Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Clara Stories

Status
Please reply by conversation.
Part 4




Seorang gadis cantik sedang memandang keluar dari arah jendela kamarnya. Gadis itu yang tak lain dan tak bukan adalah Clara. Sudah beberapa malam ini Clara tidak bisa bobo cantik. Pikirannya masih terbayang-bayang akan kejadian pada hari itu. Hari dimana dia mengutuk ke bodohannya, hari yang ingin di rubahnya kalau hari itu bisa diulanginya kembali. Bagaimana bisa Clara jadi seliar itu. Bahkan Clara bisa saja kehilangan kegadisannya. Lagi-lagi Sapto berhasil memperdayainya, membuat dirinya terbawa nafsu birahi. Bahkan kali ini Bagas juga ikut melecehkannya. Tetapi apa bisa mereka di bilang melecehkannya. Karena Clara juga ikut menikmatinya. Clara tak menampik merasakan gejolak birahi saat mendapatkan rangsangan-rangsangan dari Sapto dan juga Bagas. Sensasi itu belum pernah dirasakannya. Clara hanya diam saja saat bagian tubuh atasnya di telanjangi, membuat payuadaranya jadi terekspose, Clara juga membiarkan kedua asetnya itu menjadi mainan buat Bagas dan juga Sapto. Bahkan Bagas sampai mengulum kedua putingnya secara bergantian dan meninggalkan beberapa jejak cupangan merah pada gundukan payudaranya. Mengingat-ingat kejadian itu memang membuat Clara bersedih namun anehnya setelah itu ada gejolak birahi yang dirasakannya. Clara jadi ingin merasakan sensasinya lagi. Dan akhirnya Clara memulai kembali bermasturbasi. Kedua tangannya dengan cepat bergerak menelanjangi dirinya. Lalu tangan-tangan itu kembali bergerak mengukuti pikiran liarnya. Menyentuh area-area sensitifnya, merangsangnya hingga membuat Clara sampai pada orgasmenya.

Setelah kejadian itu Clara jadi suka menyendiri saat berada di kampusnya. Clara terlalu malu untuk bertemu dengan teman-teman dekatnya. Sapto juga beberapa kali mencoba untuk mendekati Clara. Namun Clara berusaha untuk menjaga jaraknya. Sehingga membuat Sapto semakin sulit untuk menghubungi Clara. Sapto sudah melakukan beberapa cara untuk bisa kembali mendekat kepada Clara namun tak ada yang berhasil. Begitupun Bagas yang semakin penasaran untuk merasakan kenikmatan tubuh Clara. Bagas meminta Tyas untuk membujuk Clara agar Clara mau di ajak jalan bareng lagi, sehingga Bagas bisa mencuri-curi kesempatan di dalam kesempitan. Permintaan Bagas hanya diiyakan saja oleh Tyas namun enggan untuk dijalankannya. Permintaan Bagas membuat Tyas semakin kesal kepada Clara. Tyas merasa Bagas kini lebih menginginkan Clara dibandingkan dirinya. Tyas juga merasa Clara seperti teman makan teman karena berniat mengambil Bagas darinya. Tyas berubah jadi jutek kepada Clara. Tyas bahkan menceritakan kejadian hari itu kepada para sahabatnya. Tyas mengatakan bahwa Clara aslinya adalah cewek binal dan suka merebut pacar orang. Clara juga dibilangnya suka menggoda dan membuat mupeng pacarnya Bagas. Namun Nindi dan Sarah tidak mempercayainya begitu saja. Karena mereka juga mengenal Clara. Mereka hanya tak menyangka Clara sampai berani mengumbar auratnya dan bertindak sejauh itu. Clara memang berpacaran dengan Sapto. Wajar kalau mereka melakukannya berdua, Namun melakukan adegan mesum bersama Tyas dan Bagas, seperti bukan diri Clara yang mereka kenal. Tuduhan Tyas seperti mengada-ada dan Tyas hanya sedang dilanda kecemburuan saja. Itu pasti karena Bagas nepsong melihat kemolekan tubuh Clara. Itu opini Nindi dan Sarah. Melihat ketidakpercayaan dua sahabatnya itu membuat Tyas jadi semakin kesal. Tyas jadi semakin membulatkan niatnya untuk membalas dendam kepada Clara.

Perubahan Clara mulai dirasakan oleh para sahabat-sahabatnya. Clara jadi sulit untuk diajak nongkrong bareng. Clara merasa tak nyaman saat bersama para sahabatnya terutama pada Tyas. Clara tidak enak hati saat bertemu Tyas. Clara tahu apa yang Tyas rasakan karena Clara merasakan perubahan sifat Tyas yang jadi jutek kepadanya. Tyas pasti cemburu terhadap dirinya. Clara sudah minta maaf kepada Tyas, walaupun Clara tak bersalah. Clara tak ingin hubungannya menjadi buruk dengan Tyas. Namun Tyas seperti tak meresponnya. Aktivitas Clara kini jadi monoton hanya kuliah lalu pulang kerumah saja. Clara mencoba menyibukkan dirinya untuk membaca buku pelajaran dan buku novel yang telah di belinya. Awalnya Clara memang bisa menyibukan dirinya, Namun lama-lama Clara pun mulai bosan dan merindukan candaan bersama para sahabat-sahabatnya. Clara pun berinisiatif untuk memperbaiki hubungannya terlebih dahulu dengan Tyas. Namun mengingat reaksi Tyas kemaren membuat Clara jadi berfikir ulang. Clara akhirnya memberanikan diri untuk bertemu dengan pacarnya Bagas dan meminta bantuannya untuk membujuk Tyas agar mau berbaikan dengan dirinya.

“Centlingggggggg”suara BBM Bagas

“Gas, gue pangin ketemu”bunyi pesan Clara di HP Bagas.

“Boleh, mau meet up dimana?”balas Bagas

“Hmmmm, di mall aja tapi jangan bilang sama Tyas ya”balas Clara

“Sip, tuan putri”balas Bagas

Di sebuah Mall...

Clara sedang mengobrol berdua dengan bagas di salah satu restoran di sebuah mall di kota Bandung.

“Ra, kok lo diem aja. Apa yang mau lo omongin”ucap Bagas memulai pembicaraan

“Hhhm, gue sebenernya rada malu mau ngomongnya Gas”ujar Clara

“udah ngomong aja Ra. Selow ajalah”ujar Bagas

“gini Gas, gara-gara kejadian itu Tyas jadi marah sama gue”ujar Clara

“Tyas cemburu Gas gara-gara lo nakalin gue”ujar Clara dengan rona wajah memerah

“Oh, jadi Tyas marah sama lo Ra. Gara-gara gue grepein sama nenenin toked lo”ujar Bagas

“Hustt Gas. Kok lo ngomongnya vulgar sih. Iya jadi gue mau hubungan gue sama Tyas jadi kayak dulu lagi. Lo bantu gue dong. Lagi salah lo juga sih pake nakalin gue”ujar Clara

“lah Ra, siapa yang nggak nepsong ngeliat tubuh indah lo itu. Terus lo ketemu gue cuma mau ngomongin itu doang, kirain mau ngajakin gue ngedate”ujar Bagas

“Iih kepedean lo Gas, iya gue cuma mau ngomongin itu aja”ujar Clara

“hahaha, kenapa lo nggak ngomong langsung aja sama Tyas”ujar Bagas

“ya kalau Tyas bisa diajak ngobrol mah gue nggak mau meet up sama lo keles. Tyas jadi jutek sama gue”ujar Clara

“kacian”ujar Bagas

Mereka berdua pun mulai asik mengobrol. Bagas sesekali mencuri-curi pandang ke arah tubuh Clara. Clara hari ini mengenakan pakaian yang cukup sopan yaitu kaos lengan pendek di padukan dengan celana jins panjang. Namun Bagas menatapnya dengan arti yang berbeda. Sejak melihat secara langsung keindahan tubuh Clara. Bagas sangat sulit untuk menyingkirkan pikiran mesumnya kepada Clara.

“Gas, jadi gimana lo mau bantuin gue nggak”tanya Clara

“Gimana ya Ra, Tyas itu kalau udah nggak suka sama orang susah Ra buat ngerubahnya. Gue sih mau bantu lo, tapi dengan satu syarat”pinta Bagas

“Ih kok pake syarat-syarat segala sih. Nggak ikhlas kan, syaratnya apa dulu kalau aneh-aneh gue nggak mau”ujar Clara mencurigai

“Tenang aja Ra, syaratnya gampang. Gue Cuma pengin nenen lagi, sekali aja”ujar Bagas

“Ih Bagas, mesum kan. Nggak ya Gas nggak akan ada lagi. Itu kemaren karena gue hilaf”ujar Clara

“Byurrrrrrrrrrrr”

Kaos Clara jadi basah terkena siraman air. Clara terkaget saat melihat pelakunya adalah Tyas. Bagaimana Tyas bisa tahu dirinya sedang bertemu dengan Bagas. Bagas juga terkaget melihat kedatangan Tyas. Padahal Bagas tak memberitahunya. Clara jadi panik lalu menatap kearah Bagas. Namun Bagas seperti tak bereaksi hanya diam saja, Clara lalu melihat disekitarnya, orang-orang kini sedang memandanginya. Clara kini jadi pusat perhatian.

“Heh, pelakor ngapain lo jalan sama pacar gue”ujar Tyas menghardik Clara

“Tyas tenang, lo jangan emosi dulu dong. Gue akan jelasin lagian malu tuh diliatin orang-orang”ujar Clara sambil mengusap kaosnya yang basah

“Oh, lo masih punya malu Ra. Hahaha dasar pecun mentang-mentang lo cantik trus lo bisa ngegaet siapa aja gitu. Termasuk cowok sahabat lo ini hah”ujar Tyas

Clara hanya bisa terdiam dan terduduk. Beberapa orang yang sebenernya tak tahu masalahnya juga ikut menjugdenya dengan menyoraki Clara. Tyas memang sudah merencanakan hal ini. Yaitu mempermalukan Clara di depan umum. Dendamnya mulai terbayarkan. Tyas terus mengeluarkan sumpah serapahnya membuat Clara semakin tertekan dan mulai meneteskan air matanya. Clara bingung untuk bertindak, apalagi Tyas terus mencecarnya dan mengatainya. Clara seperti tersangka yang sedang dihakimi oleh masa.

“Tyas tenang, lo duduk dulu jangan pake emosi”ujar Bagas yang mulai bereaksi

“Clara itu nggak salah”ujar lagi Bagas.

“oh, lo jadi sekarang ngebela Clara dibanding gue pacar lo”ujar Tyas

Saat keduanya sedang bertengkar, tiba-tiba ada yang datang bak pahlawan kesiangan menghampiri Clara. Tangan Clara ditariknya lalu diajaknya pergi dari tempat itu meninggalkan Bagas dan Tyas yang sedang bertengkar. Pria itu adalah Sapto. Clara merasa tertolong oleh kehadiran Sapto. Karena Sapto telah membebaskannya dari penghakiman masa. Sapto nampak erat menggandeng tangan Clara seperti mereka sedang berpacaran saja. Beberapa orang nampak heran memandang kearah Sapto dan Clara. Karena memang tidak cocok. Orang-orang beranggapan pasti karena Sapto banyak uang sehingga bisa menggandeng wanita cantik. Mereka berdua kini sedang berjalan cepat untuk segera keluar dari tempat ini. Sapto lalu mengantar Clara kerumahya.

Disepanjang perjalanan Clara dan Sapto hanya saling diam. Clara sedang galau makanya Sapto tak mengajaknya untuk mengobrol. Hingga akhirnya keduanya sampai di rumah Clara. Clara langsung berlari kedalam rumahnya meninggalkan Sapto yang sedang memakirkan motornya. Tangis Clara kembali pecah di dalam kamarnya.

Entah sudah berapa lama Clara mengurung dirinya di dalam kamarnya. Clara bahkan belum mengganti bajunya yang masih basah. Sedangkan Sapto kini sedang tiduran di ruang tamu Clara. Sapto sebenarnya sudah merancang skenario bersama Tyas untuk membawa Clara ke tempat yang mereka janjikan. Clara akan dikerjainya bersama Tyas. Saptolah yang memberitahu Tyas bahwa Bagas akan bertemu dengan Clara. Namun melihat Clara yang sedang sedih membuat dirinya jadi tak tega dan mengurungkan niatnya. Sapto akhirnya memutuskan untuk mengantar Clara kerumahnya. Sapto sebenarnya memang menyukai Clara, dia tak menampiknya. Namun Sapto sadar dirinya tak mungkin mendapatkan hati Clara. Sapto pun lebih tertarik untuk bisa meniduri Clara. Namun entah kenapa malam ini nafsu Sapto mendadak hilang melihat Clara bersedih. Sapto hanya ingin memastikan bahwa Clara baik-baik saja. Padahal rumah Clara nampak sepi karena tidak ada pembantunya. Sapto bisa saja memperkosanya namun Sapto lebih memilih untuk menjaga Clara. Sapto pun lama-lama memejamkan matanya dan tertidur di bangku ruang tamu Clara.

Clara mulai membuka kamarnya. Kesedihannya sudah tersalurkan saat dirinya sedari tadi menangis dikamarnya. Matanya nampak sembab. Clara memang tak pernah mendapatkan perlakuan seperti itu. Wajar saja dirinya langsung down saat di permalukan oleh Tyas. Clara baru tersadar bahwa ada Sapto dirumahnya. Clara menatap kearah ruang tamunya. Terlihat Sapto nampak sedang tertidur. Pria itu, pria yang ingin dijauhinya karena otaknya yang mesum dan telah melecehkannya datang menyelamatkannya. Clara jadi takut akan keberadaan Sapto dirumahnya yang hari ini sedang tidak ada pembantunya. Namun Sapto terbukti tidak berbuat hal-hal yang aneh kepada dirinya. Sapto bisa saja memperkosanya sedari tadi. Clara melihat sekeliling rumahnya terlihat sudah aman. Pintu rumah dan pagarnya sudah di kunci oleh Sapto. Citra Sapto dimata Clara kini jadi baik. Clara memandang kearah wajah Sapto. Sapto memang bukan tipe cowok idamannya. Wajahnya biasa saja bahkan cenderung jelek hehehe. Kulitnya agak kecoklatan. Namun yang membuat rindu Clara adalah candaannya. Sapto pandai membuat dirinya tertawa. Namun Sapto juga mulai berani memesuminya. Bahkan sudah melihat kedua payudaranya. Tak hanya melihat bahkan sudah meremas-remasnya. Clara membayangkan kalau dirinya berpacaran dengan Sapto. Pasti orang-orang akan terheran-heran seperti Bastian Steel sama Chelsea Islan, gue aja nggak rela. Hahaha..

Di tengah malam itu, Clara kini sedang memandikan tubuhnya. Tubuh Clara memang terasa gerah dan lengket. Apalagi dirinya habis terkena minuman jus yang di lempar oleh Tyas. Belum lagi rambut dan wajahnya amat berantakan. Kucuran air hangat shower menerpa tubuh indah Clara. Clara kembali mengingat kejadian yang menimpanya. Awal mula kejadian itu memang karena kecemburuan Tyas kepadanya. Clara merasa tak bersalah, Tyas lah yang telah menantangnya untuk memamerkan kemolekan tubuhnya yang membuat Bagas jadi mupeng. Bagaslah yang tiba-tiba menyosor payudaranya. Mengulum puting Clara tanpa permisi. Bayang-bayang Bagas dan Sapto saat sedang melecehkannya kembali muncul dan membuat dirinya menjadi Horni. Clara mulai memejamkan matanya tangan-tangannya kembali bermain untuk merangsang tubuhnya. Entah mendapat pikiran darimana Clara mulai membayangkan kalau Sapto tiba-tiba masuk kedalam kamar mandinya. Sapto langsung mendekat kearahnya. Dalam hayalannya Sapto nampak sudah telanjang. Penis Sapto nampak mengacung tegang seolah-olah menantang Clara. Sapto langsung mencium bibirnya, Clara tak menolaknya dan membalas ciuman Sapto. Mereka berciuman dengan ganasnya. Tangan Sapto mulai bergerak menggerayangi tubuh Clara. Payudara Clara pun tak luput dari jamahan tangan Sapto. Tangan nakal itu meremas gemas bulatan payuadaranya lalu memilin-milin putingnya.

“Ouchhhhhhhh....”desah Clara

Darah Clara berdesir, tubuhnya kian sensitif. Liang senggama terasa gatal dan basah sekali. Putingnya pun ikut mengeras. Kedua jari Sapto kini bermain-main di area miss Vnya. Mengelus-elus lipatan miss V nya lalu bermain dan merangsang Clistorisnya.

“Ouchhhhh, Sapto terus lo mainin itu gue”desah Clara

“Ouchhhhhh, iya itu gelii Enakkk”desah Clara

Clara terus menghayal sambil mendesah. Bahkan kini kedua jarinya sudah bergerak keluar masuk di liang senggamanya yang sudah basah. Clara terus merancau seolah-olah Saptolah yang sedang merangsangnya. Dalam rancauannya pun Clara terus menyebut nama Sapto. Clara tak tahan lagi. Desahannya kian keras hingga terdengar oleh Sapto yang ternyata sudah terbangun karena ingin pipis. Sapto tak menyangka Clara sedang memanggil-manggil namanya. Apalagi sumber suara itu berasal dari dalam kamar mandi. Sapto berfikir Clara pasti sedang bermasturbasi. Sapto mencoba membuka pintu kamar mandinya secara perlahan. Berungtungnya Sapto pintu kamar mandi itu tak terkunci. Clara memang sudah biasa mandi tanpa mengunci pintunya. Karena selama ini dirinya hanya berdua dengan pembantunya yang juga seorang perempuan. Sapto pun melihat pemandangan erotis yang membuat penisnya langsung berereksi maksimal. Clara terlihat sedang duduk dilantai dengan kaki yang mengangkang. Tangan kirinya sedang meremas payudaranya sedang tangan kanannya seperti sedang mengocok liang senggamanya.

“ouchhhhhh Sapto kok lo ngentotin Clara sih”desah Clara

“itu kamu kok nyodok-nyodokin memek Clara ouchhhhh”desah Clara

“ouchhhhhh, hmmmmmm”

Clara terlihat seperti sedang mengejar orgasmenya. Sapto melihat adanya peluang. Dengan cepat Sapto langsung menelanjangi dirinya dan mendekat kearah Clara. Tangan Clara yang sedang bergerak di liang senggamanya di hentikannya dan diganti oleh jari-jari tangan Sapto yang langsung menggelitik clistorisnya. Clara terkaget dan membuka matanya. Clara melihat Sapto dengan pandangan sayunya. Namun Clara tak berontak. Clara terlhat pasrah dan hanya bisa menggigit bibir bawahnya menerima rangsangan dari tangan Sapto. Apalagi kini puting Clara sedang dikerjai oleh bibir Sapto. Membuat Clara tak tahan lagi untuk kembali mendesah.

“OuchhHhh,hmmmmm”

Sapto tak mau membuang kesempatan emas ini. Clara sudah dibawah kendali birahinya. Clara terlihat binal membuat Sapto jadi tak tahan untuk merasakan jepitan liang senggama Clara. Sapto lalu menghentikan rangsangannya pada tubuh Clara. Membuat Clara jadi gagal mendapatkan orgasmenya yang sebentar lagi sampai. Liang senggama Clara jadi teramat gatal. Sapto kini duduk dilantai kamar mandi itu. Clara diarahkannya untuk duduk diatas pangkuannya. Clara tahu Sapto ingin menyetubuhinya. Clara sempat ragu, namun nafsu birahinya ingin segera di tuntaskan. Clara jadi mengingat erangan kenikmatan Tyas saat disetubuhi Bagas. Belum lagi cerita dari Sarah dan Nindi saat mereka di gauli oleh pacar-pacarnya membuat Clara jadi ingin merasakannya rasanya di setubuhi. Clara tak tahan lagi. Clara pun mengambil keputusan.

“Sapto, tapi lo jangan bilang sapa-sapa ya”ujar Clara

Sapto hanya tersenyum dan mengangguk. Clara lalu mulai memposisikan dirinya diatas pangkuan Sapto. Clara pun mulai menuruni tubuhnya dan membuat liang senggamanya yang sudah basah menyentuh kepala penis Sapto. Clara mulai menggit bibir bawahnya saat merasakan penis Sapto mulai membelah liang senggamnya. Penis Sapto perlahan semakin menyeruak masuk kedalam liang senggama Clara hingga merobek selaput daranya.

Sret.....

“ouchhhh, perih Sapto”ujar Clara yang merasakan perih pada liang senggamanya

Penis Sapto terbenam seutuhnya di liang senggama Clara. Sapto merasakan kenikmatan tiada tara. Sapto tak menyangka bahwa Clara masih perawan. Sapto merasakan betapa sempitnya liang senggama Clara. Bahkan dinding-dinding liang senggama Clara seperti sedang memijit-mijit penisnya, memberikan kenikmatan tambahan buat dirinya. Sapto melihat Clara yang sedang meringis kesakitan.

“awalnya emang perih Ra. Nanti juga lama-lama enak”ujar Sapto

“coba lo goyangin pinggul lo pelan-pelan”pinta Sapto

Clara pun mulai menggoyang pinggulnya. Secara perlahan-lahan. Namun rasa perih masih dirasakannya. Bibir Sapto mulai mengulum dan menyedot puting pinky Clara. Memberikan rangsangan agar rasa perihnya segera hilang. Penis Sapto terus bergerak diliang senggama Clara maju-mundur mengikuti irama goyangan pinggul Clara. Clara merasakan liang senggamanya terasa penuh oleh penis Sapto. Rasa perih yang dirasakan Clara perlahan-lahan semakin menghilang dan berganti rasa nikmat yang baru pertama kali Clara rasakan. Hujaman dan hentakan penis Sapto mulai memberikan rasa nikmat. Clara mulai mendesah saat rasa nikmat mulai menjalar keseluruh tubuhnya.

“hmmm. Ouchhhhh, oooucHhhhhhh”desah Clara

Tangan Clara pun mulai menjambak rambut Sapto. Sapto sebenarnya sudah tak tahan merasakan jepitan liang senggama Clara yang teramat sempit dan nikmat. Penis Sapto mulai berkedut. Sapto tak bisa mengontrol nafsunya yang menggebu. Kini kedua tangannya sedang memegang pinggul Clara dan ikut mempercepat goyangan Clara.

“Ooohhhh Clara memek lo sempit banget”ujar Sapto

Clara hanya mendesah saja

“ouchhhhh,ouchhhhhh, aaaaaahhhhhhh”desah Clara

Clara terus mendesah. Cairan cintanya terus keluar seiring dengan kenikmatan yang di terima oleh tubuhnya. Clara merasakan kenikmatan bercinta yang sesungguhnya. Bibirnya kini tak menolak saat bibir Sapto berani menciumnya. Keduanya berpagutan dengan ganasnya. Clara tak tahan lagi apalagi penis Sapto mulai berkedut di liang senggama Clara. Hingga akhirnya Clara mencapai orgasmenya.

“Ouchhhhhhhhhhhhhhhh”desah Clara sambil menjambak rambut Sapto

Melihat Clara yang sudah mendapatkan orgasme membuat Sapto semakin tak tahan lagi. kini tangan Sapto yang menggerakkan kedua pinggul Clara. Karena Clara sudah tidak bergoyang lagi merasa lemas setelah merasakan orgasmenya. Sapto akhirnya sampai pada puncaknya. Sapto sudah tak kuat lagi menerima jepitan liang senggama Clara. Penisnya berkedut-kedut lalu

“ohhhhhh Claraaaaaaaaa”

“crotttzzzz, croootzzzz,crootszzzzzz”

Sapto pun menyemburkan spermanya didalam liang senggama Clara. Clara nampak terkejut karena Sapto menyemburkan spermanya di dalam liang senggamanya. Clara dengan sisa tenaganya mendorong tubuh Sapto mengangkat tubuhnya lalu berjongkok dan keluarlah cairan sperma Sapto bercampur darah perawannya.

“Sapto kok di dalam sih. Kalau hamil gimana”ujar Clara

“Abis gue nggak kuat mau nyabut Ra. Lagi keenakan”ujar Sapto

“ihhhh, awas lo bilang siapa-siapa”ujar Clara

Sapto pun hanya tersenyum. Bahkan Sapto tak menyangka dirinyalah yang berhasil merenggut keperawanan Clara. Sapto melihat Clara begitu cantik saat dilanda Nafsu. Tubuh telanjang Clara juga begitu menggoda, membuat Sapto pun kembali on. Clara di gendongnya menuju ke dalam kamarnya. Ditas kasur itu keduanya kembali bercinta. Clara sempat menolak namun apa daya Sapto berhasil memancing birahinya lagi. Sapto tak buru-buru namun dia memperlakukan Clara dengan lembut saat bercinta. Entah sudah berapa kali mereka berganti gaya, Clara terus mendesah merasakan nikmatnya hujaman penis Sapto. Sapto berhasil membangkitkan sisi liarnya. Saat Sapto sedang menggenjot liang senggama Clara. Sapto mengungkapkan perasaannya dan ingin menjadikan Clara menjadi pacarnya. Namun Clara tak menjawabnya. Clara tak yakin dengan perasaannya. Walau Sapto berhasil menggaulinya bukan berarti Sapto harus menjadi pacarnya. Clara tentu mengingat pesan kedua orangtuanya. Sekalipun dirinya berpacaran pasti bukan dengan Sapto. Karena Sapto bukan tipenya. Dan terlalu banyak perbedaan antara dirinya dan Sapto. Namun tak akan ada lagi Clara yang innocent, Clara pun bertransformasi menjadi gadis dewasa.

Sepasang pemuda dan pemudi itu sedang asik bercinta. Keduanya amat kontras yang satu hitam dan yang satunya putih. Tubuh mulus Clara sedang di genjot oleh Sapto. Sapto sedang menggenjot Clara dari arah belakang atau bisa di bilang dengan gaya doggie style. Clara terus mendesah merasakan kenikmatan hujaman penis Sapto. Payudaranya pun tak lepas dari remasan tangan Sapto.

“ouchhhhh, ahhhhh, ouchhhhh”desah Clara

“plakkk”tampar Bagas pada pantat Clara

“Oh, Ra memek lo sempit banget. Enak banget Ra”ujar Sapto

“PlokkkkkPlakkkkkPlookkkkkk”

“ouchhhhhh, ouuuuchhhhhh,ouchhhhh”
“ouchhhhhhhhhhh”desah Clara

Bagai mimpi buat Sapto bisa menggenjot liang senggama Clara. Perbuatannya menolong Clara sungguh tak disangkanya mendapatkan bonus timbah balik menikmati tubuh Clara. Payudara Clara habis di eksplorenya. Sapto pun dengan gemas menyupang di kedua payudara Clara. Clara memang belum begitu bisa mengimbanginya bercinta. Sapto lah yang sedari tadi mengatur posisi bercintanya. Seandainya saat ini Sapto sedang memegang HP momen ini pasti akan diabadikannya. Clara terus mendesah dan merancau tak jelas. Hujaman dan hentakan penis Sapto begitu terasa nikmat hingga keubun-ubunya. Hingga akhirnya Clara tak tahan lagi dan merasakan nikmatnya orgasme. Sedangkan Sapto semakin lama semakin bisa mengendalikan hawa nafsunya. Sapto menjaga tempo agar penisnya tidak cepat berejakulasi. Clara kini sedang tiduran di atas kasurnya dengan kaki mengangkang. Clara sudah lemas sekali sedangkan Sapto kini berada di atasnya. Pinggul Sapto bergerak membuat penisnya maju mundur di liang senggama Clara.

"Ouchhhhhh, ahhhhhh, sapto gue capeee, ouchhhh"desah Clara

Cengkraman dinding-dinding liang senggama Clara memang terasa nikmat. Sapto pun akhirnya tak kuat lagi. penis mulai menandakan akan berejakulasi. Penisnya pun mulai berkedut hingga akhirnya Sapto tak tahan lagi di cabutnya penisnya lalu dikocoknya dan diarahkan ke wajah Clara.

"croootttzzss, crottzzzzz, crotzzzzzz"

Wajah Clara nampak belepotan dengan Sperma Sapto. Clara hanya pasrah, bau khas sperma tercium olehnya. Namun Sapto langsung membersihkannya. Entah sudah berapa kali mereka bercinta. Sapto seperti tak pernah puas untuk menggauli Clara. Bahkan saat Clara sudah tertidur dan setengah sadar. Penis Sapto masih terus saja menggenjot liang senggamanya. hingga akhirnya Sapto pun tumbang dan tertidur disebelah Clara.


Bersambung....
 
Mantappp..sapto top..ayo clara dibuat semakin liar tp tidak murahan..
 
beruntung sapto dapat memek perawan clara...

moga keduanya makin binal online :adek:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Yah harapan musnah .. ternyata sapto yg dpt jackpot .. pesen Aja deh jangan Di umpan lambung sama yg lain .. sampe Clara dapet cowo idaman cukup sapto untuk sexploration, ngga bakal nolak juga sapto nya buat ttm secantik Clara
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
Waduuhhhh suhu....sayang perawannya clara melayang....menang besar nih si sapto
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd