Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Fakultas Ilmu Seks Season 2

[update]


Sofi dan Yasmin berjalan dengan langkah yang tergesa-gesa di sebuah lorong kantor. Setelah sampai di ruangan yang dimaksud, Sofi dan Yasmin diminta menunggu oleh resepsionis di ruang tersebut. Beberapa menit kemudian, resepsionis itu mengatakan kalau orang yang dicari tidak ada di kantor karena sedang cuti. Mereka berdua tidak menyerah dan langsung berangkat ke tujuan selanjutnya menggunakan taxi online. “Kita ke rumahnya. Feeling gue sih mengatakan begitu.” ujar Yasmin. Saat di perjalanan, Sofi melihat Alya yang sedang berjalan bersama Dian menuju sebuah hotel. “Eh.. eh.. min, itu si Alya kan ?” ujar Sofi sambil menunjuk ke arah yang dimaksud. “Mereka berdua ngapain kesana ? Jangan-jangan mau dijual..” ujar Yasmin. “Apaan dek yang dijual ?” sapa supir taxi yang mengejutkan mereka. “Biasa mas, temen saya lagi punya bisnis online. Jangan-jangan tas kado ulang tahun saya dijual soalny mirip.” karang Yasmin. “Yah dek namanya juga temen kadang suka baik di depan eh dibelakangnya begitu.” balas sopir itu. Mereka bertiga mengobrol hingga sampai di tujuan yang dimaksud. Sofi dan Yasmin pun menuju ke depan pintu dan memencet bel nya.

“Ohhh… ayaahh… pelan-pelan dong…. Uhhh..” desah Icha sambil memotong-motong sayuran. “mmhhh… memek bunda makin sempit ya.. oohhh…” Ken sedang asyik menggenjot vagina Icha di dapur. “uuhhh… aku lagi motong sayur ih… nanti kepotong…” racau Icha. “Bentar lagi nih…. Tahan bun… aaahhh… yeeeesss…. Oohhh…” Ken menyemprotkan spermanya di rahim Icha.”Ih… malah keluar disini. Nanti bersihin loh sisanya.” gerutu Icha sambil membalik badannya lalu mencium Ken dengan ganas. Saat asyik berciuman, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara bel pintu. “Duh, lagi enak-enaknya ganggu aja.” Ken melepaskan ciuman dan mencabut penisnya lalu melangkah ke monitor dekat pintu untuk melihat ‘sang pengganggu’. Sambil mengelap penisnya dengan tisu, Ken menuju monitor pintu lalu dia melihat Sofi dan Yasmin berdiri di depan rumah namun ada yang berbeda dari raut wajah dan gesture tubuh mereka berdua.

“Bun, ada Sofi sama Yasmin tuh. Tapi kayaknya mereka lagi ada masalah serius.” ujar Ken. “Suruh masuk aja yah. Awas celananya dipake dulu.” balas Icha. Ken mengenakan celananya lalu membuka pintu. “Kalian toh. Ayo masuk.” Sofi dan Yasmin masuk ke dalam dan duduk di ruang tamu. “Eh kalian main kesini. Nih minum dulu” Sapa Icha sambil membawa minum. “Kak kita ada masalah…” ujar Sofi. “Iya kak tolongin kita dong…” balas Yasmin. “Eeehh… satu-satu dong ngomongnya. Kenapa sih ? tumben kalian kayak gini. Masalah skripsi ? masalah sama dosen ?” tanya Ken. Kedua gadis itu menghela nafas lalu bergantian menceritakan masalah Alya dan Dian yang berubah sejak mereka meminta dana ke Farmex. “Terus kalian mau saya ngapain ? hm… lalu kalian bilang si Dian dapet buku yang dicuri dari aku. Aku sudah lama membuang semua buku dan gulungan itu sejak lama. Dapat darimana ya si Dian ?” ujar Ken. “Kita gatau kak. Yang jelas dia sekarang jadi makin gila seks dan Alya sedang dibawa olehnya.” , “Kita juga lihat ada foto-foto beberapa preman kampus, dosen dan mahasiswa yang terkenal di fakultas lain saat kami ke kosannya.” , “Bahkan ada foto pejabat kampus juga disitu.” , “Dan foto-foto itu ditandai X.” ujar Sofi dan Yasmin bergantian. “Hm… baiklah tapi kalo aku sendiri sama kalian gaakan bisa menghentikan dia. Pasti Dian sudah punya pasukan tiruan juga.” ujar Ken. “Yah terus gimana dong kak ?” ujar Sofi. “Hm… bun, kesini sebentar.” Ken memanggil Icha yang masih asyik di dapur.

“Kenapa yah ? eh kalian kok pada nangis ? Sini-sini aku peluk.” Icha mengelap air mata Sofi dan Yasmin. “Jadi gini bun. Sepertinya aku terpaksa melakukan itu.” ujar Ken. “Melakukan apa ? eh… jangan-jangan…” ujar Icha. “Iya. Aku harus melakukannya. Aku tidak akan bersama Sofi dan Yasmin saja. Aku juga akan memanggil yang lain.” ujar Ken. “Tapi aku ikut yah…” ujar Icha. “Bun… inget ini… aku gamau kamu sama si adek kenapa-napa.” ujar Ken sambil mengelus perut Icha yang sudah berisi. “Tapi yah…” ujar Icha yang terpotong oleh ciuman Ken. “Udah kamu tenang aja. Aku ga akan kenapa-napa. Oke guys, besok kita berangkat.” Ujar Ken sambil mengusap kepala Icha. “Iya-iya hehe… eh Sofi sama Yasmin makan dulu nih aku udah masakin banyak.” ujar Icha. “Wah pas banget nih kak lagi akhir bulan..” ujar Sofi. “heh dasar..” balas Yasmin. Mereka berempat kemudian makan bersama sambil menyusun strategi.

Sementara itu, Alya dan Dian sedang berduaan di kamar sebuah hotel. “Yan, kenapa sih kita kesini ?” ujar Alya cemas. “Gapapa. Udah kamu istirahat aja. Bentar lagi tamu kita bakal dateng.” ujar Dian santai. Beberapa saat kemudian, pintu terbuka dan sesosok pria yang tidak asing bagi mereka masuk ke kamar. “Eh tuan… kok ga bilang kalau dateng sekarang.” sapa Dian kepada seorang pria yang ternyata adalah Tomo, CEO Farmex. “Yan… apa maksudnya ini ?” ujar Alya yang tidak percaya dengan kejadian yang baru saja terjadi. “Ohiya Al. ini tuan aku tercinta mas Tomo. Kamu inget kan ?” Ujar Dian sambil menyender manja di bahu Tomo. “Ah iya.. Irene sekarang juga sudah tidak ada di perusahaanku jadi kamu gausah khawatir.” Ujar Tomo. Alya sedikit lega karena Irene yang membuatnya trauma sudah tidak bekerja di perusahaan itu namun ia juga khawatir Tomo akan melakukan sesuatu terhadapnya. “Tapi aku yang akan gantiin Irene untuk memberi hadiah buat kamu.” ujar Dian sambil menyemprotkan parfum asap ke wajah Alya dan membuatnya pingsan. Tomo kemudian membopong Alya dan membawa ke ambulance berkedok mobil. Alya lalu dimasukkan ke mobil dan dibawa ke Farmex.

“ugh… dimana ini ?” gumam Alya ketika ia terbangun dan berada di tempat yang asing. Bukan di kosan Dian, kamar hotel maupun ruang kantor Tomo melainkan semacam gudang yang berisi sejumlah obat-obatan. Alya mencoba menggerakkan tubuhnya namun tubuhnya terikat dan ternyata sudah telanjang menyisakan jilbab di kepalanya. Alya panik dan berusaha teriak namun tidak ada satupun orang di ruangan itu. Beberapa saat kemudian, pintu terbuka lalu Dian dan Tomo masuk sambil tersenyum melihat Alya yang sudah tidak berdaya. “Sayangku udah bangun ? malam ini kita senang-senang..” Dian meraba setiap bagian tubuh Alya mulai dari wajah, lengan, payudara, perut, paha hingga betisnya. Dian juga meraba bibir vagina Alya sambil sesekali memasukkan jarinya kedalam. “mmhh.. yan geli…” desah Alya sambil merapatkan pahanya. “Langsung saja kita mulai fase 1.” Tomo mengeluarkan sebuah suntikan lalu ia tusuk ke lengan Alya. Alya menahan sakit sambil meringis dan memejamkan matanya. Setelah disuntik, Tomo mematahkan suntikan itu lalu dibuang. Beberapa menit kemudian, payudara Alya membesar dan sedikit meneteskan cairan seperti susu. “Ternyata obat ini masih efektif.” Ujar Tomo sambil meremas payudara Alya yang memuncratkan susunya.

“Aihhh…” desah Alya setiap Tomo meremas payudaranya. “Kamu gausah takut. Efeknya hanya 10 menit. Nanti dada kamu bakal normal lagi.” Tomo mencium payudara Alya kemudian diemut dengan rakus sambil diremas-remas. Dian juga ikut menghisap dan meremas payudara Alya yang satunya. Cairan susu langsung mengucur dari payudaranya membasahi Tomo dan Dian. “Ohh… susu kamu manis...” ujar Tomo sambil meremas kedua payudara Alya dan menampung susunya di sebuah botol plastic. “Aaahhh…. Paakk… ampuunn… geli pak…. Oooohhh…” desah Alya saat payudaranya diperah seperti sapi. Dian melihat kejadian itu kemudian membantu Tomo menampung susu di payudara Alya hingga efek obatnya habis. Payudara Alya menyusut dan kembali normal.

“Sekarang fase 2.” Tomo menyuntikkan cairan lain di tubuh Alya. Kemudian, vaginanya menjadi basah dan lebih sensitif. Tomo mengetes dengan memencet-mencet klirotis Alya yang dibalas raungan lembut Alya. Tomo tersenyum kemudian membuka celananya dan menyodokkan penisnya. “ouhhh… mmmhh… aahh..” Alya melenguh pelan. Tomo langsung menggenjot penisnya sambil menidih tubuh Alya yang posisinya terbaring. Gesekkan penis Tomo membuat vagina Alya semakin sensitif dan membuatnya langsung orgasme. “Paaakkk…. Enaakk… aaaahhh…” Alya berteriak kemudian tubuhnya mengejang. Tomo terus mempercepat gerakannya tanpa memedulikan Alya yang tidak dapat menikmati orgasmenya. “ooohhh… aku keluar…. Aaahh..” Tomo memendam penisnya dalam-dalam sambil mengisi rahim Alya dengan spermanya. Tomo kemudian ambruk menidih tubuh Alya.

“Yan… ambil pil itu sekarang.” perintah Tomo. Dian kemudian mengambilkan satu strip berisi 10 pil yang dilahap dengan rakus oleh Tomo. Tubuhnya kemudian kembali segar dan penisnya kembali membesar. “Aku masih belum puas sama kamu.” Tomo kembali mengeksekusi Alya hingga hampir 7 jam lebih. Selama 7 jam, tubuh Alya berkali-kali diberi suntikan dan mulutnya dijejali sebotol vitamin oleh Tomo setiap ia lemas setelah orgasme untuk mempertahankan kekuatan tubuhnya. Saat Tomo masih asyik menyodok-nyodok penisnya di vagina Alya yang semakin becek oleh banyaknya sperma yang sudah disemprot Tomo, Alya berteriak namun suaranya sudah habis karena sepanjang malam ia dipaksa orgasme berkali-kali hingga tubuhnya sudah tidak sanggup. “Kamu gaboleh istirahat.” Tomo mencabut penisnya kemudian mengambil alat suntik dan sebuah obat botol lainnya. “Ini akan menambah stamina kamu sayang. Kita main sampai puas.” Tomo membuka mulut Alya yang berusaha menolak.

Saat Tomo akan mencekoki mulut Alya, tiba-tiba botol itu ditepis seseorang kemudian pecah. “Hentikan ! itu sudah berlebihan.” Dian mendorong Tomo hingga terjatuh. “Kamu ! Sejak kapan kamu mulai mengganggu seperti itu ?” Tomo bangkit dan mulai mendorong Dian dan dipepet ke tembok. “Kamu akan kuberi hukuman karena mengganggu.” Tomo mengenakan sarung tangan karetnya lalu mengorek vagina Dian dengan kasar. “Aaaiihhh… mmmhhh… aaakkkk…” teriak Dian saat jari-jari Tomo dengan liar mengorek vagina Dian hingga dalam. “Rasain nih.” Tangan Tomo menembus vagina Dian hingga membuatnya teriak semakin keras. Tomo memutar-mutar tangannya hingga beberapa menit kamudian, tubuh Dian ambruk ke lantai. Tomo mencabut tangannya lalu cairan bening muncrat keluar dari vagina Dian. “Gara-gara kamu, acaraku jadi berantakan !” Tomo mengambil satu kepingan beling yang pecah lalu menghampiri Dian. “Ini akibatnya kalau kamu berani ganggu saya.” Tomo menggores beling itu di betis Dian yang mulus hingga berdarah. “AAahhh…“ Dian menahan perih dari sayatan Tomo. Alya memejamkan matanya tidak kuasa melihat Dian disiksa sedemikian rupa oleh Tomo. Belum puas, Tomo menambah sayatannya membentuk huruf XXX di paha Dian menggunakan beling itu. “Aaahhh… hyaaahhh…” Dian berteriak semakin keras. “Ayo teriak yang keras. Keluarkan semua suara kamu yang menggairahkan itu.” Ujar Tomo sambil menyiram air panas di tubuh Dian yang membuat lukanya semakin perih. Tomo kemudian membuang beling itu lalu mengangkat tubuh Dian dan menciumnya dengan ganas. Dian kemudian dilempar hingga menghantam rak berisi buku-buku pengobatan. Kepalanya menghantam rak buku itu cukup keras sehingga membuatnya pusing dan nyaris pingsan.

“Rasakan itu lonte. Sekali lagi macam-macam, perut kamu akan saya bedah pake beling yang tadi.” Ancam Tomo. Tomo kembali mengampiri Alya yang menangis melihat keadaan Dian. “Kamu gausah nangis. Ada aku yang akan nemenin kamu selamanya disini.” Tomo meraba vagina Alya yang tidak basah lagi. “Sialan udah ga basah lagi. botolnya udah pecah juga. Terpaksa pakai cara manual.” Tomo yang masih mengenakan sarung tangan karet itu melakukan hal yang sama yaitu mengorek vagina Alya. Tubuh Alya menggeliat menahan serangan Tomo sambil menggumam.

(bersambung..)
sorry pendek. ane sibuk banget jadi ga sempet lanjut.
beberapa scene lagi bakal tamat so stay tune..
 
Wedaannn ada lanjutannya tohh.. Padahal yg part 1 dah lupa ceritanya... Mantap dah buat TS..
 
ane hanya menyalurkan ide-ide liar yang bergejolak di kepala hu :ampun:

Justru ide-ide liar yang bergejolak kayak gini disalurkan dengan baik dan benar bisa jadi cerita yang, yaaahh semi-semi fantasy tapi penuh adegan tidak terduga :mantap:
 
Hhmm entah kenapa ane ngerasa kok terlalu buru2 dan lompat2 ya hu update yg terakhir ini
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd