rahfannnnnnn14
Adik Semprot
- Daftar
- 10 Sep 2018
- Post
- 140
- Like diterima
- 3.983
Senin pagi Bandung semakin dingin karna diguyur hujan lebat sejak semalam, cuaca sudah mendukung untuk mereka bercocok tanam sebenarnya tapi Asya memilih menyudahinya sebelum berperang Asya tak ingin memaksakan suaminya meskipun ia ingin sekali di gagahi oleh Idan.
Asya terbangun dan mendapati suaminya masih setia mengulum susunya, "dasar bayi besar hehehe" gumamnya. Asya senang melihat Idan kembali pada kebiasaannya saat tidur, setelah 5 bulan lamanya ia tak merasakan momen ini. Asya baru sadar sekarang Idan tak pernah menyentuhnya lagi setelah dari luar kota itu, dan semalam adalah awal yang indah untuknya.
Idan benar benar melawan rasa takutnya semalam, Asya menyaksikan bagaimana tangan Idan gemetar hebat dan keringat membasahi wajahnya. Idan tak menyerah dan terus melawan dirinya sendiri hingga akhirnya berhasil menikmati benda kenyal favoritnya lagi.
Dan lihat lah sekarang ia masih lelap dalam tidurnya padahal istrinya sudah bangun dari 15menit yang lalu.
Benar benar bayi rupanya wkwk. Apakah semua lelaki sama seperti Idan? menyusu adalah hal paling menyenangkan?!
Pov Asya
Tidak seperti hari biasanya yang membosankan, kini aku memulai hari dengan perasaan yang berbunga-bunga. Bagaimana aku tak merasa senang jika pemandanganku saat bangun adalah wajah Idan yg damai hihi, apalagi hari ini ia juga yang mengantarkanku kekantor. Disepanjang perjalanan aku tak henti hentinya tersenyum melihatnya berada disampingku.
Terdengar saat cheesy bukan hahaha? tapi itu yang aku rasakan setelah sekian lamaaa. Jangan protes okey!
Aku masuk kedalam ruanganku dengan pipi memerah, pikiranku masih berada di mobil rasanya. Kalian tau apa yang kami lakukan? jika tebakanya berciuman itu benar sekali!.
Setelah mengantarku kekantor Idan pergi, tidak tidak! dia tidak pergi ke Jakarta. Enak saja baru baikan udah LDRan huh! Kalian juga pasti menunggu adegan panas selanjutnya bukan hahahha.
Idan pergi kekantor cabang yang berada di Dago untuk menhandle beberapa pekerjaan disini, jika kalian suka main kebandung pasti tau daerah yg menurut sebagian orang esetetik itu.
Aku memulai pekerjaanku seperti biasanya, setelah barang kiriman selesai dimuat akan ada admin yang melaporkan sisa stock hari ini dan memberikan daftar barang apa saja yang harus di pesan lagi. Sebenarnya itu tugas purchasing tapi di perusahaan papahku ini tidak ada bagian itu, kata papah ia tidak bisa mempercayai siapapun untuk bagian itu karna akan banyak kecurangan nantinya. Awalnya akupun tak mengerti tapi seiring berjalannya waktu dan aku bekerja disini aku mengetahuinya, seperti harga produk yang naik turun dan kita harus tetap jeli untuk memilihnya, atau bahkan program yg diadakan secara besar besaran oleh distributor produk. Itu sangat rumit jika dijelaskan secara rinci.
Memasuki jam makan siang aku kedatangan sales produk, rutinitas setiap senin aku pasti mengorder barang pada mereka untuk stock digudang. Secara bergantian mereka masuk ke dalam ruangan, memberitahu program terbaru di perusahaannya, dan berakhir dengan orderan barang yg kosong dari gudangku. Akupun sempat memberi pesan pada karyawanku untuk tidak ada yang masuk keruangan selagi masih ada sales, aku hanya ingin hari Senin ini selesai lebih cepat agar bisa bertemu lagi dengan Idan.
Ahhh aku sudah merindukannya lagi!
Pov Idan
Aku sudah dalam perjalanan menuju kantor Asya setelah membeli beberapa makanan untuk makan siang bersama, aku membawakannya chiken katsu dan minuman bersoda sebagai perayaan kecil karna aku berhasil melakukannya semalam.
Tidak seperti yang kalian pikirkan pemirsa! sabar okey, nikmati alurnya wkwk.
Hanya butuh waktu 15 menit untuk sampai ke tempatnya berada, aku masuk kedalam kantor tersebut sambil membawa beberapa papperbag. Aku melihat bagian gudang yg penuh dengan truck besar pembawa barang, sepertinya mereka sedang membongkarnya. Mereka yang menyadari kedatanganku ada yg menyapa dan ada juga yg hanya tersenyum sambil menunduk.
Aku melewati mereka dan masuk ke pintu lainnya menuju ruangan Asya, tapi belum sampai aku kesana tibatiba ada yang memanggilku.
"pak, mau keruangan ibu?" tanyanya.
"Iya mut, kenapa?" tanyaku, orang itu adalah muti bagian administrasi.
"ibunya masih ada tamu pak, tadi bilang jangan ada yg masuk dulu kalo belum selesai"
"tamu? siapa? perempuan?"
"itu pak sales produk, biasa kan senin harus ngorder barang yg abis" akupun mengangguk paham
"salesnya perempuan?" tanyaku lagi
"semua sales ratarata laki laki pak, jarang ada yang perempuan kalo kesini"
Shit!
Seketika aku merasa marah, namun aku menahannya di depan karyawan istriku ini. Aku mengatur kembali nafasku yang mulai berat karna emosi. Akupun berterimakasih padanya dan melanjutkan perjalananku menuju ruangan Asya.
Apa apaan semua sales laki laki?! sialan, babi, bangsat, bajingan! semua kata kasar dan sumpah serapah sudah berkumpul di mulutku!
Idan berjalan dengan cepat hingga tepat saat ia akan membuka pintu ruangan istrinya, pintu itu terbuka menampilkan Asya yang tertawa dengan seorang laki laki disampingnya. Asya yang melihat Idan didepannyapun langsung menghentikan tawanya dan tersenyum menghampiri suaminya.
"Urusan kamu udah selesai by?" tanyanya lembut sambil menggandeng tangan Idan. Idan hanya mengangguk dan memberi tatapan datar pada lelaki didepannya. Asya yang paham pun langsung memperkenalkannya.
"Pak Arya kenalin ini suami saya"
"lbu Asya udah nikah? saya kira masih lajang lhoo" jawabnya tak percaya, Asya hanya mengangguk dan tersenyum tak mau menanggapi pertanyaan yang sudah jelas ia dapatkan jawabanya.
"kalo begitu saya pamit bu, besok saya pastiin orderannya dateng pagi" ucapnya tanpa memperdulikan Idan disana. Idan hanya menatapnya hingga menghilang dari pandanganya.
"Sialan!" umpat Idan.
Asyapun menarik Idan untuk masuk keruangannya, ia mengambil papperbag yg dibawa Idan sejak tadi. Asya tak langsung membukanya melainkan mengurus suaminya dulu yang kini sudah terbakar cemburu, terpancar dari tatapannya yang sangat gelap dan rahangnya yang mulai mengeras.
"Babyyy" panggil Asya dalam dekapan Idan. Idan tak menjawab bahkan tak repot membalas pelukannya.
"dia cuman sales produk sayang" ucap Asya lagi
"cuman? tapi berduaan haha"
"Byyyy! aku cuman kerja sayanggg gangapangapain. Tiap hari senin mereka emang dateng cuman buat nanya orderan dan ngasih tau program yang ada di perusahaanya aja"
"kalo cuman itu yang kalian bahas kenapa gaboleh ada yang masuk keruangan kamu hah?! takut ada yang tau kamu aneh aneh hmm?!" Asya menahan dirinya untuk tak terpancing dengan kata kata yg dilontarkan Idan, ia tahu Idan cemburu dan sekarang emosinya memang tak stabil.
"Idan mikir Asya ngapain hmm?" tanya Asya dengan lembut. Idan tak menjawab dan hanya diam. Asya menariknya untuk duduk di sofa yg ada diruangan sedangkan Asya duduk dipangkuan Idan, biasanya cara ini ampuh jika suaminya sedang marah tanpa alasan atau cemburu buta seperti ini.
"Look at me!" Asya mengarahkan wajah Idan didepannya dan menyatukan keningnya.
"Denger Asya baik baik oke, pertama! mereka cuman sales hon gada hubungan yang lebih dari apapun, kedua aku cuman pesen buat karyawan bukan kamu yg gaboleh masuk gantengku, aku juga ga ngapa ngapain cuman sebatas konsumen sama supplier aja, aku udah janjikan sama kamu gakan ngulang kesalahan yang sama, percaya kan sama aku hm?" Idan hanya menatap Asya dengan wajah datarnya
"mmmuahhh mmmuaahh mmuaah" Asya mencium bibir suaminya dengan gemas.
"baikan ya? jangan ngambek lagi oke" ucap Asya lagi, Idanpun hanya mengangguk dan memeluknya.
See? Idan akan luluh hanya dengan perbuatan manis Asya.
Setelah makan siang bersama Asya melanjutkan pekerjaannya sedangkan Idan duduk bersandar pada sofa dengan sesekali melirik istrinya yang begitu serius dengan pekerjaannya. Idan mengeluarkan ponselnya dan memfoto Asya tanpa sepengetahuannya lalu ia mengunggahnya di story instagramnya dengan caption She's my wife .
Asya yang sedang menganalisis laporan perusahannyapun membuka ponselnya saat melihat ada notifikasi masuk dan saat ia lihat story suaminya seketika membuatnya tersenyum. Ia melirik suaminya yang sedang memainkan ponselnya dan mengomentari story tersebut yang cantik dong fotonya! masa gitu sih by .
tak lama ia mendapat balasan dari Idan udah gitu aja cantik, kalo yang lebih cantik liat langsung aja biar puas . Asya menggelengkan kepalanya menahan malu akan balasan suaminya, entahlah Asya sungguh senang dengan kelakuan Idan sekarang.
Waktu menunjukan pukul 16.00 itu tandanya Asya akan mendengar laporan sales tentang keadaan lapangan hari ini. Asya menghampiri Idan lalu duduk di sebelahnya.
"kamu mau duduk disini atau disana?" sambil menunjuk kursinya yang mengarah kedepan komputer.
"emang kenapa? gaboleh Idan duduk disini emang?" Asya menggeleng bukan itu maksudnya.
"Nanti ada sales yang laporan tentang keadaan lapangan hari ini dan semuanya laki laki baby, kalo disini kamu gaakan bisa liat mukanya tar salah paham lagi. Kalo disana kamu bisa liatin mereka sambil main game kek atau apa gitu terserah kamu, aku juga ada disamping kursi itukan" jelas Asya, Idanpun mengangguk mengerti dan menyetujui ucapan Asya.
Idan duduk didepan komputer milik istrinya, sedangkan Asya disebelahnya. Posisi meja diruangan Asya berbentuk huruf U, kalian bisa bayangkan? harusnya bisa sih yaaaa.
Satu persatu salespun masuk dan memberikan laporan, Idan tak merasa terganggu sama sekali karna asyik dengan dunianya sendiri sesekali tanganya bertautan dengan belahan jiwanya hanya untuk sekedar menggenggam atau mengelusnya. Hingga sales terakhir memberikan laporannya dan berkata Ohiya bu tadi owner cafe labirin yang di buah batu minta kontak bu Asya, tapi ga saya kasih sih kata saya nanti saya tanya dulu boleh atau engganya. Katanya beliau kenal sama ibu dan pernah deket juga. Asya yang mendengar penuturan salesnyapun bingung karna iapun tak tau siapa owner cafe tersebut hmm gausah dikasih itu bukan urusan saya, kamu boleh keluar sekarang.
Idan yang mendengar percakapan itupun memutar kursinya dan menarik Asya untuk menghadapnya.
"siapa yang dimaksud tadi?" nada bicaranya menjadi ketus
"aku gatau Idannn, beneran deh by aku gabohong sama kamu" Asya takut suaminya kembali marah sekarang.
Idan mengangguk dan memberikan senyumnya.
"yaudah kalo gatau, kenapa takut begitu?" tanyanya dengan nada yang lebih santai
"yaaa kamu tadi nanyanya ketus banget ih siapa yang gatakut coba" jawab Asya dengan manja. Idan terkekeh dan merentangkan tanganya, Asya yang pahampun langsung masuk kedalam pelukan suaminya.
"sayang? karyawan kamu pulang jam berapa?" Asya pun melihat jam di komputernya 17.00
"harusnya sih udah pada pulang by, tapi gatau ada yg lembur atau engga. coba bentar aku cek cctv dulu" Asyapun membuka salah satu aplikasi di komputernya dan mengeceknya satupersatu.
"udah kosong semua by, emang kenapa?"
Pov Asya
Idan tak menjawab ia merenggangkan pelukannya, ia menatapku dan tersenyum.
Tunggu! senyuman itu? ahhh itu senyuman mesum Idan. Aku tertegun melihatnya apalagi ketika ia menyunggingkan bibirnya. Dan benar saja tebakkanku.
Idan berdiri dan mengangkatku keatas meja yang kosong, ia memiringkan kepalanya dan menyatukan bibirnya dengan bibirku. Kami mulai berciuman, aku mengelus tengkuknya lembut, sesekali menekannya untuk memperdalam ciuman kami. Saat ciuman terlepas aku memberi akses untuk ia menciumi leherku dan meninggalkan jejak disana.
"Shhhh Idannnn" desisku tertahan.
Ia mulai membuka kancing kemejaku sambil terus menciumi leherku, tanganya tak gemetar seperti semalam kini ia begitu cepat membukanya dan hanya menyisakan bra ku disana. Ciumannya turun dengan lembut sedangkan tanganya membuka pengait dibelakang sana, kini aku sudah setengah telanjang dibuatnya.
Idan meremas susuku dan mengulumnya bergantian.
"Shhhh Byy ahhhh.." desahku tak tertahan saat bibirnya yang basah mengulum susuku dengan sangat lembut sedangkan lidahnya berputar di area putingku. Ini gila! aku menekan kepalanya agar lebih dalam mengisapnya.
"ahhh Idan mhhh jangan digigit!" teriakku, aku tak peduli lagi jika masih ada karyawanku diluar sana yang mendengar jeritanku sekarang. Tapi sepertinya tidak akan karna setauku ruangan ini kedap suara.
Idan terus bermain di tempat favoritnya seperti tak ada hari esok untuk menikmatinya lagi. Tanganya kini membuka celanaku bersama dalamanya, aku hanya pasrah menikmati permainanya sekarang.
Permainan bibirnya mulai turun ke arah perutku, dikecupinya dengan lembut dan penuh kasih sayang. Ia melebarkan pahaku dan menciumi vaginaku denhan lembut.
"Shhh byyy mhhhh ahhhh ahhh" saat kurasakan lidahnya menusuk milikku didalam sana. Idan menghisapnya dan memainkannya.
"uhhhh sayanggg emhhhhh" aku menarik kepalanya untuk memperdalam tusukan lidahnya dibawah sana. Rasanya aku sudah melayang kemana mana, nikmat sungguh nikmat!
Badanku melengking saat merasakan cairanku keluar untuk yang pertama.
"ahhhh mhhh baby shhhhh" aku tak bisa menahanya lagi. Nafasku terengah merasakan sensasi yang sudah lama tak ku nikmati. Aku melihat Idan yang masih menjilat milikku dibawah sana.
Ku tarik tubuhnya untuk kembali memelukku, menghirup aroma tubuhnya yang selalu menjadi candu. Kurasakan jarinya kini membelai vaginaku, ditusuknya milikku dengan 2 jarinya dan iapun mengocoknya secara perlahan.
"ahhh Idann shhhh" aku mendesah tepat di telinganya. Kocokannya yang pelan kini semakin cepat, kurasakan ibu jarinya menekan gspot ku disana.
"mhhh ahhh Idannn shhh akhhhh" kutarik kepalanya ke susuku yang sudah kembali menegang karna perbuatannya, Idan langsung menghisapnya dan meremasnya kembali.
Ini gila! 3 serangan sekaligus yang ia lakukan membuat tubuhku meliuk kesana kemari, aku ingin meledak lagi sekarang!
"shhh yahhh ahhh trus ahhh byy ahhh enakk mhhhh" racauku.
Idan terus mengocok milikku dengan cepat hingga akhirnya cairan itu kembali keluar untuk kedua kalinya. Aku lemas dibuatnya tapi tak apa aku suka! Idanku kembali hihi.
Aku menatapnya dengan sayu, ia tersenyum sambil membuka seluruh pakaiannya. Setelah sekian lama kini aku melihatnya kembali tanpa busana, ah aku sudah tidak sabar untuk digagahinya!
Dia menarikku keujung meja, mensejajarkan miliknya yang sudah tegang sempurna didepan lubang milikku yang sudah basah. Itu terlihat lebih besar! ah tidak tidak, mungkin hanya penglihatan ku saja pikirku. Idan mulai menggesekan juniornya itu di vaginaku.
"mhhh idannn shhhh" geli geli nikmat rasanya. Setelah cukup basah ia mulai memasukannya perlahan, seperti dejavu ke malam pertamaku dengannya miliknya sulit untuk masuk seluruhnya! Idan menghentaknya beberapa kali hingga masuk seluruhnya.
"shhh byyy perihhhh" ringisku, rasanya seperti ada yg merobek milikku secara paksa. Benar benar seperti perawanku diambil kembali olehnya.
Asya terbangun dan mendapati suaminya masih setia mengulum susunya, "dasar bayi besar hehehe" gumamnya. Asya senang melihat Idan kembali pada kebiasaannya saat tidur, setelah 5 bulan lamanya ia tak merasakan momen ini. Asya baru sadar sekarang Idan tak pernah menyentuhnya lagi setelah dari luar kota itu, dan semalam adalah awal yang indah untuknya.
Idan benar benar melawan rasa takutnya semalam, Asya menyaksikan bagaimana tangan Idan gemetar hebat dan keringat membasahi wajahnya. Idan tak menyerah dan terus melawan dirinya sendiri hingga akhirnya berhasil menikmati benda kenyal favoritnya lagi.
Dan lihat lah sekarang ia masih lelap dalam tidurnya padahal istrinya sudah bangun dari 15menit yang lalu.
Benar benar bayi rupanya wkwk. Apakah semua lelaki sama seperti Idan? menyusu adalah hal paling menyenangkan?!
Pov Asya
Tidak seperti hari biasanya yang membosankan, kini aku memulai hari dengan perasaan yang berbunga-bunga. Bagaimana aku tak merasa senang jika pemandanganku saat bangun adalah wajah Idan yg damai hihi, apalagi hari ini ia juga yang mengantarkanku kekantor. Disepanjang perjalanan aku tak henti hentinya tersenyum melihatnya berada disampingku.
Terdengar saat cheesy bukan hahaha? tapi itu yang aku rasakan setelah sekian lamaaa. Jangan protes okey!
Aku masuk kedalam ruanganku dengan pipi memerah, pikiranku masih berada di mobil rasanya. Kalian tau apa yang kami lakukan? jika tebakanya berciuman itu benar sekali!.
Setelah mengantarku kekantor Idan pergi, tidak tidak! dia tidak pergi ke Jakarta. Enak saja baru baikan udah LDRan huh! Kalian juga pasti menunggu adegan panas selanjutnya bukan hahahha.
Idan pergi kekantor cabang yang berada di Dago untuk menhandle beberapa pekerjaan disini, jika kalian suka main kebandung pasti tau daerah yg menurut sebagian orang esetetik itu.
Aku memulai pekerjaanku seperti biasanya, setelah barang kiriman selesai dimuat akan ada admin yang melaporkan sisa stock hari ini dan memberikan daftar barang apa saja yang harus di pesan lagi. Sebenarnya itu tugas purchasing tapi di perusahaan papahku ini tidak ada bagian itu, kata papah ia tidak bisa mempercayai siapapun untuk bagian itu karna akan banyak kecurangan nantinya. Awalnya akupun tak mengerti tapi seiring berjalannya waktu dan aku bekerja disini aku mengetahuinya, seperti harga produk yang naik turun dan kita harus tetap jeli untuk memilihnya, atau bahkan program yg diadakan secara besar besaran oleh distributor produk. Itu sangat rumit jika dijelaskan secara rinci.
Memasuki jam makan siang aku kedatangan sales produk, rutinitas setiap senin aku pasti mengorder barang pada mereka untuk stock digudang. Secara bergantian mereka masuk ke dalam ruangan, memberitahu program terbaru di perusahaannya, dan berakhir dengan orderan barang yg kosong dari gudangku. Akupun sempat memberi pesan pada karyawanku untuk tidak ada yang masuk keruangan selagi masih ada sales, aku hanya ingin hari Senin ini selesai lebih cepat agar bisa bertemu lagi dengan Idan.
Ahhh aku sudah merindukannya lagi!
Pov Idan
Aku sudah dalam perjalanan menuju kantor Asya setelah membeli beberapa makanan untuk makan siang bersama, aku membawakannya chiken katsu dan minuman bersoda sebagai perayaan kecil karna aku berhasil melakukannya semalam.
Tidak seperti yang kalian pikirkan pemirsa! sabar okey, nikmati alurnya wkwk.
Hanya butuh waktu 15 menit untuk sampai ke tempatnya berada, aku masuk kedalam kantor tersebut sambil membawa beberapa papperbag. Aku melihat bagian gudang yg penuh dengan truck besar pembawa barang, sepertinya mereka sedang membongkarnya. Mereka yang menyadari kedatanganku ada yg menyapa dan ada juga yg hanya tersenyum sambil menunduk.
Aku melewati mereka dan masuk ke pintu lainnya menuju ruangan Asya, tapi belum sampai aku kesana tibatiba ada yang memanggilku.
"pak, mau keruangan ibu?" tanyanya.
"Iya mut, kenapa?" tanyaku, orang itu adalah muti bagian administrasi.
"ibunya masih ada tamu pak, tadi bilang jangan ada yg masuk dulu kalo belum selesai"
"tamu? siapa? perempuan?"
"itu pak sales produk, biasa kan senin harus ngorder barang yg abis" akupun mengangguk paham
"salesnya perempuan?" tanyaku lagi
"semua sales ratarata laki laki pak, jarang ada yang perempuan kalo kesini"
Shit!
Seketika aku merasa marah, namun aku menahannya di depan karyawan istriku ini. Aku mengatur kembali nafasku yang mulai berat karna emosi. Akupun berterimakasih padanya dan melanjutkan perjalananku menuju ruangan Asya.
Apa apaan semua sales laki laki?! sialan, babi, bangsat, bajingan! semua kata kasar dan sumpah serapah sudah berkumpul di mulutku!
************************************
Idan berjalan dengan cepat hingga tepat saat ia akan membuka pintu ruangan istrinya, pintu itu terbuka menampilkan Asya yang tertawa dengan seorang laki laki disampingnya. Asya yang melihat Idan didepannyapun langsung menghentikan tawanya dan tersenyum menghampiri suaminya.
"Urusan kamu udah selesai by?" tanyanya lembut sambil menggandeng tangan Idan. Idan hanya mengangguk dan memberi tatapan datar pada lelaki didepannya. Asya yang paham pun langsung memperkenalkannya.
"Pak Arya kenalin ini suami saya"
"lbu Asya udah nikah? saya kira masih lajang lhoo" jawabnya tak percaya, Asya hanya mengangguk dan tersenyum tak mau menanggapi pertanyaan yang sudah jelas ia dapatkan jawabanya.
"kalo begitu saya pamit bu, besok saya pastiin orderannya dateng pagi" ucapnya tanpa memperdulikan Idan disana. Idan hanya menatapnya hingga menghilang dari pandanganya.
"Sialan!" umpat Idan.
Asyapun menarik Idan untuk masuk keruangannya, ia mengambil papperbag yg dibawa Idan sejak tadi. Asya tak langsung membukanya melainkan mengurus suaminya dulu yang kini sudah terbakar cemburu, terpancar dari tatapannya yang sangat gelap dan rahangnya yang mulai mengeras.
"Babyyy" panggil Asya dalam dekapan Idan. Idan tak menjawab bahkan tak repot membalas pelukannya.
"dia cuman sales produk sayang" ucap Asya lagi
"cuman? tapi berduaan haha"
"Byyyy! aku cuman kerja sayanggg gangapangapain. Tiap hari senin mereka emang dateng cuman buat nanya orderan dan ngasih tau program yang ada di perusahaanya aja"
"kalo cuman itu yang kalian bahas kenapa gaboleh ada yang masuk keruangan kamu hah?! takut ada yang tau kamu aneh aneh hmm?!" Asya menahan dirinya untuk tak terpancing dengan kata kata yg dilontarkan Idan, ia tahu Idan cemburu dan sekarang emosinya memang tak stabil.
"Idan mikir Asya ngapain hmm?" tanya Asya dengan lembut. Idan tak menjawab dan hanya diam. Asya menariknya untuk duduk di sofa yg ada diruangan sedangkan Asya duduk dipangkuan Idan, biasanya cara ini ampuh jika suaminya sedang marah tanpa alasan atau cemburu buta seperti ini.
"Look at me!" Asya mengarahkan wajah Idan didepannya dan menyatukan keningnya.
"Denger Asya baik baik oke, pertama! mereka cuman sales hon gada hubungan yang lebih dari apapun, kedua aku cuman pesen buat karyawan bukan kamu yg gaboleh masuk gantengku, aku juga ga ngapa ngapain cuman sebatas konsumen sama supplier aja, aku udah janjikan sama kamu gakan ngulang kesalahan yang sama, percaya kan sama aku hm?" Idan hanya menatap Asya dengan wajah datarnya
"mmmuahhh mmmuaahh mmuaah" Asya mencium bibir suaminya dengan gemas.
"baikan ya? jangan ngambek lagi oke" ucap Asya lagi, Idanpun hanya mengangguk dan memeluknya.
See? Idan akan luluh hanya dengan perbuatan manis Asya.
Setelah makan siang bersama Asya melanjutkan pekerjaannya sedangkan Idan duduk bersandar pada sofa dengan sesekali melirik istrinya yang begitu serius dengan pekerjaannya. Idan mengeluarkan ponselnya dan memfoto Asya tanpa sepengetahuannya lalu ia mengunggahnya di story instagramnya dengan caption She's my wife .
Asya yang sedang menganalisis laporan perusahannyapun membuka ponselnya saat melihat ada notifikasi masuk dan saat ia lihat story suaminya seketika membuatnya tersenyum. Ia melirik suaminya yang sedang memainkan ponselnya dan mengomentari story tersebut yang cantik dong fotonya! masa gitu sih by .
tak lama ia mendapat balasan dari Idan udah gitu aja cantik, kalo yang lebih cantik liat langsung aja biar puas . Asya menggelengkan kepalanya menahan malu akan balasan suaminya, entahlah Asya sungguh senang dengan kelakuan Idan sekarang.
Waktu menunjukan pukul 16.00 itu tandanya Asya akan mendengar laporan sales tentang keadaan lapangan hari ini. Asya menghampiri Idan lalu duduk di sebelahnya.
"kamu mau duduk disini atau disana?" sambil menunjuk kursinya yang mengarah kedepan komputer.
"emang kenapa? gaboleh Idan duduk disini emang?" Asya menggeleng bukan itu maksudnya.
"Nanti ada sales yang laporan tentang keadaan lapangan hari ini dan semuanya laki laki baby, kalo disini kamu gaakan bisa liat mukanya tar salah paham lagi. Kalo disana kamu bisa liatin mereka sambil main game kek atau apa gitu terserah kamu, aku juga ada disamping kursi itukan" jelas Asya, Idanpun mengangguk mengerti dan menyetujui ucapan Asya.
Idan duduk didepan komputer milik istrinya, sedangkan Asya disebelahnya. Posisi meja diruangan Asya berbentuk huruf U, kalian bisa bayangkan? harusnya bisa sih yaaaa.
Satu persatu salespun masuk dan memberikan laporan, Idan tak merasa terganggu sama sekali karna asyik dengan dunianya sendiri sesekali tanganya bertautan dengan belahan jiwanya hanya untuk sekedar menggenggam atau mengelusnya. Hingga sales terakhir memberikan laporannya dan berkata Ohiya bu tadi owner cafe labirin yang di buah batu minta kontak bu Asya, tapi ga saya kasih sih kata saya nanti saya tanya dulu boleh atau engganya. Katanya beliau kenal sama ibu dan pernah deket juga. Asya yang mendengar penuturan salesnyapun bingung karna iapun tak tau siapa owner cafe tersebut hmm gausah dikasih itu bukan urusan saya, kamu boleh keluar sekarang.
Idan yang mendengar percakapan itupun memutar kursinya dan menarik Asya untuk menghadapnya.
"siapa yang dimaksud tadi?" nada bicaranya menjadi ketus
"aku gatau Idannn, beneran deh by aku gabohong sama kamu" Asya takut suaminya kembali marah sekarang.
Idan mengangguk dan memberikan senyumnya.
"yaudah kalo gatau, kenapa takut begitu?" tanyanya dengan nada yang lebih santai
"yaaa kamu tadi nanyanya ketus banget ih siapa yang gatakut coba" jawab Asya dengan manja. Idan terkekeh dan merentangkan tanganya, Asya yang pahampun langsung masuk kedalam pelukan suaminya.
"sayang? karyawan kamu pulang jam berapa?" Asya pun melihat jam di komputernya 17.00
"harusnya sih udah pada pulang by, tapi gatau ada yg lembur atau engga. coba bentar aku cek cctv dulu" Asyapun membuka salah satu aplikasi di komputernya dan mengeceknya satupersatu.
"udah kosong semua by, emang kenapa?"
Pov Asya
Idan tak menjawab ia merenggangkan pelukannya, ia menatapku dan tersenyum.
Tunggu! senyuman itu? ahhh itu senyuman mesum Idan. Aku tertegun melihatnya apalagi ketika ia menyunggingkan bibirnya. Dan benar saja tebakkanku.
Idan berdiri dan mengangkatku keatas meja yang kosong, ia memiringkan kepalanya dan menyatukan bibirnya dengan bibirku. Kami mulai berciuman, aku mengelus tengkuknya lembut, sesekali menekannya untuk memperdalam ciuman kami. Saat ciuman terlepas aku memberi akses untuk ia menciumi leherku dan meninggalkan jejak disana.
"Shhhh Idannnn" desisku tertahan.
Ia mulai membuka kancing kemejaku sambil terus menciumi leherku, tanganya tak gemetar seperti semalam kini ia begitu cepat membukanya dan hanya menyisakan bra ku disana. Ciumannya turun dengan lembut sedangkan tanganya membuka pengait dibelakang sana, kini aku sudah setengah telanjang dibuatnya.
Idan meremas susuku dan mengulumnya bergantian.
"Shhhh Byy ahhhh.." desahku tak tertahan saat bibirnya yang basah mengulum susuku dengan sangat lembut sedangkan lidahnya berputar di area putingku. Ini gila! aku menekan kepalanya agar lebih dalam mengisapnya.
"ahhh Idan mhhh jangan digigit!" teriakku, aku tak peduli lagi jika masih ada karyawanku diluar sana yang mendengar jeritanku sekarang. Tapi sepertinya tidak akan karna setauku ruangan ini kedap suara.
Idan terus bermain di tempat favoritnya seperti tak ada hari esok untuk menikmatinya lagi. Tanganya kini membuka celanaku bersama dalamanya, aku hanya pasrah menikmati permainanya sekarang.
Permainan bibirnya mulai turun ke arah perutku, dikecupinya dengan lembut dan penuh kasih sayang. Ia melebarkan pahaku dan menciumi vaginaku denhan lembut.
"Shhh byyy mhhhh ahhhh ahhh" saat kurasakan lidahnya menusuk milikku didalam sana. Idan menghisapnya dan memainkannya.
"uhhhh sayanggg emhhhhh" aku menarik kepalanya untuk memperdalam tusukan lidahnya dibawah sana. Rasanya aku sudah melayang kemana mana, nikmat sungguh nikmat!
Badanku melengking saat merasakan cairanku keluar untuk yang pertama.
"ahhhh mhhh baby shhhhh" aku tak bisa menahanya lagi. Nafasku terengah merasakan sensasi yang sudah lama tak ku nikmati. Aku melihat Idan yang masih menjilat milikku dibawah sana.
Ku tarik tubuhnya untuk kembali memelukku, menghirup aroma tubuhnya yang selalu menjadi candu. Kurasakan jarinya kini membelai vaginaku, ditusuknya milikku dengan 2 jarinya dan iapun mengocoknya secara perlahan.
"ahhh Idann shhhh" aku mendesah tepat di telinganya. Kocokannya yang pelan kini semakin cepat, kurasakan ibu jarinya menekan gspot ku disana.
"mhhh ahhh Idannn shhh akhhhh" kutarik kepalanya ke susuku yang sudah kembali menegang karna perbuatannya, Idan langsung menghisapnya dan meremasnya kembali.
Ini gila! 3 serangan sekaligus yang ia lakukan membuat tubuhku meliuk kesana kemari, aku ingin meledak lagi sekarang!
"shhh yahhh ahhh trus ahhh byy ahhh enakk mhhhh" racauku.
Idan terus mengocok milikku dengan cepat hingga akhirnya cairan itu kembali keluar untuk kedua kalinya. Aku lemas dibuatnya tapi tak apa aku suka! Idanku kembali hihi.
Aku menatapnya dengan sayu, ia tersenyum sambil membuka seluruh pakaiannya. Setelah sekian lama kini aku melihatnya kembali tanpa busana, ah aku sudah tidak sabar untuk digagahinya!
Dia menarikku keujung meja, mensejajarkan miliknya yang sudah tegang sempurna didepan lubang milikku yang sudah basah. Itu terlihat lebih besar! ah tidak tidak, mungkin hanya penglihatan ku saja pikirku. Idan mulai menggesekan juniornya itu di vaginaku.
"mhhh idannn shhhh" geli geli nikmat rasanya. Setelah cukup basah ia mulai memasukannya perlahan, seperti dejavu ke malam pertamaku dengannya miliknya sulit untuk masuk seluruhnya! Idan menghentaknya beberapa kali hingga masuk seluruhnya.
"shhh byyy perihhhh" ringisku, rasanya seperti ada yg merobek milikku secara paksa. Benar benar seperti perawanku diambil kembali olehnya.