Tante Anna membawaku kerumahnya di kawasan Menteng Jakarta, rumah nya tidak terlalu besar namun kesan mewah tidak bisa dilepaskan..
"nah ini rumah tante, disini hanya ada tante dan pembantu.." katanya ketika kami sampai..
.
"siang bu, non..!" sambut seorang gadis muda seusiaku, yang keluar dari dalam rumah,
"ini Ratna, dia yang ngurus rumah ini, dia juga yang tadi ngambil barang2mu dirumahmu.." tante Anna mengenalkan kami. Memang kemarin tante Anna meminta ijin untuk memindahkan barang2ku kerumahnya.
"ya sudah kamu istirahat dulu, Ratna antarkan non Yuni ke kamarnya.." perintah tante Anna. Dan akupun mengikuti, ternyata semua barang2ku sudah ditata rapi dikamar itu..
"makasih ya Rat.."
.
"iya sama-sama non, kalau perlu apa-apa bilang saya aja.." katanya lalu pamit meninggalkanku.
Selama dua hari dirumah itu, tante Anna belum menceritakan rencananya padaku, dan akupun tidak bertanya dulu, karena kulihat dia sangat sibuk.. Baru dihari ketiga ia memanggilku dan mengatakan aku harus kuliah bisnis diluarnegeri selama 1tahun.. Aku pikir tidak ada ruginya sekalian melupakan sedikit kenangan buruk disini, dengan kemampuan bahasa inggrisku tidak sulit buatku beradaptasi menempuh pendidikan singkat disalah satu kota di Inggris.. Dan akupun benar-benar memfokuskan diri untuk belajar..
...
Satu tahun kemudian.
.
Sengaja aku tidak bilang kepulanganku pada tante Anna, karena ingin memberikan kejutan padanya karena hari ini ulang tahunnya.. Saat hendak mencari taksi ada suara pria memanggil namaku.. "ci.. Ci Yuni..!" ..
"pak Sodik..!" teriakku ketika melihat pria paruh baya bekas sopirku itu,
"ayo ci, mau naik taksi kan.."
.
"pak Sodik jadi supir taksi sekarang?" tanyaku ketika sudah didalam taksinya, "iya ci.. Maaf ya ci waktu itu saya ga datang lagi jadi sopir ci Yuni, karena pak Nugraha memecat saya.. Saya dengar ci Yuni kecelakaan.. "
.
"iya lupain aja, dah berlalu, sekarang tolong antar saya ke menteng..!" kataku tidak ingin mengungkit lagi hal itu..
.
Ketika sampai dirumah tante Anna belum pulang, bersama Ratna kuatur pesta kejutan untuk tante Anna nanti..
"tinggal cari kue tartnya Rat, dimana yah yang dekat ?" tanyaku pada Ratna,
"didekat perempatan sana ada non, dekat kok, kalau non mau biar saya beli.." tawar Ratna, "biar aku aja, kamu bersih-bersih aja.."
.
Toko kue itu memang tidak lah jauh, dan dengan jalankaki pun aku bisa mencapainya dan ketika hendak kembali aku berpapasan dengan seseorang yang sudah lama tak bertemu.
"yuni.,!" sapanya, "dokter Bagas..!"
.
"kapan pulang, kata bu Anna kamu di London..!"
.
"baru tadi siang dok..!"
.
"gimana kabarnya baik-baik aja kan.."
.
"iya baik.. Dokter gimana, kok ada disini..?" aku balik bertanya,
.
"sekarang saya tinggal dsekitar sini, dua blok dari rumah bu Anna.."
.
" owh.. Kalau gitu bisa dong nanti malam datang ke rumah, tante Anna ulang tahun hari ini.." upps aku tanpa pikir panjang mengundangnya apa nanti pikir tante Anna..
.
"oh ya, bisa bisa.." jawabnya, senang juga mendengar jawabannya, walau bingung juga gimana nanti jelasin ke tante.
.
Dan kejutan ultah serta kepulanganku benar-benar membuat tante terkejut dan terharu, ternyata ini adalah kali pertamanya ia merayakan ulang tahun setelah, kematian suaminya 5tahun lalu..
" siapa itu Rat, coba lihat..?" perintah tante pada Ratna.
.
"mungkin dokter Bagas.." ucapku
.
"dokter Bagas.." tante Anna memandangku dengan pandangan menyelidik..
.
"tadi Yuni ketemu pas beli kue, terus sekalian deh diundang kesini.." jawabku sedikit malu.
.
"ehm.. Ternyata ada yang bergerak cepat ya.." guman tante Anna sambil mencubit pipiku..
.
Malam itu kami rayakan ultah tante Anna dengan makan malam bersama, dan selesai makan malam tante Anna pamit untuk istirahat, sementara aku masih menemani dokter Bagas ngobrol.
" ga usah pakai dokter lah, Bagas saja." protesnya ketika aku terus menggunakan sebutan dok didepan namanya.
.
"nanti kalo panggil mas, ada yang marah lagi.." godaku.
.
"Bagas aja.. Lagipula kalo kamu yang panggil mas, nanti malah dikira aku tukang bakso.."
.
"masa ganteng gini.. tukang bakso.." ah kenapa aku berkata seperti itu..
.
"jadi aku ganteng ya.." kali ini dia yang balik menggodaku dengan tatapan nya..
.
"ga tau ah.." kataku bingung dan salah tingkah, tapi ia malah semakin mendekatkan wajahnya dan kamipun berciuman, bibir kami saling lumat dan lidah kami bertautan saling menjilat.
.
Tangannya mulai memelukku tubuh kami berpelukan semakin erat, dan kini ciumannya telah berpindah dari bibirku, jadi menyusuri leherku, menjilati daun telingaku dan bergerak kewajah, dan kembali bibir kami bertautan.