Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Can You Kill Me, Son?

superpuss

Semprot Addict
UG-FR
Daftar
11 Apr 2012
Post
455
Like diterima
719
Bimabet
Sore itu, aku datang ke tempat istirahat terakhir dari seseorang yang begitu berjasa namun juga begitu menyakitkan buatku. 10 tahun sudah berlalu semenjak kejadian yang begitu mengerikan. Kini, aku sudah mempunyai Istri yang cantik, beserta satu anak lelaki yang begitu lincah dan lucu. Bulan depan kami akan mengadakan pesta untuk ulang tahunnya yang ke-sembilan. Namun sebelum semuanya berlangsung, aku mengajaknya ke suatu tempat agar nanti di umurnya yang sudah sembilan tahun, ia sudah bisa memahami sebagian kecil dari sebuah kehidupan.

"Kita mau kemana, yah?" tanya anakku saat kami sedang berjalan melewati beberapa makam.

"Berdoa untuk kakek," jawabku.

"Kakek? Bukannya kemarin kita udah pernah ke makam kakek?" anakku kembali bertanya.

"Ayahmu punya dua kakek, Nak," istriku menjawabnya.

"Dua?" anakku mulai bingung.

"Hmm.... Nanti akan ayah ceritakan," aku tersenyum seraya mencubit pipinya.

"Tentang apa?" tanyanya lagi.

"Pilihan."

"Aku nggak ngerti,"

"Sebentar lagi kita sampai," jawabku sambil menggendongnya di punggungku.

Kami sudah sampai di depan makam dari orang yang merawatku belasan tahun. Makamnya masih rapi, Istriku mulai menaruh kembang-kembang diatasnya. Aku yakin, ia tersenyum di atas sana. Anakku masih terlihat bingung, dia begitu serius menatap batu nisan makam tersebut.


*****​



- Somewhere In Seattle -

Pria bertubuh tinggi dengan perawakan yang mengerikan datang ke suatu tempat di gudang pelabuhan. Pria itu dengan santainya membuka gerbang gudang dan melangkah maju menuju ke arah 5 orang yang akan menyambutnya. Ia membawa pistol yang selipkan di celana.

"Lucius Kane? Silahkan duduk," ucap Pria berjenggot tebal yang memberinya sambutan.

"Thanks, Sir."

Mereka berdua duduk berhadapan, terpisah oleh meja bundar yang terdapat beberapa minuman di atasnya.

"Kudengar, kau adalah pembunuh terbaik?" tanya pria berjenggot itu pada Kane.

"Suatu kehormatan jika anda mendengarnya seperti itu," jawab Kane tenang.

"Ya, Ya..., Kau tahu siapa aku?" pria berjenggot itu kembali bertanya.

"Andrew McMahon!" ucap Kane.

Pria berjenggot tebal yang bernama Andrew itu tersenyum.

"Oh, Bagus kalau kau sudah mengenalku, Pastinya kau sudah memiliki sedikit rekam jejakku, kan?"

"Sedikit,"

"Kau sudah berkeluarga?"

"Almost, Sir!"

"Hehe... Ya, Ya, Aku tidak melihatmu menggunakan cincin nikah. Kau lihat ini?" ucap Andrew sambil menunjukkan pergelangan jari manisnya. "Aku punya 3 anak."

"Congrats, Sir."

"Hahaha...."

Setelah itu mereka berdua terlibat pembicaraan serius. Andrew adalah pemilik usaha minyak ternama di dunia, salah satu cabang perusahaannya di Indonesia mendapat saingan pengusaha Indonesia yang ingin merebut daerah kekuasaan perusahaannya. Maka, di utuslah Kane untuk memberikan sebuah pelajaran kepada pengusaha asal Indonesia yang bernama Trihatmojo. Sebuah tugas yang sebenarnya mudah untuk pembunuh sekelas Kane. Kane menerima tugasnya, dan ia akan segera berangkat menuju Indonesia.


-Jakarta, Indonesia-

Setelah berada hampir 2 minggu di Indonesia, dan sudah seminggu lebih mengawasi Trihatmojo. Kane sudah memastikan akan menjalankan tugasnya esok malam. Ia kembali ke Hotel bersama seorang wanita cantik yang baru ia kenal seminggu lalu. Meri nama wanita itu. Berdua di satu kamar layaknya sepasang kasih, mereka juga menyelipkan beberapa cerita yang membuat mereka semakin akrab, sampai akhirnya pagi menyambut mereka, dan Meri akan segera pulang, Kane memberinya tips serta ciuman hangat di bibir Meri.

Selepas itu Kane mulai bersiap.

Tepat pada pukul satu dini hari, Kane mulai memasuki rumah Trihatmojo. Ia begitu hebat, bahkan bayangannya saja sulit terlihat. Rumah yang mempunyai pengawasan begitu ketat ternyata semudah itu di lewati oleh Kane. Kane sudah berada di ruang utama rumah tersebut, setelah memastikan dimana letak pintu kamar Trihatmojo, Kane pun bergegas.

"Kemarin gimana, Pah, Di Amerika? Sukses, kan?"

"Lancar kok, Mah, Tapi biasalah. Selalu ada konflik."

"Pasti itu, Pah."

"Nanti setelah anak kita sudah bisa jalan, Dia akan kita ajak ke Amerika, tentunya setelah aku berhasil menjinakkan si Andrew itu."


Posisi Trihatmojo berada di depan istrinya, depan ranjang dan membelakangi pintu kamarnya.

"Hehehe.... Semoga semuanya berjalan lancar, Pah."

Tszeeeppp!

Trihatmojo tersungkur di paha istrinya setelah peluru menembus dadanya. Belum sempat istrinya berteriak, sebuah peluru sudah mendarat tepat di dahinya. Suami-Istri tersebut mati begitu saja oleh Kane. Heningnya malam yang diiringi sorotan sinar bulan tepat mengarah ke dua manusia yang kini sudah menjadi mayat. Kane berhasil menyelesaikan tugasnya.

Oweeeekkkk..., Oweeekkkk....

Sesosok bayi mungil menangis dihadapan Kane, ia tidak memperhatikan ranjang kecil yang berada di sudut kamar tersebut. Kane berjalan menghampiri bayi itu, bayi lelaki yang tak berdosa dan begitu menggemaskan, seakan mengingatkan Kane tentang sebuah impian yang pernah singgah dibenaknya dulu. Kane menatap bayi yang masih menangis, lalu menggendongnya. Si Bayi berhenti menangis, dan tersenyum pada Kane.


*****​



-18 Tahun Kemudian-

"Yah, Aku nggak sarapan dulu, deh. Udah telat ini," kata seorang pemuda yang mengenakan seragam sekolahnya.

"Take Care, Son!" ucap Ayahnya yang berada di meja makan.

"Yep, Bye, Yah."

Anak muda itu bernama Kane Jr. 18 tahun berlalu ia tumbuh menjadi seorang anak yang pintar dan tampan. Ia sedang menghadapi ujian terakhir di sekolah, ujian yang menentukan lulus atau tidaknya seorang murid. Sementara orang tua bertubuh gemuk yang berada di meja makan sedang menyantap roti panggangnya adalah Ayahnya. Mantan seorang pembunuh yang merawat Kane sedari bayi sendirian. Kadang ia dibantu oleh Meri, temannya yang masih begitu perhatian terhadapnya.

Kane Jr telah menyelesaikan hari ujian terakhirnya, para siswa mulai merasa lega setelah beberapa hari menghadapi tekanan yang begitu berat. Sementara Kane Jr dan sahabatnya Geri, selalu terlihat santai tanpa tekanan. Semua siswa tau, jika kedua orang itu adalah murid terpintar di sekolah ini. Bahkan Geri sudah berencana melanjutkan pendidikannya di Amerika sana.

Mereka berdua asyik bercanda di kantin sekolah, menghindari suasana ramai sekolah yang sedang asyik merayakan hari ujian terakhir di lapangan sekolah tersebut. Seorang wanita tersenyum dari jauh, memperhatikan tingkah Kane dan Geri yang asyik bercanda. Setiap Kane tertawa, Wanita yang memakai kacamata itu tersenyum. Ia mengumpat dibalik dinding memperhatikan setiap tingkah Kane. Jenny, ia juga salah satu murid yang pintar, namun dikenal sebagai kutu buku di sekolah itu.

"Nggak terasa Kane, bentar kagi udah hati kelulusan kita, ya," ucap Geri.

"Jangan bilang lo mau nangis?" jawab Kane sekenanya.

"Ah, Kampret, ya nggaklah! Sedih aja," balas Geri sambil mengeplak kepala Kane.

"Ger, udah hampir ratusan kali lo geplak pala gue, tapi gue masih diatas lu, Hahaha...."

"Hahahahahaha...."

Jenny yang mendengar itu juga ikut tertawa. Pelan.


*****​


Kami telah selesai berdoa. Aku sedang mengelus-elus batu nisan orang yang begitu menyayangiku. Aku menangis. Istriku berada di sampingku, ia menenangkanku, ia tahu seberapa besar rasa salahku.

"Ayah, Kok kakek namanya sama, sama ayah?" tanya anakku.

"Karena beliau adalah ayahku," jawabku.

"Terus kok namaku beda?"

Aku dan istriku tertawa mendengar pertanyaan anakku.

Setelah itu aku mulai bercerita tentang kehidupan pada anakku, tentang perjalanan hidup aku dan ayah, tentang sebuah pilihan antara benci dan cinta, tentang hidup dan mati, dan juga tentang sebuah masa depan yang akan menanti. Hari ini adalah sebuah pelajaran, maka esok adalah saat yang tepat membuktikan. Begitu dunia mulai terlihat redup, terangkanlah. Aku teringat sebuah ungkapan dari ayah: "Kita adalah seorang Ksatria yang selalu membuat matahari tersenyum, Kita adalah seorang ksatria yang akan selalu berkilauan."
 
Masih lanjut, bang. Sengaja alurnya cepet di awal. (Alasan padahal abis ide nyusun kata-kata).
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
ayo om "kucing" kapan d update..
pnasaran sm kane..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd