surantalooolll
Semprot Kecil
- Daftar
- 26 Apr 2018
- Post
- 65
- Like diterima
- 356
Lanjut suhu
Lembur petaka
Setelah akhir tahun yang luar biasa deni bisa bernafas lega karena targetnya sempurna, penilaiannya mendapat kan nilai A. Dia telah membeli motor baru hasil bonus tahunannya, motor besar yang membuat ia nyaman berlalu lalang melewati jalan jalan jelek perdesaan yang jalannya rusak karna muatan mobil pabrik sawit yang keterlaluan.
Namun nasib sial tidak pernah kita tahu kapan, deni yang hendak pulang malam hari dari desa ke kota tergelincir dijalan rusak karena tidak mengetahui ada jalan lobang baru akibat muatan mobil truk perusahaan sawit.
BRAAAKKKK !!!
Motor deni meluncur tergelincir, kebetulan malam itu hari sedang hujan. Jadi tidak ada yang lewat. Dia terbaring dijalan kemudia menyadari kaki terluka dan jari tangan kirinya terkilir, sehingga ia tak mampu mengendarai sepeda motor knasaki krx miliknya. 10 menit berlalu tidak ada warga yang lewat, hingga deni merasakan putus asa karena tidak ada warga yang lewat.
Beruntung akhirnya 10 menit kemudian ada warga yang mengenalnya lewat. Mereka adalah ibu nisa dan anaknya, ibu nisa sama anaknya ingin ke desa sebelah karena ada keluarganya yang sedang syukuran. ibu nisa adalah nasabah debitur tempat ia bekerja. Dengan sisa tenaga yang ia miliki ia meminta tolong kepada ibu anisa. Ibu anisa yang kenal dengan deni pun meminta anaknya utk memberhentikan motornya. Karena hujan dan melihat keadaan deni terluka dan terkilir ia langsung mengambil keputusan agar anaknya membawa motor deni yg rusak kerumah, sedangkan deni diminta naik ke motor skuter matic milik ibu nisa. Naluri ibu nisa langsung keluar dan menebengin deni dibelakang.
Deni akhirnya naik ke motor ibu nisa dengan lemas, karena bu nisa menggunakan mantel pocco tubuh deni disembunyikan dibalik mantel bu nisa, tubuhny di eratkan ke tubuh bu nisa, terasa sekali kehangatan di tububuh mereka. Ibu nisa yang telah menjadi janda sejak 8 tahun lalu itu pun sudah tak perduli tubunhny dipeluk oleh deni karna ia tahu tubuh deni lemas, butuh pelukan agar ia tak terjatuh dari motor dan kebasahan karena mantel sempit dikehujanan. Tidak ada pikiran kotor dari mereka berdua tapi sifat narulilah yg membuat mereka sama sama nyaman dengan keadaan sekarang.
Setelah sampai dirumah anak bu nisa menuntun deni utk menuju ke kamarnya, utk beristirahat. Anak ibu nisa akhirny meninggalkan deni karena memang awalny ingin ke desa sebelah untuk menghadiri syukuran anak keponakannya yg pertama, ditambah anak ibu nisa merupakan anak yg dipandang oleh keluarga besarnya karena hanya ia yang berhasil mencapai tittle sarjana. Setelah ditinggal deni berusaha mengganti pakainnya dengan pakaian anak bu nisa, hanya berupa celana pendek dan kaos karena kaki deni terdapt luka. Ibu nisa yg kemudian masuk ke kamar anaknya membawa teh hangat untuk melihat keadaan deni. Bu nisa menangis melihat luka luka di kaki deni, ia segera mengambil obat luka dan segera mengobati luka dipaha dan lutut deni.
Ketika sedang mengobati paha deni tak sengaja tangan bu nisa menyentuh adiknya deni, deni berusaha menahan diri agar adiknya tidak bangun, sungguh berat perjuangannya menahan adikny agar tak berdiri, menahan sakit, dan menahan matanya agar tak selalu melihat paha bu nisa yg dasternya terus ketarik karna mengobati deni.
Setelah mengobati luka deni bu nisa mengurut tangan deni, saat mengurut tangan deni payudara bu nisa tak sengaja tersentuh dan karna kebiasaan bu nisa yang tiap malam tidak menggunakan bra tangan deni langsung merasakan kenyalnya payudara bu nisa yang berusia 44 tahun tersebut. Bu nisa terus mengurut tangan deni dan tangan deni terus mengenai payudara bu nisa kadang putingnya pun tersentuh oleh deni.
Lama kelamaan deni menjadi benar benar gelisah bahkan ia pun gelap mata menggemgam payudara bu nisa. Bu nisa yang merasa tersinggung langsung menampar muka deni.
PLAAAKKK...
“Berani sekali kamu deni, padahal ibu ini tulus menolong kamu”. Ibu nisa kembali menangis karena naruli keibuannya merasa tak dihormati. Deni yang merasa bersalah pun ikut sedih melihat ibu nisa menangis, ia sujud dihadapan bu nisa yang duduk sambil mengucapkan kata maaf karena telah lancang. “Maafin saya ibu, saya khilaf, saya ga kuat menahan diri karena frustasi diri sayang yg jatuh terluka seperti ini bu, saya ga ada keluarga disini, ga ada tempat saya mengadu, jadi ketika saya terjatuh dan terluka tadi hati saya ikut frustasi karena tak tau siapa saya harus minta tolong”. Ujar deni.
Bu nisa pun balik iba ia memaafkan deni sambil memeluknya. “Iya nak ibu tahu anak usia kamu yang baru masuk 22 tahun pasti sedang susah susahnya menahan nafsu, ditambah kamu jauh dari orang tua, tidak ada yg bisa menuntun kamu dengan baik” bu nisa berkata.
“Iya ibu maafin saya “ ujar deni
Karena terlalu erat pelukan mereka bu nisa merasakan adik deni makin keras dan menabrak paha bu nisa. Bu nisa yang kasian pun entah kenapa mau menolong deni, mungkin karena terlalu erat pelukan tadi ataupun naluri keibuan bu nisa yang kuat.
“Kamu mau ibu bantu keluarin, tapi pakai tangan saja ya ?” Ujar bu nisa
“Ha ibu seriussaan bu ?” Deni terkaget tapi terlihat sumringah
“ iya tapi pakai tangan saja” ujar ibu nisa
Kemudian ibu nisa membuka celana deni, dengan pelan ia memegang adik deni yg sudah keras, ia terus mengelus adik deni hingga ia merasa kegelian. 5 menit tak juga keluar membuat bu nisa heran kenapa kok belum keluar juga, ia ingin mengakhiri dengan cepat tapii adiknya belum keluar juga. Maka bu nisa merespon dengan memegang tangan deni dan mengarahkannya memegang bukit kembar bu nisa langsung kedalam dasternya sembari ia mengoral adiknya deni. Deni yang terus mempermainkan puting bu nisa membuat bu nisa on juga sehingga semakin semangat mengoral adik deni hingga 3 menit kemudian adik deni muncrat di mulut bu nisa, bu nisa yang kaget tak sengaja menelan semua air mani dari deni.
“Gimana udh tenang ya den ?”
“Iya ibu nisa makasih ya bu” ujar deni
Kemudian bu nisa membuka dasternya karena ada beberapa air mani yang mengenai daster bu bisa sembari membersihkan mani yang ada di pangkal paha deni.
Deni yang terkejut melihat bu nisa membuka dasternya yg hanya dilapisin celana dalam putih yg sudah tipis serta kegelian merasakan tangan bu nisa yang membersihkan adiknya sehingga adikny naik kembali. Buk nisa langsung kaget melihat adik deni yg kembali berdiri gagah ia pun menjewer teliga deni mengatakan ih kok masih nakal sih deni sambil tertawa.
“Ehh iyaa maaap”
Belum selesai deni menyelesaikan kalimatnya ia terkejut ternya bu nisa telah memasukan memeknya ke deni. Adik deni masuk dengan mudah karena ternyata bu deni telah horny juga karna melihat kontol deni yang tidak bersar tapi panjang, ditambah putingnya juga dimainkan oleh deni. Bu nisa terus mengulek tubuh deni dari atas membuat deni tidak karuan ucapannya.
“ ah bu nisa enak bangeett ibu “ ujar deni
“ gimana memek ibu deni, masih enak ga ? “ - bu nisa
“ ah ibuu kok masih rapet sih ?”.- deni
“ ah iya deni, ibu udh lama ga kaya gini, paling kalo lagi dapet anak ibu yg ibu marahi untuk melepaskannya” ucap bu nisa makin semangat mengulek kontolnya deni. Deni kemudian inisiatif memegang kembali bukit kembar bu nisa, ia memainkan puting bu nisa dengan halus dan lembut.
“ aggghhhhhhhh... deni ibu mau keluar nih, jgn keluar dulu ya “ - bu nisa
“Saya juga bu, saya mau keluarin bareng aja ya bu, aaagghhhhh enak bu saya ga kuat lagi” ucap deni
“Ya udah gapapa ibu lagi ga masa subur juga, ah ah ah ah ibu keluar nihh aaggghhhhhhhhh deni” ibu nisa mencapai klimaksnya begitu juga deni.
Mereka kemudian saling berbaring membayangkan apa yang barusan mereka lakukan. Bu nisa kembali manangis karena merasa telah menghiatani suaminya yang telah menginggal. Deni kemudian mengecup bibir bu nisa sambil mengucapkan terima kasih karna hal luar biasa barusan. Akhrinya mereka berpelukan dan saling berciuman. Tak terasa sudah pukul 10 malam. Mereka bergegas membereskan pakaian mereka, karena sebentar lagi anak bu nisa pulang. Bu nisa segera mandi sedangkan deni langsung tertidur karena kelelahan.
Ah untung saja besok werk end, jadi deni bisa beristirahat 2 hari pasca pertarungan luar biasa dengan bu nisa.
Lembur petaka
Setelah akhir tahun yang luar biasa deni bisa bernafas lega karena targetnya sempurna, penilaiannya mendapat kan nilai A. Dia telah membeli motor baru hasil bonus tahunannya, motor besar yang membuat ia nyaman berlalu lalang melewati jalan jalan jelek perdesaan yang jalannya rusak karna muatan mobil pabrik sawit yang keterlaluan.
Namun nasib sial tidak pernah kita tahu kapan, deni yang hendak pulang malam hari dari desa ke kota tergelincir dijalan rusak karena tidak mengetahui ada jalan lobang baru akibat muatan mobil truk perusahaan sawit.
BRAAAKKKK !!!
Motor deni meluncur tergelincir, kebetulan malam itu hari sedang hujan. Jadi tidak ada yang lewat. Dia terbaring dijalan kemudia menyadari kaki terluka dan jari tangan kirinya terkilir, sehingga ia tak mampu mengendarai sepeda motor knasaki krx miliknya. 10 menit berlalu tidak ada warga yang lewat, hingga deni merasakan putus asa karena tidak ada warga yang lewat.
Beruntung akhirnya 10 menit kemudian ada warga yang mengenalnya lewat. Mereka adalah ibu nisa dan anaknya, ibu nisa sama anaknya ingin ke desa sebelah karena ada keluarganya yang sedang syukuran. ibu nisa adalah nasabah debitur tempat ia bekerja. Dengan sisa tenaga yang ia miliki ia meminta tolong kepada ibu anisa. Ibu anisa yang kenal dengan deni pun meminta anaknya utk memberhentikan motornya. Karena hujan dan melihat keadaan deni terluka dan terkilir ia langsung mengambil keputusan agar anaknya membawa motor deni yg rusak kerumah, sedangkan deni diminta naik ke motor skuter matic milik ibu nisa. Naluri ibu nisa langsung keluar dan menebengin deni dibelakang.
Deni akhirnya naik ke motor ibu nisa dengan lemas, karena bu nisa menggunakan mantel pocco tubuh deni disembunyikan dibalik mantel bu nisa, tubuhny di eratkan ke tubuh bu nisa, terasa sekali kehangatan di tububuh mereka. Ibu nisa yang telah menjadi janda sejak 8 tahun lalu itu pun sudah tak perduli tubunhny dipeluk oleh deni karna ia tahu tubuh deni lemas, butuh pelukan agar ia tak terjatuh dari motor dan kebasahan karena mantel sempit dikehujanan. Tidak ada pikiran kotor dari mereka berdua tapi sifat narulilah yg membuat mereka sama sama nyaman dengan keadaan sekarang.
Setelah sampai dirumah anak bu nisa menuntun deni utk menuju ke kamarnya, utk beristirahat. Anak ibu nisa akhirny meninggalkan deni karena memang awalny ingin ke desa sebelah untuk menghadiri syukuran anak keponakannya yg pertama, ditambah anak ibu nisa merupakan anak yg dipandang oleh keluarga besarnya karena hanya ia yang berhasil mencapai tittle sarjana. Setelah ditinggal deni berusaha mengganti pakainnya dengan pakaian anak bu nisa, hanya berupa celana pendek dan kaos karena kaki deni terdapt luka. Ibu nisa yg kemudian masuk ke kamar anaknya membawa teh hangat untuk melihat keadaan deni. Bu nisa menangis melihat luka luka di kaki deni, ia segera mengambil obat luka dan segera mengobati luka dipaha dan lutut deni.
Ketika sedang mengobati paha deni tak sengaja tangan bu nisa menyentuh adiknya deni, deni berusaha menahan diri agar adiknya tidak bangun, sungguh berat perjuangannya menahan adikny agar tak berdiri, menahan sakit, dan menahan matanya agar tak selalu melihat paha bu nisa yg dasternya terus ketarik karna mengobati deni.
Setelah mengobati luka deni bu nisa mengurut tangan deni, saat mengurut tangan deni payudara bu nisa tak sengaja tersentuh dan karna kebiasaan bu nisa yang tiap malam tidak menggunakan bra tangan deni langsung merasakan kenyalnya payudara bu nisa yang berusia 44 tahun tersebut. Bu nisa terus mengurut tangan deni dan tangan deni terus mengenai payudara bu nisa kadang putingnya pun tersentuh oleh deni.
Lama kelamaan deni menjadi benar benar gelisah bahkan ia pun gelap mata menggemgam payudara bu nisa. Bu nisa yang merasa tersinggung langsung menampar muka deni.
PLAAAKKK...
“Berani sekali kamu deni, padahal ibu ini tulus menolong kamu”. Ibu nisa kembali menangis karena naruli keibuannya merasa tak dihormati. Deni yang merasa bersalah pun ikut sedih melihat ibu nisa menangis, ia sujud dihadapan bu nisa yang duduk sambil mengucapkan kata maaf karena telah lancang. “Maafin saya ibu, saya khilaf, saya ga kuat menahan diri karena frustasi diri sayang yg jatuh terluka seperti ini bu, saya ga ada keluarga disini, ga ada tempat saya mengadu, jadi ketika saya terjatuh dan terluka tadi hati saya ikut frustasi karena tak tau siapa saya harus minta tolong”. Ujar deni.
Bu nisa pun balik iba ia memaafkan deni sambil memeluknya. “Iya nak ibu tahu anak usia kamu yang baru masuk 22 tahun pasti sedang susah susahnya menahan nafsu, ditambah kamu jauh dari orang tua, tidak ada yg bisa menuntun kamu dengan baik” bu nisa berkata.
“Iya ibu maafin saya “ ujar deni
Karena terlalu erat pelukan mereka bu nisa merasakan adik deni makin keras dan menabrak paha bu nisa. Bu nisa yang kasian pun entah kenapa mau menolong deni, mungkin karena terlalu erat pelukan tadi ataupun naluri keibuan bu nisa yang kuat.
“Kamu mau ibu bantu keluarin, tapi pakai tangan saja ya ?” Ujar bu nisa
“Ha ibu seriussaan bu ?” Deni terkaget tapi terlihat sumringah
“ iya tapi pakai tangan saja” ujar ibu nisa
Kemudian ibu nisa membuka celana deni, dengan pelan ia memegang adik deni yg sudah keras, ia terus mengelus adik deni hingga ia merasa kegelian. 5 menit tak juga keluar membuat bu nisa heran kenapa kok belum keluar juga, ia ingin mengakhiri dengan cepat tapii adiknya belum keluar juga. Maka bu nisa merespon dengan memegang tangan deni dan mengarahkannya memegang bukit kembar bu nisa langsung kedalam dasternya sembari ia mengoral adiknya deni. Deni yang terus mempermainkan puting bu nisa membuat bu nisa on juga sehingga semakin semangat mengoral adik deni hingga 3 menit kemudian adik deni muncrat di mulut bu nisa, bu nisa yang kaget tak sengaja menelan semua air mani dari deni.
“Gimana udh tenang ya den ?”
“Iya ibu nisa makasih ya bu” ujar deni
Kemudian bu nisa membuka dasternya karena ada beberapa air mani yang mengenai daster bu bisa sembari membersihkan mani yang ada di pangkal paha deni.
Deni yang terkejut melihat bu nisa membuka dasternya yg hanya dilapisin celana dalam putih yg sudah tipis serta kegelian merasakan tangan bu nisa yang membersihkan adiknya sehingga adikny naik kembali. Buk nisa langsung kaget melihat adik deni yg kembali berdiri gagah ia pun menjewer teliga deni mengatakan ih kok masih nakal sih deni sambil tertawa.
“Ehh iyaa maaap”
Belum selesai deni menyelesaikan kalimatnya ia terkejut ternya bu nisa telah memasukan memeknya ke deni. Adik deni masuk dengan mudah karena ternyata bu deni telah horny juga karna melihat kontol deni yang tidak bersar tapi panjang, ditambah putingnya juga dimainkan oleh deni. Bu nisa terus mengulek tubuh deni dari atas membuat deni tidak karuan ucapannya.
“ ah bu nisa enak bangeett ibu “ ujar deni
“ gimana memek ibu deni, masih enak ga ? “ - bu nisa
“ ah ibuu kok masih rapet sih ?”.- deni
“ ah iya deni, ibu udh lama ga kaya gini, paling kalo lagi dapet anak ibu yg ibu marahi untuk melepaskannya” ucap bu nisa makin semangat mengulek kontolnya deni. Deni kemudian inisiatif memegang kembali bukit kembar bu nisa, ia memainkan puting bu nisa dengan halus dan lembut.
“ aggghhhhhhhh... deni ibu mau keluar nih, jgn keluar dulu ya “ - bu nisa
“Saya juga bu, saya mau keluarin bareng aja ya bu, aaagghhhhh enak bu saya ga kuat lagi” ucap deni
“Ya udah gapapa ibu lagi ga masa subur juga, ah ah ah ah ibu keluar nihh aaggghhhhhhhhh deni” ibu nisa mencapai klimaksnya begitu juga deni.
Mereka kemudian saling berbaring membayangkan apa yang barusan mereka lakukan. Bu nisa kembali manangis karena merasa telah menghiatani suaminya yang telah menginggal. Deni kemudian mengecup bibir bu nisa sambil mengucapkan terima kasih karna hal luar biasa barusan. Akhrinya mereka berpelukan dan saling berciuman. Tak terasa sudah pukul 10 malam. Mereka bergegas membereskan pakaian mereka, karena sebentar lagi anak bu nisa pulang. Bu nisa segera mandi sedangkan deni langsung tertidur karena kelelahan.
Ah untung saja besok werk end, jadi deni bisa beristirahat 2 hari pasca pertarungan luar biasa dengan bu nisa.
Terakhir diubah: