awazomiya666
Semprot Addict
- Daftar
- 31 Oct 2019
- Post
- 472
- Like diterima
- 12.536
EPISODE 42
Malam itu selepas jam kerja, resa segera beranjak dari kantornya karena malam ini ia sudah berencana untuk bertemu dengan malik. Ia benar-benar sudah membayangkan akan seperti apa malam nanti, resa selalu senyum sendiri jika membayangkannya.
Namun saat hendak meninggalkan kantor tiba-tiba saja.
TOK TOK TOK
" iya masuk "
" ca hehe.. ini laporannya ya biasa "
Tiba-tiba saja rizal muncul dan membawa sebuah map berisi rekap laporan harian, seperti biasa rizal selalu terhipnotis oleh kecantikan resa.
" oh iya, simpen aja disitu ya "
Rizal tidak menjawab dan malah duduk disebelah mejanya, ia terlihat mengamati resa. Ditambah melihat kesempatan resa yang sendirian tanpa ditemani pak dadan, rizal seolah melihat mangsa dan tinggal melahapnya.
" kenapa zal? Ada apa? " tanya resa
" ohh enggak, ada yang mau diomongin sih " jawabnya
" ngomongin apa? "
Resa mulai memasang wajah serius karena tidak biasanya rizal datang semalam itu dan akan membahas sesuatu, resa mulai mendengarkan cerita rizal.
" hmmm itu " rizal terlihat bingung
" kenapa, cerita aja " nada resa datar
" ya aku gak tau sih ini bener atau enggak "
Rizal terlihat begitu bertele-tele saat hendak menceritakannya, membuat resa mulai kesal karena ia merasa dipermainkan. Terlebih ini sudah lebih dari jam kerja dan malik juga sudah menunggunya di halte depan.
" kamu bisa cepet gak " nada resa mulai tidak enak
" hehe iya iya ca "
" saya ada janji soalnya "
" yaa aku tau kok kamu pasti mau maen sama malik kan " jawab rizal begitu frontal
JLEBBB
Resa seketika menatap tajam mata rizal, ia benar-benar kaget dengan pernyataannya barusan. Bagaimana ia bisa tahu soal hal ini?
Padahal ia hanya menghubungi malik lewat chat saja dan bahkan tidak bertemu setiap kali di tempat kerja, apa informasi ini bocor?
Fikiran resa tiba-tiba saja menjadi kacau akibat munculnya rizal.
" maksud kamu apa " resa mulai geram
" hehe yaa aku udah tau kok "
Resa semakin dibuat keringat dingin oleh semua pernyataan rizal, ditambah senyum tenang rizal membuat resa semakin merasa tidak tenang.
" apa yang kamu tau " nada resa kesal namun sebenarnya ia takut dan merasa terancam.
Melihat kesempatan itu rizal semakin mendekatkan dirinya pada resa, ia mulai menggenggam tangannya yang terlihat pucat.
" ca, kamu emang masih cantik "
Resa tidak berkutik dan bahkan terlihat terpojok, rizal begitu menguasai keadaan malam itu.
" masih seksi juga, cowok mana sih yang gak mau " ujar rizal.
" kamu jangan kurang ajar ya sama saya "
resa mencoba membalikkan keadaan namun rizal terlihat begitu tenang dan selalu tersenyum, resa semakin tidak tenang.
" ya aku suka denger cerita aja gitu, kamu deket sama malik kan? "
Resa sudah tidak berkutik, ancamannya sia-sia saja dan rizal tetap mencercanya dengan pertanyaan dan pernyataan itu.
" ya kan itu cuma cerita, kamu gak ada bukti dan data yang valid "
" hehehe " rizal tertawa layaknya psikopat
" kalo denger cerita aja belum dapat dipastikan kebenarannya " jawab resa
Rizal dengan santainya menunjukkan sebuah foto yang membuat resa lemas, dengan jelas layar HP rizal menampilkan tubuh indah resa yang sedang disetubuhi malik. Kemaluan mereka dengan mesranya sedang menyatu dan terfoto dengan jelas.
" maksud kamu apa ini! " bentak resa dan hendak merebut HP rizal, namun seketika rizal menghindar
" eitss hehehe "
" hapus! Kamu jangan macem-macem sama saya! "
Rizal sudah tahu persis resa seperti apa karena dia memang lebih dulu berhubungan dengan resa, bahkan sebelum malik bekerja di supermarket ini.
" hehehe nanti aku hapus ya "
" mau kamu apa! "
YESSS!!
Akhirnya pertanyaan itu pun muncul, seketika senyum penuh kelicikan muncul di wajah rizal.
" iya jangan marah-marah dulu " rizal berusaha memegang bahu resa
" mau ngapain kamu "
" hehehe "
Rizal semakin mendekatkan diri pada resa, keadaan begitu mendukung! Hingga akhirnya tangan rizal melingkar dan mendekap resa, seketika resa bungkam dan tak berbicara sama sekali.
Tangannya tak henti mengelus pundak resa, suasana seketika hening dan detak jam dinding begitu terasa memenuhi ruangan.
" gatau kenapa ca, tapi aku masih sayang sama kamu " bisik rizal
" jangan ngaco kamu! "
" kenapa ca "
" kondisi kita udah beda sekarang! " tegas resa
" apa yang beda ca, aku masih sayang sama kamu "
" jangan ngawur kamu! "
Secepat kilat rizal sudah berbicara tepat di sebelah telinga resa dan mulai merangsangnya, seketika resa dibuat merinding dan geli.
" ahh sshhh udah zal " tolak resa
" aku kangen sama kamu ca " desah rizal
" sshh hmmm "
Resa sudah kesulitan untuk mengontrol dirinya, ia sudah terbawa suasana. Ditambah rizal semakin berani menggerayangi lekuk tubuh resa.
Berulang kali resa mendorong kepala rizal, ia berusaha keras menolak rangsangan yang diberikan rizal namun percuma saja.
" sshh udah zal sshh udah "
Tidak mempedulikan ocehan resa sama sekali, rizal semakin berani dan mulai meremas kedua payudara resa yang masih terbungkus jas lengkap.
Perlahan ia mulai membuka kancingnya, dan terlihat dengan jelas gundukan itu menonjol dibalik kemeja putihnya. Dengan sekejap rizal membenamkan wajahnya.
" aahhh sshh udah zal sshh " resa sudah lemas ditambah keduanputingnya berulang kali dicubit, membuatnya kehabisan tenaga.
" montok banget ca sekarang toket kamu sshh " desah rizal
" udah zal, kita gaboleh kayak gini "
" sshh gemes susunya "
" udah zal sshh aku udah nikah zal "
" kenapa hmmm " rizal tidak mempedulikannya
" kasian suami aku sshh "
Seketika ia tersenyum dan kembali menunjukkan foto asusilanya bersama malik.
" ini apa?? "
Resa terkulai lemas tak berdaya, ia hanya mampu menatapnya saja.
" kenapa kita gak bisa kayak dulu lagi? Tapi malik? " tegas rizal
Resa tak menjawab karena ia sudah tidak memiliki pembelaan lagi, bahkan sepertinya image kasarnya seketika hilang. Ia tak berdaya dan bahkan tak berbicara sama sekali.
Melihat resa yang terkapar rizal langsung mendekapnya, ia mulai menggerayangi tubuh resa. Lidahnya tak henti menjilati leher resa, tangannya juga meremas kedua payudara resa.
Berulang kali rizal mencoba mencium bibir resa namun selalu saja resa menghindar, tapi rizal tidak henti dan terus merangsangnya. Ia begitu yakin bahwa resa akan merespon rangsangannya.
Perlahan rizal mulai menggesekkan kemaluannya di selangkangan resa, ia sengaja memancing resa.
" sshhmmhhh sshh " desah resa
" aku mau kita kayak dulu lagi ca " bisik rizal
Resa kembali menghindar dan menolaknya, namun rizal tetap terus menggesekkan kemaluannya. Resa perlahan merespon gesekannya, ia terlihat sedikit menggelinjang.
" aku kangen ca sshh " bisik reza
" udah zal sshhh udah "
Resa berusaha mendorongnya namun percuma saja karena rizal sudah menindihnya.
" kangen memek kamu ca sshh "
" jangan! "
Resa berusaha menahan rizal agar tidak bertindak lebih jauh, namun sudah terlambat. Rizal sudah membuka celananya dan menggesekannya tepat di selangkangan resa yang masih terbungkus celana dalam, terlihat basah dan lembab membuat rizal tertawa.
" hehehe kerangsang kan ca " bisiknya ditelinga resa
" sshh udah zal sshh udah "
" udah basah ca sshh "
" jangan zal sshh "
Rizal berusaha membuka celana dalam resa namun kesulitan karena resa tetap melawannya, hingga akhirnya rizal menggesekkan kemaluannya di selangkangan resa.
" udah zal! " teriak resa
Namun rizal sudah tahu jika itu kode untuk memerintahkannya bertindak lebih lanjut, seketika rizal semakin terbakar nafsu birahi. Dengan lembut ia meremas payudara resa, begitu mesra dan penuh perasaan.
Resa semakin beku dan kesulitan menolak rangsangan itu, rizal benar-benar membuat resa terbawa suasana.
Sebisa mungkin resa berusaha menutupi selangkangannya yang mulai basah.
Malam itu selepas jam kerja, resa segera beranjak dari kantornya karena malam ini ia sudah berencana untuk bertemu dengan malik. Ia benar-benar sudah membayangkan akan seperti apa malam nanti, resa selalu senyum sendiri jika membayangkannya.
Namun saat hendak meninggalkan kantor tiba-tiba saja.
TOK TOK TOK
" iya masuk "
" ca hehe.. ini laporannya ya biasa "
Tiba-tiba saja rizal muncul dan membawa sebuah map berisi rekap laporan harian, seperti biasa rizal selalu terhipnotis oleh kecantikan resa.
" oh iya, simpen aja disitu ya "
Rizal tidak menjawab dan malah duduk disebelah mejanya, ia terlihat mengamati resa. Ditambah melihat kesempatan resa yang sendirian tanpa ditemani pak dadan, rizal seolah melihat mangsa dan tinggal melahapnya.
" kenapa zal? Ada apa? " tanya resa
" ohh enggak, ada yang mau diomongin sih " jawabnya
" ngomongin apa? "
Resa mulai memasang wajah serius karena tidak biasanya rizal datang semalam itu dan akan membahas sesuatu, resa mulai mendengarkan cerita rizal.
" hmmm itu " rizal terlihat bingung
" kenapa, cerita aja " nada resa datar
" ya aku gak tau sih ini bener atau enggak "
Rizal terlihat begitu bertele-tele saat hendak menceritakannya, membuat resa mulai kesal karena ia merasa dipermainkan. Terlebih ini sudah lebih dari jam kerja dan malik juga sudah menunggunya di halte depan.
" kamu bisa cepet gak " nada resa mulai tidak enak
" hehe iya iya ca "
" saya ada janji soalnya "
" yaa aku tau kok kamu pasti mau maen sama malik kan " jawab rizal begitu frontal
JLEBBB
Resa seketika menatap tajam mata rizal, ia benar-benar kaget dengan pernyataannya barusan. Bagaimana ia bisa tahu soal hal ini?
Padahal ia hanya menghubungi malik lewat chat saja dan bahkan tidak bertemu setiap kali di tempat kerja, apa informasi ini bocor?
Fikiran resa tiba-tiba saja menjadi kacau akibat munculnya rizal.
" maksud kamu apa " resa mulai geram
" hehe yaa aku udah tau kok "
Resa semakin dibuat keringat dingin oleh semua pernyataan rizal, ditambah senyum tenang rizal membuat resa semakin merasa tidak tenang.
" apa yang kamu tau " nada resa kesal namun sebenarnya ia takut dan merasa terancam.
Melihat kesempatan itu rizal semakin mendekatkan dirinya pada resa, ia mulai menggenggam tangannya yang terlihat pucat.
" ca, kamu emang masih cantik "
Resa tidak berkutik dan bahkan terlihat terpojok, rizal begitu menguasai keadaan malam itu.
" masih seksi juga, cowok mana sih yang gak mau " ujar rizal.
" kamu jangan kurang ajar ya sama saya "
resa mencoba membalikkan keadaan namun rizal terlihat begitu tenang dan selalu tersenyum, resa semakin tidak tenang.
" ya aku suka denger cerita aja gitu, kamu deket sama malik kan? "
Resa sudah tidak berkutik, ancamannya sia-sia saja dan rizal tetap mencercanya dengan pertanyaan dan pernyataan itu.
" ya kan itu cuma cerita, kamu gak ada bukti dan data yang valid "
" hehehe " rizal tertawa layaknya psikopat
" kalo denger cerita aja belum dapat dipastikan kebenarannya " jawab resa
Rizal dengan santainya menunjukkan sebuah foto yang membuat resa lemas, dengan jelas layar HP rizal menampilkan tubuh indah resa yang sedang disetubuhi malik. Kemaluan mereka dengan mesranya sedang menyatu dan terfoto dengan jelas.
" maksud kamu apa ini! " bentak resa dan hendak merebut HP rizal, namun seketika rizal menghindar
" eitss hehehe "
" hapus! Kamu jangan macem-macem sama saya! "
Rizal sudah tahu persis resa seperti apa karena dia memang lebih dulu berhubungan dengan resa, bahkan sebelum malik bekerja di supermarket ini.
" hehehe nanti aku hapus ya "
" mau kamu apa! "
YESSS!!
Akhirnya pertanyaan itu pun muncul, seketika senyum penuh kelicikan muncul di wajah rizal.
" iya jangan marah-marah dulu " rizal berusaha memegang bahu resa
" mau ngapain kamu "
" hehehe "
Rizal semakin mendekatkan diri pada resa, keadaan begitu mendukung! Hingga akhirnya tangan rizal melingkar dan mendekap resa, seketika resa bungkam dan tak berbicara sama sekali.
Tangannya tak henti mengelus pundak resa, suasana seketika hening dan detak jam dinding begitu terasa memenuhi ruangan.
" gatau kenapa ca, tapi aku masih sayang sama kamu " bisik rizal
" jangan ngaco kamu! "
" kenapa ca "
" kondisi kita udah beda sekarang! " tegas resa
" apa yang beda ca, aku masih sayang sama kamu "
" jangan ngawur kamu! "
Secepat kilat rizal sudah berbicara tepat di sebelah telinga resa dan mulai merangsangnya, seketika resa dibuat merinding dan geli.
" ahh sshhh udah zal " tolak resa
" aku kangen sama kamu ca " desah rizal
" sshh hmmm "
Resa sudah kesulitan untuk mengontrol dirinya, ia sudah terbawa suasana. Ditambah rizal semakin berani menggerayangi lekuk tubuh resa.
Berulang kali resa mendorong kepala rizal, ia berusaha keras menolak rangsangan yang diberikan rizal namun percuma saja.
" sshh udah zal sshh udah "
Tidak mempedulikan ocehan resa sama sekali, rizal semakin berani dan mulai meremas kedua payudara resa yang masih terbungkus jas lengkap.
Perlahan ia mulai membuka kancingnya, dan terlihat dengan jelas gundukan itu menonjol dibalik kemeja putihnya. Dengan sekejap rizal membenamkan wajahnya.
" aahhh sshh udah zal sshh " resa sudah lemas ditambah keduanputingnya berulang kali dicubit, membuatnya kehabisan tenaga.
" montok banget ca sekarang toket kamu sshh " desah rizal
" udah zal, kita gaboleh kayak gini "
" sshh gemes susunya "
" udah zal sshh aku udah nikah zal "
" kenapa hmmm " rizal tidak mempedulikannya
" kasian suami aku sshh "
Seketika ia tersenyum dan kembali menunjukkan foto asusilanya bersama malik.
" ini apa?? "
Resa terkulai lemas tak berdaya, ia hanya mampu menatapnya saja.
" kenapa kita gak bisa kayak dulu lagi? Tapi malik? " tegas rizal
Resa tak menjawab karena ia sudah tidak memiliki pembelaan lagi, bahkan sepertinya image kasarnya seketika hilang. Ia tak berdaya dan bahkan tak berbicara sama sekali.
Melihat resa yang terkapar rizal langsung mendekapnya, ia mulai menggerayangi tubuh resa. Lidahnya tak henti menjilati leher resa, tangannya juga meremas kedua payudara resa.
Berulang kali rizal mencoba mencium bibir resa namun selalu saja resa menghindar, tapi rizal tidak henti dan terus merangsangnya. Ia begitu yakin bahwa resa akan merespon rangsangannya.
Perlahan rizal mulai menggesekkan kemaluannya di selangkangan resa, ia sengaja memancing resa.
" sshhmmhhh sshh " desah resa
" aku mau kita kayak dulu lagi ca " bisik rizal
Resa kembali menghindar dan menolaknya, namun rizal tetap terus menggesekkan kemaluannya. Resa perlahan merespon gesekannya, ia terlihat sedikit menggelinjang.
" aku kangen ca sshh " bisik reza
" udah zal sshhh udah "
Resa berusaha mendorongnya namun percuma saja karena rizal sudah menindihnya.
" kangen memek kamu ca sshh "
" jangan! "
Resa berusaha menahan rizal agar tidak bertindak lebih jauh, namun sudah terlambat. Rizal sudah membuka celananya dan menggesekannya tepat di selangkangan resa yang masih terbungkus celana dalam, terlihat basah dan lembab membuat rizal tertawa.
" hehehe kerangsang kan ca " bisiknya ditelinga resa
" sshh udah zal sshh udah "
" udah basah ca sshh "
" jangan zal sshh "
Rizal berusaha membuka celana dalam resa namun kesulitan karena resa tetap melawannya, hingga akhirnya rizal menggesekkan kemaluannya di selangkangan resa.
" udah zal! " teriak resa
Namun rizal sudah tahu jika itu kode untuk memerintahkannya bertindak lebih lanjut, seketika rizal semakin terbakar nafsu birahi. Dengan lembut ia meremas payudara resa, begitu mesra dan penuh perasaan.
Resa semakin beku dan kesulitan menolak rangsangan itu, rizal benar-benar membuat resa terbawa suasana.
Sebisa mungkin resa berusaha menutupi selangkangannya yang mulai basah.