Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

(COPAS) Maafkan. . .

Wonxjelex

Suka Semprot
Daftar
30 Apr 2014
Post
16
Like diterima
22
Bimabet
1

Aku baru saja naik ke kelas 2 SMP saat aku mulai merasa ada yang salah dalam diriku (saat menceritakan ini usiaku sudah 16 tahun). Sebagai sisiwi SMP aku termasuk anak yang pintar.

Namaku Nirmala, panggilan sehari-hariku mala. Aku lebih suka bergaul dengan teman yang diatas usiaku, dan aku punya teman akrab yang masih tetanggaku, mereka
adalah mbak Inun 18 tahun dan mbak Riska 18 tahun. Mereka berdua saat itu masih duduk dibangku SMA kls 3.
Walaupun aku masih kls 2
SMP tapi mereka menganggapku sebagai teman baik, dan aku juga merasa beruntung karena
banyak hal berupa wawasan yang bisa aku dapatkan dari mereka berdua.

Suatu hari kami pernah ngumpul saling ngegosip dirumah mbak Riska, karena
kebetulan ortunya dan adiknya lagi bepergian kerumah pamannya. Kami bertiga banyak bercerita dan saling curhat sambil menikmati rujak yang kami buat sendiri.

Entah darimana awalnya mbak Riska bisa cerita tentang dia dan pacarnya, begitu juga mbak Inun, gak mau kalah menceritakan perjalanan cintanya dengan
pacarnya. Aku tidak tau sama sekali kalau waktu itu pergaulan mereka berdua sudah melewati batas wajar, dan aku menyadarinya setelah aku terjerumus akibat pengaruh pergaulan dan cerita mereka. Aku ingat waktu itu mbak Riska bercerita kalau pacarnya sangat menyayanginya dan sangat bangga punya pacar, begitu juga mbak Inun, yang mengatakan sungguh nikmat berpacaran. Waktu itu aku tidak tau sama sekali tentang arti pacaran yang sesungguhnya, karena usiaku masih hampir 14 tahun.

Kalaulah saat itu aku menyadari bahwa mereka bukanlah teman yang baik, mungkin aku tidak menjadi seperti sekarang ini. Aku merasa seperti menyesal dan seperti merasa ada yang lain pada diriku. Berkali-kali aku curhat menceritakan pada orang yang sudah dewasa tentang semua yang kualami, tapi tetap saja beranggapan bahwa aku yang salah.

Disaat acara ngumpul dirumah mbak Riska itu, ada hal yang membuatku selalu tanda tanya, ada hal yang membuat pikirannku selalu membayangkannya, dan aku semakin penasaran aja.

Menurut mereka berdua (yang saat itu aku tidak tahu sama sekali kalo mereka punya niat buruk padaku), cewek remaja itu dijaman sekarang gak jamannya lagi kalo belum kenal cinta, gak jamannya lagi kalo belum punya pacar. Dan mereka berdua juga sangat terbuka padaku, bahkan mereka cerita kalau mereka sudah tidak perawan lagi. Menurut mereka juga, sex itu indah, sex itu segalanya apalagi bila dilakukan dengan pacar.

Semua cerita mereka saat itu seolah membuat agar aku malu belum punya pacar. Aku bahkan saat itu diejek, dikatai kalo aku itu kurang pergaulan, walau aku sudah bilang umurku baru hampir 14 tahun, tapi malah dibilang kalo aku itu anak mami, anak pingitan dan tidak kenal dunia luar.

Sebagai gadis remaja yang sudah SMP aku marasa malu dikatain begitu, aku merasa gak senang kalo dibilang kurang pergaulan. Dan masih kuingat kalau ada kata-kata mereka yang katakan, bahwa aku tidak pernah punya cerita
gaul tentang pacaran dan nikmat pacaran. Dan aku lebih merasa terhina lagi saat mbak riska bilang, wanita itu belum dikatakan wanita kalo belum rasakan sex...wanita itu masih belum bisa dibilang wanita sesungguhnya, kalo belum menikmati sex.

Perkataan itulah yang buat diriku yang akhirnya menjadi pukulan berat bagiku. Aku tidak bisa bilang apa-apa saat mereka mengatakan itu setengah mengejek padaku, bahkan kuingat mataku hampir berkaca-kaca saat itu karena malu sekali mendengarnya. Mereka berdua sadarkan aku, kalo aku memang gadis yang tidak gaul alias kuper, gadis pingitan yang belum kenal cinta dan sex. Dan aku juga gadis yang belum bisa dikatakan wanita yang sesungguhnya, karena belum pernah merasakan atau menikmati sex.

Bersambung. . . . :-D
 
Terakhir diubah:
kayax dah pernah baca !
bapake lagi tidur, eh pura-pura ! trz ni cew mainin konti sampai main dimasukin sndsi. bener kgak ???
 
2

Sejak mendengar perkataan teman- temanku itu, setiap hari hanya perkataan itu saja yang ada dalam lamunanku, setiap saat teringat dan itu membuatku sedih. Aku jadi malu pada diriku sendiri (ternyata aku kuper). Dan sejak itu aku sering menghindar dari mereka berdua, karena kusadari diriku kuper.

Setiap hari aku melamun dan mengingat-ingat cerita mereka, mengingat cerita mereka tentang ciuman, cerita mereka tentang melakukan sex, cerita mereka cara memuaskan pacar mereka. Apalagi mereka bilang, buat apa punya wajah cantik kalo belum punya pacar dan belum tahu sex, belum rasakan nikmatnya sex. Kata-kata itu bila terngiang ditelingaku menyakitkan sekali. Dan aku gak mau jadi gadis yang kuper seperti yang temanku katakan, aku tidak mau jadi gadiskuper yang belum pernah rasakan sex. Dalam hatiku, aku harus punya pacar, aku harus bisa jadi wanita yang sesungguhnya, dan aku gak mau jadi penasaran terus menerus.

Maka sejak itu aku mimpi ingin punya cowok yang bisa jadi pacarku, tapi karena aku masih kls 2 SMP, sulit rasanya nemukan cowok yang bisa jadi pacar. Walau kuakui wajahku sangat manis dan imut, tapi bodiku gak begitu tinggi karena umurku 14 tahun kurang 2 bulan saat itu.

Hampir selama 2 bulan aku merubah penampilanku, aku sering dandan secantik mungkin (agar ada yang menaruh perhatian padaku). Tapi sampai 2 bulan aku belum juga menemukan pacar yang kuharapkan, bukan karena aku jelek, tapi gak mungkin aku yang agresif deketin cowok. Maka aku sampai putus asa, karena belum ada dapat cowok yang akantjadi pacarku. Dan sungguh ini buatku semakin malu pada diri sendiri.

Hingga disuatu hari, siang itu aku sudah pulang dari sekolah, sudah makan siang dan sudah beres-beres dikit pekerjaan rumah, dan tinggal nyantai mempercantik diriku yang memang manis dan imut. Aku mencari yang namanya sisir. Kucari dikamarku gak ada, kucari-cari dimana-mana juga gak nemukan. Akhirnya kucari dikamar bunda (bundaku kerja dari pagi sampai malam sebagai bisnis berlian).

Disana kutemukan sisir bunda yang memang punya alat-alat lengkap untuk merias diri. Dan sungguh ada sesuatu dalam kamarnya yang membuat aku sama sekali gak bisa mikir jernih, aku seperti terhipnotis, dan jantungku detaknya gak menentu. Saat itu kulihat ayahku sedang tidur diranjangnya (ayahku 39 tahun kerjanya gak menentu, tapi punya rumah kontrakan 5 pintu dibelakang rumah kami).

Kulihat ayah sedang tidur diranjang dengan hanya memakai celana dalamnya saja yang berwarna hitam. Aku langsung keluar kamar karena malu dan takut kalo nanti ayah terbangun dan melihatku ada dikamarnya.

Baru saja aku akan sisiran dalam kamarku, tapi bayangan ayahku yang sedang tidur dalam kamarnya teringat jelas dibenakku, dan sangat mengganggu pikiranku. Aku malah merasa jantungku makin berdetak kuat gak menentu. Dan kuakui pikiranku jadi jorok, jadi teringat cerita
temanku tentang sex.

Mungkin karena setan telah merasuki pikiranku dan rasa penasaran yang telah lama aku pendam, maka aku beranikan diri untuk masuk lagi kekamar ayah.

Langkahku pelan agar tidak didengarnya, dan saat aku sudah dipintu kamarnya, aku sempat berhenti, karena perasaan cemas takut kalo dia terbangun dari tidurnya. Hampir kuurungkan niatku waktu itu, tapi karena penasaran yang terpendam selama ini, maka aku melangkah mendekati ayah keranjangnya, ruangan kamar ayah tidak gelap juga tidak gitu terang kali. Dari jarak 1 meter dari ayah, aku berhenti melangkah, aku masih berdiri memandangnya, aku perhatikan matanya benar-benar tidur pulas. Aku pandangi tubuh ayahku, "gagah" batinku.

Lalu rasa penasaran semakin, waktu kupandang celana dalamnya, yang membuatku melangkah mendekatinya. Aku duduk pelan disampingnya membelakangi wajahnya, dan mataku selalu memandang arah paha dan celana dalamnya, yang saat itu kulihat agak mengembung. Tapi perasaan takut selalu mengingatkanku saat itu. Gimana kalau ketahuan ayah kalo aku ada duduk disampingnya.




Bersambung PAGE 2
 
Selalu kesel tiap ad cerita bersambung, tapi apa mau dikata... Namanya juga pembaca.. Lanjut suhu..
 
sambil nunggu dah terlanjur kentang
 
3

Sebelum tanganku memegang celana dalamnya, aku melihat kearah wajahnya untuk memastikan kalau ayah gak bangun dari tidurnya.

Pelan sekali kesentuh celana dalamnya. Karena rasa ingin tahuku yang begitu menggebu, kubuka celana dalam ayah dengan sangat berhati-hati sekali, aku takut sekali kalau sampai ketahuan. Dengan jari tangan kananku, aku berhasil turunkan cdnya walaupun cuma sedikit, dan ternyata tidak ada tanda-tanda kalau ayah terbangun. Dan kutarik lebih bawah lagi cdnya hingga nampak semua benda terlarang ayah, dan aku memang terkejut, rasa keingin tahuanku terjawab sudah, dan aku bukan gadis kuper lagi (karena sudah melihat sendiri alat sex laki-laki meski punya papaku sendiri).

Karena teringat cerita teman-temanku tentang sex, rasa penasaranku semakin. Aku kalau bisa jujur, saat itu benar-benar sadar akan apa yang aku lihat, aku merasa suka dengan melihat alat kemaluan ayahku. Mungkin inilah cara orang terangsang, cara teman-temanku menikmati pacaran dan sex. Dengan rasa takut dan hati-hati, aku pegang seperti menggenggam kemaluan ayah yang bagiku pertama kali melihat dan menyentuh kemaluan laki-laki.

Aku tau kalau saat itu kemaluan papa belum menegang, tapi aku juga tau ukurannya sangat gede. Aku suka melihatnya, jujur aku suka. Karena aku sudah merasa nafsu dengan apa yang kupegang, maka aku mencium kelamin ayah yang bernama kontol ayah.

Sebagai gadis usia 14 tahun mengakui kalau aku benar-benar suka melihatnya, melihat bentuknya, dan aku terangsang, apalagi aku sudah lama membayangkan seperti ini.

Sambil menggenggam kontolnya, kuciumin bagian atas kontolnya. Ada perasaan sayang dan suka aku menyentuhnya. Kuperhatikan bentuknya, bulu-bulu lebatnya yang tumbuh disekeliling pangkal kontolnya yang ukurannya sangat gede. Walau perasaan takut dan cemas selalu mengawasiku, tapi tidak menghentikan rasa penasaranku untuk terus menyentuhnya.

Tidak puas dengan hanya menciuminya...aku malah makin nafsu melihatnya, dan gak tau darimana datang rasa ingin mengemutnya.

Aku beranikan diri, aku masukkan kemulutku, walau hanya bagian kepalanya saja yang bisa aku emut, namun sudah cukup membuatku untuk menikmatinya. Aku benar-benar sudah gak kontrol diriku, aku juga heran kenapa ada rasa suka...dan kenapa nafsuku timbul sampai aku mau mengemut kontol ayah yang lagi tertidur nyenyak. Apakah karena badan ayahku gagah...apa karena aku sudah lihat kontolnya...sungguh sampai sekarang aku masih belum bisa nemukan jawabannya.

Dan diwaktu aku lagi asik emut-emut kontolnya, aku perhatikan dan rasakan, kok kayaknya kontolnya makin memanjang, makin membesar ukurannya, juga makin keras menegak. Dan melihat itu aku malah semakin nafsu dan sangat suka. Lalu karena kulihat mata ayah masih tetap tertidur, aku lanjutkan emut-emut bagian kepala kontolnya, karena hanya bagian itu aja yang bisa kuemut, ukurannya sangat gede.

Kira-kira 2 menit disaat ayah yang sudah menegang sangat besar itu aku emut-emut, aku merasakan seperti ada tangan yang membelai-belai kepalaku dan juga rambutku.

Aku tersadar...sangat terkejut, takut dan sangat malu. Aku tau kalau yang belai-belai kepalaku itu adalah tangan kekar ayahku sendiri.

"gawat... Ayah sudah bangun..." jerit batinku
dalam hati.

Langsung aku bergerak cepat,
kuhentikan mengemut kontol ayah...cd nya aku naikkan lagi menutup kontolnya dengan sangat cepat. Dan aku langsung berlari keluar kamar meninggalkan ayah diranjangnya, tanpa berani melihat kearah wajahnya. Karena aku sangat yakin kalau ayah sudah terbangun saat itu (terbukti dia telah belai-belai kepalaku ).

Aku masuk kamarku dan langsung menutup pintu kamarku. Aku terduduk ditempat tidurku dengan perasaan cemas dan takut, bercampur dengan rasa malu juga. Aku mengira kalau ayahku bakalan datengi aku kekamarku, tapi setelah kutunggu sekitar 5 menit, tidak ada tanda-tanda kalau ayah akan datang kekamarku.

Aku merasa lega dan rasa takutku mulai hilang. Setelah aku merasa semuanya aman, dibenakku masih teringat akan kontol, masih teringat aku sempat menyentuh dan mengemutnya.

Apakah yang terjadi selanjutnya???

Bersambung...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd