnya boxer miliknya. Akhirnya rasa penasaran ku terjawab, penis Andrew akhirnya terpampang didepanku. Bentuknya sama seperti yang ada di video BL yang kita liat di HP Vanya yang berarti dia juga ga disunat, warnanya sama seperti warna kulitnya ga gelap ukurannya pada saat itu aku belum tahu itu besar atau kecil karena belum ada pembanding yang kuliat secara langsung, tapi kalau dibandingkan sama video BL ukurannya lebih kecil punya Andrew, jadi klo dibandingi ama bokep barat yang kutonton lebih jauh lagi hahaha.
Setelah penisnya keliatan Andrew seperti mengocoknya beberapa kali barulah dia menindih tubuhku dan melanjutkan ciuman dan remasannya. Andrew tiba-tiba berhenti dan mengarahkan penisnya kearah muka ku, aku tahu dia mau disepong tapi akunya ga mau. Entah dia sadar atau gimana diapun agak mundur dan menaruh penisnya diantara payudaraku dan menaruh tanganku agar menahan payudaraku…
“Dijepit yang kenceng Beb, Ahh…”
Desahnya sambil mulai memaju mundurkan penisnya diantara kedua payudaraku… cukup lama penisnya berada disana kemudian dia berhenti dan menciumku sekali kemudian mundur untuk melepaskan G-string ku. Akhirnya dia menjadi cowok pertama yang melihat vaginaku secara langsung. Segera diciumnya vaginaku sambil dijilatnya bahkan sampai lidahnya pun dimain-mainkan disana. Ahh sungguh nikat sekali rasanya…
Aku pun tak mau terlihat pasif, dan kepikiran dengan ceritanya Vanya. Akupun lantas menariknya agar tiduran, dan akupun mulai menduduki penisnya dengan vaginaku. Gila… bener kata Vanya rasanya enak banget apalagi saat kepala penisnya kena sama klitoris ku… Akupun mulai menggoyangkan pinggulku, lama kelamaan makin cepat karena aku da mau klimaks bentar lagi…
“Aku mau kluar Beb…” kataku
“Cepetin Beb goyangannya…” responnya yang seketika itu bangun dan langsung memeluk dan menyusu di payudaraku
“AHH…” desahan demi desahan keluar dari mulukku dan diiringi sebuah cakaran kecil dipunggung pacarku saat akhirnya kau keluar…
“AHHH aku keluar Beb…” Lega dan lemes banget rasanya, ini adalah sebuah pengalaman pertama yang sangat mengENAKan… Andrew pun membaringkanku ditempat tidur…
“Sekarang giliranku ya Beb…” sambil mengarahkan penisnya ke vaginaku, akupun langsung reflex menutup vaginaku dengan tangan…
“Aku masih perawan Beb…”
“Aku ga mau kamu masukin…”
“Kok gitu sih Beb…”
“Aku sayang banget sama kamu…”
“No… aku belum siap Beb…”
“Trus kapan kamu siapnya?...”
“Kamu boleh ngapain aja tapi jangan yang itu ya Beb…”
“Yaudah aku gesek-gesek aja ya…”
“Oke tapi gesek-gesek aja ya…”
Saat bilang begitu terlihat Andrew kayak kesel gitu, mungkin karena apa yang dia inginkan ga kesampean. Dia pun mulai menggesekan penisnya di vagina ku yang kubantu dengan merapatkan kedua pahaku. Semakin lama gesekannya semakin kasar dan mulai kayak sengaja kepala penisnya diarahkan tepat ke lubang vagina ku. Jujur aku yang sebelumnya mulai kembali terangsang malah jadi ilfill karena perbuatannya. Sangat terlihat kalo dia berubah menjadi seseorang yang liar dan hanya ingin memuaskan nafsunya saja…
“Beb pelan-pelan…”
“Sakit tauu… itu kepala penis kamu kayak mau masuk vagina aku…”
“Diem aja Beb, bentar lagi kluar ni akunya…”
Jujur aku mulai sedih bahkan mau nangis saat itu, dan untungnya tak lama kemudian mungkin dua kali goyangan dia juga keluar, pas di depan muka aku dan pas keluar dia ngomong tiba -tiba dia ngomong “ makan ni peju gua…” dengan raut wajah yang merendahkan aku seakan dia lagi main sama lonte. Bahkan setelah keluar dia langsung ke kamar mandi buat bersih-bersih, ninggalin aku dikasur tanpa ngomong apa-apa.
“Gimana beb, enak ga tadi hehe…” katanya saat keluar dari kamar mandi
“Kamunya pasif banget sih jadi kurang aja gitu…”
“Banyakin nonton bokep aja Beb… ntar kukasih linknya biar jago hehe…”
“Aku kayak main ama patung klo kamu diem aja kayak gitu…”
“Maksud kamu apa ha?...” jawab ku
“Klo kamu mau main ama yang jago cari aja yang bisa kamu bayar sana…” kataku sambil mulai menganis karena memang udah dari tadi ditahan…
“Aku tahu mantan-mantan kamu lebih jago dari aku, tapi aku bukan kayak mereka tauu...” Tangisanku makin menjadi…
“Keluar kamu…” Perintah ku buat ngusir Andrew keluar kamarku
“Dari awal kamu dan kayak gini kamu selalu ngarahin hubungan kita kearah yang berbau sexual, kamu kesel kan aku ga ijinin kamu ambil perawan aku…”
“Bukan gitu Beb…”
“Aku Cuma mau aku juga menikmatinya, itu aja kok...” Pembelaaan darinya yang sepertinya ga tulus dan hanya mencari alas an yang juga membenarkan apa yang dialakukan…
“Keluar kamu papi sama mami ku bentar lagi pulang…”
“Kamu pulang aja…”
“Tapi Beb…” jawabnya yang sekarang coba mendekatiku yang terus nangis dan menutupi ketelanjangannku dengan selimut…
“Andrew KELUAR…” teriakku yang akhirnya membuat dia keluar dan pulang meninggalkan rumahku
Malam ini rasa penasarannku ditutup oleh pertengkaran ku dengan Andrew, aku gamau liat dia dulu untuk sementara ini…