Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CInta Bersampul

Part 1


“haaaa..ahuuu. aahhh” suara nafas ray yang keluar dari mulutnya yang terus belari menelusuri tortoar mengarah kearah salah satu unversitas ternama di kotanya, karena hari ini ia terlambat untuk mengikuti ospek. Langkahnya pun terhenti saat melihat pintu gerbang kampusnya tertutup.

“heeii kamuu siiniiii!!!” panggil seseorang kakak kelas yang sudah menunggu di depan pintu gerbang kampus, keringat ray terlihat jelas dari kemeja putihnya.

“udah terlambat, masih bisa santai??” ucap kakak kelas tepat di wajah ray yang masih terengah-engah.

“ gak liat, santai darimana coba” protes ray ke kakak kelas yang memanggilnya, yang tak langsung adalah rani, kakaknya sendiri.

“ayo lah kak rani, kasih masuk beda 2 menit juga” pinta ray agar ia tak menerima hukuman.

“siapa suruh rumah deket segala terlambat, no no, beda cerita kalau kayak gini!!” kak rani tak mengubris alasan ray, karena hubungan keluarga tak berlaku untuk hal ini.

“ikut barisan yang terlambat sana!” perintahnya sambil mengayunkan tangannya, ray pun terlihat pasrah dan berjalan sangat pelan seolah tak bertenaga karena ia pasti hukuman siap menantinya di dalam gerbang sana.

Dari kejahuan terlihat seorang cewek yang setengah berlari menuju gerbang yang terbuka sedikit saat ray masuk,

“sseetttttt dahh” gumam ray terkejut saat ia hampir terdorong jatuh oleh tangan cewek itu yang memaksa masuk ke dalam gerbang yang terbuka sedikit.

“sorry” ucapnya saat wajah mereka saling bertatap, di ikuti senyum kecil dan terus setengah berlari. Tetapi sayang ia pun harus masuk kebarisan yang terlambat sama seperti dirinya. Dan sekitar 10 orang yang terlambat hari ini.

Di asingkan, mungkin itu kesan yang terasa hari ini. terdengar perdebatan antara cewek itu dengan kakak kelas sambil menunjuk-nunjuk jam tangannya.

“ini kakak, protes terus nih satu” di tarik tanganya ke tengah-tengah barisan yang terlambat.

“mau ikut barisan?” tanya salah satu kakak kelas, anggukan cewek itu, membuat semua tertuju kepadanya.

“oke boleh, tapi kita rias dulu” ucap salah satu kakak kelas cewek lainnya sambil membawa lipstick. Ray melihat dengan rasa penasaran, kenapa masih ada yang nekat minta ke barisan falkultasnya, padahal ia dirinya telat dua menit saja tak boleh masuk oleh kakaknya sendiri.

Mata cewek itu pun terpejam saat lipstick mulai bergerak memutar di mulutnya. Dan sekiatar wajahnya.

“eghgh” beberapa kali ray menahan tawanya,

“ada yang lucu?” tegur salah satu kakak kelas lainnya yang ada disamping ray,

“ngak kak” jawabnya pelan sambil mengambil sikap tegak sempurna, tetapi hal itu membuat ray masuk kedalam masalah, tangannya di tarik ke arah depan barisan.

“kakak, yang satu ini juga ketawa sendirian, mau temenin katanya” celetuknya keras membuat calon mahasiswa yang terlambat melihat kearahnya.

“ngh ngak ngak kak” protes ray sambil melambaikan kedua tangannya, tetapi sudah terlambat dan berdiri di samping cewek itu.

“ cocok tuh jadi pasangan” celetuk salah satu kakak kelas lainnya membuat yang lain tertawa. Cewek itu pun sesekali melihat kearah ray menunduk pasrah.

“yoi, harus di rias biar ganteng, jangan mau kalah juga” helaan nafas panjang ray, dan menerima hukumannya gara-gara menahan ketawa.

Di pejamkan kedua matanya dan berharap lipsticknya tak terlalu banyak. Terasa lipstick mulai bermain-main di wajah, mata dan hidungnya. Tak bisa di bayangkan wajahnya seperti apa.

“selesai, jadi ganteng sama cantik sudah” tawa beberapa kakak kelas saat melihat wajahnya lebih mirip badut dengan bundaran merah di kedua pipinya, bibir, mata dan juga hidungnya.

Tertunduk dan terdiam, ini hal yang ray lakukan sekarang. Karena bernasib sama dengan cewek yang ia tawakan. Kakak kelas pun mengizinkan bagi yang terlambat masuk ke barisan falkutasnya.

Tetapi tidak untuk ray dan cewek tadi, riasan di wajahnya tidak boleh di hapus selama ospek, dan bila mulai pudar akan di rias kembali,

Ray pun menuju ke barisan falkutasnya sesuai warna pita yang di pakai sebagai kalung Tag Name, yaitu falkutas psikologi berwarna abu-abu.

Rasa risih saat beberapa calon mahasiswa lainnya saat melihat ray. Membuatnya hanya bisa menghela nafas panjang berharap tak menjadi bahan tawaan calon mahasiswa lainnya.

***

Acara ospek hari ini sudah selesai, ray langsung membasuh mukanya dengan air keran yang berada dekat pos satpam. Karena ia tak tahan dengan tawaan beberapa calon mahasiswa lainnya melihat wajahnya.

“gantengan gitu, ngapain di bersihin” ledek kak rani tepat di belakangnya sambil memberi beberapa helai tissue.

“enak aja, gara-gara kak rani sihh cuman telat dikit juga!!” gerutu ray sambil mengeringkan wajahnya.

“kok kakak? Salah kamu sendiri tidur kayak keboooooooooooo” jawabnya sambil menyilangkan kedua tangannya.

“dah ah, mauuuu balik”,

“yah ngambek… “ ray langsung melangkah cepat, karena ia ingin cepat pulang dan melupakan perasaan malu yang terjadi pada hari ini.

Cukup lama berjalan sampailah di rumah yang sangat sederhana tak bertingkat walau berada di perumahan, dan tepatnya rumah Ray berada paling bekalang di perumah itu.

Di dalam rumah terlihat kosong karena seperti biasanya mama dan papanya sudah pergi. Mereka membuka rumah makan yang lumayan jauh dari rumahnya bila jalan kaki.

Ray pun langsung merapihkan perlengkapnya dan segera ingin beristirahat sejenak, walau sekarang masih jam 3 sore, tiba-tiba matanya tertuju ke bagian kantong depan ranselnya.

“gelang?” ucapnya penuh pertanyaan, kenapa bisa ada gelang di kantong ranselnya.

“jangan-jangan” bibirnya terbuka sambil mengingat kembali saat cewek itu menabraknya dari belakang. Langsung terbayang saat cewek itu tersenyum yang membuat ray tersenyum sendiri.

“woii bengong!!” tegur kak rani sambil memukul pintu kamarnya yang langsung membubarkan lamunannya dan langsung menyembunyikan gelang ke saku celana.

“makan dulu, papa udah bikin nasi goreng” kak rani langsung melangkah pergi ke ruang makan.

“sekali-sekali bikin sendiri dong , pengen cobain.” Walau nasi gorengnya sudah tak panas tapi masih tercium aromanya membuat perut ray kerconcongan. Tetapi memang benar makanan yang paling enak adalah masakan rumah,

“gak ah, gak ada bakat masak” seolah ingin menghindari pertanyaan selanjutnya, kak rani berdiri dan memilih membuat jus.

“bikin apaan, masa bikin satu gelas doang?” mata ray melihat sekilas kak rani memotong satu buah mangga di tambah perasan jeruk.

“gak mau, lagian kalau gak enak pasti protes, mendingan buat sendiri minum sendiri, gak ada yang komentarrrrrrrrr” ucap kak rani langsung menyeruput jus yang baru selesai di buatnya.

“rayyyyyy balikin” gerutu kesal saat gelasnya di ambil paksa, ray pun langsung menyeruput lumayan banyak kedalam mulutnya.

“wahhhhhh “ gumamnya sambil tersenyum mengarah kak rani.

“apa?, sini kalau gak enak….” tangannya mencoba mengambil gelasnya kembali, ray pun kembali menyeruputnya sampai habis.

“enak buatan kakak, seriuuss,” ray masih menyedot gelas yang sudah kosong sambil melirik kak rani yang masih terlihat kesal melihat jusnya habis.

“boong banget, bilang aja haus” kak rani menarik gelas yang sudah kosong.

“serius ngapain juga bohong, buatin dua lagi kak rani, buat papa sama mama gimana ?” kak rani sedikit ragu saat mendengarkan ucapan ray.

“hmm… tapi nanti si papa mah protes gimana??.” bibirnya manyun sambil mencuci piring, ray kembali mencoba merayunya agar membuatkan dua gelas lagi dan berniat untuk memberikan ke papa dan mamanya.

“iaah iahh,, buat lagii”, dengan terpaksa rani pun membuatnya dua lagi dan di masukan ke dalam gelas plastik, ray begitu semangat karena tidak sabar untuk memberikan jus buatan kak rani.

***

Ray menaruh sepedanya di pinggiran tenda rumah makan papa dan mamanya,“cobain deh, juice mangga.. enak gak” ray langsung menyodorkan dua gelas cup jus saat mereka berdua sedang merapihkan bahan makanan.

“beli dimana??”

“cobain aja, pa ma cepetan” wajah ray sangat tak sabaran ingin melihat reaksi papa dan mamanya.

“enaak, enak banget. Lebih enak ini daripada bikinan si papa” ucap mama sambil sesekali mengecap bibirnya.

“beli dimana ray?” papa terus menyedotnya sampai habis, ray dan papanya memang sangat suka mangga, apa lagi di tambah perasan jeruk membuatnya lebih segar.

“gak beli, ini kak rani yang buatt” senyum lebar ray, memandang kedua wajah mereka yang saling menatap satu sama lain karena cukup terkejut jus yang di bawanya buatan kak rani.

“hehe, tanyain sendiri deh kalau udah pulang” ray langsung pergi untuk mengelap meja yang baru saja di rapihkan karena belum ada pelanggan yang datang, papanya hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya antara senang di bawakan jus kesukaannya atau senang kak rani bisa membuat sesuatu.

Walau rumah makan berupa tenda di depan toko atau bisa di bilang rumah makan kaki lima, tetapi kualitas masakan papa dan mama tak kalah dengan restoran. Karena itulah banyak yang menyukai masakan mereka berdua.

Di tambah mama dan papa pernah bekerja di kantin rumah sakit dan hampir seluruh pegawai rumah sakit pernah mencicipi makanan papa dan mama yang paling lezat saat itu.

Ray mengayuh sepedanya agak cepat setelah selesai membantu papa dan mamanya sebentar. Ray di suruh kembali pulang untuk istirahat karena tau ia habis ospek, ray juga ingin memberitahu kabar baik untuk kak rani.

Suasana rumah sangat, terdengar hanya suara tv yang terus menyala. Dan ternyata kak rani tertidur di bangku sambil memegang remot tv.

“sayang banget tidur, tapi biarin dehhh” senyumnya langsung mematikan tv nya, dan mengambil sarung menutupi kaki kak rani.

***

Jatah libur sebelum masuk kuliah tak terasa sudah habis, pagi ini ray sedang mengeluarkan sepeda kesayangan sejak SMA, karena hari ini perdana ia kuliah,

“rayyy, nebeennngg” teriak kak rani dari dalam rumah, tak lama ia pun muncul dengan mulut penuh roti.

“uuuwuwuuw jaanajjalan”

“ha?, kunyah dulu baru ngomongg” di tepuknya keras pundak ray sambil menunjuk kearah depan agar ray tak banyak komentar dan segera jalan.

“udah lama gak di boncengin sepeda aaaah asiknya” kak rani merentangkan tanganya setelah menelan semua sarapannya.

“ia yang di bonceng enak gak keluar tenaga sama sekali,” gerutu ray mengayun sepedanya menjadi cepat.

“bawel ahh, liat kedepaan,” dari kejahauan sebuah motor sport melaju kencang melewatinya saat belok ke pintu gerbang kampus.

“awas!!!” teriak kak rani reflek sambil menepuk keras pundak ray.

“buseeettt” ray sedikit kehilangan keseimbangannya karena hampir motor itu menyerempet sepedanya.

“lo gpp ray?” kak rani langsung turun dari sepedanya,

“gak kok kak. kaget doang, “ ray langsung berhenti dan memilih menuntun sepedanya menuju parkiran.

“haha, nanti lo terbiasa kok, beraneka ragam karakter mahasiswa sini semua ada, “ tawa kak rani sudah terbiasa dengan hal seperti ini. Ray tak bisa berkata apa-apa kali ini karena masih terkejut hampir di tabrak motor.

Dari kejauahan ray tak sengaja melihat motor yang tadi hampir menyerempetnya, seorang cewek langsung turun dan membuka helmnya dan memberikan ke cowok yang memboncengnya,

“ituu” gumamnya terkejut cewek merasa ia pernah melihat sebelumnya.

“dia itu andri seangkatan sekaligus satu falkultas sama kakak, ganteng ya?, tinggi,putih, kaya, idaman cewek deh, tapi sayangnya sikapnya kayak gitu. Kadang semena-mena sama yang dia gak suka.” kak rani pun tertuju ke cowok yang ia sebutkan. Ray hanya menoleh kearah kak rani yang menunjuk kearah cowok itu.

“dah ray, lo pasti bisa beradaptasi kok, gue duluan ke dalam, tarengkyuuu boncengannya” lanjutnya menepuk kembali pundak ray yang masih memperhatikan langkah cewek itu bersama andri.

“ iah bener kayaknya dia” ray yakin cewek itu yang menabraknya kemarin, ray ingat dengan jelas pipinya yang merekah saat tersenyum. Tampak dari kejahuan mereka sudah sangat dekat.

“oi ray” panggil seseorang yang ia kenal saat ospek, dan ternyata edo. Ia teman pertama ray di kampus, dan sekaligus orang yang tertawa paling keras saat ray berbaris di sampingnya saat ospek.

“oiii” lambaian tangannya,

“cus masuk, “ edo menepuk pundaknya dan masuk ke loby kampus, ia merasakan sangat gugup karena hari ini ia sah menjadi mahsiswa. Ray sadar ini kampus ternama sekaligus banyak orang berduit kuliah disini. Dan tak habis piker papa mama nya bisa membiayai dirinya masuk kesini dan juga kak rani.

“dah cepetan, naik tangga aja, naik lift mah lama” ajak edo berjalan menuju tangga, dan berharap hari ini berjalan lancar, karena beberapa mahasiswa lainnya melihat dirinya seperti norak melihat kampus seperti ini.



To Be Continue...

Note : cerita gak bisa cepat-cepat update karena menyesuaikan kondisi hehe, terima kasih​
 
Terakhir diubah:
Usahakan....masukin crot2 nya dong hu....gmana ceritanya forum semprot...*** ada scene semprot nya?
 
Wah...
Ane paling demen cerita dunia kampus kek gini.
Maklum, pengen jadi mahasiswa gak kesampean.
Cuma bisa bayangin aja.

*Lha kok malah curhat gini. :bata:
 
dr prolog dah ngamati...tp ga afdol klo ga komen....ngamati dulu...
 
Numpang baca ya om,penasaran sama rahasianya cia?
Jangan2 dia cowok yang di sulap jadi cewek,wkwkwkwkw........
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gk bisa bales satu persatu.. Nanti mlm ane review lagi.. Kwkw.. Aih baru sadar juga.. Pdahal udah teliti:Peace:
 
Hmmm, cerita baru wajib mantengin ini mah..semoga teratur yah Bu updatenyA..heeee..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd