Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Gairah di Kampung Terpencil.

Part 3. Kejadian Tak terduga.

Entah berapa kali kami bertempur malam itu. yang pasti ketika terbangun di pagi hari. Pak Sanusi dan istrinya sudah berada di rumah. Waduh tertangkap basah pikirku. Tetapi kekhawatiranku ternyata tidak terbukti, tak berapa lama. Bu Sanusi memanggil dari luar.

“Nduk, bangun nduk.. ini loh sarapan dulu sama mas e”. kata bu Sanusi sambal mengetuk pintu.

“Iya bu, bentar” jawab titin dengan santai sambil membuka pintu. Aku yang sempat deg degan sebelumnya jadi sedikit lega dengan situasi ini.

“Mas. Yuk makan dulu” ajak titin dari depan pintu.

“Iya, titin”. Kataku sambil bangun dari tempat tidur.



Ada rasa canggung Ketika bertemu dengan pak Sanusi dan istrinya, tapi karena sikap mereka biasa saja seperti tidak terjadi apa apa, maka aku pun bersikap biasa juga pada akhirnya.

Setelah makan dan berganti pakaian, aku segera berangkat ke lapangan meyelesaikan pekerjaanku, hingga pukul 4 sore aku sudah Kembali ke rumah pak Sanusi. Ketika masuk rumah, kulihat titin sudah berdandan cantik menyambutku seperti istri yang menyambut suaminya. Aku pun segera ke kamar diikuti titin, kami saling berpelukan dan kucium titin dengan hangat.

“Titin, Aku mandi dulu ya”.

“Iya mas.”


Aku segera menyelesaikan mandi. kemudian Kembali ke kamar, kulihat titin sedang tiduran di Kasur sambil bermain HP. Dengan masih memakai handuk kudekati titin. Segera kupeluk titin dari belakang sambil tiduran, kulumat bibir titin dengan lembut, kami berciuman dengan penuh nafsu tanpa memerdulikan lagi keadaan di sekitar. Kubuka kaos titin dan kulepas tali BH nya yang berwarna krem, tampak tetek titin yang masih ranum khas ABG. tak lama segera kusedot puting susu bergantian dan dia melenguh sambil memegang kepalaku.

“maaaas…..”

“kenapa sayang?”

“enak banget…..”.


Tanpa memperdulikannya segera kubuka rok nya serta celana dalamnya. Aku yang baru selesai mandi hanya pakai handukpun akhirnya sama sama telanjang bulat.


Kami saling berhadapan dalam posisi tidur. Kubimbing tangannya untuk memegang kontolku yang sudah tegang maksimal. Sambil rebahan kubiarkan titin mengekplorasi dengan mempermainkan kontolku. Dia mulai mengocok perlahan,


“Sayang, diemut dong” pintaku padanya.

“tidak bisa aku mas.”jawabnya

“emang belum pernah ya?”

“iya”

“Coba dech… mas ajarin”


Dia pun menuruti keinginanku. Mula mula , dia menempelkan ujung kontolku di mulutnya. Selanjutnya mengulumnya pelan pelan, karena belum terbiasa terkadang masih terkena gigi. Dengan sabar aku mengarahkannya sehingga dia sudah lumayan bisa mengulum kontolku dengan nikmat, meskipun jika dibandingkan beberapa cewek yang aku kencani masih belum sebanding.



Tiba tiba, kami dikagetkan oleh pintu yang terbuka. karena aku lupa mengunci pintu, dan muncullah kepala bu Sanusi. Aku benar2 benar bingung harus berbuat apa, tapi di luar dugaanku, bu Sanusi tidak marah sedikitpun malah nyelonong masuk tanpa banyak bicara. Aku merasa canggung Ketika bu Sanusi berdiri disamping ranjang menonton kami terlanjang bulat. Aktifitas titin yang tadi sempat terhenti, kini dilanjutkan Kembali tanpa memperdulikan kehadiran bu Sanusi.


“Kamu kok udah pinter ya nduk” kata bu Sanusi sambil mengelus kepala titin.


Tanpa menjawab titin tetap melanjutkan mengulum kontolku.


“Mas Ibu boleh gabung ya”.

Tanpa menunggu jawaban, bu Sanusi langsung melepas daster dan BH nya. Tubuhnya yang agak gemuk dan berisi sangat kontras dengan titin yang bertubuh kecil. Tetek bu Sanusi juga terlihat besar mungkin seukuran 42D sambil membungkuk, disodorkannya padaku yang sedang tidur terlentang. Akupun segera melahap tetek bu Sanusi dengan puting kecoklatan. Kulahap satu persatu dengan nikmat karena teteknya bener2 besar dan kenyal walapun dia sudah berumur.


Ketika titin menyudahi BJ nya. Segera kuminta dia terlentang. Kujilati memek si titin dengan perlahan, sementara bu Sanusi mengocok kontolku yang sangat tegang, Benar benar sensasi pertama bagiku Berbagi ranjang dengan ibu dan anak. Setelah menjilati memek titin sampai basah, segera kubimbing kontolku mendekati memek si titin. Kugesekkan pelan pelan kemudian kumasukkan kepala kontolku menembus liang kenikmatan si titin. Awalnya agak sulit tapi setelah masuk kepala kontolku, sisanya terasa mudah, segera kugenjot perlahan dan titin merintih keenakan. Kupercepat tempo genjotanku dan titin makin menggeliat keenakan..

“mas… mas… eeeech… ah uh…. “ tak lama kemudian, memek si titin terasa berkedut, tandanya dia sudah orgasme. Segera aku beralih ke bu Sanusi yang sedang terlentang di samping titin. Kontolku yang masih keras segera kuarahkan ke memek bu Sanusi yang tembem dan sedikit berbulu. Tanpa kesulitan kontolku segera kugenjot dan sama seperti titin, bu Sanusi segera mengerang keenakan. Teteknya yang besar bergoyang goyang seirama dengan gerakan genjotanku.



Segera aku berganti posisi. Aku tidur terlentang dan bu Sanusi naik diatasku. Dia kemudian memegan kendali dengan posisi ini. Digenjotnya aku dengan tempo cepat, dalam posisi ini, kuminta titin mendekat dan membungkuk di sampingku dan kamipun berciuman dengan penuh nafsu. Sementara bu Sanusi masih mengenjotku dengan penuh semangat hingga akhirnya diapun melenguh dan memeknyapun berkedut.



Karena aku belum keluar, segera kupeluk titin menyamping dan saling berhadapan. Kumasukkan kontolku ke memek titin. Kugenjot titin dengan tempo cepat. Tak lama kemudian, spermaku pun keluar dengan derasnya. Akupun terkapar kelelahan sesudahnya.



---------------------------------------------------------

setelah kejadian itu, kami jadi sering main bertiga, terutama jika pak Sanusi sedang tidak di rumah. Yang pasti kini titin makin pintar dan bu Sanusi makin sering kesiangan buka warung. Hingga akhirnya proyekku hampir selesai. Akupun harus Kembali ke kota lagi tapi tampaknya kegilaan ini belum akan berakhir, karena bulan depan aku harus Kembali lagi untuk mengecek kondisi operasional. Titin melepas kepergianku siang itu dengan raut wajah sedih, tapi bu Sanusi tampak lebih bisa mengendalikan dirinya karena ada pak Sanusi si sebelahnya. Sebelum pulang aku memberikan bu Sanusi dan titin masing masing 1 jt rupiah sebagai tanda terima kasih karena menerimaku menginap disana. dan tentunya bukan hanya itu saja.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd