Wah nt Muslim dong hu berarti, ane mau nanya kalo ane sholat ngadep selatan boleh ngga ya hu? Coba posisi kan suhu di tengah bola, dan kiblat posisi ada di bawah suhu misal, boleh donk berarti kalo shalat ngadep mana aja, yang penting kan hadap ka'bah, seperti halnya di mekah yg 1 tujuan ka'bah, suhu peragakan di globe ya,
Bukan ngajak berdebat ya hu, hanya berpendapat, dan wallahualam soal bentuk, hanya Tuhan yg maha mengetahui dunia dan seisinya
Salam power ranger lagi hu!
Eh, saya nggak ada lho bilang sama agan kalau diri saya ini muslim. Itu artinya otak agan bisa berasumsi kalau saya ini muslim. Dan saya menyimpulkan bahwa agan punya yang namanya ASUMSI sebagai manusia waras pada umumnya.
Oke, mari kita bahas sedikit tentang yang namanya "ARAH".
Sekarang saya tanya sama agan: Jika posisi agan sekarang ada di kota Jakarta, tapi kemudian agan mau pergi ke Australia, agan menempuh jarak berapa Kilometer? Atau, apakah agan tahu agan akan mengarah ke mana?
Jika agan manusia yang waras, dan bermaksud pergi ke Australia dengan pesawat terbang, pasti agan akan berasumsi "Aku pasti akan terbang ke arah ke Selatan atau Tenggara". Lalu, jika memang agan tidak tahu jarak yang akan agan tempuh, pastilah pilot pesawat agan tahu betul jarak yang harus ditempuhnya untuk sampai ke bandara tujuan di Australia. Karena syarat untuk menjadi pilot adalah seorang manusia yang waras, para pilot pasti memilih jarak tempuh terpendek untuk mencapai Australia, tidak berkeliling dunia dulu dari kutub utara dan kutub selatan hanya untuk mencapai Australia.
Sampai di sini paham?
Belum?
Oke, kita bahas permisalan yang selanjutnya.
Jika ada seseorang yang berada 10 meter di depan agan, lalu dia memanggil agan, "Woy, Bro! Ke sini sebentar!", apa yang agan lakukan?
Jika memang agan manusia yang waras, sudah pasti agan akan mendatanginya dengan menempuh jarak 10 meter tersebut, kan? Lalu, apakah agan justru akan mengatakan, "Tunggu, Bro! Gue mesti keliling dunia dulu! Sekian tahun lagi gue pasti bakalan sampai ke situ!" dan kemudian agan akan justru malah balik badan dan mengambil arah berlawanan dari orang yang memanggil agan?
Sekarang, apakah agan sudah tahu apa itu definisi "ARAH"?
Jika agan masih waras dan punya yang namanya "asumsi" sebagai manusia normal, seharusnya agan tidak jadi orang konyol yang mengatakan ARAH kiblat itu bisa dibuat ke arah Timur apalagi Selatan. Sebagai manusia yang waras, seharusnya kita sudah tahu ke arah mana jarak terpendek antara Ka'bah dan Indonesia.
Atau, apakah agan justru jadi mendadak kurang waras gara-gara dicekoki teori Flat Earth?
***
Kita boleh ber"wallahu a'lam" terhadap sesuatu gan, tapi bukan berarti menjadi sepenuhnya seperti binatang yang tak punya akal. Tuhan memberikan kita akal untuk berpikir.
Terserah kalau agan masih mau terjebak nostalgia ke zaman babylonia kuno dan menolak perkembangan ilmu pengetahuan. Tapi dengan agan bilang "arah kiblat bisa dibuat ke mana saja", saya rasa itu sudah sangat keterlaluan.
***
Btw, jika agan membalas komen saya ini nantinya, saya mohon maaf nggak akan membalas lagi gan. Karena menurut saya sepertinya agan sudah terlalu "melenceng".
Maaf ya gan.