Akhwat_Rusak
Semprot Baru
- Daftar
- 8 Dec 2016
- Post
- 47
- Like diterima
- 24
Pengalaman Baru
POV Dini
Ternyata kak adit bukanlah lelaki baik-baik seperti yang aku kira, kak adit menyelingkuh dengan wanita lain yang juga seorang akhwat, rasanya begitu hancur jika mengingat rusaknya aku yang selama ini demi cintaku kepadanya.
Kebusukan kak adit semakin menjadi jadi saat dia mulai mengancamku, suatu hari masuk chat dari kak adit,
"Dini,aku kangen seponganmu", aku begitu shock membaca chat tersebut,
"Sudahlah kak, aku sudah tidak ingin mengenalmu, sana minta sama pacarmu itu",
"Oooh berani nolak? Mau aku sebarkan foto foto nakalmu?", deg, aku terkejut dengan chatnya ini, "Kamu tidak tau ya, aku memoto saat pejuku menyembur di jilbabmu dan saat itu kamu telanjang", aku sesenggukan membaca chatnya, sungguh rasanya menyesal atas apa yang pernah aku lakukan dengannya, aku tak menyangka lak adit akan setega ini padaku,
"Aku mohon kak, aku nggak pengen nakal lagi",
"Lebih baik mana? Kamu keliahatan baik di kehidupan umumnya dan hanya nakal denganku, atau sebenarnya sudah menjadi baik tapi karena kusebar fotomu kamu tetap dianggap nakal?", aku semakim menangis membaca chatnya, hatiku begitu berkecamuk, aku sangat ingin bertaubat dan menghentikan semua kenakalanku, tapi disaat bersamaan ada ketakutan yang mendalam dengan ancaman kak adit, dan entah kenapa aku membenarkan pendapatnya,
Aku hanya membiarkan chat itu,
"Kok nggak dibalas? Silahkan difikirkan, aku tunggu sampai nanti malam di kosku, kalau tidak datang, besok kamu akan melihat foto bugilmu dengan peju di mading kampus", chat baru ini begitu menakutkan, aku semakin bingung dan tidak tau apa yang harus aku lakukan,
***
Setelah berfikir panjang, aku memutuskan untuk menurutinya, toh kak adit hanya memintaku untuk menyepong kontolnya, daripada harga diriku hancur,
Selepas isya aku menaiki angkot untuk menuju ke kosnya, sampai di depan gang, aku berjalan menuju kosnya, didepan gerbang, aku menchat kak adit,
"aku didepan gerbang kak",
"Iya masuk saja, pintu kosku selalu terbuka untukmu, buka saja",
Akupun menuruti keinginannya, aku memasuki gerbang itu, lalu menulusuri koridor kosan, sangat sepi, pintu pintu kosan kamar lain tertutup rapat, sesampainya didepan kamar kak adit, aku terdiam, memikirkan apakah pilihan yang aku ambil ini benar,
Akupun membuka pintu kamar kak adit, dan segera melangkah masuk, setelah didalam entah kenapa aku segera menutup pintu itu, ya, difikiranku hanya takut jika ada orang lain yang melihat,
"Halo dini", ternyata kak adit sudah menungguku diatas kasurnya, wajahku memerah marah, ingin rasanya aku menamparnya, tapi kembali teringat dengan ancamannya akupun merasa tak berdaya,
Kak adit hanya menggunakan celana boxer dan bertelanjang dada, tonjolan kontolnya terlihat dibalik boxer itu, ah ntah kenapa aku terpaku melihatnya, diapun mengelus2 tonjolan itu, "kamu merindukan kontolku? Ingat kan sensasi niat saat kontolku memenuhi mulutmu?",
Kata katanya sungguh membiusku, tak dapat kupungkiri, meskipun aku berusaha berubah namun sensasi nyepong maupun sensasi nikmat saat tubuhku dimainkan terkadang masih membangkitkan nafsuku, "sini dini, ambil kenikmatan kontol",
Ah ntah kenapa aku seperti seorang yang dihipnotis, dengan polosnya aku berjalan kearahnya, kunaiki kasurnya, dan kubuka boxernya, kontol kak adit langsung mengacung tegak, aaah benda ini, ntah kenapa setelah melihatnya, aku seakan lupa dengan niatku untuk berubah menjadi baik,
Kontol kak adit terlihat kotor, ada seperti serbuk putihnya, tiba tiba tangan kak adit memegang kepalaku, dan dipaksanya aku untuk mengulum kontol itu tanpa sempat berfikir lama apa serbuk putih itu,
"Emmmmgh ssslllurp ssslurp", aku mulai memaju mundurkan kepalaku, aaah kontol itu kembali membawa sensasi birahi padaku, rasa kontol yang memenuhi mulutku dan sodokan sodokannya yang sampai di tenggorokanku,
"Emmmgh sslurpt sslurp", semakin aku mengulum kontol itu birahiku semakin naik, kupegang bola kontol kak adit, aku memijit mijitnya, "ooh yeeah pintar kamu dini, ooh yeah semakin pintar kamu",
Dengan posisi menungging, tangan kak adit meraih rokku dan diangkatnya keatas, dia mulai meremasi bahkan sesekali menamparnya, cplak cplak, aaah rasanya semakin nikmat, ntah kenapa dengan diriku, aku semakin tak terkendali dan lupa dengan niatku untuk berubah,
Aku semakin menggila, aku begitu menikmati rasanya kontol kali ini, ntah kemapa tubuhku rasanya begitu menikmatinya, aku mengulum kontol kak adit dengan penuh penghayatan, mataku terpejam menikmati setiap desakan kontol dimulutku, ditambah dengan remasan dan tamparan tangan kak adit dipantatku,
Ketika tengah asik mengulum kontolnya tiba tiba kak adit menarikku, sekarang tubuhku terlentang, dengan pandangan sayu ntah kenapa aku tanganku masih mengelus elus kontolnya, seakan tak rela sensasi urat urat dikontol itu lepas dari tanganku,
Kak aditpun mulai mempreteli kancing bajuku, aku tak kuasa menolak, disampirkannya jilbabku kepundak, diangkatnya BHku, jantungku berdetak kencang, aku tau dia akan mulai mengenyoti tetekku, dan ya aku merindukannya,
Sesaat kemudian benar saja, kak adit membenamkan wajahnya di tetekku dan, "aaaah kkkaaakkh aaddiit oooh", aku tak kuasa menjerit, melampiaskan keniatan yang sudah cukup lama tak kurasakan, kak adit mulai menggigiti daging tetekku, "aaaach kkkaaakkh oooh", aku tak kuasa lagi melawan, semua niatku untuk berubah sirna, persetan, aku merindukan kenikmatan ini,
Kujambaki rambut kak adit, kubenamkan wajahnya semalin dalam, diapun ssekali menggerakkan kepalanya dan menyenggoli tetekku, menambah sensasi nikmat yang kurasakan,
"Dek dini sukaa?", tanya kak adit sambil meremasi tetekku,
"Iiyaa kkaakkh ssuukka", aku tak ingin munafik dan membohongi diriku,
"Ssuka apaa?",
"Ssukka diggiinniiin kkakkh aagh",
"Diginiin apaa?", tiba tiba kak adit memilin putingku, aaah rasanya sakit namun sungguh nikmat,
"Aaaaahhh sssuukaaa di reempooon tteknya kkaaakh dipilin pputiingnya kkaaakkh ooooh",
"Aku akan memberikanmu kenikmatan surgawi dini", kulihat wajah kak adit menyeringai, sungguh sangat berbeda dengan wajah teduh yang dulu aku lihat berubah seperti wakah srigala yang siap menerkam mangsanya,
Kurasakan kak adit mengarahkan kontolnya tepat didepan memekku, ah tidak dia akan memerawaniku, "kkaaak jangan kak toloong dini gamau kehilangan keperawanan dini", aku mulai sesenggukan dan berusaha mendorong pinggul kak adit, namun gagal, tenagaku tak seberapa,
"Tolong kak tolong jangan perkosa dini", aku memohon, merengek berharap orang yang dulu aku cintai mengerti,
"Aku tidak akan memperawanimu dini, tapi kubuat kamu yang memohonnya", tidak! Tak akan mungkin aku meminta hal itu! Pikirku,
Tiba tiba kurasakan kepala kontol kak adit menyentuh memekku dan ooooh, aku seolah tersetrum, rasanya memekku berkedut, seolah terbuka untuk melahap kontol kak adit,
Ternyata kak adit hanya menggesekkan kepala kontolnya ke dinding memelku, "aaaaahhhh", aku mendesah, rasanya sungguh nikmat,
Kak adit merebahkan badannya, dia menghimpit tubuhku dan oooh dia mencupangi leherku, alhasil posisi kontolnya pun sejajar dengan memelku, batang kontol yang berurat itu menempel diluar dinding memekku, dan kak adit mulai menggerakkan pantatnya leatas kebawah,
Aaaaaagh, ketika otot otot kontol itu menggesek memekku, ditambah dengan cupangan dileherku membawa kenikmatan yang sungguh tak mampu aku lawan,
"Ooooohhh aaaahhh kkkaaaakkkh aaaaaggghh", aku mendesah sejadi jadinya, nikmat sekali sungguh nikmat, bisa kurasakan tiap gesekan otot otot kontol kak adit,
Oooh, apakah aku bisa menahan semua ini?
POV Dini
Ternyata kak adit bukanlah lelaki baik-baik seperti yang aku kira, kak adit menyelingkuh dengan wanita lain yang juga seorang akhwat, rasanya begitu hancur jika mengingat rusaknya aku yang selama ini demi cintaku kepadanya.
Kebusukan kak adit semakin menjadi jadi saat dia mulai mengancamku, suatu hari masuk chat dari kak adit,
"Dini,aku kangen seponganmu", aku begitu shock membaca chat tersebut,
"Sudahlah kak, aku sudah tidak ingin mengenalmu, sana minta sama pacarmu itu",
"Oooh berani nolak? Mau aku sebarkan foto foto nakalmu?", deg, aku terkejut dengan chatnya ini, "Kamu tidak tau ya, aku memoto saat pejuku menyembur di jilbabmu dan saat itu kamu telanjang", aku sesenggukan membaca chatnya, sungguh rasanya menyesal atas apa yang pernah aku lakukan dengannya, aku tak menyangka lak adit akan setega ini padaku,
"Aku mohon kak, aku nggak pengen nakal lagi",
"Lebih baik mana? Kamu keliahatan baik di kehidupan umumnya dan hanya nakal denganku, atau sebenarnya sudah menjadi baik tapi karena kusebar fotomu kamu tetap dianggap nakal?", aku semakim menangis membaca chatnya, hatiku begitu berkecamuk, aku sangat ingin bertaubat dan menghentikan semua kenakalanku, tapi disaat bersamaan ada ketakutan yang mendalam dengan ancaman kak adit, dan entah kenapa aku membenarkan pendapatnya,
Aku hanya membiarkan chat itu,
"Kok nggak dibalas? Silahkan difikirkan, aku tunggu sampai nanti malam di kosku, kalau tidak datang, besok kamu akan melihat foto bugilmu dengan peju di mading kampus", chat baru ini begitu menakutkan, aku semakin bingung dan tidak tau apa yang harus aku lakukan,
***
Setelah berfikir panjang, aku memutuskan untuk menurutinya, toh kak adit hanya memintaku untuk menyepong kontolnya, daripada harga diriku hancur,
Selepas isya aku menaiki angkot untuk menuju ke kosnya, sampai di depan gang, aku berjalan menuju kosnya, didepan gerbang, aku menchat kak adit,
"aku didepan gerbang kak",
"Iya masuk saja, pintu kosku selalu terbuka untukmu, buka saja",
Akupun menuruti keinginannya, aku memasuki gerbang itu, lalu menulusuri koridor kosan, sangat sepi, pintu pintu kosan kamar lain tertutup rapat, sesampainya didepan kamar kak adit, aku terdiam, memikirkan apakah pilihan yang aku ambil ini benar,
Akupun membuka pintu kamar kak adit, dan segera melangkah masuk, setelah didalam entah kenapa aku segera menutup pintu itu, ya, difikiranku hanya takut jika ada orang lain yang melihat,
"Halo dini", ternyata kak adit sudah menungguku diatas kasurnya, wajahku memerah marah, ingin rasanya aku menamparnya, tapi kembali teringat dengan ancamannya akupun merasa tak berdaya,
Kak adit hanya menggunakan celana boxer dan bertelanjang dada, tonjolan kontolnya terlihat dibalik boxer itu, ah ntah kenapa aku terpaku melihatnya, diapun mengelus2 tonjolan itu, "kamu merindukan kontolku? Ingat kan sensasi niat saat kontolku memenuhi mulutmu?",
Kata katanya sungguh membiusku, tak dapat kupungkiri, meskipun aku berusaha berubah namun sensasi nyepong maupun sensasi nikmat saat tubuhku dimainkan terkadang masih membangkitkan nafsuku, "sini dini, ambil kenikmatan kontol",
Ah ntah kenapa aku seperti seorang yang dihipnotis, dengan polosnya aku berjalan kearahnya, kunaiki kasurnya, dan kubuka boxernya, kontol kak adit langsung mengacung tegak, aaah benda ini, ntah kenapa setelah melihatnya, aku seakan lupa dengan niatku untuk berubah menjadi baik,
Kontol kak adit terlihat kotor, ada seperti serbuk putihnya, tiba tiba tangan kak adit memegang kepalaku, dan dipaksanya aku untuk mengulum kontol itu tanpa sempat berfikir lama apa serbuk putih itu,
"Emmmmgh ssslllurp ssslurp", aku mulai memaju mundurkan kepalaku, aaah kontol itu kembali membawa sensasi birahi padaku, rasa kontol yang memenuhi mulutku dan sodokan sodokannya yang sampai di tenggorokanku,
"Emmmgh sslurpt sslurp", semakin aku mengulum kontol itu birahiku semakin naik, kupegang bola kontol kak adit, aku memijit mijitnya, "ooh yeeah pintar kamu dini, ooh yeah semakin pintar kamu",
Dengan posisi menungging, tangan kak adit meraih rokku dan diangkatnya keatas, dia mulai meremasi bahkan sesekali menamparnya, cplak cplak, aaah rasanya semakin nikmat, ntah kenapa dengan diriku, aku semakin tak terkendali dan lupa dengan niatku untuk berubah,
Aku semakin menggila, aku begitu menikmati rasanya kontol kali ini, ntah kemapa tubuhku rasanya begitu menikmatinya, aku mengulum kontol kak adit dengan penuh penghayatan, mataku terpejam menikmati setiap desakan kontol dimulutku, ditambah dengan remasan dan tamparan tangan kak adit dipantatku,
Ketika tengah asik mengulum kontolnya tiba tiba kak adit menarikku, sekarang tubuhku terlentang, dengan pandangan sayu ntah kenapa aku tanganku masih mengelus elus kontolnya, seakan tak rela sensasi urat urat dikontol itu lepas dari tanganku,
Kak aditpun mulai mempreteli kancing bajuku, aku tak kuasa menolak, disampirkannya jilbabku kepundak, diangkatnya BHku, jantungku berdetak kencang, aku tau dia akan mulai mengenyoti tetekku, dan ya aku merindukannya,
Sesaat kemudian benar saja, kak adit membenamkan wajahnya di tetekku dan, "aaaah kkkaaakkh aaddiit oooh", aku tak kuasa menjerit, melampiaskan keniatan yang sudah cukup lama tak kurasakan, kak adit mulai menggigiti daging tetekku, "aaaach kkkaaakkh oooh", aku tak kuasa lagi melawan, semua niatku untuk berubah sirna, persetan, aku merindukan kenikmatan ini,
Kujambaki rambut kak adit, kubenamkan wajahnya semalin dalam, diapun ssekali menggerakkan kepalanya dan menyenggoli tetekku, menambah sensasi nikmat yang kurasakan,
"Dek dini sukaa?", tanya kak adit sambil meremasi tetekku,
"Iiyaa kkaakkh ssuukka", aku tak ingin munafik dan membohongi diriku,
"Ssuka apaa?",
"Ssukka diggiinniiin kkakkh aagh",
"Diginiin apaa?", tiba tiba kak adit memilin putingku, aaah rasanya sakit namun sungguh nikmat,
"Aaaaahhh sssuukaaa di reempooon tteknya kkaaakh dipilin pputiingnya kkaaakkh ooooh",
"Aku akan memberikanmu kenikmatan surgawi dini", kulihat wajah kak adit menyeringai, sungguh sangat berbeda dengan wajah teduh yang dulu aku lihat berubah seperti wakah srigala yang siap menerkam mangsanya,
Kurasakan kak adit mengarahkan kontolnya tepat didepan memekku, ah tidak dia akan memerawaniku, "kkaaak jangan kak toloong dini gamau kehilangan keperawanan dini", aku mulai sesenggukan dan berusaha mendorong pinggul kak adit, namun gagal, tenagaku tak seberapa,
"Tolong kak tolong jangan perkosa dini", aku memohon, merengek berharap orang yang dulu aku cintai mengerti,
"Aku tidak akan memperawanimu dini, tapi kubuat kamu yang memohonnya", tidak! Tak akan mungkin aku meminta hal itu! Pikirku,
Tiba tiba kurasakan kepala kontol kak adit menyentuh memekku dan ooooh, aku seolah tersetrum, rasanya memekku berkedut, seolah terbuka untuk melahap kontol kak adit,
Ternyata kak adit hanya menggesekkan kepala kontolnya ke dinding memelku, "aaaaahhhh", aku mendesah, rasanya sungguh nikmat,
Kak adit merebahkan badannya, dia menghimpit tubuhku dan oooh dia mencupangi leherku, alhasil posisi kontolnya pun sejajar dengan memelku, batang kontol yang berurat itu menempel diluar dinding memekku, dan kak adit mulai menggerakkan pantatnya leatas kebawah,
Aaaaaagh, ketika otot otot kontol itu menggesek memekku, ditambah dengan cupangan dileherku membawa kenikmatan yang sungguh tak mampu aku lawan,
"Ooooohhh aaaahhh kkkaaaakkkh aaaaaggghh", aku mendesah sejadi jadinya, nikmat sekali sungguh nikmat, bisa kurasakan tiap gesekan otot otot kontol kak adit,
Oooh, apakah aku bisa menahan semua ini?
