Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Dewi, Adikku yang Sakit Jiwa <tamat>

Mr_Boy

Semprot Lover
Daftar
8 May 2020
Post
213
Like diterima
8.124
Lokasi
Pulau jawa
Bimabet
Kisah ini hanyalah kisah singkat (bukan cerbung) daripada tersimpan di catatan, tak ada salahnya berbagi ke forum tercinta ini.
*
*
*






Entah harus sampai kapan musibah ini akan terus berlanjut? Sudah hampir setahun adikku Dewi kehilangan akal sehatnya. Waktu itu setahun yang lalu kami sekeluarga pergi liburan ke puncak, sebelum Dewi sakit jiwa, dia orangnya sangat akrab dan aktif denganku.


Aku sangat menyayangi adikku ini, karena sedari kecil aku dan Dewi selalu bersama dan hampir tak pernah ada pertengkaran. Ayah ibu menyebut kami seperti Romeo Juliet.


Seharusnya sekarang adikku sudah keluar SMA dan usiaku beda 6 tahun dengannya.


Awal kejadian sebelum Dewi sakit jiwa, diperjalanan pulang dari liburan ke puncak. Mobil ayah tiba-tiba pecah ban dan membuat mobil yang kami tumpangi oleng dan terjun ke jurang. Ketika aku sadar, dokter mengatakan bahwa aku mengalami pendarahan otak dan koma selama 3 hari.


Ketika aku tanyakan bagaimana keadaan ayah ibu juga adikku, dokter mengatakan bahwa kedua orang tuaku sudah tak tertolong lagi karena terluka sangat parah, sedangkan adikku Dewi masih koma.


Yang lebih menyakitkan lagi adalah tak adanya saudara yang menjenguk kami, yang ada nenekku yang selalu menjengukku. Setelah 4 hari dirumah sakit, akhirnya aku pun diperbolehkan pulang. Tapi adikku masih belum bisa karena masih ada syarafnya yang terganggu dan masih koma.


Seminggu berlalu aku nekat menjual semua aset ayahku, termasuk rumah dan beberapa hektare kebun untuk biaya adikku di rumah sakit.


Aku ingin pergi jauh dari tempatku tinggal dan pergi dengan adikku nanti, dulu ketika ayahku masih hidup banyak saudara yang datang ke rumah minta bantuan. Tapi ketika ayah ibu tiada aku seperti seonggok sampah yang tak berguna.


Dengan motor Supra butut aku mencari lokasi untuk tempatku berdagang dan tempat berteduh untuk aku dan adikku. Alhamdulillah rejeki memang tidak kemana, setelah bersusah payah akhirnya aku mendapatkan sebuah ruko di Cibadak pinggir jalan sangat cocok untukku membuka Warkop.


Sehari aku sebelum membuka Warkop, adikku Dewi sudah sadar dari komanya. Aku sangat senang sekali, karena Dewi lah satu-satunya yang aku miliki saat ini. Kata dokter syarafnya masih terganggu, tapi suatu saat nanti jika terus dirangsang dengan tetap memperhatikan kesehatannya juga mentalnya, Dewi pasti sembuh.


Kini Dewi adikku sekarang telah bersamaku ditempat usahaku, sudah hampir setahun aku merawatnya sambil berdagang. Tapi masih belum terlihat tanda-tanda akan sembuh dari sakit jiwanya.


Jika aku sedang berdagang dari jam 1 siang sampai jam 10 malam, aku ikat kaki adikku dikasur agar tidak keluar dan mengacaukan usahaku, karena pernah aku lepaskan Dewi malah loncat-loncat sambil tertawa seperti anak kecil. Dan kelakuannya itu membuatku malu dan kerepotan didepan pembeli.


Nasibku sungguh pahit. Ditinggal kedua orang tua, tak diperhatikan saudara. Pernah sempat aku ingin bunuh diri tapi Dewi adikku memeluk erat tanganku. Padahal dia sakit jiwa, tapi mungkin merasakan bahwa nyawa kakaknya sedang terancam. Akhirnya, aku tidak jadi bunuh diri. Jika aku mati, lalu siapa yang akan merawat dan menjaga adikku? Aku menangis berusaha menguatkan mental diriku yang sedang down.


Aku sadar bahwa adikkulah satu-satunya penyemangat hidupku.


Dulu ketika pertama kali Dewi sadar dari komanya, yang dia ingat dan dia panggil namaku. Hingga saat ini dia takut bertemu orang lain kecuali diriku. Usia Dewi sudah berumur 18 tahunan lebih, tapi sifatnya dan tingkahnya masih seperti bocah 5 tahun sangat manja dan agak cengeng, benar kata dokter memang butuh perhatian lebih dengan kondisinya yang seperti itu.


Jika kusuruh Dewi mandi dia akan mandi sendiri, aku hanya mengeringkan kepalanya yang masih basah dengan handuk. Pernah saya melihat tubuh telanjangnya Dewi ketika mandi, tapi tidak membuatku ada birahi kepadanya, karena perasaan sayangku kepadanya mengalihkan segalanya.


Entah sampai kapan Dewi seperti itu? Bebanku terasa berat sekali ku rasakan. Setiap hari Dewi diam saja dikamarnya tak mau keluar kecuali aku mengajaknya jalan-jalan, untungnya warkopku agak panjang kebelakang, jadi aku tidak khawatir merawat Dewi karena jika sedang tak ada pembeli aku selalu mengajak Dewi ngobrol. Meskipun ngobrol dengannya tak nyambung, yang penting aku ada hiburan disaat penatnya sehabis kerja ada adikku yang menghiburku.


Setahun berlalu aku mulai sedikit frustasi menghadapi kenyataan ini, sebelum aku tutup warkopku karena sudah malam. Disebrang jalan ada yang jualan jamu kenalanku, iseng-iseng aku pergi kesitu dan membeli anggur merah gold sebotol lalu dituangkan ke plastik. Ku bawa plastik yang berisi anggur merah itu kedalam warkop, lalu aku tutup kembali dan aku kunci dari dalam.


Sambil merokok aku minum anggur merah itu sedikit demi sedikit, sampai aku merasa badanku terasa mulai panas mungkin aku harus segera tidur. Untungnya besok hari minggu, jadi aku tidak buka. Mending aku tiduran saja sepanjang hari.


Begitu masuk kedalam kamar, mataku tertuju pada pantat adikku yang begitu bahenol. Aku baru sadar ternyata adikku seksi juga. Kontolku malah bereaksi terhadap adikku ini yang sepertinya takkan kembali layu sebelum memberikan apa yang diinginkan kontolku ini.


Ku buka seluruh baju dan celanaku sehingga aku dalam keadaan bugil. Ketika ku sentuh pantatnya tiba-tiba adikku terbangun dan bengong melihatku telanjang bulat didekatnya.


"Kakak Wildan kenapa telanjang?"


"Sengaja kakak telanjang sayang, kakak ingin ngajakin kamu main dokter-dokteran. Dewi jadi pasiennya kakak jadi dokternya yaa sayang...?"


"Dewi harus bagaimana kak?"


"Kamu telentang terus lebarin kakinya yaa sayang...?"


Akhirnya Dewi pun telentang dan melebarkan kedua kakinya, selebar-lebarnya sehingga terlihat bentuk memeknya yang terlihat padat dibalik kancutnya.



Ohh tuhan... Begitu indahnya pemandangan ini. Sudah 25 tahun aku tidak merasakan bagaimana rasanya ngentot itu. Mungkin aku akan mengakhiri keperjakaanku pada adikku saat ini, sepertinya Dewi pun akan kehilangan keperawanannya malam ini olehku.


Seandainya Dewi pikirannya normal sudah pasti akan menolakku dan membenciku karena mengajak secara terang-terangan untuk ngentot dengannya, ternyata ada untungnya juga adikku sakit jiwa, letihku kalau begini bisa sirna dengan ku entot tubuh adikku ini.


Adikku tidak mengerti yang akan dilakukan kakaknya ini, dulu sejak dia masih waras sebenarnya Dewi seorang rohis yang tidak tinggal ibadah. Kini di hadapanku dengan kerelaannya Dewi merenggangkan kedua pahanya untukku.


Kontolku sejak tadi sangat tegang sekali tanpa basa-basi aku ciumi memek adikku ini dengan penuh nafsu, ku angkat kancutnya lalu ku tarik kesamping dan terlihatlah memek mulus adikku yang begitu mempesona. Ku cium kurasakan dengan lidahku rasanya yang amat sangat gurih dan nikmat. Dewi sesekali mendesah tatkala lidahku menyusuri belahan memeknya yang sudah sangat licin.


Ku luruskan kembali kakinya lalu aku lepaskan kancutnya, bajunya juga aku lucuti semuanya sehingga aku dan Dewi benar-benar telanjang bulat. Kontolku sejak tadi manggut-manggut melihat keindahan tubuh alami adikku yang begitu putih terawat. Apalagi memeknya itu benar-benar membuatku ingin sekali langsung menghujamkannya.


Ku lebarkan kembali kedua kakinya lalu aku tindih adikku dan ku peluk erat-erat sambil menciumi bibirnya. Adikku membalas ciumanku sambil aku gesek-gesek celah memeknya dengan kontolku Ughh! Sungguh enaknya rasa memek adikku ini. Belum masuk saja sudah kurasakan sensasi kehangatan dan kelembutan memeknya dibatang kontolku yang berurat dan sangat keras.


Adikku sangat senang sekali memeknya aku gesek-gesek, sehingga keluar dari celah memeknya cairan lubrikasi yang memudahkanku menyusuri memeknya. Tanpa menunggu lama lagi sambil menindihnya dengan gaya misionaris kuarahkan moncong meriamku kearah lobang memeknya adikku. Setelah dirasa pas aku tekan perlahan dan perlahan sampai kurasakan kepala kontolku masuk kedalam.


"Eeemmmmmhhhh... Kkaakk wildaaannn memek dewii sakkiiittt...!!!"


"Tahan yaa sayang, Dewi sayang kakak kan?(adikku mengangguk) biarkan kakak masukin yaa kontol kakak kedalam. Nanti kakak kasih kamu permen yang banyak yaa sayang..?"


"Iyaa kak, mauuuu..."


Setelah merayunya aku tekan kembali sekuat tenaga sampai kurasakan ada sesuatu yang menghalagi, aku yakin itu selaput daranya yang tipis. Dengan sekali hentakkan aku tekan sekuat-kuatnya hingga akhirnya BLESSsskk...!!! Aaaahhhhhh....!!! Aku melenguh begini rasanya ngentot gadis perawan itu. Ketika kontolku masuk semuanya kedalam memeknya Dewi menangis sambil menahan rasa sakit yang dideritanya.


Aku tahu dia ingin berteriak, tapi ditahannya selain yang masuk adalah kontol kakaknya. Dewi pun ingat kakaknya yang akan memberinya permen yang banyak jika kontolku masuk kedalam.


Rasanya begitu hangat, licin dan berdenyut-denyut, sampai ku pejamkan mataku merasakan keindahan ini semua seakan penatku yang tadi menyiksaku hilang ditelan memek adikku.


Kini aku langsung menggerakkan pantatku naik turun agar kontolku menggesek dinding lobang memeknya, kutekan sambil ku goyang ketika kontolku berada didalam, sensasinya sungguh tak terkira nikmatnya.


Keringatku sampai bercucuran ke wajahnya, sehingga semakin menambah keseksian dan kegairahanku untuk terus menyiksa memeknya.


Hanya terdengar suara erangan dan desahan dari mulutnya, yang membuatku semakin menggila. Efek minuman keras sungguh membuatku semakin bertubi-tubi menghajar memeknya. Hingga akhirnya aku tekan sedalam-dalamnya dan aku tahan, lalu menyemburkan jutaan sel spermaku menyembur kuat sekali sampai aku rasakan semburannya diujung penisku.


Aku ambruk diatas tubuh adikku dengan kontolku masih bercokol didalam memeknya. Ku lihat air matanya sudah mengering, aku tersenyum adikku pun tersenyum hingga aku ciumi kembali adikku.





Setelah selesai aku cabut kontolku dari dalam memeknya, dan ketika ku lihat ternyata kontolku sampai berlumuran darah bercampur sperma. Ku lihat lobang memeknya yang tadi sempit kini jadi melebar. Aku sadar bahwa aku sudah merenggut kesuciannya adikku, tadi aku dikeluarin didalam bagaimana kalau nanti adikku hamil? Akh! Aku tidak peduli, kalau pun Dewi ternyata hamil olehku tentu aku akan bertanggung jawab. Dan tidak akan ada yang peduli dengan kehidupanku saat ini. Dewi memelukku sambil telanjang bulat, aku tidak tahu pengaruh minuman keras sudah membuatku nekat menyetubuhi adikku sendiri.


Aku semakin ingin melindungi adikku dan membahagiakannya, keperawanannya sudah aku renggut dan tak ku sisakan sedikitpun celah yang tersisa sampai lobang memeknya benar-benar berantakan oleh Hujaman kontolku. Lobang memek yang dulu utuh tak terjamah, kini sudah melebar dan tak beraturan.


Begitu nikmatnya menyetubuhi adik kandung sendiri, tak ada seorangpun yang melarang aku untuk menyetubuhinya. Kapanpun saat bagaimana pun kalau aku mau, langsung aku tutup warkopku sementara lalu aku setubuhi adikku sampai tak ada lagi sperma yang keluar, bahkan saking seringnya keluar kontolku seakan hanya mengeluarkan cairan bening saja.


Sejak kejadian itu aku jadi ketagihan menyetubuhi adikku berkali-kali sehingga membuat adikku hamil 3 bulan. Aku tidak takut akan ketahuan karena aku sudah melaporkan ke pak RT bahwa dia adalah istriku, pak RT pun mempercayaiku.


Aku terus menerus ngentot adikku berulang-ulang sampai perutnya terus membesar, hingga akhirnya adikku melahirkan bayi perempuan yang sangat cantik. Akhirnya aku punya penerus keturunanku, ku namai anakku ini dengan nama bunga Zainal seperti nama arti terkenal karena kecantikannya.


Usahaku terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu, sejak punya anak dan istri, aku jadi semangat bekerja dan berusaha. Walaupun sejujurnya aku tidak pernah menikahi adikku ini, sampai kapanpun aku tidak akan menikahi adikku, aku ingin terus berzina dan menghasilkan anak incest dari hubungan ini. Bagiku yang penting bisa memberikan keturunan agar jalur nasabku tidak putus.


Tidak ada yang tahu bahwa kami ada hubungan darah, dan aku berharap rahasia ini tetap terjaga dan aman ke telinga orang lain.


Suatu hari Dewi terpeleset dikamar mandi sehingga membuat kepalanya terbentuk lantai, lalu aku bawa kekamar ku biarkan adikku istirahat.


Pagi harinya Dewi memelukku dan ketika kubuka mataku dewi menatap wajahku sambil tersenyum.


"Kak Wildan... Selamat pagi kak..."


"Dewi? Kok tumben kamu.. sebentar... Kamu kelihatan beda sekarang dek omonganmu?"


"Kak, Dewi sudah sembuh... Maaf selama ini Dewi sudah merepotkan kakak.."


"Sungguh kamu sudah sembuh sayang...?!!"


"Iya kak, Dewi sudah sembuh, tidak gila lagi... Itu anak kita kak?"


"Iyaa sayang itu anak kita, kakak senang kamu sudah sadar sayang, maaf selama ini kakak sudah menyetubuhi kamu sampai hamil dan melahirkan.."


"Gpp kak, Dewi malah bersyukur karena punya seorang suami yang sangat perhatian sama Dewi. Mulai saat ini kita buka lembaran baru ya sayang? Dewi tahu, tak ada saudara yang akan menerima kita. Jika mereka tahu kita sudah melakukan hubungan suami istri.. mereka akan semakin membenci kita. Dewi akan berusaha menjadi istri yang baik untuk kakak, mulai saat ini Dewi akan dukung usaha kakak sampai ajal menjemput kita."


"Makasih sayang, kakak sekarang mulai bersemangat ada kamu disisi kakak..."


Akhirnya Dewi kembali sadar dari sakit jiwanya, kini dia selalu membantuku diwarkop berjualan kopi, mie dan apapun yang dijual warkop.


Aku bahagia sekali mempunyai keluarga kecil, punya seorang pendamping hidup dari adikku sendiri. Setelah menunggu penantian yang cukup lama, akhirnya Dewi sadar dari sakit jiwanya.


Dari sini aku mulai bangkit kembali menata masa depan dengan adikku Dewi, meskipun hidup dalam keadaan seperti sekarang ini.


TAMAT.
 
Terakhir diubah:
Tersimpan di catatan.. real story kah suhu @Mr_Boy ?
Makasih sdh mau membagi ceritanya di forum tercinta ini..
Saluuutt huu.. :beer::Peace:
Realnya memang sampai saat ini masih berlanjut dengan adik sendiri, hanya beda scane saja...

Saya sendiri pun bingung harus memulainya dari mana, karena sebelum adikku tahu homo Sapiens saya sudah mengeksekusinya sampai usianya sekarang 24 tahun. Sudah menikah Punya dua orang anak, anak yang kedua itu anak saya, baru semingguan lahiran.
 
Makasih ceritanya lae @Mr_Boy

Cerita bikinanmu bagus - bagus, ringan gak bikin puyeng, penulisannya juga enak dibaca.

Coba bikinlah cerbung yang agak panjangan dikit...

Lanjutkan !!!
Di sedarah ada akun lama saya dan beberapa kisah sedarah, karena ada PK yang mengomentari foto profil saya, saya tutup akun lama lalu bikin akun baru yang ini.

Kisah sedarah sedang di ketik di catatan, dikit-dikit saya ketik sepulang kerja... :beer::nulis:
 
Realnya memang sampai saat ini masih berlanjut dengan adik sendiri, hanya beda scane saja...

Saya sendiri pun bingung harus memulainya dari mana, karena sebelum adikku tahu homo Sapiens saya sudah mengeksekusinya sampai usianya sekarang 24 tahun. Sudah menikah Punya dua orang anak, anak yang kedua itu anak saya, baru semingguan lahiran.
Woow.. sebuah real story yg amazing mnrt ane.. wlopun suhu tuntaskan ceritanya hny jd cerpen, ane sangat appreciate banget huu.. anyway, selamat yaa huu buat lahiran anaknya.. sukses buat RL nya.. salam semproot..
 
Di sedarah ada akun lama saya dan beberapa kisah sedarah, karena ada PK yang mengomentari foto profil saya, saya tutup akun lama lalu bikin akun baru yang ini.

Kisah sedarah sedang di ketik di catatan, dikit-dikit saya ketik sepulang kerja... :beer::nulis:

Mantap suhu, btw bakal panjang gak? Menarik ini soalnya hu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd