Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Cuckold Story: Mengubah Istriku [with epilog]

Dengan siapa Natalie enaknya melakukan Threesome Sex pertamanya?

  • Natalie vs. Nicko vs. Ricko

    Votes: 58 30,4%
  • Natalie vs. Nicko vs. Lelaki Lainnya

    Votes: 18 9,4%
  • Natalie vs. Ricko vs. Lelaki Lainnya

    Votes: 72 37,7%
  • Terserah TS aja deh, kita ngikut aja

    Votes: 43 22,5%

  • Total voters
    191
  • Poll closed .
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Dari pada gak makan sama sekali, mending makan kentang:popcorn:
 
(Cuplikan Part Epilog)




Demikianlah, hari ini Ricko benar-benar menjadi tamu kehormatan di rumahku. Aku dan Anggoro tak mempermasalahkan permintaannya barusan, karena kami melihat Natalie juga tidak terlihat tak nyaman dengan situasi ini.


Kami lalu bergegas untuk berangkat menuju lokasi peresmian usaha peternakan ayam potong yang berada di perbatasan kota ini. Anggoro menawarkan diri untuk menyetir kendaraan yang akan membawa kami kesana. Aku duduk di kursi penumpang di depan, sedangkan istriku duduk di kursi belakang ditemani Ricko.


Perjalanan yang memakan waktu kurang lebih satu jam itu diiringi oleh obrolan-obrolan ringan diantara kami berempat, jelas utamanya yang menjadi fokus obrolan kami adalah istriku sendiri. Ricko beberapa kali terlihat menjamahi tubuh istriku, mulai dari menciumi pipi istriku dan mengusap-usap perut istriku yang sedang hamil itu dan lain sebagainya. Aku hanya berusaha menahan rasa nafsu yang tentu saja datang ketika berada dalam situasi seperti ini. Aku merasa posisi saat ini tidak memungkinkan untuk aku merespons rasa nafsuku ini, namun karena hal seperti ini sudah kerap aku alami ketika melihat istriku bercumbu dengan Anggoro di rumah, aku semakin bisa terbiasa untuk menahan rasa ini.


Kami pun tiba di lokasi dan langsung disambut oleh Jeffry yang memang sudah standby disini sedari kemarin untuk mempersiapkan acara hari ini. Dan memang sudah terlihat beberapa mobil lain berplat merah yang terparkir di halaman parkir, tamu-tamu undangan sudah datang terlebih dahulu.


Jeffry langsung mengarahkan kami ke tempat acara peresmian yang sudah disiapkan. Dan aku melihat sudah banyak orang-orang yang hadir, entah berapa banyak orang yang hadir saat ini, yang jelas cukup banyak.


Setelah kami sedikit menyapa tamu undangan yang berada di barisan depan, tampaknya yang menempati adalah aparatur pemerintahan setempat yang diundang untuk ikut meresmikan sebuah tempat usaha baru di daerah mereka yang jelas akan bisa menambah kontribusi bagi daerah mereka tentunya.


Acara lalu dimulai dengan secara bergantian pihak-pihak yang berkepentingan memberikan kata sambutan dan kegiatan-kegiatan seremonial lainnya. Setelah hampir dua jam lebih acara ini akhirnya selesai dan setelah beberapa tamu terakhir meninggalkan tempat ini kami berlima menuju gedung office yang dibangun khusus untuk para pemilik, yaitu kami. Gedungnya berada terpisah dari kawasan kandang namun masih di dalam lingkungan peternakan. Lokasinya dekat dengan area parkir, dengan bangunan yang terlihat dari luar cukup bagus dan tidak terlalu besar, dengan dinding tembok bercat warna kuning gading dan jendela berwarna hitam yang cukup besar memanjang di sepanjang tembok depan dengan pintu yang terbuat dari kaca dengan warna sama dan memiliki frame alumunium di semua sisinya. Cukup khas ruangan kantor pikirku.

Ketika kami masuk ke dalamnya, aku melihat hal yang kontras dari sebuah ruangan kantor. Karena sangat tidak tampak suasana kantor disini, rupanya Ricko yang mendesain ruangan ini dengan memberikan sentuhan suasana yang terlihat sangat santai.


Terlihat sofa minimalis berwarna hitam panjang melingkar membentuk sudut L di kedua sisi dinding yang menghadap ke meja direktur berwarna coklat tua yang cukup besar dan mewah dilengkapi dengan kursi direktur yang terlihat cukup nyaman ditempati. Di belakang kursi tersebut terdapat lemari kaca yang di dalamnya berisi pernak-pernik untuk mempermanis dekorasi. Di depan meja besar itu terdapat dua kursi yang lebih kecil yang mungkin difungsikan ketika menerima tamu di ruangan ini.


Di sisi kiri terdapat meja pantry kecil, lemari es, dispenser, dan sebuah televisi LED besar yang menampilkan sorotan kamera-kamera CCTV yang memonitor seluruh sudut di area peternakan ini termasuk satu yang ada di ruangan ini juga. Semuanya tertata rapi dan tampak cukup elegan, jika aku perhatikan lagi di ruangan ini tidak ada satupun meja kerja yang biasa digunakan untuk staf admin bekerja.


“Ini ruangan kenapa nggak ada meja adminnya sama sekali begini?” Tanyaku ketika kami berempat sudah duduk berjejer di sofa yang ada di ruangan ini, sementara Ricko mengambil posisi duduk di kursi direkturnya. Ya, dia adalah bossnya.


“Oh, staf admin beda ruangan Nick, mereka ada ruangan sendiri di deket kandang sana. Ini khusus buat si boss terima tamu ataupun klien.” Jeffry menjawab pertanyaanku.


“Owalah… Gila lu Rick, satu ruangan buat elu doang nih ceritanya?” Tanyaku lagi.


“Hahahaha yaa enggak lah, kalian-kalian kalo mau pake ruangan ini boleh banget lah, kan gue juga nggak terusan stay disini.” Jawab Ricko.


“Terus nanti aku kerjanya dimana?” Lalu terdengar istriku yang kali ini bertanya.


“Natalie nanti ada ruangan dengan meja khusus sebelahan sama ruangan staf admin, jadi lebih gampang kalo mau kontrol staf lainnya. Mas Nicko sama Mas Anggo juga nanti ada ruangan khusus buat team marketing, lokasinya deket sama ruangan bagian staf admin. Juga sama, supaya koordinasinya lebih enak karena aksesnya juga deket sama bagian yang diurus Natalie.” Ucap Jeffry menjelaskan.


“Bagian staf admin yang nanti diurus Natalie, itu nanti ada bagian administrasi umum, pembelian, keuangan, pengiriman, sama produksi, kurang lebih nanti ada 5-6 orang yang isi. Sementara untuk team marketing nanti kita urus bertiga sama ntar Ricko bantu kita. Gue juga nanti bantu urus buat pengadaan pakan ayamnya sekalian.” Lanjut Jeffry memberikan penjelasan lebih detail kepada kami.


“Oh iya, satu lagi gue tambahin. Secara struktural, disini Natalie juga bertugas sebagai sekretaris pribadi gue. Kamu nanti yang aturin semua schedule dan forward ke aku semua report harian tentang aktivitas di tempat ini. Kamu keberatan sama tugas kamu, Natt?” Sela Ricko di tengah penjelasan Jeffry dan bertanya tentang kesediaan istriku yang ditugaskan merangkap sebagai sekretaris Ricko. Aku sudah bisa membaca kemana arah dari keinginan sahabatku ini. Kulihat kearah istriku, dia hanya menggelengkan kepalanya tanda jika dia tidak keberatan dengan tugas yang diberikan kepadanya.


“Yang lain, keberatan? Nick, lu keberatan kalo Natalie gue tunjuk jadi sekretaris gue?” tanya Ricko lagi dengan tegas.


“Selama dia nggak keberatan, gue ngikut aja Rick!” Jawabku singkat. Dan aku melihat istriku dan Ricko tersenyum penuh arti secara bersamaan.


“Oke, lanjut Jeff!” Ucap Ricko lagi.


“Oke, nanti kalo penjualan kita udah settle, Mas Nicko bisa cari orang buat isi team marketing. Kalian berdus nanti tinggal kontrol aja, karena kalo udah settle tugas kalian nantinya lebih ke ekspansi. Pasar yang udah jalan di Semarang dan sekitarnya mereka yang harus maintain, sementara kita bertiga harus selalu cari pasar baru lagi.” Jeffry melanjutkan penjelasan dari sisi marketingnya.


“Nanti Anggo sementara untuk awal yang mentorin elu ya Jeff, lu sekalian bisa ngajarin Anggo tentang pengadaan pakan selain gimana caranya approach di bidang ini. Karena nantinya gue mau kalian berdua yang bertanggungjawab sama operasional tempat ini. Bisa ya Jeff? Nggo?” Ucap Ricko mulai membagi tugas kepada Anggoro dan Jeffry.


“Siap mas! Bisa!” Ucap Anggo tegas.


“Oke boss..!” Ucap Jeffry dengan santai namun juga tegas.


“Buat elu Nick, entar lu belajar sama gue dulu. Bagian lu nanti lebih ke modern market, Anggo sama Jeffry nanti lebih fokus ke bagian tradisional marketnya.” Ucap Ricko lagi.


Oke Rick! I’ll do my best!” Sahutku.


Good! Pokoknya kita semua kerjasama sebaik mungkin buat ngembangin usaha ini ya. Gue secara pribadi minta bantuan kalian buat semaksimal mungkin mengelola peternakan ini. Karena gue juga ada peternakan lainnya yang harus gue urus, jadi gue nggak selalu bisa stay lama-lama disini karena gue belum punya orang-orang sedekat kalian yang bisa gue andalkan. Peternakan yang disini gue serahin sepenuhnya kepada kalian, dan gue percaya penuh sama kalian semua. Dan kalian perlu tau sebelum kita jalan lebih jauh, nanti Natalie kamu juga bisa cek di bagian keuangan, berapa besar modal yang gue invest di sini sampai hari ini peternakan ini akhirnya bisa jalan. Untuk awal sampai peternakan ini balik modal, kita pakai sistem gaji bulanan. Kalian dan gue, akan terima gaji secara sama rata, masing-masing 5juta. Nanti kalau sudah BEP, baru kalian akan nerima hasil secara share profit dengan prosentase yang sama.

Dan paling penting menurut gue bukan cuma itu, tapi ada berapa orang yang saat ini menggantungkan hidupnya bekerja di tempat ini dan berapa perut yang bergantung sama kesuksesan usaha ini. Iya, mereka-mereka yang membantu kita dalam operasional tempat ini. Gue pikir sebelum nantinya kalian sempat hilang fokus dalam ngembangin usaha ini, kalian harus ingat lagi sama mereka. Hidup mereka tergantung di usaha kalian. Jadi gue harap kalian mengerti seberapa besar tanggung jawab kalian nantinya. Ngerti ya?” Ricko membeberkan banyak hal yang menjadi prinsipnya dalam menjalankan sebuah usaha, dan kurasa dia sudah berhasil membakar semangat kami semua untuk mengembangkan tempat ini.


Aku dan yang lainnya menyimak serius pemaparannya dan menganggukkan kepala tanda jika kami menyetujui semua pernyataannya. Lalu tiba-tiba kulihat istriku bangkit berdiri dan beranjak ke arah Ricko yang duduk di kursi direkturnya itu.


“Kira-kira untuk tugas hari pertama buat aku apa nih Pak Bos?” Ucap istriku dengan nada suara yang dibuat terdengar manja.


“Eh, hari ini kita belum mulai kok Natt. Besok kita baru mulai operasional normal. Besok kita bakal ada meeting sama semua karyawan, nanti baru aku kasih tau tugas teknis per bagian di meeting akbar besok.” Jawab Ricko sambil memandang ke arah istriku yang berdiri tepat di dekatnya.


“Besok ya besok toh pak, aku kan nanya tugas hari ini..” ucap istriku lagi, kali ini dia sedikit menyentuhkan jari jemarinya di wajah Ricko yang masih terlihat bingung dengan perilaku istriku ini.


“Ehmmm… apa gini aja, tadi bapak bilang tugas aku juga ngerangkap jadi sekretaris pribadi pak boss kan?” Ucap istriku lagi, kali ini dia berdiri di belakang kursi yang sedang diduduki Ricko sambil meletakkan kedua tangannya di bahu sahabat gue itu. Gue, Anggo, dan Jeffery masih terdiam memperhatikan kearah mereka berdua. Aku bisa melihat jelas bagaimana ekspresi keterkejutan mereka berdua terhadap apa yang mereka saksikan, sementara aku masih cukup bisa menguasai diri melihatnya. Namun, jelas aku sudah tak bisa menguasai apa yang ada di balik celanaku yang mulai bereaksi melihat apa yang terjadi di belakang meja direktur itu.


“Ehm.. Yes…” sahut Ricko dengan santai sambil meraih tangan kanan istriku yang ada di bahunya, lalu mengecupnya lembut.


“Tugas sekretaris kan ngelayanin semua keperluan bossnya, betul nggak pak?” Ucap istriku lagi, kali ini sambil membungkukkan tubuhnya sehingga wajahnya persis tepat di sebelah wajah Ricko.


Yes. And I think you’ve already known what should you do for me right now!”
 
Terakhir diubah:
Weh mant
(Cuplikan Part Epilog)




Demikianlah, hari ini Ricko benar-benar menjadi tamu kehormatan di rumahku. Aku dan Anggoro tak mempermasalahkan permintaannya barusan, karena kami melihat Natalie juga tidak terlihat tak nyaman dengan situasi ini.


Kami lalu bergegas untuk berangkat menuju lokasi peresmian usaha peternakan ayam potong yang berada di perbatasan kota ini. Anggoro menawarkan diri untuk menyetir kendaraan yang akan membawa kami kesana. Aku duduk di kursi penumpang di depan, sedangkan istriku duduk di kursi belakang ditemani Ricko.


Perjalanan yang memakan waktu kurang lebih satu jam itu diiringi oleh obrolan-obrolan ringan diantara kami berempat, jelas utamanya yang menjadi fokus obrolan kami adalah istriku sendiri. Ricko beberapa kali terlihat menjamahi tubuh istriku, mulai dari menciumi pipi istriku dan mengusap-usap perut istriku yang sedang hamil itu dan lain sebagainya. Aku hanya berusaha menahan rasa nafsu yang tentu saja datang ketika berada dalam situasi seperti ini. Aku merasa posisi saat ini tidak memungkinkan untuk aku merespons rasa nafsuku ini, namun karena hal seperti ini sudah kerap aku alami ketika melihat istriku bercumbu dengan Anggoro di rumah, aku semakin bisa terbiasa untuk menahan rasa ini.


Kami pun tiba di lokasi dan langsung disambut oleh Jeffry yang memang sudah standby disini sedari kemarin untuk mempersiapkan acara hari ini. Dan memang sudah terlihat beberapa mobil lain berplat merah yang terparkir di halaman parkir, tamu-tamu undangan sudah datang terlebih dahulu.


Jeffry langsung mengarahkan kami ke tempat acara peresmian yang sudah disiapkan. Dan aku melihat sudah banyak orang-orang yang hadir, entah berapa banyak orang yang hadir saat ini, yang jelas cukup banyak.


Setelah kami sedikit menyapa tamu undangan yang berada di barisan depan, tampaknya yang menempati adalah aparatur pemerintahan setempat yang diundang untuk ikut meresmikan sebuah tempat usaha baru di daerah mereka yang jelas akan bisa menambah kontribusi bagi daerah mereka tentunya.


Acara lalu dimulai dengan secara bergantian pihak-pihak yang berkepentingan memberikan kata sambutan dan kegiatan-kegiatan seremonial lainnya. Setelah hampir dua jam lebih acara ini akhirnya selesai dan setelah beberapa tamu terakhir meninggalkan tempat ini kami berlima menuju gedung office yang dibangun khusus untuk para pemilik, yaitu kami. Gedungnya berada terpisah dari kawasan kandang namun masih di dalam lingkungan peternakan. Lokasinya dekat dengan area parkir, dengan bangunan yang terlihat dari luar cukup bagus dan tidak terlalu besar, dengan dinding tembok bercat warna kuning gading dan jendela berwarna hitam yang cukup besar memanjang di sepanjang tembok depan dengan pintu yang terbuat dari kaca dengan warna sama dan memiliki frame alumunium di semua sisinya. Cukup khas ruangan kantor pikirku.

Ketika kami masuk ke dalamnya, aku melihat hal yang kontras dari sebuah ruangan kantor. Karena sangat tidak tampak suasana kantor disini, rupanya Ricko yang mendesain ruangan ini dengan memberikan sentuhan suasana yang terlihat sangat santai.


Terlihat sofa minimalis berwarna hitam panjang melingkar membentuk sudut L di kedua sisi dinding yang menghadap ke meja direktur berwarna coklat tua yang cukup besar dan mewah dilengkapi dengan kursi direktur yang terlihat cukup nyaman ditempati. Di belakang kursi tersebut terdapat lemari kaca yang di dalamnya berisi pernak-pernik untuk mempermanis dekorasi. Di depan meja besar itu terdapat dua kursi yang lebih kecil yang mungkin difungsikan ketika menerima tamu di ruangan ini.


Di sisi kiri terdapat meja pantry kecil, lemari es, dispenser, dan sebuah televisi LED besar yang menampilkan sorotan kamera-kamera CCTV yang memonitor seluruh sudut di area peternakan ini termasuk satu yang ada di ruangan ini juga. Semuanya tertata rapi dan tampak cukup elegan, jika aku perhatikan lagi di ruangan ini tidak ada satupun meja kerja yang biasa digunakan untuk staf admin bekerja.


“Ini ruangan kenapa nggak ada meja adminnya sama sekali begini?” Tanyaku ketika kami berempat sudah duduk berjejer di sofa yang ada di ruangan ini, sementara Ricko mengambil posisi duduk di kursi direkturnya. Ya, dia adalah bossnya.


“Oh, staf admin beda ruangan Nick, mereka ada ruangan sendiri di deket kandang sana. Ini khusus buat si boss terima tamu ataupun klien.” Jeffry menjawab pertanyaanku.


“Owalah… Gila lu Rick, satu ruangan buat elu doang nih ceritanya?” Tanyaku lagi.


“Hahahaha yaa enggak lah, kalian-kalian kalo mau pake ruangan ini boleh banget lah, kan gue juga nggak terusan stay disini.” Jawab Ricko.


“Terus nanti aku kerjanya dimana?” Lalu terdengar istriku yang kali ini bertanya.


“Natalie nanti ada ruangan dengan meja khusus sebelahan sama ruangan staf admin, jadi lebih gampang kalo mau kontrol staf lainnya. Mas Nicko sama Mas Anggo juga nanti ada ruangan khusus buat team marketing, lokasinya deket sama ruangan bagian staf admin. Juga sama, supaya koordinasinya lebih enak karena aksesnya juga deket sama bagian yang diurus Natalie.” Ucap Jeffry menjelaskan.


“Bagian staf admin yang nanti diurus Natalie, itu nanti ada bagian administrasi umum, pembelian, keuangan, pengiriman, sama produksi, kurang lebih nanti ada 5-6 orang yang isi. Sementara untuk team marketing nanti kita urus bertiga sama ntar Ricko bantu kita. Gue juga nanti bantu urus buat pengadaan pakan ayamnya sekalian.” Lanjut Jeffry memberikan penjelasan lebih detail kepada kami.


“Oh iya, satu lagi gue tambahin. Secara struktural, disini Natalie juga bertugas sebagai sekretaris pribadi gue. Kamu nanti yang aturin semua schedule dan forward ke aku semua report harian tentang aktivitas di tempat ini. Kamu keberatan sama tugas kamu, Natt?” Sela Ricko di tengah penjelasan Jeffry dan bertanya tentang kesediaan istriku yang ditugaskan merangkap sebagai sekretaris Ricko. Aku sudah bisa membaca kemana arah dari keinginan sahabatku ini. Kulihat kearah istriku, dia hanya menggelengkan kepalanya tanda jika dia tidak keberatan dengan tugas yang diberikan kepadanya.


“Yang lain, keberatan? Nick, lu keberatan kalo Natalie gue tunjuk jadi sekretaris gue?” tanya Ricko lagi dengan tegas.


“Selama dia nggak keberatan, gue ngikut aja Rick!” Jawabku singkat. Dan aku melihat istriku dan Ricko tersenyum penuh arti secara bersamaan.


“Oke, lanjut Jeff!” Ucap Ricko lagi.


“Oke, nanti kalo penjualan kita udah settle, Mas Nicko bisa cari orang buat isi team marketing. Kalian berdus nanti tinggal kontrol aja, karena kalo udah settle tugas kalian nantinya lebih ke ekspansi. Pasar yang udah jalan di Semarang dan sekitarnya mereka yang harus maintain, sementara kita bertiga harus selalu cari pasar baru lagi.” Jeffry melanjutkan penjelasan dari sisi marketingnya.


“Nanti Anggo sementara untuk awal yang mentorin elu ya Jeff, lu sekalian bisa ngajarin Anggo tentang pengadaan pakan selain gimana caranya approach di bidang ini. Karena nantinya gue mau kalian berdua yang bertanggungjawab sama operasional tempat ini. Bisa ya Jeff? Nggo?” Ucap Ricko mulai membagi tugas kepada Anggoro dan Jeffry.


“Siap mas! Bisa!” Ucap Anggo tegas.


“Oke boss..!” Ucap Jeffry dengan santai namun juga tegas.


“Buat elu Nick, entar lu belajar sama gue dulu. Bagian lu nanti lebih ke modern market, Anggo sama Jeffry nanti lebih fokus ke bagian tradisional marketnya.” Ucap Ricko lagi.


Oke Rick! I’ll do my best!” Sahutku.


Good! Pokoknya kita semua kerjasama sebaik mungkin buat ngembangin usaha ini ya. Gue secara pribadi minta bantuan kalian buat semaksimal mungkin mengelola peternakan ini. Karena gue juga ada peternakan lainnya yang harus gue urus, jadi gue nggak selalu bisa stay lama-lama disini karena gue belum punya orang-orang sedekat kalian yang bisa gue andalkan. Peternakan yang disini gue serahin sepenuhnya kepada kalian, dan gue percaya penuh sama kalian semua. Dan kalian perlu tau sebelum kita jalan lebih jauh, nanti Natalie kamu juga bisa cek di bagian keuangan, berapa besar modal yang gue invest di sini sampai hari ini peternakan ini akhirnya bisa jalan. Untuk awal sampai peternakan ini balik modal, kita pakai sistem gaji bulanan. Kalian dan gue, akan terima gaji secara sama rata, masing-masing 5juta. Nanti kalau sudah BEP, baru kalian akan nerima hasil secara share profit dengan prosentase yang sama.

Dan paling penting menurut gue bukan cuma itu, tapi ada berapa orang yang saat ini menggantungkan hidupnya bekerja di tempat ini dan berapa perut yang bergantung sama kesuksesan usaha ini. Iya, mereka-mereka yang membantu kita dalam operasional tempat ini. Gue pikir sebelum nantinya kalian sempat hilang fokus dalam ngembangin usaha ini, kalian harus ingat lagi sama mereka. Hidup mereka tergantung di usaha kalian. Jadi gue harap kalian mengerti seberapa besar tanggung jawab kalian nantinya. Ngerti ya?” Ricko membeberkan banyak hal yang menjadi prinsipnya dalam menjalankan sebuah usaha, dan kurasa dia sudah berhasil membakar semangat kami semua untuk mengembangkan tempat ini.


Aku dan yang lainnya menyimak serius pemaparannya dan menganggukkan kepala tanda jika kami menyetujui semua pernyataannya. Lalu tiba-tiba kulihat istriku bangkit berdiri dan beranjak ke arah Ricko yang duduk di kursi direkturnya itu.


“Kira-kira untuk tugas hari pertama buat aku apa nih Pak Bos?” Ucap istriku dengan nada suara yang dibuat terdengar manja.


“Eh, hari ini kita belum mulai kok Natt. Besok kita baru mulai operasional normal. Besok kita bakal ada meeting sama semua karyawan, nanti baru aku kasih tau tugas teknis per bagian di meeting akbar besok.” Jawab Ricko sambil memandang ke arah istriku yang berdiri tepat di dekatnya.


“Besok ya besok toh pak, aku kan nanya tugas hari ini..” ucap istriku lagi, kali ini dia sedikit menyentuhkan jari jemarinya di wajah Ricko yang masih terlihat bingung dengan perilaku istriku ini.


“Ehmmm… apa gini aja, tadi bapak bilang tugas aku juga ngerangkap jadi sekretaris pribadi pak boss kan?” Ucap istriku lagi, kali ini dia berdiri di belakang kursi yang sedang diduduki Ricko sambil meletakkan kedua tangannya di bahu sahabat gue itu. Gue, Anggo, dan Jeffery masih terdiam memperhatikan kearah mereka berdua. Aku bisa melihat jelas bagaimana ekspresi keterkejutan mereka berdua terhadap apa yang mereka saksikan, sementara aku masih cukup bisa menguasai diri melihatnya. Namun, jelas aku sudah tak bisa menguasai apa yang ada di balik celanaku yang mulai bereaksi melihat apa yang terjadi di belakang meja direktur itu.


“Ehm.. Yes…” sahut Ricko dengan santai sambil meraih tangan kanan istriku yang ada di bahunya, lalu mengecupnya lembut.


“Tugas sekretaris kan ngelayanin semua keperluan bossnya, betul nggak pak?” Ucap istriku lagi, kali ini sambil membungkukkan tubuhnya sehingga wajahnya persis tepat di sebelah wajah Ricko.


Yes. And I think you’ve already knew what should you do for me right now!”
Mantap hu, tiga jagoan dah ktemuan nih, gangbang nih hu, smua lubang haha
 
Waaaah bakalan seru nih gini ceritanya, enak bener jadi pak bos dapet service +++ dari Natalie:pandajahat:
 
Natalie hamil....

udah biasa digarap di rumah...



duh ampuuun, menanti epilog ini sungguh menyiksa
 
Kalo Natalie juga muasin karyawan2 peternakannya seru tuh. Pas nih buat season 2. Natalie jd slut buat karyawan2 peternakan. Hamil anak kedua gak tau bapaknya siapa. :p
 
Waduh lah bunting bae natalie, siapa bapak ny, kan campur semua yg main, dan betul part ini mengandung banyak kentang..
 
Iya apakah akan ada penjelasan anak siapa yang ada di kandungan natalie atau paling tidak setelah moment apa natalie hamil
 
Waduh lah bunting bae natalie, siapa bapak ny, kan campur semua yg main, dan betul part ini mengandung banyak kentang..

Iya apakah akan ada penjelasan anak siapa yang ada di kandungan natalie atau paling tidak setelah moment apa natalie hamil
Di part epilog ini semua akan terang benderang dan tuntas diceritakan tentang semua yg masih menjadi misteri dari CSMI, ya karena itu fungsinya epilog; ngasih gambaran tentang after the show, and revealing all the secret yg masih belum jelas.
 
Bimabet
Ayo hu cepet kelarin tuh epilognya, ane dah gak sabar. Gak sabarnya tuh disini hu..:tegang:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd