Ngapain ke gunung om? Di gunung ada apa? Ada orang yang bisa menjamin masalah ente bisa selesai?Pengen nya ke gunung aja hu. Lebih murah n penuh inspirasi cuma karna si bangsat yang bernama corona ini, akhir nya di tunda pendakian nyaa
Padahal itu saran nya udah bagus loh untuk pergi ke sexolog. Dengan datang ke sexolog kan bisa dicari tahu asal mula permasalahannya apa. Selama ini ente yang mengeluh, tapi bisa jadi awal mula masalah nya justru ada di ente sendiri. Entah itu karena ente selalu mengincar kepuasan ente sendiri yang akhirnya wife hanya menjadi objek pemuas sex, atau mungkin wife 'belum kenal' sex dan menganggap bahwa sex itu ya cuma penetrasi lalu selesai. Di sexolog nanti bakal jelas masalah sebenarnya ada di siapa dan apa.
Soal momongan, udah di test belum? Test kesuburan. Dua-duanya yah yang di test, jangan wife aja. Dari kata-kata dokter boyke sebagian besar pasangan yang belum punya momongan ketika test kesuburan pasti cuma istrinya yang di test, suaminya merasa dirinya baik-baik aja dan merasa masalah ada di istri. Padahal bisa jadi masalah justru ada di suami.
Intinya komunikasi itu hal utama, kalau komunikasi terhambat coba cari penengah yang kompeten. Masalah keluarga ya penengah nya itu psikolog/pakar pernikahan, masalah sex ya penengah nya sexolog.