Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Cuckold Story: Ketika Istriku Berbagi Kehangatan

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Agan dan Suhu tercinta...
Dengan berat hati Ane sampaikan, bahwa rencana perampingan Part Dukun cabul menjadi 3 part saja (progres 70 %) tidak dapat Ane selesaikan. Karena sibuknya pekerjaan Ane saat ini, sehingga Ane jatuh sakit. Untungnya part 3 yang belum ane rilis (cerita ori) masih Ane simpan. Dengan segala kerendahan hati Ane mohon maaf terpaksa part 3 cerita awal saja yang Ane upload. Sehingga part ini masih rawan dengan kentang goreng he he he. Tunggu aja klimaks nya di part 4.
:ampun::ampun::ampun:
 
Dukun Cabul ( Part-3)

Tanpa terasa dua minggu telah berlalu semenjak Aku berhasil mengetahui persekongkolan antara Pak Bowo atasanku dengan Wawan . Yang Aku dengar, Mereka akan membuat Keke menjadi seorang istri yang binal , Mereka juga ingin menikmati kehangatan Keke yang memang sangat menggoda. Kemudian rencananya, setelah puas mereka akan mempersembahkan Keke kepada Bos Dio mereka. Dari chat wawan dengan Keke yang Aku sadap, memang tidak ada chat yang yang bersifat mencurigakan. Tapi yang Aku tangkap dari percakapan mereka, terlihat Keke semakin nyaman dan semakin percaya kepada Wawan. Mungkin Keke murni menganggap Wawan sebagai sahabat sejati atau boleh jadi Keke menganggap Wawan sebagai saudaranya.

Keke juga sudah memperkenalkan Wawan kepadaku. Bahkan Wawan sudah beberapa kali bertamu ke rumah. Aku ikuti permainan Wawan dan seolah-olah percaya dengannya. Terkadang Keke minta izin untuk pergi seharian dengan Wawan untuk mencari tugas tugas kuliahnya. Aku tau Keke jujur denganku,karena kemanapun Dia pergi selalu dapat Aku awasi dan saat Aku Tanya kemana aja dia seharian dengan Wawan, jawaban Keke sesuai dan cocok dengan posisi yang Aku dapatkan pada aplikasi Relay di HP ku. Dan tidak jarang Aku menelpon Wawan dari kantor untuk menjemput Keke ke rumah kalau hari hujan, karena Wawan pergi ke kampus terkadang membawa mobil keluarganya. Aku pesankan dengan Keke, jika ada yang bertanya tentang Wawan, katakana aja dia adalah saudara. Bahkan Aku katakan dengan Keke bahwa Aku percaya dengan Wawan dan sering menitipkan Keke kepada Wawan untuk dijaga dan di lindungi jika dikampus atau dimana saja jika tidak ada Aku. Terkadang, Wawan menemani Keke hampir seharian dirumah. Namun, dari CCTV yang selalu Aku pantau memang tidak terjadi sesuatu yang mencurigakan. Keke pun selalu berpakaian sopan dan muslimah jika bersama dengan Wawan.

Dalam dua minggu belakangan ini, sebenarnya Aku sangat tidak sabar dan deg degan sekaligus terangsang membayangkan jika Keke berhasil ditaklukkan oleh mereka. Sebenarnya Aku ingin Keke menjalin hubungan yang spesial dengan Wawan ataupun dengan Pak Bowo atasanku. Aku ingin Keke menceritakan bahwa Wawan mulai berani menggoda, menyentuh bahkan menyatakan cintanya. Tapi harapan tetaplah harapan, namun belum juga terlaksana. Aku masih sibuk dengan fantasi liarku tentang Keke. Setiap Keke pulang diantar oleh Wawan selalu kekecewaan yang Aku dapatkan dari jawabannya. Keke bercerita sepulang dari kampus, toko buku, atau pulang dari warnet mereka langsung pulang tanpa pergi main dulu ketempat tempat karaoke, atau tempat hiburan lainnya.

Aku tak pernah menceritakan fantasiku kepada Keke. Aku terpaksa berpura-pura bahagia dengan kehidupan Keke saat ini. Biasanya Aku akan menjadi pendengar yang baik jika Keke sibuk menceritakan teman-temannya, tugas-tugas kuliahnya atau kegiatan yang dia lakukan bersama Wawan. Bahkan sering Aku pura-pura sudah tidur jika Keke masih sibuk bercerita di malam hari. Kalau sudah begitu, barulah Keke akan cemberut dan marah-marah denganku karena Aku sudah tertidur saat dia sedang asyik bercerita. Aku jadi geli dengan tingkahnya yang masih polos, manja , suka merajuk dan agak kekanak-kanakan. Kehidupan seks ku normal seperti biasanya, padahal…didalam hatiku yakin Wawan dan Pak Bowo suatu saat pasti akan berhasil menaklukkan Keke. Aku berkeyakinan sikap wawan yang sabar, tenang dan perhatian dengan Keke pasti merupakan rencana mereka untuk menaklukkan istriku yang cantik ini.

Sedangkan Pak Bowo, Keke juga sudah sangat mengenal sosok atasanku yang dikenalnya sebagai sosok “Bapak” yang baik dan perhatian dengan Keke. Pak Bowo Lelaki berusia 52 tahun ini sebenarnya sudah melajang hampir empat tahun, karena istrinya sudah meninggal. Pak Bowo memiliki empat orang anak laki-laki, Dua orang masih kuliah dan dua orang lagi sudah menikah. Pak Bowo juga sudah beberapa kali main kerumahku. Biasanya Keke tidak sungkan untuk berpakaian yang agak terbuka apabila berbicara dengan Pak Bowo. Bahkan tidak jarang, Pak Bowo membawakan hadiah- hadiah kecil untuk Keke apabila datang ke rumah, Namanya wanita, apabila diberi hadiah tentu akan girang bukan main…Aku sering tersenyum geli jika melihat ekspresi Keke yang kegirangan saat menerima hadiah dari Pak Bowo. Karena setelah menerima hadiah terkadang Keke bersorak dan setengah berjingkrak kemudian langsung memeluk dan mencium pipi Pak Bowo yang memiliki postur yang besar, kepala botak layaknya seorang anak kepada ayahnya. Pak Bowo biasanya dipanggil Abah oleh Keke. Aku tahu Pak Bowo sering menahan nafas dan jakunnya naik turun saat Keke memeluknya. Aku lihat pandangan mesum dari Pak Bowo sering terlihat saat Keke berjalan membelakanginya, mungkin dia membayangkan pantat bulat Keke jika tidak tertutup apa apa.

Sikap Wawan yang perhatian kepada Keke seperti Kakak dengan adiknya, dan sikap Pak Bowo seperti seorang ayah kepada anaknya membuatku menjadi bingung dengan rencana apa yang sedang mereka lakukan. Walau sejujurnya Aku ingin mereka menyentuh Keke, melecehkan bahkan memperkosa Keke didepan atau dibelakangku, sehingga fantasiku akan terwujud. Aku mulai ragu dengan rencana mesum yang Aku dengar ketika di toko buku dua minggu lalu. Jangan jangan kelinci yang mereka maksudkan bukan lah Keke. Bahkan dua hari yang lalu Keke asyik bercengkerama dengan mereka di ruang tengah rumah Kami. Keke terlihat sangat senang dan sibuk bermanja ria dengan Pak Bowo dan Wawan. Aku hanya banyak diam dan mendengar pembicaraan mereka yang menurutku kurang menarik. Kemudian Aku pura pura ngantuk dan pergi tidur ke dalam. Sesampainya di dalam kamar bukannya tidur tapi langsung mengecek CCTV yang ada di ruang tengah untuk mencoba mendengar dan melihat aktifitas mereka. Namun sekali lagi Aku kembali kecewa karena memang pembicaraan mereka hanya hal biasa dan tidak ada kata-kata jorok atau kata mesum yang ku dengar. Akhirnya karena bosan Akupun tertidur…Aku baru bangun setelah dibangunkan oleh Keke dua jam kemudian, Keke mengatakan bahwa Pak Bowo dan Wawan sudah pamit pulang. Untung program CCTV di HP ku terkunci otomatis, sehingga Keke tidak tahu bahwa Aku sudah mengintip kegiatan mereka bertiga. Ah…Biar di lain waktu akan Aku lihat apa aja yang mereka lakukan selama dua jam itu.

Di kantor, saat waktu istirahat Pak Bowo juga sangat dekat dan hangat denganku. Beliau sering curhat dan bercerita kehidupannya kepadaku. Aku pun banyak bercerita tentang kehidupan pribadi keluargaku terutama Keke kepada Pak Bowo. Bahkan beberapa bagian memang Aku sengaja untuk membicarakan secara detail dan rinci dengan Pak Bowo. Aku melakukan ini karena berharap Pak Bowo akan tertarik dan menggoda istriku, Yah…Aku memang suami yang aneh, hal paling pribadi rumah tanggaku juga Aku ceritakan kepada Pak Bowo. Tapi fantasiku tidak Aku sampaikan kepadanya. Karena Aku sangat menjaga “kredibilitasku” sebagai seorang suami. Tentu harga diriku akan jatuh dimata Pak Bowo dan Wawan jika Aku utarakan bahwa Aku ingin mereka menggoda dan menyentuh Keke. Aku menceritakan segala sikap Keke, apa aja yang dia sukai, yang paling dibenci Keke, titik lemah atau tubuh Keke yang paling sensitive bahkan cara merangsang Keke yang paling ampuh juga Aku ceritakan. Aku ingin Pak Bowo atau Wawan akan menggunakan jurus jurus yang Aku sampaikan untuk menaklukkan Keke. Aku jadi tak sabar menunggu momen tersebut. Saat bercerita tentang Keke, sering Aku perhatikan Pak Bowo seperti menahan nafsu dan pandangannya menjadi liar…He he he…Pak Bowo semakin terobsesi untuk mendapatkan Keke.

Malam ini, sudah duapuluh hari semenjak Aku menguping pembicaraan Wawan dengan Pak Bowo berlalu. Masih belum terjadi sesuatu dengan Keke. Aku jadi teringat tentang CCTV yang merekam aktifitas Keke dengan Pak Bowo dan Wawan saat Aku tertidur. Rencananya Aku akan mengeceknya langsung dengan laptop. Aku harus menunggu Keke tidur terlebih dulu agar Aku aman melakukan aksiku. Namun, saat masuk ke dalam Kamar, Aku lihat Keke sudah tertidur didalam selimutnya. AKu singkirkan selimut perlahan untuk memastikan apakah dia benar benar sudah tidur atau belum.

Duh…Keke…
Ternyata Keke tidur telanjang bulat dibalik selimutnya, Aku langsung konak melihat tubuh bugil yang sangat mulus Keke sedang telentang dan kakinya agak mengangkang. Aku melupakan CCTV yang akan Aku periksa. Dengan tergesa gesa Aku melapaskan semua pakaianku. Fikiranku langsung melayang membayangkan Pak Bowo dan Wawan yang menemukan Keke dalam keadaan tidur telanjang begini. Tanpa menunggu waktu Aku berniat akan langsung meremas, menindih dan menubruk Keke yang sedang tertidur tersebut. Namun, Saat tanganku mau meremas dengan gemas payudara Keke yang montok tiba tiba…

Mata Keke terbuka lebar, Dia tertawa lepas sampai bahunya berguncang guncang. Aku yang sudah konak sesaat hanya melongo melihat tingkah Keke. Tapi saat berikutnya Aku sudah berada diatas tubuh bugil Keke dan mencium bibirnya dengan rakus.
“Mama mulai nakal ya..beraninya pura pura tidur dan menggoda Papah…Awas Mama mesti dihukum” Kataku sambil kembali melumat bibirnya yang menggemaskan itu.
Sambil tetap tertawa lucu Keke berusaha mendorong tubuhku yang sudah terlanjur nafsu membayangkan fantasiku.
“ Iya, iya… Adek siap dihukum nantinya. Tapi dengerin dulu..Ada yang akan Adek bicarakan” Kata Keke berubah serius.
Aku diam sesaat, otomatis nafsuku jadi hilang seketika. Kemudian Aku bertanya dengan lembut kepada Keke.
“Emang Apa yang akan dibicarakan sayaang…dan…dan kenapa tadi ketawa gitu, apanya yang lucu”

Keke kembali tersenyum seperti menahan tawa.
“ habis tampang Papa lucu banget melihat Adek tidur bugil begini” Keke kembali tertawa geli.
“Cukup…puas udah ngerjain Papa ya…Awas nanti Mama memang harus dihukum nih” Kataku sambil mencolek payudara dan menggelitik perutnya yang bergoyang saat Keke tertawa.
“ Auwgh…Ampun Pah…Cukup, Geli.. ha ha ha. Iya ya…Maafin Adek “
Aku menghentikan gelitikanku, dan memandang Keke dengan serius.
“ Ayo…..Apa yang akan dibicarakan sayaang”

Keke menghadap ke arahku dengan posisi menyamping, matanya memandang tajam kearah mataku.
“Pah…”
“Hmmm…”jawabku
“ Hari Minggu depan, Papah sibuk nggak..”
“Sebenarnya sih…Papah memang sibuk hari minggu depan…Itu yang ingin Papah sampaikan ke Mamah, karena Papah rencananya akan jumpa klien untuk pengembangan perusahaan di sumatera.”
Ucapku mencoba mencari alasan. Karena biasanya kalau sudah nanya begitu , Keke ingin Aku temani untuk shoping atau jalan jalan. Atau Keke hanya ingin berduaan denganku dirumah. Namun, Aku punya agenda lain… Aku ingin kalau ada acara Keke diluar kampus, Wawan atau Pak Bowo lah yang akan menemaninya. Biar mereka tambah dekat dan memiliki hubungan yang spesial.
“Memangnya ada apa, kok nanya Papah sibuk atau nggak sih Ma..?” ucapku penuh selidik.
“ Jadi gini…Adek minta tolong Papa temenin Adek untuk konsultasi ke seseorang yang mengerti tentang supranaturan gitu.”
Sekarang Aku yang memandang tajam kearah Keke
“Tunggu dulu… dukun atau orang pintar gitu maksudnya ma…?”
“ Iya Pah” jawab Keke tidak berani menatap mataku.

Pikiranku langsung melayang dan menghubungkan kata kata Keke dengan rencana Wawan dan Pak Bowo. Apakah ini bagian dari rencana mereka…? Mengingat hal itu, kontolku langsung bereaksi dan mulai mengacung dan mengeras, tapi Aku sembunyikan di balik selimut, sambil berusaha menahan debaran nafsu yang mulai bergejolak didadaku. Dengan setenang mungkin Aku berkata sambil tetap memandang Keke dengan tajam.
“ Nggak salah nih Ma…Hari gini Mama masih percaya ama dukun dan hal yang berbau klenik kayak gitu..?”
Keke Nampak cemberut dan mulutnya dimonyongkan membuatku gemes dan kembali melumat bibir tipisnya.
Dengan sedikit mendorong tubuhku Keke mencoba menjelaskan kepadaku.
“Itu dia Pah, awalnya Adek juga tak percaya sama hal hal begituan tapi…”
“Tapi apa Mah…Apa Wawan atau Abah Bowo yang mengajak Mama untuk konsultasi…?” pungkasku dengan cepat.

Keke kemudian telentang sambil menutupi memeknya yang terekspos didepan mataku dengan selimut. Kemudian Keke mulai menceritakan rencana “konsultasi” nya itu.
“ide konsultasi Ini bukan dari Wawan atau Abah Bowo Pah…Mereka aja tidak tau sama sekali. Bahkan orang yang pertama kali Adek kasih tau ya Papa lah. Selama dua hari ini Adek berjumpa dengan seorang ibu-ibu dan seorang Bapak-Bapak misterius Pah. Tapi anehnya mereka memandang Adek dengan pandangan yang tajam kemudian berubah menjadi pandangan kasihan, kan aneh tuh Pah..Dan yang lebih aneh lagi mereka tau tentang beberapa rahasia Kita. Adek tentu jadi penasaran dan bertanya kepada mereka, namun mereka lari dan menghilang. Mereka mengatakan Adek harus sabar dan tegar untuk menjadi permaisuri seorang pangeran, tapi bukan pangeran dari golongan manusia Pah…Itu kata kata yang selalu mereka ucapkan …Adek kan jadi takut …Terus tadi siang mereka meninggalkan pesan pada kertas berwarna hitam berisi alamat suatu tempat. Dan mereka berpesan kalau Adek tak mau jadi permaisuri pangeran itu Adek harus konsultasi ke tempat yang ada di alamat itu, katanya mbah Ono sedang ada di kota ini untuk membantu pasien seperti Adek, tapi syaratnya Adek harus datang sendiri atau ditemani oleh orang lain selain suami. Mereka juga berpesan Papah tidak boleh diberi tahu tentang hal ini. Aneh kan…? Tapi Adek tak mau bohong, makanya Adek kasih tau aja sama Papah”

Aku yang mendengarkan cerita Keke jadi tersenyum dan girang di dalam hati bercampur nafsu, karena Ini pasti bagian dari rencana Wawan dan Pak Bowo. Karena Aku tau hanya Wawan dan Pak Bowo yang tau banyak tentang Keke dan kehidupan Kami. Aku juga sering memberikan bocoran bocoran rahasia tentang Keke kepada Wawan dan Pak Bowo . Hmmm… Baik lah Aku akan ikuti permainan asyik, mendebarkan dan penuh nafsu ini. Kemudian Aku meminta Keke memperlihatkan Kertas hitam yang berisi alamat yang dikatakan oleh orang orang misterius tersebut. Perasaanku bercampur aduk antara kaget, berdebar terutama perasaan nafsu yang menggelora, begitu melihat alamat yang tertulis di kertas hitam tersebut.

Sebenarnya alamat yang tertulis di kertas hitam tersebut adalah sebuah rumah seperti Villa di pinggiran kota. Aku sudah dua kali kesana karena mengantar dan melayani tamu perusahaan dari Malaysia. Waktu itu perusahaanku menyewa Villa tersebut, Aku bahkan sudah mengenal penjaga Villa itu. Aku manggut manggut dan fikiranku langsung bekerja untuk menyusup kedalam Villa tanpa diketahui. Karena Aku tahu kemampuanku dalam menyusup sungguh luar biasa he he he. Aku sudah tak sabar menunggu hari Minggu depan, berarti tinggal empat hari lagi. Aku tahu Wawan dan Pak Bowo telah mengatur segalanya dan berhasil memanfaatkan kelemahan Keke yang penakut dan percaya dengan hal-hal yang berbau mistis.

“ Mah…Ini kan Cuma konsultasi aja. Katanya tadi Papah tak boleh ikut. Ntar kalau Papah ikut malah mengacaukan segalanya” Kataku mencoba mencari alasan.
Keke memandangku cukup lama , seakan mencoba memahami kata kataku.
“ Tapi Pah…Adek takut kalau tak ada Papah..Ntar kalau ada apa apa gimana, padahal…Sejujurnya Adek penasaran tapi juga takut” Kata Keke Kalem

“ Udah deh Pah…nggak usah aja Adek kesana. Jangan-jangan hanya modus dari orang orang itu, sekarangkan banyak penipuan berkedok pengobatan Pah…”
Aku mulai cemas kalau Keke berubah fikiran dan tak mau datang kesana…Tentu fantasiku tak akan terwujud.
“Mah Kalau Mama tak pergi kesana, jangan jangan apa yang dikatakannya memang benar..Tentu Kita akan menyesal nanti..”

Kulihat Keke mengangkat wajahnya dan terlihat seperti berfikir.
“ Ah..Papah jangan menakut nakuti Adek dong..Adek kan Jadi takut. Karena Ibu Ibu itu bilang seandainya Adek tidak kesana, maka akibatnya Adek dan Papah berada dalam bahaya… Pah…gimana dooooong…” Kata Keke sambil memelukku dengan erat karena takut.
Aku menilai ketakutan Keke sangat beralasan, karena dari kecil dia memang tipikal cewek penakut dengan kegelapan dan hal hal yang berbau horror. Ditambah pengetahuan agama dari Keke juga tergolong dangkal, jadi akan mudah untuk memberikan gertakan melalui ketakutannya tersebut.

“ Emang kalau Mama kesana jam berapa sih.. siang atau malam Ma..?” kataku berusaha untuk mengurangi resiko Keke membatalkan untuk “konsultasi” nya itu.
“ Katanya siang Pah, jam 10 siang…”
“Kalau siang, menurut Papah tak apa lah… Tapi Mama jangan perginya sendirian biar Papa tenang” Kataku mencoba bersikap bijak.
Tiba tiba Keke duduk lalu berdiri dalam keadaan bugil sambil menapok kepalanya sendiri…
“Duh..kok Adek lupa ya , kan ada Wawan yang bisa nemanin Adek kesana. Biar ada yang jagain…Gimana menurut Papah..” Dalam Hati Aku bersorak kegirangan, bahkan kontolku mulai menggeliat lagi membayangkan Keke akan dinikmati oleh Wawan, Pak Bowo atau dukun itu, tapi perasaan itu tidak Aku perlihatkan.

“ nggak boleh Ma” Kataku menggodanya.
“Tapi Pah…Kenapa..? Bukannya …bukannya Papah sering bilang kalau Papah percaya sama wawan..” Kata Keke terlihat bingung sambil tanpa sadar mendekat kepadaku, sehingga memeknya begitu dekat dengan wajahku. Aku tak tahan, langsung Aku benamkan wajahku ke gundukan memeknya yang dekat dengan mulutku itu.
“auwwgh…” Jerit Keke karena tak menduga Aku akan mencium dan menjilat Memeknya yang begitu indah.
Kemudian Keke berusaha melepaskan pinggangnya dari dekapanku, lalu dengan berkacak pinggang dia mengomel dan marah padaku.
“ papah…Adek serius nih..Ayo jawab kenapa Adek tak boleh ditemani oleh Wawan…Ya udah Adek tak jadi lah konsultasinya..!”
Keke terlihat sangat jengkel karena Aku seperti tidak mempedulikan perkataannya.
“Mah… Maksud Papah Adek tuh nggak boleh pergi kesana sama Wawan jika dalam keadaan bugil begini He he hee…Nanti Wawan nya khilaf loh.”
Keke baru sadar jika dia berdiri sambil bugil didepanku, kemudian Keke segera berbaring dan masuk kedalam selimut.
“ Ih…Papah Jahat, siapa juga yang pergi dalam keadaan bugil. Papa ngaco ah…nggak lucu tau…”
Aku tersenyum geli, melihat tingkah Keke yang terkadang marah, ceria, meledak-ledak dan ceroboh tapi pintar dan berani membuatku semakin sayang dan cinta dengannya.

“Mah..Sebenarnya hubungan Mama sama Wawan itu kek mana sih…Jangan-jangan Mama suka ya sama dia.” Kataku mencoba menyelami perasaan Keke.
“ Papa nanya nya kok gitu sih… Papah meragukan cinta Adek ya…? Bukankah Adek dekat dengan Wawan juga atas ijin Papa, agar ada orang terpercaya yang akan membantu dan melindungi Adek sewaktu kuliah.” kata Keke dengan nada bergetar seperti kecewa dan marah denganku.
“nggak kok Mah..Maafin Papah….Papa hanya takut kehilangan Mamah…Papa yakin Wawan pasti memiliki perasaan cinta dengan Mamah. Karena Mamah cantik, putih, montok dan menggoda… Papah takut Mamah meninggalkan papa nantinya..”

Keke kembali memeluk dan mencium bibirku degan lembut.
“Dengar ya Pah…Jiwa raga Adek hanya untuk Papa Seorang. Jangan pernah ragukan itu”
Kulihat mata Keke mulai sembab dan… dan Hiks hiks hiks…Keke pun ku lihat mulai menangis tertahan…
Aku mendekap erat tubuhnya, Aku jadi menyesali perkataanku yang melukai hati istriku. Kemudian sambil membelai dengan lembut bahunya yang sedikit berguncang karena dia menangis, Aku usap rambutnya yang tergerai dan ku bisikkan kata-kata cinta kepadanya.

“ Mah…Maafin Papah…, Papa percaya kok sama Mamah. Tapi Papa penasaran deh…Apakah Wawan pernah menyatakan suka atau cinta sama Mama….?”
Keke masih tetap menangis, sambil membenamkan mukanya didadaku dia berkata dengan sedikit tersendat sendat.
“Maafkan Adek Pah…Wawan memang sudah berulangkali menyatakan cintanya kepada Adek. Katanya dia tak peduli walaupun Adek sudah menjadi istrinya Papa. Katanya…katanya Dia tergila gila dan akan menunggu sampai Adek cinta juga sama dia”
“Lalu bagaimana Adek menjawabnya…”
“Seperti kata Papah, Adek katakan bahwa Adek menganggapnya sebagai saudara atau sahabat, tidak lebih..! dan Adek katakana bahwa Adek sudah menjadi istri orang…”
“Terus…Dia bisa menerima jawaban Mama itu…? Kataku dengan cepat
“Awalnya dia kecewa berat Pah dan tidak bisa menerima kalau hubungan Kami hanya sebatas teman atau saudara gitu…Namun dua minggu belakangan ini sepertinya dia sudah bisa menerimanya. Dia tak pernah lagi menyinggung lagi hal itu.”

Dari cerita Keke sebenarnya Aku sudah terangsang mendengar bahwa Wawan tergila-gila dengannya. Kontolkupun sudah auto ngaceng, namun Aku tahan supaya Keke tidak curiga.
“Mah…Papa percaya kok sama Wawan…kelihatannya dia baik, sopan,perhatian dan sayang sama Mama”
“ Iya Pah..Wawan memang sangat sabar menghadapi Adek yang sering membuatnya sebel.”
Aku semakin sange membayangkan kebersamaan Keke dengan Wawan…
“ Mah, kasihan juga Wawan ya…Dia suka dan cinta sama istri orang..” kataku seakan bergumam untuk memancing reaksi dari Keke.
Keke hanya termangu dan memandang kosong ke dinding kamar. Sedangkan Aku masih penasaran dengan hubungan mereka.
“ Mah…Wawan tidak pernah kan berbuat tidak sopan atau kurang ajar sama Mama..Kalau iya biar kuhajar dia” kataku sok jagoan kembali untuk memancing reaksi dari Keke.
Ku angkat dagunya…kupandang matanya yang masih lembab oleh sisa sisa air mata..
“ Mah…kenapa diam, Mama baik baik aja kan…Maafkan Papa yang terlalu cerewet dan banyak bertanya tentang Wawan..”

Kembali guliran air mata jatuh dari kelopak mata Keke, dengan berat kulihat Keke berkata
“Pah…Maafkan Adek…”
“Loh…Kenapa emangnya Mah..? Kok minta maaf segala..”
“Papa janji ya, jangan marah jika Adek ceritakan tentang Wawan…”
Kepala kontolku mulai basah oleh cairan, karena pikiranku langsung merespon kata kata Keke.Aku terangsang hebat dan membayangkan bahwa Keke sudah pernah ngentot dengan Wawan..!
“ Ya…Janji…Papah tak akan marah..Apapun yang akan Mama katakana yang penting Mama jujur.”
“Pah…Sebenarnya….sebenarnya Wawan sudah pernah menyentuh Adek…”

Degh…!
Aku tak dapat mengendalikan diri sesaat. Kontolku berdenyut dan tegak maksimal. Imajinasiku langsung menjadi liar..
“ Ap…Ap…Apa Ma…? Mama sudah pernah ngentot dengan Wawan…?” sergahku dengan cepat.
“Papah…Siapa yang bilang ngentot…dengerin dulu jangan dipotong pembicaraan Adek” kata Keke kembali cemberut.
“ Jadi gini Pah…Kejadiannya sudah sebulan yang lalu… ketika pulang dari warnet udah malam dan Kami duduk duduk sebentar ditaman Kota, Wawan kembali menyatakan cintanya kepada Adek. Tapi selalu Adek tolak secara halus. Anehnya Dia tetap ngotot dan memohon mohon untuk mendapatkan sedikit perhatian dan hati Adek. Adek tak tau Pah…mungkin karena perhatiannya, kesabarannya dan sikapnya yang sopan membuat Adek terbawa suasana dan Adek jadi kasihan sama Dia. Sehingga malam itu…malam itu bibir Adek diciumnya Pah…!”

Aku terhenyak mendengar penuturan Keke..Aku sudah sangat Horny, Tapi sekuat tenaga Aku tahan…Aku takut seperti sebelum ini, yaitu spermaku akan langsung melakukan “tembak ditempat” Aku takut dan malu jika Keke tahu Aku ngaceng mendengar ceritanya. Sambil menahan birahi Aku kembali bertanya dengan hati hati kepada Keke…
“ Apakah hanya cium bibir atau ada yang lainnya sayaang…?” Kataku bergetar menahan nafsu. Untunglah kontolku sudah ku sembunyikan dibalik selimut.

“Papa jangan marah ya…malam itu Wawan juga meremas remas payudara Adek dengan lembut. Tangannya tanpa Adek sadari sudah masuk kedalam baju gamis Adek dari atas.”
Aku sudah tak tahan…Kemudian dengan cepat Aku bangkit dalam keadaan telanjang berlari menuju kamar mandi. Kemudian pura-pura kebelet pipis, Aku tuntaskan mengocok kontolku yang sudah sangat tegang….Dan…tiga kali kocokan saja, Crot croot croooot….Tuntas deh semua.
Setelah Aku kembali ke pembaringan…
“Papa ah…Adek lagi ngomong ditinggal begitu aja” rungut Keke terlihat kesal.
“ Maaf…Papa kebelet pipis tadi” kataku membela diri.
“Pah…Maafkan Adek Pah…Semua itu terjadi karena Adek kasihan dan terbawa suasana malam itu. Lagian Papa juga ngijinin Adek pergi berdua dengan Wawan untuk mencari tugas tugas kuliah. Tapi hanya sampai disitu kok Pah. Adek ingat Papa…Adek merasa bersalah…kemudian Adek hentikan perbuatan Wawan dengan mendorong, Sambil menegurnya. Diapun minta maaf …”
“ Iya sayaang… Papa nggak marah kok, tapi Papa cemburu…Namun Papa senang karena Mama udah jujur .” kataku meyakin kan Keke.
”Pah…”
“ Hmmm..”
“ Selama dua minggu ini Wawan tak pernah lagi bicarakan tentang cinta dan perasaannya kepada Adek..”
“Bagus lah Ma…Mungkin Dia sudah menyadari bahwa Mama sebenarnya cocoknya sebagai saudara atau sahabat dekatnya.”
“ Jadi Papa nggak marah..?” Tanya Keke hampir tak terdengar.
“ Ya nggak lah Mah…Papa percaya penuh sama Mama… Apapun yang membuat Mama senang, nyaman dan sukai, tentu Papa juga akan mendukungnya.”

Keke kembali memelukku dengan erat..
“ Terima kasih Pah…Adek sayang dan sangat mencintai Papah “
“I love you too Honey” jawabku dengan mesra.
“Pah…Jadi boleh nih Adek mengajak Wawan untuk konsultasi hari Minggu depan…?” Kembali Keke mengulang pertanyaannya.
“Boleh Mah…Tapi ada syaratnya..”kataku
“Apaan tuh Pah…?” jawab Keke penasaran
“ Mama harus mengajak Pak Bowo juga sekalian, jadi Mama perginya bertiga biar Papa Tenang”
Keke terdiam dan mencoba mencerna maksudku untuk melibatkan Pak Bowo dalam urusan ini.

“Iya Pah..Adek mengerti, Adek kan sudah menganggap Pak Bowo seperti Ayah. Jadi biar banyak yang jagain Adek. Iya kan Pah…?” kata Keke tiba tiba.
Aku hanya tersenyum mengangguk angguk mendengar kata kata Keke yang begitu polos menilai Wawan dan Pak Bowo.
“ Iya Mah…coba aja besok mereka Mama ajak, mudah mudahan Mereka bersedia..”

Keke kembali memelukku dengan hangat…Saat tangannya mencari dan mencari…Akhirnya tangannya menyentuh Kontolku yang kembali tegang mendengar kata kata Keke yang akan mengajak Wawan dan Pak Bowo.
“Aiiih…Kok otng Papah tegang sih…Hayo mikirin apaan tuh…” ledek Keke sambil meremas kontolku.
“Iya Mah…Habis bidadari papa yang cantik dan seksis ini udah bugil dan menggoda Papa dari tadi…siapa yang bisa tahan…”
Malam itu Aku mencumbu Keke sangat luar biasa.. Fantasiku yang sudah lama Aku inginkan akan terwujud dalam beberapa hari kedepan. Sehingga hal ini membuatku berubah menjadi monster seks bagi Keke. Bahkan Aku mampu mengantarkan Keke mendapat orgasmenya dua kali. Kami terkulai lemas sambil tertidur telanjang sampai pagi…
*****​
Setelah makan siang di rumah makan padang depan kantorku, Aku kembali masuk ke kantor untuk melanjutkan pekerjaanku yang lumayan banyak.Namun ketika Aku mulai menghidupkan laptop, tiba tiba muncul Keke, Wawan, dan Pak Bowo…!
“Pah…Adek Hebatkan, Wawan dan Abah bersedia menemani Adek untuk konsultasi hari minggu depan…” Kata Keke riang.
Aku memandang Pak Bowo dan Wawan… Mereka hanya tersenyum dan mengangguk kepadaku.
Duh….Aku kembali ngaceng….
Bersambung
Next Chapter : Dukun Cabul (part-4)
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Agan dan Suhu tercinta...
Dengan berat hati Ane sampaikan, bahwa rencana perampingan Part Dukun cabul menjadi 3 part saja (progres 70 %) tidak dapat Ane selesaikan. Karena sibuknya pekerjaan Ane saat ini, sehingga Ane jatuh sakit. Untungnya part 3 yang belum ane rilis (cerita ori) masih Ane simpan. Dengan segala kerendahan hati Ane mohon maaf terpaksa part 3 cerita awal saja yang Ane upload. Sehingga part ini masih rawan dengan kentang goreng he he he. Tunggu aja klimaks nya di part 4.
:ampun::ampun::ampun:
Gak masalah @elang75 , dan makasih updatenya...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
terima kasih hu, bikin penasaran terus ni cerita mantab
 
Bimabet
Jadinya masih ada part 4 ya hu? Hekekek

Ditunggu yaa ;)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd