Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Diary Seorang Istri Season 2

Maya bodoh sih, udah dimaafin, disuruh pulang nggak mau.
Merasa bersalah boleh asal jangan tolol aja
 
Diary Seorang Istri Season 2
Part 2

a story by Pujangga2000

Satu-satunya penyesalan bagi Anto adalah pertemuannya dengan Maya, bukan karena dia telah kehilangan segalanya, tapi karena Anto mulai mencintai Maya sepenuh hatinya, Anto tahu resikonya jika dia menemui Maya lagi, namun Anto tak bisa menahan perasaannya untuk terus memikirkan Maya, dan itu yang membuatnya menyesal telah bermain-main dengan perasaan, kini dia yang tersiksa dengan perasaannya sendiri.

Peristiwa yang hampir membuatnya menjadi lelaki jadi-jadian meninggalkan trauma pada dirinya, Namun dibalik itu semua, peristiwa itu membuat Anto sadar kalau kelakuannya selama ini tak ubahnya sebagai parasit yang memanfaatkan perempuan-perempuan kesepian. Terlebih lagi kini dia termakan oleh perasaanya sendiri, dia menyadari kalau dia telah jatuh cinta pada Maya.

Anto kembali ke kampung halamannya di sebuah daerah di Jawa tengah, disana dia mengelola sawah milik orang tuanya, Anto benar-benar ingin berubah, dibantu oleh pakliknya, Anto belajar bagaimana menjadi petani, selain itu Anto yakin jika dia fokus dan menyibukkan diri menjadi petani, dia akan bisa melupakan sosok Maya yang semakin menghantui segenap perasaanya.

6 Bulan tinggal di kampung halaman, Anto benar-benar berusaha keras berubah, tubuhnya semakin gelap karena terbakar matahari, otot-ototnya semakin membentuk karena kerja kerasnya setiap hari, rambutnya mulai panjang seperti penyanyi Rock, namun itu malah membuat Anto semakin mempesona bagi kaum hawa yang kesepian di desanya. Anto memang diberikan anugerah yang tidak dimiliki oleh semua orang, Charming atau pesona di mata lawan jenisnya, baik yang sudah janda ataupun yang masih berstatus istri ornag, mereka seolah tahu kalau pria seperti Anto adalah tipikal pria perkasa yang mampu membuai mereka di atas ranjang, Sinyal kelelakian Anto begitu kuat ditangkap oleh Radar gairah para ibu-ibu genit dan kesepian.

Setiap Anto bertelanjang Dada mengurus ladangnya, tato yang menghias sekujur tubuhnya seolah menjadi aura berbeda, kaum lelaki menjadi agak segan, sedangkan kaum perempuan terutama yang gatel menjadi baper. Walau begitu kuat niat Anto untuk berubah, sifat dasar yang dimilikinya seolah menjadi ganjalan, sifat donjuan nya kembali membawanya terlibat masalah.

Setahun dia mengurus ladangnya, namun hasil yang diperolehnya tak sesuai dengan kerja keras yang dilakukannya, namun Anto tak ingin meninggalkan pekerjaannya sekarang, bukan karena dia menyukai pekerjaan itu, tapi karena Anto merasa di kampung adalah tempat teraman baginya. Kini setelah panen usai, biasanya lahan di biarkan begitu saja untuk beberapa bulan, saat itu Anto bekerja di sebuah huller (Tempat penggilingan padi) sebagai supir Truk yang membawa padi-padi warga untuk di kupas dan di giling menjadi beras. Biasanya setiap panen, warga petani meletakkan karung-karung hasil panen di pinggir sawah dan nanti pekerja Huller akan mengambil karung-karung itu.

Huller tempat Anto bekerja adalah huller terbesar di kampung itu, pemiliknya adalah Haji Abdullah yang telah turun temurun membuka penggilingan padi, Pak Haji Abdullah memiliki dua orang istri, dan yang termuda adalah perempuan yang masih berusia 25 tahun, sedangkan pak Haji sendiri telah berusia 75 tahun, bahkan cucu pak haji sendiri lebih tua daripada istri mudanya itu.

Tidak ada hal aneh di keluarga Pak Haji, kedua istrinya terlihat rukun, walau Cuma di hadapan orang, namun sejak kehadiran Anto mulailah ada sedikit guncangan di kehidupan rumah tangga pak Haji, kebetulan Huller diberikan untuk jatah istri keduanya, sedangkan usaha yang cuannya lebih banyak seperti toko bangunan di kelola oleh istri Pertama dan Anak-anaknya.

Istri kedua pak Haji Abdullah bernama Intan, dinikahi saat usianya 23 tahun, sudah dua tahun berumah tangga namun Pak Haji belum memiliki keturunan dari istri keduanya itu, Intan adalah seorang gadis cantik dari desa tetangga, konon katanya ayah Intan memiliki hutang yang banyak pada pak haji, dan seperti di sinetron jaman dulu, akhirnya orang tua Intan harus merelakan putrinya yang cantik dipersunting kakek-kakek Tua seperti Haji Abdullah.

Kecantikan Intan memang telah lama terendus oleh keluarga Pak Haji, Jamal anak tertua pak haji juga mengincar Intan yang akan dijadikan istri keduanya, namun rupanya Jamal kalah cepat dengan orang tuanya, setelah gadis incarannya dipersunting oleh ayahnya sendiri, Jamal mulai mundur teratur, Jamal tak berani untuk menunjukkan ketertarikannya pada Intan secara terang-terangan, walau Jamal adalh putra tertua Pak Haji Abdullah, namun dia belum pasti mendapat apa-apa dari ayahnya, Jamal tahu kalau pak Haji adalah orang yang sangat keras dan tega bahkan pada anak-anaknya sendiri andai berdiri sebagai penantangnya.

Semua orang di desa tahu siapa pak haji Abdullah saat muda, Abdullah muda adalah orang yang beringas, dengan memanfaatkan kedudukan ayahnya yang terhormat, tak ada satupun pemuda yang berani berhadapan dengannya, bahkan tak ada yang berani menentang kehendak Abdullah muda, andai dia ingin meniduri istri anak buah ayahnya, ya tinggal dia lakukan saja, melawan Abdullah muda sama saja mencari neraka.

Namun kini semakin larutnya usia, kekuatan pak haji semakin menurun secara fisik, Pak haji belakangan lebih sering tidur di rumah sakit di bandingkan meniduri istri mudanya yang cantik, pun begitu tak ada satupun yang berani menggoda Intan, tak terkecuali Jamal, bagi Jamal terlalu besar resikonya untuk melakukan itu, dia bisa kehilangan segalanya dan terusir dari kerajaannya. Pak Haji selalu merubah surat wasiatnya setiap tahun, dan surat wasiatnya itu terkunci rapat di brangkas kantor pengacara yang cukup kondang di negara ini. Memang gak main-main pak haji ini, walau tinggal di desa namun dia tak segan-segan menggunakan jasa pengacara kondang yang cukup disegani di negara ini. Pak Haji cukup pintar dan penuh perhitungan, dia tahu rasa respect dari istri-istri dan anak-anaknya adalah karena hartanya, oleh sebab itu Pak haji menjaga hartanya dengan sebaik mungkin sebagai upaya agar dirinya tetap di hormati oleh keluarganya sendiri.

Di hari pertama Anto menjadi supir, Anto cukup terkejut saat berkenalan dengan Intan, baginya Intan hampir mirip dengan perempuan yang telah membuat dirinya jatuh cinta, Maya!! Postur tubuh keduanya tak jauh berbeda, keduanya juga mengenakan hijab dalam kesehariannya, kulit sama-sama putih, sungguh Anto terpukau dengan kecantikan Intan, bukan karena Intannya, tapi lebih karena dia merasa menemukan sosok Maya di diri istri majikannya itu secara fisik.

Begitu juga dengan Intan, dia merasa Anto sangat berbeda dengan pria desa yang ditemuinya sehari-hari, tubuh yang kekar dihiasi Tato, rambut panjang bagai bintang rock, membuat Intan terpesona dengan semua itu, hatinya selalu berdebar setiap supir suaminya itu datang. Rupanya pesona Anto masih mampu memikat setiap wanita kesepian yang ditemuinya, Radar kejantanannya seolah memancar kuat sehingga menciptakan fantasi nakal dari para wanita-wanita kesepian itu.

Anto yang berjanji pada dirinya sendiri untuk berubah, berusaha keras menghindari godaan tersebut, bukan karena Intan tak menarik baginya, melainkan karena dia merasa bersalah pada Maya, Anto perlahan sadar kalau Maya yang membuatnya berubah, namun rupanya berbulan-bulan tak merasakan kehangatan wanita, akhirnya Anto luluh dengan hasratnya yang menggebu, tanpa kesulitan berarti, Anto berhasil menaklukan Intan.

Suatu saat, Intan meminta izin pada suaminya untuk mengunjungi orang tuanya di desa sebelah, Pak Haji Abdullah yang tak curiga mengijinkan istri cantiknya itu pergi diantar Anto, namun rupanya hubungan Intan dan Anto mulai tercium oleh Jamal, dibantu oleh mata-matanya di rumah ayahnya, Jamal mengetahui rencana mesum antara ibu tirinya dan supir ayahnya itu.

Saat waktunya, Jamal mengikuti mobil yang membawa Intan, seperti dugaannya, mobil tersebut masuk ke sebuah motel, Jamal menunggu hingga kedua pasangan mesum itu masuk kamar, Jamal beserta beberapa anak buahnya kemudian mendekati kamar motel, tanpa basa-basi Jamal menggedor pintu kamar tersebut, di dalam kamar Anto dan Intan yang sudah telanjang bulat memacu birahi tiba-tiba kaget dengan gedoran itu, karena Jamal mengancam akan membawa polisi, akhirnya Anto membukakan pintu, segera setelah pintu dibuka, Jamal beserta anak buahnya merangsek masuk, Anto dipukuli dengan brutal, sedangkan Intan hanya menjerit menangis menutupi tubuh telanjangnya. Kejadian tersebut untungnya terjadi saat pengunjung motel sepi, petugas motel tak mampu berbuat banyak karena Jamal mengaku kalau Intan adalah istrinya, petugas motel tak ingin peristiwa tersebut malah menjadi viral dan merugikan mereka.

Jamal kemudian menyuruh Anto pergi jauh dan mengancam akan membunuhnya jika Anto masih terlihat di kampungnya, Anto yang telah babak belur akhirnya benar-benar pergi meninggalkan kampung halamannya, pada Pakliknya Anto beralasan lebam dan lukanya karena jatuh, dan juga dia pamit untuk kembali ke kota dengan alasan dia tak betah di kampung. Sedangkan Intan kemudian menjadi budak seks Jamal, ancaman Jamal akan memberitahu pada pak haji semua kejadian ini membuat Intan tak berdaya, dia tahu kalau sampai Pak haji marah, maka akan berakibat buruk pada orang tuanya di kampung.


***


Anto meninggalkan kampungnya kembali ke Jakarta, di dalam bus yang membawanya ke ibukota, Anto benar-benar sedih karena merasa telah menyakiti hati Maya, sungguh aneh memang, dia sedih bukan karena terusir dari kampungnya sendiri, tapi sedih karena dia merasa telah berselingkuh dan tak bisa menepati janjinya pada dirinya sendiri dan juga perempuan yang membuatnya jatuh cinta.

Anto benar-benar tak bisa menahan kerinduannya pada Maya, setiap pagi, sore, Anto selalu menunggu kemunculan Maya di kantornya, namun sampai seminggu dia melakukan itu Maya sama sekali tak terlihat, begitu juga di Bank tempat dia pernah menjadi tukang parkir, Maya tak pernah sekalipun terlihat di sana, Anto benar-benar telah gila karena rindunya yang begitu hebat, Anto memberanikan diri ke komplek perumahan Maya, dengan meminjam atribut Ojol temannya, dia kemudian pura-pura menjemput customer di perumahan Maya, karena kompleks pemukiman Maya menggunakan remote untuk membuka gerbang, Anto kesulitan masuk, namun rupanya tepat saat itu mobil yang dikendarai pak Arif tetangga sebelah rumah Maya akan masuk kompleks, Pak Arif yang melihat driver Ojol menunggu di gerbang mencoba menegurnya, “Mas..mau antar makanan atau apa?” tanya Pak Arif dari balik jendela mobil.

“Saya mau jemput customer pak, kalau gak salah nomornya 15, tapi saya telepon gak aktif, soalnya saya gak bisa masuk..” Jawab Anto, dia rupanya masih ingat nomor rumah Maya. Dari pak Arif itu kemudian Anto baru tahu kalau rumah Maya sudah kosong sejak setahun lalu, pak Arif juga bilang kalau yang punya rumah sekarang bekerja di Surabaya.

Mendengar informasi itu, Anto menjadi lemas, Kerinduannya yang menggebu seolah lenyap begitu saja, mendengar nama Surabaya saja Anto sudah trauma, jangankan Surabaya, di Jakarta pun Anto sungguh tak tenang, dia khawatir akan bertemu dengan Murad atau bahkan Santoso lagi. Harapan Anto mulai Hancur lebur, kini dia mulai menyerah mengharapkan Maya kembali kesisinya, Anto benar-benar patah hati.

Anto kini bagaikan daun yang tertiup angin, melayang tak tentu tujuan, balik kampung dia tak bisa, Di jakartapun tak ada yang bisa dikerjakannya, seminggu lebih Anto berdiam diri menumpang di rumah kawannya, hingga akhirnya Anto tak sengaja bertemu Muklis, kawannya yang menjaga lapak parkirnya. Sejak lapak parkir Anto dijual oleh Olivia, Muklis juga tak memiliki pekerjaan lagi, lapak parkir itu kini diisi oleh orang-orang dari pemilik baru, setahun lebih Muklis luntang lantung, hingga kemudian ada tawaran untuk bekerja di pertambangan di Kalimantan, rupanya perusahaan yang membawa Muklis ke kalimantan juga membutuhkan supir dump truk untuk membawa material tambang ke tempat pengolahan, tanpa pikir panjang lagi Anto kemudian diantar Muklis melamar posisi sebagai supir.

Anto merasa Kalimantan adalah tempat yang teraman baginya, dia yakin kalau disana tak akan bertemu lagi dengan Murad ataupun Santoso, selain itu, Anto yakin Kalimantan adalah tempatnya untuk benar-benar berubah, sungguh perih rasanya tak memiliki apa-apa, Anto juga masih memiliki harapan walau sedikit, suatu saat dia akan bertemu dengan Maya kembali, Anto yakin kalau Maya memiliki perasaan yang sama padanya, Anto ingin benar-benar menjadikan Maya miliknya selamanya, di dalam pesawat yang di tumpanginya menuju Kalimantan, Mata Anto terpejam, bibirnya bergumam, “Dek Maya…kamu dimana…mas sangat merindukanmu dek.., maafkan mas ya, mas tahu mas udah jahat ama kamu dek…maafkan mas ya…., sekarang mas udah berubah dek, mas akan menjemput kamu suatu saat nanti, bukankah dek Maya juga ingin berpisah dengan suami dek Maya, tunggu mas ya…nanti mas akan jemput dek Maya, dan kita hidup berdua selamanya, gak ada Olivia dan monyet-monyet itu lagi…Cuma kita berdua saja…” Lamunan Anto terhenti saat temannya mengguncang pundaknya.

“Gua kirain kesambet lu, eh lu gak takut naik pesawat kan?” Tanya Muklis.

“Gak Bang…” jawab Anto singkat.

“Bagus lah gue kira lu kesambet soalnya merem kaya orang aneh gitu sambil komat-kamit..” Ujar Muklis.

“Bang, saya lupa nanti kita di kalimantan sebelah mana kerjanya ya?” tanya Anto.

“Kayak udah aki-aki aja lu, di Balikpapan! kalo gak salah kalimantan timur ya, tau ah..gua juga belum pernah kesono…udah kita mah ngikut aja to.., omong-omong lo gak mabok kan naik pesawat, awas kalo sampe muntah ya..” Ujar Muklis.

Anto hanya menggeleng kepalanya, dan memejamkan mata lagi, “Walau mas jauh di Kalimantan, suatu saat nanti mas akan kembali ke Jakarta untuk jemput kamu dek, tunggu ya…mas akan bawa kamu jauh dan kita bisa bahagia selamanya..” ucap Anto dalam hati…



***

Bersambung
 
lanjut terus pantang mundur
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd