Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Co-Worker - Real Story

"I dont care, we loss nearly 6 million dollar because yur stupid boys misread the fucking financial statement, and you let your boys to make that stupid mistake by not letting me know before I sign the document. I dont care, if I cant recover the money, I'll sue you"

Brakkkkkk ... suara gagang telpon ditutup dari seberang sana, lebih tepatnya dibanting. Aron, bule ausie itu ngomel2 ngga karu-karuan gara-gara ada perusahaan yang baru dibeli ama perusahaannya, ternyata perusahaan itu ada utang ke pemegang sahamnya yang dulu. dan setelah deal selesai, si pemegang saham yang lama nagih utang nya ke si Aron ... resek banget si emang.

Bukan komplain yang pertama sepanjang karirku di kantor konsultan ini, tapi yang ini weewwww dia ancam mau ngesue kantor. Agak kesel juga, tapi musti jaga tensi dan pikiran, biar tenang cari solusi gimana cara beresin masalah ini.

Awal muasal cerita, kantorku adalah business consulting firm, kita kasih advis ke klien-klien yang mau invest dan bisnis di Indonesia. Aku jadi salah satu director utk advisory services, punya 8 team members, sebagian besar perempuan, masih muda2 usia antara 23 - 30. Aku sendiri sekarang umur 34, ga beda jauh sama member team kerjaku. Filenya si Aron sebenernya bukan aku yang handle secara langsung, karena kebetulan lagi numpuk banget kerjaan, jadi salah satu managerku aku minta jadi person in charge, Nani namanya. Dia masih muda, 29an kalo ga salah, lulusan terbaik kampus negeri di Bandung, trus lanjut s2 di Singapore. She's very smart, energetic, hardworker, yet punya look yang sempurna. cantik, sexy tapi classy at the same time.

"Nani, pls to my office", aku kirim wa ke dia.

"Sure, in a mnute"

Sambil nunggu Nani ke ruanganku, aku print emailnya si Aron yang isinya komplenan semua, walau bahasanya ngga se-amit2 di telp.

"Pagi ... morning pak. anything i can do?" Nani datang langsung masuk ke ruanganku yang emang selalu ngga pernah dalam keadaan pintu tertutup.

"Nani, coba lo baca dulu ni emailnya si Aron, masih inget kan ama dia? Aussie yang beli Pasfo, pabrik kimia di Karawang itu. coba baca dulu, trus lo jelasin kenapa bisa kaya gitu?"

Nani agak sedikit gugup dengar intonasi suara ku yang flat tanpa ekspresi, beda ama biasanya yang selalu warm dan friendly ke semua team.

"Ok pak, let me see it first" Nani ambil print2an email itu sambil duduk di kursi di depan mejaku. Sambil pura-pura baca dan ketik2 di laptop, aku curi-curi liat Nani yang lagi nunduk serius baca 5 lembar A4 yang berisi emailnya Aron.

"Ahhh ini perempuan, cantik banget si dan elegan" batinku. Aku sering ketemu perempuan yang cantik atau seksi, tapi Nani ini, a unique composition. Hari ini - karena Jumat - dia pake celana jeans biru dan kaos ketat (apa si istilah modisnya aku ga tau hehehe) warna biru laut dengan V neck yang agak renda dan dipadukan ama vest hitam. Rambut panjang se punggung dibiarin terurai tanpa ikatan, bikin tambah tambah deh.

Nani masih sibuk baca kertas2 itu, sejurus kemudian dia senyum sambil masih terus baca.

wussssss ... dia tarik nafas dalam2, sebelum akhirnya mendongakan kepala menatap aku sambil mulai bicara.

"Pak, kita udah disclose semua informasi tentang shareholder loan itu ke Steve, si lawyer yang dia appoint buat ngedraft semua perjanjian dan semua urusan legal sampai closing. Di laporan kita, bagian itu kita masukin jadi redflag, karena jumlahnya yang emang besar banget pak. Di beberapa confrence call, saya remind Steve, di situ juga ada Aron, kalau loan ini ngga bisa dianggap hilang gitu aja, harus ada treatment secara spesifik biar dia ngga muncul lagi jadi beban di bukunya Prafo ... bla bla bla bla".

Nani menjelaskan duduk permasalahan secara panjang lebar, detail dan precise.

Aku mendengarkan penjelasannya sambil menikmati pemandangan indah di depan meja kerjaku. "Nani .. anjrit cantik banget si lo" .. ga tahan buat kasih pujian walaupun (masih) dari dalam hati.

"Ahhh well said Nan. Kalau emang kaya gitu kondisinya, no need to worry lah. You did a great job Nan"

"Thanks pak, saya belajar banyak dari bapak cara handle project semacam ini. You teach me well"

Nani, ga salah deh aku jadiin kamu senior manager di divisi ini, she will be my rain maker soon.

"Nan, minggu depan gw mau temuin si Aron di kantornya di Singapore. Lo ikut gw ya, kira2 kita stay di sana 3 atau 4 hari aja"

"siapp pak boss .. will do" ahhh kali ini dia senyum lebar tanda dia udah plong lega.

"Ok deh, please carry on, silahkan lanjutin kerja. btw, kamu hari ini looks very beautiful"

Nani agak membelalakan mata sambil nahan senyum lebar setelah denger anak kalimatku yang terakhir. karena setelah 6 taun join jadi timku, baru kali ini aku secara verbal muji kecantikannya dia.

"Aduh kaget saya pak dipuji begitu. Saya lanjut ya pak" dia ngomong sambil senyum dan wait wait ... pipinya kok jadi memerah .... ahhh Nani Nani

"saya lanjut dulu ya pak" dia bangun dari tempat duduknya terus jalan keluar ruangan.

.......

to be continued

Next .....

"Nani, lo ga masalah kita reserve rooms yang connecting door?"
Lanjut gak nih?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd