Btw first time nulis nih, semoga pada suka ya... kalau ada masukan bolehh ya..
Sinopsis
Kisah seorang gadis cantik berhijab bernama Letta yang menjadi selingkuhan dan pemuas nafsu laki-laki bernama theo. Dimana letta tidak pernah merasakan kepuasan saat berhubungan dengan theo, hingga ketika dia kesepian, diapun menemukan sebuah bot chat anonymous dan bertemu dengan seseorang yang akan menjadikannya seorang perempuan yang sangat binal
Part I
Aku dan kehidupanku
Hallo, Namaku Letta Hanung. Mahasiswi semester 4 sekaligus sekretaris BEM di salah satu PTS ternama di kota Yogyakarta. Parasku cantik dengan aksen Chinese melekat di wajahku, dengan tinggi 162cm dan bb 50kg membuat tubuhku cukup proposional. Namun ada yang menarik di tubuhku bagi kaum lelaki, payudaraku yang besar dengan ukuran 38B yang membuat satu satunya mantanku, Theo selalu kembali kepadaku.
Awalnya aku merupakan anak rumahan yang polos, dan aku mengenal seks sejak bersama dengan Theo. Theo bukan anak baik-baik tentunya, kita berpisah karena dia berselingkuh dengan teman sekampusnya setelah sejak SMA aku memberikan segalanya untuknya. Aku sangat mencintai Theo, hingga nasibku kini hanya menjadi pacar keduanya. Entah yang aku rasakan cinta atau ketergantungan, theo datang kepadaku tidak hanya untuk meminta jatah, dia begitu mempertahankanku tetapi tidak ingin meninggalkan wanita itu.
Aku dan theo berkuliah di kota yang sama namun berbeda kampus. Dia sering mengunjungiku atau mengajakku pergi jalan-jalan tanpa diketahui pacarnya. Tentunya dalam satu minggu pasti dia meminta jatah kepadaku.
Siang itu aku selesai kelas dan theo menjemputku untuk makan siang bersama. Aku melihat mobilnya terparkir di depan gedung fakultasku, langsung aku memasuki mobil.
“Hai sayang”, ucap theo mengecup bibirku.
“hai, udah lama?”
“belum sih, katanya mau rapat BEM?”
“aku kabur aja deh kan mau ketemu sama pacar aku yang ganteng ini.. hihi..”, ucapku gemas melihatnya.
“kangen ya? Aku juga kangen, apalagi yang bawah nih.”, jawab theo sambil meraih tanganku utuk menggenggam penisnya.
“nakal deh ya ini..”
“ngga kuat sayang, kamu menggoda banget sih pake jilbab tapi bajunya ketat gitu. Kamu niat ya pengen bikin aku horny?”
“kamunya aja yang pengen terus sama aku kan”
“habisnya kamu enak sih”, tangan theo meremas payudaraku dengan tangan kananya yang tetap mengemudi, tidak akan ada yang melihatnnya karena kaca mobilnya sangat gelap.
Aku menikmati setiap remasannya, tangannya mulai menaikkan kaos ketatku dan bergeriliya dibalik BHku yang menutupi seluruh payudara. Tangannya mulai turun ke celanaku menggesek-gesekkan jarinya di vaginaku, aku mulai mendesah pelan.
“ahhh.. sayang nakal deh”,
“ini baru permulaan, nanti kita lakuin di tempat yang belum pernah kita coba”
Aku mulai penasaran kemana dia akan membawaku, sepanjang perjalanan theo terus mengerjaiku membuatku telanjang di dalam mobil dan mengeluarkan cairan vagina 2 kali. Kita menuju ssalah satu mall untuk makan siang, sesampainya di basement theo langsung memarkirkan mobilnya di posisi paling ujung.
“buruan pindah ke belakang”, ucap theo menyuruhku
Theo membuka pintunya untuk berpindah ke kursi belakang, aku melompat untuk berpindah sambil menduga-duga bahwa dia akan menyetubuhiku disini.
“kamu mau ngapain?”, tanyaku
“udah ngga tahan dedek aku gara-gara kamu nih”
Theo menciumku bibirku dengan lembut, memegang kedua payudarayu dan diremasnya penuh nafsu.
“enak banget sih boba aku, ahh… gimana ngga nagih coba letta sayang…”, theo mengemut payudaraku dengan gemas, aku mulai mmbuka retsleting celananya.
“emang princess kamu ngga ngasih jatah ya”, ucapku menggodanya sambil meremas penisnya yang sudah menegang.
“apa sih sayang, enak sama kamu tau. Punya dia kan kecil teteknya, digenggam aja ngga bisa”.
Ada sedikit kebanggan bagiku karena aku memiliki tubuh yang lebih indah dari pada sainganku sendiri.
Theo menyuruhku duduk di pangkuannya, agar pergerakannya jauh lebih mudah. Penisnya besar bagiku, cukup membuat vaginaku sakit ketika pertama kali masuk.
“letta, ambil kondom di situ”,
Aku mengambil kondom di tampat yang dia tunjuk, dan memakaikannya ke penis.
Dia menggesek-gesekkannya di vaginaku lalu memasukkannya perlahan, aku mulai menggerakkan tubuhku baik turun perlahan, sambil memegang lehernya. Theo ikut menggoyangkan tubuhnya sambil mengemut payudaraku tentunya.
“Ahh… terus sayangg…”, ucapku penuh gairah
“Ahhh…. Ahhh.. ahhh…”,
Desahanku semakin kuat, di menit ke 7, begitu juga dengan goyangan tubuh theo.
“sayang aku hampir keluar ahh…”, ucap theo mempercepat gerakannya
“ufhhhhhh…. Ahhhh… jangan dulu dong, aku belum nih…”,
“udah ngga kuat sayang ahhhhh…”
Theo mempercepat gerakannya hingga…
Crottt… Crottt…
Dia mencabut penisnya dan mengangkatku berpindah duduk ke samping. Ini yang kurang dari hubunganku dengannya. Ketika sedang bersetubuh dia sangat egois, tidak meperdulikanku yang masih menginginkan orgasme itu. belum ada 10 menit pasti dia sudah keluar, aku hanya boneka pemuasnya saja.
“sayang maaf ya aku keluar duluan hehe..”, ucapnya tanpa dosa
“iya kaya ngga biasanya aja”
“jangan ketus gitu dong, kamu kan udah keluar dua kali tadi emang kurang?”,
Benar katanya, dia membuatku orgasme dua kali, namun bukan dengan penisnya. Theo memakai kembali pakaiannya, begitu juga denganku. Dia mengecup keningku, mungkin tanda terima kasih telah menjadi bonekanya.
“sayang, besok aku berangkat KKN ya. jangan kangen.. nanti aku telfon deh”,
“lama banget sih 40 hari… makin kesepian kan aku”, wajahku cemberut karena masih satu kota dengan dia saja aku jarang bisa bertemu, apalagi dia keluar kota.
“janji deh nanti pas pulang, kamu yang aku temuin pertama kali”,
“beneran ya? Awas kalau bohong”,
“iyaa letta sayangg, jangan cemberut gitu dong ah. Jelek tau, sini cium dulu”, theo menciumku gemas.
Kita memasuki mall untuk makan, aku juga membeli beberapa buku untuk kuliahku lalu setelah itu dia mengantarku pulang ke kost.
Ya, hanya seperti itu hubunganku dengan Theo, aku jarang merasakan kepuasan ketika bercinta kecuali dengan cara mastrubasi. Aku sadar posisiku hanya sebagai orang kedua di hidupnya.
~besoknya
Theo sudah berangkat bersama teman-temannya. Padahal saat itu aku sedang merasa kesepian..
Mulailah aku scroll sosial media hingga muncul lah satu konten yang menjadi obat kesepianku. Aku baru teringat ada sebuah bot di aplikasi tlrgm yang bernama anonymous chat. Dimana kalian bisa saling melakukan interaksi lewat chat tanpa saling mengetahui.
Aku mulai memainkannya, mendapat beberapa mutual Instagram. Dan beberapa kali berbincang namun belum ada yang cocok denganku. Hingga aku menemukan sosok misterius yang akan merubah hidupku.
Anonymous : Hallo
Letta : Hai
Anonymous : gue cari cewe
Letta : gue cewe
Anonymous : cari cewe buat gue wkwk
Letta : yahh bisa ngga yaa wkwk
Anonymous : kalau punya cowo ngga usah sih
Letta : ngga tau sih gue, ngga jelas. Nasib orang ketiga hahahha..
Anonymous : ngga masalah kali ada peluang juga kan buat lo
Letta : entah
Anonymous : umur berapa lo?
Letta : 19
Anonymous : gue 21, punya peluang buat dapetin lo
Letta : lo kan ngga tau gue siapa
Anonymous : gue bakal tau, ketika kita ketemu nanti. Gue bakal ke kota lo.
Aku tak habis pikir, apakah dia serius mengucpkan itu? bahkan kita belum berkenalan.
Letta : lo nantangin gue? hahaha
Anonymous : lo merasa tertantang? Dimana kota lo?
Letta : dateng ke jogja
Anonymous : gue di jogja
Damn! Apa yang aku katakana barusan? Aku bisa saja skip percakapan ituu, tetapi aku merasa tertantang dengannya. Namun bagaimana jika aku bertemu orang yang zonk? Aku berharap dia seorang yang tampan yang bisa mengisi haiku lebih jauh lagi… ahh pikiranku mulai kemana-mana.
Letta : serius lo?
Anonymous : besok kita ketemu, di caffe **** jam 4 sore.
Letta : itu deket kampus gue
Anonymous : oke berarti ngga sulit buat lo kan? Siapa nama lo?
Letta : letta
Anonymous memberhentikan percakapan
“Anjing kok di stop sih gue belum tau nama dia”, gumamku dalam hati.
Aku masih berfikir apakah aku akan menemuinya disana jam 4 sore atau aku abaikan saja. Rasanya aku sangat tertantang untuk menemuinya besok, namun bagaimana aku menemuknnya?
Sinopsis
Kisah seorang gadis cantik berhijab bernama Letta yang menjadi selingkuhan dan pemuas nafsu laki-laki bernama theo. Dimana letta tidak pernah merasakan kepuasan saat berhubungan dengan theo, hingga ketika dia kesepian, diapun menemukan sebuah bot chat anonymous dan bertemu dengan seseorang yang akan menjadikannya seorang perempuan yang sangat binal
Part I
Aku dan kehidupanku
Hallo, Namaku Letta Hanung. Mahasiswi semester 4 sekaligus sekretaris BEM di salah satu PTS ternama di kota Yogyakarta. Parasku cantik dengan aksen Chinese melekat di wajahku, dengan tinggi 162cm dan bb 50kg membuat tubuhku cukup proposional. Namun ada yang menarik di tubuhku bagi kaum lelaki, payudaraku yang besar dengan ukuran 38B yang membuat satu satunya mantanku, Theo selalu kembali kepadaku.
Awalnya aku merupakan anak rumahan yang polos, dan aku mengenal seks sejak bersama dengan Theo. Theo bukan anak baik-baik tentunya, kita berpisah karena dia berselingkuh dengan teman sekampusnya setelah sejak SMA aku memberikan segalanya untuknya. Aku sangat mencintai Theo, hingga nasibku kini hanya menjadi pacar keduanya. Entah yang aku rasakan cinta atau ketergantungan, theo datang kepadaku tidak hanya untuk meminta jatah, dia begitu mempertahankanku tetapi tidak ingin meninggalkan wanita itu.
Aku dan theo berkuliah di kota yang sama namun berbeda kampus. Dia sering mengunjungiku atau mengajakku pergi jalan-jalan tanpa diketahui pacarnya. Tentunya dalam satu minggu pasti dia meminta jatah kepadaku.
Siang itu aku selesai kelas dan theo menjemputku untuk makan siang bersama. Aku melihat mobilnya terparkir di depan gedung fakultasku, langsung aku memasuki mobil.
“Hai sayang”, ucap theo mengecup bibirku.
“hai, udah lama?”
“belum sih, katanya mau rapat BEM?”
“aku kabur aja deh kan mau ketemu sama pacar aku yang ganteng ini.. hihi..”, ucapku gemas melihatnya.
“kangen ya? Aku juga kangen, apalagi yang bawah nih.”, jawab theo sambil meraih tanganku utuk menggenggam penisnya.
“nakal deh ya ini..”
“ngga kuat sayang, kamu menggoda banget sih pake jilbab tapi bajunya ketat gitu. Kamu niat ya pengen bikin aku horny?”
“kamunya aja yang pengen terus sama aku kan”
“habisnya kamu enak sih”, tangan theo meremas payudaraku dengan tangan kananya yang tetap mengemudi, tidak akan ada yang melihatnnya karena kaca mobilnya sangat gelap.
Aku menikmati setiap remasannya, tangannya mulai menaikkan kaos ketatku dan bergeriliya dibalik BHku yang menutupi seluruh payudara. Tangannya mulai turun ke celanaku menggesek-gesekkan jarinya di vaginaku, aku mulai mendesah pelan.
“ahhh.. sayang nakal deh”,
“ini baru permulaan, nanti kita lakuin di tempat yang belum pernah kita coba”
Aku mulai penasaran kemana dia akan membawaku, sepanjang perjalanan theo terus mengerjaiku membuatku telanjang di dalam mobil dan mengeluarkan cairan vagina 2 kali. Kita menuju ssalah satu mall untuk makan siang, sesampainya di basement theo langsung memarkirkan mobilnya di posisi paling ujung.
“buruan pindah ke belakang”, ucap theo menyuruhku
Theo membuka pintunya untuk berpindah ke kursi belakang, aku melompat untuk berpindah sambil menduga-duga bahwa dia akan menyetubuhiku disini.
“kamu mau ngapain?”, tanyaku
“udah ngga tahan dedek aku gara-gara kamu nih”
Theo menciumku bibirku dengan lembut, memegang kedua payudarayu dan diremasnya penuh nafsu.
“enak banget sih boba aku, ahh… gimana ngga nagih coba letta sayang…”, theo mengemut payudaraku dengan gemas, aku mulai mmbuka retsleting celananya.
“emang princess kamu ngga ngasih jatah ya”, ucapku menggodanya sambil meremas penisnya yang sudah menegang.
“apa sih sayang, enak sama kamu tau. Punya dia kan kecil teteknya, digenggam aja ngga bisa”.
Ada sedikit kebanggan bagiku karena aku memiliki tubuh yang lebih indah dari pada sainganku sendiri.
Theo menyuruhku duduk di pangkuannya, agar pergerakannya jauh lebih mudah. Penisnya besar bagiku, cukup membuat vaginaku sakit ketika pertama kali masuk.
“letta, ambil kondom di situ”,
Aku mengambil kondom di tampat yang dia tunjuk, dan memakaikannya ke penis.
Dia menggesek-gesekkannya di vaginaku lalu memasukkannya perlahan, aku mulai menggerakkan tubuhku baik turun perlahan, sambil memegang lehernya. Theo ikut menggoyangkan tubuhnya sambil mengemut payudaraku tentunya.
“Ahh… terus sayangg…”, ucapku penuh gairah
“Ahhh…. Ahhh.. ahhh…”,
Desahanku semakin kuat, di menit ke 7, begitu juga dengan goyangan tubuh theo.
“sayang aku hampir keluar ahh…”, ucap theo mempercepat gerakannya
“ufhhhhhh…. Ahhhh… jangan dulu dong, aku belum nih…”,
“udah ngga kuat sayang ahhhhh…”
Theo mempercepat gerakannya hingga…
Crottt… Crottt…
Dia mencabut penisnya dan mengangkatku berpindah duduk ke samping. Ini yang kurang dari hubunganku dengannya. Ketika sedang bersetubuh dia sangat egois, tidak meperdulikanku yang masih menginginkan orgasme itu. belum ada 10 menit pasti dia sudah keluar, aku hanya boneka pemuasnya saja.
“sayang maaf ya aku keluar duluan hehe..”, ucapnya tanpa dosa
“iya kaya ngga biasanya aja”
“jangan ketus gitu dong, kamu kan udah keluar dua kali tadi emang kurang?”,
Benar katanya, dia membuatku orgasme dua kali, namun bukan dengan penisnya. Theo memakai kembali pakaiannya, begitu juga denganku. Dia mengecup keningku, mungkin tanda terima kasih telah menjadi bonekanya.
“sayang, besok aku berangkat KKN ya. jangan kangen.. nanti aku telfon deh”,
“lama banget sih 40 hari… makin kesepian kan aku”, wajahku cemberut karena masih satu kota dengan dia saja aku jarang bisa bertemu, apalagi dia keluar kota.
“janji deh nanti pas pulang, kamu yang aku temuin pertama kali”,
“beneran ya? Awas kalau bohong”,
“iyaa letta sayangg, jangan cemberut gitu dong ah. Jelek tau, sini cium dulu”, theo menciumku gemas.
Kita memasuki mall untuk makan, aku juga membeli beberapa buku untuk kuliahku lalu setelah itu dia mengantarku pulang ke kost.
Ya, hanya seperti itu hubunganku dengan Theo, aku jarang merasakan kepuasan ketika bercinta kecuali dengan cara mastrubasi. Aku sadar posisiku hanya sebagai orang kedua di hidupnya.
~besoknya
Theo sudah berangkat bersama teman-temannya. Padahal saat itu aku sedang merasa kesepian..
Mulailah aku scroll sosial media hingga muncul lah satu konten yang menjadi obat kesepianku. Aku baru teringat ada sebuah bot di aplikasi tlrgm yang bernama anonymous chat. Dimana kalian bisa saling melakukan interaksi lewat chat tanpa saling mengetahui.
Aku mulai memainkannya, mendapat beberapa mutual Instagram. Dan beberapa kali berbincang namun belum ada yang cocok denganku. Hingga aku menemukan sosok misterius yang akan merubah hidupku.
Anonymous : Hallo
Letta : Hai
Anonymous : gue cari cewe
Letta : gue cewe
Anonymous : cari cewe buat gue wkwk
Letta : yahh bisa ngga yaa wkwk
Anonymous : kalau punya cowo ngga usah sih
Letta : ngga tau sih gue, ngga jelas. Nasib orang ketiga hahahha..
Anonymous : ngga masalah kali ada peluang juga kan buat lo
Letta : entah
Anonymous : umur berapa lo?
Letta : 19
Anonymous : gue 21, punya peluang buat dapetin lo
Letta : lo kan ngga tau gue siapa
Anonymous : gue bakal tau, ketika kita ketemu nanti. Gue bakal ke kota lo.
Aku tak habis pikir, apakah dia serius mengucpkan itu? bahkan kita belum berkenalan.
Letta : lo nantangin gue? hahaha
Anonymous : lo merasa tertantang? Dimana kota lo?
Letta : dateng ke jogja
Anonymous : gue di jogja
Damn! Apa yang aku katakana barusan? Aku bisa saja skip percakapan ituu, tetapi aku merasa tertantang dengannya. Namun bagaimana jika aku bertemu orang yang zonk? Aku berharap dia seorang yang tampan yang bisa mengisi haiku lebih jauh lagi… ahh pikiranku mulai kemana-mana.
Letta : serius lo?
Anonymous : besok kita ketemu, di caffe **** jam 4 sore.
Letta : itu deket kampus gue
Anonymous : oke berarti ngga sulit buat lo kan? Siapa nama lo?
Letta : letta
Anonymous memberhentikan percakapan
“Anjing kok di stop sih gue belum tau nama dia”, gumamku dalam hati.
Aku masih berfikir apakah aku akan menemuinya disana jam 4 sore atau aku abaikan saja. Rasanya aku sangat tertantang untuk menemuinya besok, namun bagaimana aku menemuknnya?