Sudah enam minggu sejak kematian Bayu, Cantika sudah keluar dari rumah sakit, mulai bisa aktif membantu langsung Ayu dan Rosa dalam menjalankan perusahaan, namun masih belum bisa berjalan, ia masih menggunakan kursi roda, dan melakukan theraphy di perusahaan, ruang Latihan di lantai 10 dirubah menjadi tempat tinggal Cantika dan tempat therapynya.
Sejak menjalankan perusahaan Aulia, keamanan Ayu dan Rosa diperketat, Santi bertugas mengawal Ayu, Siska bertugas mengawal Rosa, bahkan saat mereka disekolah, selalu mendapatkan pengawalan yang ketat. Bu Surti tidak ingin kehilangan anaknya lagi.
Kusnadi terlihat memasuki kawasan pasar induk di kota Batam, ia mendengar ada seseorang yang tahu tentang keberadaan klan 9 Naga tinggal di daerah ini. ia terlihat terus berjalan hingga kebelakang pasar, melewati kerumunan orang2 yang sibuk dengan aktifitas jual belinya. Pak Kusnadi memasuki sebuah lapak penjual ikan yang terlihat besar. Kusnadi lalu mendekati salah satu pekerja yang ada disana.
“mau beli ikan apa pak…?” ucap pemuda itu ketika melihat ada pelanggan mendekatinya.
“saya ingin bertemu dengan Jainal” ucap pak Kusnadi.
Mendengar nama bosnya disebut dengan tidak hormat membuat semua pekerja yang ada disana menghentikan aktifitasnya.
Kusnadi merasakan hal itu, terlihat mereka berjalan perlahan mengelilinginya.
“tidak ada yang namanya Jainal disini, maaf jika saya tidak bisa membantu” ucap sang pemuda.
“saya tahu ada yang bernama Jainal disini, saya datang tidak berniat mencari masalah, hanya ada keperluan sedikit dengannya” ucap Kusnadi santai walaupun sudah dikelilingi lebih dari 15 orang dengan tangan memegang berbagai jenis senjata tajam dan tumpul.
Melihat keserius bapak tua yang ada didepannya, dan ia tidak tahu bapak tua itu kawan atau musuh, pemuda itu akhirnya memutuskan untuk melaporkan hal tersebut ke bos nya.
“kalau begitu tunggu disini sebentar” Ucap sang pemuda meninggalkan bapak tua itu berjalan lebih kedalam lapak yang cukup luas itu.
“maaf boss ada bapak tua mencari boss didepan” ucap sang pemuda kepada lelaki berbadan besar dengan penuh tato ditubuhnya, lelaki itu terlihat sedang sibuk menghitung uang yang ada didepannya.
Empat orang berbadan besar yang sedang duduk tidak jauh dari pria bertato menghentikan aktifitas mereka, begitu mendengar ada orang tak dikenal mencari boss mereka.
“siapa nama orang itu” ucap Jainal sambil menatap pemuda dihadapannya.
“saya Kusnadi yang mencari anda” ucap seorang pria tua yang tiba2 memasuki ruangan itu.
4 pria kekar langsung berdiri dan mengelilingi Kusnadi, ditangan mereka memegang sebuah parang panjang.
“siapa kamu, saya tidak kenal kamu” ucap Jainal langsung berdiri, sambil menarik dua buah parang yang cukup panjang dari bawah mejanya.
“saya hanya ingin bertanya tentang keberadaan klan 9 Naga, saya dapat informasi orang bernama Jainal mengetahui keberadaan klan tersebut” ucap Kusnadi terlihat santai.
Pemuda yang tadi melapor ke dalam, langsung berlari keluar untuk memanggil teman2 mereka. Namun pemuda itu terkejut melihat teman2nya sudah terkapar semua, bahkan ada yang tewas dengan kepala pecah. Pemuda itu langsung ketakutan, ia langsung melarikan diri dari lapak itu.
“jangan banyak omong, bunuh orang tua sialan itu” triak Jainal kepada anak buahnya.
“bunuh….” Triak anak buahnya bersamaan, menerjang kearah Kusnadi.
Bammm…….
Bammm…….
Bammm…….
Bammm…….
Kurang dari satu menit keempat tubuh lelaki kekar itu terkapar dilantai ruangan itu.
“saya kasih kesempatan anda untuk hidup jika anda memberitahukan saya dimana saya dapat menemukan Klan 9 Naga?” ucap Kusnadi sambil berjalan mendekati Jainal yang masih berdiri dibalik mejanya.
“kurang ajar…..” triak Jainal sambil menerjang maju.
Parang besarnya langsung diayunkan kearah kepala Kusnadi. Namun saat mata parang itu sudah berjarak 5 cm dari kepala Kusnadi.
wusss……
bammm……
bammm……
krak…..
krak……
Kedua tangan Jainal patah, parang besar itu terjatuh dilantai, Kusnadi langsung menjambak rambut kepala Jainal.
“katakan dimana saya bisa menemukan klan 9 Naga?” tanya Kusnadi sambil menatap mata Jainal.
“saya tidak tahu tentang klan itu” jawab Jainal, kedua tangannya lunglai di samping tubuhnya.
Bammm……
Krak……..
“jawaban yang salah…… “ ucap Kusnadi yang langsung mematahkan kaki kanan Jainal.
“ada banyak tulang dalam tubuh anda yang bisa saya patahkan, jawab yang benar?” lanjut Kusnadi.
Tubuh Jainal langsung berlutut ketika kaki kanannya dipatahkan oleh Kusnadi.
“sunguh saya tidak tahu…” jawab Jainal.
Bammm…….
Krak…….
“akhhh………” triak nyaring Jainal kembali membahana didalam ruangan kecil itu. kaki kirinya dipatahkan oleh Kusnadi.
“jawaban yang salah……” ucap Kusnadi sambil tetap mejambak rambut Jainal.
“saya hanya tahu klan Martole Jongjong yang ada di Tapanuli Utara” ucap Jainal.
“lanjutkan…..” jawab Kusnadi.
“ada klan pembunuh yang cukup terkenal di daerah Tapanuli Utara, klan tersebut berada di desa Aekmas di kecamatan Siborong-borong, mungkin mereka tahu keberadaan klan 9 Naga” jawab Jainal.
“baiklah, terimakasih atas informasinya” ucap Kusnadi.
Bammm……
Krak…..
Kepala Jainal langsung pecah seketika. Kusnadi berjalan pergi meninggalkan lapak ikan tersebut.
Bersambung………………….