Duduk sebentar Di sebelahku.
Bersama hening.
Biarkan aku mendekapmu dalam. Bukan untuk mengungkapkan betapa aku mencintaimu.
Hanya memukul sadar, bahwa suatu saat aku tak lagi mampu memelukmu.
Tetap duduklah Di sampingku.
Dan jangan berbicara.
Bukan aku tak ingin dengarkan suara indahmu.
Hanya ingin bisa mendengar jelas, suara hatimu, jika ternyata kamu tidak bisa lagi bersamaku.
Bertahan sedikit untuk duduk disampingku.
Lalu biarkan aku bersandar.
Sandaran dimana aku kembali menyerahkan hati yang telah remuk bersama waktu.
Dan kenangan.
Saat kita tertawa dalam canda
Saat kita Saling berikan perhatian
Saat kamu khawatir ketika sesuatu terjadi padaku Dan sebaliknya
Saat cinta membawa indah yang aku bangga ada didalamnya.
Atau
Saat bentakan bentakan terdengar ditelinga kala kita bertengkar
Saat tangis pecah dengan hati yang tersakiti
Saat cinta juga membawa perih yang datang bersamanya.
Sekarang raih tangan ini.
Biarkan aku membawamu berdiri.
Memberikan pelukan terakhir.
Mengantarkan kamu pergi dengan topeng senyum yang didalamnya tersembunyi tangis.
Jangan lupa. Lambaikan tanganmu Di persimpangan saat kita terpisah Dan berjalan menuju jalan kita masing-masing.