Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Explorasi Friend with Benefits

Cerita teman tapi kelon ini yg menarik, harus di perbanyak di semprot, ijin bangun pondok di mari gan..
 
LAST BEFORE…


Halo suhu suhu semua, kembali bersama saya Daniel (nama samaran) yang masih nubie. Kali ini saya akan mencoba menceritakan pengalaman saya sebelum kuliah yang akan dimulai seminggu lagi tepatnya di tahun 2011 atau seminggu setelah kejadian di cerita pertama saya. Semoga suhu semua berkenan dengan karya nubie yang masih berantakan ini. Tanpa banyak bacot, langsung saja ke ceritanya.

**********

Hari Jum’at jam 20.00 WIB

*TING* satu pesan masuk ke handphoneku yang ternyata dari Melda

Melda : “Niel, besok ke café deket rumahku yuk sama Dio dan Ela juga”

Daniel : “Wah ada acara apa nih kok tumben ?”

Melda : “Ya kamu tau kan aku uda mau pindah ke kosku, kan kuliah sebentar lagi”

Daniel : “Oiya ya aku lupa lho Mel, ayok boleh deh”

Melda : “Oke Dio sama Ela aku chat juga ya”

Daniel : “Bebas Mel”

Melda : “Besok jam 18.00 jangan lelet ya”

Daniel : “Siap bos”


Sabtu jam 17.50 WIB

*Kriingg* kulihat nama Melda dalam layar hapeku

Daniel : “Oi halo”

Melda : “Niel aku nebeng kamu yaa aku gaada kendaraan nih”

Daniel : “Haduh kamu ini mesti dadakan. Yaudah siap siap ya aku meluncur sekarang”

Melda : “Hehehe makasi yaa”


Jarak rumah Melda ke rumahku kurang lebih 3km tapi untungnya café yang akan kami tuju sejalan dari rumah Melda. Begitu sampai di depan rumahnya, Melda pun sudah menunggu di depan pintu rumahnya dan langsung masuk ke dalam mobilku.

Melda : “Lama banget sih Niel, digigit nyamuk nih huft”

Daniel : “Ah bawel. Eh Dio sama Ela gimana?”

Melda : “Dio katanya masi diluar ntar langsung kesana. Kalo Ela dia uda disana kok bawa mobil sendiri”

Daniel : “Yaudah deh”


Pakaian Melda malam ini cukup seksi menurutku, dengan memakai kaos polo dan rok se lutut, cukup membuat cowok melirik kearahnya ketika dia berjalan. Dan ditambah rambutnya dikuncir ke belakang memamerkan lehernya serta wangi parfum yang cukup kalem melekat di tubuhnya.


Sesampainya di café kami pun langsung masuk dan menuju kearah meja yang sudah ditempati oleh Ela. Pembicaraan di café tidak ada yang special karena seperti layaknya sahabat yang akan berpisah karena kuliah, banyak yang kami omongkan malam itu.


Jam sudah menunjukkan pukul 22.30 WIB dan topic dari bahasan kami juga sudah habis

Ela : “Eh guys, ayok balik. Uda malem nih aku ngantuk”

Dio : “Ayok lah aku juga besok subuh mau pergi keluar kota sama orang tuaku”

Melda : “Yaudah makasi yaa, ketemu lagi kapan kapan yaa”

Ela : “Iyaa hati hati yaa beiib disana semangat kuliahnya”

Dio : “Oke Mel, kabar kabar aja yaa kalo lagi pulang”

Ela dan Melda pun berpelukan layaknya sahabat cewek yang akan berpisah cukup lama karena kuliah. Setelah Ela dan Dio meninggalkan café, Melda kembali duduk di meja.

Daniel : “Lah Mel, kita ga balik juga?”

Melda : “Ntaran dulu niel, aku masih pingin disini dulu”

Daniel : “Yaudah Mel, pesen bir kayanya seger nih”

Melda : “Naah yuk lah pesen Niel”

Kami pun memesan bir berukuran besar sebanyak 3 botol. Ketika jam 11 tiba tiba handphone Melda berdering dan Melda keluar sebentar untuk menjawab telfon. Ketika Melda kembali..

Melda : “Eh Niel jam 23.15 balik yuk”

Daniel : “Emang kenapa Mel?”

Melda : “Ortuku lagi jalan balik katanya jam 3an pagi baru sampe rumah”

Daniel : “Lho emang lagi kemana ortumu Mel?”

Melda : “Lagi ke sodaraku di ****** Niel”

Daniel : “Oalah yaudah deh disini aja aku temenin”

Melda : “Makasih ya Niel hehe. Bakal kangen sama kamu, Ela, sama Dio nih. Kalian baik banget sama aku udah jadi sahabat aku dari SMP”

Dari nada bicaranya sepertinya udah terpengaruh sama bir yang kita pesen. Kucoba saja menggodanya hehe

Daniel : “Haha aku jg bakal kangen kamu kok Mel, kangen sama yang habis dugem itu, eh”

Melda : “Hmmm kamu itu yaa maunyaaa” sambil menjulurkan lidahnya

Daniel : “Jelaslaah mau kalo diulang hahaha” lanjutku menggodanya

Melda : “Yaudah ayo balik sekarang” tiba tiba Melda beranjak dari tempat duduknya

Aku masih agak tidak percaya kalo godaanku bakal disambut dengan dia, tapi namanya diajak ya masa ada sih cowok yang menolak? hehe. Setelah membayar semua pesanan, kita langsung menuju ke mobilku tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Sesampainya di mobil barulah aku membuka pembicaraan.

Daniel : “Mel, kamu serius? Aku tadi cumin bercanda lho”

Melda : “Niel, sebenernya aku pingin lagi sejak sama kamu waktu itu, tapi aku malu ngomongnya. Makanya aku ngajak ketemuan dan minta dijemput sama kamu, kan bentar lagi kita udah jarang banget ketemu” ujarnya sambil memandang wajahku

Daniel : “Yaelah Mel kayak ngomong ama sapa aja kamu ini. Tapi sebenernya aku juga mau, cuman aku takut kamu malah baper sama aku. Kamu kan jg tau kita gabakal bisa nikah karena iman kita berbeda”

Melda : “Aku tahu Niel, tapi selama masing masing dari kita belom punya pacar, kamu mau kan nemenin aku terus?”

Daniel : “Hm, jadinya kayak friend with benefits dong Mel? Hahaha” ujarku mencairkan suasana

Melda : “Hahaha dasar kamu ini. Ya semacam itu lah, selama kita ga ada yang dirugikan aku sih mau mau aja”

Daniel : “Oke deh deal yak Mel?”

Melda : “Deal” sambil bibirnya melumat bibirku dengan lembut

Aku terkejut sambil terus membalas lumatan dari bibirnya yang lembut itu. Untung saja waktu itu tidak ada tukang parkirnya sehingga tidak ada yang mengganggu. 5 menit lama nya kita berciuman, Melda kemudian nyeletuk

Melda : “Niel, ayo buruan lanjut dirumahku aja, keburu orang tuaku pulang”

Tanpa ba bi bu lagi langsung aku memacu mobilku menuju rumahnya. Hmm sepertinya Melda sudah sangat bernafsu yaa pikirku. Selama perjalanan Melda selalu mengelus kontolku dari luar celana sampai sampai aku ngga mikir itu mobil melaju dengan kecepatan berapa, Cuma satu di pikiranku yaitu sampai cepat ke rumah Melda.


Sesampainya dirumah Melda


Clek. Melda mengunci pintu rumahnya dan segera berjalan ke arahku. Aku masih tidak percaya bahwa Melda ternyata sangat menginginkan kejadian beberapa waktu yang lalu terulang. Kemudian ia pun mendorongku untuk duduk di sofanya. Rumahnya cukup besar meskipun tidak bertingkat, tetapi dalamnya sangat luas.

Setelah aku duduk di sofa, Melda langsung naik diatasku dan melumat bibirku dengan sangat ganas serta melucuti bajunya satu persatu. Aku kemudian melucuti baju yang kukenakan pula tanpa melepas bibirku dari lumatannya.

Melda : “Mmmhhhh mmmmmhhhh aahh Daniel”

Daniel : “Kenapa Mel?” ujarku sambil meremas kedua payudaranya.

Melda : “Kamu kok ga sabaran sih? Hehe” sambil meremas kontolku yang terbungkus celana dalam kemudian terus melumat bibirku dengan nafsunya

Melda : “Iihh kamu mesti pura pura gatau hihi” kemudian tangannya menyusup ke dalam celana dalamku dan meremas kontolku dengan gemasnya

Melda : “Ini nih yang bikin aku kangen hihi” kemudian mengocok kontolku dengan lembutnya

Daniel : “Ahhh kamu bisa ajaa ahh enak banget mel” kulumat payudara kirinya dan tangan kiriku bermain di payudara kanannya

Melda : “Ohh Niel pindah kamarku aja yuk mmhhh”

Daniel : “Gamau Mel, aku mau nyoba main di sofa boleh ya? Hehe”

Aku terinspirasi sama film film bokep yang main di sofa gimana rasanya yah aha

Melda : “Huh kamu itu, yaudah ayo masukin sini aku sange banget” sambil melorotkan celana dalamnya.

Daniel : “Lho kok langsung masukin Mel?”

Melda : “Iiihh kamu ini bawel, nanti keburu pulang orang tuaku Niel”

Daniel : “Oiya yaa yaudah sini Mel” sambil melepas celana dalamku

Melda kemudian langsung duduk diatasku sambil mengangkangkan kedua kakinya dan meremas kontolku kemudian memposisikannya untuk masuk ke memeknya. Dengan tiba tiba aku memegang kedua bongkahan pantatnya yang bulat itu dan langsung menghujamkan kontolku.

Melda : “OOOHHHHH NIEL WHAT THE HELL? Gilaa kamuu aaaaaaahhh ooohhh”

Terdengar lenguhannya yang sangat keras sambil ia memeluk tubuhku yang duduk. Payudara kirinya langsung menjadi sajian yang nikmat buat mulutku, jadi langsung saja kuhisap dengan sedikit kasar serta terus menghujamkan kontolku dengan kecepatan yang cukup tinggi.

Daniel : “Ahhhh ahhh katamu.. ahhh bentar lagi… orang tuamu balik ahhh”

Melda : “Uuuhhhh taa taapii ahhhh ga giniihhh hhhh jugaa aahh Niel”

Daniel : “Ooohhh udah nikmatin aja Mel mmhhh enaakk.. kanhh?”

Melda : “Mmhhh iyaa Niel… ahhhh teruussiinn ahhhh”

Sambil terus memacu kontolku untuk menusuk memeknya dari bawah, payudaranya kuhisap dengan makin kasar secara bergantian. Melda hanya mengerang kecil sambil matanya berkaca kaca. 5 menit kemudian..

Melda : “Aaaaahhhh Danieell sialaan aahhhh enak bangheetthh ahhhh aa aakuu ke..luar”

Seluruh tubuhnya bergetar dan pahaku serta kontolku tentunya menjadi hangat dan basah sampai membasahi sofa yang menjadi arena pertempuran kita.

Daniel : “Uuhhh gilaa ngejepit banget mmhhh memekmu ahhh”

Melda : “Niel.. ahhh please… stop. Biar aku hhh yang mhh gerak uuhh” kemudian langsung menggerakkan pinggulnya naik turun dengan lambat, tapi menindihku dengan sangat dalam sehingga kontolku terbenam di memeknya dengan sangat dalam.

Daniel : “Ahhh fuuckk enaakkk inii Meell aahhh” aku sekarang diam dan tanganku meremas serta memilin kedua putingnya secara bersamaan. Gila juga ini anak, baru juga orgasme langsung genjot lagi pikirku.

Melda : “Ahhh Danieelll aahhh, kamu mmhhh tau bangeett cara ngebikin akuhhh sange lagi”

Aku terdiam focus meremas dan memilin putingnya terus menerus.

Melda : “Niel, kamu diatas yaa ahhh aku capee uuhhh”

Tanpa berkata kata lagi langsung kutukar posisiku dengannya, sekarang dia rebahan di sofa sambil kedua kakinya mengangkang menunjukkan memeknya yang sudah basah. Langsung saja kontolku kumasukkan lagi dalam tempo yang cepat, kulumat bibir tipisnya serta tangan kananku meremas dan memilin payudara kirinya.

Melda : “Mmmhhh mmmhhhh mmmhhhhhh mmhhhhhhh”

Daniel : “Mmmmhhh ennaakkk Mell?”

Melda : “Uuuuhhh oooohhhh banget”

Seks kita malam itu berlangsung dengan banyak diamnya karena saling melumat bibir satu sama lain. Seakan akan kita bakalan ga ketemu lagi. Posisi ini berlangsung sekitar 10 menit tanpa adanya percakapan, hanya terdengar erangan kita berdua.

Merasa kurang ‘panas’ aku kemudian melebarkan kedua kakinya dan kutahan dengan kedua tanganku, terus memaksakan kontolku untuk semakin dalam menusuk memeknya yang telah basah itu.

Melda : “Aaaaahhh Danieeelll aaahhhh gilaahhh men.. mentokk bangeettt oooooohhhhhh”

Daniel : “……………..”

Melda : “Aaaahhh sumpaahh enaakkk beebbhhh kontol gedemuu mmmhhh”

Daniel : “Aahhh memekmu juga sempit banget beb, ketagihan kan aku mmmhh tanggung jawab yaa”

Melda : “Aaawwwhh iyyyaaa beebbhh, nanti… kalo hhh kamu ke kotaku kuliah ahhhh nginep hotel ajjaahhh ntar… kutemenin aaaahhhh siaallaaannn enaakkk ahhh”

Daniel : “Okaay beb mmmhhh”

Keringat mulai bercucuran dari kepalaku netes ke dadanya. Dapat dibayangkan suhu semua disini betapa ‘panas’nya kami berdua hehehe.

Kemudian…

Melda : “Aahhh Niel ceepppeetin cepeettiiinnnn akkuu ahhh keluaarr lagiiii ahhhh”

Lagi lagi karena terinspirasi dari film bokep dan karena aku juga udah mau keluar, akupun berinisiatif menggendongnya dengan kedua tanganku sehingga posisinya sekarang aku berdiri dan dia kugendong sambil mengangkang, kemudian aku melesakkan kontolku dengan cepat. Untungnya anak cheerleader jadi kan enteng tuh buat diangkat angkat.

Melda : “AAA GILAAA ENAAKKK AAHHHHH DANIEEELL”

Melda berteriak dengan sangat kencang sampai aku baru berfikir kalo kedengeran sama tetangga gimana ya jadinya, tapi bodo amat lah karena aku juga mau nyampe.

Sambil kugendong, aku melesakkan kontolku dengan cepatnya dan kulihat kedua payudaranya yang tidak terlalu besar memantul seiring tusukan kontolku di memeknya

Melda : “Aaaww SHIIT Danieeelll, I’m… I’m cumming aaaahhh NOW!!”

Orgasme kali ini terasa lebih basah dari sebelumnya sehingga jatuh jatuh ke lantai setelah melumuri kontolku. Aku yang merasa mau keluar tanpa berhenti tetap menyodokkan kontolku makin cepat.

Melda : “Nieeelll aaaahhh stooppp!! Aaaahhhh saakkiiiittt memeekkuuu oooowwwhhhh”

Daniel : “Aahhh aaahhh naanggguuunng Mel… aku juga mau soalnya aahhh”

Melda : “Oowwhhh okaayy beebbhhh ahhh ahhh”

Daniel : “Mmmhhh iyaaa Mel mmhhhh dikit lagi dikit lagi uuhhhh”

Melda : “Niell… please mhhh yaaa ahhhh”

Daniel : “Aahhh apaan Mel?”

Melda : “Cum inside me beb ouuhh”

Mendengar Melda ngomong itu, aku berasa makin panas dan tanpa menunda lagi…

Daniel : “AAHH INII BEEBB. TAKE THIS! AHHH”

Croottt… masih dengan posisi yang sama aku melesakkan kontolku, membenamkan seluruh kontolku dan menyirami memeknya dengan spermaku.

Melda : “OOOHHH Danieell!! Banyak bangetthh hhhhh hhhhh”

Badan Melda kurebahkan kembali ke sofa yang menjadi awal pertempuran kita malam itu. Sambil terengah engah aku masih menindihnya dan membiarkan kontolku di dalam memeknya. Badan kita terasa lemas sekali sampai kita berdua terdiam hampir 5 menit menikmati kenikmatan permainan ini. Keheningan kami terpecah ketika handphone Melda berbunyi ditelfon orang tuanya.

Setelah selesai menelpon, Melda menghampiriku masih telanjang.

Melda : “Niel, ortuku udah deket, mungkin 10 menit lagi sampe”

Daniel : “Yaudah Mel, pake baju sana cepetan. Aku pulang bentar lagi”

Kami pun mengenakan pakaian kami masing masing yang berserakan di lantai rumahnya. Ketika aku mau pulang…

Melda : “Daniieelll… makasi banyak yaaa”

Daniel : “Aku juga makasi banyak Mel, enak banget tadi”

Kami pun berciuman mesra sekali lagi.

Melda : “Kamu nanti main main ya ke kotaku kuliah”

Daniel : “Nanti dikasi apa kalo aku main? Hehehe”

Melda : “Hmmm dikasi kaya yang tadi mauu? Weekk”

Daniel : “SIAP! Ntar kalo sempet aku main hehe”

Melda : “Yaudaah hati hati pulangnya yaa, bye byee sampe ketemu secepatnya hihi”

Daniel : “Haha baru juga tadi Mel, kok gak sabar lagi? Haha”

Melda : “Ya abis kontolmu itu lhoo salah sendiri kok enak haha” sambil ngelus kontolku dari luar celana jeansku

Daniel : “Heeii, nanti kalo sange lagi trus ada orang tuamu repot lho”

Melda : “Hihihi yaudah buruan sana, aku cuma bercanda tauu… lagian memekku juga masih sakit banget ini huhu gara gara kamu kasar banget”

Daniel : “Halaah yang penting kamu nikmatin kan? Haha”

Melda : “Hahaha iyasih. Cepet cepet main yaa ke kotaku kuliah”

Daniel : “Siap non Melda, sampe ketemu yaa bye bye”

Melda : “Tiati Niel”

Aku pun memacu mobilku untuk balik ke rumahku.


Terima kasih suhu sudah membaca karya nubie, ditunggu lagi yaa update nya :ampun:
 
Cerita teman tapi kelon ini yg menarik, harus di perbanyak di semprot, ijin bangun pondok di mari gan..

Hehe bener tuh hu, setuju. Siapa tau bisa dapet cara ngelonin temen hehe. Terima kasih hu sudah mampir ke thread nubie :ampun:
 
Hehe bener tuh hu, setuju. Siapa tau bisa dapet cara ngelonin temen hehe. Terima kasih hu sudah mampir ke thread nubie :ampun:

Hahha sudah kejadian gan, di lingkungan kantor ane selingkuh lah biasa, baik Single maupun lakor binor, jadi ane demam sama cerita teman tapi kelon ini, di tunggu next ny gan..
 
nagitu hu update hehe. jangan sampe macet2 lagi dah
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd