Menarik ini, banyak asumsi dan penafsiran macem-macem soal kondisi politik di Indonesia.
Film ini menjadi sebuah kliping berita, dengan penafsiran dari tiga orang ahli tersebut.
Yang namanya kliping tentu saja memiliki tema tertentu, ya tema pada film ini adalah kecurangan-kecurangan dalam pesta demokrasi. Kliping berita soal keberhasilan atau prestasi dalam pesta demokrasi tentu tidak akan ditampilkan. ya namanya juga beda tema.
Selanjutnya, kenapa paslon tertentu yang banyak dibahas, ya karena mereka terafiliasi dengan incumbent sebagai penyelenggara negara. Tak berselang lama, ada yang klarifikasi/konferensi pers yang justru membuat film itu meledak.
Kemudian, soal tiga ahli dalam film tersebut yang mendukung paslon tertentu. Menurutku sih sah-sah saja. Karena mereka ya ahlinya.
Bolehkah ahli memihak? boleh. Yang tidak boleh adalah mereka memberikan kesesatan dalam penyampaian. Sama seperti media, apakah media boleh memihak? boleh. Yang tidak boleh adalah media menyajikan berita bohong.
Wajar apabila stasiun TV yang terafiliasi parpol tertentu sering memberitakan paslon tertentu dengan proporsi yang lebih banyak dari paslon lainnya.
Menarik juga melihat banyak pihak yang ikut berkolaborasi. Di akhir video ditampilkan banyak pihak yang terlibat diataranya (yang saya tahu) WALHI, WatchDoc, YLBHI, Aliansi Jurnalis Independen, Greenpeace Indonesia, ICW, LBH Pers, Perludem, dll.
Siapa dibalik mereka semua itu? saya juga ndak tauu.
Film-film dokumenter dari Watchdoc sebelumnya patut disimak juga seperti Sexy Killer dan EndGame. Saya juga masih bingung mereka duitnya dapet dari mana? kan butuh duit juga buat bikin film begitu.
Nyimak pendapat suhu selanjutnya
Catatan kaki:
Rilis mendekati hari pencoblosan pasti ada tujaun tertentu. Sama seperti kejadian yang mendekati hari H, seperti halnya putusan MK