Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG DILEMA

sambungan part 25.


Menunggu??? sesuatu hal yang amat membosankan bagiku, waktu terasa begitu sangat lama, ah bosan, kampreeet.


Ayo dong lekas bel lagi, biar aku bisa menemui Citcitku, dan aku akan menanyakan siapa pengirim puisi untuknya itu, ayolah bel lekaslah berbunyi lagi, tinggal tet tet tet doang kok lama amat sih, membosankan.


Ehm kira kira siapa ya si pengirim itu, kok berani banget dia pake ngirimin Citcitku puisi, belum kenal ya sama aku kali dia ya, makanya berani ngirimin puisi, ya pasti belum kenal dia sama aku Sang Arjuna Dwipa yang tampan dan gagah ini, kalo dah kenal tak mungkinkan berani dia ngirim begituan ke Citcit, tapi masa" iya dia belum kenal sama aku sih, kan aku sangat terkenal disekolah ini, terkenal bandel juga sering dihukum he he he.


Kok aku jadi kepo gini ya, siapa ya kira kira orang itu, cowok apa cewek ya??? kalo cewek nggak mungkinlah, palingan juga cowok, tapi siapa sih dia, ah sial bikin penasaran saja.


Kuperhatikan semua teman teman cowok, nampaknya tak ada yang mencurigakan, jadi tak mungkin pelakunya teman sekelasku, ah nanya Bagas deh, siapa tau dia tau, siapa tau ya he he he.


" Gas, kira kira siapa ya yang ngirimin puisi ke Citra " Ucapku sambil nyenggol lengannya Bagas.


" Dah diem dulu, entar bahasnya, mau kena hukum lagi kamu " Bisik Bagas sambil menatap tajam kearahku.


Aku tak menjawab Bagas, lagian sang guru juga sekarang lagi menatapku dengan tatapan sangarnya, membuatku bergidik ngeri, takut, kurasakan keringat dingin mulai membasahi keningku tanda hukuman kembali datang padaku, ampuuuun tak sanggup maaaak.


" Arjuna, kerjakan ini " Ucap sang guru dengan lantangnya, sambil menunjukan apa yang ditulisnya dipapan tulis. Uh lega rasanya, tak jadi kena hukum lagi. Akupun melangkah maju kedepan dan menjawab soal yang ada dipapan tulis. " hem gampang ini "


" Bagus, cerdas kamu " Ucap sang guru setelah aku selesai mengerjakan soal darinya. " Arjuna gitu lo " batinku riang dan berbangga diri.


Setelah itu aku duduk kembali ditempatku, dengan diam tanpa bersuara lagi, takut kena hukum lagi he he he.


Tet tet tet.... yes akhirnya, jam istirahat tiba, he he he, senang senang, bisa berduan lagi sama Citcit.


" Arjuna Dwipa, setelah istirahat berdiri dipojokan ya " Ucap sang guru dengan tatapan tajam kearahku, setelah itu beliau pun melangkah keluar. Alamak aku lupa, kan habis istirahat masih mata pelajarannya, uaaduuuuhhh kena hukum lagi, agrhhh lagi lagi harus berdiri dipojokan, apes apes.


Biar deh kena hukum, toh sudah biasa bagiku, yang penting saat ini aku pengen tau isi puisi itu, penasaran banget sebagus apa sih puisi itu, palingan masih bagusan puisi buatanku. Tak menunggu lama kuhampiri Citcitku.


" Ade... Mamas boleh liat puisinya nggak " Ucapku sambil duduk disamping Citcit menggeser Nia.


" Nih, tapi jangan panas hati ya " Ucap Citcit sambil tersenyum simpul kepadaku. eh kenapa Citcit bilang gitu ya??? jadi penasaran saja.


Kuterima selembar kertas dari Citcit, lalu kubaca penuh seksama, busyeeet buagus banget ini puisi, gilaaa abis, Bikinanku tak sebanding ini, ah bikin panas hati saja. Eh tunggu tunggu kok nggak ada nama pengirimnya ya, kok aneh gitu ya.


" Ade... ini kok nggak ada nama pengirimnya sih De " Ucapku sambil menatap wajah cantiknya Citcit.


" Ya Ade mana tau mamas " Ucap Citcit sambil membalas memandangiku.


" Mamas cemburu " lanjutnya.


" pastinya De, kalo mamas dikirim puisi seperti ini Ade cemburu nggak " tanyaku.


" Ehm pastinya mamas, tapi siapa yang ngirim ya mas " Ucap Citcit sambil kayak mikir mikir gitu.


" Ntahlah De" jawabku sambil kubolak balik kertas ini, siapa tau ada petunjuk siapa pengirim puisi ini, tapi kubolak balik sampe capek pun tak nemu nemu petunjuknya.


Ehm kira kira siapa ya, eh tunggu tunggu apa jangan jangan Dita ya, kan dia pengen aku sama Citra putus, ya ya ya ini pasti ulahnya Dita, tapi kan Dita tak bisa bikin puisi. Dulu aku pernah meminta dia bikin puisi tapi dia menolak dengan alasan tak bisa bikin puisi, jadi Dita bukan pelakunya, tapi kalo bukan Dita siapa dong ini orangnya, bikin bingung saja.


" Itu yang ngirim Ifan " Ucap Bagas tiba tiba membuatku serta Citcit terkaget kaget.


Ifan ??? bukankan dia kelas D, trus Bagas kok tau kalo yang ngirim Ifan, aneh !!!


" Kok kamu bisa tau " Ucapku sambil menatap curiga ke Bagas.


" Iya kok kamu bisa tau sih Gas " Ucap Citcit yang juga menatap ke Bagas.


" ceritanya gini, tadi ini aku nyampeknya kepagian dikit, la saat mau masuk kelas eh aku lihat Ifan keluar dari kelas ini, ya aku sempat curiga, ya pengennya sih aku menginterogasi ke dia kenapa berani masuk keruang ini, eh belum sempat nanyak eh Nara memanggilku, ya sudah aku nemuin Nara dan nglupain si Dimas he he he " Ucap Bagas diakhiri dengan cengengesan menyebalkan, uh Suwek tuh si Gas bleduk.


Ifan, seorang cowok berambut klimis berkacamata, dan termasuk salah satu cowok kutu buku, ya pinter sih orangnya, cocok dengan penampilan culunnya itu.


" Mamas... Ifan itu kelas D kan, yang rambutnya klimis, trus berkacamata itukan " Ucap Citcit.


" Iya, emang itu orangnya, kok Ade bisa tau " selidikku sambil kembali membaca puisi ini untuk kedua kalinya.


" Ya emang dia suka liatin ade sih mas " Jawab Citcit.


What !!! jadi Ifan selama ini suka liatin Citcit, trus sekarang berani bener ngirimin puisi segala, wah wah cari perkara tuh orang.


" Dah samperin saja yuk " Ajak Yudi.


" Bila perlu dijitakin kepalanya " Sahut Bagas.


" Di bogemin bila perlu " Tambah Adi sambil mengepalkan tangannya.


" Dibugilin saja " Danang ikut ikutan.


" Gamparin saja " Danu tak mau ketinggalan. Wow kawan kawanku emang top deh.


" Ayo somplak les Go " Seruku laksana pemimpin dalam peperangan, mantab.


" Mamas jangan pake kekerasan lo " Ujar Citcit sambil memegang tanganku.


" Iya De " Ucapku.


Aku dan kelima sahabatku kini mencari Ifan dikelasnya, sesampainya aku tak menemukan si Ifan, lalu kutanyai teman sekelasnya Ifan, dan ternyata Ifan berada diruang perpus, dan akhirnya kami ber enam menuju keruang perpus.


" La itu dia " seruku saat aku dan kelima temanku sudah diperpus, dan kulihat Ifan tengah duduk sambil membaca sebuah buku. Lalu kuhampiri si Ifan.


" Hei Fan, maksudmu apa ini, cari perkara kamu hah " Ucapku sedikit membentak, sambil menyerahkan kembali puisi yang dia kasih ke Citra.


" Ma ma maaf Ar, bu bu bukan aku ma ma mau cari perkara, ta ta tapi " Ucap Ifan gelalapan nampak begitu ketakutan dia, ah jadi kasian.


" Tapi apa hah, jangan ngeles kamu, tadi aku lihat ya, ingatkan " Bentak Bagas membuat seisi diruang perpus melihat kearah kami, tapi semuanya tak ada berani menegur, cuma melihat saja.


" A a aku disuruh, be be bener aku disuruh kok " Ucap Ifan sambil gemetaran.


" Siapa yang menyuruhmu " Ucap Danu dengan ganasnya sambil mencekeram kerah belakang milik Ifan, dan aku yang melihatnya mencoba menahan Danu dan Danu mengerti, lalu Danu melepaskan cengkeramnnya ke Ifan.


" Di Di Dita, ya Dita yang menyuruhku " Ucap Ifan yang masih nampak ketakutan.


What, Dita !!! kenapa si Dita ya??? trus kenapa juga Dita menyuruh Ifan??? Eh aku ingat!!! Ifan kan tetanggaan sama Ifan, malahan masih saudaraan gitu, oke Fix permasalahan dengan Ifan sudah selesai, tinggal sama Dita yang belum, tapi...... aduh, kalo sama Dita bagaimana cara ngomongnya, secara dia cewek, masya aku harus keras ama Dita, ah tidak bisa, apalagi aku dan dia kan sempet deket, tapi kalo dibiarin ngelunjak terus dia, lama kelamaan kalo dibiarin bisa jadi ancaman serius buat hubunganku sama Citcit. ya ya ya sebaiknya aku selesaikan secepatnya, biar clear semuanya.


" Sekarang kumaafin kamu, tapi jika kamu ulangi lagi aku tak segan segan lagi, ngerti kamu Fan " Ancamku ke Ifan, dan Ifan hanya mengangguk saja tanpa berani menatapku.


" Ingat itu " Ucap kelima sahabatku kompak dan serempak.


Kami ber enam kini meninggalkan ruang perpus dan menuju ke kantin menemui sang pujaan hati masing masing.


" Sori Brow, kalo masalahnya dengan Dita aku tak bisa bantu " Ucap Bagas di tengah langkah kami menuju kantin.


" Aku juga " timpal Danu.


" Sama aku juga " Lanjut Yudi.


" Aku juga sama " Sahut Danang.


" Apalagi aku " Adi pun ikutan ikutan.


" Banci " Seruku ke lima sahabatku ini, dan tentunya aku sambil berlari takut dijitakin he he he.


"
Kejar " Ucap dari salah satu sahabatku, dan kutengok ternyata benar mereka mengejarku, Gawat!!! bisa bisa dijitakin nih.


Laju lariku semakin kupercepat biar cepat sampai dikantin, dan minta perlindungan ke Citcit, toh aku tau mereka segan ke Citcit jadi aman deh kalo bareng Citcit.


" Ade tolongin mas de " Ucapku ke Citcit ketika aku sudah sampe dikantin dan duduk didekat Citcit menggeser Nia yang mana duduk didekat Citcit.


" Tolongin apa mamas " Ucap Citcit nampak tak mengerti apa yang kumaksud.


" Mamas mau dijitakin sama kelima orang konyol itu " Ucapku sambil menunjukan kelima sahabatku yang sudah nyampe dikantin, dan kulihat kelima sahabatku duduk agak jauh dari tempat dudukku, dan lamat lamat aku mendengar menggerutu kesal, he he he kasian deh lo tak bisa jitakin he he he.


" Eh Mas masalah tadi gimana " Ucap Citcit.


" Ya ternyata biang keladinya Dita de " Ucapku.


" Bu pop es coklat ya " kulihat Citcit minumnya pop es coklat jadi aku juga, biar serasi he he he.


" Dita.. emmm kok bisa mas " Ucap Citcit sesudah menyedot pop es coklatnya pake pipet, jadi kebayang kalo Citcit nyedot otongku he he he, mau nggak ya?????


" Ya tadi Ifan bilang kalo yang nyuruh dia Dita gitu de " Ucapku sambil mataku melihat disekeliling dan aku tak melihat Dita dikantin ini, kalo Nara sih ada, dan malahan Nara malah ikut kumpul gerombolan Citcit cs bukan teman sekelasnya gitu, hem kok aneh ya, ada apa ya.....


" Karena Dia dendam sama kalian " Sahut Nara tiba tiba. aku tak kaget mendengarnya, Citcitpun juga terlihat biasa biasa saja, tak kaget gitu.


" Ya sih, kemarin Dia ngancem gitu, tapi aku tak nyangka dia sebenci itu sama aku " Ucap Citcit terlihat sedih diwajah cantiknya itu.


" Yang sabar saja Tra, Dita itu ya begitu, kalo sudah dendam dan benci apapun dia lakukan sampai dendamnya terbalaskan " Ucap Nara.


" Ar, kamulah penyebabnya, jadi ya harus kamu yang nyelesein " Lanjut Nara lagi.


" Ya ya aku tau, ntar pulang sekolah aku kerumahnya, kalo sekarang tak ada banyak waktu, oh ya De ntar mamas ijin ya kerumahnya Dita " Ucapku sambil menatap ke Citcit.


" Ya Ade ijinin, sekalian selesein tuh urusannya, biar tak makan ati mulu " Ucap Citcit dengan nada rada judes.


Aku sedikit kaget mendengar ucapan Citcit, kenapa ya jadi begitu.


" Ar dah sono ngumpul sama gerombolanmu " Seru Nia sambil melotot memandangku, ah sial mau nanyain ke Citcit perihal kata katanya tadi malah di usir, mau tak mau akhirnya aku pindah.


Kulihat kelima sahabatku nampak cengengesan ketika melihatku berjalan mendekati mereka, uuuaaaduuuhhhh !!! aku lupa, wah kena jitak nih, suweeeeeek.
 
Makasih updatenya om @lovers45 :beer:
Sempat lupa kalo ada cicit! Semoga sehat dan sukses selalu om biar lancar updatenya..
 
Kaget liat dibuat 2018 kok ke up...

Ternyata sudah mulai di update lagi sama authornnya
 
Akhirnya dibuka lagi ni cerita yg sempat terseok seok.makasih biar sedikit tpi ttp lanjut semangat cayoo
 
Baru aja selese marathon dr pej 1, ceritanya enak, cuma mungkin tanda baca dan susunan kalimatnya agak kurang rapi, tp feel-nya ttp dapet
Overall not bad lah, lanjutin terus hu
 
Bimabet
Ngadem dulu dibawah patung kuda.......
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd