Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

'copas' bercinta dengan gadis bule

ketok_mejik

Semprot Baru
Daftar
20 Aug 2012
Post
27
Like diterima
5
Bimabet
Kejadian ini
benar-benar terjadi, di mana
saya mendapatkan suatu
pengalaman bercinta dengan
seorang gadis bule. Memang
dalam hal bercinta saya sering
melakukannya, tapi bercinta
dengan orang asing adalah
suatu pengalaman baru bagi
saya. Di mana saya yang baru
saja pindah dari negara
tercinta, Indonesia ke negara
Paman Sam, yang di kenal
dengan segala macam
kebebasan. Saya tinggal di
suatu kota yang kecil, yang
populasi penduduknya tidak
sebesar Jakarta, kalau saya
bandingkan sama saja dengan
daerah sukabumi.
Dua bulan sudah saya menetap,
akhirnya saya mendapatkan
suatu pekerjaan, sebenarnya
saya ke sini untuk sekolah, tapi
apa boleh buat saya harus
membayar uang sekolah itu
dengan biaya sendiri, memang
saya hidup dengan orang tua di
sini tapi biarpun begitu saya
juga harus bayar segala macam
yang saya gunakan di rumah.
Dua minggu sudah saya bekerja
di perusahaan laundry, dengan
gaji yang cukup lumayan, siang
itu terasa panas sekali, siang itu
saya sedang tidak mood untuk
bekerja, tetapi tiba-tiba bos
saya datang kepada saya, "Hey,
could you help me, tell her, what
she had to do".
"Ok", saya tertegun melihat
seorang gadis kulit putih
dengan wajah yang cantik,
manis, tubuh yang mantap,
buah dada yang menantang.
Lamunanku buyar setelah dia
memperkenalkan diri, "Hi, my
name Erika"
"Oh, you can call me Tha",
memang saya biasa
memperkenalkan diri dengan
nama singkat saya, karena kalau
saya perkenalkan nama lengkap
saya orang sini bingung untuk
melafalkannya.
Akhirnya saya tunjukkan
pekerjaan apa yang harus dia
kerjakan, sambil mencuri-curi
saya pandangi buah dadanya,
terkadang kalau dia bingung
saya ajarkan sambil memegang
tangannya. Hari berlalu, sebelum
pulang saya ajak Ericka ngobrol,
ya macam-macam lah, dia
sebelumnya bilang kalau dia itu
tidak mahir berbahasa Inggris,
lalu dia memberitahuku kalau
dia keturunan Puerto Rico. Ya,
memang agak susah ngobrol
dengannya. Dengan nada
bahasa yang sedikit aneh di
telinga, akhirnya saya
menawarkan jasa untuk
mengantarnya pulang, dia
setuju, lumayan jauh jarak
rumahku dengan rumahnya,
begitu sampai di rumahnya
saya di persilakan masuk,
ternyata dia tinggal di sebuah
apartmen kecil, dengan
ruangan yang kecil, sempit tapi
tertata rapi. Dia hidup seorang
diri, saya duduk di sofa yang di
depannya ada sebuah monitor
TV ukuran 20".
"Tha, anggap saja seperti
rumahmu sendiri, ambil aja
minuman yang kamu mau".
"Baik deh", dia melangkah ke
kamar mandi sementara saya
mengikutinya dari belakang
untuk mengambil 2 kaleng
minuman. Dia masuk ke kamar
mandi saya terus menuju ke
belakang, begitu saya ingin
kembali ke ruang depan saya
melewati kamar mandi yang
pintunya tidak tertutup rapat,
saya lihat Ericka sedang ganti
pakaian, betapa indahnya
tubuhnya ketika melepas celana
jeansnya dan menggantinya
dengan celana pendek boxer.
Lalu dia membuka BH-nya,
terlihat jelas gundukan buah
dada yang lumayan besar
dengan puting yang berwarna
merah kecoklatan, birahiku
sudah naik dari tadi, penisku
mengeras di balik celana, tiba-
tiba dia melirik ke arah pintu
dan saya langsung jalan
bergegas ke ruang depan
dengan rasa cemas takut kalau
dia marah.
 
Aku kembali duduk sambil
menenangkan diri, dia datang
dengan senyuman yang lebar,
terlihat jelas puting susunya
dari balik kaos ketat berwarna
putih itu.
"Tha, lagi ngelamun ya?",
tanyanya.
"Ah, enggak", jawabku sambil
mengarahkan pandangan
mataku ke arah TV.
"Such a lie, you were see me
naked aren, t you?", aku tidak
menjawabnya hanya senyum
kecil yang keluar dari mulutku.
"Tha, jangan berbohong deh,
kamu lagi ngelamunin gue kan",
kaget saya dia berkata begitu,
teringat saya pada pacarku di
Jakarta di mana kita sering
melakukan hubungan intim,
saya alihkan pembicaraannya.
Saya tanya, "Sekarang usiamu
berapa?".
"20 tahun", wah sama nih
dalam hatiku, saya bertanya
tentang kehidupannya, dia
cerita bahwa dia itu lari dari
orang tuanya yang ingin
mengawininya dengan anak
relasi orang tuanya, padahal dia
sudah mempunyai pacar, tapi
dia mengambil keputusan
untuk lari dan melepas
semuanya, dengan di bantu
temannya semasa kecil dulu, dia
mencoba bangkit dari
penderitaan yang dialaminya,
tidak sedikit penderitaannya,
dia juga pernah hampir
diperkosa oleh teman-teman
tempatnya bekerja dulu, tapi
untungnya keperawanannya
tidak hilang karena polisi
segera datang setelah ia
berteriak.
Tetesan air matanya mengalir,
saya hapus air mata di pipinya,
lalu saya belai rambutnya, dia
terdiam dengan mata terpejam,
dalam hati saya berkata kok
baru kenal begini, dia sudah
cerita macam-macam, akankah
akan berakhir dengan making
love, tanyaku dalam hati
"Tha", suaranya yang lirih
memanggil namaku, memecah
keheningan.
"Ya", balasku mesra.
"Eh, temenin gue dong malam
ini?", saya makin bingung,
pikiranku tidak menentu,
teringat paras wajah pacarku,
akankah saya menghianatinya?,
tanyaku dalam hati.
Serasa di bius saya
menyanggupinya, saya ambil
gagang telepon, saya beritahu
kalau saya menginap di rumah
teman. Lalu dia bangkit dari
duduknya menuju ke kamarnya,
ditariknya tanganku, dia
memintaku memakai celana
pendeknya dan juga kaosnya.
Lalu dia keluar dari kamarnya,
setelah mengganti baju
kuhampiri dia yang terbaring di
sofa, saya duduk di bawah
samping sofa, saya belai
rambutnya yang pirang, dia
memejamkan mata, saya kecup
keningnya. "Tha, Cium aku",
desahnya. Saya kecup bibirnya
yang mungil, bibir kami saling
berpagutan, tangan kananku
memeluk tubuhnya dari
samping, terasa hangat buah
dada yang menempel di
dadaku, aku turunkan
ciumanku ke arah lehernya lalu
ke buah dadaya, matanya terus
terpejam ketika tangan
kananku meremas buah
dadanya sebelah kiri, sementara
bibirku bermain di buah
dadanya yang sebelah kanan
yang masih terhalang kaosnya.
 
Lalu aku bangkit dan duduk di
sampingnya yang masih di atas
sofa, aku bangkitkan badannya,
kubuka kaosnya dan
kurebahkan kembali, terlihat
buah dada yang sudah
mengeras, kembali kumainkan
tanganku dan mulutku
mencium bibirnya, dengan
posisiku yang agak
membungkuk tangan kananku
meraba perutnya lalu turun
terus hingga akhirnya masuk ke
dalam celana dalamnya. Saya
raba dengan halus bulu-bulu
kemaluannya, saya turunkan
tangan kananku menuju liang
vaginanya. Ketika saya raba
clitorisnya dia mendekapku
dengan erat, saya mainkan jari
saya di clitorisnya, desahan dan
erangannya menghebat, lalu
kucoba memasukkan jariku ke
dalam liang vaginanya, sempit
sekali dan becek, kutarik
tanganku dan kulepaskan
ciumanku seraya itu aku
bertanya, "Ericka kamu masih
perawan?".
"Yeah, tapi jangan khawatir,
keperawananku akan
kupersembahkan kepadamu",
sambil kembali mendaratkan
ciumannya ke bibirku, dalam
hatiku baru pertama kali begini
di sini dapat yang perawan.
Permainan jariku di dalam liang
vaginanya membuatnya
semakin liar, tangan kirinya kini
mencoba meraih penisku yang
sudah dari tadi minta di
pegang. Kemudian dia bangkit
melepas celananya dan melepas
seluruh pakaianku. Kini kita
sudah tidak terbungkus sehelai
benangpun, aku rebahkan
diriku di lantai yang beralaskan
karpet, terlihat penisku
menegang, di raihnya penisku
di jilatinya, pertama hanya
kepalanya lalu dia masukan
penisku ke dalam mulutnya,
hanya setengah yang bisa
masuk ke dalam mulutnya, tapi
biar begitu aku sangat
menikmatinya, kuraih
bongkahan pantatnya, kini liang
vaginanya tepat berada di
depan mukaku, kujilati liang
vaginanya, terus kukulum
daging kecil berwarna merah
yang menyempil keluar kujilati
terus, sampai pada akhirnya dia
mengerang hebat, hisapan
terhadap penisku semakin erat,
buah dadanya mengeras,
tubuhnya tegang aku tahu
kalau dia itu ingin orgasme,
terus kujilati sampai akhirnya
dia teriak kecil dengan nafas
yang terengah-engah, kuhisap
semua cairan yang keluar dari
liang vaginanya sebagian
menetes di pipiku.
Dia terlihat lelah lalu
merebahkan diri di sampingku,
kubiarkan dia mengatur
nafasnya, kusodorkan soft drink
ke arah mulutnya.
"Capek", tanyaku.
"Belum, terusin aja Tha",
jawabnya.
Lalu aku naik ke atas tubuhnya,
kucium bibirnya sambil
mengarahkan penisku ke liang
vaginanya, kugesekkan penisku
lalu kudorong pelan, dia
mengerang kesakitan, kutahan
posisi penisku lalu kucoba
perlahan-lahan mendorongnya,
erangannya sudah tidak
kupedulikan lagi sampai pada
akhirnya batang penisku masuk
semua, sengaja kudiamkan
sebentar penisku yang sudah
masuk seluruhnya, lalu kucoba
menariknya dan
mendorongnya, erangannya
terus terdengar selama dua
menit, lalu berubah menjadi
desahan-desahan yang di
bisikkan di telingaku, aku tak
hanya terdiam sambil terus
menaik-turunkan pantatku,
kucium bibirnya, kerasnya lantai
membuat kami tidak nyaman,
lalu kugendong dia tanpa
melepaskan penisku menuju
kamarnya. Dia terus
menggoyang pantatnya ke kiri
dan ke kanan, nikmat sekali
dalam hatiku lama juga aku
tidak merasakan seperti ini,
kurebahkan tubuh kami di atas
kasur, lalu kami merubah posisi
kini aku berada di bawah, kini
dia menggoyang pantatnya ke
kiri dan ke kanan, lalu dia
mengerang kembali dengan
hebat, dia kembali orgasme,
kurasakan penisku di pijat
lembut di dalam vaginanya.
Kembali aku naik ke atas
tubuhnya yang sudah kelelahan,
kembali kuayun pantatku, aku
merasakan badannya kembali
menegang, begitu juga
tubuhku, kontraksi antara
vaginanya dengan penisku
semakin nikmat saja, akhirnya
kami berdua mencapai puncak
orgasme.
"Thaa oh.., aahh", desahnya
tertahan.
"Aku nggak kuat lagi, mau
keluar", kami berdua keluar
bersamaan, kutekan lebih dalam
lagi, nikmat sekali rasanya.
Ketika aku ingin mencabut
penisku dia menahannya sambil
berkata, "Terima kasih Tha,
kamu sungguh luar biasa".
"Kamu juga hebat".
Akhirnya penisku tetap
tertanam di dalam liang
vaginanya sampai pagi, pagi
harinya aku bangun, penisku
juga bangun, lalu kami bercinta
lagi, hari itu kami tidak
berangkat kerja, tapi kami tetap
"bekerja" sampai sore.
Sampai sekarang kami tetap
berhubungan, dia juga tahu
tentang pacarku, tapi dia tidak
peduli akan hal tersebut, yang
kita pikirkan saat ini hanyalah
kenikmatan semata.
.....TAMAT
 
Bang Ketok, coba buat cerita sendiri yaa ... Anda Pasti Bisa.:semangat:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd