Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Cerita Kita

Bimabet
Senin pagi Bandung semakin dingin karna diguyur hujan lebat sejak semalam, cuaca sudah mendukung untuk mereka bercocok tanam sebenarnya tapi Asya memilih menyudahinya sebelum berperang Asya tak ingin memaksakan suaminya meskipun ia ingin sekali di gagahi oleh Idan.



Asya terbangun dan mendapati suaminya masih setia mengulum susunya, "dasar bayi besar hehehe" gumamnya. Asya senang melihat Idan kembali pada kebiasaannya saat tidur, setelah 5 bulan lamanya ia tak merasakan momen ini. Asya baru sadar sekarang Idan tak pernah menyentuhnya lagi setelah dari luar kota itu, dan semalam adalah awal yang indah untuknya.



Idan benar benar melawan rasa takutnya semalam, Asya menyaksikan bagaimana tangan Idan gemetar hebat dan keringat membasahi wajahnya. Idan tak menyerah dan terus melawan dirinya sendiri hingga akhirnya berhasil menikmati benda kenyal favoritnya lagi.



Dan lihat lah sekarang ia masih lelap dalam tidurnya padahal istrinya sudah bangun dari 15menit yang lalu.



Benar benar bayi rupanya wkwk. Apakah semua lelaki sama seperti Idan? menyusu adalah hal paling menyenangkan?!



Pov Asya




Tidak seperti hari biasanya yang membosankan, kini aku memulai hari dengan perasaan yang berbunga-bunga. Bagaimana aku tak merasa senang jika pemandanganku saat bangun adalah wajah Idan yg damai hihi, apalagi hari ini ia juga yang mengantarkanku kekantor. Disepanjang perjalanan aku tak henti hentinya tersenyum melihatnya berada disampingku.



Terdengar saat cheesy bukan hahaha? tapi itu yang aku rasakan setelah sekian lamaaa. Jangan protes okey!



Aku masuk kedalam ruanganku dengan pipi memerah, pikiranku masih berada di mobil rasanya. Kalian tau apa yang kami lakukan? jika tebakanya berciuman itu benar sekali!.



Setelah mengantarku kekantor Idan pergi, tidak tidak! dia tidak pergi ke Jakarta. Enak saja baru baikan udah LDRan huh! Kalian juga pasti menunggu adegan panas selanjutnya bukan hahahha.



Idan pergi kekantor cabang yang berada di Dago untuk menhandle beberapa pekerjaan disini, jika kalian suka main kebandung pasti tau daerah yg menurut sebagian orang esetetik itu.



Aku memulai pekerjaanku seperti biasanya, setelah barang kiriman selesai dimuat akan ada admin yang melaporkan sisa stock hari ini dan memberikan daftar barang apa saja yang harus di pesan lagi. Sebenarnya itu tugas purchasing tapi di perusahaan papahku ini tidak ada bagian itu, kata papah ia tidak bisa mempercayai siapapun untuk bagian itu karna akan banyak kecurangan nantinya. Awalnya akupun tak mengerti tapi seiring berjalannya waktu dan aku bekerja disini aku mengetahuinya, seperti harga produk yang naik turun dan kita harus tetap jeli untuk memilihnya, atau bahkan program yg diadakan secara besar besaran oleh distributor produk. Itu sangat rumit jika dijelaskan secara rinci.



Memasuki jam makan siang aku kedatangan sales produk, rutinitas setiap senin aku pasti mengorder barang pada mereka untuk stock digudang. Secara bergantian mereka masuk ke dalam ruangan, memberitahu program terbaru di perusahaannya, dan berakhir dengan orderan barang yg kosong dari gudangku. Akupun sempat memberi pesan pada karyawanku untuk tidak ada yang masuk keruangan selagi masih ada sales, aku hanya ingin hari Senin ini selesai lebih cepat agar bisa bertemu lagi dengan Idan.



Ahhh aku sudah merindukannya lagi!



Pov Idan




Aku sudah dalam perjalanan menuju kantor Asya setelah membeli beberapa makanan untuk makan siang bersama, aku membawakannya chiken katsu dan minuman bersoda sebagai perayaan kecil karna aku berhasil melakukannya semalam.



Tidak seperti yang kalian pikirkan pemirsa! sabar okey, nikmati alurnya wkwk.



Hanya butuh waktu 15 menit untuk sampai ke tempatnya berada, aku masuk kedalam kantor tersebut sambil membawa beberapa papperbag. Aku melihat bagian gudang yg penuh dengan truck besar pembawa barang, sepertinya mereka sedang membongkarnya. Mereka yang menyadari kedatanganku ada yg menyapa dan ada juga yg hanya tersenyum sambil menunduk.



Aku melewati mereka dan masuk ke pintu lainnya menuju ruangan Asya, tapi belum sampai aku kesana tibatiba ada yang memanggilku.



"pak, mau keruangan ibu?" tanyanya.



"Iya mut, kenapa?" tanyaku, orang itu adalah muti bagian administrasi.



"ibunya masih ada tamu pak, tadi bilang jangan ada yg masuk dulu kalo belum selesai"



"tamu? siapa? perempuan?"



"itu pak sales produk, biasa kan senin harus ngorder barang yg abis" akupun mengangguk paham



"salesnya perempuan?" tanyaku lagi



"semua sales ratarata laki laki pak, jarang ada yang perempuan kalo kesini"



Shit!




Seketika aku merasa marah, namun aku menahannya di depan karyawan istriku ini. Aku mengatur kembali nafasku yang mulai berat karna emosi. Akupun berterimakasih padanya dan melanjutkan perjalananku menuju ruangan Asya.



Apa apaan semua sales laki laki?! sialan, babi, bangsat, bajingan! semua kata kasar dan sumpah serapah sudah berkumpul di mulutku!



************************************​



Idan berjalan dengan cepat hingga tepat saat ia akan membuka pintu ruangan istrinya, pintu itu terbuka menampilkan Asya yang tertawa dengan seorang laki laki disampingnya. Asya yang melihat Idan didepannyapun langsung menghentikan tawanya dan tersenyum menghampiri suaminya.



"Urusan kamu udah selesai by?" tanyanya lembut sambil menggandeng tangan Idan. Idan hanya mengangguk dan memberi tatapan datar pada lelaki didepannya. Asya yang paham pun langsung memperkenalkannya.



"Pak Arya kenalin ini suami saya"



"lbu Asya udah nikah? saya kira masih lajang lhoo" jawabnya tak percaya, Asya hanya mengangguk dan tersenyum tak mau menanggapi pertanyaan yang sudah jelas ia dapatkan jawabanya.



"kalo begitu saya pamit bu, besok saya pastiin orderannya dateng pagi" ucapnya tanpa memperdulikan Idan disana. Idan hanya menatapnya hingga menghilang dari pandanganya.



"Sialan!" umpat Idan.




Asyapun menarik Idan untuk masuk keruangannya, ia mengambil papperbag yg dibawa Idan sejak tadi. Asya tak langsung membukanya melainkan mengurus suaminya dulu yang kini sudah terbakar cemburu, terpancar dari tatapannya yang sangat gelap dan rahangnya yang mulai mengeras.



"Babyyy" panggil Asya dalam dekapan Idan. Idan tak menjawab bahkan tak repot membalas pelukannya.



"dia cuman sales produk sayang" ucap Asya lagi



"cuman? tapi berduaan haha"



"Byyyy! aku cuman kerja sayanggg gangapangapain
. Tiap hari senin mereka emang dateng cuman buat nanya orderan dan ngasih tau program yang ada di perusahaanya aja"



"kalo cuman itu yang kalian bahas kenapa gaboleh ada yang masuk keruangan kamu hah?! takut ada yang tau kamu aneh aneh hmm?!" Asya menahan dirinya untuk tak terpancing dengan kata kata yg dilontarkan Idan, ia tahu Idan cemburu dan sekarang emosinya memang tak stabil.



"Idan mikir Asya ngapain hmm?" tanya Asya dengan lembut. Idan tak menjawab dan hanya diam. Asya menariknya untuk duduk di sofa yg ada diruangan sedangkan Asya duduk dipangkuan Idan, biasanya cara ini ampuh jika suaminya sedang marah tanpa alasan atau cemburu buta seperti ini.



"Look at me!" Asya mengarahkan wajah Idan didepannya dan menyatukan keningnya.



"Denger Asya baik baik oke, pertama! mereka cuman sales hon gada hubungan yang lebih dari apapun, kedua aku cuman pesen buat karyawan bukan kamu yg gaboleh masuk gantengku, aku juga ga ngapa ngapain cuman sebatas konsumen sama supplier aja, aku udah janjikan sama kamu gakan ngulang kesalahan yang sama, percaya kan sama aku hm?" Idan hanya menatap Asya dengan wajah datarnya



"mmmuahhh mmmuaahh mmuaah" Asya mencium bibir suaminya dengan gemas.



"baikan ya? jangan ngambek lagi oke" ucap Asya lagi, Idanpun hanya mengangguk dan memeluknya.



See? Idan akan luluh hanya dengan perbuatan manis Asya.




Setelah makan siang bersama Asya melanjutkan pekerjaannya sedangkan Idan duduk bersandar pada sofa dengan sesekali melirik istrinya yang begitu serius dengan pekerjaannya. Idan mengeluarkan ponselnya dan memfoto Asya tanpa sepengetahuannya lalu ia mengunggahnya di story instagramnya dengan caption She's my wife ❣️.



Asya yang sedang menganalisis laporan perusahannyapun membuka ponselnya saat melihat ada notifikasi masuk dan saat ia lihat story suaminya seketika membuatnya tersenyum. Ia melirik suaminya yang sedang memainkan ponselnya dan mengomentari story tersebut yang cantik dong fotonya! masa gitu sih by 😔.



tak lama ia mendapat balasan dari Idan udah gitu aja cantik, kalo yang lebih cantik liat langsung aja biar puas 😚. Asya menggelengkan kepalanya menahan malu akan balasan suaminya, entahlah Asya sungguh senang dengan kelakuan Idan sekarang.



Waktu menunjukan pukul 16.00 itu tandanya Asya akan mendengar laporan sales tentang keadaan lapangan hari ini. Asya menghampiri Idan lalu duduk di sebelahnya.



"kamu mau duduk disini atau disana?" sambil menunjuk kursinya yang mengarah kedepan komputer.



"emang kenapa? gaboleh Idan duduk disini emang?" Asya menggeleng bukan itu maksudnya.



"Nanti ada sales yang laporan tentang keadaan lapangan hari ini dan semuanya laki laki baby, kalo disini kamu gaakan bisa liat mukanya tar salah paham lagi. Kalo disana kamu bisa liatin mereka sambil main game kek atau apa gitu terserah kamu, aku juga ada disamping kursi itukan" jelas Asya, Idanpun mengangguk mengerti dan menyetujui ucapan Asya.




Idan duduk didepan komputer milik istrinya, sedangkan Asya disebelahnya. Posisi meja diruangan Asya berbentuk huruf U, kalian bisa bayangkan? harusnya bisa sih yaaaa.



Satu persatu salespun masuk dan memberikan laporan, Idan tak merasa terganggu sama sekali karna asyik dengan dunianya sendiri sesekali tanganya bertautan dengan belahan jiwanya hanya untuk sekedar menggenggam atau mengelusnya. Hingga sales terakhir memberikan laporannya dan berkata Ohiya bu tadi owner cafe labirin yang di buah batu minta kontak bu Asya, tapi ga saya kasih sih kata saya nanti saya tanya dulu boleh atau engganya. Katanya beliau kenal sama ibu dan pernah deket juga. Asya yang mendengar penuturan salesnyapun bingung karna iapun tak tau siapa owner cafe tersebut hmm gausah dikasih itu bukan urusan saya, kamu boleh keluar sekarang.



Idan yang mendengar percakapan itupun memutar kursinya dan menarik Asya untuk menghadapnya.



"siapa yang dimaksud tadi?" nada bicaranya menjadi ketus



"aku gatau Idannn, beneran deh by aku gabohong sama kamu" Asya takut suaminya kembali marah sekarang.



Idan mengangguk dan memberikan senyumnya.
"yaudah kalo gatau, kenapa takut begitu?" tanyanya dengan nada yang lebih santai



"yaaa kamu tadi nanyanya ketus banget ih siapa yang gatakut coba" jawab Asya dengan manja. Idan terkekeh dan merentangkan tanganya, Asya yang pahampun langsung masuk kedalam pelukan suaminya.



"sayang? karyawan kamu pulang jam berapa?" Asya pun melihat jam di komputernya 17.00



"harusnya sih udah pada pulang by, tapi gatau ada yg lembur atau engga. coba bentar aku cek cctv dulu" Asyapun membuka salah satu aplikasi di komputernya dan mengeceknya satupersatu.



"udah kosong semua by, emang kenapa?"


Pov Asya

Idan tak menjawab ia merenggangkan pelukannya, ia menatapku dan tersenyum.
Tunggu! senyuman itu? ahhh itu senyuman mesum Idan. Aku tertegun melihatnya apalagi ketika ia menyunggingkan bibirnya. Dan benar saja tebakkanku.

Idan berdiri dan mengangkatku keatas meja yang kosong, ia memiringkan kepalanya dan menyatukan bibirnya dengan bibirku. Kami mulai berciuman, aku mengelus tengkuknya lembut, sesekali menekannya untuk memperdalam ciuman kami. Saat ciuman terlepas aku memberi akses untuk ia menciumi leherku dan meninggalkan jejak disana.
"Shhhh Idannnn" desisku tertahan.

Ia mulai membuka kancing kemejaku sambil terus menciumi leherku, tanganya tak gemetar seperti semalam kini ia begitu cepat membukanya dan hanya menyisakan bra ku disana. Ciumannya turun dengan lembut sedangkan tanganya membuka pengait dibelakang sana, kini aku sudah setengah telanjang dibuatnya.
Idan meremas susuku dan mengulumnya bergantian.

"Shhhh Byy ahhhh.." desahku tak tertahan saat bibirnya yang basah mengulum susuku dengan sangat lembut sedangkan lidahnya berputar di area putingku. Ini gila! aku menekan kepalanya agar lebih dalam mengisapnya.

"ahhh Idan mhhh jangan digigit!" teriakku, aku tak peduli lagi jika masih ada karyawanku diluar sana yang mendengar jeritanku sekarang. Tapi sepertinya tidak akan karna setauku ruangan ini kedap suara.


Idan terus bermain di tempat favoritnya seperti tak ada hari esok untuk menikmatinya lagi. Tanganya kini membuka celanaku bersama dalamanya, aku hanya pasrah menikmati permainanya sekarang.

Permainan bibirnya mulai turun ke arah perutku, dikecupinya dengan lembut dan penuh kasih sayang. Ia melebarkan pahaku dan menciumi vaginaku denhan lembut.

"Shhh byyy mhhhh ahhhh ahhh" saat kurasakan lidahnya menusuk milikku didalam sana. Idan menghisapnya dan memainkannya.

"uhhhh sayanggg emhhhhh" aku menarik kepalanya untuk memperdalam tusukan lidahnya dibawah sana. Rasanya aku sudah melayang kemana mana, nikmat sungguh nikmat!


Badanku melengking saat merasakan cairanku keluar untuk yang pertama.

"ahhhh mhhh baby shhhhh" aku tak bisa menahanya lagi. Nafasku terengah merasakan sensasi yang sudah lama tak ku nikmati. Aku melihat Idan yang masih menjilat milikku dibawah sana.

Ku tarik tubuhnya untuk kembali memelukku, menghirup aroma tubuhnya yang selalu menjadi candu. Kurasakan jarinya kini membelai vaginaku, ditusuknya milikku dengan 2 jarinya dan iapun mengocoknya secara perlahan.

"ahhh Idann shhhh" aku mendesah tepat di telinganya. Kocokannya yang pelan kini semakin cepat, kurasakan ibu jarinya menekan gspot ku disana.

"mhhh ahhh Idannn shhh akhhhh" kutarik kepalanya ke susuku yang sudah kembali menegang karna perbuatannya, Idan langsung menghisapnya dan meremasnya kembali.

Ini gila! 3 serangan sekaligus yang ia lakukan membuat tubuhku meliuk kesana kemari, aku ingin meledak lagi sekarang!
"shhh yahhh ahhh trus ahhh byy ahhh enakk mhhhh" racauku.

Idan terus mengocok milikku dengan cepat hingga akhirnya cairan itu kembali keluar untuk kedua kalinya. Aku lemas dibuatnya tapi tak apa aku suka! Idanku kembali hihi.

Aku menatapnya dengan sayu, ia tersenyum sambil membuka seluruh pakaiannya. Setelah sekian lama kini aku melihatnya kembali tanpa busana, ah aku sudah tidak sabar untuk digagahinya!

Dia menarikku keujung meja, mensejajarkan miliknya yang sudah tegang sempurna didepan lubang milikku yang sudah basah. Itu terlihat lebih besar! ah tidak tidak, mungkin hanya penglihatan ku saja pikirku. Idan mulai menggesekan juniornya itu di vaginaku.

"mhhh idannn shhhh" geli geli nikmat rasanya. Setelah cukup basah ia mulai memasukannya perlahan, seperti dejavu ke malam pertamaku dengannya miliknya sulit untuk masuk seluruhnya! Idan menghentaknya beberapa kali hingga masuk seluruhnya.

"shhh byyy perihhhh" ringisku, rasanya seperti ada yg merobek milikku secara paksa. Benar benar seperti perawanku diambil kembali olehnya.
 
Pov Idan



aku mendiam penisku didalam sana saat otot miliknya terasa mencengkram milikku. Asya meringis dengan dahi yang berkerut, apakah begini rasanya jika terlalu lama tak digauli? Asya seperti perawan kembali! Aku mulai menggoyangkanya secara perlahan, terlihat Asya mulai menikmatinya sekarang.



"Ahhh Idann shhhh mhhh" desahanya lolos dari mulutnya, aku semakin bergairah dibuatnya. Ku remas susunya yang kenyal sambil terus menggenjotnya.



"uhhh sayang rapet banget ahhh"



"mhhhh byyy ahhh yg dalem shhhh" ku genjot terus miliknya dengan ritme lebih cepat, ku lihat badanya semakin tak terkendali merasakan nikmat. Ku tarik badanya supaya bisa duduk berhadapan denganku, tanganya melingkar di pundakku dengan nafas yang tak beraturan.



"so sexy sayanggg" ucapku, ku pilin putingnya yang mencuat dengan gemas



"ahhh idann ahhhh memek aku kaya ditarik ishhh ahhh" racaunya, aku tersenyum menang akhirnya aku bisa merasakan tubuhnya kembali sekarang.



"shhhh idaaannn aku mau keluar ahhhh" desahnya lagi dengan badan yg melengking kebelakang, kurasakan miliknya sangat basah dan hangat, aku membiarkanya menikmati pelepasannya.



"enak sayang?" Asya hanya menangguk dan mengatur nafasnya kembali. Kuhisap dan kuremas susunya lagi untuk membuatnya bergairah.



"mhhh byy shhhh" desahnya sesekali ia menggigit bibir bawahnya dengan sensual. Uhhh sungguh sangat sexy istriku ini. Aku menariknya untuk turun dan membalikan badanya, kutusuk miliknya yg sudah basah itu dari belakang.



"ahhh Idannn!" pekiknya tertahan, kini Asya bertumpu pada meja didepannya. Aku mulai menyodoknya dari belakang, ku mainkan susunya yang mengantung bebas, kuremas dan kupilin puting nya secara bergantian.



"ashhh baby enakk ahhhh shhhh" aku semakin bersemangat menggenjotnya saat mendengar setiap desahan yg keluar dari mulutnya itu.



"aku mau keluar sayang" disela genjotanku yang semakin cepat.



"ashhh ahhh mhh barengan by ahhhh" racaunya, akhirnya kami berdua keluar bersamaan. Asya yg lemas akhirnya ambruk di atas meja dengan kaki yang masih mengangkang sempurna.




***************



Idan menggendong Asya menuju kamar yg ada diruangnya, disana ada kasur yg ukuranya tidak terlalu besar ya cukuplah untuk beristirahat jika jenuh bekerja.



Idan membaringkanya dengan perlahan dan memeluknya.



"bukanya udah keluar by tadi?" tanya Asya, Idan hanya menagangguk mengiyakan tanganya yg bebas kini bermain di susu istrinya.



"tapi kok masih tegang gitu sih? belum puas ngewe aku tadi?"



"belumlah, masih pengen dienakin ini" jawab Idan.




Asya menarik Idan untuk memeluknya, ia bisa merakan milik suaminya yg tegang diatas perutnya. Tangan Idan terus meremas benda kenyal kesukannya hingga putingnya mencuat kembali. Idan tau Asya sudah mulai horny kembali dibuatnya, Idan menciumi telinga istrinya dan turun kelehernya.



"Ahhh Idan shhh mhhh" Idan mulai menciumi payudara Asya. Asya yg tak tahanpun mengarahkan susunya untuk dihisap.



"babyyy ahhh isepp ishhh" Asya yang kesal karna tak dituruti keinginnanya mulai menatap horor pada suaminya, Idan yang melihat itupun terkekeh dan menuruti kemauan Asya. Ia kulum susu Asya secara bergantian



"Ahhh ya mhhh enak byy uhhh" racau Asya menikmati hisapan pada susunya. Idan yang tak tahan mula melebarkan paha Asya dan memasukan miliknya yang masih tegang sejak pelepasannya tadi.



Idan menggenjot Asya dengan birahi yang memuncak. Miliknya seperti di remas dan di urut di dalam sana, milik Asya benar benar sempit!



"shhh sempit banget asyaaa ahhhh" racau Idan.



"punyamu kegedean baby ahhhh" desah Asya



Idan yang mendengat desahan istrinya semakin bersemangat menggenjot miliknya didalam sana hingga suara penyatuan mereka terdengar sangat jelas.



"ahhh babyy ahhh mentok banget sayang!!!!" teriak Asya yang tak kuasa merasakan miliknya seperti diaduk aduk begitu dalam. Seolah tuli Idan terus menggenjotnya dengan ritme lebih cepat, sedangkan tanganya terus meremas susu Asya yang semaki menengang.



"mhhhh baby shhh i'm cum shhhhh" badan Asya meliuk kesana kemari merasakan ledakan didalam dirinya. Asya menggigit bibir bawahnya saat kenikmatan itu menjalar ditubuhnya.



Idan tak berhenti menggenjotnya meskipun Asya sudah mengeluarkan cairanya, dinaikannya kaki Asya kepundaknya. Asya yg diperlakukan seperti itupun kembali bergairah, miliknya seperti di tarik dari dalam.



"Ashhh baby ini enak shhhh trus sayang ahhh kerasa banget by ahhhh" Idan tersenyum melihat istrinya yang merem melek sekarang.



Tangan Asya meremas bantal yang ada disampingnya, posisi ini membuatnya gila! bola matanya memutar ke atas dengan sedikit terpejam ia merasakan sensasi yang berbeda saat bercinta dengan Idan. Keringat mereka saling bercucuran karna kegiatan keduanya.



"sempit sayang! tapi enak ah" racau Idan. Milik Asya berkedut hebat ia akan keluar sebentar lagi, Idan mengambil bantal yang ada disamping istrinya menaruhnya dibawah pantat Asya untuk mengganjalnya.



"ahhh babyyyyy aku gakuat shhhh ahhhh" Idan terus memompanya dengan ritme yang semakin cepat, ia juga sama ingin menyemburkan miliknya bersamaan.



"aku ahhhh keluar baby!!!!" teriak Asya, tanganya meremat sprei dengan kuat. Merasakan hangat didalam rahimnya, karna Idanpun mengeluarkanya bersamaan. Idan memeluk tubuh Asya yang sudah basah dengan keringat.



"makasih sayanggg, kamu makin enak" ucap Idan, Asya mengelus punggung suaminya dan mencium pundak kokoh itu.



"sama sama baby" balasnya dengan lembut.




Idan menarik diri dari pelukannya bersama Asya, Asya menatapnya dan tersenyum. Tanganya terjulur merapikan rambut suaminya yang berantakan karna ulahnya tadi.



"masih mau lagi hmmm?" tanya Asya



"kalo iya kenapa? gaboleh?"



"boleh ganteng, boleh banget malah! gada puasnya ya kalo udah ngewe ishhh untung sayang coba kalo engga udah aku buang kamu kelaut"



Idan kembali memainkan susu milik Asya, ia memerhatikan bentuknya yang bulat dan kenyal sempurna.



"kenapa diliatin gitu? ada yang beda?" tanya Asya



"gapapa, cuman bagus aja. Punya kamu lebih bagus daripada yg di film semalem hahaha"



"yakkkk Idan!!! kamu merhatiin bener bener kalo soal susu ishhh" ucap Asya dengan kesal



"yeee kok marah? kan kamu yg milih filmnya juga. btw yang kok tadi rapet banget ya? kaya jebolin perawan kamu lagi deh aku"



"aku juga gatau, udah lama gadipake kali makanya rapet lagi. Tapi enakkan? gak mengecewakan kan by?"



"oh jelas engga dongg, malah memuaskan dan bikin ketagihan hahaha"




Asya melirik jam dinding yang sudah menunjukan pukul 18.30. Sudah cukup lama ternyata mereka bercinta.



"by masih mau lanjut?" tanyanya. Ia tak mau membuat suaminya tak puas karna masalah ranjang.



"udah setengah tujuh by, kalo masih mau ayo bikin dede lagi" Idan yang mendengar ucapan Asya pun melirik jam dan ternyata benar. Ia masih ingin tapi ia juga cukup tau diri ini dimana, dan Asya juga butuh asupan makanan untuk bisa melayaninya lagi. Miliknyapun sudah kembali ke ukuran normal jadi sepertinya sesi bercintanya bisa di jeda terlebih dahulu.




Idan menarik Asya untuk duduk lalu mengangkatnya kekamar mandi, mereka membersihkan diri mereka masing masing sekarang, setelah selesai Idan keluar mengambil pakaiannya dan juga milik istrinya yang berserakan dilantai. Idan selesai lebih dulu sedangkan Asya baru memakai celananya, saat Asya akan memasangkan branya tangan Idan menahanya.



"apalagi hmm? katanya mau pulang tadi?" ucap Asya , Idan tak menjawab dan langsung menyambar susu istrinya yg terlihat menggoda.



"ishhhh byyy" meskipun kesal Asya tetap mengusap kembali kepala suaminya dengan lembut. Idanpun melepaskan kulumannya dan memakaikan bra milik Asya.



"doyan banget sih by sama susu" gerutu Asya sambil memakai kemejanya. Idan memeluknya dari belakang menyandarkan dagunya di bahu Asya.



"yang pentingkan susu kamu bukan yang lain Syaa, nanti malem lagi yah aku masih pengen nih" ucap Idan, Asya mengangguk dan melepaskan pelukan suaminya. Asya berbalik dan melingkarkan tanganya di pundak Idan.



"Anyting for you baby! lakuin apapun yang kamu mau selama itu sama aku dan ga sama yang lain oke. Aku pasti layanin suami mesum aku ini, mau sampe pagi ngewenya boleh! mau nenen terus juga boleh! syaratnya cuman satu, cukup sama aku" Asyapun menempelkan bibirnya pada bibir suaminya dengan lembut.




*****************​



Asya dan Idan kini sampai di Cafe labirin, setelah pertempuran keduanya memilih mengisi perutnya sebelum pulang kerumah, Idan sengaja membawa istrinya kesini karna mendengar percakapannya sore tadk dengan sales perusahaanya, Idan ingin tau siapa pemiliknya. Tapi sepertunya Asya tak menyadari jika ia kini berada di cafe seseorang yg menanyakannya pada karyawannya tersebut.



Mereka masuk lalu mencari tempat yang kosong, setelah dapat merekapun memesan beberapa menu makanan beserta minumannya. Selagi menunggu pesanan datang mereka asyik berbincang hingga ada yang memanggil Asya dan menghampiri mereka.



"eh sya nongkrong disini juga? sama siapa tuhh?" tanya putri dan dena teman Asya semasa sekolah dasar.



"kirain siapa manggil manggil huh, mau gabung? sama suami donggg" jawab Asya dengan riang



"boleh nih ? ga gangggu kan kita? yg lain penuh soalnya hehehe" ucap Dena



"ohh jadi ini brondong yang ngajakin lu serius, cakep juga sya" tambah putri



"boleh kok duduk aja santai, iya emang kenapa hah? iri ya lo wkwkw" jawab Asya sambil berpindah tempat duduk menjadi disamping Idan, sedangkan teman temanya kini duduk dihadapan mereka.



"ohiya kenalan dulu dong, aku dena dan ini putri" ucap dena pada Idan



"Arsyad teh" balas Idan sopan sambil menyalami teman Asya bergantian



"uluhh teteh berasa tua deh aing, panggil nama aja gapapa kok syad santai" ucap putri, Idanpun hanya mengangguk mengiyakan



"pesen dulu sanaa, tadi aku udah pesen soalnya" ucap Asya. Teman temanya pun kembali memanggil waitress disana dan memesan.



"eh sya, tauga yang punya cafe ini siapa?" Asya mengerutkan dahinya dan menggeleng.



"itu si Riko, yg pernah ngebet banget sama kamu duluuu" ucap putri, dena yg mendengar ucapan temannya pun reflek menginjak kaki putri.



"Aw! apaan sih den injek injek sakit ai maneh" kesal putri, denapun mengkode dengan matanya dan akhirnya putri pun paham.



"ehh sorry sya lupa! maaf maaf" ucapnya tak enak



"gapapa ko teh santai aja" jawab Idan yang tau kalo temanya Asya merasa salah bicara. Asya menggenggam tangan Idan dibawah meja, seolah paham dengan apa yg dirasakan istrinya Idan membalas genggaman tersebut dan mengelusnya.



"gapapa sayang, ngobrol aja tenang aku gamarah kok lagian ga aneh kalo kamu banyak yg ngejar kan istri aku cantik"ucap Idan dengan senyuman.




Idan benar benar tak marah, lagian untuk apa? toh dia pemenanganya, dia yang berhasil membawa Asya ke pelaminan bukan?



"btw pasangan kalian kemana? kok cuman berdua?" tanya Asya mencairkan suasana yg sempat menegang.



"pacar gue sibuk jadi bawa si putri aja kesini, kalo si putri lu tah sendiri suaminya gimana yakan?" Asyapun hanya mengangguk mengerti.




Tak lama pesanan mereka ber4 pun datang, dan merekapun mulai menikmatinya.



"mmm sya mau tanya dong, lu kan udah lama nikah ya sama Arsyad tapi maaf nih sebelumnya yaa agak sensi sih sebenernya. Lu emang belum punya anak atau milih gapunya anak si?" tanya putri



"emang kenapa put kok nanyanya gitu?" tanya asya balik



"mmm gini, lu taukan gue udah nikah juga? dan sama sama belum dikasih keterunan. Setelah 3 bulan pernikahan suami gue tuh nanya mulu garis 2 atau engga gitu, mertua gue juga sama kaya gitu ngebet banget punya cucu kayaknya kan jadi beban buat guenya sendiri" jelas putri



"ya gue juga sama belum aja, cuman bedanya suami sama mertua gue gapernah nanya kaya gitu sih" jawab Asya sambil memakan kentang gorengnya.



"kalo menurut Arsyad gimana?" tanya putri



"hah? apanya?" tanya Idan bingung



"ya tentang anak gimana?"



"gagimana gimana si itukan urusan yg diatas, kalo belum waktunya dikasih masa mau maksain? kan ga kaya pengen gorengan yang tinggal dibeli terus ada" jawab Idan



"emang anak tuh penting banget ya buat lakilaki yg udah nikah?" tanya putri lagi



"gajuga, setiap orang punya prinsip yang berbeda. Kalo Arsyad sendiri sih sedikasihnya aja toh udah usaha sama doa juga, kenapa ga teh putri obrolin aja sama suaminya biar enak?"



"haaaah udah cape akutuh kalo ngobrol sama dia soal anak pasti berantem, pasti aku yg dituduhnya gabenerlah gasehatlah padahal udah di cek ke dokter akunya aman aman aja tapi dianya gapercayaan"



"hmmm susah sih kalo begitu, padahal komunikasi itu paling penting di setiap hubungan tuh mau itu pacaran atau udah nikahpun ya kuncinya satu komunikasi"



"yasih bener banget ucapanmu! pantes Asya mau dinikahin sama brondong ya, bukan sembarang brondong rupanya wkwk. Pemikirannya udah mateng sih ini" puji putri



"jelas donggg, berkelas yakan!" ucap Asya dengan bangga



"ahh syad aku mau nanya juga boleh?" ucap dena, Idan hanya mengangguk mengiyakan



"kalo hubungan tanpa jatah emang bikin gabetah ya? aku mau nyari yg serius dapetnya malah yang sange terus soalnya" ucap dena tanpa beban, Idan yg mendengarnya terkejut sampai sulit menelan makananya sendiri.




Coba komen menurut kalian gimana guys?!
 
Asya harus benar2 dijaga nih,, bahaya bnyk penggemarnya ternyata..:polisi:

Makasih updatenya suhu, tetap semangat dan sehat selalu.:beer:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd