Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

closed

Premisnya menarik, jarak umurnya ngga jauh-jauh banget hahaha. Semoga ada hilal updatenya...
 
Cerita ini adalah cerita tentang aku dan teh rin yang sampai saat ini pun aku bingung menyebutnya apa. Pacar bukan, istri bukan, tapi sudah dua tahun ini tubuhnya sudah kumiliki. Aku merupakan seorang guru di sebuah sekolah swasta yang berlatar islami. Teman guru perempuan dan karyawatinya semua berhijab lebar, tak terkecuali teh rin. Teh rin, adalah salah satu karyawati di bagian tata usaha. Dan di sekolah, aku tak banyak berinteraksi, berbeda ketika saat di ranjang. Saat ini, teh rin sedang tertidur lelap dengan senyum lebar, setelah aku senggamai dia sejak sore tadi dan ku tumpahkan mani di vaginanya yang sempit. Inilah kisah kami..

Aku dan teh rin, sudah sangat lama kenal. Sering bertemu walau tak banyak ngobrol. Dia bertugas di bagian keuangan, dan aku berinteraksi dengannya jika ada perlu saja. Aku tak menyangka teh rin kini jadi pemuas birahiku setiap waktu. Yang aku tahu sebelumnya, ia adalah seorang janda yang ditinggal mati oleh suaminya. Mungkin hausnya birahi teh rin, menjadi alasan kenapa dia tidak pernah menolak jika aku nikmati. Walaupun, tak pernah sekalipun ia minta lebih, apalagi dinikahi.

Teh rin, adalah perempuan alim, pendiam dan tertutup. Tak banyak orang yang bisa ngobrol dengannya. Termasuk aku waktu itu. Aku dengan dia terpaut usia yang lumayan jauh, beda enam tahun, dia lebih tua. Sebelumnya memang aku sekilas mengagumi keanggunan dan kecantikannya. Namun, aku tak pernah terpikir untuk mendekati apalagi menikmatinya. Aku punya nomor hp nya sejak lama, namun dari 7 tahun kenal baru dua tahun ini chatnya memenuhi hp ku.

Awalnya bermula dari keisenganku membuka aplikasi Tantan, aplikasi pencarian pasangan secara online. Banyak cewe yang match denganku di aplikasi ini, dan tak jarang berakhir dengan menikmati vaginanya di hotel atau di kosan. Kebiasaanku, mencari perempuan yang rentang usianya 37- 50 tahun, padahal aku sendiri baru 27 tahun. Biasanya di usia itu, banyak janda yang mencari pasangan dan tak sulit untuk meminta bersenggama. Sekali match dan intens chat, ngajak jadian dan minta malam pertamaan. Permintaan untuk bersenggama, tak banyak penolakan, karena kebanyakan tak banyak pikir juga karena sudah bukan perawan. Ah, aku selalu puas jika sudah menikmati vagina janda ini, rasa dan sensasinya tak pernah mengecewakan.

Suatu waktu, saat aku sudah memutuskan beberapa hubungan dengan mereka, biasanya diputuskan karena selain sudah puas aku pake, mereka mulai menuntut ingin dinikahi. Aku belum ingin menikah, masih ingin bertualang. Aku mulai mencari match baru, hingga akhirnya aku menemukan seseorang yang tak asing lagi dilihat: Teh Rin! Aku sempat kaget dan ragu, namun aku beranikan memijit tombol love, dan... MATCH! Aku seketika kaget, dia ternyata memberikan love juga padaku, entah ngasal atau sengaja, yang jelas aku mulai berpikir bagaimana cara untuk melanjutkan kecocokan ini.

Setelah match, aku coba chat duluan padanya. “Hey Teh Rin!” cukup lama berselang, dia membalas.

“Eh, aa.. kenapa ada disini”.

“hehe iseng aja”

“Hihi, lucu juga bisa ketemu temen kerja disini”

“Iya, aku jg kaget ada teteh disini”

“Aa cari apa disini? Cari cewe yaaa..”

“Hehe, ya iya atuh teh, masa disini cari cowo”

“Hhaha,.. aneh ih chat di sini, WA aja atuh a..”

“Boleh emang?” tanyaku

“Boleh atuh a, sapa tahu cocok..hhi” degg... melihat balasannya aku mulai nyut-nyutan, dan aku putuskan untuk meneruskan kesempatan berharga ini.

Akhirnya aku mulai chat di WA dengan Teh Rin. Ternyata saat chat, Teh Rin cukup terbuka dan sering bercanda. Aku jadi tak canggung lagi ngobrol sama dia, dan sedikit goda-menggoda. “Teteh Cantik atuh, kenapa nggak nyari suami lagi??” tanyaku di suatu percakapan yang cukup pribadi.

“Belum mau a, eh maksudnya teteh pengen.. tapi masih belum kepikiran”

“Pengen apa hayo teteh, hhi..”

“Ya pengen nikah atuh..”

“Pengen nikah apa pengen...”

“Apaaaa ihh.. kaya yang udah tahu aja"

“Ya tahu atuh teh, kan mesti belum nikah, sinyal mah udah kuat..”

“Hihi dasar..” itu saja jawabannya. Aku bingung saat itu, krn takut malah dia menjauh. Mengingat, kita berada di tempat kerja yang sama. Aku mencoba untuk menulis topik yang lain, agar tidak jadi canggung. Saat aku mengetik, lalu dia kulihat mengetik sesuatu, dan

“Iya a, teteh ngerasa pengen itu juga, tapi pengen sm orang yang tepat” duar, aku langsung panas dingin.

Dengan tenang aku balas, “aku ngerti atuh teh, udah lama teteh sendiri, pasti udah pengen banget ada yang menikmati..”

“Iya, a..kosong rasanya, dulu teteh bisa d bilang hyper a, skrg gak ada yang make, teteh rindu banget..” wah lampu ijo ini kayaknya, pikirku.

“Biasanya kalau lg pengen gitu teteh ngapain?” iseng aku tanya.

“Ya sa aya aya weh a.. (seadanya saja a)” jawabnya sambil kirim emot nyengir. Aku mulai kejar ke arah menjurus.

“Sa aya aya gimana teteh? Pake jari?”

“Huum,”

“Pakai timun?”

“haha.. pernah..hhi.. aduh malu aa.. jangan bilang-bilang yaa”

“hhi, gapapa teh.. terus pake apalagi?”

“Seringnya pakai botol parfum a, udah ih malu aa..”

“Hihi, gapapa atuh teteh,, kali aja aku bisa bantu?”

“Hah? Maksudnya?” degg, aku mulai panik dengan jawaban itu.

“Eh engga, aku bercanda tehh..hhe”

“gapapa a, teteh kaget.. aa,,eemmh.. mau?”
Setia menunggu update
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd